“psst!” namja aneh yang duduk dengan masker dan kacamata didepanku sepertinya memanggilku.

Aku celingukan ke kiri kanan melihat kalau-kalau ada orang yang aku kenal sedang memanggilku, tapi sepertinya memang namja aneh itu.

“ne?” tanyaku ragu-ragu.

“ini aku, yoseob.” Balas namja itu berbisik.

Kemudian namja itu menyodorkan selembar kertas kearahku. Dan setelah aku baca, “ini aku yoseob. Belikan aku dua ramyeon jumbo dan dua soju serta snack rumput lautnya 3. Nanti aku ganti uangnya.”. aku melihat kearah namja itu, dan dia menurunkan sedikit kacamatanya sehingga aku bisa melihat matanya, dan aku yakin kalo itu yoseob oppa.

“wait here,” kataku berbisik disambut anggukan namja itu.

Akupun segera masuk kedalam minimart itu lagi dan beli sesuai pesanan. Setelah aku dapat semua pesanan, aku segera memasukkan belanjaanku sebelumnya disatu plastic, dan berjalan menuju rumahku. Aku merasa yoseob oppa mengikutiku, tapi setelah aku menoleh, ternyata ada dua orang yang mengikutiku. Yang satunya sih aku tau kalau itu yoseob oppa, tapi yang satunya, molla.

Sesampainya kita di rumahku, aku segera mempersilahkan mereka masuk. Dan mereka sedikit berlari ketika masuk, sepertinya takut ada yang melihat.

“loh oppa ngajak siapa?” Tanya ku ketika yoseob oppa membuka penyamarannya.

“kikwang,” jawabnya sambil membantu melepaskan masker namja satunya.

Dan ternyata itu benar kikwang oppa! Untung eonnie tidak di rumah, bisa-bisa pingsan dia kalau lihat ada personil BEAST bertamu.

“anyeong,” sapa kikwang.

“anyeong hasseo oppa.” Sapaku balik.

“hana, air panasnya dimana? Aku lapar ini.” Teriak yoseob oppa dari dapur.

Aku segera kedapur dan membantu yoseob oppa membuat tiga ramyeon, dua untuk yoseob oppa dan kikwang oppa, yang satu lagi buat aku sendiri karena aku masih lapar. Kami makan didepan tivi sambil melihat acara variety show.

“kenapa oppa pake menyamar?” tanyaku sambil mengunyah.

“biar nggak dikejar-kejar kayak dongwoon tadi.” Jawabnya polos.

“tapi kenapa pergi ke mini market sih? Kenapa nggak ke restaurant aja?” tanyaku lagi penuh tanda Tanya.

“sedang pingin ramyeon. Tapi dongwoon nggak bisa ikut, jadi ya aku ajak kikwang aja, ternyata dia mau.” Terangnya, sedangkan kikwang oppa makan sambil manggut-manggut.

“kenapa nggak beli banyak buat persiapan di dorm?” tanyaku lagi.

“aish, kau ini banyak bertanya.” Jawab yoseob oppa manyun.

“iiiih, lucunya.” Kataku mengagumi muka manyun yoseob oppa.

“malah lucu. Mananya yang lucu?” yoseob oppa makin manyun.

“oppa kalau manyun kayak kucing.” Jawabku sambil menunjukkan muka gemas, sedangkan kikwang oppa berhenti memakan ramyeonnya dan menatapku.

“w-w-wae oppa?” tanyaku tergagap.

Kikwang oppa diam saja tidak berkata apa-apa, tapi kemudian dia menjulurkan tangannya kearahku. Aku kaget, aku memundurkan mukaku perlahan, tapi kikwang oppa justru terus maju dan berhasil meraih wajahku. Kemudian dia mengusap bibirku.

“kalau makan, jangan belepotan.” Akhirnya dia mengeluarkan kata-kata, sedangkan aku terdiam membatu dan yoseob oppa sibuk memakan snack sambil melihat tivi.

“n-ne, oppa, gomawo.” Kataku yang masih mengerjap bingung ke arah kikwang oppa.

“cepat habiskan makanmu kwangie, setelah itu kita pulang.” Kata yoseob oppa membuyarkan kebatuanku, dan kikwang oppa segera memakan ramyeonnya sampai habis.

Tak lama setelah itu, mereka pulang dengan penyamaran lagi dan mereka naik taxi menuju dorm. Kali ini aku berhasil mendapatkan nomer handphone yoseob oppa, Karen ayoseob oppa yang lebih dulu memintaku dan dia juga memasukkan nomer handphone semua member BEAST.