Chapter 14

SWEET MEMORY EVER

WARNING : TYPO BERTEBARAN

HAPPY READING

..........

Kenapa didunia ini tdk ada yg namanya kebahagiaan sejati? Knp setiap kebahagiaan harus d tebus dengan airmata? Setidaknya itulah pertanyaan yg selalu melintas d benak Junho, akhir2 ini kebahagiaan mulai menghinggapi hatinya, meski Chansung belum pernah mengungkapkan rasa cintanya pd Junho lg, tp semua itu sudh tergambar dari perlakuannya, tapi disisi lain Junho jg melihat kehancuran hubungan teman2nya, dan jika boleh memilih, Junho lebih baik berada d posisi saat mereka SMA dulu, bukan posisi saat ini. 

"Nuneo... Minjunnie... Uyongie sudh sadar... " Teriakan Chansung memecah lamuyan Junho, dia dan Minjun segera berlari keruang kesehatan dimana Uyong sedang berbaring karena pingsan. 

"Uyongie.... Heiiii... Gwenchana??.. " Tanya Minjun lembut sambil menggenggam erat tangan Uyong. 

"A-aku dimana Hyung???... " Tanya Uyong sambil memijat pelipisnya.

"Kau ada di ruang kesehatan, td kau pingsan Uyongie..." Jawab Junho yg jg berada disebelah sisi tempat tidur Uyong. 

"Bagaimana perasaanmu? Kau sudh baikan? Apa kepala mu masih pusing?.." Tanya Chansung tak kalah khawatir

"Emmhh... Ne, kepala ku masih sedikit berat..." Kemudian Uyong bangun dan duduk, dia tertunduk dgn tangan yg terus memijit pelipisnya.. "Hikkkzzzz... Khunnie... A-aku... Hikkzzz... "

Isakan Uyong kembali membuat khawatir sahabat2nya... "Uyongie tenanglah... Jgn fikirkan dlu masalah itu, nanti fisikmu drop lg... "Ujar Minjun. 

"Hyunnggggg hiikkkzzzz... Khunniiiieeeeeee.... Huweeeeeeeeeeeeee hikkzzz... " Isakan Uyong berubah menjadi tangis histeris, Minjun yg turut merasakan kepedihan hati Uyong langsung memeluknya erat, Junho pun ikut mengusap pundak Uyong menenangkannya, sedangkan Chansung justru mengusap pundak Junho (?) #plaakk

"Uyongieee.... Tenanglah.... " Ujar Junho pelan. 

"Khunniiiee hiikkkzzz... Knp dia melakukan ini padaku.. Hikkkzzz... Knp dia sampai cuti kuliah dan  pergi meninggalkan Korea hikkkzzz... Apa kesalahanku sebesar ituuuu?? Huuuweeeeeeee hikkkzzz... "

Ke-3 org disana tak bisa menjawab apa2, bagaimanapun jg memang ini terlihat sedikit berlebihan karena hal kecil Nichkhun sampai menghindari Uyong sejauh itu, mengingat sudh lebih dri 4th hubungan mereka terjalin, dan sudh banyak permasalahan yg lbih parah dari ini yg mereka hadapi, tp Nichkhun tdk pernah melakukan tindakan seperti ini. 

"Tenanglah, kami pasti akan membantumu, ne... " Ucap Minjun. 

Uyong segera menjauhkan tubuhnya dari pelukan Minjun, "Hyung, kita kerumah Khunnie skrng... " Ucapnya tiba2

"Mwooooo?? Kerumah Khunnie???.. " Pekik Junho kaget. 

"Ne, kita harus segera kesana agar semuanya jelas... " Jawab Uyong menggebu2.

"Tapi Uyongie, Nichkhun kan sedang di Thailand, jd percuma skalipun kita kerumahnya... " Ucap Minjun dewasa. 

"Anni, walaupun dia tdk ada d rumah, pasti masih ada org dirumahnya yg bisa kita tanyai tentang hal ini, knp Khunnie sampai melakukan ini, kajja kita berangkat skrng... " Uyong segera melompat turun dari bed nya, dia melangkah dgn semangat meninggalkan ruangan itu. 

"Uyongie tunggu dulu, kau... " Sergah Chansung khawatir. 

"Aiishhhhh, apalagi? Ayo cepat... Kalau kalian tdk mau menemaniku kesana, aku akan berangkat sendiri... " Ucap Uyong sambil mengambil tas nya d atas meja dan melangkah keluar, tp saat tiba d depan pintu, langkahnya terhenti. 

"Uyongiiiieeeeeee... " Chansung sigap berlari kearah Uyong yg nyaris jatuh, Uyong memegang kepalanya lagi, kini dia bersandar d dada Chansung sepenuhnya.

"Kau tdk apa2, oeh??.. " Tanya Chansung melihat namja yg lemas d pelukannya ini.

