chapter 10

From Now On You Are Mine

“Yuri, hari ini mama akan pulang ke Indonesia. Papamu sudah menyuruh pulang.” Ucap Jin lang memberitahu saat mereka sedang sarapan pagi bersama.

“yes! berkurang satu!” pikir Ji yong senang. Dia selalu berharap keluarganya dapat cepat kembali ke rumah mereka sehingga dia dan Yuri dapat tidur di kamar terpisah kembali.

“mendadak sekali. jam berapa penerbangannya??” tanya Yuri

“jam 13.00” jawab Jin lang

“yaahh~ aku tidak bisa mengantar mama ke bandara” sesal Yuri

“tidak apa-apa, kamu kan sibuk.” Ucap Jin lang

“nanti mama dan kakek yang akan mengantarnya” ucap Sun mi

“karena kalian sudah tidak bertengkar lagi, mama dan kakek memutuskan untuk pulang. Ayahmu juga sudah menyuruh kami kembali.” Tambah Sun mi

“jeongmallo??” tanya Ji yong girang. Akhirnya harapannya terkabul. Kini dia tidak perlu berpura-pura lagi. Yuri juga merasa senang mendengar bahwa mereka akan pulang. Bukannya mereka tidak suka kakek dan orang tuanya tinggal di rumah mereka, tapi karena Yuri dan Ji yong tidak suka jika harus sekamar selamanya.

“sudah, kalian berangkat sana. Nanti kalian telat.” Perintah kakek.

 

Di ruang koreografi, Big bang sedang latihan koreo bersama.

“yaahh~ hyung, hari ini kau terlihat sangat gembira. Apa terjadi sesuatu yang menyenangkan?” tanya Seungri setelah latihan selesai. Ji yong tersenyum lebar.

“ada apa Ji yong??” tanya TOP penasaran sambil merangkul Ji yong.

“hari ini kakek, ibu, dan ibunya Yuri sudah pulang. Aku sudah bebas kembali hahaha” jawab Ji yong dengan tertawa senang. “akhirnya aku bisa terbebas dari cewek gila itu hahaha” tambah Ji yong. Dia benar-benar senang.

“Ji yong, apa kau sudah selesai??” ucap Yuri yang tiba-tiba membuka pintu ruang koreo. Dia mengajak Ji yong pulang dengan hati senang. Dia sudah merindukan kamarnya tanpa adanya Ji yong.

“ayo kita pulang” ucap Yuri lagi sambil berjalan mendekati big bang yang sedang duduk di pojok ruangan.

“buru-buru sekali. Kau tidak kangen dengan big bang oppamu ini??” ucap Taeyang

Yuri berjongkok di samping Taeyang. “tentu saja. Kangen sekali.” Jawab Yuri lalu tersenyum dengan manis.

“bagaimana?? Apa dia masih suka kambuh??” tanya Daesung dengan tertawa kecil. Yuri melirik Ji yong beberapa saat lalu menggeleng kepalanya dan tersenyum manis.

“suka kambuh?? Siapa??” tanya Ji yong bingung. Dia tidak mengerti pembicaraan antara Daesung dan Yuri

“tidak, kau tidak mengenalnya” jawab Yuri berbohong agar Ji yong tidak curiga. Dia tidak tahu bahwa Yuri menceritakan tentang dirinya kepada anggota yang lainnya.

Yuri dan anggota big bang yang lainnya berbicara dengan akrab. Kadang mereka tertawa karena topik yang dibicarakan sangat lucu. Bahkan mereka memperlakukan Yuri dengan lembut.

“sejak kapan dia akrab dengan yang lain??” pikir Ji yong sambil memeperhatikan mereka.

 

“aahh~ akhirnya aku bisa mendapatkan kamarku kembali.” Gumam Yuri saat turun dari mobil dan berjalan menuju pintu rumah dengan senang. Yuri dan Ji yong baru saja tiba di rumah mereka.

