26 (Channuneo konflik 1)

SWEET MEMORY EVER

.........

WARNING : TYPO BERTEBARAN

.....

Karena ibunya sedang berada d Jepang, perhatian Junho berusaha fokus pd ibunya saja, sejenak melupakan permasalahannya dgn Chansung, pagi ini kebetulan hari minggu dan dia libur, Junho berencana akan mengajak ibunya keliling kebeberapa tempat yg bagus d Jepang bersama Seulong dan Mark jg. Saat mreka akan berangkat, tiba2 hp Junho berbunyi, dan senyumnya mengembang melihat siapa yg menelponnya. 

"Anyeong Channie... " Seulong, Mark dan Mrs. Lee langsung menatap Junho saat mereka tau siapa yg menelpon

"Anyeong Nuneo, kau sedang apa?.. "

"emhh aku sedang mau jalan2 bersama ibu, ada Seulong hyung dan Mark jg yg ikut... "

"Heeemhhh yasudh kalau begitu, hati2 dijalan ya, jgn terlalu lelah, dan jgn lupa makan, vitaminmu diminum nanti kau sakit lg... " cerocos Chansung. 

"Ne, gomawo, aku pergi dulu ya... "

"Ne, salam buat yg lainnya... " Junho tersenyum hangat saat tlpn mereka sudh terputus. 

"Siapa? Chansung yg menelponmu?... " tanya Mrs. Lee

"Iya bu... " jawab Junho singkat yg disambut dgn anggukan kepala olh ibunya. 

Dan dari mereka semua, hanya Seulong yg nampak mengerutkan alisnya saat tau Chansung yg menghubungi Junho, dan ntah apa yg dia fikirkan saat ini.

............

Ibu Junho hanya bisa berkunjung 3 hari ke Jepang, maka setelahnya dia harus segera kembali ke Korea, dan disaat itu jg Chansung benar2 menghilang dri kehidupan Junho, tak ada tanda2 bahwa namja tsb masih mengingatnya, dan ini bahkan sudh nyaris seminggu Chansung tak ada kabar, terakhir kali mereka berhubungan saat Chansung menelponnya sebelum pergi jalan2 kemarin. 

Saat ini, Junho sedang duduk melamun di kelasnya, Mark dan Seulong sedang ke perpustakaan mencari bahan untk presentasi selanjutnya. Junho yg sedang asik hilir mudik d semua akun sosmednya tiba2 dikejutkan saat ada seseorg yg mengirim pesan DM ke akun Instagramnya. 

"Haii, ini benar Junho mantan pacarnya Chansung.."

DHUAARRRRR!!! Mantan pacar??? Junho terkisap, matanya membulat tak percaya dgn apa yg baru saja dia baca, tubuhnya mendadak gemetar, dia membuka akun tsb dan dia baru tau bahwa itu adalah akun Changmin yg tak lain adalah sahabat dekatnya Jo Kwon. Dan dgn nafas yg memburu Junho membalas pesan tdb dgn hati yg tak menentu.

"Anyeong, ne ini Junho, tp maaf maksudnya dgn kata2 mantan pacar Chansung td apa ya??.. " Oh God tolong siapapun saat ini ajari Junho bagaimana caranya mengatur nafas dgn benar, karena tiba2 paru2 Junho terasa kekurangan pasokan oksigen untk bernafas, terlebih lg posisinya yg sedang sendirian tanpa Seulong atau Mark. 

"Upppsss, maaf, apa kau masih berhubungan dgn Chansung?... "

"Ne, ada apa memangnya?.. "

"Oh ya? Benarkah? Hubungan kalian sudh sejauh apa? Sudh ada rencana untk menikah?.. "

DEG!!! apa lagi ini tuhannn? Fakta apa yg akan dia hadapi lg setelah ini? 

"Eemmhh iya, kami sudh pernah membahas untk pernikahan, knp memangnya?.."

"Sudh dibahas sejauh mana? Sudh ada pertemuan keluarga kah?... " Changmin bertanya seperti sedang mengintrogasi seorg terdakwa.

"Heemhh belum sampai ke tahap keluarga, ini baru sebatas pembicaraan antara aku dan Chansung... " dan Bodohnya, Junho menjawab semuanya dgn Jujur. 

"Hhhmmmm, kalau begitu aku cuma berharap supaya temanku tdk tersakiti lg untk yg kedua kalinya olh Chansung... "

"Mwoya? Maksudmu? Temanmu tersakiti lg olh Chansung? Siapa? Jo Kwon?.. " 

"Ne, Jo Kwon, aku kasihan melihatnya selalu diberi harapan palsu olh Chansung, dan jika kali ini Chansung berbohong lg, ku rasa nyawa temanku akan terancam... "

DEG!! Bibir Junho memucat, tangannya dingin seperti es, tak disadari dari td keringat mengucur dikeningnya, ntah firasat apa yg dia rasakan saat ini, yg jelas ini semua pertanda akan terjadi sesuatu yg buruk.

"Ma-maksudmu apa? Aku sama sekali tdk mengerti, memangnya apa yg terjadi antara Chansung dan Jo Kwon?.. "

"Kau tidak tau? Benarkah? Bukannya td kau bilang bahwa kau masih berhubungan dgn Chansung dan belum putus, bagaimana mungkin kau tdk tau apa2??.. " apa ini? Knp skrng Junho merasa dihakimi dan d pojokkan? 

"Emmhh i-iya, memang belum ada kata putus diantara kami, tp kami skrng sedang memutuskan untk saling menjaga jarak dulu..." aku Junho dgn polosnya.

"Hhmmm begitu, yahh apapun yg akan terjadi nanti, aku harap kau ataupun temanku akan bisa menerima semua ini dgn sabar, bisa mengikhlaskan... "

"Ada apa sebenarnya?? Apa maksudmu bicara seperti ini pd ku? Apa sbenarnya yg kalian tutupi dariku?.. " rasa penasaran Junho memaksanya untk meluapkan segala pertanyaan yg memembuatnya sesak, meski itu belum mewakili semua yg dia rasa saat ini. 

