Chapter 25

SWEET MEMORY EVER

.......

WARNING : TYPO EVERYWHERE

.

Tepat seperti apa yg dikatakan Siwon sebelumnya, setelah kepulangannya ke Korea, namja tsb sama sekali tdk bisa d hubungi, keluarganya benar2 mencabut segala akses Siwon dgn dunia luar agar anak itu bisa fokus belajar untk memimpin perusahaannya kelak, dan jgn tanya bagaimana keadaan Uyong pasca ditinggal Siwon, hari2 yg dia lewati kembali terasa hampa dan menyedihkan, dan kini akhirnya dia menyadari mungkin benar bahwa dia sudh jatuh cinta pd namja tsb, selama ini Uyong masih tdk pernah mengakui secara jujur bagaimana perasaannya, namun fakta menjawab semuanya skrng.

"Heemmhhh Uyongie, ayo dimakan dulu itu sarapanmu, sebentar lg kita ada kelas masing2, bagaimana kau bisa konsen mengikuti pelajaran kalau kau belum sarapan, dan jg hayolaahh semangat sedikit jgn terus2an muram begitu... " ujar Minjun, mreka sedang sarapan sebelum masuk kuliah pagi ini, dan seperti biasanya, Uyong melalui hari2nya dgn tdk semangat. 

"Hyung, apa yg sedang dilakukan Siwon skrng, heemmhhh... Apa dia mengingatku? Apa dia akan meninggalkanku?... "

"Hussttt kau tdk boleh bicara seperti itu, kau cukup percaya saja bahwa Siwon tdk akan pernah meninggalkanmu, dan dia akan segera kembali untkmu..." ntah sudh brapa kali Uyong menanyakan pertanyaan yg sama, dan Minjun harus benar2 sabar untk menjelaskan pd Uyong

"Tapi kalau tiba2 nanti dia d jodohkan dgn org lain bagaimana Hyung? Mereka kan keluarga yg sangat kaya, apa mungkin Siwon nantinya benar2 akan menikahiku?... "

"Heemmhh, tak perduli kaya atau tidak, karena yg terpenting itu hatinya untk siapa, jika memang Siwon mengatakan hatinya hanya untkmu, pasti dia tetap akan memilihmu... "

"Aku takut hyung... " Uyong berkata lirih sambil menenggelamkan wajah dilipatan tangannya. 

Minjun cukup mengerti ketakutan seperti apa yg dimaksud olh Uyong " Sudahlah, jgn berfikir yg aneh2, isi waktumu dgn kegiatan yg bermanfaat agar kau tdk trlarut dlm khayalanmu sendiri, kau mengerti?.. " dan Uyong mengangguk faham, "Heemmm... Yasudh habiskan makananmu setelah ini kita kembali ke kelas... "

...........

Dilain sisi, Apa yg dikhawtirkan Junho lambat laun semakin menjadi, Chansung mulai berubah meski itu secara perlahan, Junho berusaha menerima dan memaklumi itu, dia tdk mau protes secara terang2an pd Chansung meski hatinya sangat ingin, bagaimana Chansung yg dulu nyaris tiap jam menelpon dan bertanya tentang apa yg dia lakukan, tp skrng Chansung hanya akan menghubunginya seperlunya saja, biasanya hanya dipagi hari atau menjelang tidur malam, dan panggilan2 sayang yg selama ini diucapkan Chansung jg menghilang dgn sendirinya.

Dan malam ini, Junho sedang berguling2 dikasurnya dgn gelisah, dari td dia menatap cincin yg sedang melingkar dijarinya, hatinya merasa tak karuan, seharian ini Chansung hanya menghubunginya pagi td saat dia akan berangkat kuliah, dan tdk ada kabar lg sampai detik ini, Junho bertanya2 apa yg sebenarnya sedang dilakukan Chansung disana, jam sudh menunjukkan pukul 11 malam, tp Chansung tetap tak ada kabar, hingga akhirnya Junho memutuskan untk menghubunginya dluan. 

Jantung Junho berdetak tak karuan karena hingga 3x dia mnlpn tp belum ada tanda2 Chansung akan mengangkat tlpn nya, hingga akhirnya dipanggilan ke-4 tlpn tsb tersambung.

"Yeobosseo... " terdengar suara Chansung yg serak. 

"Haii Channie, kau sudh tidur?.." tanya Junho heran

"Eemmhh ne, hooaaammm... Wae Nuneo? Knp menelpon malam2 bgini? Kau belum mengantuk?... "

"Heemmhh, aku sudh mengantuk, tp aku merindukanmu Channie..." kata2 Junho keluar tulus dri dlm hatinya dgn suara yg pelan

"Merindukanku? Heeemmhhh.... Yasudh ini kau sudh mendengar suaraku kan? Skrng tidur ya, ini sudh larut... "

"Ahhh, ne... " seperti ada yg menyayat luka dihati Junho mendengar sikap Chansung yg seperti ini.