“waktu itu aku kalah tapi sekarang aku tidak akan kalah lagi.” Ucap Ji yong sambil berlalu di depan Yuri. Yuri mematung. Dia sedang mencerna kata-kata Ji yong. Lalu dia segera berlari mengejar Ji yong.

“kau tidak akan bisa mengambil kamarku! Weekkk!” ucap Yuri mendahului Ji yong dan menjulurkan lidahnya ke Ji yong.

Yuri mulai menekan kode pintu rumahnya. Dengan segera pintu itu sudah dapat dibuka. Yuri buru-buru membuka pintu agar tidak didahului oleh Ji yong. Namun sayang, Ji yong menahan pintu saat Yuri hendak menutupnya. Mereka saling tarik-menarik pintu.

“YAA!! Ji yong!! Lepaskan tanganmu!!” perintah Yuri.

Dia masih berusaha untuk menutup pintunya sehingga Ji yong tidak dapat masuk. Dengan sekuat tenaga, Ji yong menarik pintu itu sehingga Yuri ikut tertarik. Yuri terhuyung ke depan. Ji yong menggunakan kesempatan tersebut untuk segera masuk ke dalam. Saat Ji yong sedang melepaskan sepatu, Yuri segera melompat ke atas punggungnya agar menghambat pergerakkan Ji yong.

“YAA!! Turun kau, cewek gila!!” perintah Ji yong. Dia berputar ke kanan dan ke kiri agar Yuri dapat jatuh dari punggungnya. Tapi Yuri terus bertahan. Dia mencekram Ji yong dengan kuat agar tidak sampai jatuh.

“tuan muda? Nona Yuri??” ucap seorang wanita paruh baya. Sepertinya usia wanita itu tidak beda jauh dengan Sun mi dan Jin lang. Dia muncul karena mendengar suara ribut di pintu.

“bibi Jang?!” ucap Ji yong terkejut. Ji yong mengenal wanita tersebut.

Yuri segera turun dari punggung Ji yong perlahan-lahan. Dia bingung. Dia tidak mengenal siapa wanita tersebut tapi dia mengetahui nama Yuri. Ji yong dan Yuri lupa dengan rebutan kamarnya.

“selamat datang. Mulai hari ini saya akan bekerja disini.” Ucap bibi Jang dengan tersenyum lalu pergi meninggalkan mereka.

Ji yong menghela napas. Lalu dia berjalan menuju kamar dengan gontai. Semua harapannya hancur berkeping-keping. Yuri yang masih bingung mengikuti Ji yong ke kamar. Saat di kamar, Ji yong menjatuhkan dirinya ke kasur. Hopeless.

“ada apa? Siapa bibi itu??” tanya Yuri yang duduk di sebelah Ji yong.

“dia bibi Jang, pembantu keluargaku” jawab Ji yong

“lalu??” tanya Yuri lagi. Dia masih tidak mengerti mengapa Ji yong tidak bersemangat seperti itu.

“dia tangan kanan ibuku. Dia dikirim kesini pasti untuk mengawasi kita.” Jelas Ji yong tidak bersemangat. Dia tidak berpikir bahwa ibunya akan tetap mengawasinya.

“itu berarti kau tidak bisa kembali ke kamar sebelah??” tanya Yuri. Ji yong tidak menjawab. Dia terus saja berbaring sambil memejamkan matanya.

“siaaall!” geram Yuri kesal dan meronta-ronta di atas kasur. “sampai kapan aku harus tidur dengan tangan terikat??” keluh Yuri dengan suara kecil. Dia merasa kesal karena dia harus terus sekamar dengan Ji yong.

 

Saat ini, Yang daddy bersama dengan artis-artis asuhannya sedang rapat. Mereka membicarakan soal beberapa pekerjaan.

“bersiaplah, minggu depan YG Family Japan Tour 2014 akan dimulai.” Ucap Yang daddy.