"Uyongieee... Aiisshhhh Jincha kau ini... Tak bisakah kau sedikit bersabar? Jgn berjalan sendirian seperti td... " Ucap Minjun setelah mendekat kearah Chansung dan Uyong. 

"Kepalaku pusing lagi.... " Ucap Uyong lemah.

Junho berjalan menghampiri mereka, dia melihat bagaimana posisi Chansung yg menyangga tubuh Uyong yg kini sedang bersandar di dadanya, oh god... Ini bukanlah saat yg tepat untk cemburu kan?? Itu Uyong sahabatnya sendiri yg sedang lemah, tp kenapa Jantung Junho terasa sakit saat melihat Uyong bersandar d tubuh Chansung?? 

"Makanya jgn keras kepala, kalau dibilang hati2 ya kau harus hati2, jgn melakukan hal seperti tadi, lihat sendiri fisikmu yg belum kuat... " Ucap Junho penuh penekanan.

Chansung terlonjak saat dia menatap Junho yg melihat kearahnya dan Uyong dgn tatapan yg tak bisa d artikan, dia yg menyadari hal itu segera menjauhkan tubuh Uyong, Minjun yg jg tampak menyadari hal itu segera merangkul Uyong.

"Kajja, kita kerumah Khunnie, tp kau harus tetap berhati2 ya, ingat kondisi fisikmu... " Ucap Minjun, Uyong mengangguk, kemudian mereka berjalan perlahan menuju parkiran.

Junho menyadari ada keslaahan dari sikapnya, tak seharusnya dia bersikap begitu pd Uyong barusan, "Sini tas mu biar aku yg bawakan... " Ujar Junho pd Uyong yg berjalan lemah d rangkulan Minjun, Uyong memberikan tas ny pd Junho dan kembali melangkah. 

"Mianheeee.. " Ucapan Chansung membuat Junho menatap aneh pd nya. 

"Mwoya?? Kau minta maaf untk apa??.. " Tanya Junho heran, tp Chansung tetap menatap lurus kedepan tak melihat kearahnya.

"Untuk yg td... "

Junho mengerutkan keningnya... "Maksudmu? Yg td yg mana??.. "

"Aaiishhh jincha, kau pasti tau apa yg kumaksud, aku hanya berusaha menangkap tubuh Uyong agar dia tdk jatuh k lantai, nanti dia bisa pingsan lagi, sudah jgn d bahas, kajja, kita segera menyusul mereka... " Ujar Chansung kemudian menggandeng tangan Junho dan berlari kecil menyusul Minjun dan Uyong yg sudh berada lumayan jauh didepan mereka. 

Meskipun sedikit kaget, tp seulas senyum mengembang d bibir Junho, ya, masalah yg disekitar mereka benar2 berat skrng, tp dgn adanya Chansung disampingnya, maka Junho yakin semuanya akan baik2 saja, dan apa itu? Apa Chansung menyadari bahwa td Junho sempat merasa cemburu melihat Uyong yg bersandar d dadanya??? BLUSSHH!! Wajah Junho memerah, apalagi skrng Chansung sudh berani menggandeng tangannya dikampus, didepan teman2 Chansung yg lain. 

Dan dari koridor seberang, tanpa mereka sadari ada 2 pasang mata yg sedang memperhatikan mereka dgn tatapan tdk suka. 

"Ckk, kau bahagia Lee Junho?? Kau senang setelah merebut posisiku??.. " Gumam seorg namja sambil mengepalkan tangannya erat. 

"Mereka terlihat cocok... " Ucap namja yg disebelahnya lagi. 

"Tp semua itu tdk akan pernah terjadi selama masih ada aku dsini, kebahagiaan itu tdk akan pernah menjadi milikmu Lee Junho hahahaaha... " tawa sinis itu menggema meski Junho dan Chansung sudh menghilang dari tatapannya. 

..........

Seperti yg d perkirakan sebelumnya, mereka tdk akan bertemu dgn Nichkhun ataupun org tuanya saat tiba d rumah Nichkhun, mereka hanya bertemu dgn asisten rumah tangganya saja.

"Aahhh sudh lama sekali tuan2 tidak datang kesini..." Ucap sang asisten rumah tangga tsb dgn ramah. 

"Ne ahjumma, sejak masuk kuliah kami berbeda kampus, dan mulai banyak tugas2 juga, jd sulit untk datang ksini... " Jawab Junho 

"Ahh ne, saya mengerti tuan, oh ya... Tuan2 muda ada apa dtng kemari? Apa Tuan muda Nichkhun tdk memberi kabar bahwa dia sedang berada di Thailand skrng??.. " tanya sang Ahjumma heran. 

Uyong yg dri td diam sudah ambil ancang2 untuk buka suara, tp Minjun segera mendahuluinya. 

"Ahh kami tau bahwa Khunnie akan pergi ke Thailand, hanya saja skrng handphone ny tdk bisa d hubungi, makanya kami kesini untuk menanyakan kabarnya ahjumma... " Jawab Minjun.

