Chapter 7

SWEET MEMORY EVER

....

Semarak bunyi lonceng beserta kerlap kerlip lampu menghiasi pohon natal menambah kegembiraan di hari Natal tahun ini, termasuk di rumah keluarga Lee, Junho sekeluarga besar mengadakan pesta Natal dgn meriahnya, tolong jgn lupakan 1 hal bahwa Chansung jg ada disana sejak td sore. 

"Kau menyukai kado dari ku Nuneo??.. " Tanya Chansung, mereka sedang duduk ditaman belakang rumah, setelah pesta Natal usai. 

"He'um... Aku sangat menyukainya Channie, ini terasa hangat sekali... " Junho sedang memakai sweeter rajut hadiah Natal pemberian Chansung."Lalu... Apa kau menyukai kado dariku?.. "

"Ne... Ini jg terasa hangat dan Nyaman..."

"Tentu saja, aku membuat syall rajut itu dgn tanganku sendiri kau tau?... " Junho menatap syall abu2 yg sedang melingkar d leher Chansung. 

"Ahhhh aku rasanya masih tdk percaya kau bisa membuat syall sebagus ini hahahhaahha... " Chansung tertawa mengejek. 

"Aaiisshhhh kau ini dasar menyebalkan... " Junho menggelitiki Chansung, mereka tertawa lepas bersama,

Chansung menangkap tangan Junho yg dri td terus Menggelitikinya, "Kau tau Nuneo... Salah satu hal yg paling membahagiakan dlm hidupku adalah saat melewati malam Natal seperti ini bersamamu, org tuaku yg selalu sibuk bekerja membuat kami tdk pernah bisa melalui saat2 seperti ini bersama, trimakasih karena kau slalu ada d dekatku..." Chansung menatap Junho dgn hangat dan menggenggam tangannya erat

"Heemmhh ne Channie, tapi... Emhh tapi knp kau merayakan Natal disini, bukannya bersama Jo Kwon? Bukankah bersama org yg dicintai itu lebih membahagiakan?... " Tanya Junho tepat sasaran. 

Chansung melepaskan tangan Junho, dia berbalik menatap lurus ke taman didepan mereka.. "Apa itu artinya kau tdk suka aku berada disini dgn mu skrng??.. "

"Ah anni, jgn salah faham Channie, hanya saja... "

"Bisakah kau jgn merusak moment bahagiaku malam ini Nuneo? Jebhall.. " Chansung tertunduk, Ntah apa yg dia rasa sebenarnya. 

"Ne... Mianhe Channie, ah.. Aku mau foto dlu sebentar untuk menunjukkan sweeter baruku... " Ucap Junho sambil mengeluarkan handphone dari sakunya. 

"Aiisshh ikuuuttt..." Mereka berpose alay sesuai dgn gaya absurd mereka masing2

"Kajja kita masuk, ini sudh malam, nanti alergimu kambuh kalau kena dingin..." Chansung kembali menggenggam tangan Junho dan menariknya ke kamar. 

Salahkah Junho jika dia benar2 merasa bahagia malam ini? Salahkan hatinya yg selalu terfokus hanya pd Chansung? Sudh berulang kali Junho mencoba melarikan diri dari Chansung, tp nyatanya dia akan selalu kembali ke belakang, ke Chansung lagi dan ke Chansung lg. Ntah perasaan itu berasal darimana, yg jelas jauh didalam lubuk hatinya, Junho menyadari bahwa suatu saat dia akan memiliki Chansung seutuhnya

Chansung dtng ke kehidupan Junho dgn paket lengkap, lengkap dgn kebahagiaan, dan lengkap dgn kesedihan, semuanya bersatu, seperti memegang mawar yg indah, ada kalanya jarimu akan berdarah dan sakit karena durinya. 

............

@Uyong Home

Siang itu Wooyoung sedang berguling dikamarnya, sudh 2 hari dia tdk bertemu Nichkhun, karena lelaki keturunan Thailand itu sedang sibuk dgn kegiatan club basktenya. Uyong kesal karena merasa terabaikan, dia membenamkan kepalanya dibawah bantal dan menendang2 udara dengan kesalnya. 

