Ini semua bagaikan mimpi. Bisa kenal dengan salah satu member BEAST saja sudah seperti tertimpa durian runtuh, ini justru aku dapet nomer handphone semua membernya! Pasti semua yeoja didunia ini iri padaku dan mengutukku dengan sejuta kata-kata jahat.

Keesokan harinya aku sudah bangun pagi dan bersiap untuk berangkat kuliah. Eonnie datang dan membuatkan sarapan seperti biasa. Sedangkan manager kim, bangun tidur sudah langsung mengutak-atik tabletnya, menyusun jadwalku mungkin.

“nanti setelah kuliah siangmu kamu langsung pulang ya.” Kata manager masih memandangi tabletnya.

“ada latihan?” tanyaku sambil mengunyah roti bakar stroberi.

“iya, kata in guk ada sedikit perubahan mesin dan juga tes buat ban baru. Setelah itu kita bakal menemui orang untuk membicarakan CF handphone.” Jelas manager masih dengan memelototi tabletnya.

“pastinya aku selesai latihan malem. Apa kita nemeuin orang CF nya malem?” tanyaku bingung.

“ya mau gimana lagi.” Jawabnya singkat.

“terserahlah.” Balasku cuek.

“kalian ini pagi-pagi sudah membuat suasana nggak nyaman.” Eonnie tiba-tiba nyahut sambil manyun.

“eh eonnie, kalau aku punya nomer hapenya anak BEAST eonnie mau ngasih aku apa?” tanyaku ke eonnie sambil pasang muka sok.

“jinjja?? Jinjja???? Aku bakal traktir kamu apapun yang kamu mau makan. Aku bakal beliin apapun yang kamu minta.” Jawabnya bersemangat.

“penawaran yang menarik sih eonnie, tapi aku nggak mau ngasih eonnie, week.” Aku justru menggoda eonnie.

“aaaaaah, hanaaaa, jebaaaaal.” Rengek eonnie.

“nanti kalau aku kasih, eonnie pasti langsung sms mereka terus-terusan deh. bisa ngeganggu mereka kan tuh.” Balasku.

“engh, iya sih. Tapi kamu beneran punya? Jangan-jangan Cuma tipuan aja.” Balas eonnie meragukanku.

“wah nggak percaya?” sahutku yang langsung mengeluarkan handphone ku dan memamerkan kontak handphoneku yang bertabur nama semua personil BEAST.

“bisa aja kamu bikin sendiri. Coba telfon mereka.” Tantang eonnie.

“oke!” aku langsung mencari nama dongwoon dan menekan tombol hijau tanda untuk menghubunginya.

“engh, yeobusseo.” Angkat orang diseberang sana.

“ya, dongwoon ah. Ini aku hana.” Sapa ku.

“eh, hana? Tau nomerku dari mana?” Tanya dongwoon yang sepertinya baru bangun tidur.

“dikasih sama yoseob oppa. Kau baru bangun?” kataku.

“eungh, iyaa. Capek sekali.” Jawabnya kemudian menguap.

“memangnya hari ini nggak ada kuliah?” tanyaku basa-basi.

“ada sih, jam 9.” Jawabnya masih setengah sadar.

“memangnya kau piker ini jam berapa?” tanyaku sambil menaikkan satu alisku, sedangkan eonnie mendengarkan percakapanku dan dongwoon yang aku loudspeaker.

“jam berapa memang? Hoaaammm.” Tanyanya balik.

“jam setengah Sembilan!” jawabku.

“OMO!!” dongwoon tersentak kaget.

“ya sudah sana mandi. Daaah.” Kemudian aku mematikan telfonnya.

“gimana eonnie, percaya tidak?” tanyaku ke eonnie yang terlihat dari ekspresinya seperti habis tersambar petir.

“han-han-hana, itu tadi beneran dongwoon maknae BEAST yang baru bangun tidur?” tanyanya balik masih dengan muka tidak percaya.

“yaiyalah, masa lee minho. Eonnie ini!”  jawabku kemudian membereskan sarapanku.

“ah hanaaaaa, kamu mau makan apa? Apa kamu mau beli baju baru? Helm baru? Sepatu baru? Apa aja, bilang ya sama eonnie.” Kata eonnie tiba-tiba sambil membuntutiku kemanapun aku jalan.

“eonnie berisik ah. Sudah ya aku berangkat dulu. Daaaaaah.” Pamitku sekalian kabur dari eonnie.

Aku segera memacu Horse menuju kampus dan memarkirkannya di tempat yang teduh. Kemudian aku berjalan menuju kelas fisika dasar di lantai dua jurusan. Setelah kuliah jam pertama selesai, segera disusul kuliah manufacture process di lab. Perkuliahpun selesai jam dua siang. Walaupun sebenarnya aku ingin sekali makan dulu di kantin tapi manager sinting itu sudah menelfonku dan menyuruhku pulang. Sesampainya aku dirumah, aku langsung mandi dan berganti pakaian dengan tanktop ditutup dengan cardigan kuning, serta hotpants. Aku dan manager segera meluncur ke sirkuit untuk latihan, dan beruntung uniie sedang sibuk dikantornya.