Chapter 4

SWEET MEMORY EVER

..........

Mengesampingkan apa yg seharusnya jd hal utama untk difikirkan memang bukan sesuatu yg mudah, dgn segala kemampuannya Junho berusaha mengendalikan rasa kecewa dan sakit hatinya pd Chansung, asal kalian tau, hal itu lebih susah dari pd mengendalikan air, api dan udara (fiixx abaikan).

Hubungan Chansung & Junho terlihat baik2 saja, sikap Junho yg hangat selalu menjadi hal yg paling disukai Chansung, perhatiannya, kasih syg nya, itu semua membuat hidup Chansung benar2 utuh, lalu pernahkah Chansung melirik ke arah hati Junho sedikit saja? Ntah. 

Tapi setidaknya itu lebih baik dibanding hubungan Minjun & Taec, semakin lama Taec semakin menghindar dari Minjun, ya, mungkin Minjun menunjukkan rasa sayangnya dgn cara yg salah, dia trlalu over protec, hingga Taec Justru menghindar darinya. Sudh berapa kali saat mereka kumpul bersama, Taec selalu dtng bersama Junho & Chansung, dia membiarkan Minjun dtng sendirian.

"Nuneoo... " panggil minjun saat mereka sedang berada dirumah Uyong. 

"Hhmm... Weo hyung?.. "

"Aku mau bertanya sesuatu boleh??... "

"Aiisshhh hyung kau ini, memangnya kalau Junho bilang tdk boleh kau akan menurutinya? Tdk kan? Jd untk apa kau brtanya?..." celetuk Uyong yg sedang memeluk cup es krim se-embernya (?)

"Hahaahahah... Iya ya... " Ucap Minjun kaku. 

"Weo hyung? Knp kau terlihat kaku bgitu? Ada apa?... " tanya Junho penasaran

"Emmhh... Apa... A-apaaaa..."

"Apa apa apa nyaaaa dongggg apanya dong dang ding dong dang ding dooonnnnggggg... " teriak Uyong sambil melompat2 d sofa. 

#BUGHH!!! 1 lemparan bantal dari Junho berhasil menghentikan aksinya... "Diam dulu piyakk... " celetuk Nuneo kesal. 

"Ah ne... Mianhe hyung... "

"Yaakkkhhh... Umurmu lbih tua dariku, knp memanggilku hyung eoh??... " teriak Junho tak terima. 

"Aiisshh Jinchaaaaa... Kalian iniiiii... Bisa tenang sdikit tdk?... " Ya, memang sudh jd kebiasaan Minjun melerai perdebatan antara 2 anak kembar ini. 

"Lagian hyung yg mulai, knp bicara terputus2 begitu, kan naluri Woo terpanggil untk nyanyi... " Ucap Uyong kembali dgn tampang polosnya. 

"Ada apa sih hyung? Kau mau bertanya apa sebenarnya???... " Tanya Junho penasaran

"Eemmhh Nuneo... Maaf sebelumnya, hyung hanya sekedar ingin memastikan, apa kau... Emmhh apa kau menyukai Taec??.. "

#Uhuuukkkkk... Uyong tersedak es krim nya sendiri, sedangkan Junho menganga tdk percaya dgn apa yg baru saja dia dengar. 

"Mw-mwoooo?? Apa aku tdk salah dnegar Hyung??.."

"Ah anni, aku serius Junho-ahh... Karena... Karena aku lihat Akhir2 ini Taec semakin dekat dgn mu, aku hanya penasaran saja, sementara komunikasi dgn ku saja dia sudh tdk pernah lg... " Minjun tertunduk

Junho menghela nafas panjang, sedikit banyak dia mengerti mengapa Minjun bertanya seperti ini padanya, 

"Hyung... Apa itu harus aku jawab eoh? Bukankah hyung sudh tau jawabannya... "

"Anni, aku... Aku hanya penasaran saja Nuneo, karena dulu Taec pernah bilang, kalau setiap melihat caramu memperlakukan Chansung, itu mengingatkan dia pd mantan nya yg dulu, aku hanya takut nanti dia jd jatuh hati padamu..."