"Oke, bye... " dan Chansung memutuskan tlpn, Junho membeku ditempat, pandangannya mengabur, tak terasa airmata sudh membuat matanya terasa berat, sakit, itulah yg dia rasa, mengapa Chansung bersikap seperti ini? Tak adakan ucapan selamat tidur yg romantis untknya? Hati Junho semakin merasakan ada sesuatu yg tdk beres, namun dia segera menepis apapun prasangka itu, Junho menghapus airmatanya dgn kasar, dan segera tidur, dia tdk mau terganggu dgn fikirannya sendiri. 

Namun semakin hari perubahan Chansung semakin nyata, meski perhatian Chansung tetap ada, tp ntah knp rasanya hambar, tak sehangat dulu, obrolan2 diantara mereka juga mulai terasa kaku, Chansung jg hanya menghubungi Junho sesekali saja dlm sehari, bahkan pernah sampai suatu hari Chansung sama sekali tdk menghubunginya, Junho berusaha memaklumi dan memahami perubahan itu, tp siapapun tolong ingatkan Chansung bahwa Junho hanyalah manusia biasa yg mempunyai batas kesabaran, hingga dugaan2 itu semakin memenuhi benak dan fikirannya, malam selanjutnya mau tdk mau Junho harus mempertanyakan hal tsb. 

"Channie... "

"Ne Nuneo... " dari td Junho sudh berusaha mengajak Chansung ngobrol di tlpn seperti biasanya, tp reaksi Chansung flat, datar, tak ada reaksi histeria seperti biasanya. 

"Aku mau bertanya sesuatu boleh?.. "

"Tanya saja, sejak kapan kau harus izin dlu jika mau bertanya pd ku??... " DEG!! lagi dan lagi Junho merasa ada bagian sudut hatinya yg nyeri.

"Eemhh, sebenarnya apa kau sedang marah pd ku? Aku punya salah? Knp tdk mengingatkanku Channie?.. " Junho bertanya dgn nada yg nyaris tercicit kecil. 

"Marah? Anni, memangnya aku marah knp? Dan kurasa kau jg tdk memiliki salah apapun pdku, memangnya knp tiba2 kau menanyakan ini? ... "

"Ahh anni, a-aku... A-ku hanya sedikit merasa kau berbeda akhir2 ini, dan aku tdk tau apa penyebabnya, makanya aku bertanya... " ujar Junho lirih. 

"Heeemmhh, sejujurnya memang ada sedikit yg mengganggu fikiranku skrng..." akhirnya Chansung mengaku. 

"Apa itu? Kalau memang aku ada salah katakan seperti biasanya Channie, agar aku bisa memperbaiki diri... "

"Bukan, bukan kau yg salah, hanya sajaaaaa.. Heemmhhh, hanya saja, a-aku sedikit menjaga jarak darimu akhir2 ini... "

DEG!! jantung Junho nyaris merosot dri tempatnya semula, ternyata bukan hanya perasaannya saja yg mengatakan bahwa Chansung berubah, tenyata Chansung jg mengakui hal yg sama. 

"Menjaga jarak dariku? Knp?.." Junho berusaha menutupi hatinya yg bergemuruh tak karuan. 

"Ntahlah, aku jg tdk tau, hanya saja setelah ku fikir2 akhir2 ini aku sudh mencintaimu secara berlebihan, duniaku hanya terfokus padamu, apapun yg kulakukan hanya mengingat dirimu, bagaimana bayangan2mu selalu mengisi otak dan hatiku yg nyaris saja membuatku serasa akan gila karena jauh darimu, aku selalu membayangkan kau ada d sampingku, menemaniku, bisa ku sentuh dan ku peluk, dan karena itulah aku ingin sedikit menjaga jarak darimu, agar setidaknya aku bisa fokus ke hal lain, untk kuliah dan lainnya... " 

Junho terkisap, lidahnya mendadak kelu mendengar penuturan Chansung, bisakah semua alasan itu diterima olh otak dan nalarnya? 

"Dan aku rasa kau jg pasti merasakan hal yg sama kan Nuneo? Maka dari itu rasa kita berdua harus sedikit menjaga jarak agar kita bisa fokus ke kuliah masing2, apa kau mengerti skrng?... "

Tidak, Junho sama sekali tdk mengerti dgn maksud Chansung mengatakan ini, karena bukanlah hal yg masuk diakal baginya jika semua yg telah mereka lalui selama ini dijadikan alasan untk saling menjauhi. 

"Ta-tapi Channie..."

"Jgn berfikir terlalu jauh Nuneo, aku hanya meminta kita menjaga jarak dlm hal mengurangi komunikasi saja, bukan berarti aku benar2 akan menjauhimu, aku berusaha menormalkan semuanya, kita tetap saling berhubungan hanya sanya saja sedikit d kurangi... "

Bagaimana mungkin Chansung bisa mengatakan semua ini seperti tanpa beban, sedangkan Junho? Saat Chansung meminta hal ini sama saja meminta Junho untk mengurangi pasokan oksigen dlm paru2nya, ini bukanlah hal yg gampang bahkan nyaris tdk mungkin mampu ia lakukan 

"Nuneo kau mendengarku? Knp diam saja? Ada yg ingin kau tanyakan lg?.. "

Banyak, sejuta pertanyaan memenuhi benak Junho, tp bagaimana mungkin dia bisa mengutarakan itu semua jika kenyataannya skrng Chansung bahkan tak memberinya kesempatan untk mengajukan 1 syaratpun atas keputusan sepihak itu, apa Chansung merasa baik2 saja kalau mereka harus saling menjaga jarak? 