Dia dari td mendengar suara adik perempuannya mengetuk pintu kamarnya, tp Uyong mengabaikan saja, dia tau Nichkhun sedang berada diruang tamu skrng, tp karena rasa kesalnya sudh menggunung  Uyong tetap mengabaikan Nichkhun, tp sebenarnua yg dia mau Nichkhun yg datang langsung kekamarnya, 

Hingga tiba2 handphone nya berbunyi dan menampilkan sebuah pesan, didalam hatinya Uyong berharap itu adalah Nichkhun yg memintanya untk keluar kamar, tp ternyata itu adalah pesan dari adiknya

"Keluar dari kamarmu dan berhenti merajuk seperti anak gadis! Demi Tuhan, ibu dan ayah berkata akan mengintrogasi Khunnie Oppa karena sudh mencampakkanmu dan membuatmu frustasi, Aku tahu itu mungkin saja terjadi karena kau sangat menyebalkan, tapi Demi koleksi piyak2 mu dikandang, KELUAR DARI DALAM KAMARMU BODOH!"

Ya, itu adalah Suzy adiknya Uyong, sifat mereka sangat bertolak belakang, Uyong yg namja tp sifat manjanya seperti Yeoja, sedangkan Suzy dengan sifat tomboy nya yg terlihat seperti namja. 

Mata Uyong membola ketika melihat sederet pesan yang lebih seperti deretan umpatan di layar ponselnya, dengan segera ia melompat dari atas ranjang dan berjalan kearah pintu, kaki mungilnya menuruni anak tangga dengan cepat dan ia mendapati ibu dan ayahnya sedang duduk diruang tamu bersama Nichkhun dan Suzy.

"Uyongie... ?" tanya Mrs.Jang sedikit terkejut melihat putra sulungnya keluar kamar dengan wajah cemas.

"Ibu, ayah. Khunnie hyung tdk mencampakkanku bahkan hubungan kami masih sampai skrng, kami tdk putus, dan kami baik2 saja, percayalah..." Ucap Uyong lantang, membuat tiga orang dewasa di depannya mengernyitkan dahi.

"Kau knp Uyongie? Knp keluar dari kamar langsung mengatakan itu semua? Kami tau hubungan kalian baik2 saja, yaaaa hanya kau sedikit ngambek karena Nichkhun mengabaikanmu demi pertandingan basketnya, iya kan??... " Kali ini Mr. Jang yg tertawa lepas diserati Nickhun jg, sedangkan Suzy malah menjulurkan lidah mengejek kearah Uyong. 

Uyong menggeram emosi dan bersumpah akan membakar seluruh koleksi film action milik Suzy karena adiknya itu telah mengerjainya. Uyong bahkan masih ingat dengan jelas bagaimana ayah dan ibunya masih tertawa seperti orang gila saat melihat dia dan Nichkhun masuk kekamar dgn muka Uyong yg masih merajuk. 

"Kau masih marah pd ku Chagiya??.. " Nichkhun berjalan mendekati Uyong yg sedang bersandar di balkon kamarnya. 

"Apa itu harus kujawab? Bukannya sudh jelas?.."

"Mianhe... Aku tdk bermaksud mengabaikanmu, hanya saja aku memang dituntut untk fokus dgn club basket, karena jadwal pertandinganku semakin dekat... "

"Lalu? Apa aku harus sebulat bola basket itu dulu agar bisa merebut perhatianmu kembali??.. " Uyong menatap Nichkhun dgn wajah yg dibuat menyeramkan tp malah terlihat menggemaskan dimata Nichkhun

"Hahahahhahah... Kalau mau jd bola kau harus gendut dlu, sementara kau? Gendut hanya dipipi saja chagiya, sementara badanmu rata seperti papan cucian hahahhah... " Nichkhun mencubit pipi Uyong dgn gemas. 

"Yyyaakkhhhhhhh Khunnie, appo.... " teriak Uyong kesal, Nichkhun justru makin tertawa terbahak2

"Jadi kau sudh memaafkanku skrng??.. "

"Shireoooo... Kau harus membelikan ku 2 ember besar es krim (2) baru aku memaafkanmu... " Uyong menyilangkan tangannya didepan dada dan msmbuang muka. 

"Aiiisshh Jinchaa... Jd es krim lebih berharga dari pd aku?..."

"Ne, sangat cocok dimakan disaat udara panas seperti ini, cepat belikan sekarang... "

"Mwoooooo?? Sekarang???.."

"Ne SE-KA-RANG..!!! Titik tidak pakai koma.. "

"Tapi ini panas Uyongie, kan kau sendiri td yg bilang... "

"Oh jd kau tdk mau? Yasudh kalau begitu kau pulang saja skrng..." Uyong kembali ke mood merajuknya.