"Mwooooo??? Mengingatkan pd mantannya?? ..." tanya Uyong kaget "Taec hyung punya mantan? Aku rasa hanya org gila yg mau pd Taec Hyung?... "

"Yakkk Jang Wooyoung, apa kau fikir aku gila eoh?.. " Minjun protes taknterima, tp sialnya Uyong & Junho menanggapinya dgn terrawa trbahak2

"Aku serius Nuneo.. Perhatianmu pd Chansung, caramu menyayangi Chansung, itu sama dgn yg dilakukan mantan pacar Taec yg dlu, mungkin karena itu dia merasa lbih dekat dgnmu... "

"Lalu... Knp kau tdk berusaha mengikuti aku hyung, yaaaa setidaknya rasa sayangmu pd nya itu harus kau tunjukkan dgn benar, jgn dgn mengekangnya seperti ini... "

"Tidak mau Nuneo, tidak mau... Aku tdk mau dia melihat bayang2 mantannya didlm diriku, aku ingin yg dia lihat hanya aku, bukan org lain apalagi mantannya... "

"Hyung, coba kau fikir lg, Taec hyung kan hanya bilang bahwa mengingatkan dia dgn mantannya, bukan berarti dia akn menganggapku sbg mantannya itu, setidaknya kau tau, bahwa sikap seperti itulah yg diinginkan olh Taec hyung, bukan dgn caramu yg skrng, lagi pula yg namanya mantan itu sudh berada d masa lalu, sedangkan yg harus kau fokuskan adalah masa depanmu, karena sampai kapanpun kau tdk akan pernah menang melawan sosok abstrak yg bernama masa lalu.. "

Ya, yg namanya masa lalu dia akn selalu berada dibelakang, dia tdk akan pernah berada didepan, jd jgn bodoh menghabiskan waktumu hanya untk mengkhawatirkan masa lalu. 

.............

Akhirnya tiba saat pengumuman kelulusan mereka, mereka sudh memegang amplop masing2, perlu diingat bahwa ke-6 anak ini adalah murid paling pintar d angkatannya, jd untuk Universitas mana yg akan mereka tuju, itu sudh d tentukan olh pihak sekolah. Dan skrng mereka sedang berada di ruang auditorium untk menerima langsung hasil pengumuman mereka. 

"Huffftthh... Aku gugup sekali Khunnie... Bagaimana ini?... " Uyong dari td menggenggam amplop ny dgn erat, seperti tak sabar menunggu perintah untk membuka amplop tsb. 

"Tenanglah Uyongie... Sabar ya... " Nichkhun menenangkan

"Kalau nanti ternyata kita beda kampus bagaimana??... " tanya Uyong lg. 

"Hussttt... Jgn bicara yg tdk2 Uyongie, berdoa saja kita bisa bersama lg d 1 universitas... " Sela Minjun.

Tampang mereka semakin menegang setelah diperintahkan untk membuka amplop tsb.  

"Huuffhhttt... " terdengar desahan nafas berat dari mereka, Junho memegang amplopnya kencang sambil memejamkan matanya, Taec tertunduk lesu, Minjun masih menatap nanar kertas ditangannya, sedangkan Uyong & Nichkhun mulai bertukar kertas meraka masing2, sedangkan Chansung tersenyum sumringah... 

"Yeeesssss.... Wuhuuuuuuuuu, Konkuk University i'm comiiiinngggg .. " Teriak Chansung sambil berputar2 dgn bahagianya, 

"Uyongiiiiiieeeeee... Akhirnya kita bisa bersama lagiiiiiiii di Konkuk nantii... " Nichkhun mengajak Uyong bangkit dari duduk dan berputar2 bahagia.

"Aahhh benarkah??? Berarti kita bisa bersama jg disanaaaa?? Yuhuuuuuu... " Minjun yg dri td diam akhirnya ikut bergabung. 

Tapi mereka seakan terlupa dgn Junho dan Taec yg masih teridam tanpa suara "Anni, wae??... Kalian knp diam saja?? Nuneo... Kau akan bersama kami d Konkuk jg kan???... " Tanya Chansung menghampiri Junho

Tapi Junho malah tertunduk makin diam, Chansung langsung berjalan mendekatinya dan mengambil kertas pengumuman itu dari tangan Junho. 

