Setelah acara berburu kemarin, hubungan Woohyun dengan keluarga Sunggyu mulai membaik. Tindakan sederhana yang kadang dilakukannya tanpa sadar berhasil memikat hati Sunggyu, bunda dan Sung Ah. Hanya ayah saja yang masih sungkan berhadapan dengan Woohyun. Tapi, harus diakuinya, Woohyun memang lelaki yang jauh lebih baik dari perkiraannya. Beberapa kali Woohyun menolak makan malam di rumah mereka karena dedikasinya pada pekerjaan. Untung saja, profesionalismenya ini malah semakin meningkatkan poin plus.

Minggu pertama P-D-K-T sudah berakhir. Ayah mulai khawatir karena sepertinya bunda dan Sunggyu sudah memantapkan pilihan. Alasan ayah untuk menolaknya seperti 'terlalu muda' dan 'tubuhnya kalah bagus dariku' berhasil dipatahkan tanpa si calon mantu sadari. Ayah pernah sengaja menyandung Woohyun dari tangga rumahnya--bukan dari tingkat atas, loh--untuk melihat refleks Woohyun. Untung saja Woohyunnya tidak apa-apa, hanya saja saat itu bajunya tersingkap, memperlihatkan tubuh super keren yang membuat ayah memegang perut agak bergelambirnya sedih.

Malam itu, ayah sedang berdiskusi dengan bunda di dapur setelah Woohyun berpamitan pulang dengan Myungsoo. Setiap kali bertamu, Woohyun memang tidak pernah sendiri. Setidaknya satu dari anggota keluarganya akan ikut. Yang paling sering datang, tentu saja ibu Woohyun.

"Bunda, apa bunda menerima Woohyun?" tanya ayah membuka percakapan.

Bunda menghentikan gerakan mengupas mangganya sejenak. "Gimana ya... memang masih berat rasanya untuk melepas Sunggyu. Anak itu masih belum belajar cukup banyak. Tapi, Woohyun berhasil mengimbangi semua kekurangan Sunggyu. Sayang rasanya melepas seseorang yang begitu setia kepada anak kita, walau ayah sering menjahilinya, sih,"

Ayah terbatuk sebentar, pura-pura tidak mendengar. "Tapi, bagaimana dengan Sunggyu sendiri? Aku tidak yakin dia itu memang menyukai Woohyun. Siapa tahu dia hanya terpikat sesaat, karen