LBB6

Little Blue Bird
Please Subscribe to read the full chapter

Oemma melihat Jeun Hee heboh mondar mandir di kamarnya. Menyiapkan seragam. Memilih buku. Membersihkan sepatu. Memastikan kaos kaki sudah ada. Menyetel alarm. Lalu kembali pada seragamnya, buku, tas sekolah, sepatu…….begitu terus sejak sore tadi. Dia melupakan makan malamnya.

 

Oemma geleng kepala. Dia segera menghentikan Jeun Hee. Menyeretnya keluar.

 

"Oemma aku belum selesai."

 

"Apa yang belum disiapkan? Semua sudah siap sayang. Kau hanya perlu makan malam kemudian tidur. Bangun ketika alarm berbunyi, bersiap lalu berangkat sekolah. Changmin bilang akan menjemputmu."

 

"Tapi, itu belum,"

 

Oemma memutar tubuh Jeun Hee menghadapnya. Menepuk kedua bahu Jeun Hee. "Kau gugup?"

 

Jeun Hee menggeleng. "Aku senang. Sangat senang!"

 

"Kalau begitu tidak masalah. Jika ada yang belum siap oemma, appa dan Jong hyung akan membantumu. Sekarang isi perutmu dan lekaslah tidur."

 

"Baiklah," Jeun Hee mengiyakan dengan pasrah. "Apa sekolah menyenangkan oemma?" tanyanya kemudian.

 

Oemma memeluk lengan Jeun Hee dan menuruni tangga bersama. "Sangat menyenangkan. Ada banyak teman dan ekskul. Jangan terlalu serius. Nikmati hidupmu sekarang."

 

Jeun hee mengangguk cepat. Ini yang selalu dia inginkan. Pergi sekolah. Dia sangat bahagia saat appa mengatakan akan mengirimnya untuk sekolah formal kemarin malam. Dia sampai tidak bisa bicara. Jika dulu dia hanya bisa melihat anak sekolahan di tv yang diam-diam dia tonton, sekarang dia menjadi anak sekolah sungguhan. Entah bagaimana orang tua angkatnya mengatur agar ia bisa masuk ke  junior high school, dan bisa langsung masuk ke kelas 9. Padahal dia hanya menjalani home schooling selama ini hingga terdaftar sebagai mahasiswa di harvard university. Mereka juga mengatur agar Jeun Hee masuk dikelas yang sama dengan Changmin. Ya sejak malam itu dia dan Changmin menjadi sangat dekat sekarang. Changmin sering datang ke rumah hanya untuk bertemu Jeun Hee. Bermain didalam rumah atau keluar pergi ke game center lalu pulangnya makan es krim. Seringnya Jeun Hee minta ditraktir karena changmin sering kalah main game.

 

Pagi-pagi sekali mereka pergi berbelanja semua keperluan untuknya. Jeun hee sangat antusias melihat keperluan sekolah yang banyak modelnya, hingga dia bingung menentukan pilihan. Untungnya dia tertolong oleh Jonghyung yang membantunya memilih. Tas sekolah, atk, sepatu, kaos kaki dan seragam sekolah. Keluarga Lee takjub dengan keantusiasan yang dimiliki Jeun Hee. Sangat wajar bagi mereka. Ini adalah kali pertama untuk Jeun Hee bersekolah resmi. Berada dalam satu gedung dengan guru terbatas dan murid banyak. Serta banyak lagi kegiatan sekolah yang tidak akan membuatnya bosan dan untuk hidup normal sebagai remaja.

 

"Aigo Jeun, ini jam berapa?!" Jonghyun bertanya tidak percaya. Dia saja baru bangun dan masih mengantuk. Tapi adiknya masuk ke kamarnya, sudah berseragam rapi lengkap dengan semua atribut sekolah. Jongnyun melihat ke jam dinding. Matanya melebar sejadi-jadinya. "Jam enam??? Sekolahmu mulai jam depalan, saeng. Kau bangun jam berapa? Kau stel alarm jam berapa?" tanya Jonghyun heboh.

 

Yang ditanya hanya tersenyum lebar. Jonghyun memegang kepalanya dan memijit pangkal hidungnya. Dia pusing melihat kelakuan ajaib Jeun Hee.  Dia mendekat mengajak Jeun Hee duduk di ranjang. "Aku tahu kau sangat antusias. Tapi ini belebihan. Sekarang kau lepas seragammu dulu, turun nonton tv sambil menunggu kami siap. Nanti jam tujuh kamu pakai kembali seragamnya, oke?"

