Page 11

Backstreet with Idol

"Aiiuhhh jadi begitu ceritanya , aku fikir kalian sudah berbuat yang macam-macam" ucap naeun setelah mendengar penjelasan keduanya
 

Hyunseung melirik hyuna yang masih terdiam ia mengerti hyuna pasti sangat jengkel dan marah padanya tapi sebenarnya tidak , hyuna hanya merasa sangat malu pertama kalinya seorang pria melihat tubuh polosnya seperti itu 


"Jadi ..kalian sudah berpacaran?" Tanya bora 

Seketika hyuna mendongakan kepalanya 

"Kenapa kau mengetahuinya ?" Tanya hyuna 

"Ani , aku tidak memberitahunya" ucap hyunseung saat tiba-tiba hyuna menatapnya 

"Aku.. Aku yang memberitaunya hyuna, maafkan aku lagi pula tak ada masalah kan ? Apa kalian sudah.." 

"Tidak" jawab hyuna cepat 

"Maksudku .. Belum" lanjutnya 


Hyunseung mengangkat kedua alisnya sambil menatap hyuna

Arti kata 'belum' itu benar-benar membuat perasaan hyunseung lebih baik , bukankah jika 'belum' bisa menjadi 'akan' ? 

"Omo, jadi kau menolak hyunseung oppa ?" Tanya naeun dengan raut kecewanya 


Hyuna mengangguk kecil tetap saja ia tak bisa melakukan kontak mata dengan hyunseung ia benar-benar masih malu dan membuat dirinya menjadi canggung bersama hyunseung 


"Kenapa hyuna?" Tanya naeun 

"Aigoo kenapa kau bertanya seperti itu ? Tentu saja hyuna akan menolak bagaimana pun juga dia kan baru saja putus dari pria yang dipacarinya selama dua tahun dan dia baru mengenal hyunseung oppa" jelas bora yang mewakili jawaban hyuna 


Naeun mengangguk mengerti lalu membuang nafasnya panjang 


"Tapi aku harap suatu saat nanti kau akan membuka hatimu untuk hyunseung oppa , entah mengapa aku sangat mengharapkan itu, aku tak pernah melihat hyunseung oppa berpacaran sebelumnya bahkan dia sangat berubah saat menyukaimu" 

Hyunseung mengernyit pada naeun seakan memberi isyarat jangan banyak bicara dan membuatnya malu 

Naeun hanya mengangkat kedua bahunya acuh tak memperdulikan tatapan sinis sang oppa 


Bora dan naeun merasa keadaan menjadi sangat canggung , keduanya memilih untuk membatalkan rencana mereka mengingat keadaan hyuna yang kurang baik sepertinya akibat jatuh tadi ia akan sakit 

Ponsel hyunseung berbunyi sang manajer kembali menghubunginya , hyunseung tak sempat membersihkan dirinya akibat insiden 'pemandangan' tadi 

Akhirnya mau tak mau hyunseung akan tetap pergi dengan keadaan seperti itu , minyak ditubuhnya sudah mulai mengering namun terasa begitu lengket ditubuhnya belum lagi aroma khas minyak goreng yang menyengat di tubuhnya seakan menjadi parfumenya hari ini 


"Hyuna , aku harus pergi sekarang, sekali lagi maaf atas kejadian tadi" 

"Ne" jawab hyuna tanpa menatap hyunseung 


Hyunseung merasa sedih hyuna membalasnya dengan ketus dan singkat , ia tak mau membuat hyuna berubah menjadi dingin dan marah padanya 


"Keure .. bora naeun .. Aku pergi" 

"Ne oppa" ucap keduanya 


Saat hyunseung sudah pergi tiba-tiba saja hyuna yang sedari tadi diam bagaikan es batu berdiri dan berlari-lari kecil dengan merengek tak jelas membuat kedua temannya melongo 


"Kenapa ini terjadi ! Wae wae wae wae?!! Wae ?! Aku benar-benar malu $@*%#{£^*$*#%* " 

tak jelas apa yang hyuna bicarakan yang jelas ia malah terlihat konyol dan lucu seperti itu 


"Kau tidak marah pada hyunseung oppa ?" Tanya naeun membuat hyuna menghentikan tubuhnya yang tak bisa diam