"Lebih baik kau tanyakan langsung pd Chansung, aku tdk bisa menjelaskan padamu, dan 1 pesanku, jgn terlalu polos, jgn terlalu baik jadi org, kau tau dunia ini terlalu kejam untk org sepertimu, okee... Aku hanya ingin mengatakan itu saja, anyeong... "

Fikiran Junho terbang melayang saat ini jg, teka teki seperti apalagi ini sebenarnya? Mengapa otaknya seakan membeku? terlalu sulit untk memahami dan mengartikan semuanya, dan detak jantungnya berpacu bagaikan org yg baru selesai lari keliling tokyo dome. Oh tuhan, adakah yg bisa mengerti perasaannya skrng? 

Junho berusaha mengatur nafasnya, menenangkan diri, ingin rasanya dia segera menghubungi Chansung detik ini jg, tp dia tau bahwa skrng Chansung sedang kuliah, jd dia memutuskan untk menahan diri setidaknya sampai Chansung selesai kuliah, Tapi ditengah usaha kerasnya menstabilkan nafas, tiba2 handphone ny kembali berbunyi, Junho sempat kaget, tp mendadak hatinya sedikit tenang melihat nama sepupunya yg menelpon. Sepupunya ini jg kenal dgn Chansung karena mreka memiliki hobi yg sama d bidang fotography. 

"Anyeong Junho-ahh... "

"Ne, Anyeong..." bls Junho dengan nafas yg masih sedikit terdengar gugup. 

"Kau sedang sibuk kah? Aku ingin bertanya sesuatu... "

"Ahh aku tdk sibuk, hanya sedang menunggu Dosen ku masuk sebentar lg, mau bertanya apa?.. "

"Heeemmhhh, kau masih berhubungan kan dgn Chansung hyung... "

DEG!! Jantung yg dri td berusaha d stabilkannya kini kembali bergejolak, knp semua org hari ini mempertanyakan hubungannya dgn Chansung? Ada apa ini sebenarnya? 

"Eemmhh, knp kau mempertanyakan itu? Ada apa memangnya? ..." ntah knp Junho tak memiliki keberanian untk mengakui bahwa dia masih memiliki hubungan dgn Chansung 

"Anni, hanya saja td temanku yg memberi kabar bahwa ada seseorg yg mendatangi mreka untk meminta jasa foto prewed, org itu bernama Jo Kwon, dan ketika org itu pulang temanku melihat Chansung hyung yg menjemputnya, teman2ku kan semuanya kenal dgn Chansung hyung karena dia kekasihmu, jd mreka bertanya padaku, apa org yg bernama Jo Kwon itu akan melakukan fto prewed bersama Chansung hyung? Lalu bagaimana dgnmu? Apa kau sudh tdk memiliki hubungan apa2 lg dgn dia?...."

CETARRRRR!!! Kilat menyambar tepat d lubuk hati Junho, fakta satu persatu mulai terkumpul, apa yg harus dia lakukan skrng? Jika feelingnya benar, apa yg disampaikan Changmin td pasti ada hubungannya dgn apa yg d sampaikan sepupunya saat ini. 

"Emmhhh... Mianhe, sepertinya Dosenku sudh dtng, nanti ku tlpn lg ya, bye... "

Junho tak kuat lg menahan gejolak hatinya sendiri, trlalu banyak sesuatu yg terjadi secara bertubi2 dlm waktu bersamaan, ketika otaknya belum bisa mencerna apa yg dimaksud olh Changmin, ditambah lg kabar dari sepupunya, sungguh ini bukanlah hal yg bisa dipadu padankan dgn indah. Dgn cepat Junho menarik tas dan menuju ruang latihan dancenya, sebenarnya jadwal latihan dance nya baru dimulai nanti sore, tp dia hanya butuh waktu untk sendiri, bahkan tanpa Mark ataupun Seulon.

.........

Sejak 1 jam yg lalu, dia duduk gelisah didalam ruang dance practice, Junho hanya berusaha menenangkan jantungnya yg terus2an bergemuruh, dia tau Chansung baru selesai kuliah jam 3 sore ini, itu artinya tinggal beberapa menit lagi, tp sungguh menunggu waktu beberapa menit itu bagaikan 1 tahun baginya, dadanya naik turun dgn gugup mengatur nafas yg terus2an memburu. 

Hingga akhirnya Junho memberanikan menelpon Chansung skrng setelah memperhitungkan jam keluar kelas namja tsb.

"Anyeong Channie... "

"Ne Nuneo, wae??... " sapa Chansung terdengar cuek dan tak bersahabat dari seberang sana.

"Emmhhh kau sudh keluar kelas Channie? Apa aku mengganggumu? Ada yg ingin ku bicarakan sebentar... " tanya Junho memberanikan diri. 

"Eemmhh ne, aku sudh  pulang Nuneo, baru saja memarkir mobil, ini aku sudh masuk rumah, ada apa memangnya?... "

Junho bingung mau memulai pertanyaannya darimana, bahkan semuanya terlalu sesak untk diucapkan 

"Eemmhhh anni, aku hanya merindukanmu Channie... " dan ntah knp semua pertanyaan itu berganti dgn kata rindu skrng. 

"Hahahahahaha, sama Nuneo, aku jg sangat merindukanmu... " jawab Chansung singkat hingga membuat jantung Junho tiba2 berdesir hangat. 

"Eemmhhh lalu kau kemana saja berapa hari ini Channie? Knp menghilang dan tdk pernah menghubungiku?..." tanya Junho mulai memancing keinti dari apa yg ingin dia bahas. 

