27 ( Channuneo konflik 2)

SWEET MEMORY EVER

............

WARNING : TYPO BERTEBARAN

.

"Maafkan aku Nuneo, hikkzzzz, aku tau aku sangat jahat padamu, aku sudah menyakiti bahkan menghancurkanmu secara bertubi2, maafkan aku hikkkkzzzz, aku yg bodoh, aku tdk bisa mengimbangi ketulusanmu, dan skrng aku sadar, bukan kau yg tak pantas untukku, tp aku lah yg tak pantas untk org yg memiliki hati setulus dirimu hikkkkzzzzz maafkan aku tuhaannn..."

Junho kembali menggeram memejamkan mata sambil mengertakkan rahangnya, tidak Junho, kau kuat, kau tdk boleh menangis lagi, cukup airmata mu yg keluar kemarin, jgn terbawa suasana hatimu lagi. 

"Husssttttt... Sudah ya jgn menangis lg, kita yakini saja mungkin ini jalan yg terbaik untk kita, karena sesuatu yg dipaksakan itu pasti tdk akan baik akhirnya..."

"Tapi aku tdk mau kehilanganmu Nuneoooo aku tdk sanggup hiikkkzzzzz... "

-Bahkan dari awal kita memulai hubungan kau selalu berkata tak mau kehilanganku Channie, tp selalu kau yg mundur dan menyerah, knp?-

"Kau tdk akan kehilanganku heeiiii, aku masih dsini Channie, aku masih tetap Junho yg dlu kau kenal, aku tdk akan membiarkanmu sendirian, eum??.. "

"Hikkkzzzzz, aku menyayangimu Nuneo, sangat menyayangimu.... "

-Dan rasa sayangku 10x lipat lebih besar dri yg kau rasa Channie-

"Heeemmhhhh tp aku tetap ingin bertanya 1 hal Channie, tolong jawab dgn jujur, apa benar kau lebih menyayangi Jo Kwon dibanding aku? Apa benar rasa cintamu untknya lebih besar dari pd untukku?.. " Junho kembali mengulangi pertanyaannya kemarin, meski dia sudh tau jawabannya, tetap saja dia menginginkan jawaban yg langsung dri bibir Chansung. 

"Aku tdk tau Nuneo aku tdk tauuuuuuuuuu... Hiikkzzzz... Tolong jgn pernah bandingkan dirimu dgn dia, karena kau akan selalu berbeda d mataku hikkkzzzz... Aku tidak tau apa nantinya aku bisa menyayangi dia seperti aku menyayangimu selama ini, aku tdk tau apa nanti rasa cintaku masih ada yg tersisa untuknya aku tidak tauuuuuuu, aku... "

"Cukup Channie, cukup... Kau sudh memberikan jawaban yg dri kemarin ingin aku dengar, trimakasih Channie hikkkzzz trimakasihhhh... " TIDAK, knp airmata itu menetes lg Junho? Bukankah kau sudh berjanji untk tdk akan menangis lg karna Chansung? Tp jawaban Chansung sungguh menyentuh hatinya, Junho tau bahkan sangat tau bahwa Chansung begitu mencintainya, rasa cintanya sama besar dgn yg dirasa Chansung, tp knp? Jika memang Chansung sebesar itu menyayanginya, lalu knp dia memilih untk menikah dgn Jo Kwon? Apakah yg ada d benak Junho selama ini benar bahwa ada sesuatu yg memaksa Chansung untk menikahi Jo Kwon?

"Nu-Nuneo jebhallll jgn menangis Nuneo ku mohon, hikkzzzz... Aku yg salah, aku yg seharusnya menangis bukan kau, bi-biar aku saja yg menanggung semuanya Nuneo jgn kau, ku mohon hentikan tangismu hikkkzzz... " Chansung tiba2 menjadi sangat panik mendengar Junho yg dri td tenang tiba2 menangis histeris skrng. 

"Trimakasih Channie, trimakasih untk kasih sayang dan cintamu slama ini, ku mohon belajarlah untk mencintai Jo Kwon, belajarlah untk menyayangi dia seperti kau menyayangiku selama ini, aku tau dia pasti bisa membahagiakan mu, dan berjanjilah jg agar kau tdk akan menyakiti dia, tdk akan membuatnya menangis seperti yg selama ini kau lakukan padaku, meski dia bukan aku, lambat laun kau pasti terbiasa untk bersamanya... "

"Cukup Lee Junhoooo, aku tdk mau mendengar kata2 ituuuuuuu hiikkzzzz, kau tdk tau bagaimana perasaanku, kau tdk tau apa yg sebenarnya terjadi... " jerit Chansung seketika. 

"Aku tau Hwang Chansung, aku tau semuanya,aku tau meski kau tak pernah berkata jujur, aku sangat menyayangimu, jika terjadi sesuatu pd mu aku yg duluan akan merasakannya, jd tdk ush diperjelas, aku tau semuanya aku tauuuu hikkkkzzzz... Aku tau Channie hikkkkzzzz... Kenapa tuhan tdk membiarkan kita untk bersamaaaaaaa, hikkkzzz huweeeee..." Junho menjerit sejadi2nya, ini lah yg ingin d dengar olh Chansung, dia hafal sifat Junho, sesabar apapun anak itu dia selalu tetap membutuhkan tempat untk pelampiasan kemarahannya. 

"Nuneo jebhaalll hikkkzzzz, jgn menangis Nuneeoo aku yg salah, ya tuhaaann hikkkzzz aku yg salah... " #BUGHHH!!! Junho terkisap mendengar suara benturan diseberang sana. 