"Heeiiiii... Kapan sikap manjamu ini akan berubah eoh???.. " ucap Nichkhun gemas sambil mengacak rambut Uyong

"Kau tdk suka aku manja? Mungkin manjaku hikang kalau nanti kau sudh tak bersamaku... " Jawab Iyong seenaknya. 

"Jadi kau berharap aku tak bisa bersamamu selamanya?... "

"Hhhmmm... Tp Aku yakin kau tdk akan bisa hidup tanpaku nantinya... "

"Aiishhh kau ini.."

"Sudah sana cepat belikan aku es krim... "

Nichkhun berjalan kearah pintu keluar kamar, "Oh tuhaaannn... Hiksss... Dosa apa yg aku lakukan sehingga kau memberiku kekasih yg sangat manja seperti ini... " ucap Nichkhun dgn nada sedih yg d buat2 

"YAAAKKHH KHUNNIE AKU MASIH BISA MENDENGAR KATA2 MU... " Uyong melemparkan sendal rumah yg berbentuk ayam itu kearah Nichkhun, tp sialnya namja Thailand itu sudh menghilang d balik pintu dgn seringai jahilnya. 

...........

Sore itu Junho baru menyelesaikan kelasnya yg terasa sangat lama karena dosen killer yg masuk, saat akan memasuki rumah tiba2 dia melihat mobil Chansung masuk k pagar rumahnya. 

"Channie?? Heiiii... Knp kau tiba2 kesini tanpa memberitahuku dulu??.. " Tanya Junho yg heran dgn kedatangan Chansung yg tiba2.

"Eemmhh Nuneo.. A-aku mau minta tolong sesuatu bisa??..." Tanya Chansung dgn suara yg gugup

"Ne... Ada apa memangnya? Knp kau sepanik ini? .."

"Emmhhh Sweeter yg kuberi saat malam Natal beberapa hari yg lalu mana? Bisa aku pinjam dulu?... "

"Oh sweeter itu, ada dikamar, kau mau memakainya??.. "

"Ayo cepat kita ambil d kamar..." Tanoa menjawab Chansung langsung menarik tangan Junho masuk kekamarnya, tunggu dulu, ini kan rumah Junho, knp jd Chansung yg bertingkah seolh dia si empunya rumah?? 

Setelah menemukan sweeter itu diantara deretan baju yg tergantung dilemari Junho, Chansung langsung mengambilnya, tp Junho menahan salah satu sisi dri sweeter itu "Memangnya ada apa Channie, apa yg terjadi eoh?? Jelaskan dlu... "

"Aku mau mengambil kembali sweeter ini boleh ya?? Nanti ku ganti dgn yg baru... "

"MWOO??... " Mata Junho terbelalak mendengarnya, "Ka-kau mau mengambil barang yg sudh kau beri padaku? Apa itu masuk akal? Jelaskan ada apa sebenarnya?... " Junho menatap Chansung penuh selidik. 

"Emmhh begini... Sebenarnya sweeter ini Jo Kwon yg beli..." 

#DHUAAARRR!!! Kembali serasa ada rudal yg menghantam kepala Junho dgn keras, Jo Kwon yg membeli? Lalu knp Chansung menghadiahkan ini untuknya?? Junho melepaskan sisi sweeter yg dri td d tahannya. 

"Ja-jadi sebenarnya waktu kmrin aku menemani Jo Kwon belanja, aku sedang tdk membawa uang cash, kebetulan juga ATM dan credit card ku ada padamu Nuneo, jd aku tdk bisa membeli apa2, jadi waktu Jo Kwon bertanya knp aku tdk membeli apapun, aku berkata bahwa ATM ku ketinggalan, jd dia membelikan sweeter ini, waktu kemarin dia bertanya, aku bilang sweeter ini untuk ayahku..."

Serasa semua planet2 diluar angkasa saling bertabrakan mendengar oenituran Chansung, Junho memejamkan mata, kenyataan apalagi ini tuhan? 

"Tapi td pagi Jo Kwon melihat fto selfie yg kau upload di instagram, dia melihat kau menggunakan sweeter ini, jd dia bertanya knp sweeter ini ada padamu, aku bingung mau menjawab apa, makanya sweeter ini aku bawa pulang dlu ya, nanti untukmu akan ku bekikan yg baru..."

"Jo Kwon melihat diinstagramku? Bukankah aku tdk berteman dgnnya?..." tanya Junho heran. 