“yes! Akhirnya aku bisa bebas dari cewek gila itu” pikir Ji yong senang. Dia tersenyum-senyum sendiri karena rasa senangnya.

“uyee!! Tidak ada lagi cowok resek di kamarku” pikir Yuri senang. Dia mengayunkan kursinya yang bisa berputar ke kanan dan ke kiri.

Mereka berdua sama-sama senang karena dapat terpisah walau cuma sementara. Mereka berpikir ini kesempatan untuk mereka agar dapat berjauhan. Tidak akan bertemu satu sama lain untuk beberapa hari. YG Family Tour berbentuk sebuah konser, jadi menurut Ji yong dan Yuri, Yuri tidak akan ikut serta karena dia hanya seorang model bukan penyanyi.

“Yuri, kau juga ikut” ucap Yang daddy setelah menjelaskan acara konser tour tersebut.

“ne?!” ucap Yuri tidak percaya. Senyum yang ada di wajah Ji yong hilang seketika setelah mendengar kata-kata Yang daddy. Dia sedikit membelalakan matanya dan mematung. Tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Harapan mereka kembali hancur berkeping-keping. Anggota big bang yang lainnya tersenyum kecil saat melihat ekspresi pasangan itu. Mereka seakan-akan bisa membaca pikiran Ji yong dan Yuri.

“kau akan memulai debutmu di Jepang. Ada beberapa pemotretan yang akan dilaksanakan di Jepang.” Ucap Yang daddy

 

“aarghh, kenapa sih kamu selalu mengikutiku?” protes Ji yong saat mereka pulang ke rumah.

“siapa yang mengikutimu? Aku juga tidak mau selalu denganmu. Egois, belagu, bermuka dua, menyebalkan. Huh!” balas Yuri. Dia mencibir.

Ji yong menghentikan langkahnya tiba-tiba setelah mendengar semua kata-kata Yuri. Yuri kurang cepat menghindari Jiyong sehingga sedikit menabrak punggung Ji yong. Lalu Ji yong berbalik menghadap Yuri dengan cepat. Dia menatap Yuri dengan tajam. Dia maju selangkah. Yuri mundur selangkah. Ji yong maju beberapa langkah, Yuri mundur beberapa langkah. Hingga akhirnya Yuri terpojok. Dinding membuat Yuri tidak bisa mundur lagi.

“coba ulangi lagi kata-katamu tadi!” pinta Ji yong dengan terus menatap Yuri dengan tajam. Dia tidak terima dengan kata-kata Yuri. Namun Yuri hanya diam saja.

“yang menyebalkan itu kamu! Berisik! Bodoh! Jelek! cewek gila! cewek murahan!” ucap Ji yong sambil mengetuk jidat Yuri dengan telunjuknya setiap kali dia mengucapkan kata-katanya. Yuri melotot kepada Ji yong. Dia tidak menerima kata-kata Ji yong. Lalu dengan secepat kilat, Yuri meraih tangan Ji yong dan menggigit telunjuknya sekuat mungkin.

“aa-arghhh!!” pekik Ji yong kesakitan. Dia berusaha melepaskan jarinya dari gigitan Yuri. Setelah puas, Yuri melepaskan gigitannya lalu meninggalkan Ji yong secepat mungkin.

“ouuchh sakit” rintih Ji yong pelan saat jarinya bebas.

“YAA!! KAU!!” teriak Ji yong lalu menarik rambut panjangnya Yuri.

“ah-aahh, sakit! lepaskan!” rintih Yuri sambil memegangi rambutnya. Yuri berusaha melepaskan rambutnya tapi dia tidak bisa. Akhirnya dia juga menjambak rambutnya Ji yong dengan kedua tangannya. Mereka berdua saling menjambak dan saling mengerang. Tidak ada yang mau kalah.

