chapter 20

From Now On You Are Mine

Keesokkan harinya, Ji yong terbangun tanpa mengetahui apa yang telah terjadi semalam di dalam sebuah kamar yang tak dikenalinya. Dia hanya merasa heran karena bukan kamarnya yang dilihat saat membuka matanya pertama kali pagi ini. Tapi dia tidak terlalu memperdulikan hal tersebut. Dia berpendapat, mungkin pelayan club yang menyewakan sebuah kamar untuknya karena mabok berat.

Kini dia sedang menguap dengan lebarnya sambil duduk santai di cafetaria YG. Kepalanya masih terasa pusing akibat mabok berat semalam.

“oppa!!!” panggil CL tergesa-gesa seperti terjadi sesuatu yang serius.

“hey, CL. What’s up yo??” tanggap Ji yong dengan santai ala rapper.

“gawat oppa!” ucap CL dengan mimik serius.

“wae??”

“kau tidak tahu?”

Ji yong menggelengkan kepalanya dengan penuh pertanyaan.

“tunggu sebentar!” ucap CL lalu berkutat dengan ponselnya. “lihatlah!!” kata CL sambil menyodorkan ponselnya.

Seketika Ji yong langsung berdiri dan membelalakkan matanya dengan sangat lebar, terus saja memandangi layar ponsel CL. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang ini. Beberapa buah foto yang sangat mengejutkan dengan headline “Kembalikan Pacarku!!”. Di bagian body textnya, disebutkan bahwa Ji yong adalah seorang gay yang terpaksa menikah dengan Yuri agar tidak diketahui oleh publik atas perintah keluarganya, sedangkan pria yang menyebarkan berita tersebut mengaku sebagai kekasih Ji yong yang sebenarnya yang terpaksa ditinggalkan dikarenakan hubungannya yang abnormal tersebut tidak direstui oleh orang tua Ji yong.

“apa-apaan ini?!! Bagaimana ini bisa terjadi?? Tchhhh! Sialllll!” gumam Ji yong kesal setelah membaca seluruh isi berita tersebut di ruangan Yang Daddy. Anggota big bang yang lainnya juga sudah berkumpul di sana.

“dimana Yuri??” tanya Yang Daddy

“dia sedang di Indonesia” jawab Ji yong datar

“oh iya, dia sedang berlibur.” Tanggap Yang Daddy. “apa kau pernah bertemu dengan pria itu??” tanya Yang Daddy kembali serius.

“tidak, aku tidak kenal dengannya” jawab Ji yong frustasi.

“lalu bagaimana hyung bisa sekamar dengannya??” tanya Seungri penasaran

Lalu Ji yong tertegun. Dia baru ingat kalau pagi ini dia bangun di kamar hotel.

“bajingan!” umpat Ji yong

“kenapa?? Kau ingat dengannya??” tanya Taeyang

“pagi ini aku terbangun di sebuah kamar hotel dan aku tidak ingat apa pun karena semalam aku mabok berat. Pasti dialah yang membawaku ke hotel dan melakukan semua ini.” Jelas Ji yong geram.

Saat ini, berita tersebut menyebar dengan sangat cepat di dunia maya. Begitu banyak fans wanita yang kecewa dengan berita tersebut. Mereka percaya dengan berita Ji yong adalah seorang gay karena foto-fotonya terlihat sungguhan, bukan hasil rekayasa. Mereka tidak tahu kalau Ji yong sudah dijebak. Sedangkan para fans pria bersorak gembira karena Ji yong menyimpang sekaligus mereka mempunyai kesempatan untuk dapat memiliki Ji yong. Berita heboh tersebut juga sudah sampai di telinga Yuri.

“ASTAGA! Berita apa ini?? Siapa pria itu? Apa kau mengenalnya?” komen Gina terkejut saat sedang membaca berita tersebut dengan didampingi oleh Yuri disampingnya.

“tidak, aku tidak tahu siapa pria itu.” Jawab Yuri, khawatir dengan keadaan Ji yong di sana.

 

“Oppa, masih banyak wanita di dunia ini, mengapa kau memilih pria itu?”

“Hyung, kalau kau tidak mau dengan pria itu, denganku saja ♥♥♥

“Oppa, Himneyo!”

“GD, kami, VIP, selalu mendukungmu. Kami percaya padamu.”

“Hey, GD, jangan kau sakiti Yuri kami.”

“Oppa, apa kau beneran seorang gay? OMG”

“Ji yong oppa, please, jangan jadi seorang gay.”

“Kwon Ji Yong, saranghae ♥♥♥

Sejak berita tersebut tersebar, hari demi hari, Ji yong semakin tertekan. Begitu banyak komentar yang masuk ke SNSnya setiap hari dan Ji yong mulai tidak nyaman dengan itu. Dia juga tidak nyaman dengan tatapan orang-orang di sekitarnya. Ada yang memberikannya tatapan merendahkan, memandang sebelah mata. Ada juga yang memberikan tatapan menggoda dari para gay.