"Emmhh i-itu sebenarnya... Jo Kwon selalu mengikuti semua kegiatanmu dari akun sosmed mu Nuneo, hanya saja kau yg tdk menyadarinya.. "

Junho terduduk lemas, disaat beberapa malam yg lalu Chansung mengangkatnya setinggi langit ketujuh, hari ini Chansung menghempaskannya ke jurang yg paling dalam. Junho terduduk lemas d sofa kamarnya. 

"Nuneo.. Nuneooo... Kau tdk apa2 kan?... Heiii jawab aku... " Chansung mengguncang bahu Junho yg skrng kelihatan seperti zombi dgn wajah yg memucat dan rahang yg menggertak menahan emosi. 

"Nuneo kau... "

"Ambillah, bawalah sweeter itu pulang..." Junho menjawab sambil tertunduk tak menatap Chansung. 

"Nuneo... A-aku..."

"Dan sampaikan maafku pada Jo Kwon, maaf karena aku sudh lancang memakai sweeter yg seharusnya dia belikan untk ayahmu itu... "

"Tidak tidak tidak... Bukan begitu maksudku, waktu itu aku hanya beralasan saja membelikan ini untk ayahku, sebenarnya memang ini untukmu, karena kemarin aku tidak membawa... "

"Ah aku lupa, ini ATM dsn credit Card mu, mulai skrng kau pegang sendiri, jgn dititip padaku lagi..." Junho mdmotong kata2 Chansung dan mengeluarkan 2 kartu itu dari dompetnya. 

"Anni, ini tetap kau saja yg menyimpan, kau tau sendiri bagaimana borosnya aku kalau tdk ada yg mengatur keuanganku .." Chansung menolak

"Kau lupa? Kau sudh punya Jo Kwon, jd biasakanlah untk menggantungkan dirimu pd Jo Kwon, berhentilah untk selalu bergantung pd ku... "

"Kau marah padaku Nuneo??.. "

Demi kerang ajaibnya spongebob, ada yg bisa menjelaskan pada Chansung bagaimana marahnya Junho padanya saat ini? Dan apakah hal itu harus dipertanyakan? 

Junho menarik nafas panjang, berusaha menggapai kembali sisa2 kesabaran didalam dirinya yg nyaris meledak saat ini, "Anni, aku tidak marah Channie, bukankah kau td ingin mengambil kembali sweeter ini? Ini, kau bawa pulang saja, aku tdk apa2..."

Chansung menatap mata Junho lekat, tidak, Junho akan runtuh jika beradu pandang dgn mata bulat Chansung, Junho memilih membuang mukanya kesamping, tapi terlambat, karena sudut matanya yg memerah sudh d lihat olh Chansung. 

"Ma-maafkan aku Nuneo, aku tau ini benar2 keterlaluan... "

'Lalu knp masih kau lakukan ini Channie?.. ' gumam junho dlm hati

"A-aku tdk tau harus berbuat apa ketika Jo Kwon mengamuk saat melihat sweeter ini dipakai olhmu... "

'Lalu bolehkah aku mengamuk skrng padamu? '

"Ku mohon maafkan aku Nuneo... Aku akan membelikanmu yg lebih bagus dari sweeter ini, maafkan aku... "

Kalian tau, selentur-lenturnya karet, jika ditarik terlalu kencang pasti akan putus juga, begitu jg dgn emosi seseorang.

"Berhenti meminta maaf Channie, aku tdk marah, dan skrng ku mohon pergi dari sini bersama sweeter mu itu, aku tidak mau melihatnya... Hikksss..." runtuh sudah bendungan airmata yg sejak td ditahan Junho.

"Nu-nuneo..."

"PERGI KU BILANG PERGIIIIIIII, TINGGALKAN KAMAR INIIII, PERGI HWANG CHANSUNG PERGIIIIII... " suara Junho berada d oktaf tertinggi sambil mendorong tubuh Chansung agar keluar dari kamarnya

"Nuneo jgn menangis ku mohon... "

"Pergi Chansung pergiiiiiii... Kalau kau tdk ingin melihatku menangis ku mohon pergiiiiiii... Hikss... "

Chansung menahan tangan Junho yg dri td mendorongnya, tubuh Junho yg lebih kecil jelas tdk akan mampu menandingi kekuatan tubuh Chansung.

"Nuneoo.. A-aku..."

