Chapter 5

SWEET MEMORY EVER

.........

WARNING : TYPO BERTEBARAN. 

.

.

Lee Junho seorg namja yg terlahir dgn sifat keras kepalanya, cobalah berurusan dgn dia, maka bisa dijamin hidupmu tdk akan tenang dibuatnya, tapi itu semua tergantung bagaimana caramu memperlakukannya, buat lah dia bahagia 5 menit, maka kau akan merasakan bahagia 50th kedepan,  tapi buatlah 1 detik saja dia sengsara, maka detik berikutnya kau merasa hidupmu ingin mati sbg balasannya. Tapi apakah semua itu berlaku saat berhadapan dgn Hwang Chansung?? Ataukah Chansung pengecualian dari semua itu? 

Ya, Akhirnya Junho mengambil keputusan bagaimana dia harus bersikap menghadapi Chansung atau Minjun, serasa tulang dadanya remuk dan menghujam jantungnya ketika dia menyadari fakta bahwa 2 org terdekatnya sama2 menghianatinya, keputusan Junho sudh bulat, dan tolong samakan itu dgn titah para dewa. 

Hari ini Junho sedang bertemu dgn Minjun di cafe langganan mreka. Dan seperti biasanya pertemuan mereka berjalan baik, Minjun belum menyadari tujuan dari pertemuan ini 

"Ah aku rasa semua tugas ku sudh selesai Nuneo..." Ucap Minjun, dri td mereka fokus dgn tugas2 Minjun saja tanpa membahas apa yg sebenarnya ingin tanyakan Junho. 

"Heemmhh... Apa Chansung jg mendapat tugas yg sama seperti dirimu Hyung??... "

"Molla, aku kurang tau karena kami berbeda kelas, tp aku rasa mungkin iya sama... " jawab Minjun masih dgn menatap buku dihadapannya. 

"Hhhmmm begitu, apa tdk ada yg ingin kau ceritakan pd ku hyung??.. " Tanya Junho memancing. 

"Ingin diceritakan? Spertinya tdk ada Nuneo, kita sudh membahas banyak hal dari td... " jawab Minjun dgn cueknya 

"Aku ingin bertanya, apa kau mengenal Jo Kwon?... "

Minjun mengangkat wajahnya dgn terkejut dan menoleh pada Junho.. "Jo Kwon?? .." tanya nya takut

"Ne... Kau kenal hyung?? Aku dengar2 juga dia sahabatmu... " Junho tetap dgn sikap tenangnya

DEG!!! Minjun membeku ditempat, bagaimana Junho bisa mengetahui bahwa dia mengenal Jo Kwon? Mungkin riwayat hidupnya benar2 akan berakhir ditangan Junho hari iji

"Eemmhh ne... A-aku mengenalnya... "

"Kau jg tau kalau akhir2 ini dia dekat dgn Chansung?.. " tanya Junho lg dgn seduktif

Dan ketakutan yg Minjun perkirakan akhirnya terjadi, "Mwoo?? Ba-bagaimana kau bisa tau itu?.. "

"Aku sudh tau semuanya, tp aku ingin mendengar dari bibirmu langsung, jd berhenti sok polos dan jgn pancing emosiku dgn sikap pura2 tdk tau mu itu hyung... " Ucap Junho dgn nada dingin, Seorg Lee Junho bahkan bisa meruntuhkan sekuat apapun musuhnya hanya dgn tatapan mata tajamnya

"Ahhh ne, a-aku mengenal Jo Kwon, dia teman lama ku, kebetulan berjumpa kembali dibangku kuliah.. "

"Lalu??.. "

"Emmhh lalu... Akhir2 ini dia sering menghubungiku untk bertanya tentang Chansung, karena dia tau aku berasal dri SMA yg sama dgn Chansung..."

