BUSY SCHEDULE - 1

The Secret of her

 

Keesokan paginya aku bangun dengan teriakan managerku yang paling resek. Kulirik jam, masih jam setengah 7 pagi dan aku segera beranjak mandi. Setelah aku selesai berbenah, aku pun menuju mejamakan untuk sarapan.

“kim-ah, kau yang menyiapkan semua sarapan ini?” tanyaku bengong kaget.

“oppa bodoh!” sahutnya sampil memukul kepalaku menggunakan Koran.

“iya iya KIM OPPA! Tapi ini semua kau yang memasaknya???” tanyaku sambil mengelus-elus kepalaku yang terkena jitakan korannya tadi.

“iya. Kalau Cuma nasi goreng sih gampang. Aku sering memasaknya dengan mom.” Sahutnya sambil sibuk dengan tabletnya.

Kemudian aku langsung melahap nasi goreng sosis buatannya itu yang ternyata enak. Aku sampai habis dua piring, dan aku berhenti setelah kim oppa memukul kepalaku lagi dengan tabletnya kali ini.

“ya! Mau makan berapa piring lagi? Lihat perutmu! Kalau madam marah bagaimana? Stupid!” amuknya.

“amatta, aku lupa. Mianhe, habisnya enak sih oppa. Besok masakin ini lagi yaaaa.” Sahutku dengan puppy eyes.

“iya iya. Tapi sudahi dulu makanmu pagi ini. Kita harus segera berangkat.” Kata oppa yang langsung beranjak dari meja makan.

Kamipun bergegas berangkat menuju lokasi pemotretan. Di lokasi sudah ada kru-kru yang menyiapkan set untuk masing-masing tema, baju-bajupun sudah bergelantung dan siap untuk dipakai, pe-make up juga sudah datang dan sedang mengobrol sambil sarapan. Aku dan kim oppa segera menuju keruang make up yang luas itu. ada yang aneh disini. KENAPA ADA KAMERA DAN REPORTER!! Seketika aku panic, tapi aku baru sadar kalau aku akan photoshoot dengan artis-artis, fiuhh.

“anyeong.” Sapa reporter Yeoja ke aku.

“ah, anyeonghasseo.” Sapaku balik sambil tersenyum manis.

“kami dari acara BUSY SCHEDULE dan kebetulan hari ini temanya satu hari bersama BEAST. Bisa tolong sapa pemirsa?” kata reporter itu sopan.

“ah, ok. Anyeong hasseo hana imnida. Hari ini saya akan ada photoshoot dengan semua personil BEAST dan juga ada beberapa member dari girlband.” Sapaku.

“ah, girlband apa saja yang akan menemani BEAST hari ini?” Tanya yeoja itu lagi.

“ada Jaegyeong eonnie dari RAINBOW, Sulli F(x), Bora SISTAR, Hyunah 4minutes, Joy RaNia, dan saya sendiri HANA yang tidak masuk ke girlband manapun.” Jawabku dengan girang sambil menunjukkan jari khas peace ketika memperkenalkan diriku sendiri.

“apa kamu sudah kenal dengan semua personil BEAST?” Tanya yeoja itu(lagi).

“ehm, lumayan. Tapi aku yang paling kenal dengan dongwoon dan yoseob oppa.” Jawabku.

“oh ya? Berarti kenal dekat dengan mereka berdua?” tanyanya (lagi).

“you can said so, hehehe.” Jawabku sekenanya.

“bisa beritahu kami contoh kedekatan kalian?” pancingnya reporter itu.

“dongwoon dan aku berada disatu universitas tapi kami beda jurusan, dongwoon sering main ke jurusanku hanya untuk sekedar makan siang bersama atau mengobrol. Sedangkan yoseob oppa dia orangnya mudah akrab, jadi ketika kami pertama bertemu kami langsung akrab.” Terangku.

“wah, dongwoon sering main ke jurusan hana-ssi? Apa kalian menjalin sesuatu?” Tanya yeoja itu kali ini dengan evil smirk.

“iya kami menjalin sesuatu, menjalin pertemanan, ahahahha.” Sahutku, tapi sepertinya reporter itu belum puas.

“tapi special sekali sepertinya sampai-sampai dongwoon-ssi bermain ke jurusan anda? Memangnya anda jurusan apa?” tanyanya penuh harap.

“mungkin tidak ada yang mau berteman dengannya di jurusannya, ahahhhaha.” Jawabku dan reporter itu ikut tertawa.

“memangnya jurusan hana-ssi apa? Setau kami jurusan dongwoon adalah arts.” Sahutnya.

“ehm, yang pasti bukan jurusan arts atau yang sejenis dengan itu, kekeke. Ah, itu BEAST!” kataku yang langsung aku alihkan ketika anak-anak BEAST sudah datang.

Mereka semua menyapa reporter itu dan juga kameranya. Yoseob oppa masih terlihat mengantuk, karena dia berjalan sambil mengucek kedua matanya. Padahal yang lainnya sudah segar dan siap untuk pemotretan hari ini. Yoseob oppa langsung duduk disebelahku dan menyenderkan kepalanya untuk tidur lagi di pundak kananku, sedangkan aku cuek saja dengan aksinya masih sambil bermain PSPku. Dongwoonpun datang menyapaku dengan mengacak-acak rambutku, aku hanya bisa manyun jengkel karena tertahan oleh yoseob oppa yang bersender di pundakku. Junhyung oppa ikut-ikutan usil sekarang, dia menyapaku sambil menarik hidungku yang langsung memerah. Aku menggosok-gosok hidung yang memerah sambil melempar tissue ke junhyung oppa dengan jengkel. Kamera sedang mengikuti doojoon oppa, hyunseung oppa, dan gikwang. Menyuting apapun yang mereka lakukan, sebelum akhirnya kamera mengambil gambar junhyung oppa yang sibuk ber-sms dengan pacarnya mungkin. Kemudian setelah junhyung oppa mengobrol sedikit dengan kamera, kamera beralih ke dongwoon yang sibuk melihatku bermain PSP dengan duduk di kiriku, kemudian kamera menyorot yoseob oppa yang sedang terlelap.

“sssttt, dia sudah tidur.” Bisikku ke kamera.

Setelah 15 menit berlalu, semua artis-artis yeojanya berdatangan dan membuat ruangan semakin bertambah ramai. Yoseob oppa terbangun dengan mengucek-ucek mata kanannya. Akhirnya dia menyapa kamera sambil dengan mata yang masih mengantuk. Setelah itu asisten madampun datang dan memberikan pengarahan. Meminta aku dan yoseob oppa untuk bersiap, karena kami akan di take pertama.

“cepat kalian pakai baju yang pertama ya. Tolong make upnya yang natural saja untuk mereka berdua.” Kata asisten itu ke aku dan yoseob oppa yang kemudian beralih ke make up artist.

“ye~” aku, yoseob oppa, make up artistpun menyahut bersamaan.

Aku segera berganti pakaian dengan baju yang sudah diambilkan oleh penata bajunya, begitu juga yoseob oppa. Setelah keluar dari ruang ganti secara bersamaan aku dan yoseob oppa saling melihat kostum masing-masing.

“waaaah, kita memang lucu!” teriak aku dan yoseob oppa bersamaan, dan itu langsung menarik perhatian kamera.

“sepertinya kalian tidak usah make up pun tidak apa-apa. Terlihat lebih lucu dan polos.” Kata jaegyeong eonnie sambil memelukku dari samping.

“tapi hilangi dulu kerutan diwajahmu.” Sahut dongwoon jahil, hampir saja aku melempar sepatu yang akan aku pakai sebelum dia bersembunyi dibalik junhyung oppa.

Kemudian aku dan yeseob oppa segera di touch up kemudian kami berdua langsung menuju set. Selama 30 menit aku berpose dengan yoseob oppa. Setelah itu aku kembali ke ruang make up dan gantian dengan jaegyeong eonnie plus doojoon oppa yang sekarang sedang sesi pemotretan. Aku dan yoseob oppa berganti pakaian dan setelah itu kami berkumpul bertiga dengan dongwoon. Kamerapun mengikuti kami bertiga.

“kalian bertiga terlihat dekat sekali ya.” Sapa reporter yeoja itu.

“mereka bertiga memang dekat. Apalagi kalau sudah berkumpul pasti yang mereka bahas tentang makanan.” Sahut junhyung oppa tiba-tiba.

Aku, dongwoon, dan yeseob oppapun tertawa tapi kami mengangguk setuju. Sedangkan artis yeoja lainnya masih sibuk dengan make up serta kostum mereka. Hyunseung oppa sibuk mendengarkan lagu sambil bersenandung dan melihat tingkahku, dongwoon, dan yoseob oppa. Sedangkan gikwang sibuk bermain dengan PSPnya di sofa. Aku, dongwoon, dan yoseob oppa ‘rapat’ bertiga di sofa sebrang sofa yang diduduki gikwang.

“coba saja lihat majalah yang sedang mereka ‘rapat’kan.” Sahut hyunseung oppa yang ikut-ikutan usil sekarang sambil tersenyum jahil.

“wah, memang benar-benar majalah tentang kuliner. Kalian memang senang makan ya??” kamera menyorot ke majalah yang sedang dibuka oleh dongwoon.