"Heemmhh baiklah, aku mengerti, maaf kalau selama ini aku menganggumu, membuatmu tdk fokus untk melakukan apapun, kalau memang hal ini bisa membantumu dan membuatmu merasa lebih baik, aku terima..." Sakit, itu lah 1 kata yg bisa mewakili perasaan Junho saat ini, sungguh hatinya ingin menjerit menolak keinginan Chansung, tp Junho sudh terbiasa mengalah, semua kebiasaannya tdk akan berlaku jika dia sudh berhadapan dgn Chansung, karena hanya Chansunglah yg bisa menurunkan egonya selama ini. 

"Gomawo, kau jgn khawatir, karena jika memang kita berjodoh, apapun yg terjadi kita akan tetap bersama nantinya, jd tugas kita skrng hanya menjalaninya saja, dan juga ku minta selama kita menjaga jarak, kau jg harus terus berfikiran positif dan belajar menajaga dirimu sendiri, karena mungkin aku tdk akan bisa menjagamu lg seperti dlu, kau mengerti?... "

'Tidak Channie, aku tdk mengerti dan tdk mau mengerti' jerit Junho dlm hati

"Nuneo kau masih disanakan? Kau masih mendengarku?... " Chansung kembali bertanya saat Junho tak mengeluatkan sepatah katapun.

"Ne... " jawab Junho singkat. 

"Heemnhh baiklah kalau begitu, ini sudh sangat larut, istirahatlah, bsok kita harus kuliah, good night Nuneo..." #PLIP Chansung memutiskan tlpn bahkan sebelum Junho menjawab kata2nya.

Dunia Junho seakan berhenti berputar, semuanya terjadi dgn sangat Tiba2 bahkan sebelum dia mengerti apa yg sebenarnya terjadi, Tidur? Bagaimana bisa Junho tidur jika baru saja Chansung meninggalkan sejuta teka teki yg harus dia pecahkan, Junho mengerang dan meremas rambutnya dgn kuat, matanya mulai terasa panas ingin menangis, tp dgn sekuat tenaga dia menahan itu semua, Junho berusaha berdamai dgn fikirannya sendiri, berusaha berdamai dgn hatinya yg berkecamuk, tak mudah memang, tp Junho berusaha meyakinkan diri bahwa semuanya akan baik2 saja. 

.........

Sudh berapa hari ini Chansung benar2 menjaga jarak darinya, bahkan namja itu sudh 2 hari berturut2 tdk ada kabar, Junho masih berusaha menenangkan diri,menggiring fikirannya kearah yg positif, sungguh itu bukanlah hal mudah, karena tak 1 pun ada org yg bisa dia tanyai tentang keadaan Chansung disana, Junho mengisi hari2nya fokus dgn tugas kuliah dan menghabiskan waktu bersama Mark atau Seulong, dia berusaha akting sebaik mungkin didepan 2 sahabatnya itu, berjuang untk menutupi keresahan hatinya, tp yg namanya sahabat pasti akan menyadari jika ada sedikitpun hal yg berubah dari Junho, terutama Seulong, Seulong terlalu sering mendapati Junho yg melamun seorg diri. 

"Junho-ahh, sebenarnya apa yg terjadi? Apa yg sedang kau fikirkan?.." Seulong akhirnya bertanya saat mereka berada di kantin kampus tp dari td Junho terlihat sama sekali tdk berselera dgn makanannya dihadapannya

"Mwoya hyung? Aku tdk apa2, memangnya ada apa?... " tanya Junho sok polos

"Heemmhh, aku bukan anak kecil yg bisa kau tipu Junho-ahh, jd berhentilah berpura2 Bahwa kau baik2 saja d hadapanku, karena mata kecilmu itu tak bisa sedikitpun berbohong padaku... " Ya, Seulong menebak tepat sasaran. 

"Eemhh, aku baik2 saja hyung, aku tdk apa2..." Junho menunduk menatap makanannya. 

"Ceritakanlah, mumpung Mark tdk ada disini, aku berjanji tdk akan mengatakan msalahmu pd siapapun jika memang itu kau anggap privacy mu... "

Junho masih terdiam dgn wajah tertunduk, dan Seulong bisa melihat dgn jelas bahwa wajah Junho skrng terlihat memerah, sudh d pastikan anak tsb pasti sedang menahan airmata.

"Yg aku tau, hanya seorg Chansung yg bisa membuatmu jd cengeng seperti ini, dan jika feeling ku tdk meleset, pasti semua ini ada hubungannya dgn dia kan? " BENAR, tebakan Seulong tak meleset sedikitpun, tp hati Junho menolak untk menyalahkan Chansung, akhirnya dgn sekuat tenaga dia menahan airmata yg nyaris terjun bebas dipipinya itu. 

