Chapter 17

SWEET MEMORY EVER

........

WARNING : TYPO BERTEBARAN

.

Tipikal Junho yg mudah beradaptasi dgn lingkungan baru membuatnya dgn mudah mendapatkan teman2 disana, dia memiliki teman akrab kuliah yg usianya lebih dewasa darinya bernama Seulong, dan 1 lg bernama Mark yg kebetulan usianya dibawah Junho. 

2 org ini banyak membantu semua kesulitan Junho disana, terutama masalah bahasa, Junho belum terlalu fasih bahasa Jepang, tp untungnya Seulong ataupun Mark bisa bahasa Korea, jd mereka bisa berkomunikasi dgn baik. 

Hari ini Junho hanya memiliki 1 kelas, dan setelah itu dia pulang k apartemennya, apartemen yg tdk terlalu mewah tp sangat nyaman untk d tinggali, kondisi tubuh Junho sedikit drop, jd dia memutuskan untk beristirahat saja, tentunya Seulong ataupun Mark ikut menemaninya. 

"Kau istirahat saja Hyung, nanti akan kami bangun kan kalau sudh waktunya makan siang... " Ujar Mark. 

"Ne...." jawab Junho singkat.

Setelah memastikan Junho sudh tidur, Mark ikut bergabung dgn Seulong yg sedang menonton TV. 

"Bagaimana? Dia sudh istirahat?... " tanya Seulong ketika Mark menghempaskan tubuh duduk disofa bersamanya. 

"Ne, nanti kita bangunkan kalau sudh mau makan siang... "

"Heemmhh kasihan sekali anak itu, mungkin dia masih sedikit kaget dgn pola belajar dikampus kita, jd fisiknya belum kuat... "

"Sepertinya begitu hyung... "

Obrolan mereka terhenti ketika handphone Junho yg tergeletak diatas meja tiba2 berbunyi. Mark segera mengambil handphone tsb, matanya memicing melihat nama org yg menelpon,

"Nuguya??... " tanya Seulong.

"Molla, namanya Chanana Banana Pabbo... Kurasa ini bukan manusia... " jawab Mark seenaknya. 

"Yakkhh, maksudmu alien begitu?? ... " Ujar Seulong sambil menatap wajah Mark yg terlihat cuek.. "Angkat saja tlpn nya... "

"Tidak mau, hyung saja yg angkat... " Mark menyodorkan handphone tsb kearah Seulong. 

Seulong segera menjawab tlpn nya, "Hallo... "

"Yakkhh, siapa kau???.. " terdengar suara kaget dari seberang sana. 

"Mwoyaaaa? Seharusnya aku yg bertanya kau siapa eoh? Knp malah kau yg bertanya balik??... " ucap Seulong tak terima. 

"Aiishhh... Ini handphone Junho kan? Knp kau yg mengangkat, Junho nya kemana? Dan tunggu dulu... Kurasa aku tdk mengenalmu... " cerocos org diseberang sana yg tak lain adakah Chansung. 

"Ckk, Junho sedang tidur dikamarnya... " jawab Seulong singkat. 

"Ti-tidur? Dikamarnya?? Ma-maksudmu kau sedang berada diapartemen Junho skrng??.. " siara Chansung terlihat gugup. 

Tiba2 muncul ide jahil d otak Seulong, "Ne... Dia kelelahan, jd aku membiarkan nya istirahat dulu... "

"Mwoooo?? Kelelahan?? Memangnya kalian habis melakukan aoa eoh?? Berani2nya kauuuu... " suara Chansung terdengar mulai marah. 

"Uuucchhh... Ku rasa tak perlu diperjelas kami dari melakukan apa, yg jelas Junho hanya kelelahan saja, dan dia memilih untk bobo manjaahhh... " Suara Seulong dibuat selebay mungkin, Mark yg duduk d sebelahnya langsung menginjak kaki Seulong dgn kesal, tp Seulong hanya cuek saja. 

"Aiishhh jinchaaaa... Cepat katakan siapa kau sebenarnya, apa kau org Korea? Ku rasa bahasa Korea mu cukup baik, dan kuingatkan padamu jgn pernah ganggu Junho, karena dia... "

"Karena apa eoh?? Dia siapamu memangnya?? Knp kau marah begitu?? Dan tunggu dlu, aku harus memanggilmu dgn sebutan apa?? Chanana? Banana? Atau pabbo??...." Seulong kemudian terkikik sambil menutup mulutnya. Dan langsung dpt tatapan mematikan dari Mark.

"Aiiishhhh jinchaaaaaaa.... " kembali terdengar teriakan frustasi dari Chansung, dan tawa Seulong pun semakin menjadi, Mark yg menyadari keusilan hyung nya itu langsung merampas handphone tsb dri tangan Seulong.

"Anyeong... " sapa Mark dgn sopan. 

"Siapa lg kau... " Chansung yg masih tersulut emosi tetap dgn intonasi marahnya. 

"Hai hyung, kenalkan nama ku Mark, aku temannya Junho hyung, apa kau temannya juga???... " Tanya Mark dgn nada bersahabat, srmentara Seulong masih tetap tertawa puas karena berhasil mengerjai Chansung. 

