LBB14

Little Blue Bird
Please Subscribe to read the full chapter

Tuan Lee mendapat undangan pesta dari tuan Park. Dia akan memutuskan untuk tidak datang saat Jonghyun mengatakan undangan yang sama dari Leeteuk. Ini pertemuan keluarga pebisnis. Tuan Park sengaja mengadakan pesta kedatangan, sekaligus sebagai jamuan bisnis kepada rekan-rekan Hansan group.

 

"Ini bagus untukmu Jonghyun, kau bisa mencari banyak relasi disana." begitulah tuan Lee akhirnya memutuskan untuk datang. Meskipun berat hati untuk membawa Jeun hee ke pesta tersebut. Begitu pula dengan Jonghyun. Dia bahkan berusaha untuk pergi tanpa Jeun hee. Tapi semua akan pergi, Jeun hee tidak mungkin ditinggal sendiri. dititipkan di keluarga Shim, tidak mungkin. Mereka juga pergi ke pesta yang sama dengan membawa Changmin. Changmin pewaris mereka dan ini juga kesempatan bagus untuknya.

 

Jeun hee tidak tahu mereka akan pergi ke pesta siapa. Tapi mengetahui Changmin juga ada disana, dia jadi senang ada teman. Sebenarnya dia tidak suka pesta dan keramaian semacam ini. Sayangnya dia tidak punya pilihan lain untuk menghindar.

 

"Berhentilah makan Changmin. Kau mempermalukan appa Shim." bisik Jeun hee menegur temannya yang hampir setengah jam tidak beranjak dari tempat makanan. Dia bahkan berusaha menarik Changmin pergi, tapi anak itu tidak bergerak. Dia menyerah. Karena merasa malu dilihat banyak orang Jeun hee akhirnya meninggalkan Changmin mencari kakaknya. Namun dalam pencariannya justru bertemu dengan Park bersaudara. Dia ingin berbalik pergi tapi Hyukjae hyung menahannya.

 

"Kau Kyuhyun atau Jeun hee?" tanya Hyukjae yang sepertinya tidak sabaran.

 

Kalau orang lain ditanya seperti ini tentu mereka akan bingung dan langsung pergi. Tapi ini Jeun hee yang tahu pasti apa maksud pertanyaan itu. Mereka ingin memastikan langsung. Jeun hee mencoba mengatur nafasnya yang mulai tidak teratur. Dia harus menghindari kehilangan kontrol diri dihadapan mereka atau selamanya dia akan menghadapi masa lalunya dengan ketakutan terus.

 

Jeun hee menatap mereka satu persatu. Leeteuk hyung, Sungmin hyung, Hyukjae hyung dan Kibum hyung berada dihadapan mereka sekarang. Hatinya merasa sakit melihat sorot mata mereka yang bukan kerinduan melainkan rasa penasaran. Ok, itu wajar, pikirnya. "Anyeong hyungdeul. Lama tidak bertemu."

 

Samar, tapi Jeun hee yakin ada yang tersenyum diantara mereka. Senyum tulus dan lega. Tapi ada juga yang terkejut kemudian berekspresi mengerikan. Gelisah seperti merasa terancam. Apa yang mereka takutkan darinya? Apa di mata mereka dia adalah ancaman?

 

"Berada dimana kau selama ini?" tanya Leeteuk yang mulai bisa menenangkan diri. Dia mencoba berbicara setenang mungkin. Tapi Jeun hee tahu dia hanya berpura-pura.

 

"Aku diadopsi oleh keluarga Lee dan tinggal di Busan."

 

"Syukurlah. Kau bertemu orang baik, Kyu." Sungmin tersenyum manis. Jeun hee ikut tersenyum melihatnya.

 

"Kenapa tidak menetap di Busan saja? Kenapa harus kembali ke Seoul?"

 

Semua tercengang dengan pertanyaan Hyukjae yang frontal. Bahkan Leeteuk yang berfikiran sama ikut terkejut. dia terkejut karena Hyukjae tidak sabaran dan to the poin.

 

Jeun hee meremas ujung jasnya. Dia mencoba tetap tenang. "Aku bagian dari keluarga Lee. Kemana mereka pergi aku juga akan ikut."

 

"Sebagai keluarga kau juga punya hak untuk keberatan. Kecuali memang kau ingin kembali kemari!" Hyukjae masih bersikap frontal. Tidak ada nada persaudaraan.