"Eemmhhh, aku sibuk akhir2 ini Nuneo, ada beberapa tugas tambahan jg di kampus yg membuatku harus kuliah sampai malam, maaf kalau aku tdk ada waktu untk menghubungimu... "

Dan ntah knp skrng terdapat desiran kekecewaan dihati Junho mendengar alasan Chansung yg menurutnya tdk masuk d akal. "Aahh begitu, eemmhh apa ada yg ingin kau ceritakan pd ku Channie??.. "

Dan detik itu jg suara tlpn tiba2 hening, Chansung diam tak menjawab, semakin memperbesar dugaan Junho jika memang terjadi sesuatu yg tdk beres.

"Channie... Kau mendengarku?.. " ulang Junho lg dgn nada tenang.

"Ahh ne Nuneo, aku masih mendengarmu,..."

"Eemmhh, aku bertanya, apa ada sesuatu yg ingin kau ceritakan padaku?.. "

 "Eemmhhh... Ti-dak ada Nuneo, tdk ada yg harus ku ceritakan... " jawab Chansung ragu. 

Junho memejamkan matanya, meresapi apa yg sebenarnya terjadi, dan knp Chansung belum mau bercerita apapun padanya. "Kau yakin?... "

"I-iya, aku yakin, memangnya knp tiba2 kau bertanya seperti ini?..."

"Anni, aku hanya ingin tau saja, karena kau tau bahwa aku selalu ingin mendengar sesuatu yg keluar dari bibirmu langsung, aku tdk mau mendengar apapun itu dri org lain... "

Chansung kembali terdiam untk beberapa saat "Me-memangnya apa yg kau dengar dari org lain Nuneo??... " suara Chansung mulai terdengar takut. 

Junho akhirnya berhasil menekan emosinya "Katakanlah Channie, aku tau pasti ada hal penting yg ingin kau ceritakan padaku, hayolahhh, knp aku harus mendengar dri org lain, eum? Sementara kau bisa berbagi apapun pd ku? Apalagi kalau itu berita bahagia.... " Junho melunakkan suaranya, ntah knp skrng dia tdk bisa meluapkan isi hatinya dgn sebuah kemarahan. Selalu seperti ini, banyak hal yg tdk berlaku ketika Junho sudh berhadapan dgn Chansung. 

"Eeemmmhhh, se-sebenarnya... Eemmhhh sebenarnya a-aku, a-aku akan menikah dgn Jo Kwon, dan minggu lalu sudh ada cara pertemuan keluarga, lalu awal bulan depan acara tunangan dan akhir bulan akan dilanjutkan dgn acara pernikahannya.... "

TUHAAAANNN!!!! Tolong siapapun ada yg bisa membantu Junho agar tdk pingsan detik ini juga?? Hikkzzzz... Jika ada kata yg bisa melambangkan sebuah kehancuran yg lebih parah dri sebuah Tsunami mungkin itulah kata yg tepat untk mewakili perasaan Junho saat ini, dan jantungnya seakan berhenti berdetak. 

MENIKAH? DGN JO KWON? knp bisa? Lalu apa arti Junho selama ini bagi Chansung? Apa arti cincin yg dia berikan pd Junho 2 minggu yg lalu? Apa semua ini hanya sebuah permainan saja? Ada yg bisa menjelaskan semuanya sekarang??? 

"Me-menikah??.. " Junho kembali memastikan apa yg baru saja dia dengar, knp harus d ulang Junho?bukankah kau sudh mendengar dgn jelas apa yg d katakan Chansung? 

"Eemmh iya Nuneo, doa kan semuanya lancar tanpa kendala ya, aku berharap kau bisa ikut merasakan kebahagiaanku saat ini... "

#PLAAKKK!! Jika saat ini Chansung berada dihadapan Junho, mungkin wajahnya sudh tak berbentuk lagi karena ukiran tangan halus Junho, itu mulut knp bisa kalah saing sama pantat, bukankah pantat saja jika ingin kentut harus memikirkan dlu ada org yg mendengar atau tidak? Lalu knp mulut itu dgn entengnya bicara seperti tanpa dosa?? MINTA DOA DARI JUNHO? MEMINTA JUNHO IKUT MERASA BAHAGIA?? oh god, sepertinya Otak Chansung benar2 sudh tdk waras skrng. 

"Ahhh ne, te-tentu saja Channie hahahah, aku akan ikut bahagia apapun itu jika kau bahagia... " ujar Junho terbata2, dan entah dpt kekuatan darimana hingga skrng Junho masih bisa berdiri tegak dgn tenang, dan dia bisa mengendalikan emosinya yg dri td meluap2.

"Jinchaa?? Jd kau tdk marah pd ku Nuneo?? Aahh gomawoo... "

-Aku tdk marah, tp aku kecewa Channie- (fikir Junho dlm hati) 

"Emmhh Ne, tp knp kau merahasiakan ini driku Channie? Bahkan jika aku tdk bertanya pasti kau tetap akan diam, knp aku harus tau dri org lain bukan drimu langsung?... "

"Emhh i-itu, itu sebenernya aku, a-aku takut kau akan marah Nuneo, aku takut kau akan tersakiti nantinya, aku tdk mau menyakitimu, sungguh... "

-Lalu knp kau lakukan ini? Kau bukan hanya menyakitiku, tp jg membunuhku secara perlahan-

"Kau tdk mau menyakitiku? Lalu sebenarnya apa aku bagimu? Apa artiku selama ini dihidupmu? Lalu untk apa cincin dan semua yg kau ucapkan 2 minggu yg lalu itu, eum?.. " Junho meremas handuk ditangannya dgn keras, dan beruntungnya dia bisa meredam emosinya dan menahan suaranya agar tetap tenang.