"Cha-Channie.. Apa yg kau lakukan Channie, suara apa itu??.. "

"Aku yg salah Nuneo jd ku mohon jgn menangis lagi hikkkzzzz aku yg salahhhhh... " kini Junho yakin bahwa Chansung sedang melakukan sesuatu pd tubuhnya sendiri, tidak, Junho tdk mau Chansung kenapa2, maka dgn cepat dia mengusap airmatanya. 

"Channie a-aku, aku tdk apa2, aku baik2 saja, jd ku mohon hentikan apapun yg sedang kau lakukan disana, jgn sakiti dirimu... "

"Hiiikkkkkzzzz... Nuneo, mau kah kau berjanji sesuatu padaku??.. " tanya Chansung dgn suara yg sangat lirih

"A-apa itu? A-aku takut tdk bisa menepatinya.. "

"HARUS, kau harus menepatinya apapun yg terjadi nanti, berjanjilah untk menemukan pasangan hidup yg jauh lebih baik dariku, jika kau sudh merasa ada yg cocok dgn mu, segeralah menikah dgn nya, tak peduli kau menyayanginya atau tidak, itu tak penting, yg jelas pastikan dia benar2 menyayangi dan tak akn menyakitimu seperti yg ku lakukan, ku mohon berjanjilah, kau sangat berharga Nuneo hikkkzzzz... Aku tdk mau kau jatuh pd laki2 yg brengsek sepertiku, aku mau kau bahagia dgn org yg jauh lebih gentleman dri ku, hikkkzzzz.. "

"A-aku tak tau Channie, a-aku belum memikirkan tentang hal itu... " Lidah Junho kelu, sakit, sangat sakit hingga hatinya seakan mati rasa skrng dan disaat seperti ini knp bisa Chansung meminta hal yg terdengar tdk masuk d akal baginya. 

"Harus Nuneo, kau harus menemukan org yg lebih baik dri ku, dan jika memang sudh ada org nya, aku ingin kau mengenalkannya pd ku terlebih dahulu, biar aku yg menilai dia layak atau tidak mendampingimu, sungguh aku tdk mau kau mengenal org yg salah lg... "

"Mwoo? Mengenalkannya pd mu dulu??.. " apa Chansung mulai gila?? Bagaimana mungkin dia terfikir tentang hal seperti itu. 

"Ne, bagiku, kau lebih berharga dari apapun, aku sangat menyayangimu meski kita tak bisa bersama, maka aku yg akan memastikan siapa yg berhak mendampingimu nantinya, aku tak mau ada lelaki sembarangan yg menyentuh hatimu lg, aku tak mauu Nuneo aku tak mauuu... " Junho melongo, tak bisa mengikuti alur fikiran Chansung skrng. Apa dia sefsng bertingkah seperti seorg kakak yg over protectif? 

"Jawab aku Nuneoooo, kau mau berjanji akn hal itu kan??... " lamunan Junho buyar ketika Chansung kembali membentaknya. 

"Eemhh Ne, akan ku usahakan..."

-Bahkan melepaskanmu saja belum bisa aku bayangkan Channie? Lalu bagaiaman mungkin skrng kau membayangkan aku untk mengenalkan calon pendamping hidupku padamu?-

"Aku tau kau org yg sangat setia, kau tdk mudah membuka hatimu untk sembarang org, bahkan kau tetap bertahan disampingku, mencintaiku tak peduli seberapa banyakpun org diluar sana yg berusaha mendapatkanmu, tp mulai skrng belajarlah membuka hatimu untk org luar Nuneo, belajarlah untk mengenal org lain, belajarlah.... ".

"CUKUP HWANG CHANSUNG, Berhenti mengajariku seperti kau sudh maha sempurna, memangnya kau siapa hah? aku tau apa yg harus aku lakukan, jd jgn katakan apapun lagi, aku tdk mau mendengarnya aku tidak mauuuuuuu... " Junho membenamkan wajahnya diantara kedua lututnya, bayangan untk menghadapi hari esok saja blum terlintas d benaknya, apalagi bayangan untk mencintai org lain. 

"Ma-maafkan aku, aku hanya tdk ingin kau kembali mengenal laki2 brengsek sepertiku, aku ingin kau bahagia Nuneo... " Suara Chansung terdengar sangat lirih dan pilu.

"Ne ne ne, aku akan bahagia dgn caraku sendiri Channie jd berhenti mengkhawatirkanku, dan ku minta skrng juga hapus semua fto2 lu di semua akun SNS mu, apa yg nanti org bilang kalau fto2 ku tetap berada di akunmu pdhal kau mau menikah dgn Jo Kwon? Dan aku jg harus menjaga perasaan Jo Kwon mulai saat ini... "

"Tidak mau, aku tdk akan merubah atau menghapus apapun, biar semua org tau hatiku masih milik siapa hikkkzzzz... "

Junho kembali menutup mulutnya, berusaha menahan tangis yg nyaris kembali pecah, "Tapi bagaimana dgn Jo Kwon Channie? Tdk kah kau memikirkan perasaannya?.. "

"Tidak, yg aku fikirkan hanyalah perasaanmu, jd jgn paksa aku untk melakukan hal itu, dan 1 hal lagi, jgn membenciku dan jgn menghindariku Nuneo, tetaplah disampingku..."

