Chapter 21

Irresistible

Aku memasuki gedung IMG yang masih sepi. Kali ini aku tidak bersama Kim. Aku memiliki kontrak yang berbeda dengan Kim untuk H&M. Aku memasuki ruang asisten manager dan menandatangani beberapa dokumen terkait. Ya, aku datang ke kantor di hari minggu pagi hanya untuk tanda tangan dokumen yang harus segera diserahkan kepada pihak H&M.

Aku keluar dari gedung IMG dan menyebrangi jalan ke Starbucks. Aku memesan Hot Chocolate dan duduk di bangku dekat jalan. Daerah ini cukup sepi di hari minggu pagi. Aku memandang di sekitar ku hanya segelintir saja orang-orang berjalan kaki. Tiba-tiba pandanganku terfokus pada seorang yang keluar dari gedung IMG. Aku seperti mengenalnya. Ya, aku tahu, Jessica. Tetapi aku tidak melihatnya sebelumnya di dalam gedung. Jessica menyebrangi jalan dan tidak sengaja menangkapku yang sedang memperhatikannya. Aku tersenyum padanya dan melambaikan tanganku ke arahnya. Jess mengerutkan keningnya dan seperti mengamatiku. Apa dia lupa padaku? Akhirnya dia tersenyum lebar dan berlari kecil mendekatiku.

“Hai, Cam!” Jess duduk di kursi di hadapanku. “Kau sendirian?”

“Aku kira kau tidak mengenalku. Hapir saja aku merasa malu sudah melambaikan tanganku padamu.”

Jess tertawa. “Aku hanya tidak dapat melihatmu dengan jelas. Tentu aku tidak lupa.”

“Aku baru saja dari IMG. Aku tidak melihatmu di dalam. Kau model juga?”

“Kau juga? IMG?” tanya Jess bersemangat. Aku menganggukkan kepalaku. “Tapi aku tidak pernah melihatmu sebelumnya.”

“Begitu pun juga kau. Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya. Tapi kau tahu kalau Kim juga bersama IMG?”

“Oh ya? Aku baru saja bergabung. Satu bulan yang lalu aku baru menandatangi kontraknya.”

“Aku dan Kim juga belum lama. Kau tahu? Topshop stuffs? Itu proyek kami yang pertama.”

“Pantas saja! Saat pertama kali aku melihatmu aku rasa wajahmu familiar. Kau tahu, karena Topshop aku mencari tahu tentang Kim kembali. Karena aku benar-benar kehilangan semua kontaknya!” Jess tertawa.

“Kau tak ingin beli minuman? Atau apapun?” Jess menggelengkan kepalanya. “Bagaimana dengan Louis?” tanya aku sedikit penasaran dengan apa yang terjadi semalam.

Jess tertawa dan menggelengkan kepalanya. Jess sangat suka tertawa, terlihat selalu ceria. “Louis?” Jess tersenyum, menundukkan kepalanya dan kembali melihat kearahku. “Aku rasa dia lupa padaku. Bagaimana bisa dia lupa? Kami sangat dekat di sekolah dasar. Bisa di bilang kami adalah sahabat masa kecil. Tapi...” Jess menggelengkan kepalanya. “Kau lihat sendiri kan tadi malam? Dia seperti benar-benar tidak mengenalku. Sedikitpun.”

“Oh ya? Mungkin penampilanmu sangat berbeda dan membuat dia tidak mengenalmu?” Jess hanya mengangkat bahunya. “Hey, kenapa kau tidak ikut saja malam ini?”

“Malam ini? Ada apa dengan malam ini, Cam?”

“Pesta kemenangan di rumah Louis. Bergabunglah bersama kami dan coba bicara lagi dengan Louis. Bagaimana?”

“Tidak mungkin seorang Birkbeck hadir di sebuah pesta milik Royal Holloway.” Jess tertawa. “Apalagi sebuah pesta kemenangan RH atas Birkbeck.”

“Jess, tak perlu kau berpikir kesana. Ikutlah bersama kami! Bersenang-senang, berbicara dengan Louis? Kau ikut? Aku dan Kim akan pergi bersama sahabat-sahabat Louis. Kalau kau mau ikut, kau pergi bersama dengan kami.”

“Aku rasa aku akan membicarakan ini terlebih dahulu dengan Kim. Aku harus pergi, Cam.” Jess beranjak dari tempat duduknya.

