Chapter 18

SWEET MEMORY EVER

.

WARNING : TYPO BERTEBARAN

........

@Seoul

Chansung dari td malam blingsatan seperti cacing kepanasan, dia sedang berada d kampusnya, tp sungguh fikirannya tdk berada d tempat, fikirannya jauh melayang ke Jepang, memikirkan Junho yg dari td malam tdk mau mengangkat tlpn ataupun membalas pesan2nya, Chansung panik, ntah apa yg semalam d perbincangkan olh Jo Kwon dan Junho, yg jelas hal itu membuat sifat Junho berubah padanya.

"Nuneo.... Kau sudh d kampus?..."

"Td kau sarapan dlu tdk? Hari ini kau ada kelas pagi kan?? ..."

"Nuneo angkat tlpn ku... "

"Demi tuhan kumohon bls pesanku Nuneo, kau knp? Plisss kolumohon jelaskan pd ku apapun yg mengganggu fikiranmu, jgn diam seperti ini... "

"Nuneooo... "

"Nuneooooo.... "

Ntah sudh berapa puluh pesan ataupun panggilan yg dilayangkan Chansung pd Junho, tp tak ada 1 pun yg d respon.

Bahkan hingga malam harinya Chansung terus2an menghubungi Junho tp tak juga berhasil. Ditengah kegusaran Chansung tiba2 dia melihat timeline SNS dgn status yg ditulis Junho "SULIT BAGIKU UNTK MAAFKANMU,  TAK BISA AKU TRIMA KESALAHANMU, KAU SELALU SAJA MEMBUAT HATI INI HANCUR, AKU SUDAH SIAP HIDUP TANPA DIRIMU, LEBIH BAIK PUTUS" (Lirik lagu) 

Mata Chansung membulat sempurna menatap cuitan Junho, jantung Chansung serasa lepas, seketika dia terduduk lemas dilantai kamarnya, sudah jelas status tsb ditujukan untuknya, sebesar itukah kekecewaan yg dirasa Junho? Apa Junho ingin mengakhiri hubungan mereka sekarang? Sakit, Chansung meremas dadanya sendiri ketika sebutir airmata berhasil lolos mengalir d pipinya, kepalanya terasa berputar menebak hal apa yg sudh membut Junho seperti ini. 

Satu2 nya terdakwa yg ada d benak Chansung adakah Jo Kwon, semua ini pasti gara2 Jo Kwon, Chansung segera mengeluarkan hp nya bermaksud menghubungi Jo Kwon, tp niat itu d urungkan karena akan memperkeruh suasana jika dia kembali berhubungan dgn Jo Kwon, maka Chansung lebih memilih diam. 

"Nuneo jika kau marah padaku, aku pasrah, aku bisa apa jika kau saja tdk memberi kesempatan padaku untk menjelaskan, jika diam mu bisa menyelesaikan semuanya, maka aku turuti... "

1 pesan terakhir yg dikirimkan Chansung ditengah rasa frustasinya kerena sikap Junho.

...........

@Jepang.

Keadaan Junho tak kalah kusutnya dgn Chansung, matanya sudh membengkak, ntah berapa kali airmatanya menetes sendiri karena dia selalu bergelut dgn fikirannya sendiri, berusaha berdamai dan menerima kenyataan tentang semua ini, tp tetap dia merasakan sakit, dan kali ini rasanya lebih sakit, karena akhir2 ini dia merasa Chansung sudh menjadi miliknya seutuhnya, tapi nyatanya dia tetap tak memiliki kekuatan disaat berada d situasi seperti ini. 

Kesedihan Junho semakin menjadi saat membaca pesan terakhir yg dikirimkan Chansung, sungguh bukan maksudnya mendiamkan Chansung, dia hanya berusaha menenangkan dirinya sendiri, meredam emosinya sendiri sampai nanti dia bisa menerima penjelasan Chansung secara baik2.

Aksi diam mereka berlangsung hampir 3 hari, selama Junho d Jepang, ini untk yg pertama kalinya mereka tak bertukar kabar dlm waktu selama ini, hari2 mereka berdua terasa sangat suram, seperti kehilangan semangat, bagaimanapun jg Junho lah yg paking tersiksa disini. 

Malam harinya, Junho benar2 tdk tahan lg menghadapi situasi ini, Karena disaat aksi diamnya, Junho selalu membayangkan Chansung sedang bersama Jo Kwon d Korea sana. Akhirnya dgn segenap kekuatannya dia memutuskan untk menghubungi Chansung duluan.

"Anyeong Channniiieeeeeee... Kangen kangen kangeeeennnnnnnnn... " Teriak Junho seketika tlpn nya sudh diangkat Chansung. Berusaha mencaikan suasana kaku, tolong diingat bahwa mulut bawel Junho adalah senjata andalannya. 

