chapter 11

From Now On You Are Mine

Hari ini adalah hari dimulainya YG Family Japan Tour 2014. Kota-kota Jepang yang akan mereka tuju adalah Tokyo, Osaka, dan Fukuoka. Secara berurutan.

“Mwo?!! Kenapa aku harus sekamar dengan dia?!!” protes Ji yong dan Yuri bersamaan saat pembagian kamar.

“karena kalian suami istri. Ada yang salah??” jawab Yang daddy bingung dengan sikap kedua anak asuhnya itu.

Ji yong dan Yuri menghela napas. “benar, suami istri” gumam Ji yong dengan suara kecil dan tersenyum pasrah. Lalu mereka masuk ke kamar dengan tidak bersemangat.

“sepertinya mereka berdua tidak suka sekamar” komen CL

“mungkin mereka sedang bertengkar” tebak Tablo. Member big bang yang lain hanya terkekeh kecil saat melihat reaksi Ji yong dan Yuri tadi.

“eiyyy~ oppa, kau pernah mengalami hal itu dengan eonni (istri tablo), ya? ya kan?” tanya CL menggoda Tablo

“hahaha, kau masih terlalu kecil untuk hal ini” ucap Tablo sambil mengacak-acak rambut CL. Lalu mereka pun segera masuk ke kamarnya masing-masing.

Sedangkan di dalam kamar, Ji yong dan Yuri masih berdiri di dekat pintu. Mereka saling melirik dengan tatapan kesal.

“kenapa aku harus sekamar dengan cowok ini?? Seharusnya aku sekamar dengan 2ne1 atau Lee hi atau managerku.” pikir Yuri dengan melirik tajam ke Ji yong

“sampai di Jepang pun aku harus sekamar dengan cewek gila ini. Lama-lama aku bisa gila.” pikir Ji yong dengan melirik tajam ke Yuri.

 

Keesokan harinya, YG family mulai sibuk dengan pekerjaan mereka. Ji yong dan kawan-kawan melakukan konferensi pers dan live interview dengan beberapa media. Sedangkan Yuri melakukan pemotretan untuk pertama kalinya di dunia hiburan Jepang.

“selamat! pemotretanmu sukses.” Ucap manager Han dengan senang

“ini juga berkat eonni. Kalau eonni tidak jadi penerjemahku, aku juga tidak bisa apa-apa. Aku tidak mengerti apa yang mereka katakan.” Ucap Yuri

Yuri baru saja menyelesaikan pemotretan untuk beberapa majalah fashion. Dan kini dia bersama dengan managernya kembali ke hotel untuk beristirahat. Yang lainnya sedang sibuk dengan konsernya.

“haah~ aku bosan” gumam Yuri di kamar. Dia merasa bosan karena hanya seorang diri di kamarnya. Tidak ada yang menemaninya berbicara. Managernya sedang tidur di kamarnya. Kelelahan karena dari pagi sudah sibuk mengurusi Yuri dan pekerjaan Yuri.

“aku ingin jalan-jalan. Masa sudah sampai Tokyo, aku hanya di kamar saja? Pheww~” gumam Yuri sambil berguling-guling di atas kasur.

Akhirnya dia segera bangkit dan memutuskan untuk jalan-jalan sendiri. Walau tidak mengerti bahasa maupun tulisan Jepang, dia tetap nekat pergi sendiri. Dia berjanji tidak akan jauh-jauh, hanya di sekitar hotel saja.

Namun, Yuri lupa dengan janjinya. Dia terlena dengan keindahan kota Tokyo. Begitu banyak tempat unik yang menarik perhatiannya. Dia terus mengikuti kemana kakinya melangkah. Tanpa terasa malam pun tiba. Kota Tokyo dihiasi dengan lampu-lampu gedung dan lampu jalan. Semakin indah.

“ah, sudah malam. Konsernya pasti sudah selesai. Mereka pasti sudah kembali ke hotel.” Gumam Yuri saat sadar malam telah tiba.

“aduh, gawat! Aku lupa jalan kembali ke hotel. Ini dimana??” gumam Yuri panik

Lalu Yuri berjalan untuk mencari jalan pulang namun dia tidak menemukannya. Tampaknya dia semakin tersesat. Dia ingin bertanya tapi tidak mengerti bahasa Jepang.

