Chapter 19

SWEET MEMORY EVER

.......

"Hwang Chansung, saya tidak terima pacar mu yg bernama Junho itu mengatakan bahwa anak saya adalah org yg murahan, kau tau? Anak saya dari kecil selalu saya ajari sopan santun, saya besarkan dgn kasih sayang, jd saya sangat tdk terima jika ada yg mengatakan anak saya murahan, kalau saya bertemu langsung dgn Junho, mungkin mulut anak itu sudh saya robek, tolong ajari pacar kamu itu etika, sebelum saya yg menghajarnya langsung, dan mulai skrng jauhi anak saya."

Kata2 itu terus berputar di benak Chansung, masih terus terbayang bagaimana ibu nya shock saat membaca pesan yg dikirimkan ibu Jo Kwon itu, terlihat kekecewaan diraut wajah ibunya, ini semakin membuat Chanshng bingung bagaumana cara menjelaskan bahwa Junho tdk lah berslaah dlm hal ini. 

Chansung melangkah dgn ragu masuk kekamar ibunya, dari tadi pagi ibunya masih belum mau bicara dengannya.

"Ibu.... "

"Eeemmm... " Mrs. Hwang hanya menjawab dgn deheman nya. 

"Ibu masih marah padaku?... " ujar Chansung dia mendekati ibunya yg sedang duduk d meja rias. 

"Molla, ibu tdk tau apa yg terjadi, kepala ibu masih pusing..."

"Aku minta maaf bu, aku tdk tau knp jd seperti ini, tapi Junho tdk bersalah bu, dia menulis itu semua sama sekali bukan tertuju untk Jo Kwon, tp untk teman2 kuliahnya disana... "

Mrs. Hwang menarik nafas panjang, "Entahlah, siapa yg harus ibu percaya, yg jelas tertuju untk siapapun status itu, kata2 seperti itu tdk lah layak untk diucapkan, apalagi di sosial media, itu hanya akan menyakiti hati org lain... "

"Aku tau bu, aku mewakili Junho minta maaf yg sebesar2nya, dia sendiri sama sekali tdk menyangka akan terjadi hal seperti ini... "

"Lalu apa yg akan kau lakukan skrng? Ibu Jo Kwon melarangmu untk dekat kembali dgn Jo Kwon..."

"Aku rasa itu ada baiknya, itu artinya Jo Kwon akan menjauh dariku mulai skrng, jd aku tdk perlu susah2 untk menghindarinya..." Jawab Chansung seenaknya.

Ibunya terlihat semakin bersedih, sepertinya Chansung melupakan fakta bahwa ibunya sangat menyayangi Jo Kwon selama ini. 

"Bu... Percayalah, Junho tdk sejahat itu, Junho bahkan jauh lebih baik dari Jo Kwon, hanya saja ibu belum terlalu mengenalnya selama ini, ku mohon bu, berikan sedikit ruang agar dia bisa bergerak mendekat pada ibu..." lanjut Chansung memelas. 

Ibu nya beranjak dan berjalan menuju tempat tidur, "Ibu lelah Channie, biarkan ibu istirahat dlu skrng... "

Chansung kembali down, sepertinya ibunya belum mau memberi kesempatan pada Junho, mungkin skrng bukanlah saat yg tepat untk membawa Junho masuk k tengah2 keluarganya disaat baru saja terjadi konflik dgn Jo Kwon. 

........

Sepertinya kesalahfahaman kemarin benar2 berimbas Dgn perubahan sikap Jo kwon, dia benar2 menghindari Chansung, dan Chansung jg sepertinya tek berniat meluruskan kesalahfahaman tsb, Chansung hanya diam saja, takut nanti Jo Kwon akan kembali menempel padanya kalau dia tau fakta yg sebenarnya, mungkin ini terdengar jahat, tp itulah satu2nya cara yg bisa dilakukan Chansung. 

.........

Setelah beberapa hari akhirnya Uyong tiba jg d Jepang, Junho langsung menemuinya untk memastikan keadaan sahabatnya itu, dan tentu saja ini jg pertama kalinya Junho bertemu dgn Minjun d Jepang.

Dan disinilah mereka, sedang duduk d sebuah restoran elit saat jam makan siang.

"Aku tdk menyangka kita bisa kembali berkumpul d Jepang, huaaaaa... Aku bahagia sekaliiiii... " ucap Minjun yg dri td terus merangkul kedua dongsseng nya itu. 

"Aiiishhhh.. Kau tau? Aku masih marah padamu Hyung... " sungut Junho

"Mwoya? Anni wae?.. " tanya Minjun terkejut, tp Junho hanya memutar matanya dgn malas. 

"Kau sudh hampir 1 minggu d Jepang, tp kau tdk memberi kabar padaku, apa maksudmu datang ksini diam2??.."

"Ahhhh mianhe Nuneo, bukan aku tdk mau memberi kabar, hanya saja, kemarin aku masih ragu akan lolos atau tdk dsini, karena masih ada 1 tes lg yg harus aku lewati, dan hasilnya baru keluar 2 hari yg lalu dan dinyatakan bahwa aku benar2 lolos masuk d kampus itu, makanya aku baru memberi kabar padamu kemarin... " ucap Minjun membela diri. 

"Ne ne nee... " bls Junho dgn cueknya, kemudian dia beralih menatap Uyong yg dri td hanya diam "Lalu kau Uyongie... Bagaimana keadaan.. "

"Aku baik2 saja, kumohon jgn tanyakan keadaanku, yakinlah aku akan selalu baik2 saja jika kalian ada d dekatku... " ucap Uyong dgn cepat memotong kata2 Junho. 

Junho dan Minjun saling bertatapan, mereka faham betul bahwa kondisi Uyong tdk sebaik itu, tp mereka jg tau bahwa Uyong sedang berusaha tegar dan menguatkan diri, maka mereka akan menopang Uyong sekuat tenaga. 

"Oh ya, bagaimana keadaan Taec? Apa dia baik2 saja Nuneo? Kau sudh bertemu dgn nya kan?.. "

#UHUKKK!! Junho tersedak minumannya sendiri mendengar pertanyaan Minjun, "Ah ne hyung.... Taec hyung baik2 saja, beberapa hari yg lalu aku baru bertemu dgn nya..." Junho menjelaskan dgn hati2, karena dia tau Minjun sangat sensitif jika sudh berhubungan dgn sesuatu yg menyangkut Taec. 

"Ahhh syukurlah... Aku sangat merindukannya, aku ingin bertemu dengannya... " gumam Minjun. 

"Ah kurasa kau bisa bertemu dgn nya hari ini hyung, sebentar lg Taec hyung akan dtng kesini untk mengantarkan beberapa buku yg dibutuhkan untk aku tes d universitas nanti... " celetuk Uying tiba2.

"Mwo?? Kau sudh janjian dgn Taec hyung jg disini?.. " tanya Junho kaget. Dan Uyong mengangguk. 

"Jincha? Aaiishhh bagaimana ini? Knp dia akan kesini???.. " Minjun terlihat panik skrng. 

"Mwoyaaa? Kau td kan bilang ingin bertemu dgn nya hyung, skrng dia mau dtng ksini knp kau malah panik begitu?... " tanya Uyong polos. 

"Ahh i-ituu... I-itu... Ah aku tdk apa2.." jawab Minjun yg skrng makin kelihatan gugup nya. Dan Junho pun tersenyum geli melihat kelakuan hyung nya itu, jelas saja Minjun skrng gugup karena akan bertemu dgn Taec yg sangat dicintainya. 

Saat mereka sedang asik ngobrol, tiba2 ada seorg namja yg menghampiri mereka. 

"Permisi, ada yg bernama Wooyoung disini??.. " tanya namja tsb dgn sopan

Oh tuhaann lihatlah senyum manis namja ini yg mengalahkan lautan gula skalipun, wajah tampannya, dan jg body nya yg sangat perfect, semua itu membuat mereka terpana menatap sosok namja tsb.

"Ne, sa-saya Uyong, maaf anda siapa?.. " tanya Uyong heran. 

"Ahh kau yg bernama wooyoung, perkenalkan saya Siwon temannya Taecyeon... " kemudian namja yg bernama Siwon tsb mengulurkan tangannya Untuk berkenalan pd mereka ber-3.

"Ah ne Siwon-ssi, maaf ada apa ya mencari saya??..." tanya Uyong lg. 

"ah iya saya hampir lupa, td Taec minta tolong pd ku untk mengantarkan ini padamu..." kemudian Siwon menyodorkan sebuah paperbag besar kearah Uyong.

