Chapter 10

SWEET MEMORY EVER

.........

WARNING TYPO BERTEBARAN!!! 

BURU2 MAU D UP, JD BELUM SEMPAT D REVIEW

.

........

Dengan segenap kemampuannya Junho mengerahkan semua gerakan dance terbaik yg dia punya dihari ke-2 ini, nilai Junho yg kmren berada jauh dibawah, perlahan beranjak naik menyusul dancer dri Konkun Univ.

Junho duduk dipinggir stage tempat penilaian, kepalanya tertunduk, bagaimanapun jg fikirannya masih terisi dgn bayang2 Chansung, Chansung yg diharapkannya bisa hadir dsini tp ternyata justru sedang liburan dan bermesraaan jauh disana. 

Tiba2 Junho merasa ada yg mengusap tengkuknya pelan, Junho memejamkan matanya, dia tau yg melakukan itu pasti Minjun atau sahabat2nya yg lain, tp sesungguhnya yg selalu melakukan itu ketika dia sedang gugup adalah Chansung, tp mengharapkan kehadiran Chansung saat ini adalah hal yg paling mustahil. 

"Hentikan hyung, aku baik2 saja... Aku tdk apa2..." Ucap Junho masih dgn wajah tertunduk. 

Tapi usapan tsb tak kunjung berhenti, Junho mengangkat wajahnya, dia kemudian terssntak kaget saat matanya bertemu pandang dgn manik mata hitam yg meneduhkan. 

"Cha-Channie..." 

Chansung tersenyum hangat padanya, lalu dia duduk disamping Junho dan kembali mengusap tengkuk Junho... "Apa yg kau lakukan disini Channie? Knp kau bisa ada disini? Seharusnya kau di.... "

"Hussttt... Kau bisa bertanya apapun nanti kalau acara finalmu sudh selesai, skrng fokuskan dlu konsentrasimu untuk babak penilaian akhir, tenangkan dirimu ya, aku ada disini untuk mendukungmu, hwaiting.." Chansung memotong pertanyaan Junho dan memberinya semangat.

Chansung memberikan suntikan semangat yg memang sangat d butuhkan olh Junho, Junho naik k stage ketika penilaian akhir akan d mulai, dan Chansung duduk d kursi penonton bersama TaecKay dan KhunWoo. 

"Bagaimana kau bisa ada disini Channie?.. " Tanya Minjun kaget

"Tinggal naik mobil dan melaju kearah kampus, maka aku bisa segera berada disini..." Jawab Chansung cuek. 

"Aiiisss... Maksudnya bagaimana kau bisa berada disini? Bukankah kau seharusnya masih liburan di Ilsan bersama...."

"Aku sudh pulang td pagi, dan langsung ke kampus... " Kali ini Chansung memotong perkataan Uyong. 

"Knp tdk dari kmrin kau datang? Ku rasa kau org yg cukup buruk, disaat sahabatmu sedang berkompetisi kau malah pergi liburan..." Celetuk Nichkhun. 

"Hemmhh.. Mianhee.. Aku benar2 lupa Hyung... " Sesal Chansung. 

"Lalu knp kau tiba2 ingat dan pulang secepat ini???.. " Tanya Minjun lg. 

"Ahhhh.. Semalam ada raksasa hijau yg menelpon dan mengomeliku hingga nyaris gendang telingaku pecah... " Chansung melirik ke arah Taec yg dri td sibuk dgn handphonenya. Tp Taec tak memperdulikannya.

"Lalu bagaimana dgn Jo Kwon? Apa dia tdk apa2 kau mengakhiri liburan untk menghadiri kompetisi ini?.." Tanya Minjun. 

Chansung terdiam, dia tdk menjawab, dan itu membuat semua mata sahabatnya kini menatapnya dgn intens. 

"Weo Channie? Ada sesuatu yg kau sembunyikan???... " Tanya Nichkhun. 

"Hemmhh... Jo Kwon marah besar hyung, lalu... "

Taec yg dri td cuek kini semakin serius memperhatikan Chansung, "Lalu... Dia mengakhiri hubungan kami..."