"Howon University... " Chansung membacanya dgn pelan, menatap tak percaya pd kertas yg dia pegang skrng

"Mwoooo?? Ho-howon?? Knp bisa???..." Minjun berlari mendekat kearah Taec dan mengambil kertas yg dipegangnya juga, "Andweeeeeee.... " Teriak Minjun tiba2.

Nichkhun dan Uyong jg segera mendekat, " Tidak mungkin... Ini tdk mungkin... Bagaimana bisa kalian berdua d Howon sedangkan kita ber 4 di Konkuk??... " Nichkhun ikut histeria dan tidak percaya.

"Wae?? Memangnya ada apa dgn Howon?? Itu jg Universitas yg sangat bagus, aku rasa Nuneo dan Taac hyung tdk apa2 disana... " Celetuk Uyong dgn polosnya. 

"Aiishhh bukan msalah bagus atau tdk nya Uyongie, tp kalau mereka d Howon itu artinya kita tdk bisa bersama2 lg dgn mereka... " Jelas Khunnie. 

Uyong yg sepertinya baru saja mengerti langsung berjalan mendekat dan merangkul kedua sahabatnya itu dari belakang. "Nuneooooo... My twiiinnnn... Taec hyung, hikss... " malah akhirnya Uyong yg menagis dluan 

"Lepaskan Uyongie, aku mau ke kamar mandi sbentar..." Pamit Junho dgn mata yg mulai berkaca2. Tapi Chansung segera menahan tangannya saat dia ingin pergi.

"Kau mau kemana? Kalau kau mau menangis jgn d kamar mandi, tp disini... " Chansung menarik Junho kepelukannya "Kau punya aku Nuneo, ada aku untk ikut merasakan apapun yg kau rasa, pundak ini milikmu, pundak ini kkan siap menampung seberapa banyakpun airmata yg ingin kau keluarkan... " akhirnya tangis Junho pecah setelah dia membenamkan wajahnya d dada Chansung. 

Minjun melihat kearah Taec, ada rasa ragu dihatinya untk menenangkan Taec, "Taec... Gwenchana???... " tanya nya yg dri td melihat Taec diam saja dikursinya. 

Taec tjdak menjawab, dia meremas rambutnya dgn kuat sbg tanda frustasinya "Aarrgghh... Ighe mwoyaaaa?? Knp aku masuk di Howon bukan di Konkuk??... "

Secara naluri Minjun menarik tangan Taec dan merangkulnya, dia bersyukur karena Taec tdk protes sama skali, di mengusap pundak Taec dgn perlahan. Selama beberapa saat mreka ber-6 terdiam dgn kekalutan itu. 

"Nuneo... Kurasa ada baiknya kita coba ikut tes jalur reguler untk masuk d Konkuk tanpa bantuan pihak sekolah, kau mau??... " Tanya Taec tiba2.

"Ahh... Kurasa itu ide yg baik, karena kalian kan pintar, aku yakin kalian bisa lulus... " tambah Uyong.

Junho mengangguk, "Uljimmaa... Aku akan ada slalu disini menemanimu agar kau bisa masuk di Konkuk jg, ne??... " ucap Chansung. Dan lagi2 Junho hanya mengangguk, dan lagi2 juga hanya pundak lebar Chansung yg bisa menutupi kegusaran hatinya, lalu kapan Junho bisa terlepas dari pundak ini?? Ntahlah. 

..........

Malam itu Junho sedang berputar2 dikamarnya, dia gelisah menanti kedatangan Chansung, Chansung berjanji akan dtng kerumah nya jam 3 sore untk menemaninya belajar, tp ini sudh malam bgini tp Chansung belum dtng jg, dan jg handphone nya tdk aktif. Terakhir kali dia menghubungi Chansung td sore dan Chansung bilang dia sudh dijalan kerumah Junho, lalu kemana anak itu? Knp belum dtng juga?

Tiba2 ponsel Junho berbunyi... "Nuneo... Kerumah Chansung skrng... " Suara Khunnie diseberang sana. 