"Mwoyaaaaa?? Aiishhhh kau mau membuatku tuli Nuneo.... " jawab Chansung sewot mendengar teriakan ala Junho

"Hahahahahha mianheeeee, tp aku merindukanmu Channie winny bitty, kau tdk merindukanku eoh??... "

"Heol, akhirnya kau merindukanku jg eoh? Siapa suruh kau diam beberapa hari ini? Sudh puas marahnya???... " tebak Chansung sembarangan

Junho mempoutkan bibirnya kesal, karena dia tau bahwa Chansung jg sengaja memberinya waktu untk sendiri menetralkan perasaannya. 

"Dasar menyebalkan.... " gerutu Junho

"Yakkkhh, kau bilang aku menyebalkan? Aiishhh jincha, seharusnya aku yg bicara begitu..." protes Chansung gak trima. 

"Ne, ne, mianhe.... "

"Hmmmhhh... Lalu? Apa kau sudh siap menceritakan semuanya pd ku??.."

"Ne... "

"Oke, skrng jawab jujur apa yg membuatmu marah pd ku? Apa yg kau bicarakan dgn Jo Kwon malam itu? Dia bilang apa saja padamu? Dan apa maksud dari status SNS mu beberapa hari yg lalu???... " cerocos Chansung tanpa ampun. 

"Yakkhh Hwang chansung, apa kau sedang mengintrogasiku? Aiishhh kau membuatku seperti tersangka kasus kriminal?.. " sungut Junho

"Ne, anggap saja kau pelaku kasus bakso boraks..." jawab Chansung seenaknya. 

"Aiiisshhh Do.... "

"Ne ne, skrng cepat jawab pertanyaanku..." todong Chansung menghentikan aksi protes Junho.

"Heemmhhh malam itu dia membicarakan apa yg kalian lakukan saat menghadiri acara ultah ayahnya.."

"Lalu?... "

"Di-dia jg mengucapkan selamat pada hubungan kita... " Junho sedikit ragu mengatakan bagian ini. 

"Trus??.. "

"Dia jg mengatakan bahwa dia sudh mengalah dan akan membiarkanmu bersamaku... " Ucap Junho lirih tp masih bisa d dengar olh Chansung. 

"Hhhmmm... Lalu apa yg membuatmu marah? Bukankah seharusnya kau senang? Dan knp malah menulis status SNS yg nyaris membuatku buta itu eoh?.. "

"Molla, aku merasa dia tdk sungguh2 mengatakan itu, prasaan ku berkata bahwa ada maksud lain yg tersimpan dri kata2nya, apalagi saat dia minta maaf karena selalu berada d tengah2 keluarhamu, mungkin dia bisa melepaskanmu, tp aku rasa dia tdk akan melepaskan keluargamu..." Ucap Junho kali ini terdengar benar2 menyayat hati, dan Chansung menyadari apa yg membuat Junho berubah beberapa hari ini. 

Chansung menarik nafas panjang, berusaha mencari kata2 yg tepat untk menjawab kata2 Junho. 

"Nuneo dengarkan aku, aku tdk tau apa maksud tersembunyi dari kata2 Jo Kwon bahwa dia akan merelakan aku pdamu, tp untk kata2 bahwa dia tdk bisa melepaskan keluargaku, aku rasa itu mungkin benar, aku tdk bisa menutupi fakta bahwa Jo Kwon masih sangat dekat dgn ibuku, aku minta maaf untk hal itu... "

Hati Junho kembali terasa d remuk dgn keras, dia memejamkan matanya, berusaha menetralisir rasa sakit itu, dan akhirnya tak seoatah katapun yg keluar dari bibirnya saat ini. 

"Nuneo... Kau tau? Skrng aku jg sedang berusaha membuka hati kedua org tua ku agar bisa menerimamu secara lebih, aku tau ini tak kan mudah mengingat Jo Kwon selalu bersama mereka, tp Aku berjanji, aku akan melakukan segala cara agar nanti kau bisa masuk d tengah2 keluargaku, dan ku mohon, selagi aku melakukan itu, kau harus tetap mempercayaiku, jgn meragukan perasaanku, beri aku kekuatan agar bisa meyakinkan kedua org tuaku, aku butuh support darimu, jadi jgn mendiamkanku seperti beberapa hari ini, kau tau, itu membuatku jd merasa memperjuangkan sesuatu yg akn berakhir sia2 karena kau tak mendukungku, aku mohon tetaplah berada disampingku Nuneo... "

DEG!! Hati Junho yg td terasa sakit kini seperti ada aliran hangat yg menyapa relung hatinya, benarkah ini? Benarkan Chansung sedang berjuang untknya?

"Nuneooo... Jawab aku... " gumam Chansung lirih.

"Ne Channie, mianhe, mianhe karena aku menempatkanmu pd posisi yg sulit seperti ini... " jawab Junho akhirnya. 