"Wahh ini buku2 yg mau aku pinjam darinTaec hyung, emmhh.. Lalu Taec hyung nya kemana? Knp bukan dia yg mengantarkan buku ini padaku?.. "

Siwon membulatkan matanya, wajahnya terlihat kaget dgn pertanyaan Uyong. "Ahh diaa... Diaaa eemmhh dia sedang ada kelas kuliah siang ini, jd dia tdk bsia dtng kesini... "

"Jinchaa? Tp beberapa waktu yg lalu dia mengatakan bahwa dia sudh d jalan menuju kemari... " Ujar Uyong 

Dan Siwon kembali terlihat panik, "Ah iya maksudku tiba2 dia ada kelas mendadak, jd dia terpaksa kembali ke kampus... " 

Junho menatap fokus kearah Siwon, dia merasa bahwa Siwon sedang berbohong skrng. 

"Emmhh yasudh kalau begitu saya permisi, senang bertemu dgn kalian, saya pamit dluan..." ujar Siwon. 

"Ah ne... Gomawo Siwon-ssi, maaf sudh merepotkanmu.. "

"Heemhh tdk usah canggung, panggil aku Siwon saja, dan kau sama skali tdk merepotkanku..." Ujar Siwon sambil tersenyum hangat kearah Uyong, setelah berpamitan kemudian dia berlalu meninggalkan mereka.

"Hyung, Uyongie, aku permisi ke toilet sebentar..." Pamit Junho, kemudian dia berjalan kearah toilet, setibanya disana dia bukannya ke kamar mandi tp malah mengeluarkan hp nya dan menghubungi seseorang. 

"Yeoboseoo.. Kau dimana hah??.. " tanya Junho tiba2 setelah tlpn nya diangkat. 

"Yakk wae?? Knp nada bicara mu terdengar kesal begitu eoh? Apa aku dri berbuat salah padamu?.. " protes org tsb

"Ohhh kau merasa tdk bersalah eoh? Kau dimana sebenarnya Ok Taecyeon? Knp kau malah mengirim temanmu yg bernama Siwon itu untk dtng kesini? Kau tau, akting temanmu itu sangat buruk, aku tau kalau dia berbohong mengatakan kau ada kuliah dadakan.. " tanya Junho pd org yg ternyata adalah Taec. 

"Hahahhahaaha... Ternyata instingmu masih sama seperti dlu, tdk bisa d bohongi sedikitpun..." Taec malah tertawa diseberang sana. "Baiklah baiklah... Sebenarnya td aku menunggu dimobil d dpn restoran waktu Siwon menemui kalian td... "

"Mwo??? Kau ada dsini jg? Lalu knp malah menyuruh Siwon yg masuk??.. " tanya Junho kaget. 

"Heemmhhh... " terdengar Taec mengela nafas berat, "Karena disana ada Minjun, kau sendiri tau kan bahwa aku tdk mau bertemu dgn nya... "

Mata Junho membulat mendengar pengakuan Taec, sebegitu parahkah Taec menghindari Minjun?

"Ahhhh begitu, kau tau? Kau sangat jahat hyung, kau bahkan tdk menemui aku dan Wooyoung hanya karena ada Minjun hyung..."

"Heemnhh sebenarnya tdk juga, aku sengaja menyuruh Siwon yg masuk karena aku ingin mengenalkan dia pd Uyong, kau ingat kemarin aku pernah berkata akan mengenalkan Uyongie pd temanku? Ya, itu adalah Siwon... " 

"Mwooo?? Jinchaaaa??.. " tanya Junho histeris

"Ne, wae? Knp ekspresimu exicited begitu? Jgn bilang bahwa td kau menyukai Siwon jg? Mau ku adukan pd Chansung, eoh??.. " tebak Taec sembarangan. 

"Yakkhh green cat pabbo, jgn sembarangan ya, aku tdk mungkin menyukainya, hanya saja td saat bertemu aku fikir Siwon org yg baik, dia jg tampan, bahkan lebih tampan dri Khunnie... "

"Hahahahah tentu saja, dan dia jg lebih kaya dri Khunnie, kau tau? Walaupun dia masih kuliah, tp dia sudh mengendalikan salah 1 perusahaan ayahnya yg bergerak d bidang property... "

"Wwoaahh dhaebak, property? Berarti sama seperti ayahnya Uyongie, bekerja di perusahaan Property jg... "

"Ne, bukankah ini suatu kebetulan yg baik? Kita tinggal mengatur bagaimana caranya agar mereka bisa dekatkan?... "

"Yapss... Aku setuju..."

