LBB5

Little Blue Bird
Please Subscribe to read the full chapter

Sudah hampir dua minggu Jeun Hee terhitung sebagai keluarga di rumah ini. Keluarga itu memperlakukannya dengan baik. Dia merasakan menjadi seorang anak dan adik di keluarga yang sesungguhnya. Bangun pagi disapa hangat, sarapan bersama, bermain, bercanda dan dilindungi. Dia mendapatkan semua di keluarga barunya. Dia benar-benar menjalani hidupnya dengan baik dan bahagia. Luka-lukanyapun sudah mulai sembuh total. Tapi tentu saja luka di pipi dalamnya akan membekas, baginya itu tidak masalah. Itu disebutnya sebagai tanda hidup baru untuknya. Walau begitu dia masih terusik oleh mimpi buruk dan ketakutan akan ditemukan oleh keluarganya. Namun Jonghyun dengan mudah akan tahu dan menyelinap masuk ke kamarnya tengah malam, menemaninya tidur dan merapalkan mantra yang sama untuknya.

 

Jonghyun berpamitan pergi ke kampus diikuti appa yang pamit pergi ke kantor. Jonghyun mengusap kepala Jeun Hee sebelum pergi. Appa mengecup puncak kepalanya sebelum pergi juga.

 

Oemma melihat Jeun Hee yang sedikit cemberut dan malas-malasan menyantap sarapannya. "Ada apa sayang? Kau ingin makan yang lain?"

 

Jeun Hee menggeleng. Oemma mengernyit heran. "Kau sakit?"

 

"Anni. Aku baik-baik saja oemma. Aku hanya sudah kenyang."

 

"Baiklah kalau begitu. Bantu oemma membereskan ini?"

 

Jeun Hee mengangguk dan membantu oemma membereskan bekas sarapan mereka. Membawa piring-piring kotor ke dapur dan mencucinya.

 

"Oemma nanti malam, aku tidak usah ikut ne?" Jeun Hee meminta ijin untuk tidak mengikuti acara nanti malam. Sebuah acara yang bisa disebut sebagai acara tahunan. Reuni persahabatan.

 

"Wae?"

 

"Aku tidak kenal siapapun. Aku takut."

 

"Gweanchana. Jeun Hee tidak perlu berbicara dengan yang lain dan memaksakan diri. Semua yang hadir adalah kerabat sendiri dan beberapa teman dekat. Banyak anak yang seusia Jeun Hee disana. Jonghyun juga akan ikut." oemma memberi pengertian pada Jeun Hee. "Oemma ingin semua mengakui Jeun Hee sebagai anak oemma dan appa. Tenanglah sayang, kau hanya perlu berada bersama kami."

 

Jeun Hee tidak membantah lagi. Meski tetap ada rasa takut dalam hatinya. Dia belum siap diperkenalkan ke dunia luar. Dia masih parno kalau-kalau ada orang suruhan ayahnya atau mungkin kenalan ayahnya yang mengenalinya lalu melaporkan keberadaannya dan dia akan dipaksa kembali ke rumah keluarga Park. Membayangkan kemungkinan itu saja membuatnya gemetaran.

 

"Jeun. Chagi." oemma menggenggam kedua tangan Jeun Hee yang dilihatnya gemetaran. "Gweanchana. Semua baik-baik saja sayang. Kamu tidak perlu bersembunyi lagi. Lagipula ini Busan bukan Seoul. Tidak ada appamu disini. Tidak ada yang mengenalmu. Ingat untuk menikmati hidupmu sebagai Lee Jeun Hee?"

 

Jeun Hee mengangguk. Oemma menggenggam tangan Jeun Hee lebih erat. "Maka inilah yang harus kau lakukan. Kau Lee Jeun Hee, anak oemma dan appa Lee, adik Jonghyun hyung, dan hidup dengan baik. Hanya itu yang perlu kau yakini. Semua akan baik-baik saja chagi." oemma mengusap kepala Jeun Hee dengan sayang.