"Anni, seharusnya akulah yg minta maaf, karena yg berada d posisi sulit itu adalah kau, bukan aku, kita pasti bisa melalui ini semua asal kita terus bersama, jd jgn pernah pergi dariku Nuneo, tetaplah bersamaku apapun yg trjadi, dan kumohon bersabarlah selagi aku memperjuangkan ini, kau mau berjanji??... "

Sebuah senyum mengembang d bibir indah Junho, perasaan bahagia kini menyelimuti hatinya, menepis rasa sakit yg dia rasakan beberapa hari ini.

"Ne... Aku berjanji Channie... "

"Gomawoo.... " jawab Chansung lega... "Lalu apa saja yg kau lakukan beberapa hari ini, uumm? Kau tdk apa2 kan disana? Kau baik2 saja?... " tanya Chansung khawatir.

"Tentu saja aku baik2 saja Channie, aku kuliah seperti biasanya, dan kau sendiri? Apa yg kau lakukan bberapa hari ini? Atau jgn2 kau bersama Jo Kwon lg?.. "

"Demi tuhan Nuneo, baru beberapa detik yg lalu kau bilang akan mempercayaiku, lalu knp skrng kau sudh menuduhku lg, eoh?..." tanya Chansung terdengar frustasi.

"Aku tdk menuduhmu, aku hanya bertanya saja, knp kau jd marah??... " oh tuhan siapapun jg tolong ingatkan Chansung bahwa Junho setara dgn Dewa yg kata2nya tdk pernah salah. 

"Ne ne... Mianhe... Heemmhhh aku jg melakukan hal seperti biasanya beberapa hri ini, tp kau tau? Hari2 ku terasa sunyi tanpa mulut nyinyirmu itu hahahhaahhaha.... " akhirnya Chansung tertawa, ya, lebih tepatnya mengejek Junho. 

"Yaakkhhhh, kau mengataiku eoh? Dasar menyebalkan... " ucap Junho kesal. 

"Kau tau? Aku sangat merindukanmu Nuneo, aku ingin kau ada disini bersamaku... " ujar Chansung tiba2 dari hatinya yg paling dalam. 

Junho tercekat, bagaimanapun jg dia merasakan kerinduan yg sama ssperti Chansung, "Ne... Aku jg merindukanmu Channie, mianhe karena aku tdk berada d dekatmu, aku berjanji akan pulang secepatnya kalau nanti ada jadwal libur semester... "

"Heemmhh dan itu masih lama, jgn menghilang seperti beberapa hari kemarin Nuneo, aku tdk mengenal org lain yg bisa kutanyai tentang keadaanmu disana, jd saat kau tak ada Kabar maka aksesku tentangmu benar2 hilang, aku tdk tau harus menghubungi siapa... "

"Ne ne... Mianhe... Aku tdk akan melakukan itu lg... "

"Heemmhh... Apa kau sudh bertemu dgn Taec hyung?... "

"Belum, kami masih sibuk kuliah..." 

"Lalu bagaimana dgn Minjun hyung? Kau jg sudh bertemu dgn nya?... "

"MWOOOO?? Minjun hyung? Maksudmu? Minjun hyung ada d Jepang skrng?..." tanya Junho kaget. 

"Ne, dia berangkat ke Jepang 2 hari yg lalu, dia sudh d terima d salah satu Univ jg disana... "

"MWOOOOO?? Knp dia tdk memberi kabar padaku? Knp tiba2 dia pindah k Jepang jg? Apa ini karena Taec Hyung? Karena Yg aku tau, Uyongie yg akan pindah kesini, tp knp malah Minjun hyung??.. "

"Jangankan kau, dia saja tdk memberi kabar pd kami disini bahwa dia sudh berangkat ke Jepang, aku jg tau beritanya dari Kampus, dan mungkin kurasa benar ini ada hubungannya dgn Taec hyung, kalau masalah Uyingie, dia masih membutuhkan waktu untk menstabilkan dirinya dulu, baru setelah itu dia akn pindah kesana juga.. "

"Ahhhh begitu, aisshh Minjun hyung benar2 keterlaluan, bagaimana bisa dia ke Jepang tanpa memberi kabar, ckk... "

"Ya sudh nanti kau coba hubungi dia, skrng kau istirahat dlu ya, ini sudh larut malam Nuneo... "

"Heemmhh ne, kau jg istirahat ya... "

"Ne, jalja Nuneo... Bogoshipounde... "

"Nado... " #PLIP, Junho memutuskan sambungan telpon, wajahnya memerah, ntah knp dia merasa bahwa Chansung memperlakukannya benar2 seperti kekasihnya skrng. Junho berguling2 diatas tempat tidurnya sambil senyum2 sendiri seperti org gila (?)

........

Keadaan Wooyoung sudh sedikit lebih stabil, dia tinggal mengurus beberapa keperluan dikampus untk proses perpindahannya ke Jepang.

Wooyoung melangkahkan kakinya cepat menyusuri koridor kampus, dia sudh memasang ear phone ditelinganya untk mnghindari pertanyaan2 yg dri td mengganggunya. 

