Shoyu and Soju

Heal Our Flashback

“Aku pulang,” katanya saat melihat Jihoon berada di ruang tamu. Jihoon sendiri sibuk melihat tontonan berita pukul tujuh malam itu dan kemudian menatap teman yang sudah dianggap sebagai adiknya itu, “Selamat datang.”

“Hyung.”

“Ya?” tanya Jihoon yang kemudian fokus menatap Seungkwan dengan Tein maupun Eun yang masih terilit tali anjing.

“Kenapa kau tidak mengajak mereka berdua jalan-jalan selama dua hari ini?” tanyanya dan Jihoon menggeleng pelan mendengarnya. Atensinya kemudian menuju ke anak anjing Alaskan Malamute itu. Membawanya kepangkuannya dan melepaskan tali yang digunakan untuk mengajak mereka jalan-jalan.

“… bukankah sudah kukatakan kalau aku sibuk,” jawabnya dan kemudian Tein sendiri juga melompat ke samping Jihoon.

Seungkwan menggelengkan kepalanya, “Hei hyung, apakah kau tidak tau? Tein sibuk berjalan kesuatu tempat saat aku membawanya jalan-jalan dan dia hampir kabur entah karena apa.”

Mata Jihoon membulat mendengarnya, “Benarkah?”

“Kau pikir aku sedang mengarang bebas hyung?” tanyanya dan duduk disebelah Jihoon, dia mencoba melepaskan tali yang dipakaikannya ke Tein.

“Apakah kau tau tempat dimana arah Tein hampir kabur?”

“Tempat perpohonan,” jawab pria itu dan Jihoon menganggukan kepalanya.

‘Kau merindukan Chan bukan?’

“Seungkwan-ah, kau sudah makan?” tanya Jihoon mengalihkan topiknya dan Seungkwan menggelengkan kepalanya.

“Aku ingin memakan apapun yang instan dan enak,” jawabnya dan Jihoon tersenyum mendengarnya.

“Mandilah. Aku akan memasakanmu nasi goreng kimchi kalau begitu,” gumam pria mungil itu dan Seungkwan menganggukan kepalanya dengan cepat.

“Asik! Nasi goring kimchi!” serunya dan secepat kilat memasuki kamar mandi.

Jihoon hanya tersenyum melihatnya dan kemudian beranjak ke dapur. Dengan cekatan dia mengambil nasi dingin dan kimchi yang berada di kulkas apartment itu. Saat dia akan memasak, smartphone-nya berbunyi dengan nyaring dan Jihoon mengalihkan atensinya.

Choi Seungcheol

Jihoon berpikir cukup lama sambil melihat layar smartphone-nya hingga panggilan itu terhenti. Helaan napas lega meluncur dari mulut Jihoon dan tidak lama kemudian smartphone-nya itu kembali berbunyi lagi. Dengan seluruh keraguannya, dia menganggkat panggilan itu.

“Ha― halo…”

“Jihoonie hyung?”

Jihoon tersadar setelah mendengar suara itu dan kemudian menjawabnya, “Chan-ah?”

“Kenapa hyung dan Tein tidak ada di taman selama dua hari ini?”

“Chan-ah, aku sibuk,” balas Jihoon dengan sedikit bersalah.

Terdengar sedikit keributan di seberang sana dan Jihoon mengernyitkan dahinya heran dan terdengar seseorang memanggilnya dari seberang sana, “Jihoon?”

“Sunbae…”

“Aku mengambil smartphone-ku dari Chan. Ada yang ingin kutanyakan,” gumam Seungcheol pelan dan Jihoon merasakan kegugupan yang sangat mengerikan.

“Ada apa?”

“Bisakah kau menemaniku untuk mengadopsi anak anjing besok dengan Chan?”

Jihoon berpikir sejenak dan kemudian menjawab pertanyaan itu. Ada sedikit rasa lega di hatinya, “Baiklah.”

“Terima kasih Jihoon.”

“Ngomong-ngomong Chan merindukan Tein dan dirimu,” lanjut Seungcheol.

“Maaf, aku sibuk akhir-akhir ini. Tolong sampaikan ke Chan alasanku ini,” bohong Jihoon. Bohong jika Jihoon sibuk, tipikal seorang Lee Jihoon yang memiliki Pistanthrophobia akut itu. Dia takut mencoba percaya dengan sosok Choi Seungcheol setelah beberapa pengalaman barunya. Mulai dari ketakutannya terhadap anjing, sosok pria yang pingsan itu dan tatapan maupun sentuhan yang tidak pernah dialami oleh seorang Lee Jihoon berada didekat siapapun.

“Eum baiklah. Ngomong-ngomong Jihoon?”

“Hm?”

“Bisakah aku membawa Chan untuk mengunjungi Tein besok?”

“Tentu saja,” jawab Jihoon spontan.

“Terima kasih Jihoon.”

“Sunbae, itu tidak masalah,” balas Jihoon dan terdengar deheman semangat Seungcheol.

“Selamat malam Ji,” putusnya dan Jihoon menghela napasnya sekilas. Dia memutar balik badannya dan melihat Seungkwan yang sudah berdiri didekat dapur itu.

“Seungkwan?”

“Apakah nasi goring kimchiku sudah selesai?” tanya Seungkwan dan Jihoon menggelengkan kepalanya.

“Maaf tadi ada seseorang yang meneleponku,” jawab Jihoon dan Seungkwan membalasnya, “Itu tidak masalah.”

“Kalau begitu lebih baik kita makan diluar saja.”

“Ayo,” balas Seungkwan dengan semangat.

 


 

Kedai ramen itu penuh meskipun waktu semakin malam. Kedai yang berada dipinggir jalan itu terus dimasuki oleh pekerja kantoran yang ingin menikmati makan malamnya diluar. Jihoon dan Seungkwan masuk kedalam kedai itu setelah berjalan 20 menit dari gedung apartment mereka. Disana mereka dapat melihat keramaian dengan pria-pria yang masih muda hingga yang paruh baya sibuk berbincang dengan temannya. Begitu juga dengan perempuan yang ada disana. Mereka berdua mengambil tempat duduk tepat didepan couter bermodel minimalis dengan kayu sebagai bahan utamanya.

Sosok pria yang sibuk merebus mi itu kemudian melihat mereka berdua yang duduk disana, “Hei!”

“Soonyoung-ah? Ramai sekali hari ini,” gumam Jihoon dan Soonyoung tersenyum melihatnya.

“Jika kedai ini tidak ramai, maka aku tidak dapat hidup dengan damai setiap harinya,” candanya dan Seungkwan terkekeh pelan.

“Hyung, aku tidak menyangka kau akan berdiri didepanku sebagai koki,” dan Soonyoung mengendus kesal mendengar pernyataan Seungkwan.

“Meskipun aku kuliah di jurusan teknik, tetapi aku tetap mencintai ramen,” Seungkwan hanya tertawa mendengarnya.

“Kalau begitu aku mau Miso ramen,” dan Jihoon kemudian membuka mulutnya, “Aku mau Shoyu ramen.”

“Dan jangan lupa naruto!” pekik Seungkwan dan Jihoon menatapnya dengan aneh, “Naruto?”

Haik, haik! Tunggu sebentar,” jawab Soonyoung dengan aksen Jepang.

Sembari mereka berdua menunggu Seungkwan membuka pembicaraan diantara mereka berdua, “Siapa yang memanggilmu tadi?”

“Seseorang yang kukenal,” jawab Jihoon dan kemudian seorang perempuan datang dan meletakkan dua gelas air mineral didepan mereka.

“Aku ingin memesan soju satu botol,” pesan Jihoon ke perempuan itu dan dia membalasnya, “Tunggu sebentar.”

“Hyung, kau tidak tahan meminum soju,” gumam Seungkwan pelan.

“Lalu kenapa?”

“Bukankah akan merepotkan jika kau meminum soju?”

“Aku ingin meminumnya Seungkwan-ah, apakah kau juga mau ikut minum?” tanya Jihoon balik dan Seungkwan menggelengkan kepalanya cepat.

“Aku masih dibawah umur,” dan Jihoon tertawa mendengarnya.

Ramen pesanan mereka berdua pun dihidangkan oleh Soonyoung setelah itu dan begitu juga dengan soju milik Jihoon. Saat Soonyoung akan melanjutkan pekerjaannya, atensi matanya tertuju ke seorang pria yang amat dikenalnya itu.

“Seungcheol hyung,” panggil Soonyoung dan Jihoon kemudian tersedak mendengarnya.

Seungkwan menatapnya dengan tatapan terkejut, “Kau kenapa hyung?”

Jihoon menggelengkan kepalanya dan kemudian Seungcheol mengambil posisi duduk tepat disebelah Jihoon.

“Aku mau shoyu ramen,” pesan Seungcheol kemudian menatap ke pria mungil itu.

“Jihoon?”

Dan dengan berat Jihoon mengalihkan atensinya ke pria tampan itu, “Ya sunbae?”

“Ah, ternyata kau juga datang kesini,” gumamnya sambil tersenyum manis melihat Jihoon.

“Apakah kau juga sering datang kesini?” dan pria mungil itu menganggukan kepalanya.

“Jihoon hyung,” panggil Seungkwan dan Jihoon menatap sahabatnya itu dengan tanda tanya.

“Apakah dia yang Seok―”

“Iya,” dan Jihoon meneguk segelas penuh soju yang berada ditangannya. Seungkwan menatapnya dengan tidak percaya dan kemudian melanjutkannya, “Kau seharusnya memperkenalkan dirinya kepadaku.”

Tegukan kedua dan Jihoon hanya diam dan pesanan Seungcheol datang. Mereka bertiga makan dengan diam hingga Seungkwan yang menyelesaikan dulu lalu menanyakan sesuatu ke Jihoon, “Besok bisakah kita pergi ke Lotte World?”

“Tidak,” jawab Seungcheol datar dan Jihoon kembali tersedak. Dia mengambil minuman yang sudah dituangnya di gelas dan meneguknya hingga habis.

“Kau tidak lupa janjimu dengan Chan bukan?” tanya Seungcheol dan Jihoon mencoba mengambil minumannya kembali. Seungcheol kemudian mengambil gelas yang berisi ditangan Jihoon dan menelannya habis.

“Ini… soju?” tanya Seungcheol tidak percaya dan Jihoon menatapnya dengan tatapan malas. Wajahnya berwarna kemerahan dan hanya diam saja.

“Astaga,” pekik Seungkwan dan kemudian melanjutkannya, “Jihoon hyung mabuk.”

“Kwan-ah,” panggil Jihoon dan Seungkwan menganggukan kepalanya.

“Aku mau memeluk Tein dan tidur bersamanya,” gumam Jihoon yang mengantuk dan kemudian menutup kedua matanya sambil menjatuhkan badannya.

Dengan cepat Seungcheol menangkap tubuh mungil Jihoon dengan kedua tangannya dan meletakkan kepala Jihoon di dadanya, “Jihoon?”

Jihoon hanya melenguh pelan dan mencari posisi yang menyamankannya. Sesekali dia mengucek matanya pelan.

“Apakah kau bisa pulang dengannya seperti ini?” tanya Seungcheol ke Seungkwan. Pria itu menggelengkan kepalanya.

“Baiklah aku akan membantumu mengantarkannya pulang,” jawab Seungcheol.

“Terima kasih,” ungkap Seungkwan dan Seungcheol tersenyum mendengarnya. Sesaat kemudian setelah mereka menyelesaikan makan malam mereka dan membayar tagihan, mereka berdua keluar dari sana. Jihoon sendiri sudah berada dipunggung Seungcheol dengan keadaan tertidur.

“Apakah ini tidak apa-apa?” tanya Seungkwan saat mereka berjalan kembali kearah apartment milik Jihoon dan Seungkwan.

“Tidak masalah.”

‘Lagipula ini akan lebih menyenangkan jika lebih lama.’

“Apakah kau kekasih Jihoon hyung?” tanya Seungkwan ragu.

Pria tampan itu tersenyum mendengarnya, “Aku tidak tau.”

“Tetapi aku tau kalau kurcaci manis ini mulai membuatku menyukai sosoknya.”

 


 

Sori lama update karna liburan dan laptop yang disabotase oleh orang lain /wink/

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sseundalkhom
#1
Chapter 26: YA AMPUN TOLONG UPDATE, SEUNGCHEOL AYO BANGUN CHEOL ARGGGGHHHHH
mongiemong
#2
Chapter 25: I think we don't have as much active readers on aff anymore as we used to. the tag isn't as active that's why there's less feedback.

kaget juga tadi pas liat fic ini di update. finally last chapter 1 lagi yaa.. after all the pain and sadness jihoon uda rasa huhu. makasi tetep ngelanjutin fic nya walau udah setahun. this fic deserves an ending for our jicheol ^^
lakeofwisdom
#3
Chapter 24: GANTUNGNYA MANTEP YAAAAA HMMM
Balalala1717 #4
Chapter 22: JIHOOONNYA OMOOOOO ngambek tapi pengen disayang sayang gitu yaa
leejihoon92
#5
Ff kaporit memang ini hehhh....
Balalala1717 #6
Chapter 21: Waaah mind blown mih si mingyu ternyataaaa
lakeofwisdom
#7
Chapter 21: udahlah mingyu kasih tau aja :((
Balalala1717 #8
Chapter 20: LAAAAH JADI SEUNGCHEOL..... ?!!!