“halo, eonni?” ucap Yuri menelepon managernya.

“Yuri, kau sudah bangun? Tadi aku mengetuk pintu kamarmu tapi tidak ada jawaban darimu. Kau seperti mayat jika sudah tidur hahaha. Ayo kita turun cari makan.” Ucap managernya di telepon. Dia tidak tahu bahwa Yuri tidak ada di kamarnya karena Yuri memang tidak memberitahunya.

“itu, eonni, uhm.. aku, aku tidak di kamar. Aku sedang jalan-jalan di luar dan kini aku.. tersesat hehehe” Jelas Yuri takut-takut.

“mwo?? Sekarang kau ada dimana?” panik managernya

“aku tidak tahu hehehe” jawab Yuri disertai dengan kekehannya. Dia merasa bersalah.

Biipp.

“halo?? Eonni? Eonni??” panggil Yuri saat dia tidak mendengar suara dari handphonenya.

“haiisshh batrenya habis. Bagaimana ini??” gumam Yuri panik

 

"halo?! Yuri?!! halo?!! halo!!" panggil Manager Han, namun tidak ada jawaban karena ponsel Yuri telah mati. dia mencoba berkali-kali untuk menghubungi Yuri kembali tapi tidak berhasil.

"haiishhh!!! sial!!!" umpat Manager Han.

Lalu dia segera berlari keluar dari kamarnya untuk mencari Yuri yang sedang berada di suatu tempat.

 

“konser hari ini berjalan lancar” ucap Daesung saat dia dan yang lainnya sedang berjalan menuju lift. mereka baru saja tiba di hotel.

“penontonnya banyak sekali” ucap Dara

“benar eonni. Mereka sangat antusias.” Ucap Minzy

Lalu tiba-tiba TOP ditabrak oleh seseorang yang baru saja keluar dari lift dengan terburu-buru. Orang tersebut hampir saja jatuh namun TOP dapat menangkapnya dengan cepat sehingga dia tidak terjatuh.

“manager Han?? Kenapa kau terburu-buru sekali?” tanya TOP heran. Wajah manager Han terlihat sangat panik.

“ada apa? Mana Yuri?” tanya Ji yong. Dia merasakan firasat buruk saat melihat kepanikan di wajah manager Han.

“di-dia tersesat” jawab manager Han

“tersesat?” tanya Taeyang

“aku kira dia tidur di kamarnya lalu tadi dia tiba-tiba menelponku dan dia bilang dia tersesat. Dia tidak tahu dia sedang dimana. Kemudian teleponnya mati dan tidak bisa dihubungi lagi.” Jelas manager Han.

“dasar bodoh!” ucap Ji yong lalu segera berlari keluar hotel untuk mencari Yuri. Disusul oleh big bang, Tablo, dan beberapa dancer pria. Yang wanita menunggu saja di hotel, termasuk Yang daddy.

Semuanya berpencar mencari Yuri. Mereka mencari di sekitar hotel karena mereka yakin Yuri tidak jauh dari hotel.

 

“handphone mati. uang sudah habis. Bahasa tidak mengerti. Huffhh~” gumam Yuri sambil jongkok dan menunduk di salah satu sudut jalan. Dia menggoreskan sebatang kayu kecil ke tanah. Dia tidak beranjak sedikit pun dari tadi. Dia berharap yang lain bisa segera menemukan dirinya.

“hey, sweetie~” panggil seseorang dengan suara rendahnya.

Yuri mendongakkan kepalanya. Dia melihat ada dua orang pria berdiri di hadapannya. Dua orang pria mesum.

“kau sedang menunggu siapa?? Pacarmu?” tanya pria berambut cokelat.

“sepertinya pacarmu tidak akan datang. Lebih baik kau bermain bersama kami.” Ucap pria berambut jabrik

“aduh, mereka ngomong apa sih?” pikir Yuri. Dia terus saja memandangi kedua pria itu dari bawah dengan wajah bingung. Dia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh dua pria Jepang itu. Lalu Yuri pun berdiri.

“hai” jawab Yuri. Itulah satu-satunya bahasa jepang yang dia tahu, yaitu hai (artinya iya). Dia berusaha untuk terlihat seperti orang jepang. Menurut Yuri, jika dia terlihat seperti orang local, kedua pria ini tidak akan menyakitinya.