"Mwo?? Wae?? Ada apa hyung??..." tanya Junho panik

"Aiisshh Nuneo jgn banyak tanya, segeralah kesini... " kali ini suara Uyong yg terdengar.

"Mwoo?? Ada Uyong jg disana? Kalian sedang apa? Knp tdk mengajak ku?... "

"Aiisshhh Jincha, segeralah kesini kalau kau mau tau, sudh ya... " #plip tlpn diputus sepihak olh nichkhun 

........

Dengan langkah tergesa2 Junho kerumah Chansung, kedatangannya langsung disambut olh KhunWoo dan TaecKay. 

"Kalian... Knp kalian semua ada disini? Chansung mana??... " tanya Junho panik. 

"Dia ada dikamarnya sedang istirahat... " Jawab Minjun. 

"Anni, wae? Apa yg terjadi sebenarnya eoh?? Apa kalian menutupi sesuatu dariku??... " Tanya Junho panik melihat gelagat teman2nya yg mencurigakan.

"Chansung kecelakaan td sore Nuneo... Dia... " Nichkhun menghentikan kata2nya ketika.  dia melihat Junho sudh berlari kekamar Chansung saat mendengar kata kecelakaan, secera refleks mereka ber-4 mengikuti Junho. 

"Channie... Ka-kau.." Junho berdiri membatu d dpn pintu, menatap Chansung yg sedang terbaring lemah. 

Melihat kedatangan Junho, Chansung berusaha duduk bersandar d headbed, "Anyeong Nuneo... Mianhe aku tdk bisa dtng k rumahmu td... "

Junho perlahan melangkah masuk... "Ta-tapi bagaimana bisa kau kecelakaan? Knp tdk memberitahuku? Knp handphonemu tdk bisa d hubungi?... " 

"Mianhe... Td mobilku sedang dipakai ayah, jd aku terpaksa menggunakan motor kerumahmu, dan td saat kau menelponku, aku memang sudh d jalan, setelah menutup tlpn mu aku mau memasukkan handphone ke saku jaket, tp aku terkejut saat tiba2 ada kucing melintas, aku hilang keseimbangan dan jatuh..."

Junho langsung berlari kearah Chansung dan memeluknya erat... "Dasar ceroboh... Dasar bodoh... Knp kau mengangkat tlpn ku kalau kau sudh d jalan??.." Junho terisak sambil memukuli dada Chansung.

"Heii uljimma... Kan aku yg jatuh, seharusnya aku yg menangis, mianhe... Aku takut kau marah kalau aku mengabaikan tlpnmu, makanya tetap ku angkat walau sudh d jalanan... " Chansung mengelus pundak Junho pelan.

"Dasar ceroboh hikss... Kau tau, aku sangat mengkhawatirkan mu Channie... Aku menunggumu dari td sore... Aku takut hal seperti ini terjadi pdamu... "

"Aku tau, kau pasti mengkhawatirkanku, makanya aku belum menghubungimu td... "

"Jangan ceroboh lg, jgn membuatku khawatir lagi... Hikss... "

"Ne, aku berjanji, sudh ya jgn menangis, kau hanya terluka kecil, aku tdk apa2..."

Junho adalah Chansung, Chansung adalah Junho, detik itu jg Junho tersadar bahwa dia tdk akan pernah bisa melepasakan diri dari Chansung, Chansung adalah porosnya, sedangkan Junho selalu berputar disekitar poros itu, selayaknya bumi yg mengitari matahari, tapi sampai kapan? Apakah bumi akan tetap ada jika matahari itu menghilang?? 

Selama masa penyembuhan Chansung, Junho selalu rutin merawatnya, apalagi kedua org tua Chansung sibuk bekerja, jd Junho yg selalu ada untk merawatnya, dia baru akan pulang kalau org tua Chansung sudh ada d rumah. 

Jadwal kuliah mereka tinggal beberapa waktu lg akan segera dimulai, Taec dan Junho sudh mengikuti tes seleksi masuk ke Konkuk University secara reguler, malang tak dapat dihindar, untung tak dapat diraih, sejenius apapun otak mereka, mereka tetap gagal ditahap seleksi, Taec dan Junho terpaksa tetap masuk d Howon Univ, sedangkan Chansung, Minjun, Nichkhun dan Uyong berada di Konkuk Univ meskipun mereka berbeda jurusan. 