"Ne, kau benar hyung, ini semua ada hubungannya dgn Chansung, tp dia tdk bersalah, aku lah yg bersalah karena terlalu manja padanya... " akhirnya Junho mengangkat wajahnya dan menatap Seulong sambil tersenyum

"Lalu apa salahnya dgn sikap manja mu itu? Bukankah itu sudh selama ini terjadi?...." 

"Heemmhh ne, kau benar hyung, aku selama ini terlalu manja dan menggantungkan hidup pd nya, makanya saat dia memintaku untk sedikit menjaga jarak darinya, ntah knp aku merasa seperti kehabisan nafas saat itu juga... "

"MWOOO?... menjaga jarak? Apa maksudmu?.. " Seulong terlonjak kaget. 

"Ne, dia mengatakan bahwa selama ini hubungan kami sudh terlalu dekat, hingga akhirnya kami tdk bisa fokus memikirkan hal lain, maka dari itu dia ingin sedikit menjaga jarak, agar bisa membagi fokus untk kuliah dan lain2.."

"Heol... Permintaan macam apa itu? Bukankah itu aneh? Jika memang dia merasa terganggu knp tdk dari kemarin2? Dan jg bukankah hal yg wajar jika seseorg yg bahkan sudh mengajakmu bertunangan itu terus memikirkanmu? Itu lumrah, tak ada yg aneh, knp skrng malah meminta untk menjaga jarak??.. " Seulong bertanya dgn bertubi2, mengeluarkan semua pertanyaan yg sejujurnya sudh dari kemarin memenuhi benak Junho. 

"Ntahlah hyung, semua pertanyaan itu jg mengisi fikiranku beberapa hari ini, menjaga jarak darinya bukan membuatku bisa konsen dgn kuliah, malah justru membuyarkan konsentrasiku karena hatiku jg selalu merasakan sesuatu yg ganjil...."

"Tentu saja, jgn kan kau, aku pun yg bukan tunangannya jelas bisa menangkap sesuatu yg aneh disini..." ujar Seulong menggebu2

"Heemhhh hyung, menurutmu... Apa mungkin Chansung melakukan hal ini karena dia sudh memiliki org lain disampingnya skrng? Org lain yg bisa menggantikan posisiku disana..."

Seulong nampak berfikir sejenak, "Mungkin saja, dari awal justru aku sudh menebak seperti itu, tp baru minggu kemarin dia memberimu hadiah dan mengakuimu sbg tunangannya, apa mungkin ada org baru yg bisa menggantikan posisimu dihatinya dgn secepat itu?... "

"Bagaimana jika itu org yg sudh lama dia kenal hyung? Bukankah itu wajar? Apalagi jika mereka selalu bertemu... "

"Mwo?? Org yg sudh lama dia kenal? Siapa? Pliiss jgn katakan bahwa org yg kau curigai itu adalah Jo Kwon? Mantan pacarnya dulu...." Seulong langsung menebak kemana arah fikiran Junho, dan Junho hanya tertunduk dan mengangguk pelan. 

"Oh my god, pliiiissss Junho-ahh... Mengapa otakmu bisa berfikir kearah sana?... " skrng justru Seulong yg nampak frustasi. 

"Heemmhh ntahlah Hyung, tp hati kecilku menuntun otakku untk berfikir kearah sana, dan juga kemarin aku membuka akun instagram Chansung, setauku sejak kesalah fahamanku dgn Jo Kwon msalah status twitter dulu, Chansung sudh memblockir semua akun SNS Jo Kwon dari sosmednya, tp anehnya kemarin aku melihat ada Jo Kwon yg memberi like di salah satu postingan fto Chansung, itu artinya Chansung sudh membuka blockirannya kan? dan ketika aku melihat IG Jo Kwon, aku melihat Jo Kwon sudh berani memasang fto nya bersama Chansung lg, dan sepertinya itu foto2 baru hyung... " Junho berkata dgn suara yg terdengar sangat lirih menyayat hati, matanya kembali memerah menahan tangis

"Oh tuhaaaannnn... Kau serius?...." Seulong kini ikut menegang ditempatnya, dan dgn cepat dia ikut memeriksa akun IG Chansung, dan benar saja memang ada like dari Jo Kwon disana

"Lalu bagaimana ini hyung? Aku harus melakukan apa skrng??... "

Rahang Seulong mengeras, dia benar2 tdk mengerti dgn apa yg dilakukan Chansung, bukankah ini benar2 kelewatan jika Chansung kembali lg pd Jo Kwon disana? 

"Heemhh, tenangkan dirimu Junho-ahh, arahkan terus fikiranmu kearah positif, jgn menebak2 sesuatu yg negatif, aku jg diam2 akan menelusuri bagaimana semua ini bisa terjadi, kau tenang saja ya, kau tdk akan sendirian menghadapi ini... " Seulong menepuk pundak Junho, berusaha mengalirkan kekuatan pd namja tsb, Junho tersenyum, dan meski matanya sudh memerah, Junho tetap berhasil menahan airmata itu agar tdk meluncur dipipinya. 

