Tokyo, Japan

Heal Our Flashback

“Hei…” seseorang merangkulnya saat dia tidak menyadarinya. Pria mungil itu mengalihkan tatapan kosongnya dan menatap Soonyoung yang sedang memperhatikannya, “Ada apa?”

Pria bermata sipit itu melambaikan tangannya, “Kau memikirkan apa?”

Pria itu tersenyum kecil mengingat sedikit demi sedikit kenangan dirinya dengan Seungcheol sesekali muncul begitu saja, “Mengingat Jihoon kecil…”

“Apa? Siapa Jihoon yang lainnya? Park Jihoon?” dan pria mungil itu menggelengkan kepalanya.

“Kwon Soonyoung!” panggil Jeonghan saat membagikan tiket pesawat mereka. Pria itu sudah memberikan tiketnya untuk Seungcheol, Jisoo dan hanya tersisa mereka berdua yang belum mendapatkannya. Mereka berlari sedikit terburu-buru dan membawa koper milik mereka sendiri, itu membuat Jihoon sedikit kewalahan saat mendekati rombongannya.

Dia mendapati seseorang yang membantunya menarik koper dan dia tersenyum, “Terima kasih Mingyu.”

Dan dia membalasnya, “Sama-sama hyung.”

Pria berkulit tan itu bersama dengan Seungkwan dan Chan mengikuti Jihoon yang berjalan menuju ke rombongan mahasiswa yang akan ke Jepang itu. Chan memberikan pelukan hangat kepada mereka, terutama kepada Seungcheol, “Hyung harus kembali dengan sehat…”

“Tentu saja aku akan kembali tanpa ada luka apapun itu,” balas Seungcheol dengan mengeratkan pelukannya.

“Kau tau jika ada orang yang tidak kau kenal menanyakanmu hal yang aneh maka kau harus mengatakan apa?” tanya Seungcheol dan Chan tersenyum lebar, “Aku tidak tau! Aku masih kelas empat SD!”

Semua orang yang mendengarnya terkekeh mendengarkan ucapan Chan yang polos itu. Terdengar suara pengumuman yang menandakan mereka sudah harus pergi. Jihoon mengambil tiketnya dan mereka segera memasuki gate penerbangan mereka. Saat Jihoon ingin mengambil koper miliknya untuk dibawa ke tempat penitipan, Seungcheol sudah membawa koper itu terlebih dahulu dan memberikannya ke pegawai di counter itu. Tidak lupa dengan Mingyu yang membantu membawakan koper Soonyoung ke tempat yang sama dengan Seungcheol.

Mereka berbicara sebentar dan Jihoon hanya dapat memperhatikan mereka dan lebih memperhatikan bagaimana cara Mingyu berbicara dengannya. Namun dia dapat melihat pada akhirnya Mingyu tersenyum kecil kepada Seungcheol dan begitu pula dengan pria itu.

Jihoon menunggu Seungcheol yang berjalan menuju ke arahnya dengan tersenyum lebar. Sekilas pria mungil itu tersenyum melihatnya dan mereka berjalan berdampingan.

“Mingyu sangat tampan jika dia tersenyum seperti tadi…” gumam Seungcheol mendadak dan mengejutkan Jihoon.

“Apakah dia lebih tampan dariku?”

“Huh?”

“Jihoon! Siapa yang lebih tampan? Aku atau Mingyu?” tanya Seungcheol serius dan Jihoon mencoba untuk tidak menjawabnya.

“Tidak mungkin kau mengatakan bahwa sahabatmu sendiri lebih jelek…”

“Tidak!”

“Jihoon?”

Pria mungil itu berusaha menyembunyikan wajah kepiting rebus miliknya karena kepanasan mendengar pertanyaan Seungcheol. Dia menatap sekilas Seungcheol, “Kalian berdua tampan… hanya saja kau sedikit lebih tampan darinya…”

“Benarkah?”