"Lepaskan akuuuu... " Junho berlari menghambur ke kasurnya, dia menelungkupkan wajahnya dibantal, meredam tangisan yg semakin menjadi, Chansung membatu, apa yg sudh dia lakukan? Lagi dan lagi dia membuat Junho menangis? Lalu bagaimana skrng? Haruskah dia pergi meninggalkan Junho dan menemui Jo Kwon yg sedang menunggunya membawa sweeter itu? Atau dia harus menenangkan Junho yg sedang mengamuk itu? Oh tuhan, andai tubuh Chansung bisa d belah 2, itu akan lebih baik untk menyelesaikan msalah ini. 

Chansung menghampiri Junho yg menangis sesegukan d atas bantalnya..." Nuneo jgn menangis lagi... " dia mengelus lembut pundak Junho, tapi tangan itu segera d tepis olh Junho, 

"Nuneo aku berjanji setelah ini aku akan mengajakmu untk membeli apapun yg kau mau untk mengganti sweeter ini.. "

'Tidak Channie, yg aku butuhkan bukan barangnya, tp kenangan indah saat kau memberi hadiah itu padaku.' benak Junho

"Kau mau minta apa Nuneo? Apapun yg kau mau akan ku berikan.... " Chansung memelas 

'Jika aku meminta hatimu, apa kau mau memberikannya jg?'

"Nuneo... " Lagi dan lagi Chansung memegang pundak Junho. 

"Jangan sentuh aku... Pergiiiiiii... " teriak Junho dari balik bantalnya. 

"Nuneo lihat aku dulu, dengarkan aku.. " Junho lagi2 menepis tangan Chansung yg menyentuhnya. 

"Pergiiiiiiiiii.... "

"Nuneo hentikan tangismu, kau bisa sesak jika menangis dlm keadaan seperti ini... "

"......" hening, Junho masih sesegukan diatas bantalnya. 

"Nuneoooo aiishhhh... Dengarkan aku duluuu...." Dalam 1 hentakan chansung berhasil membalik tubuh Junho agar tdk tertelungkup lg, dia menarik pundak Junho agar bersandar headbed, wajah Junho yg sudh basah sangat pilu untk dilihat, Chansung menegang ditempat, melihat bagaimana tersiksanya Junho dihadapannya skrng. 

Chansung mengerang frustasi... Dia melepaskan cengkramannya pd pundak Junho, kemudian dia tertunduk dan meremas rambutnya sendiri... "Apa yg sudh ku lakukan tuhaaannnnn..."

Junho membuang muka, tak mau menatap Chansung, hingga beberapa menit mereka membisu, terdiam dgn fikiran mereka masing2, airmata itu masih terus saja mengalir dari mata indah Junho. 

"Nuneo... Apa kau sangat membenci ku skrng??..." Oh tidak, wajah Chansung jg terlihat sama frustasinya dgn Junho

"Apa kau akan meninggalkanku skrng Nuneo??... "

"...." Junho tdk menjawab, dia hanya menatap wajah Chansung lekat 

"Ma-maafkan aku Nuneoooo, a-aku tdk tau apa yg sudh ku lakukan akan berakibat fatal seperti ini, yg aku tau saat itu hanya membelikan kado untkmu yg melintas d fikiranku, tak peduli dgn alasan apapun, walau saat itu terpaksa Jo Kwon yg membelikan sweeter ini untukmu, maafkan aku Nuneo, aku sama skali tdk ada maksud untk menyakitimu... "

Chansung tertunduk, perlahan pundaknya mulai bergetar, secara tdk langsung dpt dilihat bahwa namja itu pasti sedang menangis jg sekarang.

Tangan Junho terulur untk menyentuh Chansung, tp tiba2 namja itu berbalik melihat kearahnya.... " Ini milikmu Nuneo, ambillah... Aku tdk akan meminta sweeter ini lagi... Maafkan sikap ku td... "

Junho mengerenyitkan dahi, knp? Knp skrng malah Chansung mengembalikan ini padanya? 

"A-aku tidak mau, hikkss... Bawalah, itu milik Jo Kwon untk ayahmu, bukan untukku hikss.. " Junho masoh terisak. 

"Anni, ini milikmu, dan memang untkmu, aku terlalu kalut td sehingga aku tdk sadar malah mau mengambil ini lg darimu, ku mohon maafkan aku... " Chansung menangkup kedua pipi Junho. 

"Ta-tapi ini dari Jo Kwon, aku tdk mau... "

"Itu dariku, aku hanya sementara memakai uangnya, akn segera aku ganti, dan itu resmi menjadi milikmu tak ada yg bisa mengganggu, termasuk Jo Kwon... " Kata2 Chansung terdengar tegas, Junho bergidig mendengarnya. 

"Tapi Jo Kwon..."

