LETS MAKE BABIES

Wild Imagination by doubleAA10

" tapi Leo anakku sayang kau kan tahu eomma sudah tua… yada yada yada"

Leo menjauhkan telepon genggam itu dari telinga kanannya yang sudah merah dan panas karena mendengar ceramah eomma kesayangannya yang amat teramat cerewet, sudah setengah jam lebih eommanya terus menghujaninya dengan kata yang serupa hampir setiap bulan.

" Kyuhyun eomma lagi?" tanya Ken pengertian yang langsung dibalas dengan anggukan pelan dari Leo. Namja jangkung yang baru selesai membersihkan dirinya itu mulai melangkahkan kakinya mendekati suami mungilnya yang sedang duduk di atas sofa dengan muka merengut, diberikannya telepon genggamnya pada suami tampannya.

" anyonghaseyo… umma apa kabar?" tanya Ken dengan suara ceria yang dibuat-buatnya, membuat kyuhyun eomma yang terus berceramah panjang lebar itu pun terdiam seribu bahasa.

" umma baik-baik saja.. Selamat hari anniversary yang ketiga ya Ken, oh ya.. kapan kalian akan berencana untuk mempunyai anak?" tanya Kyuhyun to the point.

Oh! rupanya ceramah panjang lebarnya yang membuat telinga anaknya memanas itu tidak kurang tidak lebih adalah bujuk rayu Kyuhyun yang menyuruh Leo untuk segera memiliki anak karena ia dan Siwon, suaminya sudah tidak sabar untuk menimang cucu pertamanya sejak Leo dan Ken menikah tiga tahun yang lalu.

" eomma.. Leo tidak bisa mengandung, jadi kita tidak bisa mempunyai anak eomma.. mungkin kita akan mengadopsi saja" balas Ken tenang seraya melirik ke bawah menatap wajah Leo yang menunduk sedih, sedangkan desahan kekecewaan terdengar jelas dari mulut Kyuhyun di seberang sana.

" tapi Luhan tetangga sebelah saja bisa mengandung meskipun dia namja.. blah blah blah" Ken hanya mengiyakan saja dengan penuh kesabaran meladeni ibu mertuanya, tangan kanannya tetap menempelkan smartphone tersebut pada telinga kanannya yang mulai memerah sedangkan tangan kirinya mengusap sayang surai blonde suaminya yang sejak tadi duduk lesu di samping kirinya, ia menarik tubuh mungil itu mendekat ke dadanya lalu mendekapnya erat seolah menyemangatinya.

Piipp—

Suara sambungan telepon yang sudah terputus.

" mian Ken.. karena aku tidak bisa hamil, kau jadi harus ikut-ikutan mendengarkan ceramah menyebalkan itu" Leo menggembungkan pipinya kesal seraya membenamkan wajah mungilnya pada dada Ken.

Leo tentu saja ingin memiliki anak dari darah dagingnya sendiri, tapi ia sendiri tidak dapat memaksakan keinginannya karena ia ditakdirkan bukan sebagai male pregnant, melainkan hanya namja normal yang tidak memiliki Rahim dan ovum sehingga sama sekali tidak bisa mengandung bibit kehidupan walau digagahi Ken hampir tiap minggu.

" tidak apa-apa myunnie.. meski kita tidak bisa mempunyai anak aku tetap akan mencintaimu" Ken tersenyum lembut lalu mencium pucuk kepala Leo yang terbenam di dada bidangnya itu penuh kasih sayang, tentu saja Ken juga kecewa dengan suaminya yang tidak bisa hamil, namun ia tahu Leo pasti jauh lebih kecewa dan terpuruk karena itu Ken berusaha untuk tidak menyalahkan Leo.

" hmmm.. aku juga lebih mencintaimu.. jangan meninggalkanku apapun yang terjadi ya? Janji~" rajuk Leo manja sambil menengadah dari dada bidang suaminya, menatap wajah namja tampan yang berada di atasnya itu dengan tatapan angelic penuh harap. Tatapan menggemaskan Leo membuat Ken tidak tahan untuk mengecupi sejenak bibir tipis suaminya, yang dengan sukses menghilangkan kekhawatiran Leo.

" tentu saja Myunnie sayang.. aku akan selalu bersamamu apapun yang terjadi. Sekarang kita siap-siap ne? bukankah nanti kita akan pergi makan malam?" Ken mengacak rambut blonde itu sekilas lalu berdiri dari tempatnya dan menarik kedua tangan Leo membantunya berdiri, Leo mengangguk senang lalu secepatnya beranjak ke kamar tidurnya untuk berganti pakaian. Sudah menjadi kebiasaan Ken untuk selalu mengajak suami imutnya ber candle light dinner di sebuah hotel berbintang lima untuk merayakan hari anniversary mereka setiap tahunnya, benar-benar suami yang romantic..

Leo yang sudah berganti pakaian rumahnya dengan kemeja putih berlengan panjang, celana kain hitam dan dasi kupu-kupu maroon tersemat indah pada pangkal lehernya itu pun mengecek keadaan sekitar. Setelah memastikan Ken sama sekali tidak masuk ke ruang tidur mereka pun perlahan mengeluarkan bubuk perangsang pemberian Baekhyun, sahabatnya yang disimpannya di dalam lemari pakaian. Bubuk itu dimasukkan ke dalam botol parfum super mini yang sudah kosong lalu disimpannya ke dalam kantong celananya. Setelah memastikan segalanya beres, ia pun beracting seperti biasa keluar dari kamarnya lalu mengamit lengan Ken mesra.

" Sudah siap.. kajja! kita berangkat!"

Tanpa Ken sadari, senyum angelic yang terus terpatri di wajah Leo itu berubah menjadi seringai tipis yang licik. Hal ini sudah direncanakannya dari beberapa bulan yang lalu, Leo ingin memberikan sebuah hadiah terindah untuk Ken dan ia sangat yakin suami tampannya tidak akan melupakan anniversary ke 3 mereka seumur hidupnya.

############SUKEN###########

" Ken, kau kenapa? Apa kau sakit? tubuhmu berkeringat" Leo masih dengan actingnya yang sempurna itu mengambil kain putih yang tersedia oleh restoran itu dan menepuk-nepuk pelan wajah Ken yang basah oleh titik-titik keringat yang menurun dari dahi hingga menetes dari dagu.

" ti.. tidak apa-apa myunnie.. hanya saja di..sini sangat pa..nas" jawab Ken yang mulai kegerahan. Ia menatap wajah khawatir Leo yang duduk di hadapannya itu dengan gelisah, pria manis itu masih setia mengelap bersih wajahnya lalu beralih ke leher jenjangnya yang juga basah oleh keringat.

" akh.. ja..jangan" Ken menahan pergelangan tangan Leo, menjauhkan tangan suaminya dari leher sensitifnya, ia juga tidak mengerti kenapa selangkanganya mulai bereaksi ketika disentuh Leo, tubuhnya juga terasa sangat panas dan di dalam terasa membara seperti sedang demam.

" mukamu merah Ken.." Leo kembali mengelus wajah Ken dengan tangan kirinya yang tidak ditahan Ken, membuat seluruh tubuh Ken meremang ketika jari-jari putih Leo menyentuh kulit wajahnya langsung tanpa kain putih tadi.

" se..sepertinya.. aku tidak.. se..sehat.. kita pulang.. sajahh" Ken mengutuk mulutnya yang sedikit mendesah pelan di akhir kalimat dan ia sangat berharap Leo tidak mendengar desahannya tadi, padahal Leo sedari tadi hanya membelai wajahnya.

Catat WAJAH

Namun Ken merasa seluruh tubuhnya menjadi sangat sensitive oleh sentuhan halus Leo. Selangkangannya semakin terasa semakin panas dan membesar dalam celana dalamnya hingga membuat Ken merasa tidak nyaman dan menggeliat-liat dalam duduknya.

" hmm.. kau demam Ken, sangat bahaya kalau kau menyetir sekarang, kita nginap disini saja yah? Besok pagi kalau kau sudah baikkan kita baru pulang" naga tampan itu hanya sanggup mengangguk pelan seraya menggigiti pipi dalamnya, sangat tidak mungkin ia dapat focus berkendara dengan keadaan sakit seperti ini.

Sepertinya Ken bahkan tidak tahu ia sedang terangsang hebat oleh bubuk obat yang dicampurkan Leo ke wine merahnya setelah Ken permisi ke kamar mandi tadi. Leo diam-diam tersenyum senang, obatnya sungguh sangat cepat bereaksi. Baru 20 menit yang lalu Ken meneguk habis segelas winenya, sekarang suami tampannya sudah sangat terangsang, terlihat dengan jelas tenda besar yang memaksa keluar dari selangkangan ketat Ken.

" shhh.. akhh!" Ken yang seluruh tubuhnya mulai melemah itu berusaha berdiri dari duduknya setelah membayar makanannya, namun kaki kanannya malah tidak sengaja menyenggol kaki meja hingga membuat Leo membantunya memapah tubuh jangkungnya, Leo merangkul pinggang naga itu sedangkan tangan kanan Ken bertumpu pada leher Leo.

" nghh.. pe..lan-pelanhhh" pinta Ken pada namja mungil yang sedang memapahnya kini. Leo berjalan terlalu cepat menurutnya, dan Ken tidak bisa menyamainya karena harus menahan friksi nikmat di bagian selangkangannya yang sakit karena tergesek oleh celana ketatnya tiap ia berjalan, ia sekarang harus berjalan terseok-seok bagai orang mabuk.

Akhirnya keduanya sampai juga di depan kamar, Saat Leo membuka pintu kamar tersebut Ken langsung duluan berjalan masuk dengan tergesa-gesa dan membanting tubuhnya sendiri di atas tempat tidur king size yang tersedia.

" shh.. p..panassss.. Myunnie to..long buka AC" Leo menurutinya sedangkan Ken mulai mencopot kancing kemejanya satu per satu dengan cepat dan melemparkannya sembarangan, membiarkan tubuh penuh keringat itu langsung didinginkan oleh AC 16 celcius itu. Sayangnya tubuhnya masih sangat panas hingga ia pun membuka tali pinggangnya dan kancing celananya, menanggalkan celana kain itu dengan harapan untuk membuang hasrat ualnya kini, tersisa boxer hitam satu-satunya yang masih melekat indah pada tubuh cukup kekar Ken.

" Masih panas Ken?" Pria manis itu duduk di ujung tempat tidur itu, tepatnya di samping Ken seraya mengelus-ngelus rambut blonde yang lengket dan basah karena keringat. Pria tampan itu mengangguk lemah lalu memeluk perut rata Leo dan menenggelamkan wajah tampannya pada pinggang kanan Leo, sifat manja Ken mulai keluar kalau sudah demam.

" sa..kithhh" rintihnya pelan. Awalnya Ken pikir perut bagian bawahnya yang sakit, perlahan ia mulai menyadari kebutuhan ualnya semakin menjadi-jadi hingga membuat nya semakin membengkak dan perih di dalam boxer ketatnya.

Clank

Baru saja Ken hendak menurunkan tangan kanannya mengelus selangkangannya dan membuka boxernya, kedua pergelangan tangannya sudah terikat ke atas hingga membatasi pergerakannya, mata elang itu lantas terbuka lebar lalu menengadah, menatap kaget kedua tangannya yang terbogol pada tiang tempat tidur.

" A.. Apa ini?" Tanya Ken panik, ia menggerakkan kedua tangannya berusaha melepaskan diri namun malah semakin melukai pergelangan tangannya.

" Handcuffs" jawab Leo polos, ia tersenyum lembut lalu mencium bibir tebal itu beberapa detik untuk membuat suaminya tenang. " Aku hanya ingin bermain sebentar yeobo~ kau mau kan?"

