Chapter 17

vicious circle
Please Subscribe to read the full chapter

......................

 ..........

Keputusan Chansung untk membawa Junho ke apartemennya bisa d katakan tidak tepat untk saat ini, namja itu masih marah, dia masih terluka dan kecewa, kau tau? Kecewa itu levelnya 1 tingkat d atas marah, jika marah kau hanya perlu memaafkan org tsb, tp jika kecewa? Mungkin kau akan memaafkan, tp bukan berarti kau akan lupa atas apa yg pernah dia lakukan.

Kecewa jg berpotensi untk menyebabkan trauma, dan trauma itulah yg kini membuat Junho takut untk kembali berinteraksi dgn Chansung. 

"Aku mau pulaaaannngggg.. .."

"Keluarkan aku dari siniiiiiiiiiii... "

Ntah sudh berapa jam Junho terus saja memaksa keluar dri apartemen Chansung, namun sama skali tak berhasil, yg terjadi selanjutnya justru Chansung menariknya paksa kearah kamar dan berniat menguncinya disana. 

"Teruslah berteriak sampai kau puas Nuneo, yg jelas, aku takkan pernah melepaskanmu... "

Junho tak menyerah.  "Apa yg kau inginkan hah? Hartaku? Aku akan memberikan semuanya untukmu, tp ku mohon lepaskan aku dari sini, aku tak ingin melihatmu lg.... "

Chansung tak bergeming, namja itu masih duduk santai d sofa sambil menatap Junho yg skrng tengah menangis dgn posisi tangan yg terikat d headbed. 

Terikat? Ya, Pilihan satu2nya yg bisa Chansung lakukan karena dari td Junho mengamuk bukan main, namja itu menghancurkan beberapa barang d apartemen mewah Chansung, dia jg tak segan memukul bahkan berniat mencelakai dirinya sendiri dgn pecahan vas bunga. 

Tubuh lelah Chansung yg bahkan belum istirahat sedetikpun setelah kepulangannya dri Jepang tentu tak bisa mentolerir kelakuan Junho, bukan saatnya untk membujuk, bukan saatnya untk bermanja, Chansung lelah, lelah fisik, tp lebih lelah lg hati dan otaknya, tp Junho tak mau tau akan hal itu. 

"Sudah ku katakan aku tak butuh hartamu Nuneo, bahkan aku siap untk hidup susah asal kau ada bersamaku... " 

Chansung masih tetap melunakkan suaranya, tak perduli bagaimanapun Junho berteriak dan memaki padanya. 

"Tapi aku tak ingin hidup dgn mu, aku tak lg mencintaimu... "

O'ow, nampaknya kali ini Junho salah bicara, karena kalimatnya barusan membuat Chansung mendengus kesal, hingga skrng dia berjalan dgn wajah mengeras kesal kearah ranjang. 

"Apa kau bilang?..." tanya Chansung saat dia sudh berdiri tegap d hadapan Junho.  "Kau tak mencintaiku lagi? Bisa kau ulangi?..."

"YA, AKU TAK LG MENCINTAIMU, AKU MEMBENCIMU... "

Arrrgghh, Junho benar2 memancing emosi seorang Hwang Chansung, lihatlah bagaimana namja itu memejamkan mata seolah menahan amarahnya. 

"Kau pembohong... " setelah menyeleksi banyak kata, akhirnya kalimat itulah yg dipilih Chansung.

Kini dia duduk dihadapan Junho d pinggiran kasur, wajah yg lelah, kantung mata yg menggelayut menyeramkan, seharusnya itu sudh cukup untk menggambarkan bagaimana kondisi Chansung saat ini, tapi Junho seolah membutakan mata, namja itu terus saja menyalak garang kearah Chansung tanpa ampun. 

"Dan asal kau tau, mengikatku seperti ini tidak akan membuatku memaafkanmu, justru membuatku semakin membencimu... " 

"Terserah, kita lihat seberapa kuat dirimu... " Uajr Chansung tak mau kalah. 

"Aku membencimu Hwang Chansung, aku membencimu, sudh cukup bagiku untk memaafkanmu, kau pembunuh, aku sudh memaafkan mu atas kematian ibuku, lalu kau mengulangi kesalahan yg sama fatalnya, kau hanya mengincar hartaku, cihhh... Skrng berani2nya kau meminta maaf lg padaku? 1 yg harus kau ingat, AKU TAKKAN MEMAAFKAN PEMBUNUH SEPERTI DIRIMU... "

"AKU BUKAN PEMBUNUH... " Final, akhirnya Chansung benar2 lepas kendali skrng, sejak td dia berusaha menahan diri, tp kalimat Junho kali ini benar2 menusuk hatinya. 

"KAU PEMBUNUH, KAU ORG YG PALING BIADAB YG RELA MENGHILANGKAN NYAWA ORG LAIN HANYA DEMI HARTA..... "

#PLAAAKKKKKK!!! 

Oh tidak, suara nyaring sebuah pukulan kini menggema didalam apartemen itu, Chansung melakukannya, dia menampar keras pipi Junho, menyalurkan kekesalannya yg sejak td terpendam, mungkin Chansung bisa menerima segala bentuk makian Junho padanya, tp untk tuduhan yg mengatakan dia pembunuh 'biadab' jelas tak bisa bisa d terima olh Chansung. 

Hingga kini wajah Junho terlempar kesamping akibat kerasnya pukulan Chansung, dan sudut bibir namja itu tampak mengeluarkan darah. 

"Dengarkan aku... " Chansung meraih dagu Junho dan menjepit kencang dgn kedua tangannya agar tatapan mereka saling bertemu.

"Ku rasa kau harus bisa melihat situasi untk mengeluarkan suatu kalimat.... " Ujar Chansung penuh amarah.  "1 yg harus kau tau, aku tak butuh uangmu, bahkan dari kecil aku sudh biasa hidup susah, meski ibu tiriku menyediakan segala bentuk kemewahan untukku, tp otakku jelas tak bisa menghilangkan bagaimana bayang2 ketika aku hidup susah bersama org tua kandungku dulu... "

Chansung menatap Junho dgn menyeramkan, menampilkan sisi gelap dirinya yg tak pernah dilihat Junho sebelumnya, jika slama ini Chansung akan marah jika seekor nyamuk yg mengigit Junho, tp untk saat ini dia sanggup memukul tanpa iba melihat bagaimana sudut bibir Junho yg berdarah, dari sana terlihat bahwa namja itu benar2 emosi hingga menggunakan kekuatan fisiknya. 

"Kau tau? Yg aku khawatirkan adalah dirimu, karena kau hidup serba berkecukupan dari kecil, kau tak pernah tau bagaimana rasanya tak makan, kau tak tau bagaimana rasanya tidak memiliki barang2 mewah, itu jg alasan knp aku masih bertahan di dlm genggaman ibuku, karena aku butuh segala fasilitasnya untk menjamin kehidupanmu, aku tak ingin kau hidup susah, aku tak ingin kau menderita, KAU MENGERTI?....."

Junho menatap dgn takut kearah Chansung, bagaimana kata2 menyakitkan mengalir dari bibir namja yg sedang dilingkupi emosi itu.

"Aku tak mendapatkan kasih sayang penuh sejak aku kecil Nuneo, berbeda dgn mu yg selalu d sayang olh kedua org tua dan shabat2 dekatmu, sementara aku?? Aku tak punya tempat untk bersandar, bahkan appa yg dlu sangat menyayangiku mulai tenggelam dlm kesibukannya, dan disaat aku bertemu dgn mu aku berharap akan mendapatkan kasih sayang dan cinta darimu, aku butuh pundakmu untk tempatku bersandar, tp nyatanya apa? Kau jg sama, hanya menilai segala sesuatu sebelah mata hanya dari surut sebuah harta, tak pernah mengerti dgn yg namanya ketulusan.... "

Tidak, seberapa keras pun wajah itu membentak marah, tp Junho bisa melihat bahwa mata itu mulai berkaca2, menahan tangis? 