"Heemmhh bagaimana ya.... " Jawab sang ahjumma terlihat sedikit ragu. 

"Sebenarnya ada apa ahjumma? Apa ada sesuatu yg terjadi? Knp Khunnie hyung sampai cuti kuliah dan pergi ke Thailand??.. " tanya Chansung tak sabar. 

Sang ahjumma belum menjawab, tapi dia menatap kearah Uyong dgn intens, menyadari tatapan itu, Uyong jd kikuk sendiri, Junho, Chansung dan Minjun menyadari tatapan tsb, mreka saling berpandangan

"Ahjumma, ada apa sebenarnya?.. " Tanya Minjun mengulangi. 

"Heemnhh bagaimana menjelaskannya, saya bingung... " jawab ahjumma pelan. 

"Jelaskan saja apa yg kau ketahui ahjumma... " Celetuk Junho

Sang ahjumma kembali menatap kearah Uyong, "Hmmm baiklah, sebelumnya saya mau bertanya, apa benar hubungan tuan muda Nichkhun dan Tuan muda Uyong sudh berakhir???. "

Uyong tercekat kaget, begitupun ke-3 sahabatnya yg lain, mereka sudh bersiap untk menjawab, tp tiba2...

"Ne, hubungan kami sudh berakhir 1 minggu yg lalu ahjumma... " jawab Uyong lantang, ke-3 temannya tak percaya Uyong bisa menjawab setenang itu. 

"Ahhhh,apa tuan muda Nichkhun mengakhiri hubungan kalian dgn cara menyakiti tuan muda uyong?? Kalau memang iya, saya mohon maafkan dia... "

"Anni, akulah yg menyakitinya, aku yg menyebabkan hubungan kami berakhir... " Uyong kembali tertunduk lemah.

"Heemmhh, aku rasa tuan muda Nichkhun benar2 berada d posisi yg sulit beberapa bulan terakhir ini, aku tau ini bukan pilihan yg gampang..." Ucap sang ahjumma dgn nada yg sedikit menyesal. 

"Pilihan? Maksudnya? Apa yg harus d pilih??... " Tanya Chansung bingung. 

Sang ahjumma mengangkat wajahnya dan menatap ke-4 namja dihadapannya ini secara bergantian, "Setalah saya menceritakan semua ini, saya harap tuan muda semua tdk menghakimi tuan Nichkhun... "

"Tergantung apa yg akan kau ceritakan, segeralah beri tahu kami ahjumma... " Ucap Junho tak sabar. Sementara Uyong terdiam ditempatnya, ntah knp feelingnya mengatakan akn ada hal buruk yg trjadi.

"Sebenarnya, sejak masuk kuliah kemarin tuan muda Nichkhun sudh d jodohkan dgn salah 1 putri dari rekan bisnis ayahnya di Thailand... "

GUBRAKKKKK!!! Uyong memejamkan matanya, tangannya mengepal erat, fakta menyakitkan apalagi ini??? Sementara ke-3 temannya yg lain mulai memasang wajah tegang setelah mendengar fakta ini. 

"Di-dijodohkan???... " Ulang Minjun meyakinkan, dia berharap dia salah dengar kali ini. 

"Ne, sebenarnya tuan muda Nichkhun diminta untk meneruskan kuliahnya d Thailand, tp dia menolak, dia masih mau kuliah d Korea..."

"Lalu dgn perjodohan itu???... " tanya Chansung. 

"Tentu saja tuan muda Nichkhun jg menolak, karena dia sudh memiliki Tuan muda Uyong yg sangat dia sayangi, dan karena itu selalu terjadi pertengkaran hebat dirumah ini karena Tuan besar tetap menginginkan tuan muda Nichkhun untk menikah dgn anak rekan bisnisnya... "

Uyong kembali menundukkan wajahnya, Nichkhun, sebesar itu rasa cinta Nichkhun padanya, tp Lihatlah apa yg dilakukan Uyong? Dia terus2an membuat hal yg menguji kesabaran Nichkhun. 

"Karena tuan muda Nichkhun terus bersikeras, lalu tuan besar mengalah dan membiarkan semuanya berjalan sesuai keingin tuan muda Nickhun, tp dgn syarat anak dri rekan bisnis yg akan dijodohkan dgn nya itu tinggal dirumah ini... "

"MWOOOOOOOOOO????... " Ke-4 namja itu terkejut bukan kepalang.

"Ma-maksudnya??? Org tsb sudh tinggal dirumah ini???... " Tanya Minjun kaget. Sang ahjumma hanya mengangguk

"Anni, mulai kapan dia tinggal disini??.. " kini Junho yg bertanya dgn suara yg tinggi 

"Sejak 4 bulan yg lalu... "

"MWOOOOOOOOOOOOO???,...." lagi2 mata mereka semua membulat, Chansung bahkan menepuk2 pipinya sendiri seolh tak percaya dgn apa yg baru saja dia dengar. 

"Ja-jadi mereka sudh tinggal 1 atap sejak 4 bulan yg lalu??? Jadi Khunnie sudh mengkhianatiku sejak 4 bulan yg lalu? ... " tanya Uyong gugup. 

"Ne... " Sang ahjumma mengangguk, "Tapi Tuan muda Nichkhun tak pernah mengkhianatimu, karena selama 4 bulan itu tuan Nichkhun nyaris tak pernah menganggap yoeja tsb ada, tuan Nichkhun tetap menjaga hatinya untk tuan Uyong sepenuhnya... "

"Hah itu menurutmu ahjumma, tp tdk dgn Khunnie... " Ucap Uyong dgn tawa yg dipaksakan. 

"Anni, saya sering memergoki mereka bertengkar hebat, bagaimana tuan muda Nichkhun tetap mengatakan bahwa hatinya hanya milikmu saja, mereka sering terlibat cekcok adu mulut, dari situ saya yakin bahwa tuan muda Nichkhun sangat mencintai anda..." Ucap sang ahjumma sambil menatap sendu kearah Uyong. 

Uyong kembali tertunduk, sementara airmata sudh menggenang d pelupuk matanya. "Anni wae? Hikkzzz... Lalu knp Khunnie mengakhiri hubungan kami dgn secepat ini kalau memang dia mencintaiku? Knp dia menyimpan rahasia sebesar ini sendirian?? Huweeeeee hiikkkzzz... " Minjun segera mendekat kearah Uyong dan mengelus pundaknya perlahan. 

"Saya tdk tahu pasti apa yg terjadi, yg jelas beberapa hari yg lalu tuan Muda Nickhun berangkat ke Thailand bersama Tuan besar, Nyonya dan Somi anak dri rekan bisnis yg akan dijodohkan dgnnya itu... "

"Oh jd nama Yeoja itu Somi??... " tanya Chansung, dan sang ahjumma mengangguk. 

"Kau yakin tdk tau apa alasan mereka pergi ke Thailand, ahjumma?..." Tanya Junho penuh penekanan.

"Saya berani bersumpah demi apapun juga, saya benar2 tdk tau alasan mereka pergi ke Thailand..."

"Lalu kapan mereka akan kembali???... " tanya Minjun lg. 

"Tadi pagi saya dpt kabar, bahwa mereka akan kembali besok malam... "

Uyong segera menghapus airmatanya dan berdiri, "Kajja, kita pulang... " ucapnya tiba2.

"Uyongie, kau... "

"Apalagi Nuneo?? Kita sudh Mendapatkan info yg kita cari, dan kita perjelas semuanya besok malam saat Khunnie sudh kembali..." Jawab Uyong ketus, kemudian dia melangkah kepintu keluar meninggalkan teman2nya yg masih berpamitan pd sang ahjumma.

Dunia Uyong serasa jungkir balik dgn tiba2, semuanya terjadi dgn sangat cepat seperti mimpi, airmata kembali membasahi pipi Uyong mengingat semua yg telah terjadi, penyelasan kembali membuat dadanya sesak, begitu bodohnya dia selama ini tak pernah menyadari betapa besar rasa cinta Nichkhun padanya, tp yg uyong lakukan malah bertingkah sesuka hatinya. 

........

Suasana hening didalam mobil Minjun saat mereka dlm perjalanan pulang setelah mengantar Uyong, mereka seolah tenggelam dlm fikirannya masing2, sementara Minjun harus membagi konsentrasi dgn mobil yg sedang dia kendalikan.

"Aahh tuhaaannn, kepalaku rasanya mau pecaahhh... " erang Junho frustasi dari arah kursi belakang, dia sedang berbaring dgn memijat keningnya, sedangkan Chansung duduk didepan bersama Minjun. 

"Sudahlah Nuneo, jgn terlalu difikirkan, nanti bisa2 kau yg jatuh sakit... " Ucap Chansung khawatir sambil menoleh kearah Junho. 

"Aku tidak mengerti knp bisa jadi serumit ini? Bagaimana bisa Khunnie hyung menyembunyikan masalah sebesar ini dari kita? Pdhal kita nyaris tiap hari bertemu dgn nya... "

"Khunnie pasti punya alasan sendiri Nuneo, Khunnie bukanlah org yg setega itu, kita sudh hafal sifatnya kan?... " balas Minjun. 

"Tapi hyung, menurutmu apa yg sedang dilakukan Khunnie hyung di Thailand bersama keluarganya dan Yeoja itu??... " tanya Chansung. 

"Molla, aku tak tau, tapi aku berdoa semoga ini tak seperti yg ada didalam fikiranku... "

"Memang apa yg ada d fikiranmu hyung?.. " Tanya Chansung dgn bodohnya. 

"Yakkhhh Chanana banana pabbo, apa kau tdk bisa berfikir rasional? Kau kira apa yg akan terjadi ketika Khunnie hyung dan keluarganya dtng ke Thailand? Sudh pasti akan membicarakan pernikahan kan???.. " celetuk Junho dari arah belakang. 

"Mwo?? Anni wae?? Khunnie hyung tdk akan melakukan itu kan??.. " tanya Chansung kearah Minjun. 

"Ntahlah Channie, apapun yg terjadi, aku berharap Khunnie tetap memilih Uyong..."

"Tapi aku rasa itu akan sulit hyung, pasti telah terjadi sesuatu makanya Khunnie hyung mengambil tindakan seperti ini... " Timpal Junho lg. 

"Terjadi sesuatu? Misalnya?.. " tanya Chansung

"Aarrgghhh Channie winnie bitty, kalau aku tau aku tdk akn sepusing ini, aiishhh jinchaaaaa... " Junho kembali mengerang.

"Apapun itu kalau sudh berurusan dgn org tua pasti akan sulit.. Hemmhhh... " gumam Minjun pelan. 

"Ne, contohnya saja Taec hyung yg mau tak mau harus pindah ke Jepang karena org tuanya yg meminta, aku harap Khunnie hyung tdk akn semudah itu menyerah dgn keinginan org tuanya... " Ucap Chansung. 

Mereka kembali terdiam, mengingat bagaimana rumitnya masalah yg membelit mereka akhir2 ini. Terutama Chansung sendiri, yg jg akan berhadapan dgn org tuanya untk melanjutkan hubungannya dgn Junho,  Chansung yg menyadari itu kembali terdiam, asik dgn fikirannya sendiri. 

"Kita sudh tiba Nuneo... " Ucap Minjun membuyarkan lamunan mereka saat sudh tiba d rumah Junho. 

Junho berpamitan dgn Minjun, dan Chansung ikut mengantarnya sampai k depan pintu, setelah berpamitan dgn kedua org tua Junho, Chansung kembali kemobil Minjun. 

Mereka kembali tenggelam dalam fikiran masing2 saat mobil melaju kearah rumah Chansung.

"Ada yg ingin kau ceritakan pd ku Channie??.. " Tanya Minjun tiba2.

"Ne? A-ku? ... Anni, a-ku rasa tdk ada yg perlu aku ceritakan... " Jawab Chansung gagap

"Kalau tdk ada, lalu knp kau sampai segugup itu???... " tanya Minjun, dia menatap Chansung sekilas lalu kembali fokus menyetir mobil. 

Chansung terdiam sejenak, "Sungguh, aku tdk apa2 hyung, tak ada yg perlu d khawatirkan..." Bohong Chansung. 

"Hahahahahahah... Kau tau? Kau bukanlah pembohong yg handal Channie winnie bittty... " Ejek Minjun.... "Semakin kau berkata kau baik2 saja, semakin terlihat bahwa kau sedang menyimpan sesuatu, hhheemm.. Aku bukan baru mengenalmu sehari dua hari ini saja, jd aku sudh tau jika ada sesuatu yg tdk beres pd mu... " Ucap Minjun lg.

Seolh Minjun menebak dgn tepat sasaran, Chansung kembali bungkam, tak tau harus bagaimana dia menceritakan permasalahan yg tengah dia hadapi juga.

"Jika aku tdk salah terka, aku yakin masalah yg kau hadapi ini ada kaitannya dgn Jo Kwon, apa aku benar??.. " tabak Minjun seketika. 

Chansung menoleh menghadap kearah Minjun, tp Minjun hanya tersenyum... "Kalau kau diam berarti tebakanku benar, masalah apa sebenarnya? Apa kau kembali meragukan hatimu untk Jo Kwon atau Junho??... "

Chansung menggeleng cepat, "Aku yakin kau sendiri tau hyung hatiku untk siapa, aku lelah selalu menghindari perasaanku selama ini..."

"Kalau begitu perjuangkan, jgn pernah melawan kata hatimu lg, karena kebahagiaanmu, kau sendiri yg merasakan, bukan org lain... "

"Sudh ku lakukan hyung, aku sedang memperjuangkannya skrng, aku tak akn menyianyiakannya lagi... " Ucap Chansung mantap. 

"Apa kau sudh mengatakan hal itu pd Junho? ..."

"Be-belum, aku takut hyung, aku takut akan menyakitinya lagi, aku tdk tega melihat dia selalu merasa sakit karena cintaku... " Ucap Chansung seraya menatap nanar keluar kaca mobil. 

"Heemmhh kalau begitu lindungi dan cintai dia dgn perbuatanmu saja, tak harus kau ungkapkan dgn kata2, karena apa yg disampaikan dgn tingkah laku itu akan lebih bermakna... " Ucap Minjun.

"Ne hyung.... "

"Akhirnya Junho mendapatkan kebahagiaan itu juga setelah perjuangan dia jungkir bakik menahan sakit karena ulahmu selama ini hahhaahhaha... " Ejek Minjun sambil tersenyum simpul.