"Hahahahahahha, kau sangat lucu Channie... " Junho tertawa ditengah isak tangisnya "Seharusnya yg berkata seperti itu aku, bukan kau... Kau tau? jika sebuah gelas kaca kau hempaskan dgn keras dan tiba2, pasti dia akn hancur dan pecah, tapi jika kau letakkan dgn perlahan dan lembut, maka dia akan baik2 saja, dan skrng Anggap saja perasaanku bagai gelas kaca itu, aku tdk lah sekuat yg kau bayangkan Channie, kau tdk tau bagaimana aku melewati hari2 ku belakangan ini, kau menghilang dgn seketika, hancur, itulah yg aku rasa, dan jika aku boleh meminta, setidaknya anggap aku sbg manusia, lepaskan aku secara pelan2, maka aku akan baik2 saja, kau faham, eum??.." 

Junho berusaha memberi pengertian pd Chansung bahwa apa yg dilakukannya selama ini salah, Chansung melakukan semuanya serba tiba2, bahkan sebelum Junho mempersiapkan diri, sungguh Junho hanyalah manusia biasa yg jg mempunyai titik lemah, dan tentu saja dia akn merasa hancur jika dilepas secara tiba2.

"A-aku faham Nuneo, maafkan aku karena melakukan semuanya dgn tiba2, sungguh aku tak ingin melihatmu hancur, dan aku berjanji mulai skrng aku akan melakukan semuanya secara perlahan, karena sejujurnya hatiku jg tdk sanggup untk tiba2 berpisah dgn mu... " sedih, Junho bisa menangkap kesedihan yg tulus dri semua kata2 Chansung. 

"Trimakasih Channie, dan jika sudh waktunya nanti, aku akan memutuskan semua komunikasi kita, maafkan aku jika nanti aku menghapus atau memblockir semua akun mu..."

"Tidak mau, knp harus seperti itu?.. " protes Chansung dgn keras. 

"Hwang Chansung, ingat!!! Ini bukan hanya tentang kita berdua lg skrng, tp sudh ada Jo Kwon yg harus kita fikirkan perasaannya, jika aku merasa sudh siap berpisah nanti, itu artinya sudh waktunya kita untk mengakhiri semuanya, dan percayalah, suatu saat kita akan kembali bertemu dgn membawa keluarga kecil kita masing2..." TIDAK, sejujurnya Junho sendiri tdk bisa membayangkan itu semua, apa mungkin? 

"Andwe Nuneo andweeeeee hiikkkkzzzz... Aku tidak mauuuuuu, kalau kau memutuskan semuanya bagaimana aku bisa tau tentang kabarmu lg? Hikkkzzzzzz... Aku tidak mau kehilanganmu, ku mohonnn hikkzzzz... " Chansung kembali menangis histeris. 

Junho sudh sangat hafal dgn itu, itu jg yg membuat dia tdk pernah bisa benar2 terlepas dri Chansung selama ini, karena Chansung akan terus menahan Junho untk berada disinya, tapi untk kali ini, Junho sudh bertekat akan melakukan apapun untk secepatnya teebebas dri permasalahan mematikan ini. 

"Huussstttt... Jgn menangis lg Channie, jgn difikirkan dulu tentang itu, yg penting skrng aku masih ada bersamamu, hussttt sudh ya, jgn bersedih lg, oh ya lalu bagaimana dgn cincin yg ku pakai ini? Lalu cincinmu dimana? .. " Junho berusaha mengalihkan pembicaraan. 

"Hikkzz, cincinnya sudh tdk ku pakai dijari, tp kupakai dikalung, aku masih memakainya meski tak ada lg yg bisa melihat itu... " ada rasa sakit, tp ada jg rasa senang yg mendera hati Junho secara bersamaan, setidaknya Chansung masih berusaha menghargainya. 

"Heemmhhh sepertinya besok aku harus ke pasar dan menjual cincin darimu ini... " ujar Junho seenaknya. 

"Mwooooo?? Dijual dipasar katamu hah? Apa kau gilaaaa Lee Junho? Kau fikir aku membeli itu d pasar loak iya?? Jgn pernah berfikir macam2, apalagi berfikir untk menjual cincin itu, simpan dan jd kan kenangan, atau kalau kau masih nekat menjual atau membuangnya, maka ku sumpahi kau akan bisulan 7 warna dan 7 dimensi... " cerocos Chansung asal bunyi yg membuat Junho melongo bego. 

"Mwoya igheeeeeeeeeee?? Huahhahahah Kau gila hah Hwang Chansung? Knp ancamanmu seram skali aiishhh jinchaaaa... "

"Huahhahahahaha, kau duluan yg mulai, kau fikir cintaku semurah itu hah? Kau tau, demi membelikanmu itu aku butuh beberapa lama untk menabung? Seenaknya saja mau kau jual, lagi pula surat pembelian cincin itu ada padaku, jd kau takkan bisa menjualnya hahahhahahahah.... " 

"Ckk, atau bagaimana kalau nanti saat acara resepsi pernikahanmu, saat kalian akan mengucap janji suci di altar, tiba2 aku dtng dan berteriak 'stop, jgn lanjutkan pernikahan ini, berikah dulu surat cincinku agar bisa ku jual ulang, baru boleh acara ini dilanjutkan',,,  kau mau aku seperti itu iya???..." 

"Huahahahaahha astaga Nuneo aku tdk bisa membayangkan itu, hahahahahahahha mungkin aku akan pingsan detik itu jg lalau nanti kau melakukan itu huahhaahhaha... " akhirnya Junho bisa mendengar suara tawa itu lagi, apapun yg diucapkan Junho saat ini hanyalah untk membuat Chansung tdk bersedih lg, sejujurnya dia sangat merindukan saat2 dimana mereka bisa tertawa lepas seperti ini.

"Ckk, dasar menyebalkan, lalu bagaimana dgn fto mozaik yg ku beri dihari ulang tahunmu, apa sudh kau buang??.. "

"Jangan sembarangan kalau bicara, enak saja dibuang, ftonya masih terpajang dikamarku, dan tdk akan pernah ku singkirkan, kau tau??.. " Junho kembali tersenyum hangat, setidaknya Chansung masih sangat menghargainya. 