"Mungkin aku butuh harta, tp ketahuilah itu bukan untk diriku, aku butuh itu untk menjamin hidupmu, tapi tuduhanmu yg mengatakan aku pembunuh sungguh hal yg keliru nuneo, kau bukan hanya menyakiti telingaku, tp kata2mu jg menusuk tepat di hatiku, dan apa tadi? Kau bilang aku biadab? Demi tuhan kau org pertama dlm hidupku yg berani menyebutku biadab...."

Skali lagi, Junho merasakan cengkraman Chansung di dagunya semakin mengerat, hingga membuat namja itu meringis kesakitan. 

"Kalau begitu kau harus merasakan bagaimana jika aku memang bertingkah biadab seperti yg kau katakan tadi.... " Chansung menyeringai menyeramkan, "Siap kan dirimu.... "

Kemudian secara tiba2 Chansung menghempaskan wajah Junho, seolah tak memperdulikan jika namja yg dia sayangi itu kini terkulai lemah tak berdaya, Chansung jg melepaskan lilitan dasi yg dia gunakan untk mengikat tangan Junho d headbed. 

"Kau bebas, terserah kau mau melakukan apa skrng, tp 1 yg harus kau ingat, dunia luar sangat berbahaya untukmu.... "

Setelah itu Chansung bergerak keluar kamar, kemudian membanting pintu dgn keras, meninggalkan Junho yg masih berdiam diri d atas tempat tidur. 

Junho shock, kalimat Chansung sungguh membuatnya terhenyak, benarkah Chansung memikirkan dirinya sejauh itu? Benarkah Chansung hanya ingin menjamin kehidupannya agar slalu terpenuhi? Oh tuhan bukankah kata2 yg dia keluarkan td sangat kejam jika memang seperti itu faktanya. 

Tubuh Junho mulai menggigil takut, membayangkan bagaimana kemarahan Chansung padanya sungguh membuat Junho merinding, bahkan namja yg selalu lembut itu tak segan2 menyakitinya, oh tuhan. 

Dia mendengar suara pintu apartemen terbuka kemudian d banting dgn kasar, nampaknya Chansung baru saja pergi, meninggalkan Junho seorang diri di apartemen ini. 

Seharusnya Junho senang bukan? Ikatan ditangannya jg sudh terbuka, dia bisa pergi keluar skrng, tp kenapa nyalinya malah menciut? 

......................

.............

Saat melesat keluar dari apartemennya, tujuan pertama Chansung adalah Mansion Hwang, dimana ibu tirinya tengah berada. 

#BRAAKKKKKKK!!! 

#PRAANNGGGG

"DIMANA DIA???...." Teriakan lantang Chansung sukses membuat seisi Mansion geger, belum lg kaki namja itu menendang keras vas bunga hingga hancur tak berbentuk. 

"KATAKAN DIMANA DIAAAAAAA..."

Lagi, teriakan  Chansung menggema dlm Mansion mewah itu.

"Ma-maaf, si-siapa yg anda maksud tuan muda?... " Cicit kepala pelayan disana. 

"SIAPA LAGI KALAU BUKAN VANCOUVER, DIMANA WANITA ITU HAH?... "

Sontak semua tercekat mendengar bagaimana Chansung menyebut nama Mrs. Van, bahkan untk pertama kalinya mereka mendengar tuan muda mereka memanggil Nyonya besar rumah ini dgn nama lengkapnya, ada apa? 

"Nyo-nyonya besar ada dikamarnya tuan... " 

Mereka dpt melihat dgn jelas bagaimana menyeramkannya wajah Chansung yg sedang emosi, maka tak ada yg berani menatap tubuh tegap yg kini menyalak bagai srigala d tengah hutan. 

Setelah itu Chansung segera naik ke lantai atas dimana Mrs. Van berada, dan tanpa basa basi namja yg tengah dilingkupi emosi itu segera menerobos masuk k kamar ibunya. 

#BRAKKKKKK!! 

Sekali lg Chansung membanting pintu dgn keras, seolah tak memperdulikan apapun yg sedang dilakuan Mrs. Van d kamar pribadinya. 