"Heemhh, bagaimana aku harus menjelaskannya Nuneo, aku tdk tau knp jd seperti ini, hanya saja, aku tdk mau melihatmu terus2an tersakiti, aku fikir skrng adalah saatnya bagi kita untk mengakhiri semuanya, jika pun kau merasa sakit saat ini, aku pastikan ini untk yg trakhir kalinya, karena setelah ini kau akan terbebas dariku, dan tdk akan ada lg yg membuatmu meneteskan airmata, aku berjanji Nuneo...."

-TIDAK, knp dlm waktu 2 minggu janjimu berubah 180' Channie? Bukankah kau berjanji untk selalu berjuang dgnku? Tp knp skrng janji itu berubah? -

"A-aku, aku akan baik2 saja selama kau ada bersamaku Channie, tak perduli seberapa banyakpun airmataku yg keluar... " ujar Junho lirih, ntah apa yg ada d otaknya saat ini, yg jelas dia masih ingin mempertahankan hubungannya, apakah Junho mulai kehilangan kewarasannya skrng? 

"Maafkan aku Nuneo, tp aku tdk bisa, ini lah jalan terbaik, karena rintangan didepan sana sangat banyak jika kita memaksakan kehendak untk selalu bersama, dan aku, aku tdk kuat... "

#DHUAARRR!!! Secepat itu kah Chansung menyerah? 

"Lalu apa kau benar2 sudh tidak mencintaiku lg?..."

"........" (hening) 

"Channie, jawab aku, apa kau benar2 sudh tak memiliki perasaan apapun padaku?... " ulang Junho lg. 

"Nuneo, eemmhh percayalah, perasaanku padamu tak pernah berubah, aku masih sangat mencintaimu, bahkan sangat menyayangimu, karena itulah aku tak tega melihatmu terus tersakiti, a-aku tidak tau, aku tidak tau knp perasaanku jd seperti ini, maafkan aku Nuneoo... " Seketika Junho mengerutkan keningnya, bukan karena mendengar kata Chansung, tp justru karna suara Chansung yg kini malah terdengar frustasi d seberang sana. 

"Channie, ada apa ini sebenarnya? Bisa kah kau jelaskan pd ku apa yg sebenarnya terjadi? Dan knp tiba2 kau langsung memutuskan untk menikah dgn Jo Kwon?..." pertanyaan itu lah yg sebenarnya ingin keluar dri bibir Junho sejak tadi. 

"A-aku tdk tau Nuneo, beberapa hari yg lalu ibu dan ayah kembali menyidangku membicarakan masalah hubungan kita, dan ntah knp saat itu lah aku seperti kehabisan kata2, hingga akhirnya mreka menawarkan untk menikah dgn Jo Kwon, dan aku menyetujui itu karena ku fikir jika aku terus memperjuangkanmu, maka kau akan terus2an tersakiti, sesungguhnya aku tdk mau lg melihatmu menangis karena msalah ini Nuneo, jd ku mohon mengertilah, ini yg terakhir kalinya aku menyakitimu, setelah ini tdk akan pernah lg... "

-Mungkin setelah ini jg aku akan mati Channie-

"Knp kau berhenti berjuang Channie? Bukankah beberapa minggu yg lalu kau sendiri yg mengatakan akan berjuang dgn ku seberat apapun itu... " Junho kembali mengumpulkan sisa2 kenangan kata2 indah yg pernah meluncur dri bibir Chansung. 

"Hentikan Junho, lupakan semuanya, aku lelah, ada saatnya kita harus menyerah untk sesuatu yg tak mungkin sanggup dilewati... "

DEG!!! Junho yg nyaris larut dalam kenangannya kini seperti kembali tersadar, tersadar dgn kenyataan bahwa memang tak mungkin lagi baginya untk memperjuangkan org yg bahkan tdk mau berjuang bersamanya. 

"Ba-baiklah Channie, aku mengerti, dan trimakasih untk semuanya selama ini, trimakasih pernah membuatku merasa sbg org yg paling dicintai didunia ini, trimakasih jg untk semua kasih sayangmu slama ini, dan aku berdoa semoga kau bisa bahagia setelah menemukan yg terbaik, dan aku juga berharap, semoga kelak aku bisa bertemu dgn org yg jg benar2 menyayangiku, tp sebelum itu bolehkah aku bertanya 1 hal??... "

"Eemmhh, apa itu?... "

"Apa kau benar2 mencintai Jo Kwon lebih besar dari kau mencintaiku?..."

"..........." hening

"Jawab Channie, apa benar kau sangat mencintai Jo Kwon?.. "

"Ku rasa ini bukan saatnya lg untk mempertanyakan siapa yg lebih dicintai, skrng saatnya kita untk sama2 berdamai dgn kenyataan, aku rasa semuanya sudh jelas skrng, tak ada yg harus kita bahas lg, aku lelah, aku mau istirahat Nuneo, apakah boleh? ..."

-Tidak Channie, semuanya belum jelas, masih trlalu banyak teka teki yg kau tinggalkan-

"Ahhh baiklah, istirahatlah, jgn terlalu lelah...."

"Ne, kau jg jgn terlalu lelah disana, jaga kesehatanmu, anyeong Nuneo... " #PLIP, Junho bersadar di dinding yg sejak td menjadi saksi bisu bagaimana dia mendengar semua pengakuan Chansung, Junho terduduk lemas dilantai, dia memejamkan matanya, berusaha mencerna apa yg sedang terjadi, tapi anehnya, tak ada 1 pun airmata yg keluar, ntah dpt kekuatan darimana yg jelas Junho tdk menangis sedikitpun detik ini. 

Hingga akhirnya setelah beberapa saat terdiam, dia bangkit dan berjalan masuk kembali ke ruang latihannya, berjalan, ya, kaki Junho berjalan menapak lantai, tp tubuhnya seakan terbang tak menginjak bumi, Junho meremas rambutnya dgn erat, hingga akhirnya dia mendekat ke arah cermin besar yg memenuhi ruangan itu dan melihat pantulan dirinya sendiri, pucat pasi, itulah keadaannya skrng, sangat mengerikan, tp setidaknya Junho masih bisa tersenyum tanpa meneteskan airmata.