Kemudian Mereka membahas bagaimana caranya agar Siwon bisa dekat dgn Uyong secara alami, karena jika secara terang2an sudh pasti Uyong akan menolak, dan dari percakapan panjang mereka, 1 yg disimpulkan olh Junho, bahwa Taec benar2 tdk mau bertemu dan berurusan lg dgn Minjun. Karena setiap Junho berusaha membahas Minjun, Taec pasti menghindar.

........

@ Seoul. 

Chansung sedang duduk d salah satu ruang taether kampusnya, sudh hampir 2 jam dia disana dan dilatih langsung olh sang dosen, saat jam kelas teather sudh selesai, tiba2 sang dosen menghampirinya. 

"Chansung, saya bisa minta tolong?.. "

"Ah ne, ada yg bsia saya bantu pak??.. " 

"Tolong berikan kaset ini keruang taether sebelah, disana ada Jo Kwon ketua club teather smester 3, tolong berikan ini padanya ya..."

Tubuh Chansung kejang seketika mendengarnya, bagaiaman mungkin dia akan menemui Jo Kwon skrng? Oh tuhan, dan menolak permintaan Dosen nya ini jg merupakan hal yg tdk sopan, jd mau tidak mau Chansung harus menemui Jo Kwon diruang sebelah.

Langkah kaki Chansung menegang ketika didepan pintu teather tsb, dia melihat Jo Kwon sedang berlatih dgn teman2nya, dan menemui Jo Kwon untk sekedar memberikan kaset itu terasa seperti dia akan bunuh diri skrng. 

"Ahh Chansung-ssi, ada apa kau kemari? Ingin bertemu Jo Kwon pasti ya... Kwonniieeeee... Ada yg mencarimuuuuuu..." Lamunan Chansung tiba2 buyar saat ada salah 1 teman Jo Kwon yg mengenalinya dan langsung berteriak memanggil Jo Kwon jg. 

Jo Kwon berbalik dan menatapnya, kini tatapan mereka saling bertemu, mata yg sangat tdk ingin dilihat olh Chansung, dan mereka berdua sama2 terdiam untk beberapa saat. 

"Heeiii ayolaahhhh, knp kalian berdua jg saling kaku begini? Kalian tau, kalian sangat manis hahahahah..." ucap org itu lg yg tak lain adalah Changmin teman Jo Kwon. 

"Ah hyung, aku mau memberikan ini titipan dari dosen, tolong berikan ini pd Jo Kwon, gomawo... " kemudian Chansung melesat secepat kilat meninggalkan ruangan itu menghindari Jo Kwon. 

"Heii heii heii... Apa kalian berdua masih bertengkar??.. " tanya Changmin saat dia sudh didekat Jo Kwon dan memberikan kadet yg dititip Chansung td. 

Jo Kwon menarik nafas panjang, "Ntahlah, yg jelas dia sangat menyebalkan skrng, aku sangat kesal padanya... " ujar Jo Kwon. 

"Yg menyebalkan dia atau Junho?... " todong Changmin. 

"Molla, yg jelas aku tdk suka saat dia terus2an membela Junho... "

"Masalah status itu? Apa kau yakin Junho menulis status d twitter seperti itu memang untukmu? Bukan untk org lain?... "

"Sudh jelas itu untk ku hyung, dia pasti sengaja menulis seperti itu untk menyindir dan menyakiti hatiku..." cerocos Jo Kwon penuh emosi.

"Hemmhh... Lalu bagaimana dgn rencanamu?.."

"Ntahlah, aku tdk tau harus bagaimana skrng hikkzzz... Yg jelas aku tdk bisa menghentikan perasaanku pada Chansung hikkzzz, aku masih mencintainyaaa hyungggg... "

Itu lah yg selalu terjadi pd Jo Kwon akhir2 ini, dia bisa menangis, marah dan jg tertawa tiba2 jika mengingat Chansung, suatu pukulan yg berat baginya saat dia harus jauh dri Chansung dan keluarganya. 

..........

@ Jepang

"Nuneo, ibuku ulang tahun hari ini, jgn lupa beri ucapan selamat padanya ya... "

Junho dari td bergerak mondar mandir dikamarnya sambil memegang hp nya dgn erat, gugup, itulah yg dirasa olh Junho, disatu sisi dia takut untk memberi ucapan selamat ulang tahun ld ibu Chansung, tp disisi lain hatinya sangat ingin melakukan hal itu agar setidaknya bisa dekat dan akrab dgn Mrs. Hwang. 