“benarkah kau mau ikut dengan kami??” tanya pria berambut jabrik itu dengan senang.

“hai” jawab Yuri.

“yahhh~ kita dapat mangsa bagus, kawan” ucap pria berambut cokelat itu dan menyeringai.

“baiklah, ayo kita pergi” ucap pria berambut coklat itu sambil memegang tangan Yuri.

“apa?? Mereka mau mengajakku kemana?” pikir Yuri bingung dan takut. Dia tetap berdiri di posisinya. Dia tidak ingin mengikuti pria-pria tersebut.

“ada apa?? Bukannya tadi kau ingin bermain bersama kami??” tanya pria itu bingung melihat Yuri yang enggan ikut bersamanya.

“hai” jawab Yuri lagi

“sudah tidak perlu malu-malu dengan kami. Kami tidak akan menyakitimu.” Ucap pria berambut jabrik itu sambil menggiring Yuri berjalan. Pria jabrik itu merangkul Yuri sedangkan tangan kirinya digenggam oleh pria berambut cokelat. Mereka membawa Yuri ke suatu tempat.

“aduhh, bagaimana ini?? Mereka akan membawaku kemana?? Bagaimana aku bisa kabur?” pikir Yuri. Dia mulai panik.

Lalu saat ada kesempatan, Yuri menginjak kaki pria jabrik itu sekuat-kuatnya. Tentu saja pria itu mengerang kesakitan dan berusaha memegang kaki kirinya yang kesakitan. Pria berambut cokelat itu terkejut. Dengan cepat, Yuri menggigit tangan pria itu sehingga dia mengerang dan melepaskan genggamannya. Saat Yuri ingin berlari, pria jabrik itu mencengkram tangan kanannya. Yuri segera membenturkan kepalanya ke kepala pria itu dengan keras. Sekali lagi pria itu mengerang sambil memegang kepalanya yang kesakitan. Yuri juga merasakan sakit yang sama di kepalanya. Dia mengusap-usapnya sambil berlari menjauh dari kedua pria itu. Yuri mempercepat langkahnya agar kedua pria tersebut tidak dapat mengejarnya.

Sementara itu, Ji yong dan kawan-kawan masih berusaha mencari Yuri.

“apa kalian menemukannya??” tanya Seungri saat bertemu dengan para dancer. Mereka hanya dapat menggelengkan kepalanya. Napasnya terengah-engah.

“seungri, bagaimana?” tanya Taeyang saat menghampiri Seungri dan yang lainnya. Disusul oleh TOP dan Daesung. Seungri menggelengkan kepala.

“dimana Ji yong hyung?” tanya Seungri

“Ji yong!!” panggil TOP

“hyung, kalian menemukan Yuri?” tanya Ji yong

“tidak, kau?” tanya TOP

“aku akan mencari kesana” ucap Ji yong. Dia tidak menjawab pertanyaan TOP tapi TOP tahu bahwa Ji yong masih belum menemukan Yuri.

Lalu TOP dan kawan-kawan segera mengikuti Ji yong yang berlari kecil ke ujung jalan. Saat mereka tiba di ujung jalan, Ji yong ditubruk oleh seseorang yang sedang terburu-buru.

“Yuri?!!” panggil Ji yong tidak percaya saat melihat wajah wanita yang menabraknya. Dia merasa lega bisa melihat wajah wanita tersebut.

“Ji yong~” panggil Yuri sambil memeluknya. Biasanya dia tidak ingin melihat orang ini tapi sekarang dia merasa lega bisa melihat orang tersebut lagi.

“YAA!! Gadis bodoh!! Apa kau tahu kalau kau sudah membuat semua khawatir?? Hah?? Sudah tahu tidak bisa bahasa Jepang tapi masih saja nekad keluyuran sendirian di luar.” Marah Ji yong saat dia melepaskan pelukan Yuri.

“coba kau lihat mereka!! Mereka baru saja selesai konser, mereka sangat lelah, tapi harus berlari kesana kemari untuk mencarimu. Punya otak tidak?? Bisa mikir tidak?? Dasar cewek egois!” tambah Ji yong. Sebenarnya dia merasa lega sekali dapat menemukan Yuri dalam keadaan baik-baik saja. Tapi saat melihat wajah Yuri, perasaan kesal Ji yong memuncak. Mata Yuri mulai berkaca-kaca.