 

Jeun Hee memandang oemmanya dan meyakinkan dalam hati perkataan oemmanya. Dia jadi teringat guru privatnya dulu yang penuh kasih dan memeluknya saat lelah dengan semua peraturan ayahnya. Sayangnya guru itu dipecat keesokan hari tanpa di ijinkan pamit kepadanya. Sejak hari itu dia kehilangan harapan untuk mengubah hidupnya. Namun sekarang sebuah keluarga memberikannya pilihan itu. Disini dia berada untuk membuat hidupnya lebih bahagia.

 

Malam itu mereka pergi ke sebuah rumah yang tidak terlalu jauh. Rumah yang besar dan sudah terlihat ramai di halaman belakang. Keluarga Lee langsung ke halaman belakang menghampiri tuan rumah. Jeun Hee menggenggam erat tangan Jonghyun disampingnya. Dia terus menunduk menghind

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yoyauli #1
Chapter 30: ini FF berhasil bikin nangis kejer. . . ngebayangin sosok kyuhyun yg genius menghadapi masalah perusahaan dan berusaha menyembunyikan sesaknya sakitnya ditengah kebencian orang2 yang justru sedang ia perjuangkan . . .

hal yang bikin endingnya miris adalah Kyuhyun pergi justru di pelukan Jonghyun
padahal aku ngarepnya di pergi dan di lepas sama orang2 yg selama ini menyiakannya

selamat jalan Kyuhyun selamat jalan Jeun Hee perjuanganmu tidak sia sia

#buat author ditunggu karya selanjutnya dari Kyuhyun yang dibuat menderita

^_^
dhiiniequeen #2
Chapter 30: whattttt its this?? ini endingnya??? seriously??? yampyunnnn di larang bikin death chara.. apalagi gantung gini, hiks
tp ak akuin ini daebakkkk.. nyentuh bgt, kehidupan kyu, jalan ceritanya semuanya ngena, meskipun ending tak sesuai harapan makasih bgt ud tulis story ini.. ditunggu sequel (klo ada) berharap kyu msh hidup haha n' story baru mu yaa..

anyeong papaiii :*
dhiiniequeen #3
Chapter 25: yaa emg harus seperti ini jalannya kyu, penyesalan emg di tempatin paling akhir kan? klo awal namanya pendaftaran hahaha netes air mata baca chap ini, emosi nya dpt bgt
dhiiniequeen #4
Chapter 23: greget kalo gak ninggalin jejak di chap ini, its hurt so much kyu.. omg!!!
kyu sampe drop bgtu dan dia ttp mikirin keluarganya yg acuh itu, good ngena bgt story nya, next read ya
dhiiniequeen #5
Chapter 20: sakit hati baca chap ini, hyung2 kyu bener2 tertutup smua matanya
dhiiniequeen #6
Chapter 18: ahh kyu hanya punya satu ginjal, ingat? dan dia kerja sekeras itu
dhiiniequeen #7
Chapter 18: ahh kyu hanya punya satu ginjal, ingat? dan dia kerja sekeras itu
dhiiniequeen #8
Chapter 15: ahh beruntungnya kyu punya keluarga lee yg berhati malaikat, apa kyu bakal kena gagal ginjal? kk asal nebak
dhiiniequeen #9
Chapter 7: ahhhh sorry chap sebelumnya gk ninggalin jejak, tak apakan comment nya loncat2 gini hihi
ak gemes bgt sama kedekatan kyu ama jong yampun manis bgt jong memperlakukan kyu, jd pgn di posisi kyu wakakak
dhiiniequeen #10
Chapter 7: ahhhh sorry chap sebelumnya gk ninggalin jejal, tak apakan comment nya loncat2 gini hihi
ak gemes bgt sama kedekatan kyu ama jong yampun manis bgt jong memperlakukan kyu, jd pgn di posisi kyu wakakak