LBB18

Little Blue Bird
Please Subscribe to read the full chapter

Kyuhyun menatap gedung tinggi didepannya. Memantapkan diri sebelum melangkah. Dia memasuki pintu loby. Seorang pegawai wanita menyapanya dan mempersilahkannya untuk segera ke atas. Tanpa pengawalan seperti dulu dia memasuki lift menuju lantai paling atas. Tempat yang pernah dia datangi dulu.

 

Pintu lift terbuka, Shindong menyambutnya. Dia diantar ke sebuah ruang. Ruangan ayahnya.

 

"akhirnya kau datang." Tuan Park tersenyum. "aku menunggumu."

 

"Maaf sudah membuatmu menunggu, appa. Aku kembali."

 

Tuan Park mengangguk. Dia berdiri dari kursinya, menghampiri Kyuhyun. Saat hendak memeluknya, Kyuhyun mundur.

 

"Aku bukan Kyuhyunmu yang dulu. Aku datang, tapi bukan untuk tinggal. Setelah perusahaan kembali baik, aku akan pergi."

 

Tuan Park menurunkan tangannya yang masih terentang. "Dan kau akan merelakan Leeteuk menghancurkan ini lagi?"

 

Kyuhyun menggeleng. "Bukan Leeteuk hyung, tapi appa."

 

"Apa maksudmu?"

 

"Itu kesalahan appa. Kau membiarkan Leeteuk hyung memegang perusahaan tanpa pengawasan darimu. Kau membiarkannya dan diam saja. Kau memang membedakan kami. Itulah kenapa aku selalu kesepian. Kau terlalu meremehkan hyungdeul."

 

"Memang salahku membiarkan Leeteuk menjabat. Padahal aku sendiri tahu, dia tidak mampu. Tapi sekarang ada kamu. Kamu akan memperbaiki semuanya."

 

"Aku akan berusaha. Aku akan membantu Leeteuk hyung mengurus perusahaan."

 

Tuan Park menggeleng. "Tidak! Kau yang harus mengurus perusahaan. Kau kupersiapkan untuk itu!"

 

"Leeteuk hyung juga anakmu appa. Dia anak tertua, sudah seharusnya kau menyerahkan kekuasaan padanya."

 

"Tidak. Dia tidak mampu! Lihat apa yang dia lakukan pada perusahaan. Dia mengacaukan semuanya! Hanya kaulah. Hanya kau yang bisa, Kyuhyun!"

 

Kyuhyun menatap ayahnya putus asa. Bagaimana caranya membuat ayahnya mengerti? Dia tidak mau berada di tempat yang salah. Dia tidak mau dipandang buruk oleh saudara-saudaranya.

 

"Aku hanya menyerahkan perusahaan pada mereka yang mampu."

 

--------------------------

 

Tuan Lee memperhatikan putranya yang masih betah berada di teras samping. Hati putranya terpukul oleh kepergian Jeun hee. Jeun hee meyakinkan pada mereka bahwa dirinya akan baik-baik saja. Tapi mereka masih tidak rela. Tuan Lee beralih melihat ke lantai atas. Istrinya menangis di kamar Jeun hee. Semua keluarganya berduka karena kehilangan Jeun hee termasuk dirinya sendiri.

 

Tuan Park mendekati Jonghyun. Menepuk bahu putranya.

 

"Dia tega sekali meninggalkan kita appa."

 

"Dia masih di Seoul, Jonghyun. Kau bisa menemuinya kapan saja."

 

Jonghyun terguguk. "Dia juga bilang akan sering memberi kabar. Tapi apa itu bisa? Dia akan sangat sibuk mulai sekarang. Dia akan melupakan kita, appa."

 

Tuan Lee merengkuh tubuh putranya. Dia ikut menangis tanpa suara. "Jangan berfikir macam-macam. Dia akan mengingat kita, pasti."

 

'Jeongmal mianhe appa, oemma, hyung. Aku harus kembali, mereka membutuhkanku. Ijinkan aku.'

 

'Kau Jong hyungku, selamanya akan seperti itu. Dan aku akan tetap jadi Lee Jeun Hee adikmu. Kau bisa datang kapan saja, aku juga akan datang kapan saja aku mau. Boleh, kan?'

 

Eomma memeluk guling Jeun hee. Wajahnya masih basah air mata dia berhenti menangis karena tubuhnya sudah lelah. Dia hanya memandangi kamar putranya yang masih terlihat seperti sebelumnya. Jeun hee bahkan pergi hanya dengan tas ransel yang berisi PSP, Foto keluarga, dan satu stel baju tidur.

 

'Eomma, jangan menangis. Aku sengaja hanya membawa ini, karena aku akan kembali. Yakinlah putramu ini akan pulang.'

 

Eomma Lee memejamkan mata dan menyesap dalam-dalam aroma putranya yang masih melekat di guling yang sedang dipeluknya. 'Anakku pasti pulang. Jeun hee aegya, kau harus segera pulang.'

 

----------------------------

 

Kyuhyun melihat kamar yang dia tempati dulu. Miris sekali menyadari bagaimana membosankannya kamar itu. Lihat saja warna hitam putih yang kaku. Rak buku berisi tentang buku-buku bisnis dan sebagainya. Pantas saja dia menjadi sangat tertekan dan stress dulu.

 

"Tuan muda."

 

Kyuhyun menoleh ke pintu. Shindong berdiri disana. "Apa ada yang bisa kubantu?"

 

Kyuhyun berfikir sebentar. Kemudian tersenyum miring. "Banyak, Shindong hyung. Antar aku berbelanja."

