Chapter 15

SWEET MEMORY EVER

........

TYPO EVERYWHERE 

.

.

"Mwooooo?? Junho sedang d kampus? Tapi td malam dia bilang bahwa hari ini dia tdk ada kelas pagi bi..." Teriak Chansung histeris,

Dia sedang berada d rumah Junho pagi ini, karena hari ini dia dan Junho sama2 tdk ada kelas kuliah pagi, jd dia datang untk mengajak Junho keluar, tp diluar dugaan ternyata Junho tdk ada d rumah.

"Ne, dia tdk ke kampus Howon, tp dia ada d kampus mu Channie... " Jawab Mrs.Lee ibu Junho. 

"Di kampusku?? Apa yg dia lakukan di Konkuk sepagi ini bi???.. " Chansung terlihat amakin panik.

"Apa dia tdk cerita apapun pd mu?? Hari ini dia d panggil olh pihak Konkuk untuk kelanjutan beasiswa nya ke Jepang, karena sudh beberapa hari Junho belum memberikan konfirmasi apapun... "

Dan akhirnya Chansung faham mengapa Junho merahasiakan ini darinya, ternyata ini berkaitan dgn beasiswanya ke Jepang. 

"Lalu... Apa bibi dan paman mengizinkan Junho untk pergi ke Jepang?... " Tanya Chansung memastikan. 

"Hemmhhh sejujurnya ini sangat berat sekali, tp paman dan bibi tau jika kuliah di Jepang akan lebih baik untk kemampuan Junho, jd kami rasa tdk ada alasan bagi kami untk melarang kepergian Junho... "

Chansung mengela nafas panjang, dia memejamkan matanya, apa yg dia takutkan akan benar2 terjadi,

" Tapi di Jepang tdk aman bi, Junho jg tdk pernah jauh dri keluarga sebelumnya, apa dia akan baik2 saja disana? Bagaimana kalau dia diculik? Oh tidak atau bagaimana kalau ada org yg berniat jahat padanya?? Atau justru ada org yg akan marah karena mulut bawelnya? Apa bibi tdk mengkhawatirkan itu??.. " Tanya Chansung dgn ekspresi yg d buat selebay mungkin. 

Tapi Mrs. Lee malah tertawa terbahak2 melihat reaksi Chansung. "Kau berlebihan sekali Channie hahahahahah... Junho itu bukan anak kecil... "

"Oh ayolah bi, apa bibi tau? Selama ini kami lah yg selalu menjaga Junho, dan kami jg yg menjaga saat ada org yg akan mengusiknya karena mulut bawelnya itu, tolong fikirkan lagi bi.... " Pinta Chansung memelas. 

"Bibi tau Channie, justru itulah Junho harus d biasakan tinggal jauh dari keluarga, agar dia bisa dewasa, dan lagi pula di Jepang banyak saudara pamanmu, jd mereka jg bisa menjaga Junho disana... "

Pupus sudh harapan Chansung, tdk ada kekuatan lg baginya menentang keputusan Junho untk berangkat ke Jepang, dia tertunduk lesu... "Hhhmm yasudh kalau begitu, aku akan menyusul Junho ke kampus bi... Aku pamit... " Kemudian Chansung bergegas memaju mobilnya menuju Konkuk Univ. 

Mengingat ini masih sangat pagi, suasana Konkuk Univ pasti sedang ramai2nya, dan besar kemungkinan Junho akan bertemu dgn Jo Kwon, bagaimana ini? Karena Junho sama sekali tdk mengenali Jo Kwon, berbeda dgn Jo Kwon yg justru beberapa kali pernah melihat wajah Junho secara langsung, kekhawatiran itu semakin memenuhi fikiran Chansung,

"Hallo... kau dimana Nuneeeoooo...." Teriak Chansung saat panggilan tlpn nya sudh diangkat olh Junho.

"Yakkkk Chanana banana pabbo, knp pagi2 begini kau sudh teriak2 eoh??? Kau terbangun paksa dri mimpi mu iya??? Aiishhhh kau mau membuatku tuli? ... " Pekik Junho tak kalah sewotnya dari seberang tlpn. 