"Mwoooooooooo???.. " Teriak semua sahabatnya yg sukses membuat semua org disana menatap kearah Mereka, Chansung tertunduk, tersirat kesedihan diwajahnya. 

"Demi semua koleksi pisang2mu, kau bercandakan Channie?? Itu tdk lucu tau, kau membuat jantungku hampir copot..." Ucap Uyong sambil memegang dada kirinya.

"Aku serius Uyongie, aku tdk bohong, dan aku tdk pernah mengoleksi pisang, jd tolong ralat itu..." Celetuk Chansung. 

"Jadi maksudmu?? Kalian benar2 putus?? Hubungan kalian benar2 berakhir???..." Taec bertanya antusias sambil mengguncang bahu Chansung, Chansung menjawab dgn sebuah anggukan mantap. 

"Iyeeesssss... Yeeeeee.... Wuhuuuuuuu... Akhirnyaaaaaaaaaaa...." Taec melompat2 girang disana, kembali beberapa mata memperhatikan dia dgn tatapan aneh, Minjun refleks menarik tangan Taec agar kembali duduk dgn tenang. 

"Yakhhh pabboya... Kau tau? Postur tubuh dan kelakuanmu itu sungguh tdk balance, aiisshhh dasar.... " Gerutu Minjun, tp Taec tetap dgn senyum cerianya menatap Chansung. 

"Sepertinya kau senang sekali mendengar hbunganku dgn Jo Kwon berakhir hyung... "

"Oh tentu... Tentu saja aku senang, karena dgn begitu kau berhenti menyakiti mereka berdua secara bersamaan hahahahahah... " Taec kembali bertingkah menyebalkan. 

"Tapi bagaimana mungkin berakhir secepat ini Channie, coba kau jelaskan... " Selidik Minjun. 

"Aku yg td malam baru teringat dgn kompetisi dance Junho langsung meminta Jo kwon untuk pulang ke Seoul pagi ini, tp doa menolak, lalu dia berusaha membanding2kan dirinya dan Junho, aku tdk suka kalau dia mulai melakukan hal itu Hyung, aku jg mulai bosan selalu dan selalu bertengkar karena hal yg sama, andai saja Jo Kwon mu sedikit menerima kehadiran Junho, maka aku akan dgn senang hati memperkenalkan mereka, tp nyatanya? Jo Kwon selalu sensi jika membahas hal yg berbau Junho... " jelas Chansung panjang lebar. 

"Harusnya kau bisa lebih bersabar Channie... " Ucap Nichkhun.

"Aku sudh bersabar Hyung, tp dia tetap tdk bisa menerima kehadiran Junho, dan dia bahkan memintaku untk menjauhi Junho, kalian tau itu hal yg tdk mungkin kulakukan kan??..."

"Lalu kau memilih melepaskan Jo Kwon karena kau tdk mau menjauhi Junho???... "

"Minjun hyung, bukan aku yg melepaskan Jo Kwon, tp dia yg ingin melepaskan dirinya sendiri dri ku... " sergah Chansung tak terima. 

"Lalu... Lalu kau diam saja Channie? Kau tdk berusaha mempertahankan Jo Kwon??... " Tanya Uyong. 

"Untuk apa aku mempertahankan seseorg yg ingin lepas dariku Uyongie, Jika aku menahannya mungkin dia akan kembali merasajan sakit, jd biarkan saja dia melakukan semua sesuka hatinya... "

"Lalu bagimana dgn hatimu sendiri???... " Taec memotong. 

Chansung terdiam, dia tdk bisa langsung menjawab, "Molla... Aku tdk tau hyung, ada bagian yg terasa sakit d sudut hatiku, aku akui itu, tp aku tdk ingin fokus dgn rasa sakitku, aku harus lbih fokus pd pertandingan Junho hari ini... " Chansung kembali menghembuskan nafasnya berat. 

"Selalu ada konsekuensi dari semua pilihan Channie, ku harap kau bisa menghadapi itu... " Minjun menepuk pundak Chansung, tp Chansung tetap diam dan menatap lurus kearah Junho yg sedang fokus pd dance ny diatas stage. 

.........

