Chapter 11

SWEET MEMORY EVER

.....

WARNING : TYPO BERTEBARAN

...

Junho menjuntaikan kakinya kearah kolam pemandian airpanas alami tsb, merileks kan diri, sedangkan Chansung sedang berendam d bawahnya. 

"Channie... Aku mau bertanya sesuatu... "

"Wae Nuneo....??? " Chansung membalikkan tubuhnya menghadap Junho. 

"Kenapa kmrin kau bisa hadir diacara final dance ku?? Bukankah seharusnya kau masih liburan???... "

"Heemmhh aku tdk mau ada perang dunia ke-2 kalau nanti aku tdk menghadiri acara finalmu... " jawab Chansung cuek

"Perang dunia ke-2 sudh lama terjadi kau tau? Aku serius Channie, apa Jo Kwon tdk marah pd mu??.. "

"Tidak... " jawab Chansung cepat.

"Mwo? Anni, wae? Bagaimana bisa dia tdk marah??... " tanya Junho heran. 

"Dia sudh tdk ada hak marah pd ku.. "

Junho mengerenyitkan dahinya dgn heran, kemudian dia menarik dagu Chansung agar menatap kearahnya "Apa maksudmu Channie? Aku tdk mengerti.."

"Dia bukan siapa2 ku lg Nuneo, jd dia tdk ada hak untk marah pdku lagi... "

"Jelaskan dgn benar, aku masih tdk faham maksudmu... " Teriak Junho

"Aishhhh... Aku sudh putus dgn nya Nuneo, aku tdk ada hubungan apa2 lg dengannya, jd dia tdk berhak untk marah lg padaku, skrng kau faham???.. "

DEG!!! Jantung Junho seakan berhenti berdetak mendengar pengakuan Chansung, putus?? Apa itu artinya???? 

"Heeiiii... Knp skrng kau malah diam. Eoh???.. " Tanya Chansung sambil mengangkat tubuhnya agar sejajar berdiri didepan wajah Junho. 

"Ka-kau bercanda kan Channie... " tanya Junho gugup

"Anni, aku serius..."

"Ka-kau benar2 putus dgn nya???... "

"Ne... "

"Tapi knp? Hubungan kalian baru beberapa bulan, bagaimana mungkin bisa berakhir secepat itu?... "

Chansung menundukkan wajahnya, "Molla, aku tdk tau knp bisa terjadi seperti ini, yg jelas dia yg mengakhiri ini semua dluan..."

Junho menangkap sirat kekecewaaan diwajah Chansung, "Lalu kenapa kau tdk mempertahankannya Channie?... "

Chansung menatap mata Junho dengan lekat, "Untuk apa aku mempertahankannya? Jika sebenarnya dari dulu aku memang menginginkan semua ini berakhir, hanya saja, aku tdk mau mengatakan itu duluan, makanya aku biarkan dia yg memutuskan... "

"Mwooooo???... " Junho menganga tak percaya mendengar pengakuan Chansung, bagaimana mungkin? Bukankah Chansung berkata bahwa dia mencintai Jo Kwon?.... "Tapi knp Channie???...." Tanya Junho heran. 

Chansung menggidikkan bahunya, "Molla... Aku jg tdk mengerti, aku jg tdk tau kemana arah hatiku, yg jelas ada perasaan lega saat aku tau bahwa hubunganku dgn nya telah berakhir, mungkin ini yg terbaik agar dia tdk tersakiti, aku jg lelah selalu d kekang olhnya... "

"Tapi gara2 apa sebenarnya? Tdk mungkin dia memutuskanmu tanpa alasan kan?... "

Chansung hanya tersenyum, tdk mungkin dia menjelaskan secara jujur bahwa Junho yg menjadi Penyebab dari semua ini, Chansung tdk mau merusak suasana, yg terpenting skrng kenyataannya dia bisa melupakan kesedihannya saat dia bersama Junho. 

........

Disudut kolam pemandian, terlihat Minjun sedang bersantai, dan Taec yg duduk bertengger menikmati kolam airpanas dgn mata terpejam, 

"Taec... Menurutmu apa yg akan terjadi setelah ini pd Chansung dan Junho?... " Ucap Minjun berusaha mencairkan suasana, karena dari td mereka hanya saling diam saja. 