"Ne, ini semua karena ada namja yg dgn keras kepalanya pergi ke Konkuk tanpa memberitahu ku... "

"Aahh.... I-ituuuu... Itu sebenarnya... Tunggu dulu, darimana kau Bisa tau aku ada di kampusmu eoh?? Kau memasang alat pelacak ditubuhku?? Ayo jawab jujur... " tebak Junho sembarangan

Chansung memutar kedua matanya dgn bosan, bagaimana mungkin hal bodoh seperti itu bisa terlintas d fikiran Junho, "Ne... Aku memasang alat pelacak diatas ubun2mu..." Jawab Chansung tak kalah gila nya.

"Mwoooo???... "

"Aiiishhh sudahlah, skrng jawab aku kau dimana? Aku sedang dijalan menuju Konkuk..."

"Ahh benarkah? Aku sedang dikedai totbokkhi didepan kampusmu... "

"Oh tuhannnn Lee Junhoooooooo... Apa totbokkhi makanan yg tepat untk sarapan pagi2 begini eoh??? Aiishhh Jinchaaa... Tunggu aku disana, dan jgn kemana2 dulu..."

Setelah memutuskan tlpn, Chansung segera menginjak pedal gas nya dgn cepat tanpa menunggu jawaban dri Junho. Yg dikhawatirkannya hanya 1, tampang polos dan sikap ceroboh Junho bisa saja dimanfaatkan olh Jo Kwon untk menjahilinya. 

Selang beberapa menit kemudian, Chansung tiba di kampusnya, dia memarkirkan mobilnya tak jauh dri food court yg td d ceritakan Junho, daemri kejauhan dia sudh bisa melihat Junho duduk santai d depan kedai totbokkhi, dari coat yg dikenakan, Chansung bisa tau bahwa itu adalah Junho, karena coat itu adalah pemberian Chansung sendiri #plaakkk #abaikan.

 "Apa totbokkhi nya enak???... "

Kedatangn Chansung yg tiba2 sukses membuat Junho tersedak totbokkhi gemuk yg sedang d kunyahnya karena kaget, ditambah lg rasa pedasnya yg masuk ke hidung. 

"Uhuukkk uhukkkkk... " Chansung yg tak menyangka Junho akan tersedak, dia refleks langsung menepuk2 pundak Junho. 

"Kheemm khemm... Ini minum dlu, tarik nafasmu pelan2...." Ujar Chansung merasa bersalah melihat wajah Junho yg memerah. 

"Uhuukkkkk.... "

Chansung terus menepuk pundak Junho sampai dia bisa bernafas normal dari tersedaknya.

"Nuneo... Gwenchana???..." Tanya nya khawatir.

"Yakkhhh Hwang Chansung... Kau mau membunuhku eoh??? Uhuukkk... " Junho masih menepuk2 dadanya karena masih ada yg terasa mengganjal d tenggorokannya. 

"Mianhee... Aku tdk tau kau akan tersedak td nya... Hemmhhh... " Ucap Chansung menyesal. 

Penjaga kedai tersenyum melihat kelakuan 2 namja dihadapannya ini, Junho merasa risih langsung berdiri...  "Yasudh ayo kita pergi... " ajaknya. 

"Tunggu dulu, aku kan hanya bertanya apa totbokkhi nya enak? Bukan mengajakmu pergi..." Bantah Chansung... "Bibi... Aku jg mau totbokkhi nya seporsi... " Junho membulatkan matanya mendengar kata2 Chansung. 

"Yakkhh wae???... " Tanya Chansung melihat ekspresi Junho.

"Bukankah td kau sendiri yg bilang bahwa totbokkhi bukan menu yg tepat untk sarapan, eoh???.. "

"Kalau kau bisa makan ini dgn begitu lezatnya seperti td, aku yakin ini bukanlah menu yg buruk untk sarapan, aahh teimakasih bi... " Chansung kemudian mengambil seporsi totbokkhi yg disodorkan padanya, "Berapa semuanya???..." tanya Chansung lg. 

