LBB4
Little Blue BirdPark Kyuhyun, nama bocah yang mereka tolong memiliki kehidupan yang jauh dari bahagia. Hidupnya penuh tekanan dan beban berat. Hidup di keluarga kaya dan memiliki empat orang hyung tidak membuatnya jadi magnae yang disayang. Namun justru dijauhkan dari hyungdeulnya karena mimpi sang ayah. Hyungdeulnya menyalah artikan semua perlakuan ayah mereka menjadi perlakuan pilih kasih. Dia menjalani hidupnya dengan terus berada di bawah pengawasan ayahnya. Belajar dan belajar. Dia bahkan dijauhkan dari dunia luar yang disebut ayahnya sebagai hal tidak perlu.
Kyuhyun menceritakan semua hal yang sudah dilaluinya kepada ketiga orang dihadapannya. Tak jarang dia berhenti untuk menyeka air matanya. Dia hanya takut mereka akan mengembalikannya ke keluarganya. Sedangkan dia sudah susah payah untuk kabur dari kekangan sang ayah.
"Aku janji akan segera pergi dari rumah ini. Tapi kumohon jangan katakan pada siapapun kalau kaliyan menemukanku. Aku tidak mau kembali ke sana." lagi-lagi Kyuhyun mengusap air matanya yang tidak mau berhenti.
Kedua orang dewasa itu berpandangan. Berbeda dengan anak mereka yang bungkam seribu bahasa. Namun appanya bisa menebak hati anaknya. Dengan melihat remasan kuat tangannya pada kain beludru sofa yang didudukinya, dia tahu putranya sedang sangat marah.
"Berapa usiamu, Kyuhyun?" tanyanya kemudian.
"Lima belas tahun," jawab Kyuhyun lirih.
Lelaki itu tersenyum lembut. Dia berpaling pada istrinya yang sedang menatap Kyuhyun dengan penuh kasih. Ada pancaran keinginan dari kedua mata itu. Istrinya sudah tidak bisa mengandung lagi. Jonghyun menginginkan seorang adik sama sepertinya yang menginginkan bayi lagi, tapi apa daya rahimnya harus diangkat untuk kesehatan. Lelaki itu akan bicara sesuatu saat istrinya berpaling tiba-tiba dan mengaakan hal yang sebenarnya ingin dikatakannya.
"Dia masih bisa kusebut bayi, kan?" ada keinginan yang kuat yang terkandung dalam kalimatnya. Dia yakin dengan keputusan ini dan mengangguk menyetujui keinginan istrinya. Istrinya tersenyum bahagia. Dia memeluk suaminya dan berterima kasih.
Jonghyun menatap keduanya dengan tidak mengerti. Mereka berpelukan disaat yang tidak tepat, pikirnya. Belum juga dia memprotes, ayahnya sudah bicara mengintruksinya. "Jonghyun, bersiaplah. Besok kita kembali ke Busan."
Jonghyun tercengang. "Ta, tapi bagaimana dengan Kyuhyun?" tanyanya menatap Kyuhyun dengan tidak rela jika harus meninggalkan anak itu.
Namun semua itu menjadi hal membahagiakan saat oemmanya berkata. "Kyuhyun-ah, kenalkan putra oemma. Namanya Lee Jonghyun. Usianya 21 tahun. Dia seorang mahasiswa. Dia hyungmu mulai sekarang. Dan jika tidak keberatan namamu sekarang adalah Lee Jeunhee. Kau tidak keberatan tinggal bersama kami dan menganggap kami keluargamu?"
Kyuhyun sudah menegakkan kepalanya. Memandang tidak percaya pada wanita yang menyebut dirinya oemma. Seseorang yang tidak pernah dia miliki selama ini. Benarkah mereka mengambilnya menjadi keluarga? Benarkah apa yang dia dengar barusan? Benarkah ada orang yang sebaik itu mempercayainya dan mau melindunginya?
Jonghyun kurang lebih sama reaksinya. Namun dia segera sadar dan kegirangan. Secepat kilat dia memeluk Kyuhyun. "Ne, saeng-ah! Kau adikku sekarang. Dan meskipun kamu tidak ingin mengganti nama, kau akan tetap kuanggap adik! Appa oemma, gomawoyo!" teriaknya kegirangan. Kedua orang itu tertawa melihat putranya yang bertingkah seperti anak kecil. Appa memeluk istrinya yang tersenyum bahagia.
Air mata Kyuhyun jatuh lagi. Dia tidak menyangka keberuntungan berada dipihaknya. Maka dengan harapan baru dia balas memeluk Jonghyun dengan erat. Berkali-kali dia mengucapkan terima kasih. Berkali-kali itu juga dia tidak bisa menahan air matanya. Jonghyun menepuk punggungnya dan menggoyangkan tubuh mereka bersama. "Gweanchana. Ada kami sekarang. Aku sebagai hyungmu akan selalu menjaga dan menyayangimu. Jangan khawatir dan jangan bersedih lagi."
Malam semakin larut. Mereka masuk ke kamar masing-masing. Namun Jonghyun ikut masuk ke kamar Kyuhyun. "Kenapa mengikutiku?" tanya Kyuhyun canggung. Jonghyun tersenyum lalu menutup pintu di belakangnya. Dia menarik tangan Kyuhyun membawanya naik ke ranjang.
"Aku akan menemanimu tidur."
"Itu…"
"Setiap malam kau terbangun, aku tahu."
Kyuhyun tidak menyangkal hal itu. Jonghyun menepuk ranjang mengisyaratkan Kyuhyun berbaring. Kyuhyun menurut. Melihat Kyuhyun sudah berbaring Jonghyun ikut berbaring disampingnya. Dia menarik selimut dan menutupi tubuh mereka.
"Itu karena aku bermimpi buruk." kata Kyuhyun meneruskan pembicaraan. "Aku ketakutan. Dalam mimpi
Comments