LBB13

Little Blue Bird
Please Subscribe to read the full chapter

Jeun Hee sedang menunggu Changmin yang akan berangkat bersama. Eomma keluar menanyakan padanya apakah Changmin belum datang. Jeun Hee menjawab belum dan eomma masuk ke dalam mengatakan akan menghubungi nyonya shim menanyakan changmin. Beberapa menit kemudian eomma keluar. "Sayang Changmin tidak akan datang. Dia sakit jadi tidak berangkat hari ini. Mereka belum sempat mengabarimu karena panik, Changmin demam tinggi."

 

"Dia baik-baik saja? Sudah dibawa ke dokter?" jelas Jeun Hee khawatir meski tidak terlalu terlihat.

 

"Ne, eomma Shim bilang mereka sedang di perjalanan ke rumah sakit. Bagaimana, mau diantar sopir saja?"

 

Jeun Hee menggeleng. "Aku berangkat sendiri saja eomma." Jeun Hee menaiki sepedanya, melambaikan tangan pada eomma sebelum melaju ke jalan.

 

Jeun Hee mengayuh sepedanya dengan cepat. Karena menunggu Changmin dia menghabiskan waktu dan terancam telat ke sekolah. Dia berusaha lebih kuat mengayuh sepedanya. Namun sebuah mobil tiba-tiba berhenti didepannya. Untung dia mengerem sepedanya tepat waktu sebelum mencium bamper mobil. Dia kesal, sedang buru-buru malah ada mobil kurang ajar yang sengaja berhenti didepannya.

 

"Tuan muda Kyuhyun, lama tidak bertemu."

 

Tubuh Jeun Hee melemas seketika mendengar sapaan itu. Namja tambun berumur tiga puluh tahunan yang wajahnya familiar berdiri di hadapannya diikuti dua orang lain di kanan kirinya.

 

Jeun Hee tidak bicara sepatah katapun. Dirinya diapit dua orang dan seorang yang menyapanya tadi berjalan didepan. Mereka memasuki sebuah gedung yang bertuliskan Hansan Group. Melewati loby dan masuk ke lift. Mereka memperlakukannya dengan sopan. Tapi itu tidak membuatnya merasa nyaman apalagi tenang. Dia sedang berusaha keras menekan rasa takut dan menguatkan diri.

 

Pintu lift terbuka di lantai paling atas. Pemandangan yang langsung dia lihat adalah orang-orang berpakaian hitam resmi di kanan kiri lorong. Jeun Hee menghela nafas berat. Pria bertubuh tambun itu menunggu langkahnya.

 

"Mari tuan, tuan besar sudah menunggu."

 

Jeun Hee menggenggam tangannya erat. Dia melangkah dengan berat hati. Berdo'a dalam hati agar dia kuat dan mampu menghadapi segala resiko. Termasuk bertemu dengan orang yang sangat tidak diinginkannya. Hingga mereka sampai depan sebuah ruangan berpintu kayu jati dengan plitur mengkilat. Tidak ada label nama atau jabatan di pintu tersebut. Tapi dia tahu pasti ini ruangan apa. dulu sekali dia sering memasuki tempat ini untuk beremu orang itu. Dan sekarang dia merasa sudah tertangkap.

 

Seorang pengawal yang sejak awal berada di samping pintu membuka pintu tersebut dan mempersilahkan Jeun Hee masuk.

 

Seseorang yang sudah menunggu didalam sana langsung menoleh mengetahui orang yang ditunggunya telah sampai. Dia memutari mejanya yang lebar dan mendekati Jeun Hee. Kedua tangannya terentang lebar. Senyumnya merekah. Dia memeluk Jeun Hee dengan erat.

 

"Akhirnya aku menemukanmu, Kyu. Anakku."

 

Jeun Hee tidak merespon, apalagi balas memeluk.

 

Pimpinan sekaligus pemilik Hansan group itu melepas pelukannya. Memandang lekat wajah yang dia rindukan. "Appa sudah lama mencarimu." matanya membulat melihat bekas luka yang merusak wajah rupawan putranya meski bisa ditutupi dengan helaian rambut. "Apa yang terjadi dengan wajahmu?"

 

Jeun Hee menurunkan tangan appa kandungnya. "Aku baik-baik saja dengan luka ini." katanya setelah mengumpulkan kekuatannya memandang sang ayah. "Boleh aku pergi?"

 

Alis tuan Park menyatu. "Kemana kau akan pergi? Disinilah tempatmu. Kau sudah pulang."

 

Jeun Hee menggeleng. "Maaf tapi aku tidak ingin kembali."

 

"Maksudmu?" suara tuan Park berubah dingin. Sejak tadi dia menahan diri untuk tidak menyeret putranya pulang. Tapi mendengar pernyataan frontal Kyuhyun alias Jeun Hee dia jadi tidak ingin bersikap lembut lagi. Dia akui dia merindukan putranya, tapi lebih dari itu dia menginginkan putranya kembali seperti dulu. Anak yang penurut dan selalu mendengarkan ucapannya.

 

"Untuk apa kau memakai seragam sma itu? Kau bahkan sudah lulus dari universitas elit amerika. Jangan membuang waktu, kembali kesisi appa sekarang." kalimat yang tegas dan tidak ingin dibantah.

 

Tapi Kyuhyun yang sekarang juga telah berubah. Meski sulit dengan semua perasaan yang menyiksanya, dia tidak ingin lagi kembali ke neraka yang susah payah ia jauhi. "Aku bukan Kyuhyun lagi. Aku Lee Jeun Hee. Aku punya seorang hyung, appa dan eomma. Hidupku sempurna, appa. Aku mohon biarkan aku pergi."

 

"Kau mencampakkan keluargamu dan memilih orang lain?" tanya ayahnya tidak percaya.

 

Jeun hee menunduk, sejurus kemudian dia menegakkan kepala lagi. "Aku tidak ingin disebut seperti itu. Tapi aku bahagia dengan hidupku sekarang. Maafkan aku. Kumohon jangan usik aku, appa. Aku akan tetap menghormatimu." jeun hee membungkukkan tubuhnya 90 derajat kemudian secepatnya keluar dari ruangan itu. Tidak ada yang menahannya di luar. Dia beruntung tentang itu karena sekarang tuan Park sedang sangat syok dengan pernyataannya barusan sehingga tidak bisa berfikir apalagi memerintahkan anak buahnya untuk menahan Jeun Hee.

 

Jeun hee menghela nafas lega begitu keluar dari gedung dibelakangnya.dia akan melangkah namun sebuah panggilan mengagetkannya. Dia menoleh dan melihat pria tambun yang tadi menjemputnya di tengah jalan, sedang berjalan mendekat menuntun sepedanya.

 

"Senang melihatmu kembali tuan muda." dia tulus mengucapkannya. "Kau terlihat lebih hidup."

 

Jeun hee merasa tidak perlu takut. Namja inilah yang dulu juga menemaninya di amerika sebagai pengawalnya. Namanya Shin Dong He. Kyuhyun biasa memanggilnya  Shindong hyung. Satu-satunya pengawal yang berbelas hati padanya dan mau tertawa dengannya.

 

Shindong menyerahkan es krim vanilla pada Jeun hee yang sedang duduk di sebuah bangku, sepedanya berada di sebelahnya. Jeun hee langsung menerimanya dengan senang. Tanpa sungkan dia melahap es krim dengan rakus.

 

"Aigo, tuan muda tidak berubah untuk es krim." shin dong terkekeh. Dia duduk dan memakan es krimnya sendiri dengan pelan.

 

"Apa kabar hyung? Bagaimana istrimu?"

 

Shindong tertawa melihat Jeun hee belepotan es krim. Tapi dia mencoba menjawab pertanyaan Jeunhee. "Nari baik. Kami sudah punya anak sekarang. Anak lelaki. Namanya Ryewook, kecil dan manis seperti ibunya."

 

"Syukurlah. Hyung jadi appa sekarang. Pasti sangat lincah." Jeun Hee ikut senang mendengar kabar tersebut. Seingatnya dulu Nari oenni manis dan baik. Mereka pernah bertemu sekali secara tidak sengaja di jalan. Jika anaknya sama dengan ibunya itu bagu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yoyauli #1
Chapter 30: ini FF berhasil bikin nangis kejer. . . ngebayangin sosok kyuhyun yg genius menghadapi masalah perusahaan dan berusaha menyembunyikan sesaknya sakitnya ditengah kebencian orang2 yang justru sedang ia perjuangkan . . .

hal yang bikin endingnya miris adalah Kyuhyun pergi justru di pelukan Jonghyun
padahal aku ngarepnya di pergi dan di lepas sama orang2 yg selama ini menyiakannya

selamat jalan Kyuhyun selamat jalan Jeun Hee perjuanganmu tidak sia sia

#buat author ditunggu karya selanjutnya dari Kyuhyun yang dibuat menderita

^_^
dhiiniequeen #2
Chapter 30: whattttt its this?? ini endingnya??? seriously??? yampyunnnn di larang bikin death chara.. apalagi gantung gini, hiks
tp ak akuin ini daebakkkk.. nyentuh bgt, kehidupan kyu, jalan ceritanya semuanya ngena, meskipun ending tak sesuai harapan makasih bgt ud tulis story ini.. ditunggu sequel (klo ada) berharap kyu msh hidup haha n' story baru mu yaa..

anyeong papaiii :*
dhiiniequeen #3
Chapter 25: yaa emg harus seperti ini jalannya kyu, penyesalan emg di tempatin paling akhir kan? klo awal namanya pendaftaran hahaha netes air mata baca chap ini, emosi nya dpt bgt
dhiiniequeen #4
Chapter 23: greget kalo gak ninggalin jejak di chap ini, its hurt so much kyu.. omg!!!
kyu sampe drop bgtu dan dia ttp mikirin keluarganya yg acuh itu, good ngena bgt story nya, next read ya
dhiiniequeen #5
Chapter 20: sakit hati baca chap ini, hyung2 kyu bener2 tertutup smua matanya
dhiiniequeen #6
Chapter 18: ahh kyu hanya punya satu ginjal, ingat? dan dia kerja sekeras itu
dhiiniequeen #7
Chapter 18: ahh kyu hanya punya satu ginjal, ingat? dan dia kerja sekeras itu
dhiiniequeen #8
Chapter 15: ahh beruntungnya kyu punya keluarga lee yg berhati malaikat, apa kyu bakal kena gagal ginjal? kk asal nebak
dhiiniequeen #9
Chapter 7: ahhhh sorry chap sebelumnya gk ninggalin jejak, tak apakan comment nya loncat2 gini hihi
ak gemes bgt sama kedekatan kyu ama jong yampun manis bgt jong memperlakukan kyu, jd pgn di posisi kyu wakakak
dhiiniequeen #10
Chapter 7: ahhhh sorry chap sebelumnya gk ninggalin jejal, tak apakan comment nya loncat2 gini hihi
ak gemes bgt sama kedekatan kyu ama jong yampun manis bgt jong memperlakukan kyu, jd pgn di posisi kyu wakakak