Page 16

Backstreet with Idol

"Hyuna hati-hati kau melajukan mobilnya terlalu cepat" ucap joy yang ketakutan karena hyuna mengendarai mobil seperti seorang pembalap 

"Maafkan aku joy tapi aku sangat cemas pada naeun" 

"Tapi kenapa ? Bukankah dia sedang bersama bora ?" 

"Itu dia justru itu yang aku takutkan" 

"Apa maksudmu hyuna ?" 

"Maafkan aku joy mungkin ucapanku akan melukaimu bagaimana pun juga kau sudah lama berteman dengan bora tapi aku juga sudah lama berteman baik dengannya tapi.. Ada sesuatu yang membuatku mencurigainya" 

"Kau mencurigai bora ? Untuk apa ?" 

"Naeun mengatakan padaku jika akhir-akhir ini sikap bora sedikit mencurigakan , dan entah mengapa kami tiba-tiba saja berfikir jika sasaeng itu adalah bora , rasanya sangat jahat dan menyakitkan aku mengatakan hal ini tapi itulah yang kami fikirkan"

"Apa ? Kau dan naeun berfikir seperti itu ?! Aaah tapi tidak salah juga.. Dia adalah orang terdekatmu kan hyuna dan aku juga sangat tau jika bora adalah fans berat jang hyunseung , aku jadi berfikir jangan-jangan selama ini dia mengatakan iri padamu adalah perasaannya yang sesungguhnya" 

"Itulah yang kufikirkan dia sangat menyukai hyunseung oppa , dia sangat maniak dengan hyunseung oppa makannya aku berfikir seperti itu , tapi aku harap semua itu tidak benar aku berharap bukan bora pelakunya dia adalah teman baikku aku tak habis fikir jika sampai benar dia yang menerorku selama ini" 

"Bersabarlah hyuna tapi tak menutup kemungkinan memang dia pelakunya, karena.. sejujurnya aku juga memikirkan hal yang sama selama ini" 

"mwo ?! jinjja ? kau juga berfikir bora yang melakukannya ??" 

"oh, karena dia pernah mengatakan padaku jika dia sangat iri padamu dia ingin berada di posisimu, aku hanya takut dia benar-benar melakukannya. Untuk mendapatkan jang hyunseung" 


Hyuna membuang nafasnya panjang dalam hatinya ia berharap agar ia keliru ia sangat menyayangi sahabatnya itu dan berharap bukan boralah pelakunya 

 


*


"Naeun kau dimana ?" Hyuna menghubungi naeun saat dirinya dan joy sudah sampai di gedung kampus 

"Aku ada di dalam kelas ,cepatlah kemari hyuna" 

"Aku menuju kesana tunggulah"


*

 

Mendengar suara naeun yang panik hyuna mempercepat langkahnya menuju kelasnya juga joy yang berjalan cepat disampingnya


"Naeun?" 


Naeun berlari ke arah hyuna dan joy yang sudah berdiri diambang pintu 

"Kau baik-baik saja ?" Tanya hyuna lagi 

"Aku baik-baik saja hanya .. Bora sudah pergi" 

"Kemana dia pergi ? Dan apa yang terjadi ?" Tanya joy 

"Aku tidak tau kemana dia pergi yang jelas aku sudah mengatakan padanya untuk tidak pergi tapi dia tetap memaksa pergi dan tingkahnya benar-benar mencurigakan , kau tau ? Aku tak sengaja memergokinya tengah berada didalam kelas sendiri dan terlihat tengah membungkus sesuatu" 

"Apa yang dibungkusnya ?" Tanya hyuna penasaran 

"Kau tak akan percaya ini hyuna, tapi dia membungkus boneka yang tak memiliki kepala dan ia masukan kedalam sebuah kotak ! Kau fikir untuk apa dia melakukan itu?! Apakah itu tidak terlihat gila dan aneh ?" 

"Aku jadi semakin yakin" ucap joy 

Seketika hyuna dan naeun menatap joy seakan mengerti apa isi fikiran joy

 


🌙🌙🌙

 


_07.00pm ksl_

 

Hyuna sudah berada dirumahnya ia melihat jam dinding segharusnya sang nenek sudah sampai dirumah 


"Kenapa lama sekali ? Aku sangat merindukan halmi" gumamnya 


Tak lama setelahnya terdengar suara ketukan pintu , hyuna mengerutkan keningnya jika itu adalah halmi kenapa tak membuka pintunya saja langsung toh tidak dikunci dan bukan kebiasaan halmi masuk kedalam rumahnya dengan mengetuk pintu terlebih dahulu 

"Ne.." 

Hyuna berjalan kearah pintu saat hyuna perlahan membuka pintunya tiba-tiba saja seseorang memaksa masuk dan menyeret hyuna kedalam 


"Yak !!!"  Protes hyuna 


orang itu segera membekam mulut hyuna dan memegang kedua tangan hyuna sangat kuat tapi dari segi tubuhnya hyuna tau jika orang yang memakai masker wajah ini adalah wanita tapi ia memiliki tenaga yang sangat besar 


"Mmmpphhh !!!!"


Hyuna terus berusaha meronta untuk melepaskan dirinya namun sayangnya orang misterius itu mendorong hyuna dengan keras ke arah tembok hingga punggung hyuna terbentur kuat ke arah tembok 


"Apa yang kau inginkan !!! Lepaskan aku !!" Isak hyuna 

"Jauhi jang hyunseung" 

Hanya itu kalimat yang diucapkan gadis itu , ya gadis .. Hyuna sangat yakin jika orang ini adalah seorang perempuan 

"Lepaskan aku !!! Kau tidak berhak mengatur hidupku!"

"Tidak akan! Kau lihat apa yang berada ditanganku? Ya, pisau.. Jika mau masih memberontak dan tak mengikuti ucapanku pisau tajam ini akan menusuk di pinggangmu !" 


Hyuna membulatkan kedua matanya kala merasakan kepala pisau itu sudah berada di pinggangnya siap menusuk kapan pun jika hyuna bergerak

Setelah merasa hyuna mulai tak melakukan perlawanan wanita itu berbisik tepat ditelinga hyuna 


"Aku tak akan menyakitimu jika kau mengikutiku , jauhi jang hyunseung karena aku sangat membencimu tak ada yang boleh mendapatkan jang hyunseung , hanya aku.. Hanya aku yang akan memilikinya, dan aku juga tak akan segan-segan membunuh nenekmu yang masih dalam perjalanan kemari" 

"Kau??? Mengetahui halmiku ??! Sebenarnya siapa kau ini ?!" 

Wanita itu hanya tertawa ringan lalu semakin menekan tubuh hyuna ke tembok 

"Kau tidak perlu tau siapa aku yang jelas aku tak hanya sekedar mengancam tapi aku akan benar-benar melakukannya jika kau tak mengikuti semua ucapanku Kim hyuna !" 


Tiba-tiba saja wanita itu mencekik hyuna , hyuna kembali mencoba melawan namun tenaga wanita itu sangatlah kuat ia terus mencekik hyuna hingga wajah hyuna mulai memerah dan kehabisan nafas 


"Le.. Pas.." Hyuna mencoba memukul wajah gadis itu yang mengenakan masker menutupi seluruh wajahnya namun usahanya sia-sia wanita dihadapannya ini benar-benar seperti kesetanan 


"Mati kau !!!" Ucap wanita itu 


Saat hyuna benar-benar akan kehabisan nafas tiba-tiba saja gadis itu terpental dan akhirnya hyuna terlepas dari cekikan wanita itu , hyuna melorot dengan tubuhnya yang terasa begitu lemas kedua matanya berkunang-kunang namun ia mencoba melihat apa yang terjadi dan mendengar suara hyunseung 


"Beraninya kau hampir membunuh hyuna ?!! Siapa kau sebenarnya !!"


Hyuna melihat hyunseung tengah berusaha membuka masker gadis itu yang terus melawan tapi kemudian hyuna merasa seseorang membantunya untuk berdiri dan menopang tubuhnya setelah itu ia tak sadarkan diri 

 

Setelah cukup lama pingsan akhirnya hyuna terbangun dan merasakan nyeri dibagian lehernya yang mulai membiru 

"Ah appa.." Ringisnya

"Hyuna?? Kau sudah sadar ??" 


Dengan susah payah hyuna mencoba membuka matanya dan melihat hyunseung sudah duduk disampingnya , lalu tatapannya beralih pada seorang pria yang berdiri dibelakang hyunseung tengah tersenyum padanya 


"Kau.." 

