Page 9

Backstreet with Idol

Hyuna sampai dirumah setelah makan siangnya bersama teman-teman sesampainya dirumah ia mendapat sebuah surat kecil dari sang nenek yang berada di atas meja kecil isi surat itu mengatakan jika halmi sudah berangkat ke busan dan akan pulang besok lusa 

Hyuna menghempaskan dirinya diatas sofa dengan tubuhnya yang terasa lelah ia membuang nafasnya panjang 

"Aigoo, bosan sekali rasanya sepi sekali tanpa halmi dirumah" 

Perlahan karena merasakan kantuk hyuna mulai tertidur tak lama terdengar suara ketukan pintu rumahnya 

Dengan susah payah ia membuka kedua matanya yang begitu terasa berat karena mengantuk , hyuna berjalan kearah pintu dan segera membukanya 

Seketika kedua mata yang terkantuk itu membelalak sempurna

"Ilhoon?!! Kenapa kau kemari ?"

"Hyuna , aku .."

"Pergilah ! Aku tidak mau bertemu lagi denganmu dan jangan pernah kemari lagi!" 

Saat hyuna akan segera menutup pintunya ilhoon menahan pintu dengan kakinya 

"Yak ! apa yang kau lakukan !"ucap hyuna 

"Hyuna aku mohon dengarkan aku dulu" 

"Shireo !" 

"Aku akan pergi ! Aku akan pergi jauh hyuna !" 

Hyuna yang awalnya memberontak dengan terus berusaha menutup pintu akhirnya terdiam 

"Aku akan pergi jika kau sekali saja mendengarkanku hyuna, aku janji" Suara ilhoon terdengar begitu lemah 

Merasa hyuna sudah mulai tenang perlahan ilhoon kembali mencoba membuka pintu yang sudah sedikit tertutup itu hyuna pun hanya diam 

"Hyuna , aku ingin meminta maaf karena aku sudah melukai perasaanmu, aku sama sekali tak mengkhianatimu aku sangat mencintaimu, tapi.. Aku rasa sekarang kau memang sama sekali tak mencintaiku lagi , kemarin aku melihat idol itu kemari" 

Hyuna tertegun 
"Kau.. Mengetahuinya ? Apa kau menguntitku ?!" 

"Tidak tidak hyuna , kemarin malam aku kemari hanya ingin menemuimu tapi ternyata .. Idol itu mendahuluiku" 

"Untuk apa kau kemari pada malam itu?" Tanya hyuna dengan ketusnya 

"Aku.. Ingin berpamitan denganmu" 

"Apa maksudmu?" 

"Aku akan pergi ke amerika untuk waktu yang sangat lama atau mungkin aku tak akan kembali lagi" 

Hyuna merasa terkejut ia sangat ingin bertanya mengapa ilhoon pergi dan kapan lalu kenapa tak akan pulang ? Namun hyuna menahan semua pertanyaan itu rasanya ia tak mau peduli lagi dengan apa pun yang ilhoon lakukan ia pun tak mau membuat ilhoon merasa jika hyuna masih menyimpan perhatian dan cinta padanya 

"Aku akan sekolah dan bekerja disana , entah mengapa .. Aku merasa harus menemuimu untuk terakhir kalinya , setidaknya .. Aku bisa melihat wajahmu untuk terakhir kalinya, aku akan sangat merindukan suaramu"

Hyuna tak mampu membendung air matanya , air mata yang tak diharapkan itu terjatuh begitu saja dengan hyuna yang tetap memalingkan wajahnya kesamping 

Ilhoon memegang kedua bahu hyuna dan membuat hyuna menatapnya 

"Hyuna , aku mohon maukah kau memaafkanku?" 

"...." 

"Aku tau kau begitu marah dan kecewa padaku, tapi aku akan pergi .. Aku mohon maafkan aku" 

Setelah beberapa saat terdiam akhirnya hyuna mengangguk kecil 

Ilhoon tersenyum pedih akhirnya hyuna memaafkannya walau pun tak berarti hyunanya akan kembali 

"Bolehkah aku meminta permintaan terakhir ?" 