"Kau tau Hwang Chansung, kau manusia paling menyebalkan yg pernah aku kenal... "

"Huahahhahaha, dan kau manusia paling bawel yg pernah aku temui... " obrolan mereka kini menjadi lebih santai, mereka seakan tenggelam kembali ke hubungan mereka seperti dlu, jujur, ini lah hal yg sangat d rindukan Junho 

"Channie, chagiya... Kau sedang berbicara dgn siapa di jam seperti ini? Knp memakai hp ibu??.. "

Junho terkisap mendengar suara itu, ya, dia tau pasti itu adalah suara ibu Chansung, dan benarkah Chansung menelponnya menggunakan hp ibunya? Pantas saja nmr itu tdk ada d hp Junho, karena Junho sudah menghapusnya beberapa hari yg lalu. 

"Ahhhh, mianhe bu, aku sedang bicara dgn temanku sebentar, dan hp ku kehabisan pulsa, makanya memakai hp ibu, tidak apa2 kan?.. "

Junho hanya terdiam mengikuti alur pembicaraan Junho dan ibunya. Kembali ada rasa nyeri menjalar saat Chansung mengakuinya hanya sbg teman saja.

"Ne, tp jgn terlalu berisik, ini masih jam 5 pagi, dan kau jg sebaiknya istirahat.. "

What?? Jam 5 pagi? Jd sedari td sudh brapa jam mreka bicara d tlpn?

"Baik bu, aku akan istirahat sebentar lagi.... Anyeong Nuneo,kau masih disanakan?..." tanya Chansung kembali k tlpn nya. 

"Ne, aku masih mendengarmu, ini sudh hampir jam 5 pagi, lebih baik kau istirahat, bsok kau ada kelas jam 8 pagi kan? Nanti kau kesiangan Channie... "

"Heemmhh ne, kau jg istirahat ya, jaga kesehatanmu, jgn sampai sakit, dan jgn lupa menghubungiku jg bsok pagi, okeee... "

"Ne, arasseo... "

Kemudian sambungan tlpn mereka terputus, setidaknya sudh membawa sedikit kelegaan dihati Junho, ntahlah, jauh d lubuk hatinya Junho masih mengharapkan semua ini baik2 saja, atau mungkin lebih tepatnya dia masih mengharapkan Chansung, ntahlah. 

.........

Jum'at pagi biasanya adalah waktu yg paling disukai Junho, karena dia hanya ada 1 kelas disore hari, yahhhh setidaknya dia bisa sedikit santai, tp tdk untk kali ini, Junho tdk bisa tertidur lg bahkan dari Chansung menelponnya td malam, kepalanya mulai berdenyut sakit, menandakan bahwa dia kurang tidur, tp selain itu, memang ada hal lain yg mengganggunya, karena ntah mengapa saat ini dia merasa bersalah pd Jo Kwon karena pd kenyataannya hati Chansung masih miliknya, Mwooo? Merasa bersalah? Knp? Bukankah Jo Kwon yg seharusnya merasa bersalah pd Junho? Ntah lah, yg jelas skrng niat terbesar dihati Junho adalah ingin meminta maaf pd Jo Kwon. Dan saat itu jg terlintas d benaknya untk menghubungi Jo Kwon, tolong jgn tanya bagaimana degub jantung Junho saat ini. 

"Yeoboseoo...." suara lembut Jo Kwon menyapa d seberang sana. 

"Anyeong hyung, ini aku Junho... " ucap Junho terdengar sedikit ragu. 

"Aaahhhh ne, anyeong Junho-ahh, apa kabar? Lama tdk mendengar beritamu... " ujar Jo Kwon dgn hangat, seolah tak pernah ada maslaah diantara mereka.

"Ne hyung, mianhe baru bisa menghubungimu skrng, ahh aku ingin mengucapkan selamat pd mu hyung... " ucap Junho langsung ke point nya. 

"Eemmhhh selamat untk??.. " ntah Jo Kwon memang tdk tau, atau dia sengaja ingin membuat Junho makin tertekan 

"Selamat untk rencana pernikahanmu dgn Chansung, eemhhh aku turut bahagia mendengarnya... " Bohong, Junho jelas membohongindirinya sendiri.

"Ahhhh gomawo Junho-ahhh, kau tau? Aku sangat bahagia skrng, eemmhh rasanya aku ingin terbang, aku sama skali tdk menyangka akhirnya bisa menikah dgn Chansung... " 

-Tapi aku rasanya ingin mati skrng- (benak Junho) 

"Dan kau tau? Kmrin aku sempat meragukan niat Chansung ketika dia berkata akan menikahiku, karna ku fikir dia masih berhubungan dgn mu, lalu malam minggu yg lalu dia dtng bersama keluarganya ke rumahku, dan dia menjelaskan bahwa selama ini hubungan kalian hanya sebatas sahabat dekat saja, dia mengakui bahwa dia sangat menyayangimu, tp hanya sekedar sahabat tak lebih, dan aku jg tau bahwa d ulang tahunmu dia memberimu cincin, saat aku mempertanyakan maksud dri cincin itu, Chansung mengatakan bahwa itu hanya sebatas kado ulang tahun yg biasa saja karena kmrin saat dia ulang tahun kau jg memberinya kado, nah dari itu lah aku mulai yakin bahwa memang kalian tdk ada hubungan apa2, makanya aku mau untk menikah dgn nya... "

DHUAARRR!! Telinga Junho seakan tuli seketika mendengar semua penjelasan Jo Kwon, mendengar bagaimana ceria dan bahagianya JoKwon tentang pernikahan mereka, dan yg paling menyakitkan adalah saat Chansung mengakui bahwa mereka hanya bersahabat selama ini, dan apa maksud dri cincin ini? Benarkah cincin yg mereka pakai hanya sebatas untk saling balas kado ulang tahun saja??? Tidak Junho, kau harus tetap tenang, kau tdk boleh kelihatan lemah d dpn Jo Kwon. 