 

Sungmin menarik lengan Hyukjae, mencoba menegurnya. Namun Hyukjae keras kepala. Apa yang dia pikirkan harus dia katakan sekarang juga. "Kenapa hyung? Aku hanya ingin mengatakan apa yang aku rasakan. Melihatnya saat ini aku merasa tidak tenang. Seolah sewaktu-waktu aku bisa di lempar jauh dari dunia ini. Aku merasa terancam, hyung!"

 

Kibum menatap Jeun hee yang tidak bergerak di tempatnya. Seperti patung, tertunduk kaku. Dia maju dengan sendirinya dan menyentuh Jeun hee. "Kyu, gweanchana?" tanya merasa cemas.

 

Jeun hee menarik tangannya dengan pelan dari genggaman Kibum. Dia mengangkat kepalanya. "Kaliyan merasakannya. Seperti akan terlemapar dari dunia?" Jeun hee tersenyum miris kemudian berubah menjadi seringaian. "Aku pernah merasakan yang lebih parah dari itu. Dan kaliyan mengeluh untuk hal yang belum terjadi pada kaliyan? Menggelikan!"

 

Mereka terkejut melihat Jeun hee dengan sorot mata berbeda sekarang. Dia menatap Kibum disisinya. "Gweanchana. Aku jauh lebih baik sekarang. Mengetahui kaliyan tidak pernah berfikir tentang perasaanku, membuat lega. Setidaknya aku tidak merasa menyesal untuk pergi hari itu. Aku benar, meninggalkan neraka itu."

 

Semua kembali terkejut. Kyuhyun menyebut hidupnya sebagai neraka? Bagaimana bisa dia menyebut seperti itu? Dia mendapatkan semuanya. Sesuatu yang juga mereka inginkan. Tapi seenaknya dia sebut itu sebagai neraka? Dia bodoh atau buta? Atau dia memang egois dan tidak tahu diri?

 

Hyukjae menyeringai. "Inilah dirimu sesungguhnya! Kau menyebut neraka untuk sesuatu yang kami inginkan! Perhatian appa, pengakuan darinya, kesempatan dan perusahaan! Kau tidak tahu diri." desisnya. Dia bisa melihat rendah pada Kyuhyun sekarang.

 

Rahang Jeun hee mengeras. Tangannya semakin kuat meremas kain jasnya.

 

Leeteuk menghela nafas kecil. Dia ikut geram mendengar Jeun hee mengatakan itu. Dia yang mati-matian berusaha meyakinkan dan menunjukkan pada ayahnya kemampuannya, berharap kesempatan di setiap waktu dan tempat. Tapi Kyuhyun mendapatkannya dengan mudah tanpa perjuangan, sekarang dengan lugasnya dia bilang itu neraka? Leeteuk memijit kepalanya. "Itu adalah sesuatu yang kami inginkan, Kyu. Tapi kau tidak bisa melihatnya. Kau merutuki hidupmu dulu, sesuatu yang seharusnya kami juga dapatkan. Mendengarmu mengatakan seperti itu membuatku tidak habis pikir. Kau tidak bisa melihat kami yang bersusah payah. Dibandingkan dirimu, kau beruntung mendapatkan semuanya dengan cuma-cuma. Sedangkan kami, untuk membuat appa memberi kami satu kesempatan saja kami membutuhkan bertahun-tahun. Dan tidak bisa kusanggah bila memang kesempatan itu ada setelah kau pergi. Kami tidak bisa merasakan kesedihan kehilanganmu karena akhirnya kami mendapatkan apa yang kami inginkan. Hal yang kau buang dan kau anggap tidak berguna itu adalah impian kami." Leetuk menggeleng pasrah dan kecewa dengan Kyuhyun. "Tapi kau datang kembali. Rasanya jadi sulit. Tapi kali ini kami tidak akan tinggal diam. Susah payah kami memperjuangkannya, kali ini kami akan mempertahankannya!"

 

Setelah berkata-kata panjang Leeteuk menarik Kibum pergi. Hyukjae mengikuti langkah Leeteuk. Sungmin menatap Jeun hee. Menunggu. Dia ingin mendengar Jeun hee berkata sesuatu. Sesuatu seperti sanggahan perkataan Leeteuk. Jangan hanya diam dan menerima semua kalimat itu. Dia tahu Kyuhyun menyimpan semuanya sendiri. Kali ini dia berharap Kyuhyun tidak hanya diam dan menerima. Bukan dia berharap pertengakaran, melainkan mereka saling terbuka dan saling memahami satu sama lain. Mereka saudara, haruskah memiliki hubungan yang seperti ini? "Kyu,"

 

Kyuhyun justru melengos. Sungmin kembali kecewa. Kyuhyun seperti tidak mau didekati. Putus asa dia akhirnya pergi menyusul saudara-saudaranya.