Kalau Leo sudah memancarkan puppy eyesnya yang memelas, maka runtuhlah seluruh kekeraskepalaan Ken. Naga tampan itu hanya mengangguk pelan tanpa tau nasibnya selanjutnya.

" U.. Ummh.. Myunnie.. Setidaknya lepaskan satu tanganku.. A.. Aku mau.." Pinta Ken ragu-ragu, ia masih malu untuk mengutarakan keinginannya.

" Mau?" Tanya Leo masih dengan wajah innocentnya, tidak memperdulikan paha Ken yang menggeliat gelisah mengapit erat mencoba menggesekkan belahan pahanya pada tegangnya namun gagal.

" Pe..ku... " Ken menenggelamkan wajahnya pada bantal di bawahnya menahan malu, pipinya yang tadi merah oleh obat itu semakin memanas hingga membuat otaknya berkabut.

" ? Ohh.. Milikmu bangun Ken" jawab Leo pura-pura kaget. Pria mungil itu memijat-mijat tenda besar itu sebentar dari luar, membuat Ken semakin membengkak dan panas.

" Nghhh... Mhhhh! Myeonhh..ahh.. myeonniehhh~" tangan Ken berusaha menarik-narik handcuffs tersebut sedangkan pinggul Ken bergerak ke atas reflek mengikuti irama remasan Leo, nya terasa sangat nikmat hingga sangat sakit namun tidak kuasa menolak friksi kocokan pelan pada nya.

" Anghh.. Sakithhh.. Lepashh..boxerkuuu.. Mhhh" Leo terus mengocok Ken dari luar, merasakan bagaimana tongkat tebal itu berkedut-kedut dalam tangannya. Precum dalam jumlah banyak mulai merembes keluar dari pori-pori boxer Ken dan mengotori tangan kanannya, namun Leo tetap pada tempo pelannya mengocok benda kebangaan Ken yang mulai frustasi, dihentak-hentakan pinggulnya memberi isyarat agar Leo mempercepat kocokannya.

" Bukankah terlalu cepat bagimu untuk , Ken? Ini baru 10 menit" Leo melepaskan tangannya dari Ken dan tanpa aba-aba mencubit kedua nya bersamaan, memberikan aliran listrik kecil pada area sensitif di bagian dadanya itu.

" Ahhhh! T.. Touch e..verything" Ken mulai terbang ke awang-awang ketika Leo memainkan nya dengan mulut dan tangan lentiknya, namja manis itu mengemut-ngemut keras kanannya hingga menegang lalu mengigiti kepala kecoklatan itu dan menggesekkan batang mini itu berlawanan arah dengan deretan gigi atas dan bawahnya.

Sedangkan tangan kiri Leo menyelinap ke bawah melewati punggung lebarnya hanya untuk menemukan kiri Ken, dipelintir-pelintirnya kacang sensitif itu dan menarik-nariknya bersamaan dengan tarikkan gigi pada kanannya.

" Hahhhh.. Hahhh.. Annngghhh" rintih Ken ketika tangan kanan Leo yang sedari tadi membelai sensual abs timbul-masuk Ken kembali memanjakan selangkangannya, dibelainya lembut garis paha dalam Ken yang kekar nan keras itu, dimana urat-urat yang terhubung pada Ken mengalirkan gelombang kenikmatan hingga ke kejantanannya.

" Ko..cokkk pe..nisku Myeonnhh" Ken yang sudah diliputi nafsu itu sepertinya sudah tidak memperdulikan lagi perkataannya yang frontal, ia melebarkan kedua pahanya nyaman ketika Leo memasukkan tangan kanannya pada boxernya tanpa lupa memanjakan kedua nya, Leo meremas-remas pelan scrotum besarnya sebelum beralih menaik-turunkan genggamannya pada batang panas Ken, sesuai dengan irama pinggul Ken yang reflek naik-turun.

" O..ohh yeahhh.. You gotta.. Shh.. make me cummhh" nafas Ken semakin pendek dan dadanya mulai naik turun dengan cepat, perutnya mencekung masuk ke dalam dan Leo tahu suaminya sudah mendekati e, ia mempercepat gerakan tangannya pada Ken sedangkan mulutnya yang menjilat Ken mulai mengigit dan menarik keras benda mungil tersebut.