"Ku Dengar Nichkhun akan segera menikah?.. "

"Heii knp dia bukan menikah dgn mu??.. "

"Hahahaah sungguh mengagetkan Nichkhun yg selama ini terlihat sangat menyayangimu ternyata bisa meninggalkanmu juga... "

"Mungkin kau merasa terlalu dicintai makanya selama ini kau suka bersikap semaumu kan?.. "

"Apa karena ditinggal Nichkhun makanya kau tdk masuk kuliah selama ini??.. "

"Apa benar kau jg nyaris gila karena ini??.. "

"Ahhh kalau aku jadimu, mungkin aku sudh bunuh diri saja skrng... "

Sederet kata2 panas terus mengalir indah ditelinga Uyong dari pertama dia menginjakkan kakinya d Kampus, berita tentang Nichkhun yg akan menikah telah terdengar di seantero kampus, kabar ini sangat mengejutkan mengingat yg mereka tau bahwa selama ini Nichkhun terlihat selalu mesra dgn Wooyoung, maka jadilah Uyong sbg bahan bullyan dari teman2nya yg lain.

Dari td terdengar Uyong sudh mendengus kesal, dia bingung harus bagaimana mengingat Minjun jg sudh atda d kampus, Uyong bersumpah ini yg trakhir kalinya dia menginjakkan kaki d kampus ini.

BUGHHH!! Uyong tak sengaja menabrak seseorg lantaran dia berjalan tergesa2.

"Aawwwwwhhh.... " Ringisnya sambil memegangi siku nya yg tak sengaja menghantam tembok. 

"Uyongie, gwenchana? Aku sudh memanggilmu dri jauh tp kau masih saja berjalan cepat sampai menabrak ku yg dri td berdiri disini... "

"Channie... " Uyong bisa bernafas lega ternyata yg ditabraknya adalah Chansung. 

"Eoh, kau knp? Knp ke kampus sendirian? Knp tdk bilang pd ku?..." tanya Chansung

"A-aku... Aku harus buru2 menyelesaikan berkas2 untk proses pindah ke kampus d Jepang Channie, ta-tapi..."

"Tapi apa??... " tanya Chansung tak sabaran.

Tiba2 dtng beberapa org yoeja mendekat kearah mereka, yg ternyata adalah teman sekelas Uyong. 

"Yakkhh Uyong-ssi, akhirnya kau masuk ke kampus jg eoh?? Kau sudh sembuh dri rasa traumamu ditinggal Nichkhun?? Hahahahahah... " ejek Yeoja tsb. 

"Kalau aku jd kau, mungkin aku tdk akan menginjakkan kaki d kampus ini lg, atau kau sengaja untk mengenang Nichkhun lg??.. " sambar yg lainnya. 

Skrng Chansung sadar apa yg membuat Uyong tampak ketakutan dari tadi. 

"Yakkhhh kalian... " Chansung kini angkat bicara, "Apa menurut kalian ini lucu? Pernahkah kalian membayangkan kalau kalian berada d posisi Uyongie? Sanggup kah kalian berkata seperti TADI??.. " Teriak Chansung lantang karena tak terima Uyong d ejek seperti itu, sementara Uyonlg masih membatu ketakutan ditempat.

Para Yeoja tsb mundur beberapa langkah mendengar kata2 Chansung, "Kalau kalian dtng kesini hanya untk Menghina Uyongie, aku sarankan lebih baik kalian pergi, karena aku jg bisa menggunakan kekuatanku untk menyakiti perempuan... " gertak Chansung, dan sukses membuat yeoja2 tsb berlari menjauhi mereka. 

"Uyongie... Gwenchana???.. " Chansung kembali mendekati Uyong yg dri td hanya diam dan matanya berkaca2. "Plissss jgn menangis Uyongie, kau tdk boleh mengeluarkan airmata lagi... "

"A-aku benci tempat ini Channie, a-aku tdk mau disini lagi... " Ucap Uyong ketakutan. 

"Ne, berkas2 mu sudh selesaikan??.." tanya Chansung, dan Uyong mengangguk, "Kajja, kita pulang skrng, jgn lupa pakai lg earphone mu.. " ucap Chansung kemudian mengantar Uyong pulang.

...........

@Japan

"Aiishhh... Kau sudh dimana Lee Junho? Knp lama sekali? Kau yakin tdk tersasar??.." dari td Taec sedang menunggu kedatangan Junho, hari ini mereka janji bertemu disebuah taman bermain, yg jg merupakan pertama kalinya mereka bertemu selama d Jepang.

Junho sudh hampir telat 1 jam, dan itu membuat Taec gelisah, dia takut terjadi apa2 dengan Junho mengingat anak itu belum terlalu lama d Jepang.

"Hyunnnnggggggg.... " Spontan Taec menoleh kearah sumber suara, dia melihat Junho sedang berlari kearahnya dan melambaikan tangan. 

Akhir Taec bisa bernafas lega, Junho berlari kearah Taec disertai dgn senyum cerianya, dan setelah dekat dia sontak memeluk Taec dgn erat, melepaskan kerinduan pd sahabatnya ini, Taec pun mengikuti pelukan Junho yg melompat2 dan berputar2, alhasil mereka berdua tampak seperti Teletubbies yg saling berpelukan bahagia saat melihat bayi mataharinya tertawa (?) #plakkkk #abaikan

"Aku sangat merindukan mu hyunnnggg...." Ucap Junho masih dgn memeluk erat Taec. 

"Nadooo, aku jg sangat merindukanmu dan mulut bawelmu Nuneo hahahahaha... "

"Aiishhh jincha, kau merindukanku mungkin lebih tepatnya rindu untk mengerjaiku, iya??.. " sungut Junho setelah menjauhkan diri dari pelukan Taec. 

"Hahahahahahahha... Itu kau tau, Ecieeee yg sudh jd Org Jepang, apa harus kita bicara menggunakan bahasa Jepang skrng?.. " goda Taec.

"Andweeee... Aku belum terlalu hafal kosa kata Jepang hyung. 

Dan Taecpun tertawa terbahak2 mendengar pengakuan polos Junho.

"Kajja, kita masuk Skrng..."

Jangan tanya bagaimana serunya kegiatan mereka hari ini, mereka seperti terlupa bahwa ini adalah Jepang, mereka seakan kembali mengulang kegiatan yg sering mereka lakukan d Korea dlu. Dan jgn lupakan jg tatapan mata org2 disana melihat kegialaan Tom And Jerry ini.

"Kau lelah Nuneo??.. " tanya Taec setelah mereka berkeliling dan menaiki beberapa wahana permainan dksana. 

"Eoh, aku lelah, tp aku senang sekali, aku serasa kita kembali ke Korea..." Ucap Junho. 

"Ne, aku juga, aku bahagia akhirnya bisa memiliki sahabat lg disini... "

"Oh ya, Minjun hyung sudh d Jepang skrng, kau sudh tau?? "

"Ne... Aku sudh tau..." jwb Taec singkat. 

"Heemmhh... Aku rasa akan lebih seru kalau kita hari ini mengajak Minjun hyung juga..."

"Andwee, shieroo... " teriak Taec tiba2.

"MWOYAAA?? Kau mengagetkan ku saja, wae?? Wae eoh? Knp kau tdk mau mengajak Minjun hyung??..." 

Taec terdiam tak menjawab, mendengar nama Minjun hatinya kembali teringat dgn yg dulu terjadi di Korea. 

"Aku tdk mau Nuneo, karena kalau bertemu dgn nya lg pasti akan ada yg namanya baper lg, aku takut nanti dia salah lg mengartikan sikap ku seperti d Korea dlu... "

Junho akhirnya faham alasan knp Taec tdk mau berurusan lg dgn Minjun. "Apa itu tdk terlalu kejam hyung? Dia kan sahabat mu jg? ..."

"Nuneo, kau jg sahabatku kan? Skrng aku tanya, apa kau merasa ada getaran khusus saat aku memperlakukanmu dgn baik?... "

Junho mengerutkan keningnya, kemudian dia menggeleng "Aku merasa biasa2 saja... "

"Nah, asal Minjunie bisa merasa biasa2 saja jg saat bertemu dgn ku, maka aku mau menemuinya, tp jika dia masih mengharap lebih dariku, maka aku tdk mau, lagipula apa yg kulakukan padanya itu hanyalah sebatas sahabat, bahkan aku memperlakukanmu lbih dari itu, tp kau bissa2 saja, tp knp Minjun harus mengharap lebih padaku?? 

"Hati setiap manusiakan berbeda hyung, tak boleh kau samakan..."

"Arra, tp hanya saja sikapnya itu jd membuatku risih untk dekat dgn nya seperti dahulu, karena sampai kapanpun aku tdk akan bisa menyayanginya secara lebih, jd skali lg aku katakan, aku tdk mau bertemu dgn nya... " ucap Taec dgn tegas. 

"Ne ne... Oh ya kau tau? Uyongie jg sebentar lg akan pindah ksini..."

"Heemmhh aku tau, aku benar2 kasian pada anak itu, bagaimana mungkin Khunnie melakukan ini padanya..." Taec terdengar menghela nafas panjang. 

"Ini benar2 sulit untk nya hyung..."

"Dan parahnya lg aku tdk berada d dekatnya saat itu, aku benar2 sahabat yg buruk, tp aku rasa itu jg ada baiknya, karena jika aku d Korea mungkin Khunnie sudh mati d tanganku saat itu.. " ujar Taec geram. 

"Sudah jgn dibahas lg, nanti kita bisa menguatkan Uyongie saat dia sudh disini..."

"Ne, aku tdk akan membiarkan dia kembali memikirkan Nichkhun nantinya, oh ya ini sudh hampir malam, kajja kita pulang, aku akan mengantarmu, sekaligus aku ingin tau apartemenmu ..."

"Mwo?? Tp apartemenku jauh hyung, hampir 2 jam dari sini, tdk apa2 aku pulang sendiri saja.." tolak Junho. 

"Anni, biar ku antar, nanti kalau ada apa2 dgn mu bisa2 aku yg mati d bunuh olh raja pisang d Seoul sana hahahahahah... "

Kemudian mereka pulang bersama, Taec yg lebih banyak tau tempat2 di Jepang, kembali mengajak Junho melihat2 sekeliling kota, ya, Taec benar2 menjaga Junho dgn baik. 

........

"Yeobosseo green cat... "

Sapaan yg terdengar menyebalkan itu membuat Taec menghentikan langkahnya menuju kamar mandi. 

"Aiishhh jinchaaaa, maknae durhaka, tak bisa kah kau menyapaku dgn lebih baik?.. " protes Taec ketika dia mengangkat tlpn dri org yg sudh sangat dikenalnya itu. 

"Hahahahahahha..oke ku ulangi, yeobosseo Chagiya..."

"Yakkkhh kajimaaaaaaaa.... Oke oke, lebih baik kau menyapaku seperti biasa saja, kau tau? Yg barusan itu terdengar lebih menyeramkan... "

"Hahahahahahah... Dasar tikus besar dari Boston... " terdengar suara tawa puas dari seberang sana. 

"Ne ne ne, ada apa kau menghubungiku tuan pisang? Aku sudh mengantar kekasihmu pulang dgn aman... " ucap Taec pd org yg tak lain adalah Chansung itu. 

"Ne, gomawo hyung, aku jg sudh melihat fto2 kalian td, ada beberapa yg dikirmnya padaku... "

"Heol, baguslah, lalu kapan kau akan kesini? Agar kita bisa berkumpul lg?... ".

"Akan ku usahakan untk kesana hyung, tp aku belum tau kapan, oh ya, besok malam Uyongie jg berangkat ke Jepang... "

"Ne, aku sudh tau... "

"Keadaannya belum benar2 baik hyung, kau harus menjaga nya disana, pastikan dia tdk down lagi seperti disini... "

"Arra, aku akan mengenalkannya dgn teman2ku disini, yaaaa siapa tau ada yg bisa menggantikan posisi Khunnie dihatinya... "

"Heemhhh tp itu tak kan mudah hyung, kau tau seberapa lama dia menjalin hubungan dgn Khunnie, jd bukan hal yg gampang untk menggantinya dgn org yg baru ..."

"Ne, aku tau, tp tdk salahnya mencoba kan?..."

"Ya ya, lakukan apapun untk membuat dia bisa melupakan Khunnie secepatnya, tp jgn lakukan apapun untk membuat Junho jd melupakanku.. "

Tiba2 senyum jahil mengembang d bibir Taec, "Ahaaa... Aku rasa itu ide yg bagus, bagaimana kalau aku mengenalkan Junho pd teman2ku jg? Yaaaa supaya Junho bisa ada teman dekat sekedar untk main2 disini... "

"Hahahahahah jgn macam2 hyung, tp coba saja, aku tau Junho takkan pernah berpaling dariku... " tawa Chansung terdengar mengejek

"Eeiii kau pede skali Hwang Chansung..." ucap Taec meremehkan. 

"Hahahaahha, karena aku tau hati Junho hanya milikku, Heemnhh ya sudh Hyung, aku istirahat dlu ya, bhaayyyy... " kemudian Chansung memutuskan telpon dgn tdk sopannya.

......

 

Pagi itu Junho sedang duduk d kelasnya bersama Seulong dan Mark, mereka berbincang2 menanggapi curhatan Seulong yg sedang ada sedikit msalah dgn kekasihnya. Lalu dgn usilnya Junho dan Mark menulis status di twitter "SUDAH TAU DIA ADA YG PUNYA, LALU ANDA HADIR SBG PERUSAK, AAHHH... BETAPA MURAHANNYA ANDA" .... Status tsb mereka tujukan untk org yg mengganggu hubungan Seulong dan pacarnya yg kebetulan berada d kampus yg sama dgn mereka, kemudian aksi ngobrol mereka terhenti ketika dosen yg akan mengisi kuliah hari itu sudh masuk ke kelas. 

Kurang lebih 4 jam bergelut dgn materi2 yg disampaikan olh dosen, akhirnya kelas mereka siang itu berakhir, sudh pasti d sertai dgn rasa lelah dan lapar, mereka ber-3 beranjak ke kantin, saat tiba dikantin mata Junho terbelalak ketika dia melihat handphonenya ada puluhan bahkan nyaris ratusan misscall semuanya dari Chansung, Junho tercekat kaget, apa yg membuat Chansung menghubunginya sampai sebanyak ini? kemudian dia melihat ada beberapa pesan jg yg masuk dari Chansung. 

"Apa maksudmu menulis status di SNS seperti itu Nuneo??... "

"Nuneo ayo angkat tlpn ku, apa maksud status yg kau tulis itu? Siapa yg kau bilang murahan? 