"Hahahahhahahaha iya Hyung, lalu knp tdk dari awal hyung memberitahuku tentang berita bahagia ini, eum?.. "

"Eemmhhh aku tdk mungkin memberitahumu Junho-ahh, karena aku tau kau sangat menyayangi Chansung, kalian sudh sangat dekat seperti org pacaran saja, yaahhh walaupun Chansung hanya menganggapmu sbg sahabatnya saja... "

-TIDAK, kami bukan hanya terlihat seperti org yg sedang pacaran, tp kami bahkan sudh merencakan pernikahan jg- (Jerit Junho dlm hati) 

"Eemmhhh maka dari itu aku fikir kau akan sakit hati kalau aku yg memberitahu, makanya aku serahkan semuanya pd Chansung, biar dia saja yg bicara padamu, dan sepertinya dia benar2 sudh bicara dgn mu kan? Makanya kau menghubungiku skrng? Heemmhh syukurlah, karena kemarin ku fikir dia tdk akan pernah sanggup memberitahumu, tp ternyata dia berani, itu artinya kalian memang tdk memiliki hubungan yg spesial, iya kan??... "

-TIDAK, bukan dia yg memberitahuku, tp aku yg bertanya duluan- (Junho mengepalkan tangannya dgn keras, berusaha menahan diri agar jgn sampai dia membantah omongan Jo Kwon, jgn sampai dia memberitahu apa yg sebenarnya terjadi) 

"Hahahahahahah, tentu saja hyung, tentu saja dia akan langsung memberitahuku, hahhahahahah... " Junho tertawa kaku menutupi perasaan yg sebenarnya. 

"Aahhh lalu, apa kau akan pulang ke Korea nanti diacara bahagia kami Junho-ahh? Eemmhh aku berharap kau hadir, dan malah aku jg ingin menjadikanmu sbg pendamping Chansung diatas altar nantinya sambil membawakan cincin pernikahan kami... "

GILA!!! 1 kata itu lah yg terlintas d otak Junho saat mendengar kata2 Jo Kwon, Jo Kwon memang polos atau malah tdk memiliki otak untk berfikir? Bagaimana mungkin dia mengharapkan Junho hadir bahkan membawakan cincin pernikahan mereka? Jo Kwon waras kan? 

"Eemmhhhh... Aku tdk tau Hyung, aku sedang sangat fokus dgn tugas2 kuliah ku disini yg mulai menumpuk, tp akan ku usahakan untk hadir nantinya... " Ujar Junho berusaha mengikuti permainan Jo Kwon, INGAT!! Junho tdk akan menampakkan sedikitpun kelemahannya dihadapan Jo Kwon. 

"Ne, araseoo... Aku tetap berharap kau hadir nantinya..."

"Ne, eemmhh skali lg selamat untk pernikahan kalian ya, dan aku titip Chansung padamu hyung, dia hanyalah namja biasa yg jauh dri kata sempurna, dia ceroboh, dia seperti anak kecil, dia egois dan dia sangat menyebalkan, tp percayalah, dia memiliki hati yg sangat tulus kalau sudh menyayangi seseorg, dan ku rasa kau adalah org yg paling beruntung didunia ini, jaga dia ya, sayangi dia hyung.... " airmata Junho nyaris terjun bebas dipipi nya saat dia mengatakan hal itu, karena bukanlah suatu yg mudah untk menitipkan org yg paling kita cintai didunia ini untk dijaga olh org lain, oh tuhan, adakah yg mau bertukar posisi dgn Junho walau hanya 5 menit?? Agar kalian bisa merasakan seperti apa sakitnya. Junho memejamkan mata, menguatkan hatinya agar jgn sampai dia menangis lg. 

"Aahh tentu saja Junho-ahh, aku tau semua kekurangan Chansung, maka dari itu aku rasa aku akan melengkapinya, akulah yg bisa menyempurnakannya, aku akan membuat dia bahagia Junho-ahh, tenang saja, ne?.. " Jo Kwon mengatakan semuanya dgn nada yg sungguh bahagia, seperti terlupa bahwa org yg sedang berbicara dgn nya saat ini adalah org yg jg mencintai Chansung, tp ntah mengapa Jo Kwon bisa bicara seenteng itu. 

"Aahh baiklah kalau bgitu hyung, aku rasa kalian akan bahagia nantinya... "

"Eemhh gomawo Junho-ah, tp aku tetap menginginkanmu pulang, aku ingin kau menemaniku mempersiapkan segala sesuatu untk pernikahan kami nanti, ckk... Kau tdk mau membantuku ya???.. " Jo Kwon bicara dgn nada sok manjanya,dan ntah mengapa justru Junho serasa ingin mencabik2 mulut itu skrng.

"Aahh mianhe hyung, aku sangat ingin membantumu, tp maaf aku belum bisa pulang ke Korea skrng..." Ujar Junho dgn nada yg sama ceria nya dgn Jo Kwon. 

"Heemmhh baiklah, yasudh Junho-ahh aku tutup tlpn nya ya, soalnya aku harus pergi belanja dgn ibu ku untk mempersiapkan acara lamaran kami yg tingal beberapa hari lagi .."