See you tonight?” tanyaku sambil tersenyum licik pada Jess.

Maybe.” Jess tersenyum dan mengangkat kedua bahunya lalu berbalik dan pergi menjauhiku.

-

Aku berjalan keluar rumahku dan lagi-lagi mobil Harry yang aku lihat. Entah mengapa ketika kami pergi bersama-sama selalu memakai mobil Harry. Aku rasa itu bukan suatu hal yang penting untuk dipikirkan. Jendela kemudi terbuka dan aku dapat melihat Liam. Jadi, kali ini Liam yang menyetir. Liam memberi isyarat dengan tangan kanannya agar aku duduk di kursi depan sebelah kursi kemudi. Aku membuka pintu mobil dan masuk kedalamnya.

“Hai.” Aku menyapa sambil menoleh ke belakang. “Jess! Kau ikut?” Aku terkejut senang melihat Jess duduk di kursi tengah bersama Kim. Harry dan Niall duduk di kursi belakang.

Jess mengangguk dan tersenyum. “Seperti yang kau bilang. Mencoba kembali berbicara dengan Louis?”

Aku membalas senyum Jess dan kembali menoleh ke arah depan. Liam mulai melaju.

-

Rumah Louis sudah terlihat ramai. Kami turun dari mobil dan berbaur dalam keramaian itu. Aku melihat Louis duduk di sofa sambil berbincang-bincang dengan orang-orang yang aku rasa tim nya. Louis melihat ke arahku dan tersenyum sambil mengangkat tangan kanan nya padaku. Aku membalas senyumannya dan berjalan ke sebuah meja yang dipenuhi berbagai macam minuman.

“DeLonge.”

Aku menoleh dan melihat Stella berdiri disampingku dengan sebuah gelas cocktail di tangan kirinya. “Oh, Hai, Stella.” Aku tersenyum, sangat berusaha bersikap biasa-biasa saja padanya.

“Kau terpilih menjadi salah satu wakil RH untuk berjalan di runway di acara Fashion Week. Aku tidak tahu, apa kau sudah terbiasa berjalan di runway? Apa kau pernah?” Stella mengangkat salah satu alisnya dan wajahnya terlihat sangat angkuh.

“Pasti akan sangat menyenangkan.” Aku mencoba untuk meredam emosiku.

“Kau tidak menjawab apa yang aku tanyakan, DeLonge.” Stella meminum minumannya. “Okay, sekarang begini saja. Kau mau atau tidak?”

Merupakan pertanyaan yang sangat susah untuk aku jawab. Tentu saja, aku sangat malas berbicara dengannya. Aku sesungguhnya juga tidak ingin lagi terlibat dalam Fashion Week. Tetapi jika aku menolak, pasti dia akan mengira aku tidak bisa berjalan di runway atau apapun. Seperti yang dia tanyakan tadi. Sungguh menyebalkan.

Count me in, Maxwell.” Aku menjawab dengan ekspresi tersinis yang pernah aku buat dan berjalan meninggalkannya.

Aku berjalan sendirian di tengah keramaian rumah Louis. Aku tidak dapat menemukan Kim atau Jess. Aku dapat melihat Louis masih di tempat yang sama, tidak ada Jess disana. Aku berjalan menuju halaman belakang rumah Louis yang sangat luas. Halaman itu juga hampir dipenuhi orang. Entah siapa saja yang hadir di pesta ini.

“Cam!” Seorang menepuk bahuku dari belakang. Aku menoleh. “Aku mencarimu.”

“Liam, akhirnya kau menemukanku juga. Aku baru saja bertemu Stella. Dia ada disini juga.” Aku mengikuti Liam berjalan dan duduk di bebatuan yang menghiasi halaman belakang rumah Louis. Aku duduk di sebelahnya.

“Dia sudah mengatakannya padamu?” Aku menganggukkan kepalaku dan tersenyum. “Kau bilang iya padanya?” Aku hanya menjawab Liam dengan senyumanku. “I know you will, Cam. Kau bisa tunjukkan padanya kalau kau hebat di runway.”

Thanks to you. Dimana yang lainnya?”

“Ayo cari mereka.”