“sudah, Ji yong. Sudah. Yang terpenting Yuri baik-baik saja. Sekarang sebaiknya kita kembali ke hotel.” Ucap Taeyang yang berusaha meredakan amarah Ji yong.

“benar, hyung, yang lain sudah menunggu” tambah Daesung

 

“Yuriiii~” panggil manager Han dan segera memeluk Yuri saat Yuri berserta yang lainnya kembali ke hotel. Semuanya merasa lega saat melihat Yuri telah kembali.

“eonniii~” sebut CL sambil memeluk Yuri

 “Yuri, gwenchanha??” tanya Yang daddy khawatir. Yuri mengangguk pelan.

“maaf telah membuat semuanya khawatir. Yang daddy, maaf. Manager Han, maaf. Semuanya, maafkan aku. Aku hanya ingin jalan-jalan sebentar tadi.” Ucap Yuri merasa bersalah karena telah membuat semua orang khawatir dan panik.

“maaf, aku pergi dulu” pamit Ji yong dingin lalu dia pergi meninggalkan Yuri dan yang lainnya. Lebih baik dia pergi keluar mencari udara segar agar emosinya bisa reda.

“dia pasti marah sekali” gumam Yuri pelan saat melihat kepergian Ji yong dengan sedih dan merasa bersalah.

“sudah, tidak perlu mengkhawatirkan Ji yong. Dia begitu karena dia sangat khawatir denganmu.” Ucap TOP menenangkan Yuri sambil menepuk-nepuk kepala Yuri dengan lembut.

“benar, Ji yong tidak marah kepadamu. Tenang saja.” Tambah Dara sambil merangkul Yuri dengan lembut.

“lebih baik kau istirahat di kamar. Kau pasti lelah. Nanti Ji yong juga kembali.” Ucap Park bom

Lalu semuanya kembali ke kamar masing-masing dan segera tidur karena rasa lelah yang melanda. Namun Yuri tidak bisa tidur. Dia mengkhawatirkan Ji yong yang belum kembali. Dia juga merasa bersalah kepada Ji yong. Cukup lama Yuri mondar-mandir di dalam kamarnya. Dan akhirnya Yuri memutuskan untuk menunggu Ji yong di lobby hotel.

 

 

*****

hello GD lovers ^o^

this, a new chapter, hope you like it and enjoy it

thanks to all new subscribers, new upvotes, and new comments.

I'm so thankful and so happy.

Please keep read and support this story. *90º bow*

your comment and your subscribe are my passion

and please upvote if you like it

^^ thank you for reading ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DoubleJ
welcome my new subscribers ^^

Comments

You must be logged in to comment
Ashleybswt #1
Chapter 40: I feel bad for them
Ashleybswt #2
Chapter 38: Oh no, I hope they really aren't getting a divorce. They should work their problems out. I wish someone finds Jiyong before it's too late and can talk some sense into Yuri and Jiyong. It's not right what happened but they need to forgive each other and be a couple. If only someone's saw what happened to Jiyong and reported it.
Cyrusk #3
Chapter 36: Please update soonnnn..
Ashleybswt #4
Chapter 36: I wish they would patch things up already and be honest with each other. I feel bad for yuri but I also feel bad for jiyong. I think they ignored their feelings too long.
aimeharumaa17 #5
Chapter 35: Menurutku untuk Jiyong tidak perlu di kasih spasi... Semangat terus kakak~
aimeharumaa17 #6
Chapter 1: Wow, surprise! Ketemu cerita ini, surprise karena aku juga nulis cerita dengan tema sama, orang biasa nikah sama idol ^_^ tapi alurnya beda kok, alhamdulillah... Oh ya, tolong perbaiki untuk EYD nya kakak~ detailnya tuh di bawah juga udah ada yang review... Fighting and good luck ;)
Deapertiwi #7
Chapter 35: kasian gd nya di tinggal :'(
tidak bisakah yuri mendengarkan dulu penjelasannya :(
Deapertiwi #8
Chapter 35: kasian gd nya di tinggal :'(
tidak bisakah yuri mendengarkan dulu penjelasannya :(
vegazKpopWinneR #9
Chapter 1: Where can i find eng version of this storie?
Alicesabella #10
Chapter 34: Eyyyyy.. is he dreaming or yuri taking revenge? Update soon please