Riuh gemuruh tepuk tangan mengakhiri penampilan Junho hari ini, hasil final dari battle dance akan diumumkan beberapa hari kedepan, Junho berlari senang kearah sahabat2nya karena dia merasa sudh melakukan yg terbaik didetik2 terakhir, mereka ber 6 akhirnya berkumpul kembali, setalah acara kompetisi tsb mereka pergi ke cafe yg sudh menjadi tempat nongkrong langganan mereka, tanpa mereka sadri dari td ada 2 pasang mata yg memperhatikan mereka secara intens. 

"Hah, sebenarnya apa kelebihan anak itu dibanding dgn mu Kwonnie?? Aku lihat dia biasa2 saja... " Ucap seseorang yg sedang berdiri disebelah Jo Kwon. 

"Anni hyung, dia memiliki apa yg tdk aku miliki, sehingga Chansung tdk pernah bisa lepas darinya... "

"Apa itu??.. "

"Hatinya, cintanya, dia memiliki ke 2 hal itu secara sempurna, Junho mengenal istilah mencintai tanpa mengharap kembali, dia memberikan seluruh hati & cintanya pd Chansung tanpa mengharaokan balasan, dan tanpa disadari justru itulah yg membuat Chansung selalu dan selalu kembali padanya... "

"Hhhmm... Dan kau kalah mutlak akan hal itu? Karena kau mencintai Chansung dan menuntut Chansung untk membalasmu dgn lebih, iya kan?.. "

"Tentu saja, karena aku menginginkan Chansungbsecara utuh, bukan setengah2..."

"Lalu knp kau memilih mengakhiri hubunganmu dgn nya? Apa kau sudh tak lg mencintainya???..."

Jo Kwon berbalik menatap org yg disebelahnya ini, dia menyeringai... "Terkadang kau harus pura2 mengalah untk mendapatkan apa yg kau inginkan, kau fikir aku akan melepaskan Chansung begitu saja dan membiarkan dia bahagia bersama Junho?? Itu bukanlah sifatku hyung... "

Lawan bicara Jo Kwon terlihat gelagapan, "A-apa maksudmu Kwonnie?? Kau mau melakukan apa??... "

"Apapun, asal Chansung bisa menjadi milikku seutuhnya,  dan kau harus membantuku Changmin hyung... " Jo Kwon berlalu meninggalkan Changmin yg masih bingung disana. 

Apa yg direncanakan olh Jo Kwon? Lalu bagaimana dgn Junho dan Chansung??? 

........

Junho sedikit merasa aneh dgn perhatian Chansung akhir2 ini padanya, Chansung lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya, karena tdk mau merusak Suasana, Junho memutuskan untk tidak bertanya, karena takut akn memancing emosi Chansung. 

Hari ini mereka memutuskan untk berkunjung ke pemandian alami di daerah Busan, Nichkhun sudh menunggu beberapa menit d luar bus, tapi Uyong belum dtng juga, sementara pasangan Channuneo dan Taeckay sudh masuk k bis dluan. Beberapa menit yg lalu dia sudh menghubungi Uyong, tp Uyong bilang dia bangun terlambat karena alarm ny tdk berbunyi. 

"Khunnie.. hah... Hah..." Uyong dtng dgn tangan bertumpu pada kedua lututnya, dan nafasnya sedikit terengah karena berlari. 

"Akhirnya kau datang juga... Mana barang-barangmu?" tanya Nichkhun heran saat melihat Uyong dtng tanpa membawa apapun.

"Ada di dalam mobil, aku tidak bisa mengangkatnya."

"Mwo? Tdk bisa mengangkatnya? Bukankah kemarin kita sudah mengemas barang-barangmu? Dan aku rasa itu tidak berat."

"Heheheh.. maafkan aku Khunnie, aku fikir barang-barang yang kau masukan ke dalam tas ranselku kemarin kurang memadai, jadi aku berinisiatif untuk membawa beberapa barang tambahan."

"Astaga. Ya sudah sini aku yg turunkan..." Nkchkhun berjalan kearah mobil Uyong dan mengambil tas ransel yg beratnya nyaris sama dgn berat tubuh Uyong, apa yg dibawa anak ini? Bukankah mereka hanya akan pergi 1 hari saja? Bsok jg sudah kembali. 