"Nuneo jawab, sejak kapan kau bisa berkata sekasar itu di status SNS??..."

"LEE JUNHO JAWAB AKU..."

"AKU BENAR2 KECEWA DGN MU JUNHO.."

Junho membatu ketika membaca pesan2 itu, apa yg sebenarnya terjadi? Knp Chansung mempermasalahkan status SNS nya? Tubuh Junho bergetar ketakutan, ditengah rasa bingungnya tiba2 handphonenya bergetar dan terlihat nama Chansung yg memanggilnya. 

"Yeobose.... ".

"KENAPA KAU BARU MENGANGKAT TLPN KU HAH? DARIMANA SAJA KAU??.. " Tiba2 terdengar suara bentakan dari seberang sana.

"Cha-channie, a-aku.. "

"Terserah kau mau darimana, skrng kau jelaskan apa maksud status twittermu itu hah? Siapa yg kau bilang murahan?..."

"I-itu... "

"Itu untk Jo Kwon iya?? Bukankah sudh kujelaskan padamu jgn lakukan hal apapun selagi aku berusaha memperjuangkan mu, tp knp kau malah melakukan hal ini eoh? Kau tau efeknya? Jo Kwon menangis td gara2 melihat statusmu, dan dia langsung mengadu pada ibunya, dan kau tau?? Ibu nya langsung mengirim pesan pdku yg berisi ocehan, ibu Jo Kwon marah besar, dan parahnya yg membaca pesan itu adalah ibuku karena td aku sedang mandi, oh tuhan ayolah Lee Junho, bisakah kau berfikir dlu sebelum bertindak? Kau membuat ibuku dan ibu Jo Kwon jd bertengkar hebat karena masalah ini, DIMANA OTAKMU LEE JUNHOOOOO???... "

TES!!! Airmata Junho menetes dengan sendirinya mendengar kata2 Chansung, knp jd serumit ini? Apa yg salahnya dgn status itu? Bukankah dia menulis itu untk Seulong, bahkan dia sama skali tdk memikirkan tentang Jo Kwon. 

"KENAPA KAU DIAM EOH? KAU BARU SADAR APA AKIBAT PERBUATANMU ITU SKRNG???.. " Bentak Chansung lg.

Airmata Junho semakin deras mengalir, Seulong dan Mark yg dri td menatap aneh kearah Junho kini semakin panik melihat temannya itu tiba2 menangis.

"Hyung kau knp?... " Tanya Mark, Junho tdk menjawab, tp justru dia keluar dari kantin meninggakkan mereka berdua, Junho mencari tempat yg sepi agar bisa bicara berdua dgn Chansung. Dan sepertinya ruang kosong dibelakang kantin adalah pilihan yg tepat. 

"JAWAB AKU LEE JUNHO... " Teriak Chansung lg. 

"Bisakah kau dengarkan penjelasanku dlu sebelum kau memakiku seperti ini?..." Ucap Junho lirih.

"Ne, silahkan..." ketus Chansung. 

"A-aku td dari ada kelas pagi, dan aku baru keluar siang ini, jd aku tdk tau kalau dri td pagi kau menghubungiku, apa kau mulai lupa dgn jadwal kuliahku? Seharusnya kau tau kalau aku kuliah pagi hari ini?.... "

"......." DEG!! Kini Chansung yg terdiam, bagaimana mungkin dia melupakan hal itu, bukankah dia tau semua jadwal kuliah Junho? 

"Dan untuk status itu, knp kau langsung menuduhku menulis status itu untk Jo Kwon? Apa kau fikir hidupku hanya tentang Jo Kwon saja? Apa kau fikir tdk ada org lain d hidupku sehingga apapun yg kulakukan selalu tertuju untk Jo Kwon?? Aku jg punya banyak teman, tp knp kau langsung menuduh aku menulis itu untk Jo Kwon? Bahkan terlintas nama Jo Kwon d fikiranku pun tdk Channie, status itu aku tulis sebelum masuk kelas td pagi saat aku dan Mark sedang mendengarkan Seulong hyung bercerita tentang kekasihnya yg d rebut org, apa aku salah Hwang Chansung??? JAWAB.. " Kini Junho tak kuat lg menahan emosinya yg juga ikut tersulut. 

"I-itu... A-aku tdk tau kalau kau menulis itu untk Seulong..." gugup Chansung. 

"Bagaimana jg kau akan tau kalau kau sama skali tdk mendengar penjelasanku dlu, kau langsung menuduh dan membentakku Channie, sejak kapan aku suka d bentaakkkkk?? Hikkkkzzz... " tangis yg berusaha disembunyikan Junho kini pecah sudah, dia menangis dgn terisak dan sangat pilu selama beberapa saat sampai2 Chansung jg hampir ikut menangis karena merasa bersalah.