"Ah nee, anyeong.... "

Ketika tlpn itu terputus Junho langsung berlari kearah dapurnya, membuka kulkas dan mengguyur kepalanya sendiri dgn air es d atas wastafel, sungguh kepalanya seakan ingin meledak sekarang, oh God!! Kau puas skrng Junho? Bukankah kau sendiri yg ingin menelpon Jo Kwon? Lantas jika hatimu kembali sakit skrng kau harus menyalahkan siapa? Sampai kapan kau akan terus bertingkah seperti malaikat begini? 

Tidak, Junho tdk menangis, tdk ada 1 pun airmatanya yg menetes, Junho bisa dgn kuat mengendalikan dirinya sendiri, meski dia harus beberapa kali menepuk2 dadanya yg terasa sesak dan ngilu, tp tetap, dia tdk mengeluarkan airmata sedikitpun, ini kah yg dinamakan terlalu sakit? Hingga akhirnya kau mati rasa untk sekedar menangis. 

...........

Disaat dia sedang mendinginkan emosinya, tiba2 terdengar suara bel berbunyi, siapa yg datang? Seingatnya Junho tdk memiliki janji dgn siapapun hari ini, dan sungguh moodnya skrng sedang sangat buruk untk diganggu, tapi mendengar bel nya terus d tekan dgn tdk sabaran akhirnya Junho melangkah kedepan dgn emosi yg sudh dia siapkan untk menyembur siapapun yg mengganggunya itu. 

Tanpa melihat lg kearah interkom, Junho langsung membuka pintunya dgn kasar, tp tiba2 langkahnya terhuyung kebelakang saat ada 2 org yg menabrak dan memeluknya dgn begitu keras bahkan sangat erat hingga Junho kesulitan bernafas. 

"Nuneo hikkkzzz... "

"Maafkan kami Nuneo karena membiarkanmu sendirian menghadapi semua ini, kau baik2 sajakan? Kau tdk apa2 kan???.. ".

Junho memasang wajah bingungnya saat kedua org itu melepaskan pelukan mreka dan justru kini membolak balik tubuh Junho memeriksa keadaannya. 

"Kau tdk berniat bunuh diri kan Nuneo? Tubuhmu tdk ada yg terluka karena sayatan pisau kan??...."

"Kau msih waraskan? Kau tdk gila kan menghadapi semua ini? Ayo jawab kami Nuneo jgn diam saja, kau baik2 saja kan?... "

"Yaaaakkkkkhhhh.... Apa yg kalian lakukan Jang Wooyoung, Kim Minjuunnnnn?? Aku baik2 sajaaaaaa... Ada apa dgn kalian hah? Knp tiba2 dtng dgn tingkah aneh seperti iniiiiiiiii... " teriak Junho frustasi melihat tingkah kedua tamu nya ini, Ya, akhirnya hari itu Minjun dan Uyong dtng ke apartemennya untk melihat keadaan Junho. 

"Ckk, kami ini mengkhawatirkanmu Nuneo, aiishh apa kau ada es krim d kulkas? Aku ambil ya... " Uyong berjalan cepat meluncur kearah dapur Junho, untungnya dia sudh hafal dgn sifat menyebalkan sahabat2nya ini. 

"Eeemmhh Nuneo, bagaimana keadaanmu? Kau baik2 saja kan?..." Tanya Minjun khawatir saat mereka sudh duduk d ruang tamu. 

"Aku baik2 saja hyung, aku tdk apa2.."

"Berhentilah berbohong, aku tau kau tdk baik2 saja skrng, dan aku minta maaf karena baru bisa mengunjungimu skrng..." 

"Ne ne araseo, pasti karena Taec hyung kan makanya kau menjaga jarak dariku slama ini hyung? Ckk, harus brapa kali aku menjelaskan bahwa aku dan Taec hyung itu tdk ada hubungan apa2, jd untk apa d permasalahkan??..." Tanya Junho langsung ke intinya. 

"Ckk kau ini... Dengarkan dulu penjelasanku baru kau boleh memutuskan sesuatu..." sergah Minjun. 

"Ne, dan kau akan terkejut mendengar cerita kami nantinya... " balas Uyong yg kini sudh duduk bersama mereka sambil memeluk mangkuk es krim nya. 

"Memangnya kalian mau menceritakan apa? Dan Knp kalian langsung bertanya tentang keadaan ku td? Apa kalian sudh tau?.. "

"Kami tau semuanya Nuneo, kau lupa bahwa dulu aku dan Uyong itu berada d kampus yg sama dgn Chansung & Jo Kwon? Jd kami dpt info akuratnya dgn sangat cepat..."

Ah sepertinya Junho memang melupakan hal itu, sudah pasti mereka tau karena dlu mreka berada d kampus yg sama. 

"Lalu? Kalian sudh tau dri awal tp knp tdk menceritakan apapun pd ku?..." 

"Heemmhhhh masalah ini tdk sebatas yg kau ketahui saja Nuneo, banyak hal lain yg terjadi dibelakangmu tp kau tdk tau.... " jawab Minjun pelan, dan Junho semakin menatap mereka penasaran. 

"Sudah hyung, ceritakan saja semuanya... " celetuk Uyong.

"Baiklah, aku akan menceritakan semuanya, tp ku mohon tenangkan dirimu, jgn emosi dlu sampai aku menyelesaikan semuanya... " dan Junho hanya mengangguk pasrah, fakta apa lagi yg harus dia ketahui skrng? Knp banyak sekali hal yg terjadi tp tdk dia sadari? 