Hyuna menatap kedua mata ilhoon lalu mengangguk kecil , tak disangka permintaan terakhir ilhoon adalah sebuah pelukan , ilhoon menarik hyuna kedalam pelukannya begitu lembut 

Awalnya hyuna sama sekali tak membalas namun akhirnya kedua tangannya terangkat dengan ragu membalas pelukan ilhoon yang begitu dirindukannya , hyuna menangis sejadi-jadinya didalam pelukan ilhoon 

 


🌙🌙🌙

 


"Aku pulang.." 

Hyunseung yang sedari tadi menunggu kepulangan sang adik langsung berlari kecil ke arah naeun yang masih berdiri didekat pintu

"Naeun-ah ! Akhirnya kau pulang" 

"Ada apa ?" Tanya naeun heran 

"Ini lihatlah"

Hyunseung mengeluarkan sebuah kotak berisi gelang perak yang dipilihnya sendiri 

"Wow.. For me ?!" 

Senyuman hyunseung yang begitu lebar langsung menghilang seketika mendengar pertanyaan sang adik 

"Bu.. Bukan, tapi nanti akan oppa belikan untukmu yang lebih bagus dari ini"

Naeun mengerutkan keningnya
"Lalu untuk siapa ? Gelang ini kan untuk wanita, kau tidak akan memakainya kan oppa ?" 

"Sebenarnya.. Ini.." 

"Wait, kau akan memberikannya pada seseorang ?" 

Hyunseung mengangguk dan kembali tersenyum 

"Really ? Siapa wanita itu?" 

"Hyu.. Hyuna" 

Kedua mata naeun berbinar senyum merekah diwajahnya 

"Jinjja ?! Woah daebak! kau akan menyatakan cinta padanya oppa ?"

Lagi-lagi hyunseung mengangguk 
"Bagaimana ? Apa ideku bagus ? Karena aku rasa hyuna menyukai gelang, menurutmu gelang ini bagus tidak naeun-ah?" 

Naeun mengambil gelang itu dan memperhatikannya dengan teliti

"Ini sangat indah.. Pasti sangat mahal keutji ?" 

"Ehey sudahlah jangan membahas harganya bagus atau tidak ?" 

Naeun mengembalikan gelang itu pada kotaknya lalu mengangkat kedua jempolnya 

"Bagus !! Hyuna pasti sangat menyukainya ! Omo bolehkah aku ikut oppa ?" 

"Ikut? Untuk apa ?" 

"Aku ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri dimana oppaku untuk pertama kalinya akan menyatakan cinta" ucap naeun dengan tawa diakhir kalimatnya 

"Tidak , lebih baik kau tidak perlu ikut itu lebih baik" 

Naeun merengut 
"Wae ?!" 

"Karena jika kau ikut aku akan semakin gugup , bagaimana jika hyuna menolakku? Aku akan sangat malu dan harga diriku dihadapanmu akan hilang" 

Naeun berdecih sebal 
"Yasudah pergilah.. Pergi sana" 

Hyunseung tersenyum lalu mengacak puncak rambut adiknya 

"Baiklah oppa pergi ne" 

"Yak ! Ish... Ne !" Protes naeun karena hyunseung membuat rambutnya berantakan 


Dalam perjalanan hyunseung tak hentinya tersenyum membayangkan bagaimana jika hyuna menjadi kekasihnya , hidupnya terasa akan sangat sempurna 

Sesampainya dirumah hyuna ia merogoh kotak panjang di dalam tasnya , perasaannya sangat gugup ia sudah mempersiapkan berbagai kata untuk menyatakan cintanya 

Namun saat hyunseung keluar dari dalam mobilnya ia berjalan sedikit dan terlihatlah hyuna yang tengah memeluk seorang pria diteras rumahnya mereka nampak begitu mesra dan terlihat hyuna begitu nyaman dalam pelukan pria itu


Apa yang kufikirkan ? Berfikir menjadi kekasih hyuna ? Berfikir bisa menyatakan cinta padanya ? Berfikir hyuna juga menyukaimu ? Jang hyunseung sadarlah 


"Hyunseung oppa ?" 


Ilhoon yang masih berada dipelukan hyuna tertegun dan melepas pelukannya lalu mengikuti arah tatapan hyuna pada hyunseung yang tengah berdiri didepan gerbang dengan menyedihkan 

Hyunseung belum menyadari jika hyuna sudah melihatnya ia hanya menatap kotak berisi gelang itu dengan perasaannya yang hancur 

Saat hyunseung akan pergi ia tertegun hyuna berlari ke arahnya 

"Hyunseung oppa tunggu!" 