“ah, hehehehe. Kita sedang merencanakan kalau ada waktu luang kita bertiga ingin pergi wisata kuliner keliling seoul.” Jawab dongwoon, terbongkarlah rencana sembunyi-sembunyi kita bertiga.

“hana-ssi, memangnya kamu tidak menjaga bentuk tubuh?” Tanya yeoja itu bingung.

“dia tidak akan pernah melar badannya. Bahkan dia pernah makan ramyeon 3 mangkok dan badannya tidak menjadi gendut, hanya saja perutnya menjadi buncit sesaat. Ahahahaha.” Sahut yoseob oppa kemudian semuanya tertawa, sedangkan aku memerah mukaku karena malu.

“ah, karena hana-ssi sepertinya dekat sekali dengan member BEAST, bisa tidak kamu ungkapkan personality dari masing-masing member itu seperti apa?” pinta reporter yeoja.

“asiikkk. Kalau kamu ngomong yang baik-baik, besok aku traktir makan eskrim sampai puas deh.” sahut hyunseung oppa girang ke arahku.

“wah oppa mianhe, tapi aku harus jujur disini, week.” Balasku menolak tawaran menggiurkan dari hyunseung oppa.

“wah ini harus mulai dari mana ya?” tanyaku pura-pura bingung sambil smirk ke dongwoon.

“terserah hana-ssi saja.” Jawab reporter itu.

“mulai dari dongwoon saja ya.” Usulku sambil melirik dongwoon yang mulai memasang telinganya.

“dongwoon itu orangnya kelihatannya saja ganteng, cool, keren tapi kalau sudah kenal semua pemikiran itu akan sia-sia, ahahahaha.” Kataku.

“YA!! Apa maksudmu??” protes dongwoon.

“dongwoon kalau sudah berkumpul dengan aku dan dua sahabatku dijurusan, dia sudah lupa kalau dia itu artis, personil BEAST yang terkenal diseluruh penjuru dunia.” Sambungku, disambut jitakan dari dongwoon.

“dia juga anaknya ceria, ada saja yang diceritakannya, tapi aku dan dua temanku tidak pernah bosan mendengarkannya.” Kataku, menutup komen tentang dongwoon.

“selanjutnya yoseob-ssi.” Sambung reporternya.

“seobie oppa itu member yang paling gemesin. Aku suka banget jiwitin pipinya.” Kataku sambil langsung menjiwit pipi yoseob oppa yang ada didepanku.

“kelakuannya tidak sebanding dengan umurnya, hehehe.” Sambungku lagi.

“ya! Memangnya aku seharusnya berumur berapa?” protes yoseob oppa.

“10 tahun!” junhyung oppa, hyunseung oppa, dongwoon, serta aku menyahut bersamaan, kemudian kami  tertawa bersama-sama karena yoseob oppa langsung menggembungkan pipinya tanda jengkel.

“tapi kalau aku boleh milih, aku pasti milih jadi kembarannya seobie oppa aja.” Kata-kataku menutup pendapatku tentang yoseob oppa.

“jangan, jadi kembaranku saja.” Junhyung oppa menyahut sambil melebarkan senyumnya.

“andwae! Hana kan punyaku!” sahut yoseob oppa protes.

BUKK. Sebuah bantal penghias sofapun melayang meninju kepala yoseob oppa. Dan orang yang melempar malah pura-pura tidak berdosa sambil terus memainkan PSPnya, alias gikwang.

“aww, sakit kwangie!” yoseob oppa manyun jengkel ke gikwang.

“nah kan, ada yang marah tuh. Makanya jangan ngaku-ngakuin hana, seobie.” Sahut hyunseung kemudian terkekeh.

“sudah sudah, kan aku belum selesai bicara. Kok kalian malah bertengkar.” Akupun menyahut menengahi.

“kita lanjutkan ke junhyung-ssi saja kalau begitu.” Akupun mengangguk setuju.

“jun oppa itu iseng, tengil, jahil. Tapi kelihatannya cool. Apa oppa Cuma usil ke aku saja?” tanyaku dengan muka polos ke junhyung oppa, junhyung oppa mengangguk mantap kemudian nyengir.

“tuh kan, lihat sendiri. Tapi jun oppa itu cerewet kayak tante-tante sebenernya. Kalau baca dari blog-blognya BEAUTY sih katanya dia yang paling menjaga kebersihan, tapi nggak tau lagi deh otaknya bersih apa nggak. Ahahaha” sambungku.

“sekarang hyunseung-ssi.” Pinta reporter itu.

“seungie oppa itu y!”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LS35879
#1
Chapter 1: bagus cerita nya!! hebat kamu!!