Setelah beberapa jam bis mereka melaju, Uyong melirik ke arah Nichkhun yang sejak tadi selalu melihat ke arah luar jendela bus. Uyong merasa menyesal tidak mengikuti ucapan kekasihnya tentang 'membawa barang seperlunya' dan skrng malah dia merepotkan kekasihnya tsb, 

Ia merasa bersalah, tapi bukan berarti ia terima jika Nichkhun mendiaminya seperti ini sejak 1 jam lebih keberangkatan bus mereka. Disaat teman-temannya yg lain saling bercanda, Nichkhun & Uyong tak layaknya seperti seorang musuh yang dipaksa duduk bersama.

"Khunnieee... " panggil Uyong pelan, tapi Nichkhun tetap menatap keluar jendela. Uyong mencoel pundak Nichkhun dengan jari telunjuknya berulang2, tapi Nichkhun malah mengubah posisinya semakin menghadap jendela.

"Khunniiiee khunniee khunniee khunniiieee~" bisik Uyong manis ditelinga Nichkhun lg, tapi Nichkhun malah menaikkan tudung jaketnya dan menutup matanya. Uyong menghela nafas, lalu ia membalikkan tubuhnya berlawanan dengan Nichkhun, dia benar2 dibuat kesal skrng.

Uyong bersumpah, rasanya ingin sekali ia menyumpal mulut Taec dengan kaos kaki miliknya, Suara Taec benar-benar merusak gendang telinga, bukan karena suaranya yang buruk, bahkan seluruh kampus tahu suara emas Ok Taecyeon, hanya saja volumenya melebihi frekuensi gelombang suara normal manusia pada umumnya.

"Yak! Taec hyung ! Bisakah kau pelankan suaramu?..." Teriak Uyong kesal, suasana hatinya sedang buruk karena Nichkhun mendiamkannya, dan ditambah dengan Taec yg sedang bertengkar dgn Junho yang membuat keributan disaat dirinya ingin memejamkan mata.

"Ck! Kau tak Uyongi... Ini lah yg paling serus saat berangkat liburan bersama, kita bisa bernyanyi bersama di dalam bus. Hahaha.." dan pernyataan Taec d dukung olh Minjun, Chansung dan junho, tentu saja hal itu membuat Uyong semakin kesal.

"Tapi aku lelah, dan aku mau tidur. Tidak bisakah kau tutup mulut berisikmu!" Uyong mulai tersulut emosi. Taec awalnya yang sempat terkejut, hanya tertawa cengengesan dan tetap melanjutkan nyanyian dan keributannya, diikuti oleh yang lain.

Uyong geram, ia mencengkram jemarinya hingga memutih. Ketika suasana hatinya sedang buruk, ia tidak akan memandang siapapun termasuk sahabatnya sendiri, Uyong hendak bangkit dan menghajar Taec, namun gerakannya tertahan karena Nichkhun segera menarik tangannya hingga ia terduduk kembali, Uyong terkejut lalu beberapa detik kemudian sebuah headphone telah bertengger di kedua daun telinganya.

"Tenanglah, gunakan itu, dan pejamkan matamu... " Ucap Nichkhun tiba2, Uyong sangat terkejut skaligus bersemu merah trnyata Nichkhun tdk benar2 marah padanya. 

Uyong mendekat kearah Nichkhun, dia menarik lengan Nichkhun dan memeluknya, tapi Nichkhun melepaskan pegangan Uyong dan menarik lengannya kembali. Uyong kembali teekejut dgn reaksi Nichkhun, ia menatap Nichkhun yang kini kembali menutup mata dengan wajah kesal dan sedih. Air mata Uyong sudah menggenang di kelopak matanya, matanya sudah memerah, tapi ia kembali menghela nafas dan memilih bersandar pada kursi penumpang dan menutup matanya dgn tenang.

10 menit berlalu, Nichkhun menoleh kearah Uyong saat mendengar dengkuran halus dari kekasihnya. Nichkhun tersenyum melihat Uyong yg tidur dengan posisi leher yang sangat tidak nyaman.

