LBB26
Little Blue BirdKyuhyun menerima kaca mata dari dokter Choi yang datang pagi itu untuk melakukan pemeriksaan rutin kepada Kibum. Sebuah kaca mata khusus untuk kondisinya.
"Ini akan membantumu melihat jelas. Tapi tentu saja tidak membantu banyak. Kau harus segera mendapat perawatan." dokter Choi mengatakannya dengan serius.
Kyuhyun tersenyum kecil. Dia memakai kaca mata tersebut. Melihat ke kaca di pintu lemari. "Aku tidak terlalu buruk memakainya, kan hyung?" dia bertanya pada Shindong.
"Tentu saja tidak. Sama sekali tidak buruk." jawab Shindong seraya tersenyum melihat tuannya.
Kyuhyun menatap dokter Choi. "Bagaimana perkembangan Kibum hyung?"
Dokter Choi selalu merasa geli, dibelakang Kyuhyun selalu memanggil Kibum dengan embel-embel hyung. Namun didepan orangnya dia akan memanggil seenaknya. Namun dia tidak berani tersenyum. "Hari ini keadaannya baik. Tidak ada yang perlu di risaukan."
Kyuhyun tersenyum lega namun kemudian sendu. "Berapa lama dia akan bertahan?"
"Ye?" dokter Choi ragu dengan apa yang dia dengar.
"Aku tahu, keadaannya hari ini membaik, tapi bukan untuk penyakitnya. Bagaimana dengan hati dan jantungnya? Bisakah kau menyembuhkannya?"
Dokter Choi nampak memaksakan senyumnya. "Dia akan jauh lebih baik dengan donor," sampai disitu dia mendapatkan tatapan tajam dari Shindong. Dokter Choi tahu Shindong tidak suka jika pembicaraan ini menyinggung tentang donor. Dia juga tahu apa yang dikhawatirkan Shindong. Sebagai dokter dia juga khawatir. Kyuhyun pernah sekali menjadi donor untuk Kibum. Dan dalam kondisinya sekarang dia orang pertama yang akan menolak hal itu. "Tapi tentu saja, kau tidak perlu melakukannya. Aku akan mengusahakan Kibum akan di prioritaskan mengingat kondisinya sekarang."
Kyuhyun tidak mengatakan apapun. Dokter Choi undur diri untuk kembali ke rumah sakit setelah berpesan agar Kyuhyun tidak melupakan konsumsi obatnya. Di luar dia berpapasan dengan Leeteuk. Tepatnya Leeteuk sengaja mencegatnya.
"Katakan padaku juga bagaimana kondisinya."
"Kibum,"
"Kyuhyun." sela Leeteuk. "Maksudku Kyuhyun."
--------------------------
Kyuhyun sedang membolak-balik berkas pekerjaannya saat Hyukjae masuk.
"Kau sudah menemukan solusinya?" tanya Kyuhyun sebelum Hyukjae sempat duduk karena sedang memperhatikan sesuatu yang beda di wajah Kyuhyun, kaca mata. Hyukjae tidak jadi duduk. Dia tersenyum kecut.
"Boleh kita menggunakan lebih dari satu suplayer? Jika boleh, aku bisa langsung menghubungi mereka," Hyukjae menutup mulutnya melihat Kyuhyun mengerutkan kening. Tidak, dia tidak akan meneriaki Kyuhyun karena kejadian Leeteuk hyung. Leeteuk hyung sudah menerangkan kejadian 'karangannya', yang tentu saja tidak menyangkut pautkan Kyuhyun sama sekali. Leeteuk hyung bilang dia belum sempat masuk ke kamar Kyuhyun dan mengatakan apapun. Dia seperti itu karena dia telah melupakan janjinya pada oemma mereka. Hyukjae percaya saja. Memang benar Hyukjae orang yang mudah dibohongi ternyata.
"Boleh kutahu suplayer mana saja itu?" tanya Kyuhyun. Hyukjae segera menyerahkan berkas yang dia bawa.
Kyuhyun memperhatikan nama-nama yang berada dalam berkas tersebut.
"Aku sudah mensurvei dengan baik kali ini. Lagi pula nama-nama itu masih dalam daftar yang kau berikan. Jadi kalau ada apa-apanya kau juga ikut bertanggung jawab." kata Hyukjae ketus.
"Kau sudah melihat bahan bakunya?"
Hyukjae mengangguk. Sejak kemarin dia sudah melakukan semua intruksi Leeteuk hingga pagi tadi. Kemudian Hyukjae menjelaskan bahan baku yang sudah dia lihat dan dia survei sendiri. Juga berapa banyak yang bisa mereka pasok untuk produksi serta harga yang diminta.
"Masalahnya, beberapa dari mereka tidak mau dibayar belakangan. Jadi,"
"Katakan kita akan membayar begitu barangnya tiba."
Hyukjae melongo. Kyuhyun yang menyerahkan kembali berkasnya dibiarkan. "Kau serius?"
"Produksi harus berjalan. Jadi akan aku bayar."
Hyukjae tersenyum tanpa sadar. Dia mengambil berkas dan pamit dengan senyum lebar. Bahkan dia tidak sadar saat membungkuk hormat pada Kyuhyun.
"Dia jauh lebih tampan kalau tersenyum." gumam Kyuhyun memperhatikan pintu.
--------------------------
Changmin mengangkat tangannya melihat Kyuhyun yang akhirnya datang menemuinya.
"Kau berkaca mata sekarang?" tanya Changmin. Karena tertarik dia ingin menyentuh kaca mata di wajah Kyuhyun, namun Kyuhyun menghindar dengan memundurkan kepalanya ke belakang. Changmin memajukan bibirnya mendapat tanggapan itu.
"Kenapa kau masih di Korea?"
"YAK! Aku belum puas liburan."
"Sering libur, semakin lama juga kau lulusnya. Cepatlah kembali ke amerika dan lulus baru kau boleh tenang kembali ke Korea."
Changmin semakin memajukan bibirnya. "Aku datang karena khawatir padamu."
Kyuhyun menghela nafasnya. "Ayo keluar."
"Ke tempat Jonghyun hyung?" tanya Changmin kembali ceria.
Kyuhyun berkernyit. "Kenapa kesana?"
Changmin menunjuk ke pintu loby. "Whoa, panjang umur! Baru kusebut namanya, dia sudah datang!" takjub Changmin.
Kyuhyun menoleh ke arah telunjuk Changmin dan menemukan Jonghyun berjalan ke tempatnya. 'Kenapa hari ini mereka datang?' pikirnya. Tapi melihat raut wajah Jonghyun yang nampak datar dan dingin, Kyuhyun jadi merinding. Firasatnya tidak enak.
"Ayo pulang, Jeun hee. Sudah waktunya kau pulang!!" kata Jonghyun begitu sampai didepan Kyuhyun.
Kyuhyun terkejut, na
Comments