Sungguh jika ada yg tau bagaimana kondisi hatinya saat ini, mungkin hati itu sudh lebih dri retak seribu, tak berbentuk lg bahkan tak ada kata yg tepat yg bisa menggambarkannya, jika ada kata yg lebih parah dari sakit, itu tdk akan cukup untk menggambarkan perasaannya, bagaimana dia menerima semua perlakuan ini tanpa d berikan waktu untk menyesuaikan diri, tanpa diberi kesempatan untk protes, lagi dan lagi dia menjadi seorg pemeran utama tanpa membaca skenario yg disusun olh org lain terlebih dahulu. 

Kuat Junho, kuat, kau pasti bisa melalui semuanya, tapi jika kalian bertanya dia benar2 rela atau tidak melepas Chansung bersama Jo Kwon, aku rasa tak perlu dijawab karena kalian pasti sudh tau jawabannya, tak ada 1 org pun didunia ini yg rela memberikan org yg paling dicintainya untk bersama dgn org lain. 

...........

Ditengah perasaannya yg sedang kacau, Junho masih mampu menyelesaikan latihan dance nya hingga malam hari, bahkan dia jg bisa menutupi semuanya dan bersikap biasa2 saja sehingga Mark ataupun Seulong sama sekali tdk menyadari keadaannya. Junho masih menyimpan semuanya sendiri, blum siap untk berbagi dgn siapapun, dia belum siap menerima semua pertanyaan2 yg akan membuatnya semakin down. 

Tp sungguh, Junho terlupa akan 1 hal, bahwa naluri seorg ibu tetap tak bisa dibohongi, buktinya malam ini, saat Junho baru saja menginjakkan kaki memasuki apartemennya, detik itu jg sang ibu menelponnya. 

"Kau dimana Chagiya?... " tanya sang ibu yg ntah knp terdengar sangat mengkhawatirkannya. 

"Aku baru tiba d apartemen bu, baru selesai latihan dance... " ucap Junho dgn nada yg lemah. 

"Knp suaramu begitu? Apa telah terjadi sesuatu?.. "

Junho tercekat, dia sendiri tdk menyadari bahwa nada bicaranya berubah skrng, padahal dia sudh berusaha akting sebaik munhkin...  "Hah? A-aku?? Aku tdk apa2 bu, mungkin aku sedikit lelah saja, oh ya tumben ibu menelponku malam2 seperti ini, ada apa??.. " Junho melirik jam yg tergantung d dinding, skrng sudh menujukkan pukul 10 malam. 

"Heemmh, ntahlah, hanya saja dari td siang perasaan ibu tdk enak, ibu selalu teringat tentangmu, makanya ibu menelponmu, karena malam ini jg ibu tdk bisa tidur, selalu teringat dgn mu, ibu khawatir ada apa2, kau baik2 saja kan?... "

Junho jatuh merosot didepan pintu kamarnya, mendadak kehilangan kekuatannya, sekuat apapun dia berusaha menyembunyikan semua ini, tp itu sepertinya tdk akan berhasil ketika dia mendengar kekhawatiran ibunya. 

"Ibu.... "

"Ne Chagiya, wae?? Katakan, ada apa sebenarnya, eum? Perasaan ibu sangat tdk enak skrng Nuneo,ibu tau pasti ada sesuatu yg terjadi padamu, katakanlah nak... "

Mata Junho seketika memerah, ingin rasanya dia berlari kepelukan ibunya, knp semua ini baru terjadi saat ibu nya sudh kembali ke Korea? Knp semuanya terlambat? Jika saja semua ini terjadi disaat ibunya masih d Jepang beberapa hari yg lalu, pasti Junho bisa berbagi semua beban i. 

"I-ibuuu, a-aku.... Eemmhh, Chansung bu Chansunggggg hiiiiiikkkkkkzzzzzzz ibuuuuuuuuuuuuuuu.... " Oh tuhan tolong kata2 apa yg bisa mewakili perasaan Junho saat ini, tangis yg dri td siang ditahannya kini meledak sudah, Junho sesegukan bahkan beberapa kali tercekat kehabisan nafas. 

"Wae Nuneo?? Katakan ada apa, jgn menangis dlu nak, ibu mohon ceritakan apa yg terjadi, ada apa dgn Chansung.... " bahkan skrng bukan hanya ibunya yg terdengar panik, dibelakang sana jg terdengar suara ayahnya yg bertanya ada apa dgn Junho sebenarnya. 

"Hiikkkkkzkzzzzzz ibuuuuu, Chansung hikkkzzzzz Chansung akan me-menikah dgn org lain buuuuuuuuu huweeeeeeeee hikkkkkzzzzz.... " Akhirnya beban yg dri td membuat pundaknya terasa amat sangat berat kini terlampiaskan sudah, Junho menangis sejadi2nya, hingga Mrs. Lee jg ikut menangis meratapi betapa perih yg dirasa Junho. 

"Ba-bagaimana bisa Chagiya?? Knp dgn org lain? Jd apa yg ibu dengar selama ini memang benar bahwa dia akan menikah dgn org lain?.. " suara Mrs. Lee terdengar bergetar, ntah karena menahan emosi atau karena menahan tangisnya. 

"Aku tidak tau bu aku tidak tauuuu hikkkkkzzzzz... Dia meninggalkanku bu, dia akan menikah dgn org lain, lalu bagaimana dgn ku buuuuu  hiikkkkzzzzzz.... " Junho menjerit, menangis sepuasnya, menumpahkan segala kekesalan, kekecewaaan dan rasa sakit yg dari td menghujam jantungnya, Junho bahkan melupakan nkatnya yg dri td ingin menyimpan semua ini sendiri, tidak, ternyata dia tdk lah sekuat itu.