"Kenapa aku harus marah padanya ? Aku yang salah karena tak mengunci pintu kamarku, tapi.. Aaah jinjja !!!! Ini sangat memalukan ! Rasanya aku ingin melompat dari gunung lalu hidup lagi dan melompat lagi agar rasa maluku ini benar-benar hilang! Ah eotteokhae !!!!" Ucapnya frustasi 

 


🌙🌙🌙

 


Hyunseug sampai di gedung Cube , security disana seperti biasa menyambut hyunseung karena memang mereka sudah cukup dekat mengingat hyunseung memang memiliki sifat yang ramah walau pun terlihat sedikit dingin dan cuek 

Hyunseung lupa tak membawa masker wajahnya ia menyadari ada seseorang yang memotret dirinya dalam keadaan kucel seperti itu , tapi hyunseung tak memperdulikannya ia tetap berjalan normal menuju lift 


"Itu dia sudah sampai" ucap gikwang melihat hyunseung baru saja tiba 

"Changkaman , bau apa ini?" Ucap yoseob sambil mendengus seperti kucing 

Membuat para member yang lain pun mencari asal-usul bau tak sedap itu 

"Aku , ini bau aku" ucap hyunseung dingin sambil berjalan masuk dan menyimpan topinya diatas sofa 

"Yak yak yak ! Jangan duduk disofa itu aish tubuhmu akan membuat sofanya menjadi bau" ucap yoseob yang langsung menyergah hyunseung agar tak duduk disofa favoritenya itu 

"Yak kau ini darimana ? Kenapa keadaanmu kacau seperti ini?" Tanya junhyung 

"Ceritanya panjang , aku tak bisa menceritakannya ini terlalu pribadi" 

"Pribadi ? Memangnya tentang apa ? Menyangkut siapa ? Ayolah beritahu kami , kita kan sudah hidup bersama selama lima tahun kenapa tak mau memberitahu kami ?" Ucap gikwang 

"Aku tau tapi..ini benar-benar pribadi , aiuhh aku sendiri malu jika kembali mengingat kejadian itu" 

"Yasudahlah cepat kau bersihkan dirimu lima menit lagi rapat akan dimulai" ucap sang leader doojoon 

"Tapi aku tak membawa pakaian hyung" 

"Tak apa pakai saja kemejaku , palli" 

"Bagaimana dengan celananya ?" Tanya hyunseung 


Doojoon menggaruk kepalanya bingung , belum sempat menjawab manajer memasuki ruang latihan itu ia mengernyit saat mencium aroma tak sedap 


"Astaga kenapa disini bau ? Apa kalian tidak menyadarinya ? Bau apa ini?" Tanyanya sambil menutup hidungnya 

"Aku hyung" jawab hyunseung 

"Kau ? Astaga apa yang terjadi ? Lihatlah pakaianmu berantakan , rambutmu tak beratutan, kau juga.. Sedikit bau , kau tidak bisa bertemu dengan CEO dalam keadaan seperti ini seung-ah!" 

"Lalu apa yang harus aku lakukan hyung ?" Tanya hyunseung yang mulai kebingungan 

"Ah aku juga tidak tau sedangkan CEO Shin Dae Nam sajangnim sudah menujur perjalanan kemari , yasudah cepatlah pakai saja jaket dan cuci wajah dan rambutmu saja palli" perintah sang manajer dengan paniknya 

Ia tak mau sampai CEO baru itu melihat keadaan anaknya yang kacau seperti itu bisa-bisa ia dianggap tak bertanggung jawab atas anak-anaknya 


Seluruh member sudah duduk dikursinya masing-masing , doojoon berbisik pada sang manajer yang duduk disampingnya 

"Hyung, kenapa hyunseung lama sekali?"

"Entahlah aku akan memeriksanya , jinjja anak ini" 

Namun baru saja hong berdiri dari duduknya sang CEO sudah tiba 

Hong kembali duduk dikursinya dengan raut terkejut sekaligus cemas begitu pun dengan para member yang lain karena hyunseung belum juga muncul di rapat penting itu 

CEO shin menatap kelima member itu dengan tatapan dinginnya 

"Kenapa cuma ada lima orang ? Bukankah kalian memiliki member enam orang ?" Tanya ceo yang usianya sudah setengah abad itu namun kharismanya masih cukup besar membuat orang-orang yang tengah bicara dengannya merasa terintimidasi

"Ne sajangnim.. Ada satu orang member yang.." 