Berita tersebut semakin memanas dengan munculnya berita yang mengatakan Yuri pergi meninggalkan Ji yong karena penyimpangannya tersebut. Beberapa foto saat Yuri meninggalkan rumah muncul, terlihat dia sedang menangis waktu itu. Lalu muncul juga beberapa foto Ji yong dan TOP yang tampak sangat dekat dan mesra.

“Halo, Oppa” ucap Yuri dengan teleponnya

“Akhirnya. Kau pasti sudah mendengar berita tersebut.” Ucap TOP di seberang sana

“Hmm. Bagaimana keadaan Ji yong?”

“Pulanglah, Ji yong sangat membutuhkanmu”

Setelah percakapannya dengan TOP di telepon, Yuri semakin tampak murung. Bahkan sekarang tidak lagi tampak senyum di wajahnya. dia lebih sering berbaring lemas di kasurnya dan menghela napas panjang.

“Yuri, kembalilah ke korea” pinta Gina saat menjenguk Yuri di kamarnya. “Aku tahu kau sangat mengkhawatirkannya. Segeralah kau kembali. Dia juga pasti sangat membutuhkanmu. Beri dia kekuatan. Sebagai istri dan sebagai VIP.” Lanjut Gina

Tok. Tok. Tok.

“Yuri, bersiaplah, kita akan ke korea hari ini juga.” Perintah Jin Lang

“Kami sudah mendengar beritanya. Kami khawatir dengan Kakek Kwon.” Ucap Hyun Seok

 

Sementara itu di seoul....

“APA-APAAN INI?? BERITA SAMPAH!!!” bentak Kakek Kwon marah sambil melempar koran yang sedang dibacanya.

“Ayah, tenanglah. Nanti penyakitmu kambuh lagi.” Pinta Sun mi khawatir agar ayah mertuanya itu bisa tenang.

“Sejak kapan berita itu muncul?” tanya Kakek Kwon

“sudah hampir seminggu” jawab Joo won

“APA?? Kenapa kalian tidak memberitahuku?” bentak Kakek Kwon

“Kami tidak ingin ayah khawatir dan jatuh sakit lagi.” Ucap Sun mi

“Maaf, yah” sesal Joo won

“Dasar pria sampah!! Berani-beraninya dia menyebarkan kebohongan itu.” geram Kakek Kwon

 

Pukul 21.00 waktu seoul. Yuri dan keluarga telah tiba di Seoul.

“Ma, Pa, kalian langsung saja ke rumah kakek. Aku mau ke gedung YG.” Ucap Yuri yang kemudian disetujui oleh orang tuanya. Lalu Yuri dan orang tuanya berpisah di bandara, menggunakan taksi menuju tujuannya masing-masing.

Sesampainya di gedung YG, Yuri berjalan di lorong menuju ruang latihan. Big bang akan meluncurkan album baru jadi mereka pasti masih berada di ruangan tersebut untuk latihan persiapan album barunya.

“Hm? Koq sepi?” pikir Yuri saat mendekati ruang latihan.

Setelah sedikit membuka pintu ruangan, Yuri tidak jadi masuk. Terlihat Ji yong sedang duduk di salah satu sudut ruangan. Beberapa lampu menyorotinya, sedangkan lampu yang lain padam. Terdengar suara Ji yong sedang menangis.

Bayangan Yuri bermain-main di pikiran Ji yong. Tawanya, senyumnya, suaranya, tangisannya, semuanya. Ji yong sangat merindukannya. Di saat seperti ini, di saat dia sedang terpuruk dan rapuh, dia sangat membutuhkan kehadiran Yuri. Cukup hanya dengan ada Yuri di sampingnya dan melihatnya tersenyum. Namun itu semua hanya angan-angan. Dia akan segera bercerai dengan Yuri, dia akan kehilangan itu semua untuk selamanya. Itulah yang membuat Ji yong menangis dalam kesendiriannya itu. Dia menyesal karena terlambat menyadari perasaannya.

Tangisan Ji yong semakin kencang. Bahkan Ji yong berteriak agar semua yang dirasakan dapat keluar bersama teriakannya itu. Terdengar sangat memilukan. Yuri yang mendengarnya sejak tadi ikut menangis di balik pintu. Menangis dalam diam, tanpa suara. Untuk menahan suara isakannya, dia membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri agar Ji yong tidak mendengarnya. Dia dapat merasakan kesedihan yang Ji yong rasakan.

Setelah beberapa lama, tangisan Ji yong sudah tidak terdengar. Dia sudah lebih tenang dan lega. Setelah dia menghela napas panjang, Ji yong bangkit dari tempatnya dan berjalan menuju pintu ruangan. Yuri melihat hal tersebut dan segera bersembunyi dibelokan agar Ji yong tidak mengetahuinya kalau dia berada di situ sejak tadi. Dia akan berpura-pura baru tiba. Lalu Ji yong bertemu dengan Yuri di belokan tersebut.

“Oo, kau sudah pulang?” tanya Ji yong dingin

“mmm”

“Baiklah, kau yang menyetir. Aku sedang malas menyetir.” Perintah Ji yong dingin dan Yuri pun menurut saja tanpa bicara sepatah kata pun.