"Ahh itu gratis, karena temanmu ini pelanggan pertamaku pagi ini, jadi aku berikan itu gratis untukmu... " Ucap bibi penjual dgn ramah. 

"Ah dia bukan temanku bi... Trimakasih untuk totbokkhi gratisnya... Kajja... " Chansung langsung menarik tangan Junho mengajaknya pergi dari sana. 

"Ah aku tau itu, dia bukan hanya temanmu, tp calon teman untuk menghabiskan sisa umurmu kan?? Hahhahahah kalian sangat lucu sekali... Dan kau anak muda, jgn salahkan kekasihmu ini jika dia mengkhawatirkanmu, lelaki memang seperti itu jika mengkhawatirkan org yg mereka cintai... " goda sang bibi yg sukses membuat mereka berdua malu. 

"Aku jg laki2 bi... " balas Junho.

Tapi bibi penjual hanya tersenyum menatap mereka dgn hangat, "Ne... Tapi kalian terlihat cocok, dan aku tau kalian saling mencintai, dan kau, jaga dia baik2 jika kau menyayanginya, oke... " kali ini bibi penjual menunjuk kearah Chansung. 

"Ne, tentu saja bi, walaupun terkadang dia sangat menyebalkan, tp aku tetap akan menjaganya dgn baik, skali lg trimakasih untk totbokkhi nya, byeeee... " Ucap Chansung sambil mengajak Junho berlari kecil menjauhi kedai tsb. 

Ada bunga2 bermekaran didalam hati Junho, ada rasa bahagia menyeruak disana, genggaman erat tangan Chansung dan sikap perhatian Chansung adalah salah 1 penyebabnya, tp disisi lain, Junho tetap tdk ingin berharap lebih, dia takut akan kembali terluka nantinya. 

"Euummhh... Aku rasa ini benar2 enak... " ucap Chansung sambil mengunyah totbokkhi ditangannya.

Dia menoleh kearah Junho karena dari td Junho tak menjawab... "Yakhhh nuneo... Apa tenggorokanmu masih sakit karena tersedak td eoh?? Knp wajahmu merah seperti ini? ... " Chansung membelai pipi Junho dan memperhatikannya dgn seksama. 

DEG!!! Datak jantung Junho menjadi 2x lipat lebih cepat, oh ayolah... Chansung tdk sebodoh itu untk menyadari bahwa Junho sbenarnya sedang malu karena ulahnya td kan? 

"Anni, a-aku tdk apa2..." Jawab Junho gugup skaligus menjauhkan tangan Chansung dri pipinya. 

"Heemmhh kau ini, mengkhawatirkan ku saja, skrng jawab jujur,  apa yg kau lakukan d kampusku pagi2 seperti ini??.. " Tanya Chansung pura2 tdk tau. 

"Yakkhh, sebelumnya kau dlu yg harus menjawab pertanyaanku, kau tau darimana aku ada d kampusmu eoh???... " tanya Junho tak kalah sewotnya. 

"Ckk, td aku kerumahmu, dan bibi bilang kau ada d Konkuk... " jawab Chansung enteng. 

"Anni, untuk apa kau kerumahku pagi2 begini???... " 

"Aiishhh jinchaaaa, kau ini bawel sekali pinguin, kau sendiri yg bilang bahwa kau tdk ada kelas pagi ini, jd aku datang untk mengajakmu pergi, tp malah kau pergi duluan kesini..." gerutu Chansung sambil mencubit pipi Junho. 

"Yakkhh appo... yakkkhh lepaskanaaannn... " Junho bersungut sambil mengelus pipinya setelah Chansung melepaskan cubitannya. "Kau pasti sudh tau dari ibu apa alasan aku dikampusmu pagi ini kan??... "

Chansung menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Junho, "Apa kau benar2 akan menerima beasiswa itu??.. " tanya Chansung memastikan. 

"Heol, menurutmu??? Apa itu harus ku jawab eoh?? Kau tau bagaimana selama ini aku menginginkan pendidikan yg baik untk jd dancer yg profesional kan?...." Jawab Junho seenaknya tanpa memikirkan perasaan Chansung. 