"Hyuna ?" 

"Oppa ? Kenapa kau diam disini ?" 

Hyunseung segera menyembunyikan kotak berwarna biru langit itu di balik punggungnya 

"Tidak , aku.. Hanya.. Ingin mengunjungimu saja karena aku sedang libur" 

Lalu hyunseung kembali melirik ilhoon yang masih berdiri ditempatnya

"Baiklah, sepertinya aku akan pergi sekarang" 

Tiba-tiba saja hyuna menahan tangan hyunseung dengan kedua tangannya 

"Andwae" 

Hyunseung dan ilhoon terkejut saat tiba-tiba hyuna menahan tangan hyunseung 

"Kenapa oppa akan pergi ? Bukankah oppa kemari untuk menemuiku?" 

Hyunseung kembali melirik ilhoon yang juga menatapnya 

Seakan mengerti apa yang hyunseung fikirkan , hyuna langsung melepaskan genggaman tangannya dari hyunseung 

"Dia kemari hanya untuk berpamitan oppa , jangan salah paham" jelas hyuna 

Ilhoon berjalan mendekati hyuna dan hyunseung 
"Aku kemari hanya untuk berpamitan, jangan salah mengerti" jelas ilhoon 

"Aku tau kau mencintai hyuna" ucap ilhoon membuat hyunseung dan hyuna terkejut 

"Walaupun aku tau .. Sebenarnya kalian tidak sungguh-sungguh berpacran kan? Tapi aku tau , aku juga pria , aku tau jika kau sungguh-sungguh mencintai hyuna" 

Hyuna membeku lalu melirik hyunseung yang masih terdiam mempertahankan ekspresi wajahnya yang dingin yang sebenarnya ia merasa sangat malu seakan ia tengah ditelanjangi didepan umum karena pria lain mengatakan bagaimana perasaannya dihadapan hyuna yang sama sekali belum mengetahui perasaan hyunseung yang sebenarnya

Melihat raut wajah hyunseung yang memucat ilhoon hanya tersenyum tipis lalu menepuk bahu hyunseung 

"Tak apa, hyuna adalah gadis yang baik, aku.. Percaya padamu , kau pasti bisa menjaganya dengan baik, kalau begitu.. Aku akan pergi sekarang, hyuna .. Selamat tinggal" 

Ilhoon kembali tersenyum lalu pergi , hyuna masih mematung begitu pun dengan hyunseung keduanya terdiam seakan tak menyadari kepergian ilhoon 

"Oppa" hyuna akhirnya memecah keheningan itu 

Hyunseung hanya berdehem menjawab ucapan hyuna 

"Apakah.. Yang ilhoon ucapkan benar ?" 

Hyunseung kembali merasa kikuk dan jantungnya seakan memompa semakin cepat , bukan keadaan seperti ini yang sudah direncanakannya sungguh sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ia fikirkan dan bayangkan ! 


"Oppa !"  

"Ne?" 

"Kenapa diam ?" 

"Aku.." 

"Mwo ? Kau menyukaiku ?"

Hyunseung terkejut , hyuna bisa melihat jelas diraut wajah hyunseung saat hyuna melontarkan pertanyaan frontal itu 

"Aku.." Hyunseung menarik nafasnya dalam 

"Ne, aku menyukaimu hyuna" ucapnya tegas 

"Sungguh?" 

"Ne" 

Keduanya kembali terdiam dengan saling melakukan eye contact tanpa mengeluarkan sepatah kata pun 

"Kenapa oppa ? Kenapa kau menyukaiku ?" 

"Aku sendiri tidak tau , aku .. Merasa aku menyukaimu, maafkan aku"

Hyunseung berfikir hyuna akan marah padanya namun ia salah respon hyuna malah sama sekali tak terduga olehnya 

Hyuna tersenyum tipis 

"Kau tidak marah padaku ?" Tanya hyunseung 

"Wae ? Apa alasanku untuk marah? Ada seseorang yang menyukaiku kenapa aku marah?" Ucap hyuna dengan polosnya 

Hyunseung tersenyum lega lalu perlahan mengeluarkan kotak itu dari balik punggungnya 

"Ini apa ?" Tanya hyuna 

Hyunseung membuka kotaknya yang berisi gelang perak cantik

"Ini sangat bagus oppa" 

"Kau menyukainya ?" 

