chapter 18

From Now On You Are Mine

“Ada apa dengan Yuri?? Kenapa dia jadi lembut begini?? Apa dia sudah tidak marah lagi??” pikir Ji yong, yang sempat bingung walau jantungnya berdebar hebat. Apa pun itu, Ji yong tidak peduli. Yang penting Yuri sudah tidak marah lagi kepadanya.

Lalu tangan kanan Ji yong meraih tangan Yuri yang masih mengusap pipinya sendiri dan menggenggamnya dengan lembut. Dia menikmati kehangatan dan kelembutan tangan Yuri di pipinya sambil memejamkan matanya sejenak.

“Syukurlah kau sudah tidak marah lagi. Mianhae... dan juga gomawoyo.” Ucap Ji yong di dalam hati.

Saat Ji yong membuka kedua matanya, baru sekarang ini dia menyadari betapa cantiknya Yuri. Baru sekarang dia merasa tidak ingin kehilangan senyumannya yang manis itu. Tidak ingin melihat air mata membasahi pipinya yang lembut itu.

Serasa tidak ingin kehilangan kesempatan bagus ini, Ji yong berinisiatif mengambil tindakan. Dia mulai mendekatkan wajahnya dengan wajah Yuri. Tak lupa juga dia memonyongkan bibirnya.

“Yuri, GD kenapa tuh?? Tadi senyum-senyum sendiri terus sekarang dia monyong-monyongin bibirnya” tanya Gina saat mereka tiba di rumah. dia merasa heran dan juga lucu. Baru kali ini dia melihat G-Dragon, sang hallyu star, seperti itu. Sedangkan Yuri hanya mengangkat bahunya dan menggerakan telunjuknya berputar di samping pelipisnya, menunjukkan isyarat bahwa Ji yong mungkin sudah gila. Kemudian Gina terkekeh.

PLAK!! Yuri menepuk pantat Ji yong dengan cukup kencang. Itu membuat Ji yong sangat terkejut dan kembali ke dunia nyata. Ji yong langsung terduduk dengan tampang kaget dan bodoh. Ternyata itu semua hanya bayangan.

“Sedang apa kau disini??” tanya Yuri ketus.

“Eo?? Kenapa aku bisa di kamar ini?? Apa penyakit tidur sambil jalanku kumat lagi?” ucap Ji yong yang pura-pura tidak tahu apa-apa agar dia tidak terlihat memalukan.

“Sana kembali ke kamarmu!!” usir Yuri. Lalu tanpa pikir panjang lagi, Ji yong segera keluar dari kamar Yuri.

“Memang GD kalau tidur sambil jalan??” tanya Gina penasaran. Sekali lagi Yuri mengangkat bahunya kembali.

Jiyong secepat mungkin kembali ke kamarnya. Dia malu sekali dengan apa yang dilakukannya tadi. Benar-benar memalukan.

“Ji yongggg~ kau bodoh!! Kau sungguh memalukaaannn~!!!” gumam Ji yong yang kesal dengan dirinya sendiri sambil meronta-ronta di kasurnya.

Hari demi hari telah berlalu. Namun, hubungan Ji yong dengan Yuri masih seperti sebelumnya. Yuri masih saja bersikap dingin terhadap Ji yong. Padahal Ji yong sudah berusaha berulang kali untuk meminta maaf tapi Yuri selalu menghindarinya. Sebisa mungkin Yuri tidak ingin berhubungan dengan Ji yong.

“Bagaimana?? Kau sudah berhasil mendapatkan maaf dari Yuri??” tanya Taeyang

Ji yong hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah. Diikuti dengan ekspresi kecewa yang muncul di wajah member yang lain.

“Hyung!” panggil Kang Seung Yoon, leader dari Winner (boyband baru dibawah YG Entertainment), dari kejauhan. Suaranya membuat kelima member Big bang menolehkan kepalanya.

“Oh, Seung Yoon-ah. Waeyo??” tanya Daesung saat Seung Yoon mendekat.

