LBB15
Little Blue BirdLeeteuk menegakkan tubuhnya melihat kedatangan Jeun hee dan Changmin. Jeun hee mengerem sepedanya, changmin mengikuti.
"Kenapa?" tanya Changmin. Dia melihat ke arah mata Jeun hee. "Eoh. Itu Leeteuk hyung, hyungnya Kibum. Ada apa, ya? Kibum sakit lagi? Kenapa melihat ke arah sini?" katanya beruntun diakhiri dengan keheranannya pada Leeteuk yang seolah menunggu seseorang.
"Changmin, kau masuk dulu." baru Changmin ingin protes, tapi Jeun hee sudah memperingatinya untuk tidak bertanya apapun. Berat hati Changmin menuruti apa yang dikatakan Jeun hee. Sepeninggal Changmin Jeun hee tidak bergerak. Dia menatap lurus ke Leeteuk. Masih jelas diingatannya pertemuan mereka tiga hari lalu di pesta malam itu. Mereka saling pandang sejenak. Leeteuk yang lebih dulu bergerak untuk mendekatinya.
"Kita perlu bicara Kyu." ucap Leeteuk serius.
Jeun hee keluar dari mobil saat mereka sampai di rumah sakit. Leeteuk mengatakan ingin bicara dengannya, maka dia meninggalkan sepedanya dan naik ke mobil Leeteuk. Tapi disinilah dia dibawa.
"Kau yakin ingin bicara disini?" tanya Jeun hee sanksi. Keduanya masih berdiri di parkiran. Dan seolah tersadar dia menatap Leeteuk "Siapa?" tanya Jeun hee menuntut untuk diberitahu siapa yang sakit.
Leeteuk menatap Jeun hee. Kali ini tatapannya berbeda. Leeteuk memelas dan terlihat putus asa. Baru Jeun hee sadari penampilan Leeteuk juga berantakan. Rambutnya acak-acakkan. Kemejanya lusuh dan wajahnya terlihat lelah.
Tiba-tiba Leeteuk menjatuhkan dirinya didepan Jeun hee. Berlutut dan menundukkan kepalanya hingga dagunya akan menyentuh dada. Jeun hee terkejut bukan main. Apa maksudnya Leeteuk berlutut seperti ini? Apa yang terjadi? Berbagai pertanyaan berputar di kepalanya.
"Tolong kami Kyuhyun. Kasihanilah Kibum. Bantu Kibum. Aku mohon."
Jadi Kibum yang sakit? Harusnya dia bisa menebaknya. Sebenarnya bagaimana keadaannya hingga Leeteuk terlihat sekacau ini bahkan memohon hingga merendahkan diri begini?
"Kenapa Kibum hyung, hyung? Bagaimana keadaannya?"
Leeteuk menggeleng masih menangis sesenggukan. Image seorang direktur perusaan besar tidak melekat didirinya sama sekali. Mau tidak mau Jeun hee miris melihatnya. Pasti keadaan Kibum sangat buruk.
Leeteuk berjalan maju dengan lututnya, meraih kedua tangan Jeun hee. Menggenggamnya dengan erat. "Hanya kau yang bisa menolongnya. Kami sudah melakukan tes kecocokan, tidak ada yang bisa mendonorkan ginjal untuknya." karena kecemasan dan kekhawatiran Leeteuk tidak ingin berlama-lama menceritakan dengan detail. Dipikirannya hanya kesembuhan Kibum. Mendapatkan donor untuknya. Tidak peduli harus berlutut pada Jeun hee dan mengesampingkan kedudukan yang dipertahankannya selama ini.
"Maksud hyung? Kibum hyung, ginjalnya kenapa?"
Leeteuk menyentakkan tangan Jeun hee dan menangis keras. "Aku tidak punya waktu untuk bercerita! Kibum menunggu. Dia sekarat dan harus segera mendapatkan pendonor! Kyuhyun aku mohon padamu. Kaliyan kembar. Kaliyan memiliki darah yang sama. Aku yakin ginjalmu cocok untuknya. Berikan satu untuknya. Aku mohon. Aku janji aku tidak melarangmu untuk pulang lagi. Kau boleh kembali ke perusahaan dan aku akan melepas jabatanku. Aku mundur Kyuhyun, tapi tolong selamatkan Kibum. Dia sudah banyak merasakan sakit. Dia harus sembuh. Aku mohon. Selamatkan dia dan akan aku tepati janjiku. Aku mohon." leeteuk hendak bersujud. Jeun hee buru-buru menahannya.
"Hyung bercanda? Leeteuk hyung ingin aku mendonorkan ginjalku?"
"Aku tahu kau akan keberatan. Tapi akan aku tukar semuanya jika perlu. Untuk Kibum. Tolong dia Kyuhyun." Leeteuk benar-benar telah menjatuhkan harga dirinya demi adiknya. Beberapa orang yang berada di parkiran melihat mereka. Ada yang kasihan pada Leeteuk dan bersdih. Segitunya seorang kakak demi kesembuhan adiknya?
Jeun hee tidak tahu bagaimana perasaannya saat ini. Dia yang merasa terbuang sekarang didatangi untuk bertaruh nyawa untuk salah satu saudaranya. Apakah ini adil? Seingatnya tidak ada seorangpun diantara mereka yang mengulurkan tangan untuknya saat merasa jatuh dan sendiri. lalu kenapa dia yang dicari untuk meminta tolong?
Jeun hee memejamkan matanya erat. Dia menghela nafas berat. "Aku akan menolongnya." putusnya yang lagsung membuat Leeteuk mencium tangannya dan bangkit memeluk tubuh Kyuhyun erat. Dia mengucapkan terima kasih dan berjanji akan menepati janjinya.
Saat dipeluk Kyuhyun merasa senang. Bukan pelukan sebagai saudara, tapi dia merasa sangat senang. Tapi juga sakit di hatinya. 'Hyung, bagaimana mungkin kau harus berlutut dan menjanjikan sesuatu kepadaku? Kibum hyung adalah saudaraku. Kembaranku. Tanpa kaliyan minta aku akan menolongnya tanpa timbal balik apapun. Kenapa kaliyan melihatku seperti itu. Seberapa jauh jarak kita, hyung? Tak bisakah kaliyan membantuku sembuh dari rasa sakit ini? Kenapa harus orang lain yang mencintaiku?'
Operasi berjalan malam itu juga setelah Jeun hee menjalani beberapa tes kecocokan dengan kilat. Mereka mengejar waktu untuk menolong Kibum. Jeun hee sempat melihat saudara-saudaranya yang hadir untuk menunggui operasi. Ada sungmin hyung yang dilihatnya tersenyum meminta maaf. Hyuk jae hyung yang tidak bergeming. Dan Leeteuk hyung yang masih mengucapkan terima kasih berkali-kali. Jeun hee mendesah dalam hati menyadari seberapa beruntungnya saudara kembarnya disayangi mereka. Tekadnya semakin besar untuk menolong Kibum.
Saat operasi berjalan appa Park muncul. Dia terlihat marah dan menampar Leeteuk didepan anak-anaknya yang lain. "Apa yang kau lakukan, hah?! Kau menjemput Kyuhyun dari sekolahnya dan meminta dia mendonorkan ginjal untuk Kibum?!! Apa kau gila Leeteuk?! Kau bisa membunuh Kyuhyun!!! Kau ingin membunuh penerusku?!" jangan tanya dari mana tuan Park mengetahui hal itu. Dia memiliki banyak orang untuk mengetahui semua yang dilakukan anak-anaknya. Termasuk Kyuhyun yang baru beberapa waktu diketahui keberadaannya.
Leeteuk memandang ayahnya sengit. "Jadi kau ingin membiarkan Kibum mati?! Apa kau benar-benar seorang ayah? Kapan kau akan peduli dan menganggap kami ada! Bukan Kyuhyun saja anakmu!!!" balasnya tak kalah emosi.
"Kau masih membahas hal itu! Demi Tuhan Leeteuk, aku masih ingat kaliyan juga anakku. Tapi apa yang bisa kuharapkan dari kaliyan?! Kyuhyun satu-satunya harapanku!! Kibum anak yang kuat, dia akan bertahan menunggu cara lain untuk menyembuhkannya!! Tidak perlu kau mengorbankan Kyuhyun!!"
"tidak
Comments