Chansung diam tak menjawab, dia kembali melanjutkan langkahnya.

"Yakhhh kau mau kmana Chanana banana pabbo???? knp tdk menjawabku eoh??..." Teriak Junho yg merasa d abaikan. 

"Kau, bisa sedikit turunkan intonasi suaramu? Kau lihat semua mata mulai memperhatikanmu??..." Junho mengikuti arah tatapan Chansung, terlihat org2 disekitar sana mulai memperhatikannya.

"Molla, terserah saja, aku tdk peduli, lg pula ini bukan kampusku..." Oh Lihatlah, sifat masa Bodo nya seorang Lee Junho yg menyebalkan ini. 

"Iya mereka tdk mengenalmu, tp mereka mengenalku, aisshhh... " Chansung kembali berjalan meninggalkan Junho d belakangnya. 

"Itu bukan urusanku, yaakkhhh Hwang Chansung... Knp kau meninggalkankuuuuuuu???.. " Pekik Junho lagi.

Chansung kembali menghentikan langkahnya, dgn cepat dia berbalik kearah Junho, menangkup kedua pipi Junho dan memajukan wajahnya mendekat, Junho yg kaget segara menutup matanya, ntah apa yg ada difikirannya. 

"Kau pilih diam?? Atau aku akan menciummu disini???.. " Bisik Chansung lembut ditelinganya, Junho bergidig merasakan hembusan nafas Chansung menerpa telinga dan lehernya. 

Merasa tangan Chansung tak lg menyentuh pipinya, Junho membuka mata perlahan, dan dia mendapati Chansung yg tersenyum nakal kearahnya.

"Knp kau menutup matamu eoh?? Kau fikir aku akan menciummu sungguhan??? Hahahahahaha...kau ini polos sekali Nuneo... " Chansung tertawa sambil memegangi perutnya. 

Ntah knp Junho kesal melihatnya, dia merasa dipermalukan olh Chansung. 

"Terserah kau saja, dasar menyebalkan... " Junho mencubut kulit perut Chansung dgn keras kemudian pergi meninggalkannya. 

"Aawwwhhh appoooooo... Aiiisshhh kau mau ku adukan kepolisi dgn tuduhan penyiksaan anak d bawah umur eoh???.. " teriak Chansung sambil berjalan menyusul Junho. 

"Dibawah umur apanya?? Tolong sadari porsi tubuhmu itu... " gerutu Junho. 

Tapi Chansung malah tersenyum dibelakangnya, ada kebahagiaan tersendiri ketika dia bertengkar karena hal kecil seperti ini dgn Junho, ya, cinta itu sebenarnya sederhana, hanya saja Chansung telat untk menyadarinya.

........

"Jepang... Jepang... Syubidubiduriiii Jepang Jepang...."

Senandung absurd yg dari td tak pernah berhenti didendangkan olh Junho, setelah pertemuannya dgn pihak Konkuk, Junho menyetujui untk berangkat minggu depan ke Jepang, karena banyak hal yg harus dipersiapkannya dlu, tapi kebahagiaan tsb tetap saja terpancar diwajahnya,

Bahkan saat ini sedang didalm mobil Minjun, mereka bertiga akan mengunjungi Uyong karena Uyong kembali tdk masuk kuliah hari ini, dan ibu Uyong Mrs. Jang meminta mereka untk datang

"Jepang... Jepanggg... "

"Ah Nuneo jebhalll... Bisakah kau hentikan sebentar nyanyianmu itu? Kita akan segera tiba d rumah Uyong, kau harus tdk boleh menampak begitu bahagia ditengah masalah yg dihadapi Uyong... " 

Sejak pertama mereka berangkat sampai detik ini tdk terhitung sudh brapa kali Chansung mengingatkan Junho, tp Junho tetap mendendangkan lagu absurd karangannya itu. Dan Minjun jg hanya bisa pasrah sambil menyetir mobil

.........

"Untunglah kalian datang oppa... " Ucap Suzy menyambut kedatangan ke-3 sahabat baik kakanya ini. 