"Mianhe Uyongi, Jika aku tidak bersikap seperti ini padamu, kau pasti akan tetap bersikap kekanak-kanakan. Aku hanya ingin membuatmu sedikit dewasa, jadi aku akan merubahmu sedikit demi sedikit sayang..." Bisik Nichkhun sangat pelan ditelinga Uyong,

Nichkhun meraih kepala Uyong dan menyandarkan di pundaknya. Ia meraih jemari Uyong, membawanya masuk ke dalam kantung jaketnya dan menggenggamnya dengan erat disana. " Aku sangat mencintaimu Uyongie, sangat mencintaimu, apapun yg terjadi nanti, kumohon kau harus tetap mempercayaiku... " Nichkhun mengecup pucuk kepala Uyong singkat, lalu kembali menutup matanya. 

......

Uyong mengerjap2kan matanya dgn lucu saat dia merasa bus mereka sudh berhenti, dia melirik kesampingnya,dan Nichkhun sudh tdk ada disana, lalu dia jg melihat kearah tmpat duduk pasangan Channuneo dan Taeckay, dan ke 4 org itu jg trnyata sudh turun dri bus dgn tdk berprikemanusiaannya mereka tega tdk membangunkan Uyong.

 Uyong masuk k tmpat penginapan mereka dgn menggeret ransel beratnya, moodnya kembali menjadi buruk saat melihat Nichkhun yg sedang bercanda dgn Taec tanpa memperdulikannya sedikitpun.

"Knp kau tun tdk membangunkan ku dlu eoh?... " Tanya Uyong saat dia sidh berdiri di depan Taec & Nichkhun. 

"Kau tidurnya nyenyak sekali Uyongie, aku sudh membangunkanmu tp kau tak bangun2 jg, makanya ku tingglkan turun dluan... " Ucap Nichkun

"Biasanya kau akan mengguncang tubuhku dgn keras kalau aku tdk mau bangun... "

"Kalau bgitu terus kau tdk akan bisa menjadi dewasa... "

"Oh jd kau mulai protes dgn sikap kekanak2an ku???... " emosi Uyong kembali tersulut. 

"Uyongie... Ayo kemari... " teriak Minjun dri pintu kamar disebelah kanan

Uyong berjalan dgn susah payahnya menggeret ransel besar miliknya, Nichkhun sama skali tdk membantu, Taec jg diam saja. 

"Kamar kita dsini... " Ucap Minjun stelah mreka didlm kamar. 

"Kita?? Maksudmu? Aku akan tidur bersamamu hyung???... " Tanya Uyong kaget, bukankah kmren mreka sudh sepakat bahwa dia akan sekamar dgn Nichkhun & Taec bersama Minjun

"Ne... Mianhe... Td tiba2 Nichkhun mengajak tukar kamar, dia ingin sekamar dgn Taec, jd aku membiarkannya... "

Uyong menghela nafas kasar, dia merasa benar2 kesal dgn sikap Nichkhun. 

"Kau sedang ada msalah dgn Nichkhun??... " Tanya Minjun pelan setelah selesai membereskan barang2 Uyong.

"Eumh... Akhir2 ini dia sangat menyebalkan, dia mulai protes dgn sikap kekanakkan ku...."

"Bukankah itu bagus Uyongi, agar kau bisa jd dewasa... "

"Tapi itu artinya dia tdk mencintaiku apa adanya lg seperti dlu hyung, dia sudh tdk sayang pd ku hikkkzzz... " akhirnya airmata Uyong jatuh karena kesal dri td yg ditahannya. Minjun mengusap pundak Uyong pelan. 

Tiba2 pintu kamar mreka terbuka, menampakkan Nichkhun yg datang, Uyong segera menghapus airmatanya, sungguh dia berharap Nichkhun dtng untk mengajak tukar kamar lg agar dia bisa 1 kamar dgn Nichkhunnya itu.  

Nichkhun melangkah masuk dan meletakkan jaket Uyong diatas ranjang... "Jangan ceroboh lagi dengan meninggalkan barang-barangmu disembarang tempat..." Ucap Nichkhun sambil menatap Uyong dengan wajah dinginnya. Uyong masih terisak.