"Sayang sabar nak, tenangkan dirimu, jgn berfikir yg aneh2 dlu, ibu mohon tenang ya.. Hikkzzzz... " Mrs. Lee yg dri td berusaha menenangkan Junho tp justru nampak dgn jelas bahwa dia lah yg tdk tenang saat ini. 

"Nuneo, Nuneo ini ayah nak... " Mr. Lee, ayah Junho termasuk tipe org tua yg jarang mencampuri urusan pribadi anaknya terlaly dlm, selama ini dia hanya memantau Junho dari jauh,meski dlu dia lah yg pertama kali menentang hubungan Junho dan Chansung, namun lambat laun Mr. Lee mulai membuka hatinya untk menerima kehadiran Chansung asal bisa membuat Junho bahagia, tapi kenyataannya skrng?

"Ayaahhh, ayaaaaahhhhhhh hiiikkkzzzzz saakkkiiiiittttt, hatiku sakit ayaaaaaahhhhhh hiikkkkzzz, a-aku harus bagaimanaaaaaaa hiikkzzzz... " Gelap, suram, itu lah yg dirasa olh Junho, sakit yg tak terperi

"Sabar nak, kau tdk boleh menangis, jgn jd anak yg cengeng, ayah tau kau pasti bisa kuat, jgn sesali apapun yg sudh terjadi, percayalah diluar sana masih banyak org2 yg menyayangimu, yg akan membuatmu bahagia, ayah minta kuatkan dirimu, kau anak kebanggaan ayah nak.... Kau tau? Ayah sangat menyayangimu, ayah tdk mau kau seperti ini, ayo bangkit nak, kuatkan dirimu, kau kuat Lee Junho, kau tak boleh seperti ini... " Suara Mr. Lee sangat tenang, berusaha mengimbangi tempramen Junho dan istrinya yg sedang menangis, tp sungguh tak ada 1 org pun yg tau bahwa Mr. Lee sedang mengeratkan rahangnya berusaha menyimpan emosinya, siapa yg tdk emosi jika melihat anak yg mereka cintai jd serapuh ini karena org lain. 

Kedua org tua nya terus berusaha menguatkan Junho, hingga hampir tengah malam tlpn mereka baru terputus, Junho menenangkan dirinya dibawah dinginnya guyuran air shower tengah malam, bagaimanapun jg dia harus kuat, dia tdk boleh menjadi org yg lemah, meski airmata itu masih terus mengalir, Junho tetap brusaha membangun tembok2 kekuatannya untk menghadapi hari esok, semuanya belum berakhir, justru semuanya baru d mulai. 

.........

Junho terus mensugesti dirinya sendiri untk berdamai dgn kenyataan, dia berusaha kembali mencerna dan memahami apa yg terjadi, hingga akhirnya tubuhnya lelah dan kepala yg terasa mau pecah, Junho baru bisa memejamkan mata skitar jam 2 dini hari, tapi sungguh ini semua bukanlah mimpi, tidur Junho kembali terganggu saat handphone nya berbunyi, dan ini masih jam 5 pagi, kepala Junho berdenyut seketika, oh tuhan jgn lupakan suhu tubuhnya yg sedikit hangat skrng, demam, ya... Setidaknya itulah bentuk kejujuran tubuhnya yg tdk kuat menanggung semua beban yg dihadapinya. 

Mata kecil Junho yg sudah bengkak dari td malam kini kembali meneteskan airmata saat dia menyadari yg menelpon adalah ibunya, ibunya kembali menangis Histeris sambil mengatakan bahwa ayahnya tak bisa tidur malam ini karena memikirkan permasalahan yg sedang menimpa Junho, dan bahkan semuanya masuk ke dlm mimpi, Mr. Lee yg selama ini terkenal dgn sikap tenangnya ternyata sangat terpukul dan mengkhawatirkan kondisi Junho, hingga malam ini ayahnya bermimpi, mengigau dan menangis sendiri karna Junho, dan skrng beban Junho semakin terasa berat, bukan hanya perasaannya saja yg tersakiti, tp jg perasaan kedua org tuanya, ayahnya tdk pernah skalipun menangis untk kali ini menitikkan airmata karena permasalahan yg dia hadapi, dan disaat itulah Junho merasa amat sangat bersalah, dia kembali sesegukan menangis bahkan sampai pagi harinya, dia sama sekali tdk bisa tertidur lg. 

Manusia sering terlupa bahwa guru terbaik itu adalah pengalaman, maka yg skrng dilakukan Junho adalah mencoba berdamai dgn hatinya sendiri, berusaha menguatkan dirinya dgn semua pengalaman ini, maka dgn setegar batu karang, Junho mulai meniti hari2nya tanpa Chansung, tanpa org tuanya, dia selalu mengandalkan Mark dan Seulong sbg org yg setidaknya bisa sedikit memperbaiki mood nya, meski kedua sahabatnya itu belum tau apa2. Dan saat itu jg semua kontak Chansung masih tersusun rapi d handphone nya, semua akun sosmed Chansung jg masih berteman dgn akunnya, dia tak mengambil keputusan untk memblockir atau menghapusnya duluan, Junho mengabaikannya, membiarkan semuanya berjalan seperti biasa, dan sejauh ini dia belum pernah skalipun melihat Chansung memposting sesuatu atau menulis sesuatu yg berkaitan dgn Jo Kwon, bahkan puluhan fto mereka masih bertahan d instagram dan semua akun sosmed Chansung lainnya. bukankah ini aneh? Bukankah status Chansung akan segera menjadi milik Jo Kwon? Tp knp Chansung masih belum menghapus fto2 tsb. 

Junho masih mencintai Chansung? Ya, itu sudh pasti, masih menyayangi Chansung? Sangat, bahkan setelah semua yg terjadi tak bisa sedikitpun melunturkan perasaannya, ntah Junho yg terlalu baik, atau memang Junho terlalu bodoh, ntahlah, yg jelas cinta selalu memberikan kekuatan masing2 tergantung bagaimana org menyikapinya. 