1 semester pertama semuanya terasa baik2 saja, tak ada yg berubah, Chansung tetap seperti biasanya, dia selalu mnyempatkan waktu untk pergi bersama Junho, menjemput atau mengatar Junho kuliah, atau sekedar nongkrong di cafe bersama. Tapi perlahan, perhatian Chansung terasa menghilang, ntah ini hanya perasaan Junho atau memang karena Chansung yg mukai berubah. 

"Jawab aku Hyung, jgn ada yg d tutupi... " Junho sedang berada d sebuah cafe bersama Minjun, ya, karena Minjun 1 kampus dgn Chansung, maka hanya Minjunlah tempat Junho bertanya perihal Chansung, karena Khunnie dan Uyong berada d fakultas lain. Dan begitu jg sebaliknya, karena Junho & Taec berada d kampus yg sama, maka jika ada apa2 pasti Minjun bertanya pd Junho selalu tentang Taec. 

"Tidak ada yg kututupi Nuneo... Chansung baik2 saja d kampus, tdk ada yg perlu kau khawatirkan... " 

"Tp perasaanku berkata lain hyung, aku bukan baru mengenal Chansung kemarin, tapi sudh bertahun2 hyung, jd sedikitpun ada perubahan pd nya aku pasti tau... " Minjun terdiam, Ya, pesona seorg Hwang Chansung memang tdk dpt dihindari, otaknya yg jenius, dia aktif dlm segala kegiatan kemahasiswaan, dan dia jg masuk dlm club basket kampusnya, dan tolong jgn lupakan wajah blasteran Korea-Italia nya yg sangat tampan, dan terutama hidung besarnya #plaakkk. Itu semua berhasil membuatnya digilai banyak Yeoja ataupun Namja. 

"Wae?? Knp kau diam Hyung?... " Tanya Junho penasaran 

"Aahhh anni, tidak apa2 Nuneo... Pokoknya kau harus selalu percaya pd Chansung, ne??... "

'Ya, tentu saja aku percaya pd kalian, tp hati keciku berkata lain' Gumam Junho

........

Meski otaknya memaksa untk percaya, tp nyatanya hati kecil Junho tetap curiga, apalagi terhitung ini sudh hari ke-3 Chansung sama skali tdk memberinya kabar, dan jelas ini bukan hal yg biasa Chansung lakukan, satu2nya org yg bisa dijadikan tempat untk mengorek informasi adalah si polos Uyong.

"Letak fakultasmu berjauhan dgn fakultas Chansung ya?? ..." Tanya Junho, dia sedang dirumah Uyong, berusaha mengintrogasi anak itu.

"Tidak terlalu jauh Nuneo, letak gedung fakultas kami bersebelahan, jd aku jg sering bertemu dgn nya... "

"Eeemmhh... Chansung tdk nakal kan d kampus??.. "

"Tidak dong, Chansung kan anak yg baik, makanya banyak yg menyukainya... "

Ya, akhirnya Uyong masuk dlm perangkapnya... " Banyak yg menyukainya??... "

"Ne, kau tau Nuneo, banyak Yoeja2 atau namja2 yg mengidolakan Chansung d kampus, yaaa kau tau sendirilah Chansung unggul dimasalah tampang, badan ataupun otaknya... "

"Hhhmmm ne, dan itu sudh terjadi sejak kita SMA dlu..."

"Ah iya, tp ku rasa skrng Chansung agak sedikit berubah dri sifatnya di SMA dlu... ".

"Berubah? Apanya yg berubah Uyongie??.." Selidik Junho. 

"Hhhhmmm begini, dlu waktu SMA kan Chansung tdk perduli dgn siapapun yg mengidolakannya, yoeja manapun yg berusaha mendekatinya pasti tdk pernah d tanggapi, tp berbeda dgn skrng, aku lihat akhir2 ini Chansung sedang dekat dgn seseorg... "

DEG!!! Apa ini? Salahkah dia mengorek informasi ini pd Uyong? Tapi rasa penasarannya lebih kuat dari pd rasa kalut dihatinya. 