"Ne, cepat katakan dimana Junho... "

"Junho hyung sedang istirahat dikamarnya, dia sedang tdk enak badan... "

"Mw-mwooo?? Junho sedang sakit maksudmu??... " tanya Chansung terbata2

"Yaakkhh Mr. Chanana, emmmhh maksudku Mr. Banana eh bukan Mr. Pabbo eehh salah lagi... Hahahahahah... Siapapun namamu, yg jelas kalau org sedang tdk enak badan sudh pasti dia sakit, kau tau itu?? Aahhh sepertinya panggilan pabbo lbih pantas untkmu, hahahahahah ... " Seulong mendekatkan diri kearah handphone yg dipegang Mark untk kembali menggoda Chansung. 

"Oh tuhan siapapun namamu, yg jelas aku akan mematahkan lehermu kalau kita bertemu... " teriak Chansung lg. 

Mark yg melihat pertengkaran itu ssgera menjauh dari Seulong, krena dia tdk akan oernah bisa bicara baik2 dgn Chansung kalau Seulong tetap menggodanya terus. 

"Hyung, maafkan dia, kami berdua teman kuliahnya Junho hyung, td kami mengantar Junho hyung pulang setelah selesai kuliah karena dia sakit, dan kami menjaganya dsini memastikan agar dia tdk apa2..." jelas Mark

"Ah begitu rupanya, trimakasih karena kalian sudh menjaganya, dia sakit apa??... " tanya Chansung sudh sedikit tenang. 

"Dia demam panas, sepertinya belum terbiasa dgn suhu dan aktifitas disini..."

"Hhmm eothoke... Apa dia sudh minum obat? Dia sudh makan??... " tanya Chansung khawatir. 

"Belum Hyung, td dia memilih istirahat dlu, nanti akan kami bangunkan untk makan siang dan minum obat... "

"Ahh gomawo, trimakasih karena kalian sudh mau menjaganya, oh ya siapa nama temanmu yg menyebalkan td?... " 

"Dia Seulong hyung, dia memang suka usil, tp dia org yg baik, kau tenang saja, oh ya nama mu sendiri siapa? Soalnya aku lihat d handphone ini Junho hyung menulis namamu Chanana Banana Pabbo..." Ujar Mark sambil berusaha menahan senyumnya. 

"Ah itu hanya panggilan dia pd ku saja, nama ku Chansung... "

"Ne Chansung hyung, salam kenal... Kau tenang saja, tak perlu mengkahwatirkan kekasihmu disini, kami akan menjaganya dgn baik... "

DEG!!! Jantung Chansung berdetak lebih cepat saat Mark menyebut kata kekasih, ada seperti jutaan kupu2 menggelitik d perutnya. 

"Halloo... Hyung... Kau masih mendengarku?... " tanya Mark ketika Chansung diam asik dgn fikirannya sendiri.

"Ah ne, skali lg trimakasih, tolong jaga dia untukku... " ujar Chansung.

"Pasti..." 

"Yasudh nanti kalau dia sudh bangun tolong sampaikan kalau aku dri menghubunginya...."

"Ne, akan ku sampaikan nanti... " Ujar Mark, beberapa detik kemudian mengakhiri Panghilan tsb. 

Dia kembali duduk disebelah Seulong.

"Siapa dia? Apa dia kekasih Junho?.. " Tanya Seulong. 

"Sepertinya iya, dia sangat mengkhawatirkan Junho hyung, dan kau malah mengerjai nya seperti td... " gerutu Mark. 

"Hahahahahaha mianhe, lagi pula dia sudh panik sendiri saat mendengar org lain yg mengangkat tlpn nya... " Seulong membela diri. 

"Itu wajar saja, karena dia sangat menyayangi Junho hyung... "

"Ne ne... Arra..."

............

@Seoul

Hari2 yg Chansung lalui semakin terasa suram, dia sangat merindukan kicauan2 berisik dari bibir Junho, tak ada yg bisa menggantikan itu, ditambah lg dgn kabar bahwa Junho sedang sakit disana, kekhawatiran Chansunh semakin bertambah. 

Lamunannya buyar saat Ibunya memasuki kamar.

"Channie, bisa bantu ibu sebentar??.. "

"Ne... Ada apa bu??... " Junho segera bangkit dari kasurnya

"Bisa kau antar Jo Kwon pulang?? Td dia dpt tlpn bahwa ibunya terpeleset dikamar mandi, Jo Kwon harus segera pulang, tapi sepertinya akan butuh waktu lama kalau menunggu taxi, bisa kau saja yg mengantarnya??... "

Terjadi pertentangan didalam hati Chansung, dia sudh sekuat tenaga menghindari Jo Kwon, tp namja itu tetap saja selalu berkeliaran d sekitarnya, lalu skrng dia harus bagaimana? Bukankah dia sangat kejam jika menolak untk mengantar Jo Kwon pulang? 

"Channie... Chagiyaaa... Heiiii... Knp kau melamun??... " Mrs. Hwang mengibas2kan tangannya d depan wajah Chansung.

"Ah mianhe..." kaget Chansung. 

"Bagaimana? Kau bisa mengantarnya??... " tanya ibu nya memastikan. 