4 hari setelah kejadian pengakuan Chansung kemarin, mereka sama sekali tdk berhubungan lagi, dan sore ini tiba2 Junho merasa badannya benar2 drop, mungkin berat fikiranya beberapa hari ini membuat fisiknya lelah, dan dgn isengnya Junho menulis status d bbm dgn sebuah emot icon *sick*, tak bermaksud apapun, tp belum sampai 1 menit tiba2 bbm nya berbunyi, Junho tersentak kaget melihat siapa yg mengirimnya pesan bbm, Chansung. 

"Nuneo kau knp? Kau sakit? Psti kau kelelahan lagi, vitaminmu diminum tdk td pagi? Aku sudh makan siang? Makan nasi kan?... " tanya Chansung bertubi2.

BRAKKK!!! Handphone Junho terjun bebas kelantai setelah membaca pesan itu, apa ini? Apa matanya tdk salah lihat, knp Chansung masih memperhatikannya? Ketika menyadari Mark dan Seulong kini menatapnya dgn aneh, Junho secepat kilat mengambil handphone nya kembali.

"Ada apa hyung? Kau baik2 saja?.. " tanya Mark dgn wajah aneh. 

"Ahhh heheheh ne, aku baik2 saja, aku tdk apa2..." jawab Junho dgn gugup, dan untungnya kedua sahabatnya itu langsung fokus dgn kegiatan masing2.

"Nuneo... Knp kau hanya membaca pesanku? Knp tdk d bls?... " ternyata Chansung mengirim pesan kembali. Bahkan masih memanggilnya dgn sebutan Nuneo. 

"Ahh ne Channie, aku hanya sedikit lelah saja, beberapa hari ini latihan dance trus..."

"Ckk, selalu seperti itu, kapan kau bisa peduli dgn dirimu sendiri? Skrng kau dimana? Masih di kampus?... "

"Ne, baru selesai latihan... " jawab Junho singkat, sumpah demi seisi dunia suasana obrolan mereka benar2 terasa canggung skrng. 

"Ya sudh kalau bgitu, jgn pulang terlalu malam, jgn lupa makan dan minum vitaminmu, setelah itu istirahat yg cukup, kau faham??.. " kening Junho kembali mengernyit heran. 

"Ne.... "

...........

Meski tak habis fikir Junho berusaha menganggap apa yg dilakukan Chansung hari ini adalah hal biasa saja, sejujurnya itu sangat aneh namun Junho tak mau ambil pusing, tiba2 malam harinya kenyamanan tidur Junho kembali terganggu saat handphone nya berbunyi ntah sudh yg keberapa puluh kalinya, dari td Junho selalu meriject panggilan tsb karena itu adalah nmr baru yg tdk dia kenal, tp karena hp nya terus berbunyi akhirnya mau tak mau Junho membuka matanya dan mengangkat tlpn yg terlihat sangat penting itu. 

"Yeoboseoo, ini siapa?.." sapa Junho dgn suara seraknya.

"Hikkzzzz... "

Junho langsung terlonjak refleks duduk diatas kasurnya mendengar isakan tangis, oh tuhan ini masih jam 2 pagi, dan knp ada yg menelponnya sambil menangis? Bukankah ini terlalu horror?.

"Yeoboseo... Si-siapa ini? Dan knp kau menangis?.. " tanya Junho sambil bergidig ketakutan. 

"Hikkzzz... Nu-neooo hikkkzzzz... " 

Alis Junho kembali berkerut saat mendengar org tsb menyebut namanya, "Ka-kau... Cha-Channie??.. " meski terbalut isakan tangis, namun telinga Junho cukup peka untk menyadari suara siapa diseberang sana. 

"Nu-Nuneoooo hiikkkkzzzz... Nuneooo aku merindukanmuuuuu hiikkkzzzz, maafkan aku Nuneo maafkan akuuuuuuuu hikkkkzzzzz... "

DEG!!! Seketika bulu kuduk Junho meremang, ada apalagi ini? Knp Chansung menelponnya dgn menangis dan meminta maaf? Dan Chansung merindukannya? Apa dia tdk salah dengar? 

"A-aku tidak mengerti maksudmu Channie, knp kau menangis seperti ini?... "

"Aku merindukanmu Lee Junho, aku merindukanmuuuuuuuu hiikkkzzz... Tak bisa kah kau dengar perkataanku, aku merindukanmu Nuneoooooooo, jangan pergi dari ku Nuneo, jgn tinggalkan akuuuuu hiikkkzzzz... " airmata Junho nyaris menetes detik itu jg saat dia mendengar suara lirih Chansung, tp dia sudh bertekat untk tdk menangis atas hal apapun yg terjadi selanjutnya. 

"Husssttttt, tenang Channie tenang yaa, aku disini husssttttt... aku tdk pergi, aku ada disini, jgn menangis lagi.... " bukankah ada yg salah disini? Knp jd Chansung yg menangis? Knp jd Chansung yg berkata Junho jgn pergi? Bukankah seharusnya Junho yg mengatakan itu? Sejuta pertanyaan terus berputar d benak Junho, terlihat bagaimana hebatnya seorg Hwang Chansung menjungkir balikkan logikanya. 

"Cerita padaku kau knp,eum?? Knp tiba2 kau menangis tengah malam seperti ini Channie? Apa kau belum tidur?..." Junho bersuara setenang mungkin seperti sedang membujuk anak kecil yg menangis. 