Saking serunya mereka jambak-jambakan, mereka tidak menyadari adanya sofa di belakang Yuri. Yuri terus bergerak mundur sehingga dia kehilangan keseimbangannya karena tersandung sofa. Yuri menarik Ji yong sehingga mereka berdua terjatuh ke sofa dengan posisi Ji yong jatuh di atas tubuh Yuri. Mereka berdua terkejut. Perkelahian mereka terhenti untuk sementara. Ji yong dan Yuri saling mengedip-edipkan kedua mata mereka dan saling menatap satu sama lain.

Ji yong bisa merasakan jantungnya berdebar dengan aneh. Tatapan matanya tertuju pada bibirnya Yuri. Entah mengapa dia ingin merasakan bibir lembut Yuri. Dia menelan ludahnya lalu memberanikan diri untuk memajukan wajahnya.

DUK!!

“auuww” Ji yong meringis pelan sambil memejamkan matanya dan memegang keningnya yang sakit.

Ternyata Yuri membenturkan kepalanya ke kepala Ji yong. Dengan cepat Ji yong menyingkirkan telapak tangannya dari wajahnya dan melotot kepada Yuri. Kedua tangan Yuri dengan cepat meraih kepala Ji yong dan kembali menjambak rambutnya. Ji yong tidak tinggal diam. Kini mereka beradu kepala.

 

Bibi Jang yang sedang berada di dapur segera keluar untuk melihat apa yang terjadi saat dia mendengar suara ribut-ribut di ruang tengah.

“omo!!” pekik bibi Jang pelan. Dia terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dia segera menutup matanya dengan kedua tangannya dan kembali ke dapur.

Dari sudut pandang bibi Jang, dia melihat Ji yong dan Yuri sedang bercumbu di atas sofa.

“anak muda jaman sekarang, benar-benar... Mereka tidak malu melakukannya di depan umum. Ck ck ck...” gumam bibi Jang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri. Mukanya sedikit memerah karena malu melihat apa yang seharusnya tak dia lihat.

 

*****

annyeong my readers

thanks to all my new subscribers. I'm so thankful and so happy.

Please keep read and support this story. *90º bow*

and feel free to comment my story or what you think / feel about my story

your comment and your subscribe are my passion

and please upvote if you like it

^^ thank you for reading ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DoubleJ
welcome my new subscribers ^^

Comments

You must be logged in to comment
Ashleybswt #1
Chapter 40: I feel bad for them
Ashleybswt #2
Chapter 38: Oh no, I hope they really aren't getting a divorce. They should work their problems out. I wish someone finds Jiyong before it's too late and can talk some sense into Yuri and Jiyong. It's not right what happened but they need to forgive each other and be a couple. If only someone's saw what happened to Jiyong and reported it.
Cyrusk #3
Chapter 36: Please update soonnnn..
Ashleybswt #4
Chapter 36: I wish they would patch things up already and be honest with each other. I feel bad for yuri but I also feel bad for jiyong. I think they ignored their feelings too long.
aimeharumaa17 #5
Chapter 35: Menurutku untuk Jiyong tidak perlu di kasih spasi... Semangat terus kakak~
aimeharumaa17 #6
Chapter 1: Wow, surprise! Ketemu cerita ini, surprise karena aku juga nulis cerita dengan tema sama, orang biasa nikah sama idol ^_^ tapi alurnya beda kok, alhamdulillah... Oh ya, tolong perbaiki untuk EYD nya kakak~ detailnya tuh di bawah juga udah ada yang review... Fighting and good luck ;)
Deapertiwi #7
Chapter 35: kasian gd nya di tinggal :'(
tidak bisakah yuri mendengarkan dulu penjelasannya :(
Deapertiwi #8
Chapter 35: kasian gd nya di tinggal :'(
tidak bisakah yuri mendengarkan dulu penjelasannya :(
vegazKpopWinneR #9
Chapter 1: Where can i find eng version of this storie?
Alicesabella #10
Chapter 34: Eyyyyy.. is he dreaming or yuri taking revenge? Update soon please