“Kalian dipanggil ke ruangan Yang Daddy” jawab Seung Yoon

“Oh, ok, kami akan kesana” balas TOP

“Gomawo, Seung Yoon-ah” ucap Taeyang

Kemudian TOP, Taeyang, Seungri, Jiyong, dan Daesung segera menuju ruangan Yang Daddy. Tak lama mereka pun tiba di ruangan Yang Daddy. Ruangan tersebut dipenuhi dengan figure toys. Dari yang kecil sampai yang besar. Itu semua merupakan koleksi Yang Daddy.

“Woahh~ Daddy, dimana kau mendapatkan yang ini??” tanya TOP dengan antusias saat melihat salah satu figure toy yang ada di ruangan tersebut. Maklum, TOP juga memiliki hobi yang sama, yaitu mengoleksi figure toys. Bahkan mereka berdua suka saling memamerkan mainan mereka masing-masing jika ada yang limited edition.

“Dari temanku yang berada di luar negeri hahaha.. Kau belum punya kan yang itu??” jawab Yang Daddy dengan bangga.

“Agh, sial. Aku tidak mendapatkan edisi spesial ini” gumam TOP dengan sedikit kesal

“Ehm, duduklah, aku akan membagikan jadwal pekerjaan kalian.” Perintah Yang Daddy

“Sudah ada beberapa pekerjaan yang masuk, dan untuk besok, kau, Taeyang, kamu ada pemotretan untuk baju couple musim panas dengan IU.” Jelas Yang Daddy.

“Lalu untuk Daesung, besok kamu sudah mulai rekaman untuk lagu single kamu.” Ucap Yang Daddy sambil memindahkkan arah pandangannya ke Daesung.

“TOP juga ada pemotretan besok untuk koleksi summer Dior. Seungri libur dan kamu, Jiyong, syuting iklan untuk Marvelous Ice Cream dengan Yuri.” Jelas Yang Daddy.

Di tengah-tengah pembicaraan mengenai pekerjaan, Jiyong menyempatkan diri untuk mengirimkan pesan singkat melalui handphonenya.

 

To : Manager Han

From : Jiyong

Eonni, tolong jangan beri tahu Yuri kalau aku sebagai pasangannya dalam syuting iklan besok. Aku ingin memberinya kejutan. Aku juga yang akan mengantarkannya ke lokasi syuting. Gomawoyo, Eonni. ^^

 

To : Jiyong

From : Manager Han

Baiklah, semoga kejutanmu berhasil. Aigoo~ kalian ini, sungguh romantis. Aku jadi iri kkkk~

 

Pikiran Jiyong melayang-layang karena memikirkan rencana untuk memberi Yuri kejutan. Itu membuat Jiyong tidak fokus dengan apa yang dibahas dan dengan keadaan sekitar. Bahkan dia senyam-senyum sendiri sambil memandangi ponselnya.

“Jiyong, kenapa kau senyam-senyum dengan ponselmu dari tadi??” tanya Yang Daddy bingung.

“Ah, tidak. Sudah selesai kan?? Aku mau pulang. Bye semua~” Jawab Jiyong dengan raut wajah senang.

“Ada apa dengannya??” tanya TOP yang juga bingung melihat Jiyong mendadak riang.

“Itu karena dia ingin cepat-cepat bertemu dengan istrinya. Makanya kalian cepatlah menikah hahaha.” Jawab Yang Daddy

******

 

Pukul 09.00 pagi. Yuri telah bersiap untuk berangkat menuju lokasi syuting hari ini. Seperti biasa, dia menunggu Manager Han untuk menjemputnya tapi Manager Han tak kunjung tiba.

“Naiklah. Aku akan mengantarmu.” Perintah Jiyong yang muncul dari dalam rumah.

“Tidak perlu. Aku menunggu Manager Han saja disini.” Tolak Yuri dengan nada dingin.