..........

Naluri detektif Seulong sudh setara dgn agen FBI akhir2 ini, stalking sana sini untk mengikuti semua aktifitas Chansung d semua akun SNS nya, hanya 1 yg diinginkan Seulong, jgn sampai hubungan Junho dan Chansung dirusak lg olh org ke-3, Seulong tau dgn pasti bagaimana Junho menjaga hatinya dsini dgn wajah imutnya itu Junho tak hanya banyak d kejar olh yoeja, tp juga namja, namun Junho tetap menutup hatinya untk setia selalu pd Chansung, tp jantung Seulong tiba2 merasa khawatir begitu melihat akun Jo Kwon, jelas Jo Kwon dgn bangga nya mengupload beberapa fto bersama Chansung, dan parahnya lg, 1 jam yg lalu Jo Kwon jg mengupload fto kedua org tua Chansung dgn Caption "Sehat2 selalu ayah ibu, sampai waktu bahagia itu tiba nanti",  jelas ini sesuatu yg mencurigakan, bahagia? Bahagia apa? ntah Junho tau atau tidak yg jelas Seulong harus segera mengkonfirmasi ini semua ke Chansung Skrng.

"Anyeong Chansung-ahhh, lama tak mendengar kabarmu, bagaimana keadaanmu skrng??.. " tanya Seulong dgn ramah saat Chansung mengangkat tlpn nya, sebenarnya Seulong sudh langsung ingin menyembur Chansung detik itu jg, tp dia tau Chansung tdk akan mau menceritakan apapun jika semuanya d awali dgn emosi.

"Anyeong Seulong-ahh, maaf jarang memberi kabar skrng, karena aku sedang sibuk akhir2 ini... "

"Hemmhhh... Begitu, tenang saja aku tdk apa2, oh ya bagaimana hubunganmu dgn Junho, apa semuanya baik2 saja?.. " tanya Seulong langsung ke intinya. 

"Emmhh, iya, semuanya baik2 saja, tak ada msalah... " jawab Chansung terdengar ragu. 

"Oh ya, hemmhhh syukurlah kalau begitu... "

Dan ntah knp Chansung sepertinya berfikir untk menceritakan apa yg sebenarnya terjadi skrng, karena dia tau pasti Seulong sudh mencurigai hubungannya dgn Junho, "Heemmhhh, Seulong hyung, aku ingin bercerita padamu, apa kau ada waktu?.. "

GOTCHA!! Pancingan Seulong akhirnya kena, "Ne, aku sedang tdk sibuk sekarang, kau mau cerita tentang apa? Dan tumben sekali kau menanggilku hyung?..."

"Kau kan memang lebih dewasa dariku, jd ku harap kau bisa memberi saran, Eemmmhhh tentang hubunganku dgn Junho, aku tau mungkin kau akan menyalahkanku disini, tapi kumohon dengarkan dulu penjelasanku... "

"Hhmm, oke, katakanlah... " Seulong berusaha meredam emosinya untk tetap tenang.

Chansung terdengar menghela nafas panjang diseberang sana "Seulong-ahh, aku bingung skrng, ntah knp seperti ada yg menggoyahkan perasaanku... "

"Tentang apa?... " Seulong masih berusaha tenang

"Te-tentang perasaanku pd Junho, aku tau ini terdengar sangat salah, tp aku sendiri tdk tau knp, hatiku seperti terbagi saat ini... " Chansung terdengar ketakutan disela kata2nya.

"Mwo?? Maksudmu? Hatimu terbagi? Kau sudh tdk mencintai Junho? Bagaimana bisa??.." Seulong menggeram menahan emosinya yg nyaris kelepasan. 

"Bu-bukan begitu, aku masih mencintainya, bahkan sangat menyayanginya, tp ntah knp skrng perasaan itu terbagi kpd org lain yg selalu ada d sisiku..."

"Siapa? Jo Kwon??..." Seulong langsung menebak ke intinya, tp Chansung hanya diam, tak langsung menjawab "Knp diam Chansung-ah? Benar org yg kau maksud adalah Jo Kwon?... "

"Eemmhh, ne... " 

Oh tuhan tolong siapapun ingatkan Seulong untk tidak membanting handphone nya detik ini juga, atau minimal ingatkan dia untk tidak mengabsen semua isi kebun binatang, bagaimana mungkin Chansung bisa mengatakan semua itu dgn sesantai ini setelah apa yg dia lakukan pd Junho minggu lalu, bagaimana mungkin perasaan itu bisa lenyap hanya dlm waktu 1 minggu? 

"Bagaimana mungkin Hwang Chansung? Kau tau apa jadinya kalau Junho sampai mengetahui hal ini? Apa kau gila hah? Kau tak takut mati?.." Seulong yg dri td menahan emosinya sepertinya benar2 hilang kendali skrng. 