Mrs. Van yg tengah duduk d atas ranjang sambil memegang sebuah majalah tersentak kaget, wanita itu nampak terkejut dgn kedatangan Chansung yg tiba2.

"Wae? Apa yg kau lakukan? Apa yg membuatmu dtng tanpa permisi seperti itu?.... " mrs. Van menatap tak suka kearah Chansung yg mengusik ketenangannya. 

Tp Chansung tak bergeming, namja itu berjalan mendekat kearah Mrs. Van dgn tatapan membunuh yg menakutkan. 

"Seharusnya aku yg bertanya, apa yg sudh kau lakukan hah?.... "

Alis Mrs. Van semakin mengerut mendengar pertanyaan Chansung. 

"Aku? Maksudmu?... "

Chansung tersenyum mengejek.  "Berhenti berlagak seolah kau tak tau apa2, karena aku tau dgn pasti kau dalang dibalik penangkapan Junho... "

Kini Mrs. Van kembali terkejut.  "Apa? Penangkapan Junho? Dia ditangkap knp?... " Mrs. Van membenahi posisi duduknya dan menatap Chansung dgn intens. 

"Kubilang hentikan aktingmuuuu... " Chansung kembali harus menggeram tertahan. "Katakan, katakan apa maksudmu mentransfer uang sebanyak itu pd Junho? Apa memang dari awal tujuanmu ingin membuatnya terlibat kasus seperti ini hah?..."

"Tunggu dlu, mommy tak mengerti maksudmu, mentransfer uang? Pd Junho? Siapa? Mommy tak pernah melakukan itu... ".

"Ciihhhh...". Chansung berdecih meremehkan. "Mungkin org lain akan tertipu dgn aktingmu, tp yg jelas aku takkan pernah percaya itu, cukup lama hidup dgn mu membuat aku tau bagaimana menyeramkannya seorg Vancouver untk mengejar apa yg dia mau, tp 1 kesalahanmu, jika kau menginginkan harta Junho untk kebahagiaanku, sayangnya aku tak membutuhkan itu, asal dia ada didekatku itu sudh lebih dari cukup... "

"Channie kau... "

"DIAAMMMM....." Teriak Chansung dgn keras.  "Kali ini aku takkan percaya pd semua yg kau katakan, kau sudh mengusik kehidupan 2 org yg paling aku sayangi, setelah membunuh Mrs. Lee kau jg berniat mencelakai Taecyeon hyung, lalu setelah itu appa ku yg kau buat sakit, dan skrng Junho jg menjadi sasaranmu, ketahuilah mrs. Vancouver yg terhormat, hidupmu takkan pernah bahagia jika mengejar apa yg kau mau dgn mengorbankan org lain... "

Mrs.van menggeleng bingung.  "Mommy tak mengerti, Mommy tdk pernah melakukan itu semua... "

"BULTT... Aku tak percaya lg denganmu... " Kemudian Chansung mengambil sesuatu dri saku celananya. "ini, aku kembalikan ini padamu... "

Namja itu melemparkan sebuah kunci mobil kerah Mrs. Van.

"Dan ini... " Chansung kembali melemparkan sesuatu yaitu ATM dan Cradit Card miliknya. 

Mrs. Van semakin shock. "I-ini... "

"Ambillah, itu semua aset yg kau berikan padaku slama ini bukan? dan aku tak membutuhkan itu semua, karena karena hal itu jg kau berubah menjadi seorang pembunuh... " Chansung tetap menatap Mrs. Van dgn tatapan benci. 

"Ketahuilah Mrs. Van, selama ini aku sangat menyayangimu, aku sudh menganggapmu seperti ibu kandung, namun saat kau berubah jd seperti ini, bahkan untk memanggilmu mommypun aku tak sudi lagi... "

"Channie... " Mata Mrs.  Van mulai berkaca2.

"Namaku Hwang Chansung, kurasa kau tak ber hak memanggilku Channie seperti itu lagi.. " Chansung kembali memotong kalimat mrs. Van. "Mulai skrng aku akan melepaskan semua fasilitas yg kau beri, tp kau tak bisa menarik apartemenku, karena itu adalah hadiah dari appa, dan appa membelinya bukan menggunakan uangmu... "

"Hwang Chansung dengarkan mommy dlu, mommy----"

"KU BILANG KAU BUKAN MOMMY KU... " Teriak Chansung lg hingga membuat mrs. Van memejamkan mata secara refleks. "Dengarkan aku, mulai saat ini aku akn keluar dari rumah dan akan melepas semua fasilitas darimu, maka itu artinya kau tak perlu bersusah payah untk menguasai harta Junho lg, karena aku tak menginginkan itu, jd berhenti menggunakan namaku sbg alasan untk apa yg kau lakukan... "

Mrs. Van menegang, wanita cantik itu memucat atas kalimat Chansung. 

"Tapi mommy menyayangimu ..."

"Tak ada kata sayang jika kau mengorbankan org lain untk itu, jd mulai skrng jgn pernah ganggu Junho lagi, atau aku akan menyeretmu ke kantor polisi... "

"A-apa?? Ku rasa kau sangat kelewatan jika melakukan itu, karena momny------"

"AKU TAU KAU D BALIK SEMUANYA, TP KARENA AKU MASIH MENGANGGAPMU SBG KELUARGA JD SEMUANYA AKU TUTUPI, TP JIKA KAU MASIH MENGGANGGU NYA, MAKA LIHAT APA YG AKAN AKU LAKUKAN... "

Chansung tak akan main2 dgn ucapannya, terlihat bagaimana kesanggupan namja itu untk melepas semua fasilitas dri ibu tirinya, setelah meluapkan semua emosinya, Chansung segera bergegas kluar dri Mansion mewah itu, dgn berjalan kaki. 

.....................

...........

Junho sedang bediam d kamar, memikirkan apa yg baru saja terjadi, berusaha mencerna semua yg td dikatakan Chansung padanya, bahkan luka d sudut bibirnya masih d biarkan menganga begitu saja, hati Junho lebih sakit, sakit harus memilih untk percaya atau tetap pd pendiriannya tentang semua kejahatan yg Chansung lakukan dlm hidupnya.

Yg jelas apa yg Chansung lakukan hari ini sungguh membuatnya terkejut, namja yg selama ini memperlakukannya dgn lembut, yg selalu memperlakukannya dgn penuh kasih sayang, untk pertamanya kali ini berani berbuat kasar. 

Sekuat apapun Junho berusaha menenangkan diri, tp nampaknya rasa takut itu lebih berkuasa, alhasil kini dgn langah yg terhuyung namja itu berjalan menuju pintu keluar, namun saat memasukkan nmr password seperti yg dia ketahui dlu, ternyata salah. 

"Aahh dia sudh mengubahnya ternyata... " Junho bergumam lirih sambil menopang tubuh limbungnya pd pinggiran pintu. 

1002. Dulu itu adalah password apartemen Chansung yg sesuai dgn tanggal lahirnya,  tp skrng sudh d ganti, angka brapa? 

Otak Junho mulai berfikir keras, ahh... jangan2 angka itu, tiba2 terlintas sederet angka d benak Junho, tp mungkinkah? Aahhh bukankah Chansung pernah mengatakan bahwa Junho adalah org yg paling berharga dlm hidupnya, apa mungkin? 

Dgn sdikit gugup Junho memasukkan 4 digit angka kembali. 

#TEETT!! 

Salah, Junho tersenyum miris, kau terlalu besar kepala Lee Junho, itu jelas hal yg tak mungkin, gumamnya pd diri sendiri. 

Tau kah kalian angka yg baru saja d masukkan junho? 2501, tanggal lahirnya, dan salah hahahahahaha... Junho malu dan menertawakan dirinya sendiri, bagaimana mungkin dia berfikir  Chansung akan memakai tgl lahirnya sbg password. 

Lalu otak Junho terpaksa berfikir semakin keras, karena sudh 2x gagal memasukkan password, maka juka gagal skali lagi, maka pintu apartment tsb tdk akan pernah bisa d buka dari dlm, dan itu artinya dia baru bisa keluar jika Chansung sudh dtng nanti. 

Junho bersandar sejenak d balik pintu sialan yg membuatnya tak bisa keluar dari sini, namja itu semakin frustasi dan meremas rambutnya sendiri. 

Arrghhh... Disisa2 kesabarannya Junho sudh pasrah, untk trakhir kalinya dia akan memasukkan angka yg diolah otak cerdasnya, menautkan beberapa angka yg mungkin saja berhubungan, ya, setidaknya itu adalah option trakhir. 

Junho menghembuskan nafas dgn keras sebelum akhirnya memasukkan angka, sebuah kepasrahan terlihat d wajahnya. 

#BIIPP

Junho tersentak ketika pintu tiba2 terbuka, dan itu artinya kode yg dia masukkan td benar, aahhhh sungguh? Tapi bagaimana mungkin? Sebuah senyum terlihat d sudut bibir Junho, kemudian dgn cepat dia melangkah keluar untk meninggalkan apartemen tersebut. 

Tp saat berada d dpn lift, tiba2 gerakan kaki Junho terhenti, tunggu dulu, apa itu tadi? Angka yg dia masukkan benar? Oh tuhan, hati Junho kembali berdenyut nyeri, tungkai kakinya kembali melemah, tau kah kalian berapa angka yg dimasukkan Junho tadi? 1025, bukankah itu kombinasi tanggal lahir dia dan Chansung?? 

Aarrrghhhh, Junho kembali meremas bagian dpn bajunya, berusaha menahan jantungnya yg terus bergejolak, Chansung mencintainya, Chansung menyayanginya, Chansung berniat menjadikannya tumpuan dlm hidup, berusaha meminta kasih sayang seutuhnya dari Junho, tp lihat apa yg Junho lakukan? Dia mengeluarkan kalimat2 kasar yg jelas akan melukai Chansung, oh tuhan... Knp perasaan bersalah itu menghujam Junho skrng? 

Dan airmatanya nyaris menetes jika saja pintu lift tidak tiba2 terbuka, untk menghalau rasa sakitnya, Junho segera masuk k lift dan berniat pergi sejauh mungkin dari apartemen ini. 

..................

...........

...

Saat ini Chansung tengah berjalan kaki menyusuri gelapanya malam dri Mansion menuju apartemennya, mobil mewah yg slama dia gunakan telah dikembalikan pd Mrs. Van, selama ini bahkan wanita cantik itu slalu mengganti mobil Chansung tiap 6 bulan skali, dan baru kali ini dia berjalan kaki lagi, ingatannya kembali pd kenangan beberapa tahun yg lalu, disaat dia hidup dlm kemiskinan, dan berakhir dgn kehancuran keluarga mreka hanya karena harta. 

Jika boleh jujur Chansung sangat trauma akan hal itu, saat dia terpuruk disanalah Mr. Lee ayah Junho hadir sbg penyelamat, paman Lee yg berteman baik dgn ayahnya slalu memperlakukan Chansung dgn lembut, membelikannya mainan dan pakayan2 bagus, dan saat mendengar tentang perjodohan, Chansung berniat untk membalas kebaikan paman Lee pada anaknya kelak. 

Namun semua rencana Chansung berubah disaat Mrs. Van yg menikah dgn ayahnya mulai mengacaukan semua ketika usia mreka hampir mendekati angka 17tn, Chansung jg mengakui bahwa Mrs. Van jg memperlakukannya dgn baik, menjamin semua kebutuhan dan menghujaninya dgn kasih sayang, tp ntahlah, Chansung yg awalnya menyandarkan diri pd Mrs. Van, perlahan harus menjauh mengingat bagaimana wanita itu berniat menguasai harta Junho, hingga akhirnya Chansung kembali merasakan kehilangan org tua. 

Dan kini, dia jg merasakan kehilangan Junho, meski fisik mreka berdekatan, seperti ada jarak tak kasat mata yg membuat Chansung tak bisa menyentuh hati Junho seperti dahulu. 

Ahh sekejam ini kah takdir mempermainkannya? Chansung malang yg bahkan belum pernah merasakan kasih syg yg benar2 utuh kini seakan kembali larut dlm kenangan pehitnya dlu. 

Saat melintasi sebuah mini market yg sudh berada d sekitar lingkungan apartemennya, Chansung memutuskan membeli kopi sekedar untk menghangatkan tubuh, kemudian namja itu duduk d salah 1 kursi yg teletak d bagian depan mini market, dia menumpukan kepalanya dipinggiran meja. 

"Apa yg kau lakukan dsini hyung?.... "

Chansung tersentak ketika mendengar suara itu, suara yg mengganggu kesendirian nya, dia merasakan ada seseorang yg sudh duduk d hadapannya.

"Jackson, sejak kapan kau disini?.... " itu adalah Jackson, dan tentu saja kehadiran Jackson dirasa sangat aneh, mengingat rumah namja itu jelas tak berada d lingkungan skitar sini. 

"Kau lupa kalau aku selalu memantau keadaan di mansion mu? Aku jg harus memperhatikan gerak gerik mrs. Van, jd wajar kalau aku slalu berada d sekitar sini.... "

Ah benar juga, bukankah Chansung yg memintanya melakukan itu? 

"Hentikan semuanya skrng Jack... "

"Maksudmu?... " Tanya Jackson kaget. 

"Tak ada gunanya lg melawan wa

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Tina0608
#1
Chapter 32: I need tissu????


Huweeeeee. .
Tina0608
#2
Chapter 30: Buset,lu gabungin moment channuneo anuan ma moment action. . .wahhhhhh,speechless gw(jd pengn kxk mereja)plak. . .
Daebak,hayoooooo bkin lagi ff baru,gw tgu. . .
Smga saran gw lu terima. . .
Yg td salah post,kxkx salah buka chap wktu mw post komen soal jaebum n jackson. . .






Please coba saran gw yeeessss,tntang jackson,jinyong n yugyeom. . .
Love u bulur. . .:*
Tina0608
#3
Chapter 21: Kyaaaaaaaa,gw suka ma jackson jaebum ship. . .
Saran dong,tar lu klo bkin ff lg,angkat cerita mereka jg dong,klu perlu bkn certa cinta segitiga antara jackson jinyoung ma yogyoum. . .
Seru deh kxkx
S bambam jdiin sepupu khuni yg datang dr thailand. . .
Buat jahilin yg lain,kan bambam ma jackson biang rusuh. . .
Wkkkkkkkkk,ngeri mak permintaan gw yak. . .
Tp tolong d pikirkn y bebs saran gw,thank utk ff lu. . .
Ff lu daebak. . .
Nursandy8 #4
Chapter 34: Daebak..
Ff nya bgus bgt kak..
Klau ff nya di film kan, seru tuh kyak nya.. ??
??Semangat unk buat ff baru nya, kak..
Ditunggu loh ?
Tina0608
#5
Chapter 18: Gw ngebayangin,ne ff klu d angkat jd drakor,maka yg jadi pemeran mrs. Van itu cocokx yg jadi ibux lee min ho d the heirs. . .
Cocok bgt ma karakter ahjuma cantik yg itu. . .
Sifatx mirip bgt (bagi gw) sama emakx min ho. . .
S Tan ya ?
cnnisleal
#6
Chapter 34: Dua2nya oke siih author-nim yg penting ceritanya dilanjut ^^
Tina0608
#7
Chapter 8: Bulur thanks info cara memperbesar hurufx ya. . . :*
Chitha_raharjoe
#8
Chapter 34: Cuuss bkin cerita baru thooorr.....
Nursandy8 #9
Chapter 5: Bagus banget cerita nya,, ❤❤
Tina0608
#10
Chapter 4: Uuuuhhhhh,chansung. . .
U make me melted. . .
Huwaaaaa,mw dong cwo kxk lu 1. . .#plak. . .
G lama d cerai bpak alea. . .
Wkkkkkkkkkkk