Jiyong yang sedang berdiri di samping mobilnya, berjalan selangkah ke depan dan kini tepat di hadapan Yuri. Refleks, Yuri mundur selangkah karena takut Jiyong akan melakukan hal-hal yang aneh. Yuri juga memberikan tatapan ‘mau apa kau?’

“naiklah atau aku akan menggendongmu ke dalam mobil!” perintah Jiyong dengan memberikan sedikit tekanan dalam nada bicaranya.

Mendengar hal itu, Yuri mendengus sinis. Lalu dia membuang wajahnya dan bergeser menjauh dari Jiyong dan mobilnya. Baru beberapa langkah Yuri berjalan, tiba-tiba Yuri merasakan tubuhnya melayang di udara. Dan benar saja, Jiyong segera membopong Yuri di pundak kanannya dan membawanya ke mobil. Yuri meronta-ronta dan berteriak-teriak.

“YAA!! TURUNKAN AKU!!” bentak Yuri dalam keadaan meronta-ronta dan memukul-mukul punggung Jiyong.

Jiyong terus berjalan menuju mobilnya, membuka pintu mobil yang berada di samping sopir, dan mendudukkan Yuri di bangku tersebut.

“kalau kau berani turun dari mobil ini, aku akan menciummu.” Bisik Jiyong sambil memakaikan Yuri sabuk pengaman.

Lalu Jiyong berpindah menuju pintu kemudi dan duduk di belakang kemudi. Dia menolehkan kepalanya ke Yuri dan tersenyum sedangkan Yuri hanya memandang lurus ke depan dengan kesal. Dia meremas seatbelt dengan kuat.

“Let’s go~!!” seru Jiyong girang dan melajukan mobilnya menuju lokasi syuting dengan hati gembira.

 

Di dalam perjalanan, Jiyong melajukan kendaraannya sambil bersiul. Hatinya benar-benar senang sekali. Berbeda dengan Yuri yang duduk di sampingnya, sambil meremas-remas sabuk pengaman. Mukanya cemberut dan ditekuk-tekuk menahan kekesalannya. Tak lama kemudian mereka pun tiba di lokasi syuting.

“yeahhh~ kita sampai” sorak Jiyong dengan gembira saat sedang memarkirkan kendaraannya.

“nih orang kenapa ya?? Salah makan?? Apa kesurupan?? Perasaan senang banget dia hari ini.” Pikir Yuri dengan kesal.

Tanpa basa-basi lagi, Yuri segera turun dari mobil dan meninggalkan Jiyong di belakang. Dengan langkah cepat, dia memasuki ruang syuting. Manager Han menyambut kedatangannya saat dia memasuki ruangan.

“Eonni~ kenapa kau tidak datang menjemputku??” Rajuk Yuri.

“Mianhae, aku tadi terjebak macet. Kita akan telat jika aku harus menjemputmu dulu di rumah. Karena itu, aku menelepon Jiyong untuk minta tolong mengantarmu kemari.” Jelas Manager Han. Tentu saja dia berbohong. Sedangkan Yuri tidak merasa curiga sama sekali dan memanyunkan bibirnya.

Sementara itu, di belakang, Jiyong berjalan mendekat sambil memutar-mutarkan kunci mobil di jari telunjuknya saat memasuki ruangan, ditambah dengan bersiul riang.

“Han noona, annyeong” sapa Jiyong sambil sedikit membungkuk, memberikan hormat.

“issshh!! Nih orang bukannya pulang malah berkeliaran disini. Memang dia tidak ada kerjaan, hah??” pikir Yuri ketus sambil memberikan Jiyong tatapan laser.

“ah, Jiyong-ie, gomawoyo sudah mengantarkan Yuri kemari. Maaf, sudah merepotkan.” Ucap Manager Han bersandiwara. Dia sedikit memberikan kode kepada Jiyong untuk bersengkongkol.