"Dekat dgn seseorg? Siapa Uyongie?... "

"Molla... Aku jg tdk begitu tau, yg aku dengar sih namanya Jo Kwoon, dia kakak tingkatnya Chansung, dan dia banyak membantu Chansung di Club atau kegiatan kampus lainnya, makanya mereka dekat, aku jg sudh beberapa kali melihat mereka bersama... "

Junho terdiam, dejavu, hal yg sama terulang lagi, dan kembali seperti ada suara retak dihatinya, tp dia menutupi itu demi menggali informasi lebih dalam dari Uyong. 

"Ahh begitu..." Ucap Junho sambil mengangguk2 kan kepalanya

"Ne, bahkan sudh ada kabar yg beredar bahwa mereka sudh jadian, dan kau tau? Jo Kwoon itu temannya Minjun hyung, jadi aku rasa Minjun hyung lbih tau banyak hbungan mreka... "

#DHUUUAARRRRR... Langit runtuh seketika, dunia tiba2 gelap gulita, Chansung? Minjun? Bagaimana 2 org terdekatnya ini justru sama2 menusuknya dari belakang? jika menghadapi Chansung saja dia sudh sakit hati, lalu bagaimana dia harus mengahadapi Minjun? Ini kah yg dinamakan akhir dunia??? 

"Mw-mwoo? Te-teman Minjun hyung? A-apa kau tdk salah Uyongie??... " Junho mulai terbata2 menahan emosinya, siapapun tolong cubit Junho detik ini juga, katakan bahwa ini smua hanya mimpi. 

"Ne, aku yakin tdk salah, mau ku tunjukkan bukti, ini foto yg akhir2 ini sedang menjadi trending topic dikampus... " Mata Junho nanar menatap beberapa fto Chansung & namja yg bernama Jo Kwoon itu sedang bersama, oh tuhan... Cobaan apalagi ini?? 

"Dan ini, ini fto waktu mreka sedang bertiga bersama Minjun hyung d kantin, aku waktu itu mau bergabung, Tp tiba2 Khunnie hyung mengajak ku pergi dari sana, aku jg tdk tau knp... " Polos, ya, setidaknya kata2 itulah yg tepat untk menggambarkan sifat Uyong, dia menceritakan semuanya seperti tanpa beban, dia benar2 tdk faham dgn posisi Junho, tapi setidaknya dia tdk munafik seperti Minjun. 

"Emmhhh... Uyongie... Aku pulang dulu ya... " pamit Junho, dia harus segera pergi dari sana kalau tdk ingin emosinya meledak didepan Uyong yg tdk tau apa2.

"Ah wae?? Knp tiba2 mau pulang??..." tanya Uyong masih dgn polosnya

"Eemmhh aku lupa Uyongie... Aku ada janji... Jd aku harus buru2 pulang... " Junho berbohong. 

"Aahhh bgitu, yausudh hati2 ya... "

Junho melangkah keluar, tp tiba2 dia berbalik dan langsung memeluk Uyong dgn erat, Ya, setalah Chansung, skrng Minjun, lalu siapa lg yg bisa dia percaya? Knp semua org2 terdekatnya berubah menyakitinya seperti ini? "Gomawo Uyongie... Gomawooo... Tetaplah jadi Uyong yg skrng, dan jgn pernah berubah, ne?... " ucap Junho

Uyong melepaskan pelukan Junho dan menatapnya erat, "Weo Nuneo? Kurasa ada yg salah dgn otakmu, mana mungkin aku bisa berubah, kau fikir aku power ranger?... "

Ya, setidaknya kepolosan Uyong bisa membuatnya tertawa, ditengah tangisan yg mengguyur hatinya skrng.

Siapa yg paling tau cara melukaimu? Adalah org terdekatmu sendiri, dan kau tau? Kecewa akan tercipta dari seseorg yg kau anggap istimewa.

........

.

.

.

TBC

.

.

Tinggalkan jejak d kolom komen ya untk kemajuan FF ini. 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?