"Nu-neo.. Hajimaaa... Jebhalll... Mianhe Nuneo, jongmal mianhee... " Ucap Chansung yg merasa sangat bersalah. 

"Wae Channie wae?? Hiikkzzzz... Knp kau selalu seperti ini kalau sudh berhubungan dgn Jo Kwon? Setakut itukah kau kalau dia tersakiti? Hikkzzz... Aku tdk sejahat itu Channie... " isak Junho

"Anni, aku bukan takut dia tersakiti Nuneo, kumohon mengertilah, bahwa dari semua ini justru aku menakutkan kau yg tersakiti... "

"Bohong, yg ada d fikiranmu hanya Jo kwon Jo Kwon dan Jo Kwon, knp kau setega ini pd ku Channie?? Hikkzzzz... "

"Demi tuhan Lee Junho aku tdk memikirkan dia, aku sepanik td karena ibuku yg membaca pesan dri ibu Jo Kwon, dan kata2nya sangat kasar, dan juga ibu Jo Kwon membawa namamu disana, aku hanya takut ibuku semakin membencimu nantinya Nuneo, dan dari td ibuku bertanya apa tujuanmu menulis status seperti itu, makanya aku panik menghubungimu, sampai2 aku lupa bahwa hari ini kau ada kuliah pagi, aku hanya butuh jawaban darimu agar bisa menjelaskan pd ibuku, ku mohon jg salah faham... " sesal Chansung. 

"Tapi kau membentakku Channie, hiikkzzzz... Kau bahkan memanggilku dgn nama Lee Junho, kau hanya melakukan itu kalau kau benar2 marah, aku takut, hikkzzz... Aku takut kalau kau seperti ini... "

Chansung membenturkan kepalanya sendiri ke dinding, apa yg sudh dia lakukan pd org yg sangat dicintainya ini? Seharusnya dia mempercayai Junho, bukan malah membuatnya menangis dan ketakutan seperti ini, oh tuhan.

"Mianhe, jongmal mianhe Nuneo, jgn menangis lg ku mohon... "

"Hikkzzz.. Kau jahat Channie, kau membuatku takut hikkkzzz... "

"Hajima, jangan menangis lg Nuneo kumohon, aku tdk ada disana jd aku tdk bisa memelukmu, kumohon Nuneo tenanglah, jgn menangis lg, aku benar2 minta maaf..." suara Chansung kini jg terdengar mulai terisak. 

Tiba2 ada yg menyambar hp Junho dari tangannya, saat Junho melihat kearah sang pelaku ternyata itu adalah Seulong, rupanya Seulong dan Mark mengikuti Junho saat dia keluar kantin smabil menangis td, karena mereka tau pasti terjadi sesuatu yg tdk beres.

"Kau yg bernama Hwang Chansung, kurasa kau benar2 sudh keterlaluan kali ini, jika mantan kekasihmu itu yg membuat Junho menangis mungkin aku masih bisa diam, tp jika KAU sendiri yg membuatnya bersedih, kurasa aku tdk bisa diam saja... " ujar Seulong dgn wajah serius bicara pd Chansung, sementara Mark sedang menenangkan Junho. 

"Ka-kau..."

"Apa? Kau mau bicara apa? Kau tau bahwa kau sudh membuat Menangis histeris seperti ini? Apa kau tau bahwa tugas2 kuliah kami td sudh membuat pusing, ditambah lg dgn kelakuanmu ini, sepertinya kau benar2 namja paling pabbo yg pernah aku kenal, bagaimana mungkin kau menuduh kekasihmu sendiri seperti itu hanya karena ada nama mantanmu yg terseret, pdhal kau tau? Junho, aku dan Mark menulis status yg sma td pagi, jd ini sama skali tdk ada hubungannya dgn mantanmu itu.."

Chansung terdiam, karena apa yg dikatakan Seulong memang benar, seharusnya dia tdk berkata sekasar itu pd Junho td. "Mi-mianhe... "

"Apa kau fikir Junho akan baik2 saja hanya dgn kata maaf mu itu? ..."

"Aku tau aku salah, Kumohon bantu aku, tolong tenangkan dia, aku benar2 tdk bermaksud membuatnya menangis, td aku hanya panik..."

"Tanpa kau mintapun pasti kami akan menjaganya, dan kurasa mulai skrng kau harus memiliki kontak ku ataupun Mark, jd jika ada apa2 kau bisa bertanya pd kami, tdk seperti td yg langsung melabrak Junho..."

Kemudian Seulong saling bertukar kontak agar bisa saling menghubungi nantinya, ingin rasanya Seulong memaki Chansung habis2an,tp dia tau bajwa Junho sangat menyayangi Chansung, jd yg bisa dilakukan Seulong adalah berperan sbg penolong agar hubungan temannya ini baik2 saja.

.

.

.

TBC

.

JGN LUPA KOMENNYA YA. UNTUK MENAMBAH SEMANGAT AUTHOR UNTK UP CHAP SELANJUTNYA. THANKS

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?