Belum hong menyelesaikan ucapannya akhirnya terdengar suara ketukan pintu yang tak lain adalah hyunseung 

"Ah ne.. Sajangnim ini dia salah satu member yang baru saja tiba" ucap hong 

"Kenapa bisa terlambat ?" 

"Maaf sajangnim saya.." 

"Yasudah tak perlu dibahas , masuk dan duduklah kita mulai rapatnya sekarang aku tidak punya banyak waktu" 

"Ne sajangnim" ucap hyunseung yang langsung duduk disamping junhyung 

"Apa masih tercium aroma tak enak ?" Bisik hyunseung pada junhyung 

"Ani, gwaenchana" 


Ternyata rapat itu tak hanya membicarakan comeback Beast tetapi juga membahas skandal yang terjadi pada hyunseung 

Hyunseung tak menyangka skandal dirinya dengan wanita club itu akan sampai terdengar oleh CEO shin dan akan menjadi bahan pembicaraan di rapat penting ini 

Setelah hyunseung diberi kesempatan untuk menjelaskan ia pun segera menjelaskannya dengan tenang 

"Maaf shin sajangnim skandal itu tidak benar saya tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita club yang selama ini diberitakan" 

"Bagus jika begitu karena kau tau ? Dengan skandal itu pamor kalian akan terancam banyak sekali netizen khususnya fans kalian yang tidak menyukai itu , ini akan berpengaruh pada comeback kalian juga perusahaan, tapi jang hyunseug siapa wanita dikafe yang bersamamu?" 

Hyunseung berdehem kecil untuk menghilangkan ketegangannya 

"Dia adalah teman adik saya sajangnim , namanya kim hyuna kami tidak ada hubungan apa pun" 

"Begitu? Bagus, jangan sampai kau menjalin hubungan dengannya karena itu akan berakibat sangat buruk tidak hanya bagimu dan member lain , melainkan pada gadis itu" 

"Ne sajangnim" 

Hyunseung paham apa yang dimaksud CEO shin , CEO shin hanya khawatir jika hyuna akan menjadi sasaran para netizen khususnya sasaeng yang terkadang bisa saja berbuat nekat menyakiti seseorang yang tak disukainya 

Tapi bagaimana dengan perasaannya ? Tak apa , hyunseung berfikir ia masih bisa berpacaran dengan hyuna tanpa ada yang mengetahuinya 

 


🌙🌙🌙

 


"Hyuna kami pulang ne" ucap bora 

"Ne , kalian hati-hati dijalan, terimakasih sudah mampir, dan tolong naeun.. Jangan membahas ini dengan hyunseung oppa saat kalian sudah dirumah, arra ?!" 

Naeun tersenyum sambil memberikan tanda 'ok' dengan jarinya 

"Aku akan bertingkah seakan aku tak mengetahui apa pun , tenang saja" 


Setelah kedua temannya itu pulang hyuna menutup pintu rumahnya ia begitu merindukan sang nenek rumah itu terasa begitu sepi tanpa sang nenek 

Tak lama kemudian terdengar suara mobil yang berhenti didepan rumah hyuna 

Hyuna mengintip lewat jendela rumahnya ia tak mengenali mobil berwarna hitam itu 

"Mobil siapa itu? Kenapa berhenti didepan rumahku?" 

Ternyata benar saja salah seorang pria keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju pagar rumah hyuna 

"Siapa itu? Kenapa dia kemari malam-malam seperti ini?"Gumam hyuna karena pria itu mengenakan topi dan masker 

Lalu tak lama mobil hitam itu pun pergi meninggalkan pria itu sendiri didepan rumah hyuna membuat hyuna merasa takut 


Apakah itu penjahat ? Apakah perampok? Pembunuh ? Apa yang dia inginkan !? 


Kemudian ponsel hyuna berbunyi membuatnya terpelonjat kaget , ia melihat ponselnya 

"Hyunseung oppa ?" 