Kami berdua berdiri dan berjalan masuk ke dalam rumah. Berjalan ke arah dimana Louis duduk tadi dan keadaan sudah berubah. Louis tidak lagi duduk bersama dengan tim nya. Jess duduk di sebelah Louis. Harry, Kim, dan Niall ada bersama mereka juga. Kami pun mendekat.

“Kalian berdua dari mana saja?” tanya Harry dengan ekspresi menyebalkan seperti biasanya.

Kami duduk di sofa yang kosong disitu. “Kami dari halaman belakang. Mencari kalian juga.” jawab Liam.

“Jadi, Louis? Kau sudah mengingatnya?” tanyaku lalu tersenyum ke arah Jess.

“Tentu. Setelah dia membongkar salah satu lemari dan mengambil album foto masa kecilku.” Jawab Louis sambil tersenyum ke arah Jess dan mengacak pelan rambut Jess. Entah mengapa mereka berdua terlihat cocok dan serasi.

“Berterima kasihlah pada Cam. Dia yang membuatku ada disini sekarang dan membuatmu mengingatku.” Kata Jess sambil menyandarkan kepalanya di bahu Louis.

-

Aku beranjak dari tempat tidurku. Sungguh menyenangkan pesta di rumah Louis kemarin. Aku sangat gembira melihat Jess yang terlihat sangat senang saat Louis sudah mengingatnya. Aku membaca pesan dari Stella yang memberitahukan bahwa siang hari ini aku harus berada di University of London Main Hall untuk mencoba berjalan di runway. Ya, kami semua yang mewakili masing-masing kampus harus berlatih siang ini. Aku membalas pesan Stella dan memberi tahukan bahwa aku akan datang sedikit terlambat karena aku ada kelas sebelumnya.

-

Aku berjalan memasuki gedung musik. Aku melihat Melanie jalan di depanku. Aku tidak melihat wajahnya tapi rambutnya membuat aku yakin bahwa itu Melanie. Aku rasa sudah sangat lama aku tidak melihatnya.

“Mel!” Aku memanggilnya sedikit berteriak membuat Mel menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.

“Cameron!” Mel tersenyum lebar melihatku dan mendekatiku.

“Sudah lama aku tak melihatmu. Bagaimana kabarmu? Stand Juicemu?”

“Oh, Cam. Aku sangat berterima kasih padamu.” Mel merangkul pundakku sambil kami terus berjalan di koridor.

“Aku? Apa yang sudah aku lakukan?”

“Ide mu. Untuk membuka stand di setiap cafetaria dan samapi ke cafetaria pusat?”

“Oh, itu. Kau benar-benar sudah melakukannya?” Aku menghentikan langkahku.

“Tidak sepenuhnya seperti itu. Ada beberapa hal yang...“ Kami kembali berjalan. Mel tidak melanjutkan kata-katanya.

“Hal apa, Mel?” Mel hanya menundukkan kepalanya. “Kau tak perlu bercerita jika kau tak mau.” Aku merangkul pundak Mel.

I’m sorry, Cam. Tapi, sungguh aku berterima kasih padamu. Memang idemu tidak dapat sepenuhnya aku lakukan. Tapi aku rasa aku melakukan hal yang lebih hebat dari itu. Menurutku. Aku menyewa sebuah bangunan kecil di Oxford St dan membuka tempat minum Juice disana. Kau harus kesana!”

“Kau serius?” Lagi-lagi aku mengentikan langkahku dan menatapnya. Mel tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya. “Kau hebat, Mel. Aku bangga padamu. Aku pasti akan kesana. Apa nama tempatnya?”

“Mel’s Drink. Sederhana. Kau tahu, Liam sangat banyak membantuku.”

“Aku melihatmu waktu lalu bersama Liam keluar dari Tesco.” Ya, aku berbohong. Kim yang melihat mereka bukan aku.

“Oh, itu sudah lama sekali. Kau tidak menyapa kami? Liam membantuku membeli bahan-bahan yang aku perlukan. Aku tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa lagi selain Liam. Karena aku yakin Liam pasti mau membantuku.”

Aku tertawa kecil. “Ya, aku hanya lewat dengan mobilku.”

“Ini kelasku. Aku duluan ya, Cam. Sangat senang bertemu lagi denganmu, dan aku tunggu kedatanganmu!”

Mel memasuki kelasnya dan aku terus berjalan ke kelasku.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet