Episode 15 -- Rencana (1)

All About Us
Please Subscribe to read the full chapter

"Kak, gula sama garamnya habis, nih. Aku ke minimarket depan ya."

"Eh, gak usah dek. Biar aku saja yang beli."

SHUSSHHH...

Woohyun melesat keluar rumah. Sunggyu menelengkan kepalanya bingung. Entah kenapa Woohyun selalu menghalangi Sunggyu belanja ke minimarket depan kompleks mereka. Padahal saat Sunggyu kemarin mampir kesana, tidak ada masalah kok. Heran, tapi Sunggyu mah bisa apa.

Drrt... drrt...

Mengecek ponsel, Sunggyu menghela napas kesal. Jingu menghubungi untuk mengerjakan proyek musik mereka. Sunggyu sama sekali tidak tahu bagaimana cara Jingu menjadi rekan kerjanya--padahal Sunggyu yakin rekannya  sebelum ini adalah perempuan--tapi dosen pengampu tidak mau mengganti rekannya. Terpaksalah Sunggyu terjebak bersama Jingu, membuat komposisi musik yang akan ditampilkan sebagai pengganti ujian akhir. Masih ada beberapa bulan lagi sebelum ujiannya dilaksanakan. Sunggyu tidak tahu harus mengatakan apa pada Woohyun. Sebelum mereka menikah Woohyun sudah sedih duluan melihat kedekatannya dengan Jingu. Jika dia sampai tahu, entah sesedih apa koki polos itu.

Aku sedang sibuk. Minggu depan saja setelah kelas berakhir.

Selain kehadiran Jingu yang semakin konsisten, Sunggyu juga mulai disibukkan dengan kerja sambilannya di toko musik kota. Awalnya Woohyun melarang Sunggyu kerja. Nafkah dariku kurang apa dek, sampai kamu mau kerja. Begitu kata Woohyun saat Sunggyu minta izin. Tapi setelah dibujuk beberapa kali, akhirnya Woohyun membolehkan juga. Alasan Sunggyu bahwa dia kesepian di rumah membuat Woohyun goyah seperti daun kering.

Bersenandung, Sunggyu melanjutkan kegiatannya memasak makan siang. Sambil menunggu Woohyun kembali, ia mulai menata piring.

"Satu... satu... aku sayang ibu~

Dua... dua... juga sayang ayah~

Tiga... tiga... sayang adik kakak~

Satu dua tiga... kak Woohyun juaranya~"

Woohyun yang baru saja kembali, menahan senyum sambil memperhatikan Sunggyu bernyanyi. Hatinya berdebar mendengar suara merdu itu. Ingin rasanya dia memeluk Sunggyu seerat mungkin, menyalurkan perasaan sayangnya yang berlipat tiap detik.

Sayang Woohyun masih malu-malu penguin. Jangankan peluk Sunggyu. Pegang tangannya saja sudah gemetaran. Menyedihkan.

"Oh, kakak sudah kembali? Mana garamnya?"

**^^**^^**

Sunggyu menyeret langkahnya yang terasa berat. Hari ini pengunjung toko cukup ramai, berhubung idol terkenal dari Tiongkok baru saja merilis album. Sunggyu baru tahu penyanyi tirai bambu cukup terkenal di Korea, apalagi mengingat idol itu tidak berpusat dinegeri gingseng ini.

"Eung? Minseok!" Sunggyu menghampiri tetangganya. Sekilas, ia melihat Minseok menutupi bekas memerah dilehernya dengan kerah baju. Aroma alkohol dan asap rokok menguar cukup kuat. Sunggyu memasang senyum, berusaha untuk tidak menilai Minseok.

"Sunggyu, halo." Sapa Minseok datar. Ia merasa minder dihampiri tetangganya ini.

"Darimana?" tanya Sunggyu melenyapkan hening.

"Supermarket. Besok Hana akan pergi jalan-jalan dengan teman sekolahnya. Pihak sekolah meminta wali dan orangtua menyiapkan bekal."

"Study tour? Ah, sudah lama aku tidak mendengar kegiatan seperti ini. Hana akan pergi kemana?"

"Museum."

Sunggyu melirik sekitar. Masih ada lima belas menit sebelum mereka tiba di rumah masing-masing. "Minseok akan membuatkan apa?"

Mematung, Minseok melirik belanjaannya ragu. Dia memang mau buat apa? Ia tidak bisa memasak, bahkan Hana sendiri menolak masakannya saking buruknya. Dia ini kenapa, sih?

"Sunggyu, bolehkah aku minta tolong?"

 

 

 

Matahari cukup terik untuk ukuran penghujung musim semi. Setelah memastikan tidak ada barangnya yang tertinggal, Hana keluar dari kamar untuk berangkat sekolah.

"Kak, aku berangkat ya!" seru Hana didepan pintu kamarnya. Ia merangkul kotak bekal dari meja dapur, lalu bergegas keluar rumah. Sama sekali tidak sadar Minseok memperhatikan dari celah pintu kamarnya.

 

 

"Hana, bekalmu hari ini apa?" seorang teman menepuk bahu Hana. Gadis itu melirik kotaknya sendiri, agak ragu melihat isinya. Hana malu jika bekalnya yang ala kadar khas Minseok harus dibandingkan dengan bekal kualitas bagus teman-temannya.

Membuka tutup bekal, Hana tercengang. Walau tampilan bekalnya sedikit berantakan, aroma nikmat yang menguar tidak mengurangi nafsu makan. Apalagi saat teman-temannya memuji rasa hamburger yang agak tak berbentuk itu.

"Wah, Hana. Kakakmu pintar masak, ya. Kamu beruntung. Aku harus beli bekal di supermarket karena orang rumah terlalu sibuk."

Seketika mata Hana berkaca-kaca. Terus kenapa jika kakaknya bekerja malam, tidak rapi dan bersih, jarang tidur, terlalu memaksakan diri dan tidak bisa memasak? Setidaknya Minseok selalu memperhatikan Hana, memberikan apa yang ia butuhkan bahkan jika dirinya sendiri kelelahan. Ia sungguh beruntung.

"Kamu benar. Kakakku gitu loh."

**^^**^^**

"Bagaimana reaksi Hana?"

"Entahlah. Dia pergi tanpa mengecek isinya."

"Jangan khawatir. Kak Woohyun bilang rasanya lumayan, kok. Hana pasti suka."

Minseok menyeruput tehnya pelan. Setelah Hana berangkat, ia langsung melarikan diri ke rumah sebelah. Awalnya Minseok ingin membantu Sunggyu bersih-bersih atau semacamnya sebagai terima kasih sudah membantunya memasak bekal untuk Hana. Tapi, setelah ditolak mentah-mentah--Sunggyu bahkan mengancam akan melaporkan Minseok pada pak RT--ia malah berakhir menemani Sunggyu minum teh pagi.

Si pemilik rumah sedang tidak ada kuliah, jadi dia bisa bersantai. Pemilik rumah yang lain sudah berangkat duluan ke kampus, mengingat ujian akhirnya sudah dekat ia harus sering-sering ke kampus, mengecek perlengkapan untuk ujiannya nanti.

Dalam dua jam tiga puluh lima menit Minseok menghabiskan waktu berdua dengan Sunggyu, ia sudah mengetahui banyak

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
YasuharaNiwa #1
Jarang bngt nemu fanfic infinite yg b. Indonesia. Thank you thank you
akitou
#2
Chapter 21: Perasaan susah bangat mereka mau kisseu aja..... Bang uyon kita melihat bintangny sambil bakar jagung yokkk....
akitou
#3
Chapter 20: Pendek ato panjang yg penting author senang..... Saya pembaca yg sabar kok... (pdhl suka nuntut cpt update) >_<
Yuerim #4
Chapter 20: Sampai lupa gimana alur ceritanya. Thankyou sudah ingetin kalau cerita ini masih eksis. Dan thankyou juga sudah update cerita. Makin bikin penasaran aja ceritanya.
kaisoo_meanie #5
Chapter 20: Pengennya update cepet tapi panjanggggg
irenewijaya06 #6
Chapter 19: Thankyou kak udah update ?? selalu nungguin inii dan setia nunggu perkembangan hubungan woogyu aaaaaa.. ayoo cepet honeymoon ?
kaisoo_meanie #7
Chapter 19: Makasih udah di lanjut, aku nungguin lanjutannya lagiii, kepoo
akitou
#8
Chapter 19: Title hhuawa..... Bikin salah paham kirain bakal ada sesuatu.... Ayah membuyarkan suasana
gari_chan #9
Chapter 18: Woohyun sungguh selow tetap selow, walau di gosipin bodo amat, gyu ikutin woohyun tuh suami mu patut di contoh