Hyuna mengangguk kecil 
"Tentu, ini sangat bagus , untuk siapa ?"

"Untukmu" 

"Aku ? Tapi kenapa oppa memberikannya padaku?" 

Hyunseung berdehem menghilangkan rasa gugupnya yang kembali datang setelah beberapa detik menghilang karena melihat respon hyuna yang begitu tenang 

"Aku.. Aku menyukaimu hyuna , maka dari itu aku memberikan gelang ini padamu , maukah.. Kau menjadi kekasihku?" 

Hyuna mengangkat kedua alisnya 
"Kau sedang menyatakan cinta padaku?" 

Hyunseung mengangguk polos 

"Wae ?" Tanya hyuna yang sama sekali tak hyunseung mengerti apa maksud dari pertanyaan hyuna 

"Ada apa hyuna ?" 

"Apa oppa namja gampangan ?" 

"Mwo ?" 

"Kenapa oppa bisa dengan mudah menyukaiku ? Padahal kita belum lama saling mengenal" 

Hyunseung tertegun dengan ucapan hyuna ia menggaruk kepalanya yang tak gatal 

"Itu.. Aku juga tidak tau , tapi jangan menyebutku namja gampangan" 

"Lalu kenapa dengan mudahnya oppa membuka hati untukku ? Itu namanya gampangan" 

"Ani, aku bukan pria gampangan kau tau" 

Hyuna mendelik dengan mengerucutkan bibirnya 

"Yasudah" ucap hyuna yang lagi-lagi tak dimengerti hyunseung 

"Yasudah ?" 

"Oh" hyuna mengangguk 

"Aku sama sekali tak mengerti hyuna" 

"Yasudah.. Aku belum bisa menerima oppa" 

Hyunseung nampak begitu kecewa 
"Tapi kenapa ? Apa aku terlalu gampangan untukmu?" 

"Tidak , bukan itu.. Hanya aku belum bisa membuka hati untukmu oppa , aku harap kau mengerti aku masih trauma dengan kejadian kemarin , aku tak mau sakit hati lagi"

"Lalu apa yang harus aku lakukan agar kau membuka hatimu untukku ?" 

"Aku tidak tau, tak ada jawabannya didalam kepalaku saat ini, maafkan aku oppa"

Hyunseung menghembuskan nafasnya panjang lalu tersenyum kaku 

"Gwaenchana , aku sangat mengerti.. Tapi tak apa , ambilah gelang ini .. Kau menyukainya kan?" 

"Tapi.. Aku kan.." 

"Tak apa , aku sudah membelinya .. Pakailah.. Akan sangat cantik di pergelangan tanganmu" 

Hyunseung memakaikan gelang itu di pergelangan tangan hyuna tanpa meminta izin terlebih dulu membuat hyuna lagi-lagi membeku saat merasakan tangan lembut hyunseung menyentuh tangannya 

"Cantik bukan ?" Tanya hyunseung setelah memakaikan gelang itu 

Hyuna tersenyum simpul 
"Gomawo" 

"Aku akan berusaha untuk membuka hatimu" 

"Jinjja ?" 

"Eum" hyunseung mengangguk dengan senyumnya 

"Maafkan aku, jinjja" ujar hyuna merasa tak enak

"Tak apa , berhenti meminta maaf aku baik-baik saja kau malah membuatku semakin malu , berjanjilah pakai gelang ini kemana pun , oke ?" 

"Arraseo" jawab hyuna dengan senyum manisnya 

"Mau minum teh didalam ?" Tawar hyuna yang langsung disetujui oleh hyunseung

 dan akhirnya kedua calon pasangan polos itu masuk kedalam rumah untuk .. Untuk apa ? Liat nanti ya apa yang terjadi didalam haha...

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Readers !! Makasi udh luangin bca ffku yg ga jrg ngelantur dan ga jls wkwk dan maaf krna smpe ada yg komen krg yadong ga rame , woaah maaf ffku bukan fokus sm 'yadongan' :( aku lebih fokus sama jalan crta dr bbrpa inspirasi entah drama or novel tp kalau pun ada yadongnya itu cma bonus :P whaha

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 9: Thor chapter ini brp kata si, kok berasa cepet banget, wkwk
-SBRPG
#2
ooo interesting!