"Apa yg terjadi Suzy-ahh?? Bagaimana kondisi Uyong? .." tanya Minjun. 

"Kondisinya tdk bisa dikatakan baik2 saja skrng... " Jawab Mrs. Jang ibu Uyong.

"Ada apa bi? Knp kami tdk boleh menemui Uyongie Dlu??... " Tanya Junho penasaran karena mereka belum d perbolehkan untk menemui Uyong. 

"Sejak kemarin malam dia tdk berhenti menangis, bahkan dia jg tdk mau makan, dan 1 jam yg lalu dokter kenalan paman kalian dtng untk memeriksa keadaannya, lalu dia memberikan suntikan obt penenang pd Uyong agar dia bisa istirahat, makanya bibi belum menyuruh kalian untk menemuinya, biarkan dia istirahat dlu... "

"Oh tuhan, knp jd separah ini???... " Ucap Chansung miris. 

"Ntahlah, Bibi tdk bisa berfikir jernih skrng... " Mrs. Jang jg terlihat sama frustasinya dgn mreka. 

"Lalu dimana paman?? Dan Ada apa td bibi menelpon dan meminta kami untk dtng?..." Tanya Minjun lg

"Paman masih dikamar, tadi sore paman kalian meminta Nichkhun untk dtng malam ini, bibi takut akan terjadi sesuatu antara paman kalian dan Nichkhun, makanya bibi meminta kalian dtng untk berjaga2.. "

"Mwoooooo?? Jd khunnie hyung akan dtng malam ini???... " Pekik Junho tak percaya. 

"Ne oppa, aku rasa Khunnie oppa akan segera tiba sebentar lg... " Jawab Suzy. 

Dan suasana terasa dangat mencekam, mengingat Mr. Jang ayah Uyong sangat menyayangi Uyong selama ini, dan dia jg Sudh mempercayakan Uyong pd Nichkhun, lalu apa yg akan terjadi saat Nichkhun membuat Uyong jd seperti ini skrng? 

Tak lama kemudian terdengar suara bel berbunyi, Suzy segera bangkit membuka pintu,sejurus kemudian terlihat Suzy berjalan dgn Nichkhun dibelakangnya, Suzy yg biasanya sangat bawel saat bertemu Nichkhun kini terlihat kaku dan tak bersahabat. 

"Anyeong bibi, anyeong semuanya.. " Ujar Nichkhun pd mereka. 

Suzy berjalan ke kamar ayahnya untk memberitahu bahwa Nichkhun sudh dtng, suasana semakin mencekam saat Mr. Jang dtng dgn aura bijaksananya, dia langsung mengambil posisi duduk berhadapan langsung dgn Nichkhun. 

"Anyeong paman..."

"Tidak perlu basa basi... Kita langsung ke intinya saja, sebenarnya ada maslaah apa antara kau dan Uyong???.." Tanya Mr. Jang to the point. 

Junho, Chansung, dan Minjun terlonjak kaget, ntah mengapa jantung mereka seakan mau copot sekarang, Mr. Jang yg selalu ramah kini tampak sangat marah menatap Nichkhun. 

"Aku minta maaf sebelumnya paman, sebenarnya hubunganku dan Uyong sudh berakhir beberapa minggu yg lalu..." jawab Nichkhun lantang.

Minjun memejamkan matanya, dia tak menyangka Nichkhun bisa seberani ini skrng, ntah Nichkhun punya nyawa simpanan atau mungkin dia sedang kerasukan setan sehingga bisa mengeluarkan kata2 tsb. Sementara Junho dan Chansung memasang sikap waspada dgn reaksi Mr. Jang setelah ini. 

"Kenapa? Apa alasannya?.. " tanya Mr. Jang lg

"Karena aku rasa hubungan kami tdk mengalami kemajuan, Sifat Uyong... "

"Jika kau mengatakan Uyong yg kekanakan, tdk dewasa dan terlalu manja, aku rasa itu hanya alibimu saja, karea dari dlu Uyong sudh seperti itu, lalu knp kau mempermasalahkan itu skrng???.." Mrs. Jang menyela perkataan Nichkhun. 

