Howon bukanlah orang yang ramah. Ia canggung dan kikuk. Orang yang tidak kenal bahkan akan menilainya sebagai sosok yang judes karena setidak peduli itu pada orang luar.

Sejak kenal dengan Sunggyu dan Min Seok, Howon sudah mulai berubah. Candaannya tidak lagi garing kriuk-kriuk. Para junior juga sudah berani menyapanya ramah. Howon pikir, tidak ada lagi sifat tidak ramah dalam dirinya.

Yah, itu sih yang Howon pikirkan sebelum tahu bahwa Dongwoo berada di kampus yang sama dengannya.

Oh, Howon kenal Dongwoo? Tidak.

Tapi apa dia tahu Dongwoo? Ya.

Ceritanya memang tidak dramatis, sih. Simpel bahkan. Howonnya saja yang baperan.

Eh, kalian ingin tahu kenapa Howon begitu sensitif pada Dongwoo? Dasar manusia kepo haus gosip.

Jadi, singkat saja, Howon punya cinta pertama. Nama? Ah, tidak usah disebutlah namanya. Cinta pertama sejak kelas dua SMP yang bertahan sampai sekarang. Seperti kata orang-orang, cinta pertama tidak ada yang berhasil.

Seperti itulah, kisah Howon sekedar kisah sepihak. Ia hanya bisa mengagumi cinta pertamanya dari kejauhan, walau ia yakin orang itu tahu Howon menyimpan perasaan padanya. Bagaimana tidak, tiap pulang sekolah mereka diledeki terus.

Nah, masuk ke SMA, bertemulah Howon dan cinta pertama ini dengan Dongwoo. Dia adalah wakil ketua OSIS satu tahun diatas Howon. Entah kapan dekatnya, saat semester dua kelas 1, tersiar kabar kalau Dongwoo berpacaran dengan cinta pertamanya. Sakit hati? Jangan ditanya.

Coba bayangkan. Howon menemani gadis itu kemana saja, membelikannya makanan, menungguinya pulang agar selamat sampai rumah, bahkan memberikan contekan PR padahal ia sendiri mengerjakannya semalam suntuk. Tapi jadiannya kenapa malah sama Dongwoo, gitu?

Kalau kata