02 : Meeting You

Life With My Prof. Husband
Please Subscribe to read the full chapter

Jam menunjukkan pukul 10.40 pagi. 

"Cepatlah sikit, cepatlah," Seola menarik tangan Sunmi dan Dayeon sambil berjalan laju ke arah dewan kuliah lavender yang tak jauh dari kafeteria.

Setelah berborak dan berimaginasi, barulah mereka tersedar yang mereka masih mempunyai kelas sains dan teknologi pada pagi itu. Bergegas mereka berlari ke dewan agar tidak terlewat.

Dayeon menilik jam tangannya. Baru pukul 10.40, kelas mula pukul 11 pagi. Dia mengulum bibir. Tahu sangatlah dia mengapa rakannya itu terlalu bergegas walaupun masih berbaki 20 minit. 

Pasti kerana professor kesayangan yang mengajar kelas itu, mereka sanggup berlari sehingga berempuh-rempuhan dengan orang lain. Dayeon menggeleng kepala. 

Tiba- tiba, Sunmi berhenti sambil mengusap-usap perutnya. Dia mula mengerut dahi.

"Sunmi, kau kenapa?" soal Dayeon, apabila dia pusing ke belakang, melihat Sunmi dengan wajah kelat tak berperisanya itu. Seola yang jauh ke depan mula berpatah balik sambil membebel.

"Sakit perut lah pulak, aduh, ni mesti sebab makan kimchi pagi tadi" ujarnya, mengerang kesakitan. Dahi licinnya itu mula berkerut-kerut. Dayeon memandang Seola.

"Nak pergi tandas ke? Okay, korang dua pergilah. Aku jagakan tempat," ujar Seola selamba sebelum melambai mereka berdua. Dia mula hilang dari pandangan, meninggalkan Dayeon yang sudah tergamam.

Kurang asam punya Seola!!! Ni mesti nak ngorat prof! 

Dayeon menahan geram sambil melayang-layangkan penumbuknya.

"Eeee, sakitnya perut. Cepatlah, Dayeon," Sunmi menarik tangannya sebelum berlari ke tandas yang berdekatan dengan kampus dengan tangannya mengusap-usap perut seperti orang mengandung.

"Arghhh" Dayeon menjerit perlahan.

-------

Dia menutup pili air di singki setelah mencuci tangannya.

"Sunmi, lama lagi ke tu?" laungnya, memanggil Sunmi yang sedang melepaskan hajat di dalam jamban. Sudah hampir 10 minit rakannya itu membuat bisnes. Tinggal 5 minit saja lagi sebelum kelas seterusnya bermula. 

"Kejap lagi, kejap lagi," jawab Sunmi disusuli bunyi air. 

Dayeon mengulum bibir tanpa menjawab apa-apa. Wajah mulusnya dipandang di cermin. Rambut yang agak kusut, dibetulkan sedikit sebelum Sunmj keluar dengan wajah yang puas dari kubikel yang terakhir.

"Ha puas dah buat bisnes?" soal Dayeon, sambil mencebik. Sunmi tersengih sambil mengangguk. 

"Legaaaa hatiku," dia mengusap dadanya sebelum membuka pili untuk membasuh tangan. 

Dayeon tersengih melihat wajah Sunmi yang tak lagi berkerut macam buah prun dalam tin. 

"Eeee gelinya," dia menjelir lidah, seakan geli dengan kata-kata Sunmi itu. Sunmi hanya ketawa.

"Dahlah, jom. Nanti prof kesayangan kau merajuk pulak kalau kau masuk lambat," perlinya tanpa segan silu. Sunmi ketawa kuat sambil menutup mulut.

"Kau ni, saja buat aku malu. Kot ye pun, janganlah cakap kuat-kuat. Nanti orang tahu hihihi," ujar Sunmi, malu-malu tahi ayam. Dayeon mencebik sebelum meluku kepalanya. 

"Gatal ehhh,"

"Hihihi,"

Dayeon mula mengatur langkah untuk keluar. 

"Eh Dayeon, kejap. Aku nak pakai mekap sikit," ujar Sunmi sambil mengeluarkan bedak kompaknya dan lipstik. Dayeon ternganga.

"Hello, kita nak pergi kelas untuk 2 jam aje okay? Nak buat apa mekap?" Dayeon tak faham. Sunmi mula menepek-nepek bedak di mukanya.

"2 jam tulah, kita nak kena face to face dengan Prof. Park tu. Mana tahu, lepas tengok wajah aku yang clean and clear, bibir aku yang mungil dan merah ni, dia jatuh hati pulak? Hohoho," Sunmi memuncung-muncungkan bibirnya yang siap dicalit gincu merah cair. Dayeon menyeringai melihat wajah Sunmi yang mengerikan itu.

"Nak pakai tak?" tiba-tiba, dia menawarkan gincu itu kepada Dayeon yang hanya menjadi pemerhati.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
oppabimbap
hi guys. i’ll be updating this fanfic once i got my new laptop today. cant wait to write stories using laptop because ive been using phone to update. stay tuned!

Comments

You must be logged in to comment
loco79 #1
Chapter 28: Author-nim, update juseyooooo ><
yeolmyheart
#2
Chapter 28: WOW JIHYUN
what about yeol dayeon then later if yeol knows shes there sjsjskskk
nana_kwon
#3
Chapter 27: eeeee cepatlah update lagi tak sabar nak tau pasal chanyeol dgn dayeon >< palli updatee!! <3
yeolmyheart
#4
Chapter 27: eeehhhhh omg hahahaha
chanyeol dayeon moments uwu

cant wait to see yeol reaction when he knew jaehyun called his wife XD
yeolmyheart
#5
Chapter 25: OH GOD WHAT TO DO DJDJSKSKKS
yeolmyheart
#6
Chapter 24: huhu dayeon chanyeol moment TT
yeolmyheart
#7
Chapter 23: OOO I MISS THIS STORY SO MUCH HUHU
pikahbajet #8
Chapter 22: lawak la jugak ....update soon
BaeBacon__L #9
Chapter 22: Even kekurangan idea pun and late updated still lagi best. Tapi bagi saya idea author dh bagus dan sesuai. Keep update authornim :) fighting!!!
sya_chocolate
#10
Chapter 22: bored? nahhhh this chapter is really interesting and funny. Im like a madwoman right now, grinning while staring on my phone.

BUT, I had to say that the romance between Dayeon and Chanyeol is quite slow here. They're nice to each other. BUT THAT'S JUST IT! nothing/not very much indicates any developing of feelings.

This story, all/most of it was from Dayeon p.o.v. Yet...we cant detect if she started to develop any feelings towards her husband(except the end of this chapter that she may or may not started to like Chanyeol). Well...I dont mind it as I assumed that you might want to make Chanyeol to fall in love first to his wife.

Im forgot already if maybe you had done a chapter using Chanyeol's p.o.v before. It might be good to tell us their development from Chanyeol's p.o.v this time

This kind of pace is quite good, however, as you said from your author's note that you kinda have a 'writer-block- syndrome', Im afraid that you might lost your interest for your own story or getting this story somehow lost without any direction towards it supposed ending, you might want to quicken the pace. BUT, if you are still doing great and your writer block is kinda for awhile that you just maybe need some times for yourself...then continue with this pace. Either way, its up to you as a writer. You know yourself and your story the best than any of us here.