"Sebenarnya kedekatan Chansung dan Jo Kwon sudh lama terjalin kembali, eemmhh bahkan sebelum kau pulang ke Korea disaat Natal kemarin, aku sudh mencurigai itu, disaat aku lihat Jo Kwon mulai berani memposting fto2 Chansung lg, bahkan membuat status2 d semua akun SNS nya akhir2 ini jg, dan saat aku bertanya pd Jo Kwon, akhirnya dia menceritakan bahwa memang benar hubungannya dan Chansung sudh membaik lg walaupun mreka tdk memiliki status apapun, dan kau tau? Chansung saat itu masih bersikukuh mempertahankan hubungan kalian, bahkan Chansung berkali2 harus adu mulut dgn org tuanya untk memperjuangkanmu, Chansung menolak untk kembali bersama Jo Kwon, dia sama skali tdk mau, heeemmhh tp pd saat itu org tuanya menekan Chansung untk segera menikah, tp Chansung membantah itu tdk mungkin karna kau masih d Jepang skrng... "

"La-lalu??... " tanya Junho dgn gugup. 

"Lalu org tua nya mengalah untk tidak memaksanya menikah dgn Jo Kwon, tp kau tau? Ibu nya Chansung berapa kali mendatangi org tua ku untk meminta agar Aku yg d jodohkan dgn Chansung.. "

"MWOOOOOOOOOOO???... " twriak Junho histeris, dan secepat kilat Uyong melompat kesamping Junho untk menangkannya, Junho benar2 kelihatan Shock saat ini. "MEMINTA AGAR CHANSUNG MENIKAH DGN MU HYUNG? ANNI WAE?? KNP BISAAA??.. " nada suara Junho terdengar sangat terkejut, untung Uyong menahan tubuhnya dgn sigap, karena jika tdk mungkin Junho benar2 sudh pingsan skrng. 

"Tenang dlu Nuneo tenang, dengarkan dlu kata2 Minjun hyung... " ujar Uyong sambil merangkul pundak Junho.

"Ne, mereka brapa kali meminta agar aku yg dijodohkan dgn Chansung, rp org tua ku dgn jelas menolak, karena mereka tau yg Chansung cintai adalah dirimu, dan jg org tua kita sudh saling mengenal, tentu akan menjadi permusuhan kalau nanti tiba2 aku yg menikah dgn Chansung, dan jg membayangkan untk menikah dgn Chansung pun rasanya snagat sulit, karena slama ini Chansung adalah sahabatku, bagaimana mungkin kami menikah? Dan aku yakin jg kalau sampai itu terjadi, mungkin kau akan mengirim rudal kerumahku, iya kan?? Nah maka dari itu dgn jelas kami menolak, dan itulah alasan knp aku blum siap menemui mu Nuneo, karena aku tau kau dsini pasti tdk tau apa2, kau sama skali tdk tau bagaimana kerasnya usaha keluarga Chansung untk memisahkan hubungan kalian, karena jujur aku tdk tega merusak kebahagiaanmu, aku tau kalian sangat mencintai, dan aku tdk tega kalau sampai melihat kalian terpisah, tp pd akhirnya semua itu benar2 terjadi, aku tdk tau bagaimana critanya sehingga Chansung jd menyetujui untk dinikahkan dgn Jo Kwon, tp aku yakin pasti ada sesuatu yg tdk beres Nuneo, ini pasti bukan kehendak Chansung..."

"Ba-bagaimana mungkin bisa seperti ini hyung? A-apa yg sebenarnya terjadiiiii??.." Junho persis seperti mayat hidup saat ini, mukanya pucat pasi, bibir nya bergetar menahan tangis dan tubuhnya menegang, Uyong terus mengusap lembut pundak Junho, berusaha menyalurkan kekuatan pd sahabatnya itu. 

"Aku tdk tau Nuneo, aku tdk mengerti apa yg membuat Chansung jd meninggalkanmu, tp 1 yg aku tau pasti, meski tak menikah dgn ku atau Jo Kwon, Chansung tetap tdk akan pernah menikah dgn mu, karena org tuanya sangat menolak hubungan kalian, org tuanya sangat menginginkan kalian berpisah, org tuanya akan menghalalkan segala cara untk membuat kalian berpisah... " ucap Minjun yg kini menatap wajah putus asa Junho. 

"A-apa salahku hyung?? Knp mereka sampai tega melakukan ini??.. " lirih Junho

"Aku tdk tau Nuneo, tp yg jelas, aku hanya ingin menyampaikan bahwa sekalipun kau membenci Chansung, jgn pernah benci dia sepenuhnya, karena ini bukan murni kesalahannya, kita tdk tau apa yg skrng dirasa olh Chansung, tp yg jelas, adalah sesuatu yg aneh karena Chansung melupakanmu hanya dlm waktu 2 minggu, aku tau pasti Nuneo, Chansung sangat mencintaimu, dan ntah apa yg bisa mengubah perasaan nya dlm waktu secepat ini... ".

"Ka-kau jg berfikir seperti itu hyung? Kau jg merasakan keanehan ini?.. "

"Ckk, tentu saja Nuneo, aku pun merasakan bahwa Chansung sangat aneh akhir2 ini, beberapa kali aku menghubunginya tp dia selalu memutuskan pembicaraan kami tiba2, bukankah itu mencurigakan?..." tambah Uyong. 

"La-lalu apa yg harus aku lakukan skrng?... " tanya Junho bingung. 

"Yg jelas tenangkan dulu dirimu, dan aku sarankan kau segera pulang ke Korea, aku yakin hati Chansung masih milikmu, dan aku berani bertaruh jika kau bertemu dgn Chansung pasti dia akn tersadar dan kembali lg padamu, perjuangkan cintamu Nuneo, temui dia secepatnya sebelum semuanya terlambat, aku akan memesankan tiket untkmu hari ini juga... " Minjun langsung mengeluarkan handphone nya untk memesan tiket. 