 

Jeun Hee menggeleng. "Aku akan menunggu hyung seperti ini saja."

 

"Tapi nanti seragamnya,"

 

Jeun hee sudah berlari keluar kamar sebelum Jonghyun menyelesaikan kalimatnya. Dia menatap Jeun hee pasrah. Tapi seulas senyum terukir. Dia pun berdiri dengan semangat. Menepukkan tangannya. "OK! Kau juga harus semangat Jonghyun!Semangat!!"Jonghyun tidak kembali tidur. Dia masuk ke kamar mandi. Segera bersiap dan menyusul Jeun Hee dibawah.

 

Sama seperti dirinya, appa dan oemma Lee terkejut melihat Jeun Hee sudah bersiap pagi-pagi. Namun mereka hanya cekikikan dan geleng-geleng kepala. Oemma segera menyiapkan makanan untuk sarapan dan bekal untuk Jeun Hee.

 

"Jong hyung apa ini tidak berlebihan?" Jeun Hee menatap ketiga orang keluarganya yang berada dalam satu mobil hanya untuk mengantarnya ke sekolah. Padahal dia bisa pergi dengan Changmin dan cukup appa yang mengantar. Tapi oemma memaksa ikut dan Jonghyun yang ikut juga dalam satu mobil. Jadilah mobil ini terasa sempit ditambah Changmin yang meninggalkan sepedanya di rumah keluarga Lee, masuk satu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yoyauli #1
Chapter 30: ini FF berhasil bikin nangis kejer. . . ngebayangin sosok kyuhyun yg genius menghadapi masalah perusahaan dan berusaha menyembunyikan sesaknya sakitnya ditengah kebencian orang2 yang justru sedang ia perjuangkan . . .

hal yang bikin endingnya miris adalah Kyuhyun pergi justru di pelukan Jonghyun
padahal aku ngarepnya di pergi dan di lepas sama orang2 yg selama ini menyiakannya

selamat jalan Kyuhyun selamat jalan Jeun Hee perjuanganmu tidak sia sia

#buat author ditunggu karya selanjutnya dari Kyuhyun yang dibuat menderita

^_^
dhiiniequeen #2
Chapter 30: whattttt its this?? ini endingnya??? seriously??? yampyunnnn di larang bikin death chara.. apalagi gantung gini, hiks
tp ak akuin ini daebakkkk.. nyentuh bgt, kehidupan kyu, jalan ceritanya semuanya ngena, meskipun ending tak sesuai harapan makasih bgt ud tulis story ini.. ditunggu sequel (klo ada) berharap kyu msh hidup haha n' story baru mu yaa..

anyeong papaiii :*
dhiiniequeen #3
Chapter 25: yaa emg harus seperti ini jalannya kyu, penyesalan emg di tempatin paling akhir kan? klo awal namanya pendaftaran hahaha netes air mata baca chap ini, emosi nya dpt bgt
dhiiniequeen #4
Chapter 23: greget kalo gak ninggalin jejak di chap ini, its hurt so much kyu.. omg!!!
kyu sampe drop bgtu dan dia ttp mikirin keluarganya yg acuh itu, good ngena bgt story nya, next read ya
dhiiniequeen #5
Chapter 20: sakit hati baca chap ini, hyung2 kyu bener2 tertutup smua matanya
dhiiniequeen #6
Chapter 18: ahh kyu hanya punya satu ginjal, ingat? dan dia kerja sekeras itu
dhiiniequeen #7
Chapter 18: ahh kyu hanya punya satu ginjal, ingat? dan dia kerja sekeras itu
dhiiniequeen #8
Chapter 15: ahh beruntungnya kyu punya keluarga lee yg berhati malaikat, apa kyu bakal kena gagal ginjal? kk asal nebak
dhiiniequeen #9
Chapter 7: ahhhh sorry chap sebelumnya gk ninggalin jejak, tak apakan comment nya loncat2 gini hihi
ak gemes bgt sama kedekatan kyu ama jong yampun manis bgt jong memperlakukan kyu, jd pgn di posisi kyu wakakak
dhiiniequeen #10
Chapter 7: ahhhh sorry chap sebelumnya gk ninggalin jejal, tak apakan comment nya loncat2 gini hihi
ak gemes bgt sama kedekatan kyu ama jong yampun manis bgt jong memperlakukan kyu, jd pgn di posisi kyu wakakak