"Emmhh begitu, lalu knp kau tdk menceritakan itu padaku?..." tanya Junho terdengar menyeramkan 

"Mianhe... Maafkan aku Nuneo, aku tdk bermaksud merahasiakan ini darimu, hanya saja aku... A-aku takut nanti kau marah... "

"Kalau kau tau aku akan marah lalu knp kau masih melakukan ini? Kau itu siapa? Chansung siapa? Dan aku ini siapa? Knp kau tega melakukan ini semua hah? JAWAB..." 1 hentakan tangan Junho dimeja sukses membuat seisi cafe itu menatap mereka. Minjun memejamkan matanya ketakutan

"Nu-Nuneo tenang dulu.. Dengarkan penjelasanku dlu... Kumohon... " cicitnya gugup 

Demi tuhan siapapun yg berada diposisi Minjun saat ini pasti akan sangat ketakutan melihat tatapan membunuh dari Junho, tp bagaimanapun juga ini memang kesalahan Minjun, jd dia harus menerimanya

"Se-sebenarnya dari awal aku sudh berusaha mengingatkan Chansung, tp untk melarang secara terang2an aku tdk berani Nuneo, aku merasa tdk berhak untk itu, apalagi melihat senyum bahagia Chansung ketika bersama Jo Kwon, dan Chansung bilang bahwa umur Jo Kwon yg lebih dewasa darinya bisa membuat Chansung nyaman bersamanya.. "

#KREKK!!! Terdengar ada sesuatu yg patah dari dalam hati Junho. Nyaman? Apakah yg dilakukan Junho selama ini masih kurang sehingga Chansung harus mencari kenyamanan ditempat lain? 

"Nuneo... Heeiii Nuneo kau tdk apa2??.." Minjun mengguncang bahu Junho membuyarkan lamunannya. 

"Ah ne, lanjutkan... "

"Hemmhh... Dan sebenarnya Jo Kwon jg sudh mengenalmu"

"Mwoooo?? Sudh mengenalku? Anni, knp bisa??... " tanya Junho kaget

"Jo Kwon sempat sekali tak sengaja bertemu dgn mu, tp kau tak mengenalinya, dan Jo Kwon jg mengikuti semua kegiatan akun SNS mu, jd dia tau bagaimana wajahmu, dan yg paling penting adalah isi handphone Chansung itu semua adalah foto2 mu,jd secara tdk langsung jg Jo Kwon sering melihat wajahmu.. " Junho menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan Minjun. 

"Sudah berapa lama mereka dekat hyung?..." 

"Hemmhhh aku tdk tau pasti Nuneo, mereka belum memberitahuku secara pasti, tp beberapa hari yg lalu Jo Kwon mendatangiku dan meminta agar aku mendukung hubungan mreka, dan mendoakan agar hubungan mreka berjalan dgn baik..."

DHUAARRRR!!! Detik itu jg Junho merasa ada yg meletupkan petasan d samping telinganya, apa itu artinya mereka sudh pacaran? 

"Mwoo? A-apa itu artinya mereka sudh berpacaran hyung?... "

Minjun mengembuskan nafasnya perlahan, kemudian menganggukkan kepala "Iya Nuneo.. "

1 jawaban singkat dari Minjun sukses meruntuhkan semua kekuatan Junho, dan terjadi lagi, dia kembali kehilangan Chansung untuk kedua kalinya, dan dia tdk menyadari itu. 

"Nuneo, kau baik2 saja, heiiiii... " Minjun mengibas2kan tangannya didepan wajah Junho hingga lamunan namja itu buyar. 

"Ahhh ne hyung, gwenchana, kajja kita pulang skrng... " ajak Junho tiba2

"Kau yakin tdk apa2? Kau tfk marah od Chansung? Eemmhh kalau boleh kusarankan, lebih baik kau menjauhi Chansung dri skrng, agar kau tdk merasa sakit... "

"Gwenchanayoo, aku tdk apa2 hyung tenang saja, dan untk apa menjauhi Chansung? Aku bisa menghendle rasa sakitku, kajja kita pulang... " Junho tetap mengukir senyum terbaik diwajahnya, meski rasa perih menusuk hatinya. 

.........