" Shhhhh.. Anhhhhhh! Myeonniehhh~" pinggul Ken dinaikkan ke udara sebelum akhirnya tubuhnya membentuk busur dan mengeluarkan cairan kental yang ditahannya, tangannya yang terhandcuffs itu membuat bunyi-bunyian nyaring menyaingi desahan Ken yang menyerupai jeritan vocal. Semburan kental Ken pun merembes seluruhnya pada boxernya dan tangan Leo yang masih mengocok-ngocok berurat yang masih berkedut keras tersebut.

" Hmm.. Kau nakal Ken.. Mengotori boxermu seperti ini" Leo menarik waistband Ken dan memelorotkannya melalui kedua kaki jenjang Ken, terlihat jelas sperma berantakan yang dikeluarkan Ken tadi memenuhi boxer hitam itu dengan warna putih lengket nan kental. Ken merona parah ketika Leo memperlihatkan isi boxernya yang berlelehan sperma dihadapannya.

" Ha..habisnya.. Ohh.. Sh... t!" Ken mengigit bibir bawahnya ketika nya yang sedari tegang itu semakin berkedut parah, menandakan kebutuhan ualnya semakin menjadi-jadi meskipun ia sudah tadi. Memang aprodisiac pemberian Baekhyun sangat efektif, membuat siapapun yang meminumnya akan semakin menderita dan haus akan kebutuhan ualnya setelah mengeluarkan pertamanya.

" A.. Ahhh.. Myeoniehh.. Ini te..gang lagii.. Anftttt.. Lakukanh sesuatuhh" Ken menyampingkan tubuhnya ke samping dan mengigit bantal di bawahnya dengan gelisah, ia mencoba memenjarakan nya diantara seprei dan tubuhnya lalu menggerakan pinggulnya gelisah, memberikan friksi apapun pada bengkaknya yang haus akan sentuhan tersebut.

" Kau benar-benar nakal Ken sayang.. Sekarang kau bahkan menyodok seprei dengan mu"

" Aufttt.. Hennti..anhhh.. Akhhh!" Leo memukul-mukul pantat Ken hingga memerah namun tidak cukup untuk menghentikan kegiatan "humping seprei" nya, bahkan pukulan Leo membuat seluruh tubuhnya bergetar keras menahan nafsu, layaknya anjing pada masa heat fase nya, Ken terus mengesek-gesekkan nya yang terus mengeluarkan precum lengket pada seprei putih di bawahnya.

" Anghhh! A..akuh tidak bisa cumhh..eunghhh" erang Ken frustasi, percuma Ken menggesek hingga seluruh nya memerah dan perih, ia tidak sanggup mencapai enya. Begitu mendapat friksi nikmat pada nya, Ken dengan kecepatan penuh berusaha menggesekkan nya, namun ketika beberapa gesekan lagi ia akan mencapai puncaknya, hasrat cumnya tiba-tiba menjauh dan membuatnya dalam keadaan setengah gila. Ia harus . Apapun caranya,hasrat ual benar-benar menguasainya sekarang.

" Tidak bisa? Kau yakin.. Bagaimana dengan ini?" Leo menempelkan messager pada kedua benda kecoklatan Ken dan menggetarkannya maximum.

" Hyahh! Senn..siitiffff! Henti..kannn! Da..dakuu.. Ahhhh!" Ken menggesekkan dadanya pada seprei itu berusaha melepaskan diri dari messager nista itu, namun sayangnya perekatnya terlalu keras sehingga malah melukai Ken, area disekeliling abuse itu memerah dan ada beberapa kulit tipis yang terkelupas perih.

" Jangan melawan dan nikmatilah Ken" Ken yang tidak sadar telah menungging itu pun tidak lagi memberi perlawanan, tidak ingin melukai nya lebih banyak lagi. Leo yang melihat suaminya mulai tenang itu pun membuka pantat sintal Ken, memperlihatkan yang berkedut-kedut membalas stimulasi dari messager itu.

" Ja..jangann! Kau tidak berpikiran untuk memasukiku kan? A..aku suamimu Myun" pinta Ken horor, tidak pernah sekali pun ia membayangkan dirinya akan dimasuki istrinya ehem suami ukenya, yang selama ini selalu digagahinya.

" Hmmm.. Bagaimana yah? Kalau aku tidak menstimulasi prostatemu.. Kau tidak akan bisa Ken.." Balas Leo dengan tenang, ia membelai manhole Ken yang terasa lembut itu memutar, membuat Ken yang bergelantung kaku itu bergerak-gerak imut.

" Ke..kenapa kau bisa tahu?"

" Baekhyun yang memberitahuku.. Kau bahkan tidak sadar aku telah memasukkan obat perangsang ke minumanmu Ken?" Leo terkekeh melihat kedua mata elang Ken membulat mendengar pengakuannya, oh my god.. Kenapa ia sebodoh itu hingga tidak sadar telah meminum ramuan nista itu.

" Kau tidak marah kan Ken? Tadi kau sudah berjanji untuk selalu mencintaiku?" Melihat Leo merenggut sedih membuat Ken jadi tidak tega, tatapan tajamnya perlahan melembut, ia ingin memeluk suami mungilnya itu namun ia tersadar kedua tangannya masih terbogol.

" Aku tidak marah.. Tapi aku tetap tidak mau dimasuki olehmu, sekarang lepaskan aku myunnie" perintah Ken dengan suara yang dicoba untuk dilembutkannya sehingga masih tertangkap sedikit nada kekesalan dengan jelas dari suara bassnya. Meski ia tidak marah pada suami mungilnya, tetap saja ia tidak rela memberikan predikat ultimate semenya yang dibangunnya selama 25 tahun ini.

" Aku tidak mau melepaskanmu sebelum kau memintaku memasukimu" Leo memeletkan lidahnya, kalau suaminya keras kepala maka ia akan jauh lebih keras kepala daripadanya. Karena itu untuk membuat Ken menurunkan harga dirinya, Leo pun mencongkel pelan manhole Ken lalu memasukan toys yang dibawanya tadi dari celananya, enemagra. toys yang khusus membantu pria yang mempunyai masalah erectile disfunction.

" Agghhhhh~ yaaaaaahhhh" tubuh Ken bergetar keras ketika benda nista itu memasuki lubang surga ketatnya, toys itu sukses memuaskan seluruh area ualnya, menggaruk sweetspotnya telak. Sedangkan kaki toys yang menyerupai tentacle itu menekan perineum Ken yang merupakan area yang cukup sensitif bagi seluruh pria.

" Ho..ly tt! Akkhhh.. Angghhhh! Fuuu-" Ken sepertinya mengumpat pelan dengan multi languagenya ketika ia merasa benda itu bergerak-gerak dalam tubuhnya, memanjakan prostatenya tanpa terkecuali. Sebenarnya benda itu tidak bergerak, hanya saja Ken yang berkontraksi kuat hingga toys itu membalas merenggangkan dinding Ken dari dalam sedangkan kaki toys itu semakin menekan-nekan area diantara dan scrotum Ken.

" Ahhhh.. I'm .. Cumhhh.. Anhhhh!" Ken berkedut-kedut di udara tidak mampu menahan stimulasi pada dan anusnya, hingga akhirnya tanpa disentuh pun mengeluarkan tali-tali panjang berwarna putih dari lubang precumnya dengan cukup jauh, tali cairan itu sukses mendarat pada seprei di bawahnya bercampur dengan precum yang belum mengering.

" Aufhnn..stoppphhh..myeoniehh lepaskann toysnya.. Aiiihh!" Ken mencoba mendorong toys tersebut dari anusnya, namun semakin bebalnya dinding yang menjepitnya maka toys itu semakin berkontraksi memanjakan prostate Ken.

" Pleasee.. Myeoniieeh.. Aku sudah ti..dak sanggup" Pria tampan itu mulai menangis kesegukkan ketika kedua toys itu terlalu memberinya kepuasan ual, terlalu berlebihan hingga tubuh bagian atasnya dan bawahnya menjadi sangat sensitif. Lebih parahnya lagi nya terus menegang dalam kesakitan dan kenikmatan, padahal ia sudah keluar dua kali dan tidak ingin lagi.

" Akan kulepaskan kalau kau bersedia untuk kumasuki" Leo yang sedari tadi duduk dengan santai di samping Ken pun berdiri dan menepuk pantat Ken yang memerah itu sekali, membuat erangan kenikmatan Ken menggema panjang di dalam ruangan gelap itu. Ken dengan urat yang terlihat jelas itu mulai mengeluarkan cairan putihnya, sperma lengket yang terus menitik perlahan setetes demi setetes hingga membentuk tali tipis panjang terhubung dengan seprei tanpa bisa dikendalikannya.

" Hiks.. No more..pleasee..." Ken merasa sangat humiliated ketika memohon kepada suaminya dengan keadaan menungging seperti ini.

" Please what?" Leo menaikkan sebelah alis matanya.

" P..please.. F.. me" cicit Ken yang merasa harga dirinya runtuh seketika.

" What? I didn't hear you?"

" Pleasee.. me, enter me with your !" Jerit Ken sejadi-jadinya ketika ia merasa enya sudah dekat lagi. Tidak! Ia tidak mau lagi. nya benar-benar sangat sakit dan sensitif.

" As you wish"

Namun berbeda terbalik dengan Leo, pria mungil itu tersenyum puas. Akhirnya ia berhasil membuat suami tampannya tunduk padanya. Leo tanpa sadar menjilat bibir atasnya ketika ia menarik keluar toys lengket oleh manjuice Ken hingga terlihat jelas kemerahan Ken yang terbuka cukup lebar, berkedut-kedut karena merasa kosong.

" Awwhh! Noot.. So deeepph.. Ahh!" Ken menyepak-nyepak kakinya ke sembarang arah ketika lubang perawannya diisi oleh Leo dalam sekali hentak, dan Leo yang pernah diisi oleh Ken itu jelas tahu letak prostate Ken dengan mudah sehingga tidak butuh waktu lama bagi Leo untuk menumbuk sweetspot Ken yang membengkak.

" Woahh! This feels good.. Shhh! Holemu sangat ketat Kensshh" Leo memejamkan kedua matanya menahan nafsu yang ditransmisikan ke otaknya ketika nya yang kurus namun panjang itu dipijit erat oleh dinding rectum Ken. Ia bahkan tidak tahu menjadi seme itu begitu menyenangkan, namun ia tidak ingin dulu. Sebagai seme yang baik tentu harus membuat ukenya dulu.

" No.. Nooo pleasee..not my pros..tatehhh.. I don't wanna cumm anymoreehh..pleasee" Ken mengigit kepalan tangannya sendiri dan mulai kembali menangis kesegukkan ketika prostatenya dihajaer brutal oleh Leo, namja mungil itu bergerak kasar di atasnya. Mungkin karena pertama Leo tidak tahu harus berlaku lembut, yang ia pikirkan sekarang adalah mengejar Ken dan juga mengejar enya yang sudah diujung tanduk.

" for me..Ken! Cummm!" Leo yang sebal karena suaminya belum mencapai puncaknya pun menggenggam erat Ken dan mengocok sesuai dengan irama tusukannya.

" Nooo! I don't wan..na cummmhh! Ahhh ..jeballll! Ohhh.. C'.closeee" Ken menggenggam erat pergelangan kanan Leo yang mengocok cepat nya, ia merasa surganya sudah di depan mata.

" Ahhhhh..myeooonniiehhhh!" Tubuh dibawah Leo itu kembali mengenjang kaku untuk ketiga kalinya, tebal itu berkedut-kedut keras namun tiada cairan yang tumpah meski Ken sudah mencapai puncaknya, sepertinya pria tampan itu telah mengosongkan seluruh testisnya hingga ia mendapat e keringnya untuk yang pertama kali.

" K..kriishhh.. Aku keluarhhh.. argghh" Ken menggeliat kecil ketika anusnya terasa penuh dan basah, cairan sperma Leo dalam jumlah banyak memenuhi rectum hangatnya hingga beberapa cairan putih kental itu mengalir keluar dari sisi-sisi kurus Leo yang masih mendorong keluar masuk dalam ketat Ken.

" Hahhhh... Hahhhh... Ini begi..tu me..lelah..kan" Leo langsung tumbang dan menekan tubuh tegap di bawahnya. Otaknya masih belum dapat berfungsi dengan baik setelah e pertamanya sebagai seorang seme, ia tidak menyangka peran Ken sebelumnya itu sangat menguras tenaga, sungguh berbeda dengan peran ukenya yang kebanyakan menerima kepuasan, sakitnya juga sih.

" Shhh.. Ni..ppleku sakitthh.. Myeonnieh.. Lepask..an hand..cuffsnyah" mohon Ken untuk yang kesekian kalinya.

Leo yang menutup mata beratnya itu pun kembali membuka matanya kaget, sepertinya ia lupa kalau ia tadi menge suaminya. Dengan perasaan setengah bersalah Leo pun membuka handcuffs Ken dan membantu melepaskan perekat messagernya.

" Shhh.. Pelannhhhh" kedua mata elang Ken berkaca-kaca ketika perekat erat itu terkoyak dari dadanya yang memerah pada dan sekelilingnya, ada pula bercak darah yang mengering dari area yang terkelupas tersebut.

" M..mian Ken.. Kau boleh memukulku kok kalau kau marah.." Leo menutup kedua matanya erat dengan wajah tertekuk imut menunggu pukulan Ken melayang ke arahnya. Namun bukan sebuah tamparan atau pukulan namun sebuah pelukan hangat dari suaminya.

" Pabbo.. Sudah kubilang aku tidak marah, aku tahu kau melakukan ini sebagai hadiah anniversary kita.. Sayangnya aku tidak terlalu suka dengan hadiahnya" Ken menjitak pelan surai pirang Leo lalu membelainya lembut. Mana mungkin ia tega melukai wajah Leo yang seimut dan se menggemaskan itu.

" Ummm.. Sebenarnya daripada dibilang hadiah, Ide ini atas keinginanku sendiri.. Maaf aku sudah egois Ken. Habis baekhyun bilang menjadi seme itu enak, Aku jadi ingin mencobanya" empat siku-siku besar tercetak di kepala Ken, ingatkan Ken untuk membunuh Baekhyun kalau ia bertemu dengannya nanti. Bisa-bisanya si cabe itu mengotori otak suami mungilnya yang sebelumnya polos.

" Hhh.. Lain kali kalau kau ingin menjadi seme lagi.. Minta saja langsung, kalau itu keinginanmu pasti akan kuberikan. Tapi jangan -in aku lagi. Tubuhku sakit" complain Ken dengan muka merenggut, nya benar-benar terasa pedas dan membengkak. Leo yang mendengarnya pun terkekeh dalam pelukan hangat Ken, asal kalian tahu saja Baekhyun yang mengajarkan cara mengerape Ken, namja itu malah mengerape suaminya Chanyeol jauh lebih parah sebelumnya.

######extra#######

" Eommaa.. Akhirnya kita punya baby" jerit Leo kesenangan, kali ini giliran Kyuhyun yang menjauhkan kupingnya dari telepon genggamnya karena suara vocal Leo yang merajalela.

" Jinjja? Sudah kubilang kau ini bisa hamil Leo.. Chukkaeeeee~" balas Kyuhyun salah sangka, pria dengan suara angelic itu terkekeh pelan mendengar jawaban eommanya.

" Tapi Leo ngga hamil eomma.. Ken yang hamil.. Anak kembar.. Hehehee"

" Mwooohhh?! Ken hamil?"

END 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
annah_13 #1
Chapter 12: