Sungjong merupakan anak teladan. Meski gerak-geriknya gemulai dan dia tidak mahir berkelahi, Sungjong masih memiliki teman.

Beberapa anak (sok) jago di sekolah pernah meledeknya, berkata mustahil Sungjong bisa disukai seorang perempuan. Sungjong sendiri, merasa hal itu benar. Dia jauh lebih cantik dari kebanyakan anak di sekolahnya, dan mereka merasa iri pada Sungjong sehingga dibandingkan menjadi teman romantis, mereka lebih merupakan teman berbagi tips kecantikan.

Tidak pernah terpikirkan sama sekali oleh Sungjong dia akan mendapatkan pernyataan cinta. Tidak dari laki-laki, apalagi dari perempuan.

Jadi, bayangkan betapa terkejutnya Sungjong saat seorang gadis cantik berambut hitam sepinggang menunggunya di halaman sekolah ketika musim dingin, hanya untuk menyerahkan coklat valentin.

Bahkan satpam sekolah saja sampai terkejut.

Hal pertama yang Sungjong lakukan setelah menerima pemberian gadis itu tentu saja curiga. Apakah dia sedang menjadi bahan taruhan? Atau gadis itu memberinya guna-guna karena keluarga Sungjong cukup kaya?

Tentu dapat dimaklumi jika coklat itu berakhir diperut teman Sungjong yang sibuk menertawakannya. Sungjong harus berhati-hati.

Setelah melihat temannya baik-baik saja dan ga