LBB29
Little Blue BirdKibum masih dalam keadaan menyedihkan. Dia masih tertidur dengan berbagai alat medis melekat di tubuhnya. Siapapun yang melihat hatinya pasti sangat sedih dan prihatin. Beberapa teman, seperti Donghae, Siwon, Minho, dan Jinki menjenguknya. Sayang mereka hanya bisa melihat dari luar ruangan. Mereka juga sempat menengok Kyuhyun yang kini sudah bisa duduk di ranjangnya. Mereka mengobrol beberapa saat dan pamit untuk pergi. Minho masih sempat meninggalkan kaset game untuk Kyuhyun dan meminta janji untuk bermain game bersama lagi.
Changmin langsung terbang dari Amerika saat mendengar kabar tentang Kyuhyun dari orang tuanya. Tidak peduli dengan jadwal kuliyah. Yang dipikirkannya adalah sahabatnya. Dia bisa mengejar kuliyahnya lain waktu tapi untuk bertemu dengan sahabatnya dia tidak bisa menundanya.
Changmin memeluk Jeun hee dengan erat. "Kau benar-benar teman yang jahat, Kyu."
Jeun hee menepuk punggung Changmin meminta dilepaskan. Jeun hee tertawa melihat Changmin menggembungkan pipinya. "Kau terlihat buruk, Cwang." komentarnya.
Changmin duduk. "Kau tidak mendengarkanku." rajuknya. Jeun hee tersenyum kecil. Changmin memang sahabatnya. Dia tidak pernah berfikir akan memiliki sahabat sebaik ini. Demi untuk melihatnya dia mengabaikan kuliyah dan langsung datang kemari. Bahkan dia langsung dari bandara. Tas ransel yang dibawa Changmin teronggok di sebelah kakinya.
"Aku minta maaf." ucap Kyuhyun tulus.
Changmin menatap Jeun hee. "Jangan minta maaf, seperti bukan dirimu saja."
Jeun hee terkekeh. "Kau bawa apa dari Amerika?"
Changmin berdecak. "Sepertinya kau baik-baik saja."
"Tentu saja! Kau pikir aku sekarat?"
Jeun hee meringis melihat ekspresi Changmin yang langsung berubah sendu mendengar perkataannya. Changmin pasti sudah tahu semuanya entah dari siapa. Semua orang sepertinya sudah tahu kondisinya. Setiap orang yang masuk menjenguknya terlihat menyedihkan. Dia tidak suka itu.
"Eoh, ada Changmin?" Leeteuk masuk. Dia menghampiri mereka. Masih mengenakan pakaian kerja dan wajahnya terlihat lelah.
"Kalau hyung lelah kenapa kemari? Sebaiknya Leeteuk hyung istirahat saja." kata Kyuhyun memperhatikan Leeteuk.
"Gweanchana. Aku ingin melihatmu." Leeteuk tersenyum. Changmin menatap keduanya kemudian mengerti. Dia meraih ranselnya kemudian berdiri.
"Aku akan kembali besok," Changmin berpamitan. Memeluk Jeun hee cukup lama. "Cepatlah sehat." do'anya kemudian pamit pergi.
Leeteuk duduk di tempat Changmin tadi. Mengendurkan dasi dan menanggalkan jasnya. Sepertinya dia benar-benar kelelahan. "Aku mengambil alih semua pekerjaanmu. Dan kau tahu, itu sangat berat. Dan kau mampu menangani semuanya sendiri?" ucap Leeteuk kagum.
Jeun hee mengangguk. "Kelak akan lebih berat lagi, hyung. Gweanchana, Sungmin hyung dan Hyukjae hyung pasti membantumu. Juga appa."
Leeteuk menatap sendu adiknya. "Tapi kami membiarkanmu sendirian." sesal Leeteuk tidak ada habisnya.
Kyuhyun menggeleng, beberapa hari ini dia sering mendengar keluarganya mengatakan penyesalan dan maaf. "Jangan menyesalinya, hyung."
Leeteuk meraih tangan Kyuhyun. "Maafkan aku, Kyunnie. Aku bukan hyung yang baik. Kenapa aku bisa sebodoh ini? Semuanya sangat menyebalkan jika kuingat. Aku buta dan tidak berhati."
Kyuhyun mengusap matanya yang berair. "Itu sudah cukup bagiku. Aku juga pernah sangat marah dan membenci kaliyan. Kenapa kaliyan tidak mengerti? Kenapa kaliyan melihatku seperti itu?" namun Kyuhyun tersenyum lega. "Kita tidak pernah mau mengerti sebelumnya tapi sekarang aku sungguh lega. Terima kasih untuk semuanya."
Leeteuk memeluk Kyuhyun. Mencurahkan semua penyesalan, maaf dan terima kasihnya. Andai dia bisa membuka mata hatinya sejak awal. Andai mereka bisa saling mengerti lebih cepat. Andai dan andai. Maka akan banyak waktu indah yang mereka lalui bersama-sama sebagai keluarga.
-----------------------
Kyuhyun membuka mata saat seseorang mengangkat tubuhnya. Jonghyun tersenyum melihatnya. Sepanjang perjalanan pulang adiknya itu tertidur. Dia tidak tega membangunkannya jadi memutuskan untuk menggendongnya saja.
"Hyung, turunkan aku. Aku bisa berjalan sendiri." pinta Kyuhyun pada Jonghyun yang menggendongnya di kedua lengannya.
Jonghyun menggeleng dan bersikeras menggendongnya. Kyuhyun terasa sangat ringan di lengannya. Appa berjalan di depan mendahului mereka dan berhenti di sebelah eomma yang sudah menunggu di pintu yang sudah terbuka lebar. Kyuhyun tersenyum melihat eomma yang sedang menantinya. Dia meminta turun untuk memeluk sang eomma.
"Jeun hee pulang, eomma." salamnya.
Eomma tersenyum. "Selamat datang, chagi." jawabnya.
Setelah 8 hari di rawat di rumah sakit, Kyuhyun diperbolehkan pulang. Kyuhyun terkejut saat appa Park bilang dia boleh pulang ke keluarga Lee. Dia tidak berfikir apapun, dia hanya merasa sangat bahagia dan tidak sabar untuk berada di rumah keluarga Lee lagi.
Eomma menyelimuti tubuh Jeun hee. "Beristirahatlah." ucapnya kemudian mengecup kening Jeun hee. Appa melakukan hal yang sama dan keluar bersama istrinya.
Jeun hee menatap Jonghyun yang masih berdiri di ruangan.
"Waeyo?" tanya Jeun hee.
Jonghyun menggeleng. Dia mengulas senyum lalu duduk di tepian ranjang. "Akhirnya kau pulang. Aku sangat senang."
Jeun hee ikut tersenyum. Dia juga merasakan hal yang sama. "Terima kasih sudah mau menunggu dan menerimaku kembali. Aku mencintai kaliyan."
Comments