"I-itu... "

"Apa kau tdk kasihan pd nya? Apalagi ibunya sedang sendiri dirumah setelah jatuh d kamar mandi td, hhmmm...." 

"Emmhh baik bu, aku akan mengantarnya pulang... " Jawab Chansung tiba2, bagaiamapun jg hati kecilnya tdk mungkin mengabaikan org yg butuh bantuan. 

"Ah gomawo chagiya... Kajja, Jo Kwon sudh menunggu diluar..."

Suasana hening menyelimuti mereka selama diperjalanan menuju rumah Jo Kwon, dlm hatinya Chansung kasihan pd Jo Kwon dan ibunya yg jatuh dikamar mandi, tp disisi lain ingin rasanya Chansung menyalahkan Jo Kwon karena lebih sering berada d rumahnya akhir2 ini, tp dia tdk mungkin memarahi Jo Kwon d saat kondisinya seperti ini. 

Jo Kwon segera berlari kedalam rumah saat mobil Chansung sudh terparkir d depan rumahnya, Chansung yg kikuk akhirnya ikut masuk untk memastikan kondisi Ibu Jo Kwon. 

"Eomma... Eomma knp bisa terjatuh??.. " tanya Jo Kwon sambil menatap ibunya khawatir. 

"Ne, td ibu tdk sengaja menginjak bekas sabun yg licin, jd terpeleset... " jawab ibu Mrs. Jo dgn lemah

"Lalu bagaimana keadaan eomma skrng? Mana yg sakit??... " tanya Jo Kwon lagi,

Tapi perhatian Mrs. Jo justru fokus kearah pintu kamarnya... "Ah ada kau jg rupanya Chansungie, lama tdk melihatmu dtng kemari... " Sapa Mrs. Jo saat melihat Chansung berdiri dibelakang Jo Kwon. 

Jo Kwon langsung menoleh kearah belakang, dia mendapati Chansung tersenyum kearah ibunya. 

"Ne... Mianhe eomma, aku sedikit sibuk akhir2 ini, apa eomma butuh k rumah sakit skrng??... " Jo Kwon menganga mendengar apa yg dikatakan Chansung, dia tdk percaya ternyata Chansung masih perhatian pd ibunya. 

"Ahhh tidak perlu, eomma baik2 saja, hanya sedikit nyeri dibagian punggung, jgn dikhawatirkan, pasti akan segera sembuh..." jawab Mrs. Jo sambio sedikit meringis. 

"Eommaaaaaa... Hikkkzzzz... Eomma lain kali harus lebih berhati2, jgn sampai seperti ini lg hikkkzzzz... " Jo Kwon adalah namja yg paling gampang menangis olh hal sekecil apapun, bahkan dulu disaat masih 'berstatus pacar' Chansung, dia pernah menangis hanya karena tdk tau bagaimana cara mematikan kompor, ya, intinya Jo Kwon adalah anak yg sangat manja. 

"Sudahlah Kwonie, jgn manngis lg, biarkan ibumu istirahat dlu, kajja,,, kita keluar... " Ajak Chansung, mereka meninggalkan kamar agar ibunya bisa istirahat. 

"Chansungie... Gomawo..." Ucap Jo Kwon tiba2

"Untuk apa??... " tanya Chansung heran. 

"Trimakasih karena sudh mau mengantarku pulang, dan trimakasih sudh mengkahwatirkan ibuku... "

"Ahhhh tidak apa2, lagi pula jika begini keadaannya tdk mungkin membiarkanmu pulang lebih lama kalau naik taxi... "

"Ne, gomawoo... "

"Sudah jgn menangis lg, ibu mu tdk apa2, pasti akan segera pulih, aku pulang skrng, permisi... " Chansung bergerak kearah pintu depan, tapi langkahnya tiba2 terhenti saat Jo Kwon tiba2 menubruk tubuhnya dan memeluknya dari belakang, tangan Jo Kwon melingkar posesiv d pinggangnya, hal ini membuat Chansung membeku d tempat karena kaget. 

Setelah beberapa detik, dia mendengar isak tangis Jo Kwon d belakang, "A-aku takut Changsunie, hikkzzz... Bagaimana kalau ibuku kenapa2, sedangkan ayahku sedang berada d luar negri hikkzz..."

Chansung segera melepaskan tangan Jo Kwon yg melingkari pinggangnya, dan berbalik menatap Jo Kwon "Tak ada yg perlu kau takuti, jika nanti kondisi ibumu semakin memburuk, kau bisa menghubungiku, aku akan membantu,  jd hentikan tangisanmu... "

Jo kwon menatap mata Chansung dgn nanar... " Cha-Chansungie.... A-aku... Aku masih sangat mencintaimu hiikkzzz, tak bisakah kita kembali seperti dulu... "

DHUAARRR!!! Hal yg paling ditakuti Chansung akhirnya terjadi, Jo Kwon secara jelas meminta untk kembali memulai hubungan dgn nya, inilah alasan mengapa Chansung tak mau berurusan lg dgn Jo Kwon. Karena dia tau bahwa Jo Kwon masih mencintainya. 

Chansung menarik nafas panjang, "Maafkan aku Kwonnie, tp kurasa aku tidak bisa... " ucap Chansung flm 1 tarikan nafas. 