“ah, tidak merepotkan koq, noona. Kan searah.” Tanggap Jiyong dan memberikan senyum terbaiknya. Hari ini, dia benar-benar senang sekali. Perasaan dan tubuhnya ringan. Hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga indah yang bermekaran.

“hah?? Tidak salah?? Searah?? Searah dari hongkong. Jelas-jelas beda arah. Benar-benar kesurupan dia.” Pikir Yuri ketus saat mendengar ucapan Jiyong barusan.

“Yuri-ssi, silahkan bersiap-siap untuk make up dan ganti pakaian.” Ucap salah satu crew wanita yang mendekat saat mereka sedang berbicara. Yuri segera mengangguk. Lalu dia berjalan mengikuti wanita tersebut menuju ruang ganti. Lebih cepat lebih baik menurut Yuri agar dia cepat-cepat menjauh dari Jiyong. Orang yang benar-benar tidak ingin dilihatnya untuk saat ini.

“gomawoyo, noona. Neomu gomawoyo.” Ucap Jiyong setelah Yuri beranjak. Dia sangat berterima kasih kepada Manager Han karena mau membantunya.

“sama-sama. Sudah sana ke ruang ganti.” Ucap Manager Han. Jiyong hanya mengangguk dan segera menuju ruang ganti.

“good luck!” sorak Manager Han menambahkan, untuk memberikan semangat kepada Jiyong saat Jiyong sedikit menjauh. Jiyong menoleh lalu mengedipkan matanya dan mengangkat tangan kanannya di samping wajahnya, dan membentuk tanda ok dengan jari-jari tangannya tersebut. Kemudian dia melanjutkan perjalanannya.

“aigooo~ Yuri, kau sangat beruntung bisa mendapatkan suami seperti itu.” Gumam Manager Han, merasa sedikit iri.

 

Sementara itu, di ruang ganti...

Yuri sudah berganti pakaian. Dia memakai denim dress dan dipadukan dengan sepatu putih. Pakaian yang sangat cocok untuk musim panas. Selain itu, rambutnya yang panjang dibuat sedikit ikal. Saat ini, make up artist sedang mendandaninya. Dengan cekatan, tangannya memoles tiap sudut wajah Yuri. Jiyong memasuki ruangan sambil beberapa kali membungkuk memberikan hormat pada para crew yang ada di ruangan tersebut. Yuri tidak mengetahuinya karena dia tidak boleh membuka kedua matanya yang saat ini sedang dikenakan eyeliner dan bulu mata palsu.

“ok, sekarang kau sudah boleh membuka matamu.” Ucap sang make up artist.

“OMO!!” pekik Yuri saat membuka kedua matanya. Dia sangat terkejut melihat pantulan bayangan Jiyong yang sedang duduk di samping kanannya di dalam cerminnya. Bahkan dia memejamkan matanya beberapa kali untuk memastikan.

“Ya!! Kenapa kau masih disini?? Pergi kerja sanaaa~” bentak Yuri yang sudah tidak bisa menahan kekesalannya lagi dan diakhiri dengan rengekan kesal karena menyadari keadaan sekitar.

Kemudian Jiyong meletakkan tangannya dan bertumpu pada sandaran lengan kursi. Posisi duduknya berubah menjadi sedikit condong ke samping, ke arah Yuri duduk.

“sedang kulakukan” jawab Jiyong dengan suara pelan sambil tersenyum nakal ke arah Yuri.

“mwo? Are you kidding me??” geram Yuri

“nope. Kau bisa tanyakan kepada pak produser.” Jawab Jiyong santai

Make up nya sudah kelar dan dia segera meninggalkan ruangan dengan kesal. Jiyong hanya tersenyum melihat Yuri keluar. Mereka bertengkar sungguhan tapi bagi yang lain, itu terlihat seperti pertengkaran yang manis dan lucu.