"Justru itu lah, aku lelah, lelah menghadapi sifatnya yg tdk pernah bisa berubah, skali lg maafkan aku... " Jawab Nichkhun seraya menunduk, sudut mata Minjun dapat melihat tangan Nichkhun yg saling menggenggam dan bergetar, Minjun tau dibalik sikap tenangnya Sesungguhnya Nichkhun takut menghadapi ini. 

"Tak adakah alasan yg lebih rasional??.. " tanya Mr. Jang datar. 

"Kau sudh mempunyai kekasih baru misalnya... " celetuk Suzy tiba2.

Nichkhun Menatap Suzy kaget, dia terlonjak, "A-anni, itu tdk benar, hanya saja, a-akuuu.. "

"Lalu knp kau tdk memberi Uyong kesempatan lagi? Bukankah kau bisa membicarakan ini baik2 pd nya tanpa harus menyiksa dia seperti ini?? Kau tau? Bahkan Uyong nyaris bunuh diri karenamu.. "

"MWOOOOOOO???... " Junho, Chansung dan Minjun yg dri td diam kita semakin kaget saat mendengar penjelasan Mr. Jang.

"Ma-maaf paman, maksudmu Uyongiee... "

"Ya, td siang Uyong hampir terjun bebas dari balkon kamarnya... " potong Mrs. Jang menyela kata2 Junho

"Seandainya aku tdk masuk k kamar Uyong oppa, aku rasa dia sudh benar2 lompat dari balkon atas, dan kau tau itu karena siapa?? ITU KARENA KAU... " tunjuk Suzy mengacung lurus kearah Nichkhun disertai tatapan mematikannya.

Yg ditunjuk Nichkhun, tp ntah kenapa jantung Chansung, Junho dan Minjun yg seakan mau lepas dari tempatnya (?)

Nichkhun menghela nafasnya dan kembali tertunduk... " Maafkan aku, ku mohon maafkan aku.. "

"Yg kami butuhkan bukan kata maaf darimu, tp dgn memperbaiki hubunganmu dgn Uyong itu sudh lebih dari cukup... " Ucap Mr. Jang 

"Sekali lg aku minta maaf paman, tapi aku tdk bisa..."

"Yaakkhhhh Khunnie hyung, apa kau gila eoh? Knp kau jd sejahat ini? Bahkan Uyong nyaris bunuh diri karenamu, dan kau masih bisa bersikap seenteng ini? Kau masih tdk mau memperbaiki hubunganmu dgn nya??..." Teriak Junho tak terima. 

Chansung yg duduk disebelahnya segera memegang pundak Junho untk menenangkannya.

"Aku tdk bisa, aku benar2 tidak bisa, sekali lg maafkan aku... "

"Apa kata2 maaf darimu bisa mengembalikan KESUCIAN UYONG YG SUDAH KAU RENGGUT HAH??? APA KAU SUDH GILAAAAAA..."

DHUUAARRRRR!!!! Langit runtuh seketika mendengar apa yg baru saja diucapkan Mrs. Jang, mulut Junho, Chansung, Minjun dan Suzy menganga tak percaya, Mrs. Jang tak kuasa lg menahan arahnya, dia berteriak disertai dgn airmata yg menetes membahasahi pipinya. 

"I-ibuu... A-apa maksud kata2mu td? A-apa Khunnie oppa... "

"IYA, DIA SUDAH MERUSAK HIDUP KAKAKMU, DIA SUDH MERENGGUT SESUATU YG PALING BERHARGA YG DIMILIKI KAKAKMU...." teriak Mrs. Jang histeris. Suzy berbalik menatap Nichkhun 

"Mwoooooo??? Khunnie oppa, anni, maksudku Nichkhun Buck Hoverjkul... KAU... BERANI2NYA KAU MELAKUKAN ITU PADA KAKAK KU DAN SKRNG KAU MEMBUANGNYA BEGITU SAJA, IYA??? .... " Suzy menyalak kearah Nichkhun dgn ganasnya. 