“Sedikit…” dan dengan refleks Seungcheol memeluk pria mungil itu. Jantung Jihoon rasanya ingin meledak saat pria itu memeluknya dengan erat.

“Aku senang sekali Jihoon-ah!” terdengar nada ceria saat Seungcheol mengucapkannya. Mau tidak mau Jihoon tersenyum kecil saat mendengarnya.

“Kalian berdua, kuharap kalian mengetahui tempat oke?” tanya Jisoo dengan tenangnya dan memisahkan Seungcheol dari makhluk mungil itu. Soonyoung tersenyum sarkastik melihat Jihoon yang masih diam, “Apakah kau menyembunyikan sesuatu dariku?”

“Untuk apa aku menyembunyikan sesuatu darimu? Bukankah seharusnya kau mengatakan bahwa kau dan Seokmin sudah menjadi sepasang kekasih sejak tiga bulan yang lalu?”

“Ya! Lee Jihoon! Kau mendengarnya dari siapa?!” tanya Soonyoung yang seperti artis yang dipergoki oleh paparazzi. Pria mungil itu menghela napas pendek, “Seokmin yang menceritakannya kepadaku… aku tidak tau bagaimana cetritanya seorang koki yang belajar di jurusan teknik dapat bertemu dengan pemilik pet shop.”

“Dia teman masa kecilku…”

“Eh?!” giliran Jihoon yang terkejut. Soonyoung memandangi pria mungil itu, “Dia temanku, kami sudah berteman selama 10 tahun. Bayangkan saja Jihoon… 10 tahun bersama dan masa pubertas tidak membuatmu menyukai orang lain maka itu adalah masalah besar!”

“Apa yang kau katakan Soonyoung?”

Pria bermata sipit itu melanjutkan, “Lalu bagaimana denganmu dan Seungcheol hyung? Bukankah kau sudah menjadi kekasihnya sejak kau mabuk di kedaiku?”

Pria mungil itu menggelengkan kepalanya, masih terkejut dengan pernyataan Soonyoung dan dia sekarang diinterogasi seperti perampok bank. Lidahnya tidak dapat mengeluarkan kalimat apapun dan otaknya masih berpikir dengan keras.

“Aku… aku…”

“Ya!” terdengar dari mulut Soonyoung setelah Jeonghan menepuk pundaknya, “Kalian berdua ingin pergi ke Jepang atau mengobrol seperti ibu-ibu yang sedang menentukan jodoh anaknya?”

Jeonghan meraih punggung sempit Jihoon dan membawanya bersamanya, “Hei… kita akan sekamar nantinya di sana…”

“Siapa yang membaginya?” tanya Jihoon dan Jeonghan tersenyum, “Aku…”

Pria mungil itu menatapnya dengan sedikit heran, “Bukankah seharusnya hyung bersama dengan Jisoo hyung?”

“Lupakan tentangnya Jihoon…” terdengar nada kesal dibalik kalimat yang Jeonghan utarakan.

“Ada apa Han-ie? Ayo kita sudah harus naik ke pesawat,” ucap Jisoo dengan santai.

“Jangan mendekat,” gumam Jeonghan dengan sedikit kesal.

Jisoo tersenyum kecil melihat ekspresi wajah Jeonghan yang sedikit memerah, “Kau menyuruhku menjauh tapi nyatanya kita memiliki kelas yang sama nantinya…”

“Bodoh.”

 


 

Setelah mereka sampai di Jepang, mereka melihat sudah ada yang menunggu mereka di depan bandara dan menuliskan ‘Selamat datang murid pertukaran’ dengan ukuran kertas yang cukup besar. Jeonghan menghampiri orang itu, “Apakah kau… Park Chanyeol-ssi?”

“Ya… itu aku. Kalian adalah orang-orang yang dikirim oleh Universitas Seoul bukan?” tanya pria tinggi itu dan kemudian dia tersenyum, “Ikutlah denganku, kalian pasti lelah setelah perjalanan yang cukup lama bukan?”