"TIDAK!!! Aku tdk mau hyung..."

"MWOOOOO?? Kau tdk mau?? Knp???... " tanya Uyong dan Minjun bersamaaan. 

"Aku tdk mau, aku punya harga diri, aku bukanlah org serendah itu yg akan merebut Chansung dari Jo Kwon, aku tdk mau, dan aku tdk akan melakukan itu... "

"Apa katamu? Kau sangat mencintai Chansung kan?? Lalu knp kau tdk mau memperjuangkan cintamu hah?? Kau tau, Chansung jg sangat menyayangimu, dan aku yakin jika kau menemuinya skrng maka Chansung akan kembali lg padamu, percayalah... " Minjun mengguncang2 bahu Junho untk menyadarkan namja itu. 

"Aku tau hyung, aku tau hatinya masih milikku, justru itu aku tdk mau menemuinya, karena aku tau dia pasti akan memilihku, lalu bagaimana dgn Jo Kwon? Dia belum tentu bisa kuat kalau nanti Chansung meinggalkannya lg, aku tdk mau mengambil Chansung dgn cara seperti itu Hyung, itu akan membuat aku akan terlihat sangat murahan karna mengambil Chansung dari sisi Jo Kwon, dan aku akan semakin d benci olh keluarga mereka, aku tdk mauuuu, aku tdk mau hyunnngggggg.... " Junho menundukkan kepalanya, berusaha menyembunyikan airmatanya yg nyaris terjatuh kembali, maka dgn sigap Uyong yg berada d sampingnya segera memeluk Junho, Minjun kini berlutut dihadapan Junho dan ikut merangkulnya, sungguh menyedihkan melihat keadaan 3 org sahabat ini. Knp kisah mereka tdk ada yg indah?

"Nuneo, kau harus memperjuangkan cintamu... Ayolahhh, kami akan terus mendukung dan membantu hubungan kalian... " ujar Minjun masih berusaha meyakinkan.

"Tidak hyung, aku lelah, kalian tau kan kalau selama ini aku lah yg selalu berjuang mempertahankan hubungan kami, maka skrng aku mengerah hyung, aku tdk akan melakukan itu lg, aku tdk akan memperjuangkan Chansung lg... " jawab Junho lirih dgn wajah yg terbenam d pundak Uyong.

"Lalu apa yg akan kau lakukan skrng Nuneo??.. " 

"A-aku akan baik2 saja, aku bisa melewati ini semua, aku kuat, kalian jgn mengkhawatirkan ku, dan fikiranku cukup panjang, jd aku tdk akan mengakhiri hidupku dgn cuma2 hanya karena masalah ini, kalian tenang saja... " jawab Junho sambil melepaskan pelukan 2 sahabatnya itu. 

"Sungguh???.. " tanya Minjun lg. 

"Ne, aku akan baik2 saja hyung, lihatlah, aku masih hidup sampai detik ini, dan kalian tau, aku jg barusan dri menelpon Jo Kwon untk mengucapkan selamat atas rencana pernikahan mereka.. "

"MWOOOOO? KAU GILA HAH??.. " #Plaakkk Uyong memukul lengan Junho. 

"Hahhahahaha aku serius Uyongie, aku tdk selemah yg kalian fikir, aku bisa mengatasi ini semua dgn caraku, aku hanya ingin menunjukkan pd Jo Kwon kalau aku tdk akan hancur saat ini, jika pun mreka menunggu untk melihat aku hancur, maka ku pastikan mereka akan menunggu itu seumur hidup, karena seorg Lee Junho tdk lah selemah yg mereka fikir.. " Junho kini tersenyum mantap, mengisyaratkan betapa kuat dirinya, dia menatap kedua sahabatnya yg justru kini mulai berlinang airmata. 

"Bagaimana mungkin bisa kau memiliki hati sekuat itu Nuneo?? Kalau aku berada d posisimu, jgn kan menelpin Jo Kwon untk mengucapkan selamat, menginjakkan kaki untk berjalan luruspun mungkin aku sudh tdk bisa hikkzz... " isak Minjun. 

"Ne, dan kalau aku yg mengalami itu, mungkin aku sudh melompat dari balkon apartemen ini... " tambah Uyong dgn airmata yg mulai menetes jg. 

"Heeeeiiiii Ayolaahhh, knp jd kalian berdua yg menangis?? Aku tdk apa2, tenanglah, aku kuat untk menghadapi semua ini, kgn khawatirkan aku, dan aku pasti akan baik2 saja, kan aku masih memiliki kalian yg sangat menyayangiku... " Ujar Junho sambil merangkul 2 sahabtnya itu, 

Dunia kadang memang terbalik, cinta bisa melumpuhkan org yg paling kuat, dan dilain waktu cinta jg bisa menguatkan org yg paling lemah sekalipun, dan itu lah Junho, dia bisa mengarahkan rasa sakitnya untk menjadi kekuatan yg tak terduga, yg belum tentu org lain bisa melalui semuanya. Tdk ada tangis, tdk ada airmata, dan bahkan tdk ada rasa benci sedikitpun dihatinya saat ini, hati itu masih suci dan bersih, masih tetap menyisakan cinta yg dlm untk Chansung. 

.

.

TBC. 

KAPAN TAMATNYA YA ALLAH, MOLOR MULU INI FF heemmhhhhh mianheeee... Tp ini udh mendekati ending kok beneran sumpah deh hahahahaha... 

.

Jgn lupa komennya ya. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?