"Bagaimana kau akan mempertanggungjawabkan ini Nichkhun???... " tanya Mr. Jang yg masih tenang dgn sikap penuh wibawanya. 

"A-aku... A-aku minta maaf, tapi aku tetap tidak bisa... "

BUGGHHHH!!!!  Sebuah hantaman tiba2 mendarat diwajah Nichkhun, pelakunya yg tak lain adalah Chansung, pukulan itu sukses membuat Nichkhun jatuh tersungkur, tak puas hanya itu saja, Chansung kembali menarik keras Coat Nichkhun dan menduduki perutnya, dia kembali melayangkan pukulan kerasnya. 

"Kurang ajar, kau bajingan, kau sudh tdk waras eoh??? Aku benar2 malu memiliki sahabat sebejad dirimu, aku menyesal pernah memanggilmu dgn sebutan Hyung jika tingkah lakumu seperti ini, dasar pecundang...." BUGHHHHH!!!  suara hantaman itu lagi2 tepat mengenai wajah Nichkhun. 

Junho yg masih seperti mimpi melihat semua ini akhirnya tersadar, dia segera menarik tubuh Chansung yg masih menyerang Nichkhun dgn membabi buta. Tapi apalah daya Chansung yg diliputi emosi tdk secepat itu untk menghentikan aksinya. Meski kini Minjun jg sedang berusaha memisahkan mereka

"Lapaskan aku Nuneo... Lepaskan aku hyung... Lelaki bajingan seperti ini harus d beri pelajaran..." Chansung berusaha melepaskan diri dari cengkraman Junho dan Minjun. 

"Hentikan Channie hentikaaannnnn... Jgn kau kotori tanganmu untk lelaki seperti dia... " suara Minjun terdengar berat, nampak airmata sudh menggenang d pelupuk matanya, sedangkan Junho masih menahan tangan Chansung dan mulai terisak pelan

Dgn berat akhirnya Chansung menjauhi Nichkhun dan kembali ketempat duduknya, sementara Nichkhun berusaha bangun dgn sudut wajahnya yg sudh memar disana sini berkat hasil karya bogem mentah dari Chansung. 

Mr, Mrs. Jang dan jg Suzy nampak sangat Shock dgn keadaan ini, Mrs. Jang sudh menangis terisak dipelukan Suzy, dan wajah Suzy sendiripun sudh basah olh airmata. 

"Aku rasa masalah ini bisa d selesaikan d kantor polisi saja kalau kau masih tdk mau bertanggung jawab, karena aku tdk akan mengotori tanganku untk menghajarmu Nichkhun Buck Hoverjkul..." Ujar Mr. Jang dgn nada dinginnya, sedetikpun dia tdk melepaskan tatapannya dari Nichkhun. 

Nichkhun serasa dikuliti hidup2 olh tatapan mematikan itu, "Maafkan aku paman, sekali lg maafkan aku, tp aku tetap tdk bisa untk kembali pd Uyong..."

PLAKKK!!!! Wajah Nichkhun yg sudh babak belur kembali dihadiahi sebuah tamparan pedas yg tak lain berasal dari tangan Minjun.

"Kau.... Apapun alasanmu, aku benar2 kecewa padamu Nichkhun, dan aku rasa aku tdk sudi lg untk mengenalmu disepanjang sisa hidupku..." Ujar Minjun sinis.

Akhirnya airmata itu tak lg kuat dibendung olh Nichkhun, meski tak ada yg tau apa alasan dia melakukan semua ini, yg jelas ada rasa sakit jg dihatinya yg jauh lebih besar dan tdk ada 1 org pun yg tau. 

"Sekali lg aku minta maaf, sampaikan jg permintaan maafku pd Uyong, dan jika paman ingin menyelesaikan semuanya d kantor polisi, aku siap, hubungi aku kapanpun juga, aku akan menyerahkan diri tanpa paksaan, aku pamit, permisi... " Nichkhun melangkah keluar meninggalkan semua org disana, airmata mengalir seras dipipinya, membahasahi wajahnya yg penuh luka lebam disana sini, bahkan bibirnya tampak robek bekas pukulan Chansung td. 