Junho dari td berusaha menenangkan diri, dia terusmondar mandir dikamarnya, hingga akhirnya dia memutuskan untk menghubungi Chansung dan memintanya dtng kerumahnya, mau tdk mau hal ini harus dibahas, dia tdk mau selalu mengalami kesalah pahaman dgn Chansung, 

Dan hanya dlm hitungan menit akhirnya Chansung tiba d rumah Junho, dan seperti biasanya dia langsung masuk k kmar Junho tanpa permisi lg, Junho sedang duduk d meja belajarnya,  tiba2 Chansung langsung memeluknya dari belakang. 

"Nuneoooooo, aku merindukanmuuuu.... Aaaakkkk.... " Chansung bertingkah seperti anak kecil sambil memeluk bahu Junho, Junho pun tersenyum geli menerima perlakuan Chansung

"Ahahahhaahhaha aku jg merindukanmu pabbo.... " bls Junho sambil mengacak2 rambut Chansung. 

"Heeemmmhh kau tau, hidupku bnar2 terasa sepi tanpa suara berisikmu itu.. " ujar Chansung sambil melepaskan pelukannya dan berjalan menuju kasur Junho, merebahkan dirinya seperti anak kecil. 

"Jinchaaa?? Kalau begitu knp kau tdk ada kabar akhir2 ini? Kau kemana saja?... " pancing Junho memulai pembicaraan 

"Heemmhh aku sibuk di kampus Nuneo, banyak tugas yg membuatku pusing... " keluh Chansung dgn manjanya. 

"Aahhh benarkah? Heemmhh lalu adakah sesuatu yg ingin kau ceritakan padaku?... "

"Sesuatu? Eemmhh seepetinya tdk ada, aku hanya ingin memberitahumu bahwa ternyata tugas2 kampus itu sangat menyebalkan, ingin rasanya aku kembali k masa2 kita SMA saja dlu... " Chansung berguling2 diatas kasur Junho. 

"Ckk, seharusnya tdk menyebalkan kalau ada yg bisa membantu menyelesaikan tugas2mu dan memberi mu semangat, senior yg dkat dgn mu misalnya... "

Chansung segera menghentikan aksi berguling manja nya, dan kini menatap Junho dgn horror, "Wae? Mengapa menatapku seperti itu eoh?,,, "

"Anni, ka-kau, kau tau bahwa... "

"Aku tau apapun yg tdk kau ceritakan, dan sedikit saja sikapmu berubah aku jg pasti menyadarinya,  jd berhentilah membohongiku, kajja ceritakan apa yg seharusnya aku tau dari bibirmu langsung, siapa itu Jo kwon? Dia senior mu kah? Hemmhh aku mulai mencium bau2 berita yg membahagiakan disini.. "

Chansung maju mendekati Junho, dia berdiri tepat dihadapan Junho "Nu-Nuneo aku, eemmhhh aku sebenarnya... "

"Sudah berapa lama kau berpacaran dgn nya?..." menyadari kegugupan Chansung maka Junho memutuskan untk mengawali pembicaraan. 

Chansung tertunduk lemah tak berani menatap wajah Junho, dan inilah hal yg paling Junho benci, jika memang Chansung tdk memiliki perasaan apapun padanya, seharusnya dia biasa2 saja menceritakan hal ini pd Junho, knp harus ketakutan seperti ini? "Su-sudah hampir 1 minggu ini... " ujar chansung lirih. 

"Kau menyayanginya?... " Chansung mengangguk. 

Junho memejamkan matanya berusaha menerima semua pengakuan ini. 

"Apa dia memperlakukanmu dgn baik?... "

"Eumm, dia sangat dewasa, dan dia mengimbangiku... "

-Apa selama ini aku masih kurang mengimbangimu Channie?? - (fikir Junho dlm hati) 

"Lalu, knp kau tdk menceritakan hal ini langsung pd ku? Knp kau menghilang beberapa hri ini? Knp aku harus tau dari org lain dlu Channie??.. "

"Emmhh, aku tdk bisa mengatakannya langsung od mu Nuneo, a-aku takut nanti kau terluka, a-aku takut kau marah padaku, dan aku jg takut kalau nanti kau menjauhiku.... " ujar Chansung dgn suara yg terbata2.