Dengan cepat hyuna mengangkatnya ia berharap bisa meminta tolong pada hyunseung karena saat ini ia benar-benar merasa takut pada pria misterius itu 

 

*

"Hyunseung oppa ! Syukurlah kau menelfon , tolong aku bisakah kau kerumahku ?!" 

"Ada apa hyuna ?" 

"Oppa aku sangat takut ada pria misterius didepan rumahku" 

"...." 

"Oppa ?" Tanya hyuna karena hyunseung hanya diam 

"Oppa !" 

"Ne ?" 

"Kenapa kau diam? Bisakah oppa kemari ? Aku mohon" 

"Tenanglah pria itu baik dia tidak akan menyakitimu" 

"Oppa ! Darimana kau tau eoh?! Dia terlihat sangat mencurigakan dan menakutkan!"

"Apa sekarang aku terlihat menakutkan ?" 

"Mworago?" 

Hyuna kembali melihat kearah jendela dimana pria itu sudah membuka masker wajahnya dan tersenyum pada hyuna sambil melambaikan sebelah tangannya 

"Hyunseung oppa ??" 

"Bisa kau bukanan pagarnya ? Disini sangat dingin kau tau" 

Hyuna membuang nafasnya panjang 
"Shireo" 

"Mwo??! Yak bukakan pintunya jebal , disini sangat dingin"

"Pulang saja" 

"Pulang ?! Aishh pulang pakai apa ? Mobil itu sudah pergi Sudah cepatlah.. Aku bisa membeku disini"

"Shireo" hyuna segera memutus panggilannya ia merasa kesal sekaligus malu 



Hyuna hendak berjalan kekamarnya namun kemudian ia benar-benar merasa tak tega dan tak mau membiarkan hyunseung berdiri sendiri diluar akhirnya hyuna berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya kesal kearah hyunseung lalu membukakan gerbangnya 

"Aku tau kau akan membukakannya kau bukan type wanita kejam" ucap hyunseung dengan senyumnya 

Hyuna mengerucutkan bibirnya
"Masuklah!" Ucap hyuna ketus lalu berjalan meninggalkan hyunseung kedalam rumah 

Hyunseung hanya tersenyum melihat tingkah hyuna yang menggemaskan untuknya 

"Duduklah oppa , aku akan buatkan minum" 

"Ne" 

Tak lama hyuna kembali dengan dua gelas susu cokelat hangat 

"Gomawo" 

"Eum, kenapa oppa kemari ? Ini kan sudah malam" 

"Ne ? Ne jeosseonghamnida" 

Hyuna terkejut ia merasa salah bicara ia tak bermaksud seperti itu 

"Ani ani , oppa maksudku ada apa oppa kemari ? Aku hanya .. Bertanya" 

"Aku merindukanmu" 

"Eung?" Hyuna tertegun baru saja tadi siang hyunseung tiba-tiba menyatakan cintanya dan sekarang dengan frontal ia mengatakan rindu padanya , apa yang salah dengan pria ini?

Hyunseung tersenyum kecil melihat ekspresi hyuna 

"Ne aku tau pasti kau berfikir aku pria gampangan keutji ?" 

Hyuna tersenyum malu seakan hyunseung membaca fikirannya 

"Ani , aku tidak bicara seperti itu"

"Tapi kau berfikir seperti itu kan?"

"Hehe .. Ne , sedikit" 

"Jinjja bogoshipo hyuna-ya" hyuna membeku melihat tatapan hyunseung yang mendadak terlihat serius dan begitu tulus 

"Oppa .. Kenapa kau seperti ini?" 

"Aku juga tidak tau , akhir-akhir ini aku sering memikirkanmu dan selalu ingin melihatmu" 

Kedua pipi hyuna terasa memanas apa ini? Apakah hyuna mulai membuka hatinya ? Bagaimana bisa secepat ini ? 

"Tapi kita kan baru saja bertemu beberapa kali oppa"

"Aku tau kau akan mengatakan itu, tapi .. Sungguh aku juga tidak tau mengapa , aku rasa hatiku benar-benar sudah terbuka untukmu" 

Hyuna terlihat sedih
"Maaf oppa karena aku belum bisa membuka hatiku ini terlalu cepat" 

"Tak apa , aku mengerti.. Tapi tolong jangan memintaku berhenti untuk berusaha membuka hatimu"

Hyuna tersenyum malu lalu mengangguk kecil 

"Tapi oppa , tadi itu mobil siapa ?" 