Dalamnya lautan dpt diterka, tp dalamnya hati manusia tak ada yg tau, ntah rahasia apa yg disembunyikan Nichkhun, hanya dia dan Tuhannya yg tau. 

"Aku rasa paman harus segera mengurus berkas2 untk melaporkan dia ke polisi, sebelum namja sialan itu kembali melarikan diri ke Thailand... " Ucap Junho tiba2 memecah keheningan disana. Dan Mr. Jang segera mengangguk menyetujui. 

"Aku tdk habis fikir, knp bisa Nichkhun berubah 180' seperti ini... "Gumam Minjun. 

"Ntahlah, mungkin nanti dikantor polisi dia bisa buka suara... " Ucap Mr. Jang frustasi sambil memijat keningnya. 

"Hentikan, tak ada yg harus dibawa ke kantor polisi... " seisi ruangan langsung menoleh kearah sumber suara, 

Uyong sedang berdiri lemah didepan pintu kamarnya, matanya semakin sembab, ditambah lg dgn airmatanya yg sedang mengalir deras, dia berpegangan kuat pd pintu menahan tubuhnya agar tdk terjatuh. 

"Chagiyaaaa... Knp kau bangun???.. " Ucap Mrs. Jang skaligus berjalan mendekati Uyong... "Apa yg kau lakukan disini? Kau seharusnya istirahat saja.... "

"Hikkkzzz.... A-aku sudh mendengar semuanya bu, hikkkzzzz.... Aku sudh Mendengar dgn telinga ku sndri bahwa Khunnie tdk akan pernah kembali lg padaku, hikkkzzz... " Uyong kembali menangis dan memeluk ibunya. 

Mereka semua menghampiri Uyong, berusaha memberi kekuatan pd namja mungil yg bisanya selalu ceria itu. 

"Kau tenang saja, ayah akan menyelesaikan semua ini..." Ucap Mr. Jang menenangkan. 

"Jgn ayah, ku mohon jgn Perpanjang lg masalah ini. jika ayah membawa kasus ini ke polisi, itu sama saja akan mempermalukanku, org2 diluar sana akan tau bahwa aku sudh tdk suci lg,  maka dari itu komohon jgn bawa kasus ini kepolisi ayah, ku mohonn hiikkzzz... "

"Tapi Uyongie.. Khunnie hyung harus tetap bertanggung jawab pd mu, dia tdk bisa pergi seenaknya saja begitu... " Ujar Junho geram. 

"Seandainya pun dia mau kembali pd ku, itu hanyalah ssbuah keterpaksaan nantinya, aku tdk mau itu terjadi Nuneo, aku tdk mau dicintai secara paksa... " bls Uyong.

"Tapi kau lihat sendiri Keadaanmu saat ini Uyongi... " Ujar Minjun khawatir. 

"Aku akan berusaha semampuku untk kuat hyung, ini hanya tentang waktu, waktu akan menguatkanku, bukankah akhir2 ini Khunnie sudh banyak memberi latihan pd ku agar aku tau apa itu yg dinamakan dgn sabar? Ku rasa dia sudh mempersiapkan semua ini, Maka dari itu ku mohon, jgn pernah bawa kasus ini ke polisi, jebhallll hikkkzzzz...."

"Tidak bisa Uyong, ayah akan tetap... "

"UYONGIEEEEEEEE.... " Kata2 Mr. Jang terhenti ketika Mrs. Jang menjerit, Uyong kembali pingsan d pelukannya. 

Kepanikan kembali menyerang mereka semua, rapuhnya Uyong hanya bisa d obati olh Nichkhun, karena Uyong sudh terbiasa hidup dgn Nichkhun, maka inilah yg terjadi jika Nichkhun pergi darinya. Sama saja dgn separuh jiwa Uyong jg menghilang.

Cinta, 1 kata yg bisa membuat seseorg gila karena bahagia, ataupun sebaliknya, gila karena kecewa. 

.

.

.

TBC

.

.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?