"Memangnya knp kalau aku menjauhimu? Knp kalau aku marah pd mu? Kau takut, eum? ..."

"Andweee, aku tdk mau kau pergi dariku Nuneo, aku tdk mau kehilanganmu, ku mohon jgn marah pd ku, maafkan aku, tp aku benar2 tdk mau berpisah darimu... " kini Chansung jatuh menelungkupkan kepalanya di paha Junho, dia memeluk pinggang Junho dgn erat. 

"Tapi kau sudh memiliki Jo Kwon Channie, dia sudh bisa melengkapimu... "

Chansung mengangkat kepalanya dan menatap Junho "Tapi kau bukan dia Nuneo, kalian mempunyai tempat masing d hatiku, kalian tdk akan bisa disamakan..."

"Lalu kau menginginkan aku dan Jo Kwon berada d hidupmu begitu?..." Chansung mengangguk mantap, tapi tiba2 matanya terpejam saat Junho mengayunkan tangannya keatas, Chansung tau ini memang salahnya, menginginkan kedua org itu untk tetap ada d sisinya meski itu sukit, maka dari itu dia pasrah jika Junho akan memukulnya skrng, tp beberapa detik kemudian tangan Junho tak kunjung menampar wajahnya, tl justru dia merasa tangan Junho menyentuh pipinya dgn halus. 

"Knp kau memejamkan mata? Kau takut aku akan memukulmu, eum?... " Chansung membuka matanya perlahan, dia melihat kini Junho teesentum lembut mentapnya sambil membelai pipinya.

"Ka-kau, knp kau tdk jd memukulku? Bukankah kau marah padaku karena lagi dan lagi aku menyakitimu?..." tanya Chansung dgn perasaan bersalah. 

"Anni, knp aku harus marah padamu Channie? Bukankah itu hak mu untk mencintainya? Aku akan mendukung apapun yg kau lakukan asal kau bahagia... " ujar Junho tulus, Chansung langsung menggenggam tangan Junho yg sedang mengelus pipinya, dan secara tanpa sadar dia mencium tangan Junho tsb. 

"Aku menyayangimu Nuneo, aku tdk mau kehilanganmu... "

"Arra... "

"Aku tau kau akan tersakiti karena ini, aku tau aku sangat egois, tp aku tetap menginginkanmu ada d sisiku, aku tdk mau kau pergi, kau takkan bisa d gantikan olh siapapun kau tau... " Chansung menatap wajah Junho dgn sendu.

"Aku tau Channie, aku jg menyayangimu, maka dari itu berhentilah menyembunyikan sesuatu dariku apapun itu, karena aku pasti tau, dan hal yg paling ku benci adalah saat aku tau itu dari org lain terlebih dahulu bukan darimu langsung..." Junho menatap Chansung sambil tersenyum hangat. 

Dan dgn tiba2 Chansung memeluknya dgn sangat erat, "Trimakasih Nuneo, trimakasih untk pengertianmu, itulah knp aku tdk mau kehilanganmj, karena tak ada org lain yg bisa mengerti keadaanku seperti yg kau lakukan... "

Junho mengusap pundak Chansung dgn perlahan, "Lalu kapan kau akan mengenalkan ku pd nya?? Aku ingin bertemu dgnnya..."

"Sireooo... Tdk boleh, aku tdk mau... " jawab Chansung tiba2 sambil melepaskan pelukannya. 

"Wae?? Knp tdk boleh eoh?.. " protes Junho

"Andwe, pokoknya tdk boleh... Aku tdk mau kau tersakiti, mengerti??.. "

"Ckk, dasar menyebalkan... " protes Junho sambil menyilangkan tangannya didada

"Dan ingat, 1 hal yg pasti kau setiap harinya tetap harus mengabariku seperti dulu, tdk boleh menjauhi ku, okeee... "

Dan akhirnya Junho pun terpaksa menuruti keinginann Chansung, karena sekeras apapun sofat Junho, itu smeua takkan berlaku saat dia berhadapan dgn Chansung. 

.

.

TBC. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?