"Molla, aku tdk tau minjunnie, tp yg pasti, hubungan mereka tdk akan saling menyakiti lg, karena Jo Kwon yg sudh mengalah... " Sahut Taec masih dgn mata terpejam. 

"Heemmhh... Tp aku tdk begitu yakin, karena seingatku Jo Kwon bukanlah org yg bisa mengalah dgn begitu mudah... "

Taec membuka matanya dan menatap Minjun, "Maksudmu?... "

"Yg aku tau, Jo Kwon adalah org yg harus mendapatkan apapun yg dia inginkan, jd sangat trasa aneh saat Jo Kwon merelakan Chansung untk Junho begitu saja tanpa melakukan apapun... "

Taec mengerutkan keningnya sambil berfikir, "Apa kau mencurigai Jo Kwon merencanakan sesuatu?... "

Minjun menghembuskan nafasnya kasar, "Molla, tp aku rasa iya..."

"Bukankah kau berteman baik dgn nya? Ku rasa kau bisa mendekatinya untk mengetahui rencana apa yg sedang dia susun... "

"Kau lupa bahwa dia tau bagaimana kedekatan ku dgn Junho? Dia tdk akan semudah itu membocorkan rahasia, Jo Kwon bukan org yg bodoh... "

"Aahhh... aku fikir semuanya sudh aman saat hubungan mereka berakhir, tp trnyata malah menimbulkan kekhawatiran baru, aku harap itu hanya perasaanmu saja Minjunnie, tugas kita hanya memastikan bahwa Chansung selalu bersama dgn Junho, jd fokusnya tdk terbagi lg pd Jo kwon... "

"Tapi mereka 1 kampus, 1 jurusan dan berada d 1 organisasi jg Taec, kau lupa itu?? Jd bagaimanapun jg mereka pasti akan sering bertemu... "

"Lalu knp? Sesering apapun intensitas pertemuan mereka, kalau memang Chansung tdk memberikan harapan apapun pd Jo Kwon, seharusnya Jo Kwon sadar diri dan tdk mengharap lebih dri Chansung lg kan??.. "

DEG!!! Mungkin Taec harus belajar estetika dlm bicara, mungkin ucapan itu ditujukan untk Jo Kwon, tp ntah knp kata2 itu terasa panas d telinga Minjun, Taec menyadari itu ketika Minjun tertunduk dan tdk menjawab perkataannya. 

"Hemmhh Minjunnie... Aku naik duluan ya, aku rasa sudh cukup berendam disini, kau jg jgn terlalu lama lagi, segeralah naik, nanti kau bisa kena flu... " Ucap Taec sambil berlalu meninggalkan Minjun yg masih diam disana. 

Saat melewati tempat Chansung dan Junho, Taec berhenti sebentar,  "Junho-ah, bisa kau ajak Minjunnie pulang bersamamu nanti? Aku rasa dia butuh teman saat ini...." kemudian Taec langsung melenggang pergi tanpa menunggu jawaban dri Junho.

"Mwoya?? Apa2an dia? Hanya bicara seperti itu lalu pergi.... " Gerutu Junho pelan

"Ku rasa kau harus menemani Minjunn hyung skrng Nuneo, pasti terjadi sesuatu d antara mereka, aku akan menyusul Taec hyung... " Ucap Chansung, dia mengelus kepala Junho pelan kemudian berlari kearah Taec. 

"Heemmhh, lucu sekali kau Taec Hyung, kau menyakiti Minjun Hyung, tp kau jg yg tdk tega padanya, lalu apa sebenarnya yg kau mau??... " gumam Junho kemudian berhalan mendekati Minjun yg masih tertunduk lesu. 

................

Jauh diseberang sana, didataran yg agak tinggi dri pemandian air panas tsb, Wooyoung tampak sedang memperhatikan teman2nya d kolam bawah, yg sedang asik bermain air, Wooyoung duduk diatas rumput dgn tdk semangatnya, mengingat Nichkhun yg cuek padanya sejak kemarin. 