"Dan...." Nichkhun menjeda ucapannya.

"Dan berhenti menjadi cengeng, hanya karena sesuatu yang kecil. Setelah ini kau akan menghadapi banyak sekali masalah didalam hidupmu!" bentak Nichkhun tiba2, dan setelahnya pergi. Baik minjun maupun Uyong sama-sama terdiam, lalu akhirnya tangis Uyong memecah keheningan.

Nichkhun kembali kekamarnya bersama Taec dgn wajah yg menahan kesal. 

"Kalau kau sendiri tdk bisa jauh dri Uyong. Lalu knp kau melakukan ini?..." Tanya Taec setelah melihat wajah muram Nichkhun. 

"Aku hanya ingin dia berubah jd dewasa, jgn selalu menggantungkan diri dgn ku... "

"Oh apa kau mulai bosan karena selalu d repotkan olh Uyong???.." Tanya Taec sembarangan

BUGGHHH!!! Sebuah bantal mendarat dgn mukusnya d wajah Tsec. 

"Jgn sembarangan kalau bicara, aku hanya ingin dia dewasa dan kuat saja, tdk selalu manja seprrti skrng... " ujar Nichkhun. 

.......

Sementara dikamar ssbelah Minjun masih berusaha menenangkan Uyong. 

"Hmmm... Uyongie.... Soal Nichkhun tadi aku rasa dia tidak sungguh-sungguh marah padamu...."

"Bagaimana kau bisa tahu hyung? Apa ia bercerita padamu? Atau kau hanya ingin menyenangkanku saja?...." tuduh Uyong

"Tidak. Aku hanya menebak..."

"Huh! Dan terkadang tebakan bisa meleset hyung... "

"Tidak. Katakan aku memiliki kekuatan untuk membaca pikiran seseorang, apa kau percaya."

"Ck! Mustahil."

"Percayalah... Nichkhun hanya sedang melakukan sesuatu untuk membuatmu kuat."

"Kuat? Memang apa yang akan terjadi padaku?"

"Uyongie, dengarkan aku! Nichkhun sangat mencintaimu, aku bisa melihat itu. Jadi apapun yang terjadi tetaplah berada disisinya. Kau mengerti?"

"Yak! Kenapa cara bicaramu sama seperti ini hyung? Kau membutku takut... "

"Hahahaha.. tidak apa-apa. Aku hanya ingin kau selalu ada disisinya, menurunkan ego dan sikap manjamu itu...."

"Tergantung." Uyong menatap Minjun.

"Tergantung seburuk apa kondisinya saat itu. Setiap orang punya batas kesabarannya hyung. Aku tidak bisa menjanjikan apapun. Bagaimana pun aku tetaplah manusia biasa, aku akan cemburi saat Khunnie lebih memilih basket dri pd aku, atau saat Khunnie lebih memilih aku yg berubah dewasa dri pd diriku yg skrng.. ."

"Aku tahu. Tapi kau harus selalu ada untuknya. Dan kau juga harus menjadi dewasa Uyongie,,"

"Aku akan berusaha, Entah untuk apa hyung mengatakan ini, tapi aku yakin kau punya maksud yang baik Hyung... Hm, tapi untuk saat ini biarkan aku kesal pada si namja Thailand itu..." Ijar Uyong, Minjun hanya tertawa mendengarnya. 

"Kau kan memang selalu kesal padanya, selalu bertindak semaumu, hanya karena kau tau Nichkhun sangat mencintaimu, makanya kau berfikir apapun yg kau lakukan dia akan memaafkanmu, iya kan??.. " Tanya Minjun.

"Hahahhaah itu kau tau hyung, bahwa Khunnie tdk akan pernah meninggalkanku... "

"Ne... Hemmhhh diantara kita ber-6 aku ingin ada yg bersatu nantinya, dan aku rasa hanya kau dan Khunnie yg gampang untk bersatu karena klian sama2 mencintai..."

Uyong mengangguk mengerti, tp tetap saja ada rasa tdk nyaman d hatinya, tp apa??? 

.

.

TBC

.

Konflik Khunwoo mulai d tonjolkan ya sesuai permintan readers... 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?