Page 4

Backstreet with Idol

"Hyuna gwaenchana ?" 

Hyuna yang tengah duduk sendiri ditaman kampus terkejut saat tiba-tiba saja naeun muncul dibelakangnya

"Gwaenchana , naeun-ah kenapa suaramu itu lembut sekali oh? Disaat sepi seperti ini suaramu terdengar seperti hantu" 

Naeun tertawa kecil lalu duduk disamping hyuna 

"Mianhae , lagi pula kenapa masih disini? Bora kan sudah pulang"

"Aku malas pulang , jika dirumah aku selalu teringat ilhoon, kau sendiri kenapa tidak pulang?" 

"Aku sedang merasa kesal pada oppaku makannya aku juga malas pulang" 

"Jang hyunseung ? Memangnya ada apa dengannya ? Kalian bertengkar ?" 

"Ani, kami tak pernah bertengkar tapi entah mengapa aku merasa kesal padanya karena semalam aku membaca sebuah artikel yang mengatakan jika hyunseung oppa tengah mengencani seorang wanita" 

"Jinjja ? Jangan-jangan wanita itu adalah bora" 

Naeun tertawa geli
"Mereka kan baru saja bertemu kemarin bagaimana bisa mereka tiba-tiba menjadi pasangan kekasih" 

"Semuanya bisa terjadi didunia ini, termasuk.." Hyuna tak melanjutkan ucapannya 

"Hyuna waekeure?"

Hyuna membuang nafasnya panjang 
"Bisa saja pria yang selama ini aku anggap begitu setia padaku .. Bisa saja dia ternyata tengah bersama wanita lain" 

Seketika raut wajah naeun berubah 
"Mianhae hyuna .. Tapi apakah tidak lebih baik kau tetap mempercayainya dulu setidaknya sampai kau mendapat bukti jika kekasihmu memang berselingkuh" 

"Entahlah naeun.. Ini sudah seminggu dia menghilang bagai ditelan bumi, aku sudah pergi ketempatnya bekerja berkali-kali , aku juga ke apartementnya tapi dia tak ada dimana pun" 

Sebelah tangan naeun memegang lengan hyuna 
"Tenanglah.. Aku mengerti perasaanmu hyuna , kau pasti sangat merindukannya" 

"Kau benar, aku tak terbiasa hidup tanpanya seperti ini, rasanya aku ingin menangis" 

"Gwaenchana .. Menangislah jika itu bisa membuat perasaanmu membaik" 

Hyuna tersenyum tipis dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca 

"Gomawo naeun-ah" 

"Ah naeun" 

"Ne ?" 

"Soal oppamu itu , memangnya oppamu sudah mengatakan jika berita itu benar ? Bisa saja itu hanya buatan netizen" 

"Aku sendiri belum tau kebenarannya" 

"Lalu kenapa tak tanyakan saja langsung ? Tapi memangnya kenapa jika hyunseung memiliki kekasih? Kau cemburu ya ?" 

"Kau ini bicara apa hyuna.. Aku tidak cemburu jika oppaku memiliki kekasih karena aku percaya hyunseung oppa menyayangiku lebih dari apa pun tapi.. Hanya saja yang kudengar wanita itu bukan wanita baik-baik , dia wanita yang bekerja di sebuah club malam"

"Aigoo... Itu tidak baik, sudah kukatakan tanyakan saja langsung pada oppamu" 

"Ne , setelah ini aku akan langsung menanyakannya bagaimana pun reputasinya akan hancur jika benar dia memacari seorang..." Naeun tak bisa menyelesaikan ucapannya rasanya terlalu kasar jika ia menyebut wanita lain sebagai wanita bayaran yang memenuni hasrat pria hidung belang 

"Ya kau benar , dan selera oppamu itu rendah sekali jika sampai benar dia memcarai wanita itu" 

Naeun tertawa kecil dan menyetujui ucapan hyuna 
"Seleranya memang buruk, andai saja dia memacari wanita sepertimu"

Hyuna tertegun lalu menatap naeun 
"Maksudmu?" 

"Aniya .. Jangan salah paham dulu maksudku kau adalah wanita yang sangat cantik baik dan pintar, kau begitu berkelas makannya aku berharap hyunseung oppa akan mendapat pendamping seperti dirimu" 

Hyuna tersenyum simpul
"Ehey... Kau tengah memujiku eoh? Kau ingin Kutraktir apa ? Ramyeon? Dimsum? Katakan saja , moodku mendadak baik sekarang" 

Naeun tertawa kecil lalu terlihat tengah berfikir 
"Sepertinya jjajangmyeon enak" 

"Jjajangmyeon ? Keure , kajja"

 


_08.00pm ksl_


Halmi melihat cucuknya dengan tatapan sendu ia tak menyangka ilhoon bisa membuat cucuknya yang begitu cerewet dan tak bisa diam menjadi pemurung dan tak banyak bicara 

Halmi mendekati hyuna yang tengah duduk dihalaman depan 

"Kenapa diam disini? Kau bisa masuk angin , ini halmi bawakan susu hangat" 

"Gomawo halmi, naya tak bisa tidur"

"Ada apa ? Kau memikirkan ilhoon?"

Hyuna mengangguk lemah
"Kenapa dia seperti ini halmi? Kenapa dia tiba-tiba menghilang? Atau memang dia menjauhiku?"

Halmi menarik hyuna kedalam pelukannya 

"Berfikiran negatif itu hanya akan semakin menyiksamu sayang, jangan terlalu berfikir jauh , ingat saja jika memang dia mencintaimu atau dia memang jodohmu dia pasti akan kembali dan mengatakan yang sebenarnya" 

Hyuna mendengar nasihat neneknya dengan sangat baik ia mencerna setiap kata-katanya dengan baik 

"Gomawo halmi, mulai sekarang aku akan mencoba berhenti memikirkannya , ini begitu menyiksaku jadi aku fikir aku akan mulai merelakannya" 

"Iya nak, halmi selalu bersamamu tenanglah" 

Hyuna kembali memeluk halmi dan malam hari yang dingin itu berubah menjadi malam yang hangat karena pelukan sang nenek yang begitu penuh dengan kasih sayang membuat perasaan hyuna menghangat

 

🌙🌙🌙

 

"Na-ya bangun!" 

Hyuna mendengar halminya terus berteriak diluar kamarnya , entah ada apa halmi terus membangunkannya karena ia sudah mengatakan pada halmi jika hari ini ia tak ada jadwal kuliah dan ingin bangun siang 

Merasa gemas akhirnya hyuna yang tengah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut menyibak selimut tebal itu dan berjalan membukakan pintunya yang terkunci 

"Halmi.. Ada apa ? Sudah kukatakan aku tak ada jadwal hari ini" ucap hyuna dengan mengucek sebelah matanya yang masih mengantuk 

"Lihatlah keluar ada seseorang yang ingin bertemu denganmu" 

"Bertemu denganku? Sepagi ini? Yang benar saja" 

"Sudahlah palli !" 

Namun saat hyuna akan melangkah melihat siapa gerangan yang bertamu sepagi ini halmi segera menahan tangannya 

"Yak jangan seperti ini kau harus berdandan dulu setidaknya sisir dulu rambutmu dan pakai sedikit lipstik juga parfume!" 

Hyuna berdecak malas
"Halmi yang benar saja.. Siapa pun tamu itu dia juga pasti akan mengerti jika aku baru bangun tidur lagi pula siapa sih yang datang sepagi ini mengganggu saja" 

"Yak kau sendiri nanti yang akan malu" ucap halmi 

Dengan tak memperdulikan peringatan halminya hyuna tetap berjalan melihat siapa yang ingin menemuinya sepagi ini 

Hyuna mengernyit ternyata seorang pria yang memakai kupluk dan jaket kulit tebal tengah berdiri dihalaman rumahnya dengan memunggungi hyuna 

"Permisi , kau ingin bertemu denganku?" 

Mata hyuna membulat kala pria itu membalikan tubuhnya 

"Jang hyunseung ???" 

Hyunseung dengan wajah dinginnya hanya tersenyum tipis , hyuna menyadari jika hyunseung tengah memperhatikannya dari ujung kaki hingga rambutnya membuat hyuna benar-benar merasa malu dan rasanya ingin kembali berlari masuk kedalam kamarnya dan tak mau bertemu lagi dengan hyunseung karena keadaannya yang sangat kacau 

Aku benar-benar menyesal tak mengikuti ucapan halmi ! Ah sial.. Kenapa dia harus melihatku dalam keadaan seperti ini !

"Maaf mengganggumu sepagi ini" 

Hyuna tertegun entah mengapa ia tak bisa membuka mulutnya hyuna hanya menganggukkan kepalanya 

Hyunseung mengeluarkan sesutu dari dalam jaket tebalnya 

"Ini milikmu ?" Tanya hyunseung 

"Omo, bagaimana bisa ada bersamamu ?" 

"Aku menemukan gelang ini di kursi mobil dan aku fikir ini adalah milikmu karena aku tak pernah membawa wanita kedalam mobilku selain naeun" 

Ada yang salah dengan hyuna , entah mengapa saat hyunseung mengatakan tak pernah membawa wanita mana pun kedalam mobilnya jantung hyuna berdegup cepat dalam hatinya seakan bersorak jika ia adalah wanita pertama yang memasuki mobil hyunseung selain naeun lagi pula naeun hanyalah adik hyunseung dan entah mengapa hyuna merasa menjadi wanita paling beruntung saat itu 

"Kau pembohong" lalu hyuna segera mengambil gelang emas putihnya itu dari tangan hyunseung

Sedangkan hyunseung merasa terkejut saat hyuna tiba-tiba mengatakannya pembohong 

"Maksudmu?" 