"Kita datang kesini untuk bersenang2, bukan hanya untk melamun .." Suara yg terdengar perhatian namun dingin tsb sukses memecah lamunan Wooyoung, dia menoleh kebelakang dan mendapati Nichkhun yg sedang bertengger diatas sepada. 

Wooyoung mendengus kesal, mengingat Nichkhun lah yg menyebabkan mood nya rusak seperti skrng, Wooyoung berdiri dan berjalan menjauh, tp Nichkhun sudh menahan tangannya

"Heiiiii... Kau mau kemana? Aku baru datang dan kau mau pergi? Heemmhhh... Kurasa itu bukan sikap yg baik Uyongie... "

"Lalu, apa kau yg mendiamkan ku sejak kemarin itu termasuk sikap yg baik?? Kau jahat, Lepaskan aku.. " Uyong menghentakkan tangan Nichkhun yg menggenggamnya. 

"Heemmhh maafkan aku Chagiya, aku tdk bermaksud jahat padamu, hanya saja, aku ingin kau sedikit mendengarkan omonganku, jgn hanya mengikuti egomu sendiri, aku sudh membantumu menyiapakn barang2 seperlunya yg harus kau bawa kesini, tp kau malah membawa barang2 lain lagi, knp kau selalu membantahku Uyongi?? Knp tdk mencoba menuruti kata2ku walau hanya 1x saja?... " Ucap Nichkhun pelan. 

Woyoung tertunduk, menyadari bahwa memang itu kesalahannya, "Mianhe.... " ucapnya pelan, tapi masih bisa didengar olh Nichkhun. 

"Kajja, naik dibelakang, dari pd melamun, lbih baik kita keliling pakai seped... " Ajak Nichkhun, Uyong langsung naik dan berpegangan pd pundak Nichkhun. Dia menempel seperti bayi Koala tapi berteriak nyaring, Sepeda yang mereka gunakan awalnya melaju dengan kecepatan normal, tp semakin lama Nichkhun mengayuhnya semakin cepat, salahkanlah kaki-kaki Nichkhun yg panjangnya melebihi normal itu yang terlalu cepat mengayuh.

"Huwaaaaaaaaaa... Aaaaakkkkkkk... " pekik Uyong ketakutan, Nichkhun tertawa karena teriakan Uyong yg memekikkan telinga. 

"Aaaakkkkk andweeeeeeeeee.... Aaakkkkkkkk khunniiieee stoooopppppp....." 

"Kau berisik sekali Uyongie! Bagaimana kalau jeritan itu diganti dengan 'Aaakkkk aku sangat mencintaimu Khunniiieee... Aku pasti akan lbih  menyukainya!..." Goda Nichkhun. 

Tapi Nichkhun seperti berbicara dengan angin saja, karena apa yang Uyong teriakan masih didominasi dgn rasa takut dan mata tertutup

"Aaaakkkkkkkk ibuuuuuuuu.... Aaaaakkk... !"

Dan dia lebih suka menyebut ibunya, daripada harus menyatakan cinta. Jadi Nichkhun menekan rem mendadak yg membuat Uyong terhempas memeluknya semakin erat, dan apa yang terjadi selanjutnya adalah Nichkhun menerima serangan pukulan dan cubitan di seluruh tubuhnya dari Uyong. 

"Aw! Uyongie sakit! Aw! AW.... telingaku! Jangan ditarik! Aaakkkk..." Ringis Nichkhun. 

"Huh? Apa? Apa?  Apa? Aku tidak bisa mendengarmu!"

Jangan kira jemari lentik itu tidak bisa menyiksa Nichkhun. Uyong menariknya ke atas, lalu ke kanan dan ke atas lagi, dengan senyuman yang dipenuhi kebanggaan membalaskan dendamnya atas perlakuan Nichkhun td. 

"Aaaakkkkk... Aawwhhh...." Pekik Nichkhun kesakitan. 

"Uh, aku akan lebih suka kalau kau menjerit 'Saranghae uyongieee' dengan keras....." Ejek Uyong dengan gemas.