 

"Itu keterlaluan, hyung!" Kibum menarik tangannya dari Leeteuk. Mereka berhenti. "Kau bilang hanya ingin meminta waktu darinya. Tapi yang kau katakan tadi seolah dia tidak boleh kembali."

 

Leetuk memandang Kibum. "Dia tidak ingin kembali, Kibum. Kau sendiri dengar dia tidak menyesal telah pergi. Dia tidak tahu apa yang kita alami setelah dia pergi, dan mengatakan hidupnya sebagai neraka. Kita juga mengalami neraka yang bahkan tidak dia bayangkan. Dia memikirkan dirinya sendiri."

 

"Dia tidak seperti itu." sanggah Kibum pelan. Dia menunduk.

 

Hyukjae menghela nafas jengah. "Jangan membelanya! Dia bahkan tidak melihatmu sebagai kembarannya. Aku tidak tahu kenapa kita mengalami hal sulit ini lagi. Lihat saja, tiba-tiba appa pulang dan membuat pesta. Dia hanya akan muncul saat dia menemukan Kyuhyun. Itu sudah terbukti sekarang. Sekarang entah bagaimana nasib Leeteuk hyung dan Sungmin hyung nanti."

 

Sungmin sampai di tempat mereka dan sempat mendengar kalimat Hyukjae. "Aku tidak apa-apa jika harus keluar

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yoyauli #1
Chapter 30: ini FF berhasil bikin nangis kejer. . . ngebayangin sosok kyuhyun yg genius menghadapi masalah perusahaan dan berusaha menyembunyikan sesaknya sakitnya ditengah kebencian orang2 yang justru sedang ia perjuangkan . . .

hal yang bikin endingnya miris adalah Kyuhyun pergi justru di pelukan Jonghyun
padahal aku ngarepnya di pergi dan di lepas sama orang2 yg selama ini menyiakannya

selamat jalan Kyuhyun selamat jalan Jeun Hee perjuanganmu tidak sia sia

#buat author ditunggu karya selanjutnya dari Kyuhyun yang dibuat menderita

^_^
dhiiniequeen #2
Chapter 30: whattttt its this?? ini endingnya??? seriously??? yampyunnnn di larang bikin death chara.. apalagi gantung gini, hiks
tp ak akuin ini daebakkkk.. nyentuh bgt, kehidupan kyu, jalan ceritanya semuanya ngena, meskipun ending tak sesuai harapan makasih bgt ud tulis story ini.. ditunggu sequel (klo ada) berharap kyu msh hidup haha n' story baru mu yaa..

anyeong papaiii :*
dhiiniequeen #3
Chapter 25: yaa emg harus seperti ini jalannya kyu, penyesalan emg di tempatin paling akhir kan? klo awal namanya pendaftaran hahaha netes air mata baca chap ini, emosi nya dpt bgt
dhiiniequeen #4
Chapter 23: greget kalo gak ninggalin jejak di chap ini, its hurt so much kyu.. omg!!!
kyu sampe drop bgtu dan dia ttp mikirin keluarganya yg acuh itu, good ngena bgt story nya, next read ya
dhiiniequeen #5
Chapter 20: sakit hati baca chap ini, hyung2 kyu bener2 tertutup smua matanya
dhiiniequeen #6
Chapter 18: ahh kyu hanya punya satu ginjal, ingat? dan dia kerja sekeras itu
dhiiniequeen #7
Chapter 18: ahh kyu hanya punya satu ginjal, ingat? dan dia kerja sekeras itu
dhiiniequeen #8
Chapter 15: ahh beruntungnya kyu punya keluarga lee yg berhati malaikat, apa kyu bakal kena gagal ginjal? kk asal nebak
dhiiniequeen #9
Chapter 7: ahhhh sorry chap sebelumnya gk ninggalin jejak, tak apakan comment nya loncat2 gini hihi
ak gemes bgt sama kedekatan kyu ama jong yampun manis bgt jong memperlakukan kyu, jd pgn di posisi kyu wakakak
dhiiniequeen #10
Chapter 7: ahhhh sorry chap sebelumnya gk ninggalin jejal, tak apakan comment nya loncat2 gini hihi
ak gemes bgt sama kedekatan kyu ama jong yampun manis bgt jong memperlakukan kyu, jd pgn di posisi kyu wakakak