Setelah menimbang2 hampir 1 jam, Junho akhirnya mendial nmr Mrs. Hwang. Tepat beberapa detik kemudian tlpn nya terhubung.

"Yeobosseo... " terdengar suara sapaan hangat dari seberang sana, Junho tersenyum lebar mendengarnya. 

"Anyeong eomma... " ucap Junho gugup

"Mwo? Nuguseo??.. " tedengar suara kaget dri Mrs. Hwang.

"Eemmhhh... Ini Junho, eomma... "

"Oh... " 1 kata yg terdengar dingin tiba2 membuat jantung Junho menciut.

"Eomma, hari ini eomma ulang tahun ya? Selamat... "

"Ah miane Junho-ssi, saya sedang sibuk, bisa hubungi saya nanti saja? Anyeong... " #plip... Tiba2 tlpn diputus secara sepihak olh Mrs. Hwang bahkan disaat Junho belum menyelesaikan kata2nya.

Junho menganga, hp nya merosot Jatuh kelantai, dia tersentak menerima perlakuan seperti itu, sebenci itukah Mrs. Hwang padanya? Tak terasa airmata Junho mengalir dgn sendirinya. Tp 1 yg Junho tau, dia tdk mungkin menyerah begitu saja sesakit apapun yg dia rasa, karena dia tau ini semua takkan mudah.

Junho meraih ponselnya kembali, dan mengetik pesan untk Mrs. Hwang, berharap hati Mrs. Hwang bisa terbuka untk nya. Meski dia tdk diberi kesempatan untk mengucapkan lewat tlpn, tp setidaknya mengirim ucapan lewat pesan masih bisa d lakukan. 

Tak lama kemudian hp Junho berbunyi, dia terlonjak kaget dan berharap itu adalah Mrs. Hwang yg menghubunginya, tp nampaknya angan2 Junho terlalu tinggi, tdk mungkin Mrs. Hwang mau menghubunginya, sang pemanggil yg tertera dilayar ponselnya adalah Chansung, Junho sengaja meriject panggilan tsb, karena dia takut ketahuan bahwa skrng dia sedang menangis.

 "Channie maaf aku tdk bisa mengangkat tlpn mu, karena aku sedang ada sdikit urusan skrng, kita bicara lewat whatsapp saja ya... " Junho segera mengirim whatsapp ke Chansung.

"Ah ne, kau sedang apa memangnya?... " bls Chansung. 

"Aku sedang berada d toko buku, mencari referensi untk tugas kuliahku.. " bohong Junho. 

"Aahhh anak yg rajin, kau sudh makan?.. "

"Ne, aku sendiri?... "

"Ini aku baru keluar kampus untk mncari makan siang, oh ya bagaimana td kau sudh menghubungi ibuku?..." akhirnya Chansung mengeluarkan pertanyaan yg sangat d takuti Junho. 

"Ne... " bls nya singkat.

"Lalu? Apa kata ibuku?.. " tanya Chansung harap2 Cemas

Junho bingung, dia mengusap airmatanya yg kembali menetes, haruskah dia berkata jujur??

"Eemmhh td ibumu sedang sibuk, jd dia tdk bisa bicara lama pd ku, jd aku mengirimi ucapan lewat Pesan Saja..." Junho bicara Jujur tp tdk menceritakan bagaimana detail kejadiannya td. 

"Aahhhh gomawo Nuneoo.."

........

Usaha Taec untk mendekatkan Siwon dan Uyong benar2 maksimal, seperti contohnya hari ini, Uyong awalnya minta bantuan pd Taec untk membeli perlengkapannya untk mulai kuliah, Taec setuju, tp lagi dan lagi yg menemani Uyong adalah Siwon bukan Taec, dan Uyong mulai terganggu dgn itu. 

"Mianhe Siwon-ah, lagi2 kau yg repot, kalau tau Taec hyung ada urusan aku pasti minta bantuan Junho saja untk mengantarku... " ucap Uyong merasa bersalah.

"Heiii sudh jgn dibahas, aku sama skali tdk merasa d repotkan, lagi pula kalau kau minta bantuan pd Junho dia kan jg sama2 baru di Jepang, aku tdk yakin dia sudh bisa mengajakmu keliling... "

Uyong mengangguk, skrng mereka sedang berada d sebuah departemen store setelah td mereka membeli beberapa perlengkapan Uyong.

