LBB27
Little Blue BirdKyuhyun menuruni tangga. Dia melihat semua hyungnya berkumpul di ruang keluarga menonton tv. Ada Kibum juga disana. Sejak beberapa hari lalu Kibum sudah mulai berjalan-jalan keluar, meski hanya di sekitar rumah. Kyuhyun cukup lega melihatnya. Kibum terlihat lebih baik. Dia duduk di sebelah Hyukjae yang mencoba menggodanya. Sayang si datar Kibum tetaplah si datar.
Sungmin yang melihat Kyuhyun, segera berdiri. "Ayo bergabung Kyuhyunnie. Kami sedang menonton DVD." ajaknya. Yang lain, kecuali Leeteuk yang masih berada di amerika, menatap mereka.
"Mianhe, hyung. Aku ada janji." tolak Kyuhyun. Dia tidak berbohong. Dia akan keluar sekarang.
"Tapi ini hari tenang. Semua urusan perusahaan sudah beres. Kau akan kemana?" tanya Sungmin lagi. Dia nampak tidak rela Kyuhyun tidak bergabung dengan mereka di hari yang melegakan ini. Perusahaan dalam keadaan baik setelah masalah selesai. Produksi berjalan lancar dan distribusi segera dilakukan. Memangnya janji apa lagi yang dilakukan Kyuhyun.
"Aku ada janji dengan Kangin ajussi."
"Akhir-akhir ini kau sering bertemu Kangin-ssi. Biar aku antar, ne?" Sungmin menawarkan diri.
Kyuhyun menggaruk kepalanya. "Ah, itu Jong hyung akan mengantarku. Dia sudah ada di depan."
"Kau juga sering pergi dengan Jonghyun-ssi?" sahut Kibum.
Hyukjae ikut menyahuti. "Kau akan kembali ke sana?"
Kyuhyun diam. Tentu saja dia akan pulang. "Ne, secepatnya aku akan pulang."
Mendengar jawaban itu semua terdiam. Berbagai perasaan berkecamuk di hati mereka. Sedih, tidak rela dan merasa khilangan. Bahkan Hyukjae yang terakhir kali masih bisa berbicara ketus dengan Kyuhyunpun merasakan hal yang aneh. Ketidakrelaan ada dalam hatinya saat mendengar jawaban Kyuhyun.
"Jeun, kenapa kau lama?" Jonghyun muncul di ruangan itu. Melihat mereka yang berdiam dalam suasana yang aneh membuatnya memandangi mereka satu persatu. Dia tidak mengerti kenapa dengan mereka? Jonghyun memilih mendekati Jeun hee dan menariknya pergi.
Sungmin masih berdiri di tempatnya. Hatinya terpukul saat Jonghyun menarik Kyuhyun pergi. Seolah dia bisa membayangkan kelak Kyuhyun akan keluar dari rumah ini dan tidak kembali lagi.
"Rasanya ini aneh." gumam Hyukjae menunduk sedih.
"Apanya hyung?" tanya Kibum.
Hyukjae menatap Kibum. "Bukannya kita ini keluarganya? Ini rumahnya? Kenapa dia bilang akan pulang? Mereka hanya orang yang memungutnya. Kenapa kita jadi yang nomor dua?"
Sungmin tersenyum sendu. "Karena kita juga melakukan hal sama padanya. Bahkan lebih parah dari itu."
"Apanya??? Kita melakukan apa padanya? Dia selalu jadi prioritas appa selama ini! Kitalah yang biasa jadi nomor dua disini!" bantah Hyukjae.
"Padahal aku memberikan kebebasan pada kaliyan!"
Semua menoleh pada sosok yang muncul tidak terduga. Ketiga namja itu terkejut melihat appa dan Leeteuk yang muncul. Kenapa tiba-tiba pulang tanpa kabar?
Appa dan Leeteuk berjalan lebih dekat. Menatap ketiga putranya yang sedang menatap balik padanya. "Dalam sebuah tampuk pemimpin hanya dibutuhkan satu penerus. Saat anak-anakku lahir aku mulai memikirkannya. Menilai dan memperhatikan kaliyan bukan hal yang mudah. Kaliyan tumbuh oleh kasih sayang Ibu kaliyan. Dia yang mengurus kaliyan selama ini. Memberikan kaliyan cinta dan kebebasan. Kaliyan menjadi manusia yang luwes dan memiliki hobby masing-masing."
Mereka menunduk mendengar ucapan appanya. Kembali appa Park bicara. "Kaliyan memiliki kesenangan masing-masing juga pribadi yang berbeda. Akan sulit mendidik kaliyan di situasi tersebut. Bagiku terlambat. Aku khawatir kaliyan tidak akan sanggup dengan tanggung jawab dan beban berat di perusahaan. Karena itu aku butuh seseorang yang sedari awal bisa aku bentuk menjadi penerusku. Adik kaliyan lahir. Aku memilih Kyuhyun karena Kibum tidak mungkin sanggup." Appa menatap Kibum dan mengulas senyum lembut, meminta pengertian bahwa bukan maksudnya meremehkan Kibum. Dan Kibum nampak mengerti maksudnya.
"Aku menariknya dari persaudaraan dan menjadikannya sebagai pionku kelak di perusahaan. Mendidik dan mengajarinya sedari dini. Mencoba menumbuhkan kecintaan dan pengabdiannya pada perusahaan. Dia tumbuh menjadi apa yang aku inginkan. Namun kesalahan fatalnya aku tidak pernah tahu kekeliruanku. Aku terlalu keras padanya, tidak perduli air mata dan kebutuhannya. Aku hanya berfikir tentang penerus yang sempurna. Menjatuhkan semua harapan padanya. Membuatnya kesepian. Membuatnya jauh dari kaliyan. Tidak memiliki teman. Tidak bermain atau bersenang-senang. Itu hidup menyedihkan seorang bocah dari appanya sendiri."
Hykjae mengusap air matanya. Semua kenangan berputar di kepala mereka. Disaat mereka bersenang-senang dan bermain, Kyuhyun berjuang keras menahan hasratnya untuk berlari keluar dan menerima semua ajaran sang appa dengan patuh. Disaat mereka bisa berkumpul bermain game dan makan ice cream, Kyuhyun sedang mempelajari berkas perusahaan dan melakukan pertemuan dengan orang-orang dewasa. Saat mereka menikma
Comments