"Aaakkkkk... Baiklah aku mencintaimu Uyongie!"

Uyong serupa simbol kemenangan jadi apa yang Nichkhun baru saja dapatkan adalah pelajaran bahwa mengalah itu perlu, karena sampai kapanpun dia tdk akan pernah menang melawan Uyong, tolong catat itu. 

........

Acara liburan mereka berakhir dgn perasaan senang karena mereka telah melepas rasa penat masing2, meski tetap terjadi pertengkaran2 kecil d antara mereka, besok paginya mereka kembali ke Seoul, setelah mengantar Junho pulang, Chansung baru kembali kerumahnya

Tapi Chansung mengernyit ketika mendapati bukan ibunya yg membuka kan pintu rumah saat dia pulang, Chansung mematung. "Kau... A-apa yg kau lakukan disini??.. " tanya Chansung sinis.

"Oh Chansungie, kau sudah datang. Ayo masuk kita makan malam bersama...." Ucap org tsb mengajak Chansung masuk, oh siapapun tolong ingatkan bahwa ini adalah rumah Chansung, tp knp justru org lain memperlakukannya seperti tamu??

"Aku tanya apa yg sedang kau lakukan d rumahku???... " Chansung kembali bertanya dgn wajah datar.

"Oh Anakku, kau sudh pulang?? Ayo segera masuk, kau pasti lelahkan? Ibu dan Jo Kwon sudh menyiapkan makan malam kesukaanmu... " Ucap Mrs.Hwang yang berdiri beberapa meter di belakang Jo Kwon yg td membukakan pintu untuknya, Chansung semakin tak mengerti, apa yg dilakukan Jo Kwon malam2 begini dirumahnya? 

"Permisi, aku mau masuk.... " Ucap Chansung lalu segera masuk, melewati tubuh Jo Kwon yang masih berdiri didepan pintu, Chansung berjalan dengan kesal menuju meja makan dan ia mendapati ibunya sedang meletakkan makanan keatas meja, 

"Kenapa ada 4 piring???.. " Tanya Chansung sambil menatap heran kearah meja makan mereka. Terlihat Mr. Hwang ayah Chansung sudh duduk dluan d meja makan sambil membaca majalah. 

"Heiii kau lupa Channie? Malam ini kan ada Jo Kwon disini, dia yg yg membantu ibumu menyiapkan semua masakan ini, jd dia akan ikut makan malam bersama kita... " Jelas ayahnya, Chansung menganga kaget mendengarnya.

Jo Kwon skrng sudh berdiri disamping Mrs. Hwang, dan Mrs. Hwang mengelus rambut Jo Kwon dgn sayang, oh tuhan cobaan apa lagi ini?? Chansung baru bisa bernafas lega setelah putus dri Ko Kwon, tp knp justru skrng Jo Kwon ada d rumahnya?

"Apa yang Jo Kwon lakukan disini bu?" tanya Chansung tak terima.

"Memang apa yang salah? Kenapa nada bicaramu seperti itu? Ibu hanya memintanya datang untuk makan malam bersama, apa itu salah? " Sahut Mrs. Hwang yang kini mengambil duduk disamping Jo Kwon.

"Tapi kenapa? apa ibu lupa kalau aku dan Jo Kwon sudah putus? Bukankah kemarin sudh aku jelaskan? " tanya Chansung tak terima sambil melirik Jo Kwon yang terlihat asyik berinteraksi dengan ayahnya.

"Tidak, ibu ingat kalau kalian sudah putus..." Ucap Mrs. Hwang sambil menuangkan susu ke gelas Jo Kwon... "Tapi, bukan berarti Jo Kwon juga putus hubungan dengan kami. Kau yang membuat kami memiliki ikatan dengan Jo Kwon, dan sebuah ikatan yang sudah terjalin diantara kami tak akan putus dengan mudahnya, sekalipun karena kalian sudah bukan kekasih lagi..." Ucap Mrs. Hwang, Chansung menggeram kesal, ntah knp hatinya tdk suka mendengar penuturan ibunya

"Jo Kwon, apa besok siang kau kosong jadwal? Bisa menemani ayah ke dealer mobil??" Tanya Mr. Hwang kepada Jo Kwon, dan Jo Kwon mengangguk.

"Baik paman, bsok aku akan menemani paman... " Jawab Jo Kwon mantap. 

"Kenapa bukan aku ayah? aku jg kosong jadwal besok siang... !" ucap Chansung.

"Apa kau mengerti tentang perlengkapan mobil? Bukankah kau sangat membenci hal2 seperti itu? Tapi kalau kau mau ikut ayah rasa lebih bagus, kita bisa pergi bertiga bersmaa Jo Kwon..." Ucap Mr. Hwang, dan Chansung menggeleng menolaknya.

"Ya sudah kalau begitu, biar ayah pergi dgn Jo Kwon saja... " Tambah sang ayah, Chansung hanya mengedikkan bahunya dengan wajah tak minat. Hanya 1 yg difikirkan Chansung, bukankah kemarin saat mereka putus Jo kwon kelihatan sangat marah pd nya, lalu knp Jo Kwon bisa ada disini sekarang? 

Setelah acara makan malam selesai, Chansung menarik Jo Kwon ke balkon untk mengajaknya bicara. 

"Apa yg kau lakukan disini eoh??... " Tanya Chansung

"Wae Chansungie? Apa salahnya kalau aku ada dirumahmu? Bukankah aku jg sudh saling mengenal dgn org tuamu?... "

"Kau lupa? Kau yg sudh mengakhiri hubungan kita, lalu knp kau masih berhubungan dgn org tuaku???... " Chansung menggeram, ntah knp dia merasakan hal yg tdk beres melihat sikap Jo kwon yg sangat tenang menghadapinya.

"Kau tau? Ibumu yg menelponku dan memintaku untk dtng berkunjung, tdk mungkin aku menolak itu, dan untk hubungan diantara kita, aku tau kita sudh tdk ada hbungan apa2, dan aku jg tdk akan mengganggumu..." Jo Kwon lalu pergi meninggalkan Chansung yg masih terlihat jengkel disana. 

............

Final battle dance Junho telah dilalui dan tinggal menunggu pengumumannya lagi, sekarang mereka sedang menghadiri final pertandingan basket antar kampus,  dan Nichkhun ditunjuk menjadi ketua tim basket kampusnya. 

Dimana ada pertandingan basket, sudh bisa d pastikan disana jg akan ada tim cheerleaders, Pasangan Channuneo, Taeckay dan Uyong sedang menyaksikan pertandingan dari bangku penonton, saat waktu istirahat, Uyong terlihat seperti cacing kepanasan ketika dipinggir lapangan terlihat salah satu anggota cheerleaders menghampiri Nichkhun dan memberikan botol minum kearahnya, 

"Uyongie... Tenanglah sedikit..." Ucap Minjun 

"Mwo?? Tenang?? Bagaimana aku bisa tenang hyung? Kau lihat disana, para cheerleaders centil itu dari td selalu mendekati Khunnie, ditambah lg dgn kostum mereka yg kurasa menggunakan baju ukuran anak SD, sangat tidak pantas untk dilihat..." Ucap Uyong menggebu2.

"Yakhh Jang Wooyoung, memangnya kau pernah melihat Cheerleaders menggunakan jubah phantom eoh???... " Celetuk Taec. 

"Aiiiisshhh jincha, yg jelas aku tdk suka melihat ituuuu, iiiisssshhh apa2an merekaaa?? Mau ku lempar pakai sepatu ini eoh??? .... " Tunjuk Uyong semakin mengacung melihat tim cheerleaders itu menari2 didepan Nichkhun, sementara Nichkhun terlihat hanya tertawa saja. 

"Hah kurasa kau sedikit berlebihan Uyongie, kau lihat Khunnie hyung biasa2 saja kan? Tak menanggapi para cheerleaders itu..." Tambah Chansung 

Wooyoung lalu mengeluarkan handphone dri sakunya dan mendial nmr Nichkhun. 

"Ckk, Jang wooyoung alias Ujang alias Piyakk.... Kau mau menelpon Khunnie hyung eoh? Kau fikir dia memegang handphone?? Dasar Pabbo... " celetuk Junho

#PLETAK... Akhirnya kata2 itu sukses membuat kepala Junho dihadiahi getokan keras dari sudut handphone Uyong, mungkin mulut lemes seorg Lee Junho berkicau ditengah suasana hati seorg Jang Wooyoung yg sedang gusar. 

"Yakkhh, appo.... " Teriak Junho sambil mengusap kepalanya,

"Rasakan, siapa suruh kau memanggilku pabbo,,," ujar Uyong dgn tampang tanpa dosa.

"Memang kau pabbo, bagaimana mungkin kau mau menelpon Khunnie hyung sementara handphone ny saja d pegang olh pelatihnya... "

Uyong sudh siap mengayunkan Handphone nya lagi kearah kepala Junho, untungnya Chansung yg duduk 1 tingkat diatas Junho langsung mencegah tangan Uyong, dan Chansung mengelus kepala Junho dgn lembut

"Hussttt... Lebih baik kita diam saja Nuneo, dari pada induk ayam ini mengamuk makin jadi... " bisik Chansung. 

"Yakkhhhh si hidung besar Hwang Chansung, aku mendengar apa yg kau katakaaaannnnnnn..." pekik Uyong. 

#PLETAK... Gantian sebuah jitakan mendarat dikepala Uyong... " Aiishh induk ayam, bisa kau diam sedikit, kau lihat itu pertandinganya sudh dimulai lagi.." Ucap Taec menengahi. 

Mereka kembali fokus dgn pertandingan, dimana babak penentuan akankah tim Nichkhun akan menang atau tidak. Disaat semuanya fokus hanya Uyong yg lbih tertarik melihat kearah tim cheerleaders sambil sesekali berdecih saat melihat mereka yg malakukan dance sambil meneriakkan nama Nichkhun. Dan akhirnya setelah aksi kejar2an point yg mendebarkan, Tim Nichkhun keluar sebagai pemenang.

Semua penonton bersorak gembira, termasuk mereka ber-5 yg paling heboh tentunya, tp lagi2 dan lagi mata Uyong terfokus ketengah lapangan saat melihat Nichkhun yg dipeluk olh beberapa tim cheerleaders. Uyong yg sudh tidak sabar akhirnya berlari turun menuju lapangan menghampiri Nichkhun, diikuti olh pasangan Channuneo dan Taeckay. Tp mereka lebih memilih menunggu dipinggir lapangan, beda hal nya dgn Uyong yg langsung berlari menerobos kearah Nichkhun. 

"Khunnniiiieeeeee..." Teriak Uyong kemudian langsung menghambur kearah Nichkhun, dia langsung menabrak tubuh Nichkhun dgn keras dan memeluknya erat, hingga beberapa cheerleaders disampingnya terdorong jatuh. 

"Uyongie, heeiiiiii... Kau knp seperti ini eoh???... " Tanya Nichkhun sambil membalas pelukan Uyong. 

"Selamaaatt, selamat atas kemenanganmu... " Uyong melepaskan pekukannya kemudian menatap sinis seorg yoeja yg terjatuh karenanya. 

"Heemmhh gomawooo..." Ucap Nichkhun, kemudian dia melirik kesamping "Gwenchana??... " Nichkhun membantu yeoja yg tak lain adalah cheerleaders kampus mereka itu untk bangun dan berdiri lagi, karena td tak sengaja dia terdorong jatuh saat Uyong menabrak tubuhnya. 

"Ne oppa, gwenchana... " sahut yeoja tsb.

"Khunnie, kau mengabaikanku, knp lbih memilih membantu dia??... " Uyong mulai dgn mood merajuknya. 

"Eii aku tdk mengabaikanmu chagiyaa, aku hanya membantunya bangun... " bls Nichkhun 

"Dari td aku menelponmu dan kau tdk mengangkatnya Khunnie... "

"Oh ya? Handphone ku d tas, sebentar ya aku ambil..." Nichkhun mengambil tas nya kemudian mengecek handphone miliknya, "Mianhee... Aku tdk tau kau menghubungiku... " Ucap Nichkhun stelah dia melihat puluhan misscall tertera d layar hp nya.

"Uyong Oppa, kau kan lihat sendiri Nichkhun oppa sedang tanding basket, bagaimana mungkin jg dia bisa mengangkat tlpnmu, kau ini sangat lucu oppa... Hahahahhaha...  " tawa salah 1 tim cheerleaders tsb. 

Sepertinya mereka tdk menyadari bahwa dri td Uyong memang sudh menahan kesal pd mereka. "Terserah aku dong, dia kan pacarku, knp kalian yg repot??... " celeguk Uyong.

Tapi sialnya para cheerleaders tsb malah menertawakan Uyong, Nichkhun yg menyadari bahwa Uyong sedang tersulut emosi langsung berusaha mengajak Uying pergi dari sana.  

"Ah kami permisi dluan ya... " Pamit Nichkhun sambil menggandeng tangan Uyong, tp diluar dugaan Uyong malah menghempaskan tangan Nichkhun dgn kasar. 

"Lepaskan aku... Knp kau mengajak ku pergi dri sini Khunnie? Dan knp kau harus pamit begitu pd yoeja2 ini??..." Teriak Uyong tak terima. 

Nichkhun melirik kesekitar, posisi mereka yg masih berada d tengah lapangan sontak jd perhatian org2 disana, "Hussttt.... Kita bicarakan d luar saja, ne??... " Nichkhun kembali menggandeng tangan uyong. 

"Lepaskaannnn... Knp harus d luar eoh? Knp tdk disini?? Apa kau takut yoeja2 ini mendengar perdebatan kita? Aku hanya ingin mereka tau bahwa aku tdk suka jika mereka terlalu dekat2 dgn mu... " Semua mata tertuju kearah mereka karena lengkingan suara Uyong, Termasuk tatapan dari Taeckay dan Channuneo d pinggir lapangan. 

Nichkhun mengacak rambutnya frustasi, sungguh ini bukanlah hal yg patut untk d cemburui olh Uyong.

"Knp diam khunnie?? Oh jd benar gara2 tim cheerleaders sialan ini kau mengabaikan aku selama latihan basket beberapa minggu terakhir ini iya???.. "

"Hentikan Uyongie... Kita bicarakan d luar saja ya, pliissss.... " Nichkhun memohon agar Uyong mau menjauh drisana, mengingat tatapan org semakin terfokus pd mereka. 

"Shireoooo... Aku tdk mau, jawab dulu pertanyaanku, apa benar ini semua karena mereka???.. " tunjuk Uyong sadis kearah tim cheerleaders yg dri td sudh ketakutan melihat amarah Uyong.

Tanpa menjawab Nichkhun kembali menggandeng tangan Uyong menjauhi lapangan tsb, tapi baru 2 langkah Uyong kembali menghempaskan tangan Nichkhun, kali ini dgn cukup keras, hingga handphone yg digenggam Nichkhun ikut terpental terjun bebas ke lantai.

"Aku bilang aku tdk mau pergi dari sini Khunnie, kita selesaikan disini, dihadapan org2 ini... " Pekik Uyong.

Oh tuhan siapapun tolong beritahu Uyong dimana dia harus melihat kondisi emosi seseorg, sungguh bukanlah waktu yg tepat untk menguji kesabaran Nichkhun saat ini, dgn keadaan yg lelah setelah bertanding, dan keadaan dia yg d permalukan d tangah lapangan dgn ratusan pasang mata menatap kearahnya saat ini. 

Nichkhun tertunduk tak menjawab, tangannya mengepal menahan emosi.

"Jawab... Knp kau hanya diam saja Khunnie??... " bentak Uyong.

"Ayo jawaabbbbb... " Uyong semakin kesal karena Nichkhun hanya diam

Nichkhun mengangkat wajahnya dan menatap Uyong dgn tajam, tubuh Uyong membeku, selama 5th tarakhir dia mengenal Nichkhun baru skali ini dia melihat Nichkhun menatapnya seperti itu, tanpa sadar Uyong mundur beberapa langkah. Suasana berubah mencekam, org2 yg memperhatikan mereka ikut merasakan luapan emosi Nichkhun yg sudh memuncak. 

"Khu-khunnie... "

"Kau... Ingin... Menyelesaikan... Semuanya... Disini??... " Nichkhun maju beberapa langkah mendekati Uyong... "Baiklah... Kita... Selesaikan... Sekarang... Kita akhiri hubungan ini, aku-lelah-dengan-sikap-kekanakanmu-Jang Wooyoung... "

DHUAAARRRRRRR!!!!  Serasa kilat menyambar diatap gedung olahraga tsb, Kata2 Nichkhun yg sangat terdengar jelas emosi yg meluap ditiap penekanannya membuat bulu kuduk siapapun berdiri, Uyong menganga tak percaya, bahkan ratusan org disanapun menatap kearah Nichkhun tak percaya, Nichkhun yg terkenal selalu ramah dan tak pernah marah, hari ini meluapkan kemarahannya didepan umum. 

"Kau puas? Jd aku bisa pergi skrng kan? Kau tak berhak menahanku lagi karena kita sudh tdk ada hubungan apa2 lg... "

Nickhun mengambil handphone ny yg terjatuh kemudian berjalan dgn langkah lebar meninggalkan ruang olahraga tsb, bahkan dia mengabaikan Channuneo dan Taeckay yg dri td berdiri dipinggir lapangan menatapnya. 

"Minjunnie... Kau ajak Junho untk menenangkan Uyong, aku dan Chansung akan menyusul Khunnie hyung... " Ucap Taec tiba2

Minjun dan Junho langsung mengangguk, sedetik kemudian Chansung dan Taec berlari keluar menyusul Nichkhun, sedangkan Minjun dan Junho langsung menghampiri Uyong yg masih membeku ditengah lapangan. 

"Khunnie... Khunnie tunggu... Khunnieeee... " Akhirnya Taec dan Chansung bisa menyusul Nichkhun yg berjalan dgn cepat menuju mobilnya. 

"Wae?? Ada apa Taec?.. " Tanya Nichkhun dingin. 

"Aku tau kau sedang marah, tp ku mohon kendalikan emosimu, tak seharusnya kau bicara seperti itu.. "

"Lalu? Kalau kau yg seandainya berada d posisiku apa yg akan kau lakukan??.. " Tanya Nichkhun balik. 

"Hyung, kau kan sudh tau bagaimana sifat Uyongie, tak seharusnya kau malah bicara mengakhiri hubungan kalian seperti td... " Tambah Chansung. 

"Aku tau itu Chan, aku tau, dan aku jg tau bahwa dari dlu hingga skeng Uyong tdk pernah berubah, selalu kekanakan, sama skali tdk ada dewasanya, dia akan marah dimanapun tempatnya tanpa memikirkan kondisi, aku malu, ditengah org seramai itu Uyong bertingkah seperti td, mau ditaruh dimana muka ku hah???... "

"Ne, ne, ne... Aku tau, tp mengakhiri hubungan itu bukanlah suatu candaan yg lucu... " ucap Taec lg. 

"Siapa yg bilang bercanda? Aku tdk bercanda, dan ini bukan gertakan, aku memang berniat mengakhiri hubungan ku dgn Uyong, karena aku sudh tdk tahan dgn sifatnya, mungkin ini salahku, karena dari dlu aku terlalu memanjakannya, jd dia tdk pernah bisa berfikir dewasa, aku lelah, jd aku permisi duluan... " Kemudian Nichkhun masuk kemobilnya dan menginjak gas sekuat tenaga meninggalkan parkiran. 

Taec dan Chansung mengerang frustasi, sosok Nichkhun adalah org tersabar yg pernah mereka kenal selama ini seperti seorg malaikat, lalu pernahkah kau mendengar pribahasa yg mengatakan bahwa tak ada hal yg lebih menyeramkan didunia ini selain marahnya org yg sabar, dan murkanya org yg setia? Mungkinkah ini akan menjadi akhir dri perjalanan cinta Khunwoo??? 

.

.

.

TBC. (this chap remix from the outher author) 

.

Jgn lupa tinggalkan jejak d kolom komen ya... 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?