“Kami lapar hyungg~” keluh pria bermata sipit itu sambil memeluk perutnya. Chanyeol hanya dapat tertawa melihat kelakuan juniornya.

“Baiklah! Aku akan membawa kalian ke restoran ramen yang enak! Tapi sebelumnya, aku harus membawa kalian ke asrama kalian dulu.” Chanyeol lalu membantu mereka memasukan koper milik mereka ke dalam mobilnya.

“Seungcheol? Itu namamu bukan?” panggil Chanyeol saat dia mulai mengendarai mobil miliknya dan melesat menuju ke Universitas Tokyo.

Pria yang duduk di sebelah pria jakung itu menoleh mendengarnya, “Ya, aku adalah Seungcheol? Ada apa sunbae?”

“Kau jurusan bisnis?” dan Seungcheol membalasnya, “Ya…”

“Apakah ada anak jurusan musik di sini?”

Jihoon mendongakkan kepalanya setelah mendengarkan pertanyaan itu, “Ada apa sunbae?”

Chanyeol tersenyum kecil mendengarnya, “Sepertinya kau adalah murid jurusan musik.”

“Um… ya.”

“Kalau begitu kau adalah adik kelasku dan kalian semua memangilku hyung saja,” balas Chanyeol. Mereka semua turun ketika sampai ke universitas besar itu. Pria bermata sipit itu menatap gedung tinggi itu dengan takjub. Jihoon dan Jeonghan berjalan menuju ke kamar mereka, begitu pula dengan Seungcheol, Jisoo dan Soonyoung.

Jihoon meletakkan tas yang sudah dibawanya sejak tadi dan merebahkan badannya di tempat tidur yang akan menemaninya selama seminggu ini.

“Jeonghan hyung...”

“Ya Jihoon?” tanya Jeonghan dan pria itu menatap langit musim panas Jepang yang sangat terik.

“Kita akan berada di sini selama dua minggu?”

“Pihak universitas mengatakan bahwa kita akan ke Osaka minggu depan… anggap saja liburan gratis dan kita menikmati musim panas kita.” Jawab Jeonghan.

“Apakah kita akan liburan ke Osaka?”

“Katanya untuk liburan.” dan Jihoon mengangguk tanda mengerti.

Chanyeol mengetuk pintu kamar mereka, “Ayo… sudah saatnya kalian makan siang.”

Jeonghan dan Jihoon bangkit dari tempat tidur mereka dan berjalan keluar. Jihoon tidak menyadari bahwa ada pesan masuk ke Kakao Talk miliknya saat dia menutup pintu kamar mereka.

 

From : Mingyu

Jihoon hyung… jika ada sesuatu yang terjadi maka kau harus menerimanya.

 

Aku hanya dapat membantu kalian sampai di sini.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sseundalkhom
#1
Chapter 26: YA AMPUN TOLONG UPDATE, SEUNGCHEOL AYO BANGUN CHEOL ARGGGGHHHHH
mongiemong
#2
Chapter 25: I think we don't have as much active readers on aff anymore as we used to. the tag isn't as active that's why there's less feedback.

kaget juga tadi pas liat fic ini di update. finally last chapter 1 lagi yaa.. after all the pain and sadness jihoon uda rasa huhu. makasi tetep ngelanjutin fic nya walau udah setahun. this fic deserves an ending for our jicheol ^^
lakeofwisdom
#3
Chapter 24: GANTUNGNYA MANTEP YAAAAA HMMM
Balalala1717 #4
Chapter 22: JIHOOONNYA OMOOOOO ngambek tapi pengen disayang sayang gitu yaa
leejihoon92
#5
Ff kaporit memang ini hehhh....
Balalala1717 #6
Chapter 21: Waaah mind blown mih si mingyu ternyataaaa
lakeofwisdom
#7
Chapter 21: udahlah mingyu kasih tau aja :((
Balalala1717 #8
Chapter 20: LAAAAH JADI SEUNGCHEOL..... ?!!!