"Wae? Apa ini karena Junho? Maafkan sifat egois ku dlu yg tak bisa menerima kehadiran Junho diantara kita, maka dari itu kita ulang semuanya dari awal, aku tdk akan mempermaslaahkan Junho sbg sahabat dekatmu... " ujar Jo Kwon penuh harap.

"Anni, aku tdk bisa, dan Junho bukan hanya sahabat dekatku, karena dia telah menempati hampir seluruh hatiku..."

Jo Kwon kembali terdiam, meski dia sudh memperkirakan akan menerima jawaban seperti ini, tp tetap kata2 Chansung terdengar sakit d telinganya

"Ta-tapi..."

"Oh ya, sekalian aku minta 1 hal padamu, bisakah kau hentikan perasaanmu itu, dan berhenti juga untk selalu berada d sekitar keluargaku, karena aku tetap akan memilih Junho, dan jujur saja, kehadiranmu menghalangi Junho untk masuk ketengah2 keluargaku, jd ku mohon, lebih baik kau sadar diri mulai skrng, aku permisi...."

Chansung bergegas pergi meninggalkan Jo Kwon disana, airmata Jo Kwon mengalir deras, Dia tdk percaya Chansung bisa mengeluarkan kata2 sekasar itu, Jo Kwon menggigit jarinya untuk meredam suara tangis agar tdk didengar ibunya. 

Sementara Chansung, dia menundukkan kepalanya d stir mobil, sesungguhnya bukanlah keinginan dia untk Berkata kasar Pd Jo Kwon, tp tdk ada cara lain, hanya itulah satu2 nya cara supaya Jo Kwon bisa pergi dari hidupnya ataupun keluarganya. 

........

Bukan Jo kwon namanya jika dia akan menyerah bgitu saja atau kehabisan akal untk mendapatkan Chansung, dia melepaskan yg namanya harga diri demi bisa bersanding dgn Chansung nantinya. 

"Apa yg sedang kau lakukan Kwonie??.. " tanya Changmin saat mereka sedang berada dikampus esok harinya.

"Aku sedang merencanakan sesuatu, dan kau harus mendukungku... " ucap Jo Kwon sinis. 

"Apa itu? Apa ini menyangkut Chansung lg?.. "

"Tentu saja... "

"Oh ayo lah Kwonnie, bukankah td kau sendiri yg bilang bahwa Chansung telah menolakmu mentah2 bahkan dia memintamu untk menjauhi keluarganya jg? Lalu knp kau masih bersikeras seperti ini?..." tanya Changmin heran. 

"Jika aku tdk bisa mendekati keluarganya lg, maka aku akan mengganggu Junho... "

"Mwo?? Mengganggu Junho? Bagaimana bisa? Dia kan sedang berasa d Jepang?..."

"Kau lupa dgn yg namanya SNS? Junho adalah org yg selalu aktif disemua akun SNS nya, dan tahap awal rencanaku adalah memfollow semua akun SNS nya, dan kau jg harus melakukan hal yg sama Hyung... "

"Mwo?? Aku jg? Anni wae??... "

"Aiishhh tdk ush banyak tanya, ikuti saja rencanaku..."

Ntah apa yg direncanakan Jo Kwon selanjutnya, yg jelas Junho akan jd sasarannya kali ini. 

...........

"Kau dimana?.."

"Sedang apa? .."

"Sudah makan belum? ..."

"Kuliah sampai jam berapa hari ini?..."

"Jgn pulang terlalu malam, segera kabari aku kalau sudh sampai d apartemen..."

"Kau dimana? Knp tdk memberi kabar seharian ini??..."

Sederet pertanya2an unfaedah yg selalu d lontarkan Chansung bahkan melebihi perhatian seorg ibu, hubungan mereka berjakan dgn baik meski terpisah jarak, dan yg namanya videocall adalah hal wajib bagi mereka, ntah itu saat bangun tidur ataupun sebelum tidur. 

Junho memegang jadwal kuliah Junho, begitupun sebaliknya, jd mereka saling tau jadwal kuliah masing2. 

Malam ini Junho sedang asik menonton TV, tapi dri td tangannya tetap fokus membalas pesan2 singkat dari Chansung sambil sesekali dia tertawa ketika Chansung mengeluarkan kata2 konyolnya. Sungguh jarak bukanlah sesuatu yg berarti bagi mereka, karena hati mereka telah menyatu dan bisa membawa aura positif bagi diri masing2.

"Segeralah tidur, bsok kau ada kuliah pagi kan? Kau tau, membangunkanmu itu lebih sulit dri pd membangunkan kuda nil yg sedang ngorok..." Mata Junho terbelalak saat membaca pesan dari Chansung. 

"Yakkhh, memangnya boleh kuda nil mengatai sesama kuda nil seperti itu?? Hahahaahah... " bls Junho tak kalah usilnya disertai dgn emot2 absurd.