Maka dimulailah syuting iklan ice cream tersebut. Dengan mengikuti script dan arahan dari produser, Ji yong dan Yuri berakting dengan baik. Walau sebenarnya Yuri melakukannya dengan berat hati. Namun dia harus tetap terlihat profesional. Sedangkan Ji yong sangat menikmati syuting tersebut. Tiap adegan dia lakukan dengan senang hati. Dia bahagia bisa melihat Yuri tersenyum manis padanya walau itu hanya sebuah akting.

******

 

“huffh~ aku tidak bisa seperti ini terus. Lebih baik aku menjauh dulu untuk sementara sampai emosiku tenang.” Pikir Yuri yang kini sedang dalam perjalanan kembali ke agensi.

“eonni, kau tidak perlu menungguku, nanti aku bisa pulang sendiri. Terima kasih untuk hari ini, anyeong eonni.” Ucap Yuri lalu segera pergi meninggalkan Manager Han begitu mereka sampai di area parkir gedung agensi.

“Ya, Yuri!! Tunggu! Kita masuk sama-sama.” teriak Manager Han namun Yuri tidak mendengarnya dan kemudian menghilang dibalik pintu masuk.

“aigooo~ begitu inginnya bertemu dengan Ji yong. Kenapa tadi tidak bareng Ji yong saja? Ckckck” gumam Manager Han yang sedikit kecewa tapi senang saat melihat Yuri seperti itu, sambil sedikit menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Kemudian dia berjalan menuju pintu masuk tempat tadi Yuri menghilang.

 

Tok tok tok!

“masuk” ucap Yang Daddy dari dalam ruangannya

Yuri membuka pintu dan segera membungkukkan tubuhnya setelah berada di dalam ruangan.

“Yo, Yuri, ada apa?” sapa Yang Daddy sambil mempersilahkan Yuri duduk dengan gerakan tangannya

“Dad, bolehkah aku mengambil libur? 1 minggu saja, ya?” pinta Yuri

“Wae?? Apa kamu sakit??” tanya Yang Daddy khawatir

“Ani, aku tidak apa-apa. Aku hanya lelah saja” jawab Yuri

“hmm.. baiklah. Gunakan hari liburmu dengan baik. Banyak istirahat dan refreshing.” Nasihat Yang Daddy yang menyetujui Yuri mengambil libur. Yang Daddy tidak pernah memforsir anak-anak asuhnya. Yang terpenting untuknya adalah kesehatan anak-anaknya. Dengan tetap sehat, mereka akan melakukan semua pekerjaan dengan performa yang terbaik.

“kamsahamnida, dad” ucap Yuri senang dan lega. Tentu saja tidak lupa membungkukkan tubuhnya untuk menunjukkan rasa hormatnya.

“kalau begitu, saya pergi dulu” pamit Yuri dan beranjak dari tempat duduknya

“Yuri” panggil Yang Daddy

“ya?”

Kemudian Yang Daddy berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju Yuri yang sedang berdiri menunggu kata-kata Yang Daddy selanjutnya. Tiba-tiba Yang Daddy memeluk Yuri. Tentu saja itu membuat Yuri sedikit terkejut.

“jika kau mengalami masalah atau masa sulit, bicarakan dengan Ji yong. Walaupun dia bicaranya sedikit kasar tapi dia pendengar yang baik. Dia akan selalu mendukung dan membantumu.” Ucap Yang Daddy sembari sedikit menepuk-nepuk punggung kecil Yuri.

 

Ji yong sedang berjalan dengan santai di salah satu lorong gedung agensi. Dengan langkah ringan dan tidak berhenti tersenyum. Dia terlihat bodoh jika dilihat dari sudut pandang orang lain.

“Noona! Dimana Yuri?” tanya Ji yong saat bertemu dengan Manager Han dengan tidak sengaja.