"Ne noona perkenalkan aku dongwoon" sapanya dengan senyum manisnya 

Dengan lemas dan wajah yang pucat hyuna membalas senyuman dongwoon lalu melirik hyunseung yang masih duduk disampingnya hyuna bisa merasakan hembusan nafas hyunseung diwajahnya karena saat ini posisi mereka sangat dekat , hyuna terbaring diatas ranjangnya lalu hyunseung duduk dipinggir ranjang dengan sedikit menyondongkan tubuhnya pada hyuna , hyuna bisa merasakan belaian lembut tangan hyunseung di kepalanya 


"Kalian yang menyelamatkanku?" Tanya hyuna dengan suaranya yang parau 

"Tidak noona tapi hyunseung hyung yang melakukannya aku hanya membantu mengangkat tubuh noona saat noona pingsan" jawab dongwoon 

"Jadi kau yang menggendongku tadi .. Aku merasakannya tapi kemudian aku tak sadarkan diri, aku benar-benar berterimakasih pada kalian, jika tidak pasti aku sudah mati"

"Aku tak akan membiarkan itu terjadi hyuna , syukurlah kami datang tepat waktu jika tidak.. Aku bisa kehilanganmu" 

"Gomawo oppa , lalu dimana wanita itu sekarang ? Dan siapa dia?" 

"Polisi sudah membawanya dan kami tak mengenali wajahnya tapi.. Maaf hyuna .. Lagi-lagi ini perbuatan fansku" 

Hyuna tersenyum kecut
"Aku tau oppa , karena dia memintaku untuk menjauhi oppa dari situ aku yakin jika dia adalah penggemarmu"

"Noona sepertinya terlalu berbahaya jika noona tetap tinggal disini sendiri" 

"Dongwoon benar, lebih baik kau jangan tinggal lagi disini hyuna , aku akan menyiapkan apartemen untukmu dan nenekmu" 

"Tidak oppa.. Jangan.. Lagi pula pelakunya sudah tertangkap kan , apa lagi yang harus kucemaskan ?" 

"Tapi noona kami hanya khawatir jika jumlah mereka tak hanya satu"

"Dongwoon benar , kumohon ikutlah bersamaku , aku tak mau hal ini terulang lagi aku tak mau kehilanganmu" 

Akhirnya hyuna mengangguk lemah dan tersenyum tipis 

"Aku berjanji mulai sekarang akan menjaga diriku oppa , aku akan lebih berhati-hati" 

"Berjanjilah.."

Hyuna mengangguk dan keduanya saling berbalas tatapan

"Hyuna .. Aku sangat takut kehilanganmu, aku tak bisa melupakan kejadian tadi" 

Hyuna tersenyum simpul
"Tapi kau sudah menyelamatkanku oppa"

"Ne" 

Hyuna merasakan ketulusan hyunseung yang begitu mencemaskannya dan mencintainya , tiba-tiba saja hyuna menggenggam tangan hyunseung membuat hyunseung tertegun dan menatap hyuna tak percaya

Hyuna hanya tersenyum tipis melihat keterkejutan hyunseung 

"Hyuna ?" 

"Eung?" 

"Kau .. Bukan hyuna keutji ?!" 

Hyuna tertawa kecil
"Aniya.. Aku hyuna" 

"Jinjja ?"

Hyuna mengangguk 

"Wae ? Kau ingin aku melepas tanganku?" Tanya hyuna

"Ani ani" hyunseung tersenyum lebar dan mempererat menggenggam tangan hyuna 


dongwoon yang berdiri disana merasa dicampakkan oleh hyuna dan hyunseung ia merasa tak enak menjadi nyamuk yang mendengar seluruh pembicaraan mereka akhirnya ia memutuskan untuk menunggu diluar 

"Hyung , aku akan menunggumu diluar oke"

"Ah ne" 

Hyunseung merasa tak enak pada dongwoon ia yang mengajaknya kemari dan sekarang malah membiarkannya berdiri disudut kamar seperti tiang lampu kamar 


Hyunseung benar-benar tak tahan ia ingin sekali menyatakan cintanya pada hyuna tapi ia ragu karena merasa ini bukankah momen yang pas bagaimana pun juga hyuna baru mengalami insiden yang hampir saja menghilangkan jawanya tapi.. Hyunseung benar-benar harus bisa menahan untuk menyatakan cintanya lagi pada hyuna

 


🌙🌙🌙

 


Mendengar kabar hyuna yang hampir saja terbunuh oleh sasaeng naeun dan joy sangat terkejut dan segera menemui hyuna kerumahnya 


"Sudah kukatakan jangan pulang dulu kerumah , kau memang sulit diberitau" ucap naeun 

"Naya ini makanlah halmi sudah buatkan sup" 

Halmi masuk kedalam dengan membawakan semangkuk

"Gomawo halmi" 

"Aigoo jika jang hyunseung dan temannya tak datang entahlah apa yang terjadi pada hidupku , hyuna adalah cucukku satu-satunya , halmi tak bisa membayangkan hidup sendiri tanpanya" 

"Halmi maafkan kami karena tidak bisa menjaga hyuna" ucap naeun 

"Ne ne gwaenchana halmi mengerti kalian tidak selalu bisa bersama hyuna , tapi nak.. Tadi siapa namamu?" 

"Joy imnida halmeoni" 

"Ah ne kau.. Aigoo cantik sekali , dimana rumahmu ? Apa jauh dari sini?" 

"Tidak halmi kebetulan rumahku tak begitu jauh dari sini, jadi aku bisa mampir kemari" 

"Aaah baguslah kalau begitu , karena sebenarnya halmi tak akan bisa lama disini , halmi harus sering kembali kebusan untuk merawat bibinya hyuna disana tapi halmi juga cemas jika meninggalkan hyuna sendiri"

"Halmeoni tenang saja joy akan sering berkunjung kemari untuk menemani hyuna" ucap joy 

"Benarkah nak? Kau akan melakukannya? Terimakasih banyak .. Halmi sedikit merasa tenang untuk meninggalkan anak ini, selain itu anak ini juga sangat ceroboh makannya halmi merasa kesulitan meninggalkannya , dia sering sekali merusak barang yang dipegangnya dia juga pelupa , itulah sebabnya halmi merasa cemas meninggalkannya sendiri dirumah bagaimana jika karena kecerobohannya dia bisa membakar rumah ini aigoo" jelas halmi panjang lebar dengan suara khas seorang nenek

"Halmi..." Protes hyuna 

Joy dan naeun hanya tertawa kecil menanggapinya 

Ponsel hyuna berbunyi dan hyunseung yang menghubunginya , hyuna menatap kedua temannya itu penuh arti naeun dan joy bisa langsung menebak siapa yang menghubungi hyuna 


"Angkatlah cepat" ucap naeun 


Hyuna tersenyum lalu mengangguk dan mengangkat panggilannya 

 

*


"Yoboseo , oppa?" 

"Hyuna , bagaimana keadaanmu ?" 

"Aku sudah lebih baik .. Oppa apa kau sudah makan ?" 


Naeun joy juga sang nenek menahan tawa mereka saat pertama kalinya mendengar hyuna bertanya hal seperti itu pada hyunseung , hyuna sendiri terkejut dengan ucapannya sebenarnya pertanyaan itu sudah biasa ia tanyakan pada hyunseung tapi saat tidak ada yang mendengarnya dan kini ia lupa jika disana ada enam pasang mata dan enam pasang telinga yang menatap dan mendengarnya sambil menahan tawa mereka 


Hyunseung sendiri tak bisa menahan diri untuk tak tersenyum karena disana ada para member juga menejer , mereka pasti akan kembali meledeknya jika ia terus tersenyum tak jelas saat menelfon hyuna 


"Ne .. Aku.. Aku sudah makan , dan kau ?" 


Para member beast khususnya yoseob doojoon dan sang maknae terlihat tengah menggoda hyunseung mendengar hyunseung begitu memberi perhatian pada hyuna akhir-akhir ini mereka senang sekali menggoda sang main dancer , belum lagi sang maknae yang menceritakan pada para hyungnya saat hyuna memegang tangan hyunseung membuat hyunseung semakin dilbully habis-habisan setiap harinya oleh para member khususnya yoseob


Dengan malu hyuna menjawab 

"Oh.. Aku sudah oppa .." 

Mendadak hyuna dan hyunseung merasa salah tingkah karena posisinya masing-masing 


"Baiklah hyuna , nanti aku akan hubungi lagi arra ? Lekas sembuh aku akan segera menghubungimu lagi" 

"Ne .. Oppa hwaiting" 

"Oh .. Ne . Gomawo"


*


Hyunseung lagi-lagi tak mampu menahan senyumnya ia terus saja tersenyum hingga pipinya terasa pegal dan para member pun terus menggodanya membuat pipinya semakin memerah begitu pun hyuna joy naeun dan nenek terus menggodanya membuatnya semakin salah tingkah 


Setelah panggilannya tertutup sang nenek yang memang sering menggoda hyuna angkat bicara 

"Aigoo .. Aku sangat tau bagaimana rasanya itu , kau sedang kasmaran , aku jadi merindukan masa-masa mudaku dimana aku sering salah tingkah saat kakekmu menggodaku aigoo" ucap halmi sambil membayangkan masa-masa mudanya saat pertama kali jatuh cinta

"Aishh halmii hajima ... Kau menggelikan" protes hyuna 

"Cih .. Dasar anak ini tak bisa sekali melihat neneknya bahagia ! Yasudah halmi akan kebelakang dulu ne, kalian mengobrol saja disini" 

"Ne halmeoni" jawab mereka bersamaan

"Hyuna kau tau tidak ? Kau itu sangat cocok dengan hyunseung oppa"ucap naeun 

"Apa jika nanti hyunseung menyatakan cintanya padamu lagi kau akan menerimanya ?" Tanya joy 

Hyuna tersenyum simpul terlihat tengah berfikir membuat kedua temannya itu menatapnya dengan tatapan penuh rasa penasaran 

Namun jawaban hyuna benar-benar membuat mereka tak puas hyuna hanya mengangkat kedua bahunya 


"Aaaah jinjja .... Yak ! Yang benar saja kau menyukai hyunseung oopa atau tidak oh? Kau akan menolaknya lagi?" Tanya naeun yang mulai gemas 

"Ani.. Aku tak akan memberitahukannya" hyuna malah menjulurkan lidahnya membuat joy dan naeun saling berbalas tatapan penuh arti 

"Mwo? Wae ?" Tanya hyuna curiga 

"Kajja !" Ucap naeun , mereka pun menutup seluruh tubuh hyuna dengan selimut dan menindihnya sesekali naeun memukul pantat hyuna dengan gemas 

"Kyaa!! Yak yak ! Mian mian" ucap hyuna 

 


🌙🌙🌙

 


Setelah mendapat ucapan semangat dari hyuna hyunseung benar-benar terlihat bersemangat hari ini , penampilannya diatas panggung begitu enerjik dari biasanya bahkan menejer dan group lainnya memuji penampilan hyunseung hari ini


Saat penampilan mereka berakhir teriakan para penggemar khususnya wanita terdengar begitu memekikkan telinga , para member beast melambaikan tangan mereka pada para penggemar yang terus histeris meneriaki nama mereka , namun senyuman para member hilang seketika berubah menjadi raut terkejut saat mendengar salah seorang fans mengatakan hal yang tak menyenangkan dengan suara yang cukup keras 


'Yak jang hyunseung ! Aku begitu mencintaimu ! Aku tak bisa terima kau bersama gadis murahan itu ! Jangan pernah menidurinya dia itu pelacur!' 


Gikwang yang kebetulan berdiri disamping hyunseung bisa merasakan kemarahan hyunseung saat gadis itu menyebut 'gadis murahan dan pelacur'  yang ia yakin ditujukan untuk hyuna , dengan gerakan cepat dan seakan tak terjadi apa-apa gikwang menarik jas yang hyunseung kenakan agar tak membalas dan berpura-pura tak mendengar saja, hyunseung mengerti itu ia pun bertingkah seakan tak mendengarnya namun tak bisa dipungkiri kemarahan diwajahnya begitu terlihat ia kembali melambaikan sebelah tangannya lalu memilih turun dari panggung terlebih dahulu 

"Sekali lagi terimakasih atas dukungan kalian dan sudah hadir selarut ini untuk memberi dukungan pada comeback kami kali ini, terimakasih banyak ! Selamat tinggal ... Hati-hati dalam perjalanan pulang" Ucap sang leader sebelum akhirnya menuruni panggung bersama member lainnya 


Junhyung menepuk bahu hyunseung dan berjalan disampingnya 


"Apa kau mendengarnya ?" Tanya hyunseung sambil mencoba melepaskan headmicnya dengan kesal dan terlihat kasar seakan ingin mematahkan headmicnya jika saja masih sulit dilepas

"Aku mendengarnya, aku mengerti perasaanmu" 


Hyunseung membuang nafasnya kasar dengan kening yang berkeringat 

"Aku harap tak akan ada yang membuat berita tentang ini , aku tak mau sampai hyuna mendengarnya" 

"Ne aku mengerti , semoga saja, bersabarlah" junhyung kembali menepuk sebelah bahu hyunseung sambil tetap berjalan menuju restroom

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Readers !! Makasi udh luangin bca ffku yg ga jrg ngelantur dan ga jls wkwk dan maaf krna smpe ada yg komen krg yadong ga rame , woaah maaf ffku bukan fokus sm 'yadongan' :( aku lebih fokus sama jalan crta dr bbrpa inspirasi entah drama or novel tp kalau pun ada yadongnya itu cma bonus :P whaha

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 9: Thor chapter ini brp kata si, kok berasa cepet banget, wkwk
-SBRPG
#2
ooo interesting!