#BUGHHH!! Tiba2 ada seorg anak yg menggunakan seragam SMA yg menabrak Uyong, tubuh anak tsb jauh lebih besar dri Uyong sehingga dia terhuyung2 ketika ditabrak. Beruntungnya Siwon yg berada d sebelah Uyong langsung menyangga tubuhnya sehingga Uyong tdk jatuh ke lantai. 

"Ahh mianhe hyung, jongmal mianhe, kau tdk apa2...?" tanya anak tsb ketakutan. 

"Heii knp kau berlari d pusat perbelanjaan seperti ini? Kau tau, itu bisa mencelakakan org lain..." ucap Siwon mengingatkan. 

"Ne, maafkan aku, aku sedang mengejar pacarku, td dia sedang marah padaku, skali lagi aku minta maaf..." ucap anak tsb sambil menundukkan badan. 

"Gwenchana, segera kejar pacarmu, nanti dia semakin marah..." Ujar Uyong.

"Ah gomawo hyung, aku permisi, slamat tinggal... " ucap anak tsb kemudian melesat kembali mengejar pacarnya. 

Uyong menatap kepergian anak tsb dgn senyuman, ya, ingatannya kembali pd dirinya dan Nichkhun dulu saat masih SMA, bukan skali dua kali Nichkhun harus mengejar Uyong yg pergi tiba2 karena marah. Ahhh... Apa Nichkhun masih bertahta dihati Uyong?? Uyong kembali menggelengkan kepalanya dgn Keras.

Siwon yg bingung melihat Uyong langsung menegurnya, "Uyong-ah, kau tdk apa2? Knp menggelengkan kepala seperti itu? Apa kau pusing?..." Tanya Siwon khawatir.

"Ah anni, aku tdk apa2, kajja... " ujar Uyong sambil mengajak Siwon kembali berjalan

"Heemhhh sepertinya anak itu td sangat menyayangi kekasihnya sampai dia berlarian seperti itu.... "

"Hemmhh tentu..." Ucap Uyong singkat, karena otaknya masih d penuhi tentang kenangannya dan Nichkhun. 

"Pasti rasanya sangat bahagia memiliki seseorg yg menyangi kita sabesar itu..."

Uyong tiba2 menghentikan langkahnya dan menghadap ke Siwon, "Yg bahagia itu adalah saat kita menyayangi org yg jg menyayangi kita, bukan saat kita menyayangi org yg trnyata hatinya menyayangi org lain, karena jika berhadapan dgn fakta yg seperti itu, maka kau akan terasa hidup d dlm neraka, kau mengerti? Dan ku jelaskan 1 hal lg, cinta itu hanya tipuan, cinta itu hanya membuatmu bodoh, karena kau d paksa untk mempercayai seseorg pdhal kau tdk tau dia melakukan apa d belakangmu, jd pesanku, jgn pernah berurusan dgn yg namanya cinta kalau kau tak ingin merasa sakit karenanya... " ucap Uyong panjang lebar kemudian berjalan mendahului Siwon. 

Mata Siwon terbelalak, dia tak manyangka akan mendengar kata2 seperti itu dri Uyong, Siwon mengerti, karena dia sudh mendengar semua cerita tentang Uyong dari Taec, jadi dia memaklumi mengapa Uyong terlihat masih sangat trauma dgn yg namanya cinta.

"Kau benar Uyong-ah, akan sangat sakit rasanya saat kau mencintai seseorg yg ternyata hatinya masih d isi olh org lain, tp aku rasa, aku akan memenangkan hati itu dan membuat dia melupakan dari sakit masa lalunya... " Siwon tersenyum lembut kemudian berjalan menyusul Uyong. 

.........

Pagi itu, Junho datang ke kampus dgn keadaan yg terlihat mengenaskan, matanya yg merah, kantung mata yg menggelambir, disertai dgn mulutnya yg tak berhenti menguap.

"Hyung, apa yg kau lakukan semalam? Knp kau seperti ini?..." Tanya Mark khawatir. 

"Kau pasti dari begadang kan? Merayakan ultah kekasih pabbo mu itu?... " tanya Seulong seenaknya. Dan Junho mengangguk. 