"Aiisshhh jgn bicara seperti itu hyung, kau tau? Kata2mu jd membuatku terlihat sangat jahat padanya... " protes Chansung

"Hahahahhaha bukankah dlu kau memang jahat padanya? Beruntung kau dicintai olh seseorg setulus Junho, dia tdk pernah mengharap balasan dari perasaannya, yg dia tau hanyalah kebagiaanmu saja, bahkan dia mengabaikan rasa sakitnya sendiri dgn tetap mencintaimu meski kau sedang bersmaa Jo Kwon..."

Chansung menghela nafas panjang, "Aku tau itu hyung, maka dari itu aku akan menjaganya mulai skrng, aku tdk akan menyakitinya lg... "

"Lantas apa yg mengganggu fikiranmu? Jo Kwon? Apa yg sudh dia lakukan?... " tanya Minjun lg. 

"Huuffttthh... " Chansung membuang nafasnya dgn kasar, "Aku tdk tau hyung, yg jelas dia sangat menggangguku, jelas hubungan kami sudh berakhir, tp dia tetap ada disekitarku, bahkan dia berkeliaran d rumahku seenaknya saja, bukankah itu aneh hyung? Seharusnya dia malu kan berada d rumahku sementara status kami sudh sbg 'mantan'... " Adu Chansung. 

"Aku tdk terkejut mendengar itu Channie, karena aku sudh hafal sifat Jo Kwon, ternyata dia memang tdk berubah dari dulu... "

" Mwo? Ma-maksudmu hyung? ..." Tanya Chansung tak faham. 

"Itu lah knp dlu aku tak melarang ataupun tak menyetujui hubungan kalian, aku berada d posisi tengah, netral, karena aku tau sifat Jo Kwon. Sekalinya dia menempel pd seseorg, maka dia tdk akan melepaskannya dgn begitu saja, apalagi hubungan kalian terpisah karena Junho, aku yakin dia akan melakukan segala cara agar bisa bersamamu lg, mungkin salah 1 nya dgn menempel pd keluargamu... "

Chansung terkejut, "Aiishhh jinchaaaa.... Lalu aku harus bagaimana hyung???.. "

"Tidak harus bagaimana2, kau cukup yakinkan hatimu hanya untk Junho saja, lambat laun Jo Kwon akan menyerah dgn sendirinya, dan lindungi Junho jgn sampai Jo Kwon menemuinya secara langsung, dan hati2 jg dgn kedua org tua mu, jgn sampai terhasut olh Jo Kwon... "

"Telat, aku rasa itu sudh terjadi hyung... " Jawab Chansung datar. 

"Maksudmu? Apa yg sudh terjadi???.. " tanya Minjun penasaran. 

"Org tuaku, mereka sudh terpengaruh dgn pesona Jo Kwon, mereka sudh berapa kali memintaku untk kembali pd Jo Kwon, bahkan ibu ku sudh mengatakan dgn jelas bahwa dia tdk menyukai Junho dan lebih memilih Jo Kwon... "

"MWOOOOO???.. " #CKIIITTTT!!!  Minjun menginjak rem nya dgn mendadak, mobil mereka seketika berhenti, untung saja jalanan sedang sepi dan mereka menggunakan sabuk pengaman, jika tdk pasti mereka sudh terbentur ke dashboard mobil. 

"Yakkhh hyungggg... Knp menginjak rem mendadak seperti itu eoh?? Kau mau kita celaka???... " teriak Chansung. 

"Ahhh mianhe... Aku hanya terkejut td... " Ucap Minjun sambil kembali menjalankan mobil dgn pelan.... " Tapi apa kau serius dgn kata2mu td Channie?? Ibu mu lebih memilih Jo Kwon??? Tapi knp??... " lanjut Minjun. 

"Molla, aku tdk tau knp jd seperti ini, dulu ibuku baik2 saja dgn Junho, sejak adanya Jo Kwon, ibu ku jd membenci Junho dan selalu membanding2kan Junho dan Jo Kwon..."

"Jelas Junho kalah kalau mau dibandingkan dgn Jo Kwon, Jo Kwon jauh lbih dewasa dri Junho, umurnya saja jauh diatasmu, secara kematangan sifat, ya jelas Jo Kwon menang... " ujar Minjun tak terima. 

"Makanya itu hyung, ibu ku hanya melihat Junho sekilas dari luarnya saja, dia tdk tau bagaimana sisi lembut Junho yg sebenarnya... "

Minjun mengangguk2kan kepalanya, "Ku rasa tugasmu cukup berat Channie, kau harus menunjukkan bahwa Junho lebih baik disaat Jo kwon terus berkeliaran d sekitar keluargamu... "

"Makanya itu hyung, itu yg mengganggu fikiranku, dan bagaimana caranya aku bisa membuktikan Junho lebih baik, kalau Junho saja akan pindah ke Jepang untuk melanjutkan kuliahnyaaaaaa, aarrrggghhghgggg.... " pekik Chansung frustasi. 