"Aku tdk bisa tidur Nuneo, bahkan beberapa malam ini aku selalu memimpikanmu, aku tdk mau kehilanganmu aku tdk sanggup hiikkkkzzzzz... Ku mohon maafkan akuuuuuuuu... "

-Aku jg tdk sanggup kehilanganmu Channie- (benak Junho) 

Junho menutup mulutnya dgn tangan, berusaha menstabilkan emosinya, berusaha sekuat mungkin mencegah agar tdk ada airmatanya yg menetes, ingat Junho, kau tdk boleh terbawa suasana saat ini, Chansung sudh membuangmu, ingat itu!!!! 

"Lalu kau mau aku bagaimana,eum? Aku tdk marah padamu, jd untk apa minta maaf padaku?... "

"Itu lah kesalahan terbesarmu Lee Junho hikkkzz, knp kau tdk marah padaku? Knp kau masih baik dgn ku? Knp kau tdk membenciku? Knp kau tdk menghajarku? Knp tak 1 kata kasarpun keluar dari bibirmu Lee Junhooooooo??? Bukankah aku sudh sangat menyakitimu??? Knp kau bersikap biasa2 saja seolh tak bersedih hah?? ATAU JANGAN2 MEMANG SELAMA INI KAU TDK PERNAH MENCINTAIKU IYA??? MAKANYA KAU BISA TENANG2 SAJA SAAT BERPISAH DARIKU?? JAWAB LEE JUNHO JAWABBBBBB...!!! "

Junho menggeram, meremas selimutnya dgn erat, bagaimana mungkin Chansung bisa bicara seperti itu? Tak tau kah dia bagaiaman sulitnya Junho bernafas selama beberapa hari ini? Tak tau kah dia brapa kali fikiran untk bunuh diri terlintas d benaknya? Kau tdk tau Hwang Chansung dan bahkan kau tdk akan pernah tau, kau hanya akan tau rasanya jika kau bertukar posisi dgn Junho untk 1 menit saja. Berapa kali Junho menghembuskan nafasnya dgn berat, bagaimanapun jg dia tdk akan membiarkan 1 tetespun airmatanya untk keluar lg. 

"JAWAB AKU LEE JUNHOOOOO, KNP KAU DIAM SAJA?? Hiikkkzzzz... BENAR BAHWA SELAMA INI KAU SAMA SEKALI TDK MENCINTAIKU? IYAAAAA??.. " lagi2 dan lagi Chansung berteriak frustasi d sela tangisannya. 

Junho menstabilkan detak jantungnya yg terus berpacu, dgn sekuat tenaga akhirnya dia mengumpulkan puing2 keberaniannya untk menjawab... "Channie, dengarkan aku, aku, Lee Junho adalah org yg sangat menyayangimu, bahkan aku mencintaimu lebih dari aku mencintai diriku sendiri, kau tau? Kau sudh sangat banyak mengubahku, kau mengajarkanku arti kesabaran, kau mengajarkanku arti kekuatan, justru karena rasa cintaku yg lebih besar padamu itu aku jd menyampingkan rasa sakitku sendiri, aku baru mengerti skrng bahwa cinta yg sesungguhnya adalah saat kau merasa ikut bahagia ketika org yg kau cintai itu bahagia, meski bukan bersamamu, aku mencintaimu Channie, aku akan ikut bahagia asal kau jg bahagia meski kita tak bersama, aku tdk apa2, kau tak perlu memikirkan ku, percayalah, selagi disana kau merasakan bahagia, maka aku disini jg turut bahagia, jd tdk ush minta maaf padaku, ne?.. " ntah setan apa yg sedang merasuki Junho saat ini, ntah knp setelah semua rasa sakit yg ia dapat malah dia bisa mengeluarkan kata2 sebijak itu. 

"Nuneeeooo hiikkkzzzzzz, kau membunuhku secara perlahan dgn ketulusanmu itu hiikkzz, ku mohon setidaknya kau harus marah padaku, setidaknya kau memakiku, aku terima, dari pd kau seperti ini, kau membuatku sangat tersiksa Nuneooo hikkkzz, atau besok aku akan terbang ke Jepang untk bertemu dgnmu? Aku siap jika skalipun aku harus bersujud dikakimu, aku siap hiikkkzzz, atau jika kau ingin menghancurkan wajahku dgn tamparan darimu jg aku siap, tp ku mohon jgn siksa aku dgn rasa bersalah seperti ini hiikkzzzz... "

Junho memegang dadanya, menepuk2 jantungnya yg dri td berdetak bahkan 100x lebih kencang, kamarnya skrng seakan kekurangan pasokan oksigen sehingga Junho kesulitan bernafas. 

"Anni, tdk perlu Channie, kau tdk perlu ke Jepang, kan sudh ku bilang, aku tak sedikitpun marah pd mu, aku akan mendukung apapun yg kau lakukan, bukankah kemarin kau memintaku untk mendoakan mu agar pernikahanmu dan Jo Kwon lancar? Bukankah kau jg ingin aku ikut berbahagia? Aku sudh melakukan semuanya untkmu, skrng apalagi yg kurang, eum???.. "

Junho tdk menyadari jika kata2 yg d keluarkannya justru membuat Chansung semakin menangis histeris, Junho memejamkan matanya, ntah knp mata itu sekarang seakan membeku, tak ada perasaan sedikitpun untk menangis, mungkin ini yg dinamakan dgn mati rasa, Junho sudh terlalu sakit, hingga dia tdk merasakan lagi apa itu yg dinamakan dgn bersedih. 

.

.

.

TBC. 

CHAP INI FULL CHANNUNEO MOMENT, KARENA MREKA ADALAH PEMERAN UTAMA, SO MEMANG DRI AWAL KONFLIK MEREKALAH YG DITONJOLKAN, JD PLISS JGN TANYA KEMANA PARA MEMBER YG LAIN, KARENA MAREKA AKAN KELUAR JIKA SUDAH GILIRANNYA, OKE. 

NEXT CHAP D KEJAR UNTK UPDATE MALAM INI JUGA. PENASARANKAH?? 

SO JGN LUPA KOMENNYA YA. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?