"Aku tau ini terdengar gila Seulong-ah, aku jg tdk tau knp jd begini, aku minta maaf tp aku benar2 bingung skrng, ku mohon bantu aku hikkkzzzzz... "

"Kau menangis?? Apa yg kau tangisi Hwang Chansung? Yg seharusnya menangis itu Junho bukan KAU... " pekik Seulong histeris. 

"Kau fikir aku tdk tertekan hah? Aku stress Seulong-ahh, makanya aku memilih untk menjaga jarak dlu dri Junho, aku ingin menstabilkan perasaanku, ingin menyadari kearah mana hatiku sebenarnya, ke Junho atau Jo Kwon, hikkkzzzz, aku tdk tau apa yg harus ku lakukannnnnn, ku mohon jgn menghakimiku seperti ini.. " 

Seulong terdiam, ntah knp dia merasa ada yg tdk beres disini, ini bukanlah Chansung yg dia kenal, bagaimana mungkin Chansung tetap keras ingin membagi hatinya ke Jo Kwon tp disisi lain kenapa dia menangis seperti ini? 

Setelah sekian lama membiarkan Chansung hanyut dgn perasaannya, akhirnya Seulong buka suara lagi, "Chansung-ahh, sebenarnya hati kecilmu lebih condong kemana? Apa yg kau rasakan saat kau bersama Junho? Lalu seperti apa perasaanmu saat bersama Jo Kwon?.. " Seulong menurunkan emosinya berusaha menyelami perasaan Chansung.

"Aku merasa sempurna saat aku bersama Junho, dia selalu mengisi hari2 ku dgn tingkah lucunya, dia selalu mengajarkanku hal2 baru, dia bahkan lebih mengerti tentang aku bahkan dibanding diriku sendiri... "

"Heemmhh lalu, bagaimana saat kau bersama Jo Kwon?... "

"Ntah, aku tdk tau apa yg kurasa saat bersamanya, yg jelas di berbeda 180' dgn Junho, Jo Kwon lebih lembut mulai dari cara bicara dan sikapnya, jd aku merasa ada yg mengimbangi sikapku saat aku berada d dekatnya... "

Seulong menghembuskan nafasnya dgn keras, "Bukankah Junho jg bisa berubah selunak itu saat bersamamu? Tak sadarkah kau bahwa selama ini kau lah yg bertingkah semaumu terhadap Junho? Kau yg keras kepala bukan Junho..., kau tau?"

"Aku tau, Justru itu aku bingung Seulong-ahhhh, aku harus bagaimana skrng hikkkzzzzz... "

"Lepaskan Junho, aku akan memberitahu apa yg kau katakan hari ini padanya... " Seulong secepatnya mengambil keputusan. 

"TIDAK MAU, KAU TIDAK BOLEH MEMISAHKANKU DARI JUNHO... " teriak Chansung seketika membuat Seulong tercekat. 

"KAU GILA HWANG CHANSUNG? APA MAU MU? KAU BILANG HATIMU MULAI TERBAGI PADA JO KWON, TP KAU TDK MAU MELEPASKAN JUNHO, LALU MAU MU APA HAH?? ATAU KAU MAU AKU TERBANG KE KOREA SKRNG DAN MEMBUNUHMU? IYAAA???.. . " tolong ingatkan pd Chansung bahwa Seulong hanya manusia biasanya yg jg memiliki batas kesabaran.

"Tidak Seulong-ah, bukan seperti itu, to-tolong berikan aku waktu untk berfikir, setidaknya sampai aku menemukan jawaban terbaik nantinya, sekali lg tolong hargai perasaanku jg, aku butuh waktu hikkkzzzz, aku tdk bisa memilih saat ini.. " Suara Chansung kini terdengar sangat pilu dan frustasi.

"Lalu berapa lama? Sampai kapan kau ingin membuat Junho bingung seperti ini?..."

"Ntahlah, yg jelas aku tdk mau kehilangan Junho dan aku jg tdk mau menyakitinya... "

"Ku rasa kau benar2 sudh gila skrng, terserah apapun katamu dan yg jelas kuminta jgn terlalu lama untk memutuskan hal ini... " #PLIP Seulong memutuskan tlpn tanpa menunggu jawaban dari Chansung. 1 yg dia rasakan skrng, dia sangat kecewa dgn pendirian Chansung yg begitu mudah berubah2.

.........

Chansung me jaga jarak, itulah yg tertanam d otak Junho skrng, maka secara refleks dia jg tdk pernah menghubungi Chansung dkuan sebelum namja itu yg menghubunginya, tapi setidaknya untk hari ini fikiran Junho terbagi dgn acara ulang tahun ibunya, ya, hari ini Mrs. Lee merayakan ulang tahun nya yg ke-45 th, dan hal itu cukup membuat Junho sedih karena dia tdk bisa hadir disana ditengah2 keluarganya. 

Ditengah dia yg sedang asik melamun, tiba2 handphone nya berbunyi, senyum diwajah Junho langsung mengembang melihat siapa yg menelponnya 

"Anyeong Nuneo, kau sedang apa?... " suara yg selalu dirindunya, suara yg selalu bisa membuat Junho merasa bahagia, itulah suara Chansung. 

"Anyeong Chanie winny bitty, kau tau aku sangat merindukanmu skrng... "

"Hahahahahha aku tau, makanya aku menelponmu, kau sedang apa? Hari ini kau hanya ada kelas pagi kan? Lalu apa yg kau lajukan skrng??.. " ya, hari ini Junho hanya kuliah dari jam 8 sampai jam 11, maka sore ini dia sudh stay d apartemennya.

"Aku sedang santai saja d apartemen, iya td aku hanya ada kliah pagi saja, heemmhhh.. "

"Ne, baguslah kalau begitu, tp kenapa suaramu terdengar tdk bersahabat?..."

Junho terkisap karena twrnyata Chansung menyadari mood nya yg sedang tdk terlalu bagus hari ini, "Heeemmhhh, aku sedang sedih Channie, hari ini ibuku ulang tahun, tp aku tdk bisa hadir d tengah2 keluargaku... "

"Mwo? Ibu mu ulang tahun hari ini? Knp tdk mmberitahuku?... " 

"Aisshh jincha, bagaimana aku bisa memberitahumu kalau kau saja baru menghubungiku skrng, ckk.... " gerutu Junho

"Ahhh ne, mianhee... Aku baru sempat menghubungimu skrng, lalu apa yg bisa ku lakukan untkmu agar kau tdk sedih lg d hari ulang tahun ibu mu ini?... "

Setelah berfikir sejenak, akhirnya Junho menemukan ide, "Kau mau membantuku Channie?... "

"Membantu apa?... "

"Heemmhh, bisa kah kau dtng kerumahku dan membawa kue ulang tahun untk ibuku?...." Junho mengatakan dgn hati2 karena takut Chansung menolak idenya tsb, dan selang beberapa detik setelah dia mengucapkan keinginannya Chansung malah hanya diam saja tdk menjawab. 

"Heemmhh, aku tdk memaksamu Channie, kalau kau tdk mau tdk apa2, aku mengerti, maaf karena aku sudh minta tolong padamu... " ujar Junho lemah. 

"Heeiii Nuneo, aku kan belum menjawab, kenapa kau sidh memutuskan seperti itu?... "

"Tapi kau diam saja, kau pasti tdk mau membantuku kan?.. "

"Hahahahhahaha, aku td diam karena aku sedang berfikir kado apa yg harus kuberikan pd ibumu nanti, karena aku tdk mungkin dtng kesana hanya membawa kue saja kan?.. "

Senyum lebar langsung terlukis dibibir Junho mendengar kata2 Chansung, ternyata tebakannya salah, Chansung tdk lah secuek yg ada difikirannya, "Jincha?? Jd kau mau drng kerumahku membawakan kue??... "

"Plus kado juga, aku akan kerumahmu 1 jam lg, aku harus membeli kado dan cake nya dulu oke, nanti ku kabari lg ya, bye Nuneo... "

Meski Chansung memutuskan tlpn tdk disertai dgn kata mesra seperti biasanya, tp setidaknya itu jauh lebih baik karena Junho sjdh merasa bahagia melihat Chansung masih perduli thd dia dan keluarganya. 

Dan seperti janjinya semula, Chansung ternyata benar2 dtng kerumahnya membawa kue ultah, 1 bouket bunga dan kg sebuah kotak kado, tp sialnya ibu Junho sedang tdk berada d rumah saat itu, ternyata ibunya sedang ada acara keluarga, hingga akhirnya Chansung tdk sempat menemui ibunya meski sudh menunggu 1 jam lebih, dan terpaksa semua hadiah tsb dititip d pelayan rumah Junho saja, 

Tapi itu sudh lebih dari cukup, mendengar Chansung dtng kerumahnya saja Junho sudh sangat bahagia, meski tak bertemu langsung dgn org tuanya. 

.........

Semakin lama semakin terasa jauh jg Chansung darinya,  dan Ditengah kebingungannya skrng, Junho meminta ibunya dtng mengunjunginya ke Jepang, karena sejujurnya untk menghadapi perubahan Chansung sangatlah berat baginya, meski dia masih merahasiakan ini dari ibunya, tp setidaknya kehadiran sang ibu bisa sedikit menenangkannya.

"Nuneo, bagaimana dgn hubunganmu dan Chansung? Apa semuanya baik2 sja?...." tanya sang ibu ketika mreka sedang makan malam, Junho akhirnya bisa merasakan masakan ibunya setelah sekian lama .

Sejujurnya ini adalah pertanyaan yg paling ditakuti Junho, karena dari awal dlunya kedua org tua Junho jg menentang hubungannya dan Chansung, hanya saja karena Junho tetap keras kepala akhirnya mau tak mau kedua org tuanya menyetujui 

"Emmhhh, i-iya bu, hubungan kami baik2 saja... " Junho berbohong, tp sayangnya naluri seorg ibu tdk lah bisa d bohongi segampang itu. 

"Emmhhh, apa saat ini ada yg ingin kau ceritakan pada ibu?..."

Junho menatap wajah ibunya, sang ibu hanya tersenyum hangat padanya, sungguh Junho ingin memeluk ibunya dgn keras saat ini jg, meluapkan semua perasaannya, perasaan sedih dan takutnya akan kehilangan Chansung, tp Junho bukanlah anak yg selemah itu, dia tdk mau kelihatan cengeng d dpn org tuanya, maka dia berusaha menyimpan itu semua secara erat jgn sampai ibunya tau. 

"Anni, ti-tidak ada yg ingin ku ceritakan bu, memangnya ada apa? Sepertinya justru ibu lah yg ingin menceritakan sesuatu pdaku?.. " Junho melempar pertanyaan balik. 

"Heemmhhh, iya, sebenarnya ada hal yg mengganghu ibu akhir2 ini, dan ini mengenai hubunganmu dan Chansung... "

Junho memperhatikan dgn seksama bagaimana sang ibu menatap cemas kearahnya, "Te-tentang apa itu bu?.. "

"Beberapa hari yg lalu, sebelum acara ulang tahun ibu, ibu bertemu dgn salah satu teman ibu yg kebetulan jg mengenal org tua Chansung, dan herannya, mereka mengatakan bahwa Chansung sedang menyiapkan acara lamaran, lamaran apa Nuneo? Apa Chansung akan segera melamarmu? Knp kau tdk memberi tau ayah atau ibu? Apa ini sebuah kejutan dri kalian?... "

DHUAAARRRR!!! Mata Junho mendadak gelap, jantungnya seakan merosot jatuh kejurang yg sangat dalam, apalagi ini tuhan? Lamaran? Lamaran apa? Chansung belum ada menceritakan apapun padanya? 

"La-lamaran bu?..." Suara Junho terbata2 saking gugupnya. 

"Ne, bukankah kau bilang bahwa ulang tahunmu 2 minggu yg lalu Chansung memberimu cincin dan memintamu untk menjado tunangannya? Lalu mungkinkah Chansung akan segera melamarmu jg? Atau dia justru belum memberitahu hal ini padamu? Atau dia memang ingin memberi kejutan padamu atau pd keluarga kita?... "

Lamaran? Tunangan? Tidak, hati Junho menjerit keras bahwa hal ini tdk mungkin terjadi, jika Chansung ingin melamarnya tentu itu tdk akan terjadi skrng, karena org tua Chansung masih dgn jelas menentang hubungan mereka, terlebih lg skrng jg posisi hubungannya dan Chansung sedang dlm masa saling menjaga jarak, lalu jika bukan dirinya siapa lagi? Chansung akan melamar siapa? Atau jangan2...........

Junho menggelengkan kepalanya dgn keras, berusaha mengumpulkan kembali fikirannya yg telah terbang melayang "Tidak bu, ku rasa info itu salah, karena Chansung tdk menceritakan apapun pd ku tentang lamaran, dan jg skrng Chansung dan aku sedang dlm masa saling menjaga jarak untk memantapkan hati, jd tdk mungkin dia akan melamarku... "

"Mwo?? Saling menjaga jarak? Maksudnya?.. " 1 kalimat keceplosan Junho akhirnya mengundang pertanyaan yg lebih rumit. 

"Eemmhh ne, aku dan Chansung sama2 saling menatapkan hati skrng bu, jd kami saling mengurangi interaksi dulu... " jawab Junho dgn takut. 

Mrs. Lee terlihat berfikir sambil menatap wajah Junho yg sendu "Nuneo... Ntah mengapa feeling ibu mengatakan akan ada sesuatu yg besar terjadi, dan ibu harap apapun itu nanti, itu tdk akan membuatmu bersedih, karena dari awal ayah dan ibu memang sudh melarangmu untk terlalu dekat dgn Chansung, dan akhirnya nanti ibu berharap kau benar2 akan bahagia bersamanya... "

Junho tertunduk semakin dlm, firasat seorg ibu tdk mungkin salah, dan ntah mengapa kini beban dipundak Junho terasa semakin berat saat mendengar apa yg baru saja diucapkan ibunya.

"Iya bu, aku akan baik2 saja, percayalah... " Junho memaksakan diri untk tersenyum, dan ibu nya mengusap rambut Junho dgn sayang. 

.

.

.

TBC

.

Oh god kapan tamatnya ini FF?? Hikkzzzz (jedotin kepala ke tembok) 

Karena ini real kisah nyata, jd tdk ada bagian yg boleh terlewatkan sedikitpun so maaf kalau seandainya part nya jd panjang dan belum bisa d tamatkan sampai saat ini. Tp jgn khawatir, setelah mereka melewati konflik yg 1 ini bisa d pastikan itu akan menjadi akhir cerita, so kita lihat saja akan bagaimana nantinya,  SAD ENDING OR HAPPY ENDING. 

JANGAN LUPA KASIH MASUKAN D KOLOM KOMENTAR YA READERS KESAYANGAN, THANK YOU... CHAP 26 SEDANG DLM MASA REVIEW ULANG, AKAN D UP SECEPATNYA. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?