 

Kyuhyun merangkul Shindong pergi. Hal pertama yang ingin dia lakukan adalah kamarnya. Kamar itu harus dirubah. Itu penting untuk kenyamanannya berada di rumah ini. Dia tidak harus menyingkirkan semua yang sudah ada. Dia hanya ingin merenovasinya menjadi kamar yang sesungguhnya. Sebuah kamar adalah satu privasi yang mencerminkan diri. Tentu dia harus mendapatkan kamar yang sesuai dan senyaman mungkin. Dia pergi ke toko furniture, membeli beberapa barang yang dia butuhkan. Kemudian masih pergi lagi mencari beberapa hal untuk menghias kamarnya. Seperti poster, cat warna dan kertas dinding. Setelah puas dia masih menarik Shindong untuk membantunya merenovasi kamar. Merubah cat putih menjadi biru langit. Menempel kertas dinding di beberapa bagian, dan memasang poster-poster animasi game kesukaannya. Menggeser beberapa perabot dan meletakkan sofa panjang yang dia pesan.

 

Renovasi kamar hampir seharian dan hanya dilakukan olehnya dan Shindong. Beberapa maid menawarkan untuk membantu tapi Kyuhyun melarangnya. Alhasil mereka hanya melihat di depan pintu dan menyiapkan minum dan cemilan. Renovasi selesai, kamar Kyuhyun berubah total. Dia berdiri puas memandang ruangan yang berubah total.

 

"Aku bisa lebih nyaman sekarang." katanya puas.

 

Kamar bernuansa cerah dan hangat. Warna biru putih pada dinding, tempat tidur coklat dengan seprei hijau daun, bentangan karpet bulu yang terasa sangat nyaman, sofa beludru panjang, lemari gantung dengan pintu full kaca berwarna putih, sebuah TV plasma dan sebuah meja rias. Selain itu Kyuhyun sengaja menyisakan ruang untuknya khusus bekerja. Tepat didepan jendela. Begitu banyak perabotan dibandingkan kamar Jeun hee dulu. Tapi tidak masalah, kamar seorang Kyuhyun dua kali luas kamar seorang Jeun hee.

 

Kyuhyun membuka pintu kamar menuju balkon. Dia keluar dan berdiri di tepian. Merasakan angin sore yang menerpa wajahnya, dia jadi rindu pulang ke rumah. Bukan rumah ini, tapi rumah dimana ada keluarganya yang lain. Keluarga yang penuh kehangatan dan cinta. Dia mendapatkan apa yang dia inginkan saat disana. Dan disini, dia masih harus berusaha.

 

"Tuan muda sebaiknya istirahat. Besok anda sudah mulai bekerja." suara Shindong mengingatkannya.

 

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yoyauli #1
Chapter 30: ini FF berhasil bikin nangis kejer. . . ngebayangin sosok kyuhyun yg genius menghadapi masalah perusahaan dan berusaha menyembunyikan sesaknya sakitnya ditengah kebencian orang2 yang justru sedang ia perjuangkan . . .

hal yang bikin endingnya miris adalah Kyuhyun pergi justru di pelukan Jonghyun
padahal aku ngarepnya di pergi dan di lepas sama orang2 yg selama ini menyiakannya

selamat jalan Kyuhyun selamat jalan Jeun Hee perjuanganmu tidak sia sia

#buat author ditunggu karya selanjutnya dari Kyuhyun yang dibuat menderita

^_^
dhiiniequeen #2
Chapter 30: whattttt its this?? ini endingnya??? seriously??? yampyunnnn di larang bikin death chara.. apalagi gantung gini, hiks
tp ak akuin ini daebakkkk.. nyentuh bgt, kehidupan kyu, jalan ceritanya semuanya ngena, meskipun ending tak sesuai harapan makasih bgt ud tulis story ini.. ditunggu sequel (klo ada) berharap kyu msh hidup haha n' story baru mu yaa..

anyeong papaiii :*
dhiiniequeen #3
Chapter 25: yaa emg harus seperti ini jalannya kyu, penyesalan emg di tempatin paling akhir kan? klo awal namanya pendaftaran hahaha netes air mata baca chap ini, emosi nya dpt bgt
dhiiniequeen #4
Chapter 23: greget kalo gak ninggalin jejak di chap ini, its hurt so much kyu.. omg!!!
kyu sampe drop bgtu dan dia ttp mikirin keluarganya yg acuh itu, good ngena bgt story nya, next read ya
dhiiniequeen #5
Chapter 20: sakit hati baca chap ini, hyung2 kyu bener2 tertutup smua matanya
dhiiniequeen #6
Chapter 18: ahh kyu hanya punya satu ginjal, ingat? dan dia kerja sekeras itu
dhiiniequeen #7
Chapter 18: ahh kyu hanya punya satu ginjal, ingat? dan dia kerja sekeras itu
dhiiniequeen #8
Chapter 15: ahh beruntungnya kyu punya keluarga lee yg berhati malaikat, apa kyu bakal kena gagal ginjal? kk asal nebak
dhiiniequeen #9
Chapter 7: ahhhh sorry chap sebelumnya gk ninggalin jejak, tak apakan comment nya loncat2 gini hihi
ak gemes bgt sama kedekatan kyu ama jong yampun manis bgt jong memperlakukan kyu, jd pgn di posisi kyu wakakak
dhiiniequeen #10
Chapter 7: ahhhh sorry chap sebelumnya gk ninggalin jejal, tak apakan comment nya loncat2 gini hihi
ak gemes bgt sama kedekatan kyu ama jong yampun manis bgt jong memperlakukan kyu, jd pgn di posisi kyu wakakak