Minjun kembali menghentikan mobilnya d pinggir jalan, dia melihat Chansung yg sedang meremas rambutnya dgn frustasi, bagaimanapun jg Minjun sangat mengerti posisi Chansung, Chansung menyadari cintanya pd Junho dgn terlambat, disaat dia mulai menyadari itu, malah rintangan berat kembali menghadang, org tua yg menentang ditambah lg Junho yg akan ke Jepang menerima beasiswanya.

"Channieee... Tenanglah, jgn panik seperti ini, pasti semua ada jalan keluarnya... " Ucap Minjun menenangkan. 

"Aku serasa mau gila hyung, bagaimana permasalahan yg sangat complicated ini menimpaku... " erang Chansung dgn mata yg tertutup. Minjun hanya bisa mengelus pundak Chansung untuk menenangkannya. 

..............

Ibu Nichkhun adalah ibu mereka semua, kasih syg dari Mrs. Buck sama seperti kasih sayang dari ibu mereka sendiri, tapi itu dulu, itu tdk berlaku lg skrng, setelah td malam tiba d Korea, keesokan harinya Uyong, Junho, Minjun dan Chansung langsung mendatangi rumah Nichkhun, dan sudh hampir 1 jam mereka duduk d ruang tamu kediaman keluarga Buck Hoverjkul yg sangat mewah, mereka sedang menunggu kedatangan Nichkhun yg kebetulan sedang pergi keluar sebentar, hanya suasana dingin yg menyapa, sifat Mrs. Buck berubah 180', tidak ada senyum, tidak ada gurauan, dan tdk ada pelukan2 hangat seperti biasanya, mereka semua shock, tidak mengerti apa yg sebenarnya terjadi, terutama Uyong, nyali nya menciut melihat sikap Mrs. Buck. 

Ketegangan terpecahkan saat Nichkhun datang memasuki ruang tamu, mereka ber-4 tersenyum sumringah kearah Nichkhun, tapi tunggu, ini terlihat sangat aneh, karena Nichkhun hanya melihat mereka dgn tatapan dingin dan wajah terkejutnya yg tdk bisa d sembunyikan. 

Uyong rasanya ingin segera berlari kearah Nichkhun, memeluk namja yg sangat dicintainya itu, yg sudh hampir 2 minggu tdk bertemu dgn nya, tp semua itu diurungkan mengingat bagaimana sikap Nichkhun pd mereka skrng. 

"Kalian.... "

"Kau kemana saja Khunnie? Knp handphone mu tdk bisa d hubungi?? Kami sangat merindukanmu?... " Ucap Minjun memotong perkataan Nichkhun, dia segera mendekat dan merangkul pundak namja Thai itu, tp reaksi Nichkhun sungguh diluar dugaan, Nichkhun memasang wajah datar dan dingin, tak memperdulikan seberapa hangatpun sahabat2nya ini menyambutnya. 

"Apa yg membawa kalian kesini??.. " lanjut Nichkhun kemudian, Minjun menatap heran kearah sosok yg disampingnya ini, ini benar Nichkhun atau bukan? Jika memang iya, lalu knp Nichkhun bisa bersikap seperti ini??? 

"Khemmm... Kalian lanjutkan bicaranya, ibu tinggal... " pamit Mrs. Buck, tp Nichkhun menahannya. 

"Ibu disini saja, temani kami bicara... " Mrs. Buck kembali duduk dan mendengarkan apa yg akan dibahas olh Nichkhun dan sahabat2nya ini. 

"Khunnie hyung, sebenarnya ada apa ini??.. " tanya Chansung buka suara. 

"Apa yg kau maksud??... " tanya Nichkhun balik dgn nada yg tidak biasanya, mereka semua kembali tercekat dgn sikap Nichkhun. 

"Knp hyung tdk masuk kuliah? Knp hyung mengambil cuti kuliah? Dan knp Hyung tdk bisa d hubungi??? Bahkan pergi ke Thailand tanpa pamit pd kami? .. " Cerocos Junho yg sedari td sudh tdk sabar. 

"Memang nya apa hubungannya dgn kalian? Sampai2 aku harus melaporkan apapun yg ingin aku lakukan pd kalian eoh??... "

"Nichkhunnn... " Geram Minjun, Nichkhun sedikit terlonjak, "Apa maksudmu eoh? Kau sudh tdk menganggap kami lg? Kau tau bagaimana kami mengkhawatirkanmu? Dan kau tau bagaimana keadaan Uyongie saat kau menghilang tanpa kabar???.. " lanjutnya. 

Nichkhun menatap Uyong yg ada disebelah Junho dgn intens, Uyong tertunduk, melihat sikap Nichkhun yg seperti ini membuatnya sangat sakit, seperti ada yg menabur garam diatas luka hatinya. 

"Khu-Khunnie... A-aku minta maaf untuk kejadian dilapangan basket waktu itu... " Gumam Uyong pelan, tp suaranya tetap terdengar. 