Di tengah perjalanan, Ji yong tertidur di samping kursi pengemudi. Dengan sengaja, Yuri memperlambat laju kendaraannya agar Ji yong bisa tidur sedikit lebih lama. Karena sejak berita itu tersebar, Ji yong kurang tidur.

“Wajahmu terlihat lebih kurus dan lelah. Kasian sekali kamu.” Gumam Yuri sambil memandangi wajah tidur Ji yong saat mobil mereka sudah berhenti di depan rumah mereka.

Saat tangan Yuri hendak mendekati kepala Ji yong untuk mengelus kepalanya, tiba-tiba Ji yong terbangun. Tentu saja itu membuat Yuri panik.

“Oh? Sudah sampai??” tanya Ji yong saat terbangun sambil mencoba memfokuskan kembali penglihatannya.

Yuri berdehem. “Iya” jawab Yuri dingin. Pura-pura stay cool agar tidak terlihat panik.

Ji yong yang sudah lelah tidak menyadari kekikukkan Yuri. Dia segera turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Yuri menghembuskan napas lega saat Ji yong sudah turun dari mobilnya.

 

Pukul 12 tengah malam. Yuri baru saja mengakhiri pembicaraannya di telepon dengan Gina. Yuri melangkah masuk ke kamarnya, dilihatnya Ji yong sudah tertidur lagi. Kemudian Yuri duduk di sebelah Ji yong dan memandangi kembali wajah Ji yong. Namun, Ji yong terlihat pucat, berkeringat, dan sedikit menggigil. Yuri segera menyentuh kening Ji yong dengan telapak tangannya. Ternyata Ji yong demam. Lalu Yuri berlari kecil ke dapur untuk mengambil obat demam. Sesampainya di kamar, Yuri mencoba untuk membangunkan Ji yong agar dia bisa minum obat.

“Ji yong, bangun! Minum obat ini!” Pinta Yuri sambil berusaha mengangkat tubuh bagian atas Ji yong. Namun, percuma. Karena demamnya yang tinggi, Ji yong tidak berdaya. Tanpa pikir panjang lagi, Yuri memasukkan obat demam itu ke dalam mulutnya sendiri ditambah dengan seteguk air mineral. Lalu segera dipindahkan ke dalam mulut Ji yong dengan mulutnya itu. Kemudian Yuri pergi untuk mengambil handuk kecil dan air es untuk kompres.

“Ji yong-ie, kau harus kuat. Image-mu akan kembali seperti semula. Semua ini akan berlalu, jadi bersabarlah. Aku selalu ada untuk membantumu.” Gumam Yuri sambil menyeka wajah Ji yong yang penuh dengan keringat.

“tidurlah, my bad boy” gumam Yuri sekali lagi. Dia letakkan handuk kecil tersebut di kening Ji yong dan kemudian mencium ujung hidung Ji yong dengan lembut.

 

 

*** TO BE CONTINUED ***

 

 

HELLOOOO everybodyyy~~~~ ^^

Do you still remember uri Jiyong & Yuri?? (Please dont forget us T_T)

I'm soooo sorry for my long hiatus

jeongmal mianhae

here, the next chapter

hope you still following this story

and thank you for readers who still waiting and still like this story

keep support us

^^ NEOMU KAMSHAHAMNIDA ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DoubleJ
welcome my new subscribers ^^

Comments

You must be logged in to comment
Ashleybswt #1
Chapter 40: I feel bad for them
Ashleybswt #2
Chapter 38: Oh no, I hope they really aren't getting a divorce. They should work their problems out. I wish someone finds Jiyong before it's too late and can talk some sense into Yuri and Jiyong. It's not right what happened but they need to forgive each other and be a couple. If only someone's saw what happened to Jiyong and reported it.
Cyrusk #3
Chapter 36: Please update soonnnn..
Ashleybswt #4
Chapter 36: I wish they would patch things up already and be honest with each other. I feel bad for yuri but I also feel bad for jiyong. I think they ignored their feelings too long.
aimeharumaa17 #5
Chapter 35: Menurutku untuk Jiyong tidak perlu di kasih spasi... Semangat terus kakak~
aimeharumaa17 #6
Chapter 1: Wow, surprise! Ketemu cerita ini, surprise karena aku juga nulis cerita dengan tema sama, orang biasa nikah sama idol ^_^ tapi alurnya beda kok, alhamdulillah... Oh ya, tolong perbaiki untuk EYD nya kakak~ detailnya tuh di bawah juga udah ada yang review... Fighting and good luck ;)
Deapertiwi #7
Chapter 35: kasian gd nya di tinggal :'(
tidak bisakah yuri mendengarkan dulu penjelasannya :(
Deapertiwi #8
Chapter 35: kasian gd nya di tinggal :'(
tidak bisakah yuri mendengarkan dulu penjelasannya :(
vegazKpopWinneR #9
Chapter 1: Where can i find eng version of this storie?
Alicesabella #10
Chapter 34: Eyyyyy.. is he dreaming or yuri taking revenge? Update soon please