Junho melirik jam di dinding yg sudh menunjukkan pukul 10 malam, lalu dia mematikan TV dan berjalan menuju kamarnya, setelah mendapatkan ucapan good night dari Chansung, Junho bermaksud segera memejamkan matanya, tp semua itu tertunda saat dia melihat ada notif twitter masuk, saat dibuka, jantung Junho langsung berdetak 2x lebih cepat, apalagi ini? Knp bisa Jo Kwon memfollow twitternya, lalu apa yg harus dia lakukan? 

Junho berusaha mengabaikannya dan masuk kedalam selimut, tp setelah beberapa saat matanya tetap tak bisa terpejam, karena perasaan itu terus mengganggu, akhirnya Junho membuka kembali handphonenya dan menerima req pertemanan Jo Kwon, dan dgn berat hati Junho jg terpaksa memfollow balik twitter Jo Kwon. 

.......

Keesokan paginya, Mata Junho terbuka saat mendengar handphonenya berdering ntah yg keberapa puluh kalinya, dgn mata yg setengah terpejam dia meraih handphone tsb dari atas meja nakas. 

"Yeobuse.... "

"Yakkhhh Lee Junho, kau masih tidur eoh?? Knp belum bangun jugaa? Ini sudh jam berapa? Kau mau telat kuliah???..." Junho menjauhkan hp tsb dari telinganya akibat suara melengking dari seberang sana. 

"Ne ne Hwang Chansung, aku sudh bangun hooaaammmmmm.... "

"Banguuunnnn.. Bangun bangun banguunnnnnn... Cepat mandi sanaaaaaaa..." Chansung kembali berteriak. 

"Demi kerang ajaibnya spongebob kau sangat menyebalkan Hwang Chansung..." Junho ikut2an berteriak.

"Cepat mandi sana, jgn matikan tlpn nya, aku beri wktu 5 menit untkmu mandi... "

"Mwoooo?? Apa kau gila eoh?? 5 menit?? Kau fikir aku mau mandi bebek? Aiiishhh jinchaaa... " teriak Junho tak terima. 

"Hahahahah...  Ne ne... Segeralah mandi, dan kabari aku kalau sudh selesai nanti, aku tutup tlpn nya ya, bhayyy... " #TUTTUTT tlpn d putus secara depihak olh Chansung. 

Junho hanya menggeleng2kan kepalanya melihat kelakuan Chansung, lalu dia bergegas ke kamar mandi. 

Setelah hampir setengah jam, akhirnya Junho selesai dgn acara mandi dewi nya, dia kembali mengambil hp nya, dan dia Langsung melihat ada pesan dari Chansung, saat dibuka, Junho sontak tertawa terbahak2, ternyata Chansung mengirimnya sebuah fto dgn pose konyol Chansung yg menampilkan lubang hidungnya yg besar. 

Dan dgn usilnya Junho langsung mengupload fto tsb ke Twitter nya lengkap dgn caption "Namja ini seperti ibu tiri yg bangunin d pagi hari dgn mulut bawelnya... "

Setelah itu Junho langsung bergegas pergi ke kampusnya.

Sesampainya dikampus Seulong dan Mark sudh menunggu Junho. 

"Haii hyung... Sepertinya kau ceria sekali pagi ini... " sapa Mark. 

"Ne... " jawab Junho singkat d sertai dgn senyumnya. Sementara Seulong sedang asik main game d handphone nya. 

Junho mengeluarkan ponselnya untk memberi kabar pd chansung bahwa dia sudh d kampus, 

"MWOYAAA... " Jerit Junho tiba2 dan handphone nya terjun bebas ke lantai. 

"Gamshakia... Aiishhh Jincha, kau mengagetkan ku saja, kau knp eoh? Apa kau mau membuang hp mu? Sini berikan pd ku saja... " Ujar Seulong terkejut.

"Wae hyung? Kau knp?,..." Tanya Mark sambil mengambil hp Junho yg masih tergeletak di lantai, sedangkan Junho membeku d tempat.

"Ini fto Chansung hyung kan?? Lalu knp kau kaget begitu? Bukankah td pagi kau sendiri yg mempostingnya d twitter?... " tanya Mark heran keetika dia melihat layar hp Junho yg menampakkan fto Chansung yg dia upload td.

Seulong yg dri td cuek, kini tertarik melihat k arah hp Junho, "Kalian pasangan yg sangat serasi... " Seulong membaca kolom komentar yg tertinggal d postingan tsb.... "Woohhhh... Apa kau terkejut hanya karena membaca komentar ini eoh? Bukankah itu komentar yg bagus??..." Tanya Seulong heran karena menurutnya ekspresi Junho sangat berlebihan. 

"Kalian tdk tau siapa yg memberi komentar itu... " ucap Junho gugup. 

"Nugu?? Siapa memangnya??... " tanya Mark ikut2an heran. 

"Di-dia... Dia mantan pacarnya Chansung... " akhirnya Junho bicara jujur knp dia sampai sekaget itu, jelas dia shock melihat komentar Jo Kwon seperti itu, karena akan terasa aneh jika Jo Kwon bisa bicara sebaik itu padanya. 

Seulong dan Mark yg td nya heran kini mulai mengeri knp Junho bisa shock seperti td. 

"Ohhh... Dia org yg kau ceritakan dulu? Heemmhh... Coba mana aku lihat dlu dia seperti apa org nya... " bukannya prihatin Seulong malah mengscroll semua postingan Jo Kwon dgn kepo nya. 

"Uwoohh uwoohh uwoohhh... Sepertinya namja ini masih menyimpan rasa pd Chansung..." teriak Seulong histeris.

"Mwoyaaa?? Apa maksudmu hyung?..." Mark akhirnya mendekat kearah Seulong dan ikut kepo dgn akun Jo Kwon. 

Setelah memperhatikan dgn seksama dan dlm tempo yg sesingkat2nya, akhirnya Mark buka suara lg... "Heemmhhh... Kurasa kau harus berhati2 dgn org ini hyung, dari semua postingan nya terlihat bahwa dia masih mengharapkan Chansung hyung..."

"Bukankah dia 1 kampus dgn Chansung? Tanya Seulong lg, dan Junho hanya mengangguk. 

"Ckk,  kalau begitu mereka bisa bertemu setiap hari, ommoyaaa... Aku rasa itu bukan hal yg baik... "

#BUGHH!!! Mark meninju lengan Seulong, sepertinya Seulong tdk sadar dgn kata2nya barusan, kini Junho terlihat tertunduk begitu dalam.

"Ahh sudahlah hyung, jgn terlalu difikirkan, asal hati Chansung hyung hanya untkmu, maka tdk akan berpengaruh meski setiap hari dia bertemu dgn namja itu... " Mark berusaha menenagkan Junho. 

"Ne, itu benar, dan komen di twitter itu jgn d balas, acuhkan saja, kau mengerti?? ... " tanya Seulong, dan Junho hanya mengangguk. 

Sebesar apapun niat Junho untk acuh dgn semua ini, tetap saja kejadian td mengganggu fikirannya, mungkin tak seharusnya dia menerima req pertemanan dri Jo Kwon. 

........

Seperti kecanduan, mengecek timeline twitter dan memantau semua aktifitas twitter Jo Kwon adalah kegiatan rutin Junho akhir2 ini, padahl dia tau bahwa hal itu hanya akan menyakiti hatinya sendiri saat melihat cuitan ataupun fto2 yg d unggah olh Jo Kwon, semuanya masih berbau tentang Chansung. 

Dan itu jg berefek pd hubungannya dan Chansung, beberapa hari trakhir ini hubungan mereka terasa menjauh, penyebabnya adalah Junho sendiri, setiap Chansung menghubunginya maka Junho akan menjawabnya dgn kaku, tak seceria kemarin2, Chansung menyadari perubahan sikap Junho, to dia tak mau mempertanyakan hal itu karena takut akan semakin merusak mood Junho

Hingga akhirnya sore ini Junho melihat cuitan status Jo Kwon d twitter,  "Dijemput dan bisa pergi bersamamu lg seakan kita kembali kemasa2 bahagia kita dulu, trimakasih...😍😘"

Mata Junho membulat, jantungnya serasa berhenti berdetak detik itu juga, jika feelingnya tdk salah, maka org yg dimaksud Jo Kwon adalah Chansung, tp bagaimana bisa?? Knp Chansung bisa pergi dgn Jo Kwon? Lalu knp Chansung tdk memberi kabar padanya? Seingat Junho terakhir kali Chansung menghubunginya td siang, dan skrng sudh hampir malam tp Chansung belum ada kabar lg, ada benar sore ini Chansung pergi bersama Jo Kwon?? 

Junho dgn cepat langsung menghubungi nmr hp Chansung, tp nmr ny tdk aktif, salah 1 kebiasaan buruk Chansung adalah malas mencharger hp, jd hp lowbet sudh menjadi ciri khasnya, dan itu artinya Chansung benar2 belum pulang k rumah, makanya hp nya masih low.

Menunggu dari jam 6 ke jam 8 malam bagaikan bertahun2 bagi Junho, hatinya yg diliputi perasaan cemburu bercampur kesal, karena dia dsri td hanya menebak2 apa yg dilakukan Chansung, dan benarkah Chansung bersama Jo Kwon sore ini? Sekelebat tebakan2 itu membuat dadanya desak. 

Ntah ini sudh keberapa puluh kalinya Junho mencoba menghubungi Chansung, dan akhirnya hp Chansung aktif, itu artinya Chansung sudh pulang kerumah. 

"Anyeong Nuneooooo..."

"Kau darimana saja? Knp hp mu baru bisa d hubungi???... " Junho langsung menodong pertanyaan tanpa menghiraukan sapaan Chansung.

Chansung tercekat mendengar pertanyaan dan nada bicara Junho yg seperti itu... "A-aku baru pulang Nuneo, mianhe, td hp ku lowbat... "

"Baru pulang? Dari mana? Bukankah hari ini jadwal kuliahmu hanya sampai jam 3? Dan ini sudh jam 8 malam, kau darimana saja memangnya?..." cerocos Junho tanpa ampun. 

"A-aku... "

"Jangan berbohong, aku paling tdk suka dgn pembohong... "

Chansung terdiam, dan ini semakin memperkuat dugaan Junho bahwa Chansung memang menutupi sesuatu darinya. 

"Apa kau dari pergi bersama Jo Kwon??... " tanya Junho dgn nada selembut mungkin, tp justru membuat Chansung merinding karena terdengar Junho sedang meredam emosinya

"......" hening

"Knp kau diam Channie? Berarti benar td kau sedang pergi bersama Jo Kwonn.."

"....."

"Kumohon jawab aku Hwang Chasung..."

"Ne... "

DHUAARRRR!!! Bom waktu yg sejak td berbunyi akhirnya meledak jg d dada Junho, feelingnya tak pernah salah, ternyata benar Chansung bersama dgn Jo Kwon sore ini, jika Junho masih seegois dulu, mungkin dia sudh membanting hp nya atau justru memaki Chansung habis2an. Tp untungnya dia sudh lebih dewasa sekarang. 

"Heemmhh... Nuneo... De-dengarkan penjelasanku dulu... " cicit Chansung dgn gugup.

"Ne... Silahkan jelaskan apa yg kau rasa butuh untk dijelaskan... " jawab Junho datar. 

"Ta-tadi saat selesai kuliah jam 3, tiba2 ibu Jo Kwon menelponku, dia minta tolong agar menemani Jo Kwon mengambil kue tart untk ultah ayahnya, dan Jo Kwon tdk bisa membawa kue itu sendiri kebetulan hari ini Jo Kwon kekampus tdk membawa mobil ke kampus hari ini... " Jelas Chansung dgn hati2

"Lalu??... "

"Aku tdk tega untk menolaknya, jd aku menemani Jo Kwon untk mengambil kue nya, rumah Jo Kwon jaraknya jauh dari kampus, belum lg terjebak macet, dan saat tiba d rumahnya, ibu ny jg mengajak ku untk merayakan ulang tahunnya, aku benar2 tdk tau harus bagaimana, aku tdk bisa menolak meskipun aku tdk ingin berada disana, maafkan aku Nuneo, ku mohon jgn salah faham... " sesal Chansung. 

Junho menarik nafas panjang, apa yg harus dia lakukan skrng? Marahpun mungkin tak ada gunanya karena hal itu sudh terjadi, tapi tetap saja ada ribuan anak panah yg menghujam jantungnya, terasa sakit dan menyesakkan dada tak peduli seberapa kuatpun usahanya untk mengabaikan rasa itu. 

"Nuneo... Kau marah pd ku?? Aku tau aku salah, ku mohon maafkan aku... " 

"......" Junho diam tak berkata apapun. 

"Nuneo... Nuneo jgn diam saja, ku mohon maafkan aku Nuneo... "

Akhirnya terdengar kembali Junho menghela nafas beratnya, "Ne... Sekarang aku minta nmr handphone Jo Kwon, aku mau menghubunginya..."

"MWOOOO?? Anni, tdk mau, untk apa kau meminta nmr handphonenya??.. " tanya Chansung Shock

"Wae?? Kau fikir aku akan melakukan apa? Aku tdk akan menyakiti Jo Kwon, kau tenang saja..."

Sungguh bukan hal itu yg dikhwatirkan Chansung, dia justru mengkhawatirkan Junho, dia tau Junho akan kembali sakit hati jika sudh berurusan dgn Jo Kwon lagi. 

"Kenapa diam saja Channie? Kau tdk mau memberi nmr handphone ny padaku? Kau khawatir aku akan menyakitinya? Hahahahah tenang saja, aku tau bagaimana harus menempatkan diri, aku hanya ingin sekedar berkenalan dgn nya, karena beberapa hari dia sempat mengomentari postinganku d twitter dan aku tdk membalasnya, aku hanya merasa bersalah, karena itu aku ingin meminta maaf, apa itu salah??.. "

"Tidak, ta-tapi... "

"Kan sudh ku bilang jgn khawatir, aku tdk akan menyakkti Jo Kwon..."

"Demi tuhan jaga kata2mu Nuneo, yg aku khawatirkan bukan dia, tapi... "

"Sudahlah kalau begitu beri tahu saja nmr handphonenya..." Ucap Junho memotong kata2 Chansung.

Siapa yg bisa menang jika beradu argumen dgn Junho? Meski tebakan Junho masih salah knp td dia menahan tdk ingin memberikan nmr hp itu, tp pd akhirnya Chansung mengalah, dia memberikan nmr itu jg meski hatinya terus berdebar kencang menanti apa yg akan terjadi nantinya. 

........

Dari td Junho sudh meremuk kertas yg ada d tangannya, disana tertera nmr hp Jo Kwon yg baru saja dia dptkan dri Chansung, jika td dia menggebu2 ingin segera menelpon Jo Kwon, tp semua itu harus d tahan mengingat bagaimana nafasnya masih menderu, disertai detak jantungnya yg tak menentu, setidaknya dia harus bisa mengendalikan diri dulu sebelum bicara dgn Jo Kwon. 

Setelah mati2an menstabilkan detang jantungnya, akhirnya Junho mendial nmr Jo Kwon, tapi seketika tubuhnya membeku saat melihat panggilan tsb telah tersambung. 

"Anyeong... Nuguseoo??... " suara lembut Jo Kwon menyapa diseberang sana. 

Dan Junho malah dibuat mati kutu, dia mendadak seperti org linglung, bingung harus melakukan apa,

"Halloowww...hallooowwww..." kembali terdengar suara Jo Kwon. 

"Ah ne, anyeong Jo Kwon hyung..." sapa Junho disertai rasa takut. 

"Emhh ne, nuguseoo??.. " tanya Jo Kwon lagi. 

"Ahhhh ini aku Junho, hyung... "

"......" hening, baik Jo kwon ataupun Junho terdiam untk beberapa saat. 

"Ah hahahahahaha Junho-ah, ternyata kau, aku kira siapa... " Ucap Jo Kwon akhirnya dgn suara tawa yg terdengar d buat2.

"Ne hyung, ini aku, apa aku menganggumu??.. "

"Anni, aku sedang santai saja, apa kabarmu Junho-ah?? Ku dengar kau sudh berada d Jepang skrng??.. " tanya Jo Kwon basa basi yg justru terdengar benar2 basi d telinga Junho. 

"Ne hyung, aku di Jepang skrng, aku baik2 sjaa disini, hyung sendiri apa kabar??.. " oh tuhan percakapan macam apa ini, fikir Junho. 

"Aku jg baik2 saja, oh ya, ada apa kau menghubungiku Junho-ah?? Tumben sekali..."

DEG!! Pertanyaan Jo Kwon halus, nada bicaranya jg sangat halus, sangat jauh berbeda dgn Junho. Dari segi bicara Junho mulai merasa minder sekarang.

"Anni, aku hanya ingin berkenalan dgn mu hyung, karena dari dulu kita belum eprnah berkenalan, sementara teman2 Chansung yg lain sudh mengenalmu..."

"Ahhh iya ya, sebenarnya dari dulu aku sudh mau mengenalmu, hanya saja Chansung selalu menghalangi kalau aku ingin bertemu dgnmu... "

"Ahhh begitu... " ucap Junho, dia baru tersadar ternyata slama ini Chansung melindunginya secara tdk langsung,  

"Oh ya, selamat ya untuk hubunga kalian... " ucap Jo Kwon tiba2

"Mwo??... " Junho tersentak, tak mengerti dgn maksud Jo Kwon. 

"Bukankah hubunganmu dgn Chansung sudh kembali lg, aku mengucapkan selamat untk hubungan kalian..." Ucap Jo Kwon. 

Junho menganga, tak percaya Jo Kwon mengucapkan ini, tp ntah knp perasaan Junho mengatakan sesuatu yg tdk beres meski Jo Kwon mengatakannya dgn sangat lembut. 

"Hahahahahh terimakasih... " bls Junho kaku. 

"Oh ya, td aku dari keluar dengan Chansung, aku rasa dia tdk pamit padamu, td dia menemaniku skaligus merayakan ulang tahun ayahku, kebetulan org tua ku sudh mengenal Chansung dgn baik... "

DEG!!!  Meski Junho sudh mendengar itu sendiri dari Chansung, tp tetap terasa sangat menyakitkan saat kata2 itu keluar dsari bibir Jo Kwon. 

"Ahahahah ne, aku tau hyung, td dia sudh bicara padaku..."

"Ah ternyata dia memberitahumu ya, ku kira dia tdk akan berani jujur..." Ucap Jo Kwon dgn nada sedikit kecewa. 

Junho kembali merasakan ada yg tdk beres, dia hanya bisa terdiam, berkelut dgn fikirannya sendiri.

"Oh ya Junho-ahh, kau tdk perlu khawatir atas kedekatanku dgn Chansung, karena skrng kami hanya bersahabat saja, kami sudh seperti saudara, aku sudh mengalah, karena aku tdk akan pernah memenangkan hati Chansung, jd aku tdk akan mengganggu hubungan kalian..."

Kembali Junho terdiam, sungguh berhadapan dgn Jo Kwon tdk lah semudah yg dia bayangkan, Jo Kwon sangat pandai bermain kata, sehingga Junho selalu terpojok dan terdiam tdk bisa menjawab.

"Dan aku mohon maaf sebelumnya, karena aku tetap dekat dgn ibu Chansung, yaa selama ini kami memang selalu berhubungan baik, ibu nya sering memintaku untk dtng berkunjung kerumah mereka... "

Kembali terasa ada panah yg menusuk tepat d ulu hati Junho, rasanya perih, tp dia tdk bisa melakukan apa2.

"Ah ne hyung, tdk apa2, aku mengerti... " jawab Junho singkat. 

"Hhhmmm yasudh kalau begitu, aku pamit istirahat dluan ya, bye Junho-ah, kita lanjutkan lg besok ya ngobrolnya..." 

"Ne hyung, anyeong... "

Setelah beberapa saat tlpn terputus, Junho tetap saja membeku ditempat, terlalu banyak yg mengganggu fikirannya, kata2 Jo Kwon membuatnya terpukul secara tdk langsung, meski Jo Kwon mengatakan bahwa dia sudh merelakan Chansung bersamanya, tp ntah mengapa hati Junho mengatakan hal sebaliknya, 

Junho terus saja bermain dgn fikirannya sendiri hingga tak terasa airmatanya jatuh, bankan telponnya dari td berdering karena Chansung menelponnya pun hanya diabaikan olh Junho.

.

.

TBC

.

Jangan lupa komennya ya... 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?