"Jangan berlebihan, aku sudh memaafkan kejadian waktu itu, sudah? Itu saja kan yg mau dibahas? Brarti kalian bisa pulang skrng... "

DEG!!! Knp Nichkhun kd sekasar ini pd mereka? Uyong mulai terisak, sungguh ini bukanlah Nichkhun yg dia kenal.

"Khu-Khunniee.. A-aku... Aku... "

"Saya rasanya semuanya sudh cukup jelas, kalau tdk adalagi yg mau dibicarakan silahkan pulang, karena Nichkhun jg masih butuh istirahat karena baru kembali ke Korea td malam... " Tiba2 Mrs. Buck buka suara. 

"Knp kau melakukan ini Khunnie?? Knp kau tdk memberikanku kesempatan??? Hiikkzzz... " Akhirnya Uyong berani menatap nyalang kearah Nichkhun, mata Nichkhun yg selama ini selalu menatapnya dgn hangat dan penuh cinta, kini berubah menjadi dingin dan seperti tak saling mengenal, apa yg terjadi pd Nichkhun sebenarnya??? 

"Kau yg menginginkan semua ini terjadi Jang Wooyoung, aku sudh muak dgn semua sifatmu, kau tak pernah berubah dri dulu, sepertinya kau lupa bahwa aku manusia biasa yg jg punya batas kesabaran..." Ucap nya dingin. 

"Aku tau ini salahku, maka dari itu kumohon berikan aku kesempatan, maafkan aku hikkkzzz... "

"Bisa kau hitung sendiri brapa kali kesempatan yg aku berikan selama beberapa tahun ini, jd jika semuanya sudh terjadi seperti skrng, itu artinya tdk ada kesempatan lg... "

"Khunnie aku mohon maafkan akuuuuuuuu hikkkzzzz... " Uyong mendekat kearah Nichkhun, dia berusaha memegang tangan Nichkhun, tp sedetik kemudian Nichkhun menghempaskan tangannya dgn kuat, hingga Uyong jatuh tersungkur ke lantai. 

"Yakkhhhhh Nichkhun kau.... " Chansung sudh melupakan apa yg namanya tata krama, kalau saja Junho tdk menahannya, pasti sebuah pukulan sudh melayang keras k wajah Nichkhun, Minjun dgn cepat menghampiri Uyong yg masih menangis dilantai.

"Nichkhun... Kau, kau benar2 sudh keterlaluan... " Ucap Minjun geram. 

"Wae?? Apa ada yg salah dgnku? Bukankah kalian sendiri tau pasti dgn hubungan kami selama ini??.. " Nichkhun dgn cepat memotong kata2 Minjun. 

"Kami tau, dan akupun tau pasti sifatmu Hyung, tp kau skrng jauh berubah, kau bukan Khunnie hyung yg aku kenal... " Teriak Junho. 

"Jgn lupakan bahwa semua org bisa berubah jika sudh d ambang batas kesabarannya... " jawab Nichkhun sinis. 

"Kau keterlaluan Khunnie, kau bukan Nichkhun yg dlu kami kenal, aku membencimu skrng... " Ucap Minjun menambahi.

"Baiklah, anggap saja Nichkhun sudh mati, jadi lebih baik aku permisi..." Dgn cepat Nickhun pergi meninggalkan ruang tamu dan berlari masuk ke kamarnya. 

Uyong menangis histeris, ke-3 sahabatnya yg berusaha menenangkannya nyaris tak bisa membendung tangisan Uyong, sungguh Nichkhun sudh berubah total, biasanya jgn kan melihat Uyong menangis, melihat Uyong bersedih sedikit saja Nichkhun sudh panik, tp skrng dia meninggalkan Uyong dgn keadaan yg histeris seperti ini. 

"Ibu, aku rasa ibu bisa menjelaskan kpd kami apa yg terjadi... " Minjun berusaha melunak kpd Mrs. Buck. 

"Bukankah semuanya sudh jelas? Tdk ada yg perlu ibu jelaskan lg, Nichkhun sudh mengakhiri hubungannya dgn Uyong, jd ibu tdk bisa ikut campur lg... " Jawab Mrs. Buck cuek. 

"Aku tdk yakin Khunnie hyung berubah dlm waktu yg cepat, pasti ada alasan lainnya... " ketus Junho. 

"Ntahlah, aku tdk tau... " Kemudian Mrs. Buck pergi meninggalkan mereka, Uyong yg sudh nyaris pingsan tak kuat lg untk berjalan, hingga akhirnya Junho meminta Chansung untk mengangkat tubuhnya ke mobil. 

Ntah apa yg terjadi, yg jelas, td mungkin Nichkhun berubah seperti ini tanpa ada alasan kuat lainnya. Mereka meninggalkan kediaman keluarga Buck dgn segudang tanda tanya besar. 

.

.

.

TBC

.

.

NB : Biasakan meninggalkan jejak dikolom komen, sekedar menghargai usaha author. 😊

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?