“Oo? dia tidak bersama denganmu?? Tadi dia pamit duluan jadi kukira dia pulang denganmu.” Jelas Manager Han

“Oh, gomawoyo, noona” balas Ji yong dan diakhiri dengan kedipan dari Ji yong

Lalu Ji yong berjalan kembali menuju parkiran agar dapat sampai rumah secepatnya. Dapat bertemu dengan Yuri secepatnya. Mulai sekarang, dia berjanji akan memperlakukan Yuri dengan sangat baik. Tidak akan membuatnya menangis lagi. Walaupun Yuri belum memaafkannya.

******

 

“Gina, sorry, aku belum bisa membawamu bertemu dengan Taeyang oppa dan anggota big bang lainnya.” Sesal Yuri di rumah

“tidak apa-apa, aku bisa lihat salah satu anggota big bang sedekat ini aja aku sudah senang. Tapi lain kali kamu harus membawaku bertemu yang lainnya.” Ucap Gina yang diakhiri dengan menabrakan bahunya ke bahu Yuri.

“aku janji” balas Yuri

“tapi kamu tidak apa-apa seperti ini?” tanya Gina khawatir

Yuri tidak menjawab pertanyaan sahabatnya itu. Dia terus saja merapikan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam koper miliknya. Saat ini, Yuri dan Gina sedang bersiap-siap untuk kembali ke Indonesia.

“let’s go!” ucap Yuri setelah selesai berkemas. Dia mulai menarik kopernya berjalan menuju pintu keluar. Tiket pesawat, paspor, dan visa sudah digenggam oleh tangannya. Gina sebenarnya merasa tidak enak dengan keadaan seperti ini, tapi apa mau dikata, dia hanya bisa mengikuti Yuri, berjalan di belakangnya beserta koper miliknya.

Begitu mereka sampai di area pintu masuk, langkah mereka terhenti karena mereka berpapasan dengan Ji yong yang baru saja masuk. Ji yong terkejut melihat Yuri bersama kopernya.

“Ka, kau mau kemana?” tanya Ji yong terkejut

 

*** TO BE CONTINUED ***

 

 

Bang! Bang! Bang!

Congratulation oppa deul~

finally our big bang comeback again with new album

and for appreciate them, here, the next chapter

hope you will like it

sorry for took a long time for upload the next chapter

and thank you readers who still waiting and still follow this story

^^ NEOMU KAMSHAHAMNIDA ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DoubleJ
welcome my new subscribers ^^

Comments

You must be logged in to comment
Ashleybswt #1
Chapter 40: I feel bad for them
Ashleybswt #2
Chapter 38: Oh no, I hope they really aren't getting a divorce. They should work their problems out. I wish someone finds Jiyong before it's too late and can talk some sense into Yuri and Jiyong. It's not right what happened but they need to forgive each other and be a couple. If only someone's saw what happened to Jiyong and reported it.
Cyrusk #3
Chapter 36: Please update soonnnn..
Ashleybswt #4
Chapter 36: I wish they would patch things up already and be honest with each other. I feel bad for yuri but I also feel bad for jiyong. I think they ignored their feelings too long.
aimeharumaa17 #5
Chapter 35: Menurutku untuk Jiyong tidak perlu di kasih spasi... Semangat terus kakak~
aimeharumaa17 #6
Chapter 1: Wow, surprise! Ketemu cerita ini, surprise karena aku juga nulis cerita dengan tema sama, orang biasa nikah sama idol ^_^ tapi alurnya beda kok, alhamdulillah... Oh ya, tolong perbaiki untuk EYD nya kakak~ detailnya tuh di bawah juga udah ada yang review... Fighting and good luck ;)
Deapertiwi #7
Chapter 35: kasian gd nya di tinggal :'(
tidak bisakah yuri mendengarkan dulu penjelasannya :(
Deapertiwi #8
Chapter 35: kasian gd nya di tinggal :'(
tidak bisakah yuri mendengarkan dulu penjelasannya :(
vegazKpopWinneR #9
Chapter 1: Where can i find eng version of this storie?
Alicesabella #10
Chapter 34: Eyyyyy.. is he dreaming or yuri taking revenge? Update soon please