"Itu mobil manejerku , aku tak bisa kemari lagi dengan mobilku karena aku hanya takut akan ada yang menyadari kehadiranku kemari" 

"Kau tau oppa ? Itu adalah salah satu alasan kenapa aku belum mau membuka hatiku untukmu"

"Karena fans ?" 

Hyuna menangguk kecil 

"Tenanglah, aku akan mengurusnya aku tak akan membiarkan siapa pun menyakitimu, aku pastikan tak akan ada yang mengetahui hubungan kit.." 

Seketika hyunseung tak melanjutkan ucapannya ia merasa malu bagaimana pun juga mereka belum ada hubungan apa pun 

Hyuna tertawa kecil
"Gwaenchana.." 

"Ne" hyunseung ikut tersenyum lalu meminum cokelat panasnya

"Aku rasa kita semakin dekat, atau hanya aku saja yang merasa seperti itu?" Ucap hyunseung 

"Aku juga oppa"

Hyunseung lagi-lagi tersenyum mendengarnya sepertinya ekspresi dingin itu benar-benar sudah mencair setiap kali ia bersama hyuna 


Hyuna dan hyunseung terkejut saat tiba-tiba seseorang seperti melempar kaca jendela rumah hyuna dengan batu hingga pecah 

Betapa terkejutnya mereka , hyuna dan hyunseung berlari ke arah jendela yang sudah pecah dan ada batu besar disana 

"Yatuhan ! Siapa yang melakukan ini ?! Keterlaluan!" Ucap hyuna

Saat hyuna akan membuka pintu dan hendak menemui orang yang memecahkan kaca jendela rumahnya hyunseung langsung menahannya 


"Andwae!"

"Oppa aku tidak bisa diam saja siapa orang itu ?! Aku harus melihatnya dan memberinya pelajaran !" 

Hyunseung kembali menahan tangan hyuna dengan kuat 

"Tidak jangan , terlalu berbahaya" 

"Tapi oppa orang itu sudah merusak kaca jendela rumah nenekku dia harus bertanggung jawab!" 

Hyunseung memberikan isyarat dengan menempelkan jari telunjuk pada bibirnya agar hyuna memelankan suaranya 

"Hyuna aku yakin orang itu adalah sasaeng, sepertinya ada yang mengetahui keberadaanmu"

Hyuna membulatkan kedua matanya
"Sasaengmu?!" 

Hyunseung mengangguk lemah 

"Oppa kenapa mereka jahat sekali ? Tidak , mereka gila!" 

"Yasudah sepertinya kau sudah tidak aman lagi tinggal disini" 

"Apa maksudmu oppa ?" 

"Kau harus pergi sekarang hyuna , mereka sepertinya tidak tau aku ada disini , mereka pasti akan terus menerormu jika kau masih tetap disini akan terlalu berbahaya" 

"Lalu apa yang harus aku lakukan oppa ? Aku harus kemana ?" 

"Tenanglah , aku akan meminta menejerku atau.. Kau bisa tinggal diapartementku untuk sementara" 

"Mwo ? Apartemenmu ?! Tapi.." 

"Tenanglah disana ada naeun, aku mohon hyuna.. Aku tak bisa membiarkanmu tetap tinggal disini, aku tak mau kau terluka" 

Hyuna menatap kedua mata hyunseung yang begitu memohon padanya , tak ada pilihan lain hyuna harus mengikuti hyunseung demi keselamatannya dari para sasaeng yang tak segan-segan menyakiti siapa pun orang yang tak dikehendakinya bersama sang idola

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Readers !! Makasi udh luangin bca ffku yg ga jrg ngelantur dan ga jls wkwk dan maaf krna smpe ada yg komen krg yadong ga rame , woaah maaf ffku bukan fokus sm 'yadongan' :( aku lebih fokus sama jalan crta dr bbrpa inspirasi entah drama or novel tp kalau pun ada yadongnya itu cma bonus :P whaha

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 9: Thor chapter ini brp kata si, kok berasa cepet banget, wkwk
-SBRPG
#2
ooo interesting!