"Ommoya... Chansungng hyung ulang tahun hari ini??... " tanya Mark, dan lagi2 Junho hanya mengangguk, matanya benar2 tdk kuat menahan kantuk.

........

@ Seoul. 

"Happy b'day hyung.... All the best wishes for you... "

Chansung tersenyum saat membaca pesan d hp nya yg tak lain adalah Mark yg mengirim ucapan padanya. Kemudian dia membuka pesan lainnya,

"Yakhhh namja pabbo, Kau membuat Junho hampir d keluarkan dari kelas hari ini karena dia tertidur, kau tau? Mata Junho itu sangat kecil,dia membuka mata saja terlihat seperti terpejam, apalagi kalau dia mengantuk, ckk jincha... Semoga d usiamu yg bertambah itu otakmu bisa d pakai berfikir dgn baik, menyebalkan... "

Mata Chansung membulat membaca ucapan atau mungkin lebih tepatnya omelan panjang lebar yg dikirmkan Seulong padanya, tp detik berikutnya dia tersenyum, dia tau Seulong tak benar2 memarahinya, tp begitulah gaya Seulong, dia tdk bisa bicara tanpa ada intonasi marah pd Chansung, apalagi jika sudh berurusan dgn hal yg menyangkut Junho. 

"Hahahahhahah... Ne, gomawo untk ucapanmu Seulong-ahh... " bls Chansung. 

"Yakkhh, aku ini sedang marah, knp kau malah mengucapkan gomawo sambil tertawa eoh??... " protes Seulong. 

"Ne ne ne, kau tau, marahmu itu sangat lucu hahahhahaha... " ejek Chansung lg, akhir2 ini mereka sering berkomunikasi lewat handphone, walau lebih banyak diisi dgn pertengkaran2 kecil diantara mereka. 

"Dasar pabbo, apa yg kalian lakukan semalam makanya Junho bisa ngantuk seperti ini dikampus??.. "

"Heemmhh kami hanya ngobrol lewat tlpn... " bls Chansung singkat. 

"Brapa lama?.. "

"Heemmhhh dari jam 12 malam sampai jam 3 pagi... "

"Mwwoooooooooo??? Yakkhhhh kau gila eoh? Kau tau hari ini Junho ada kelas pagi, knp kau mengajaknya telponan sampai selama itu???..." teriak Seulong sampai2 Chansung terkekeh membaca chatnya. 

"Arraeo, aku sudh menyuruhnya tidur tp dia tdk mau, dia mau menghabiskan saat2 pertama d hari ultahku dgn nya, lalu aku harus bagaimana? ... "

"Ckk, memangnya apa yg kalian bahas???.. " tanya Seulong dgn keponya. 

"Tentu saja membahas masa depan kami, kami mau menikah kapan, memiliki anak berapa, rancangan rumah seperti apa yg nanti akan kami bangun, dan bla bla blaaa... "

"Heol, aku harap kau benar2 akan menikahinya nanti... "

"Tentu saja pabbo, kau fikir aku tdk akan menikahi org yg kucintai??.. "

"Huwooooo lihatlah, aku geli mendengarmu mengatakan itu, apa kau benar2 mencintai Junho?? Ckk, tp aku tdk yakin hahahahah. " ejek Seulong

"Tentu saja,  bahkan seluruh hidupku bahkan seluruh hatiku hanya untk nya skrng... "

"Ouuchhh kau membuatku merinding skrng, oh ya bagaimana dgn kado untkmu, sudh kau terima??.."

"Sudah, td pagi, fto2 nya sudh aku post di instagramku..." (Chansung mendapatkan sebuah foto mozaik yg dibentuk menggunakan foto2 moment dia dan Junho, dan tentu saja foto tsb sangat spesial, dan ada jg sebuah kue yg dikirim khusus dari Jepang) 

"Hemmhh baguslah..." Ucap Seulong cuek, tp tanpa Chansung sadari disana justru Seulong sedang tersenyum sambil menatap wajah mengantuk Junho, dia tau bahwa skrng Chansung benar2 menyayangi Junho. 

"Oh ya, apa Junho memakai kalungnya?.. "

"Kalung? Kalung apa?... " tanya Seulong kaget. 

"Aiishhh minggu lalu aku membeli kalung couple, dan satunya sudh kukirim ke dia..."

"Ah maksudmu kalung dgn mainan metalik putih?.. "

"Matalik? Huahahahahaha... Itu kristal murni bodoh, bukan metalik hahahahhahah... " Chansung trtawa puas, dan Seulong sangat dongkol d buatnya. 

"Ne ne, maksudku itu, ada tuh, dipakai terus olh nya... ".

"Ah baguslah, karena dsini aku memakai yg warna hitam, bukankah itu manis??.. " lagi2 Chansung mengejek.

"Ne ne ne, terserah kau saja Chanana banana pabbo... "

"Yakkhhh, kau mau mati eoh?? Tak ada 1 org pun yg ku izinkan memanggilku dgn nama itu selain Junho kau tau... "

"Aiishhh terserah kau Saja, sudh ya aku mau kuliah lg.. "

"Ne, titip Junho ya, jgn lupa beri info apapun padaku tentangnya... ".

"Ne, sepertinya sebentar lg Junho akan pupp di kamar mandi, mau ku info jg?.. " skrng gantian Seulong yg mengejeknya. 

"Dasar namja pabbo... " bls Chansung yg disambung dgn tawa ngakak olh Seulong. 

.....

Kebahagiaan benar2 menghiasi hari2 Junho dan Chansung skrng, Hati Junho lebihbtenang mengingat Jo Kwon tdk pernah lg terlihat menganggu Chansung, jarak bukanlah suatu halangan besar bagi hubungan mereka, karena kuncinya adakah mereka yg selalu saling percaya.

Hal2 konyolpun selalu menghiasi hari2 mereka, seperti saat suatu hari Chansung yg harus ke Ilsan karena ada suatu urusan. 

"Nuneo aku mau pulang ke Ilsan, bisa kau pesankan aku tiket skrng?.. "

"Mwoyaaaa??? Aku ini di Jepang, bagaimana mungkin kau minta pesankan tiket padaku?.. " teriak Junho d tlpn.

"Ah ayolah chagiya ku mohoonnn, aku harus menyiapkan barang2ku dlu, pokoknya urusan tiket ku serahkan padamu, ne??.. "

Kemudian Chansung mematikan tlpn dgn tdk sopannya, dan berakhir dgn Junho yg harus sibuk mencarikan dia tiket skedar untk pergi ke Ilsan,

Atau pernah jg suatu hari Chansung sedang belanja d sebuah mall, dan Junho di Jepang yg sedang makan siang bersama Seulong dan Mark

"Jadi bagaiamana ini? Aku harus beli berapa? Mumpung sedang ada promo?.. " tanya Chansung d tlpn. 

"Apa? Kau mau membeli apa memangnya?.. "

"Ckk, sepertinya aku harus membeli cukup banyak mimpung ada diskon 50%..."

"Yakkhh Hwang Chansung, jgn habiskan uangmu sembarangan, kau mau membeli apa itu??.. " teriak Junho frustasi karena dri td Chansung tdk menjawab pertanyaannya.

"Aiishh nueno, aku mau membeli underwear merk Celvin Clein, sedang promo diskon 50%, aku butuh pendapatmu, makanya aku mengajakmu belanja, lalu menurutmu aku harus beli berapa banyak???.. "

#Uhuukkk!!!  tiba2 Junho tersedak makanannya sendiri.

Ya, cinta itu sederhana, ketika kau jatuh cinta maka ukuran jarak hanyalah sebuah angka yg tak bermakna, bagaimanapun juga hatimu akan selalu terasa dekat dgn org yg kau cintai. Konyol memang, tp itulah kenyataannya, hari2 Junho selalu dihiasi olh Chansung, bunga2 cinta mereka semakin bermekaran. 

Di sisi lain hal serupa jg dirasakan olh Siwon dan Uyong, kehadiran Siwon yg selalu siap emmbantu apapun kebutuhan Uyong benar2 terasa sangat membantu, ya, meskipun Siwon sudh mengaku pd Taec dan Junho bahwa dia mencintai Uyong, tp tetap dia tdk berani mengungkapkan itu karena takut Uyong akan menjauh dirinya nanti. 

.

.

.

TBC

.

Ciyeeeee FF ny udh mo tamat neehhh, kira2 bakal happy ending atau sad ending ya??? Hahahahahah... 

Maaf author baru sempat Update skrng, karena lebaran kmrin author mudik, jd susah sinyal, dan gx ada waktu jg buat ngetik karena sibuk quality time dgn keluarga. 

BTW, minal aidin walfaidzin readers semuanya. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?