"Berhentilah memikirkan Jo Kwon Nuneo... Ku mohon fikirkan dulu dirimu sendiri... Ku mohon maafkan aku atas kejadian tadi... "

"BAGAIMANA AKU TDK MEMIKIRKAN JO KWON KALAU PADA AKHIRNYA AKU AKAN MENYAKITI JO KWON DGN KENYATAAN BAHWA SWEETER INI AKAN MENJADI MILIKKU... AKU TIDAK MAU HWANG CHANSUNG, NANTI DIA MARAH PADAMU DAN SEMAKIN MEMBENCIKU... " Suara Junho kembali meninggi meluapkan emosinya. 

"SUDAH KU BILANG ITU MILIKMU, DAN JO KWON ITU URUSANKU, JGN KAU KHAWATIRKAN, AKU BISA MENANGANINYA NANTI... " Chansung secara alami ikut mengimbangi nada bicara Junho, tanpa menyadari keadaan namja didepannya ini. 

"Cha-chanie kau membentakku... "

Chansung yg baru tersadar langsung menarik Junho kepelukannya, "Maafkan aku... Maafkan aku sudh membentakmu, maafkan aku Nuneo kumohon, aku tdk bermaksud bicara kasar padamu... A-aku hanya terbawa emosiku... Kumohon maafkan aku... "

Tubuh Junho semakin bergetar didalam pelukannya, ya, selama beberapa detik td Chansung melupakan bahwa dia sudh membentak Junho, cukup kalian tau, Junho adalah tipikal org yg tdk bisa d bentak dgn keras. 

"Maafkan aku Nuneo kumohon... Maafkan akuuuu..." Chansung mencium pucuk kepala Junho, ya, lagi dan lagi, ada perasaan hangat menjalar dihati Junho. 

Tepat disaat itu handphone Chansung berbunyi, dia melepaskan Junho dari pelukannya dan menatap layar handphonenya, tapi bukannya diangkat Chansung malah memasukkan kembali handphone itu ke sakunya. 

"Ke-kenapa tdk d angkat?... " tanya Junho

"Itu tdk penting, jauh lebih penting kau yg berada dihadapanku skrng..." Chansung mengusap lembut pipi Junho yg masih basah olh airmata. 

"Maafkan aku Nuneo, lagi lagi airmata ini jatuh karenaku, harus berapa banyak airmata yg keluar karna ulahku, apa kau akan meninggalkanku skrng Nuneo? Apa kau akan membenciku skrng?... " Wajah Chansung terlihat sangat menyesal. 

"......" Junhontdk menjawab

"Maafkan aku, jgn tinggalkan aku Nuneo... "

"Aku tdk akn meninggalkanmu... "

Chansung tercengang tiba2, "Mwo? Kau sungguh2? Kau tdk akan membenci ataupun meninggalkanku?..."

"Aku akan selalu ada disisimu selama kau menginginkan itu, dan aku akan pergi jika kau yg memintanya... " ucap Junho lirih, dan ntah mengapa sangat menyayat hati Chansung, airmata Chansung menetes dgn sendirinya, tp dgn lembut Junho langsung menghapusnya.

"Ma-maafkan aku Nuneo... Maafkan aku... "

"Berhentilah meminta maaf Channie, aku tdk marah padamu... "

"Anni, kau pasti berbohong..."

"Aku tdk berbohong, aku sungguh tdk marah pdmu, skrng pulanglah, Jo Kwon pasti sudh menunggumu... "

"Shireoo... Aku masih mau disini menemanimu..."

"Nanti Jo Kwon marah padamu... "

"Terserah, asal saja jgn kau yg marah padaku, eemhh... Bagaimana kalau aku membelikanmu es krim semangka kesukaanmu sbg permintaan maafku? Kau mau??..." Chansung tersenyum hangat kearah Junho, dan Junho mengangguk.... "Baiklah, kau tunggu disini sebentar ya, aku akn membelikan es krim untukmu.

Chansung berjalan keluar kamar, Junho menatap nanar sweeter yg disampirkan Chansung d ujung ranjangnya, permainan apa yg sedang kau lakoni Lee Junho? Tdk kah kau sangat egois skrng? Tapi setelah begitu banyak airmata yg keluar, bolehkah Junho berharap Chansung untk tinggal disisinya walau hanya sesaat???

.

.

.

TBC.... 

HAPPY READING, JGN LUPA TINGGALKAN KOMENNYA.. KOMENMU SEMANGATKU 

CHAP 8 AKAN D UP SECEPATNYA. 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?