"Kau mengatakan tak pernah membawa wanita mana pun masuk kedalam mobilmu, lalu bora dan halmi itu kau anggap apa ? Mereka juga wanita" 

Entah mengapa ucapan hyuna benar-benar menggelitik hyunseung ia tertawa kecil 

"Wae ?!" Tanya hyuna 

"Tidak , yasudah kalau begitu aku permisi aku kemari hanya untuk mengembalikan gelang itu" 

Hyunseung tersenyum tipis dan membalikan tubuhnya tapi kemudian ia kembali menatap hyuna membuat hyuna pun bingung 

"Ada apa ?" Tanya hyuna karena hyunseung hanya diam 

"Aku hanya tidak pernah melihat wanita bisa sangat cantik saat bangun tidur" 

Hyuna membulatkan kedua matanya terasa pipinya mulai memanas ia ingin tersenyum tapi rasanya gampangan sekali jika hanya dengan mendapat pujian seperti itu hyuna sudah dengan mudah memberikan senyuman manisnya 

"Jangan meledekku!" Ucap hyuna 

"Aku tidak meledekmu, kau memang .." Hyunseung tak melanjutkan ucapannya ia sendiri merasa malu mengapa ia seperti ini 

Sebelumnya hyunseung tak pernah dengan mudahnya memuji wanita ia adalah pria yang cuek dan dingin tapi sekarang ? Ada apa dengannya ?

Hyunseung berdehem untuk menghilangkan perasaan anehnya 

"Aku .. Permisi" 

Hyuna yang terlihat bingung hanya mengangguk kecil dan melihat hyunseung pergi dengan mobilnya 


Didalam mobil hyunseung fokus mengendarai mobilnya sedangkan managernya terus saja menelfon karena melarang hyunseung untuk berpergian sendiri karena terlalu berbahaya untuknya 

Merasa mulai kesal akhirnya hyunseung hendak mengangkat panggilannya namun ternyata nama penelfon di layar ponselnya sudah berubah menjadi 'naeun' hyunseung langsung mengangkatnya 

"Oppa kau dimana ? Apa kau sedang ada jadwal hari ini?" 

"Oh, oppa ada jadwal hari ini ada apa naeun?" 

"Padahal aku ingin bertemu denganmu"

"Ada apa naeun-ah?"

"Rahasia" 

"Baiklah, nanti akan oppa beritahu jika oppa sudah selesai karena hari ini jadwal oppa tak terlalu padat" 

"Jinjja ?! Baiklah aku tunggu !" 

Hyunseung mendengar naeun memutus panggilannya ia tersenyum kecil merasa senang karena kini ia bisa sering bertemu dengan adik perempuannya belum lagi hyunseung yang akan melakukan comeback membuat jadwalnya tak terlalu padat ia memiliki waktu beberapa minggu untuk beristirahat dari rutinitasnya sebagai seorang idol 

Setelah menyelesaikan jadwalnya bersama member beast hyunseung segera melesat dengan mobilnya menuju tempat dimana naeun sudah menunggunya 

Hyunseung sampai disebuah tempat yang tak lain adalah vilanya sendiri yang ia sengaja buat untuk keluarganya 

Hyunseung mengetuk pintu sesaat hening namun tak lama kemudian seseorang membuka pintunya yang tak lain adalah seorang ahjussi yang menjaga villa 

"Tuan .. Silahkan masuk" 

"Naeun didalam ?" 

"Ne tuan, agasshi sudah menunggu tuan" 

"Baiklah terimakasih" 

Hyunseung bingung karena disana terlihat begitu sepi 

"Naeun-ah ?" 

Hyunseung menaiki anak tangga yang memutar ia melihat kekamar naeun disana tidak ada siapa pun lalu  saat hyunseung akan kembali menuruni anak tangga ia terkejut mendengar naeun berteriak dari atap villa yang berbentuk sebuah taman kecil 

"Naeun ??" 

Secepat mungkin mendengar adiknya berteriak hyunseung berlari menaiki anak tangga , langkahnya terhenti saat ternyata naeun tengah berdiri dibalik meja bundar dan diatas meja terdapat sebuah cake dengan lilin angka 27 

"Happy birthday !!! Selamat ulang tahun oppa ! Kemarilah dan tiup lilinnya!" Ucap naeun dengan senyum khasnya 

Ekspresi terkejut hyunseung perlahan memudar menjadi sebuah senyuman tipis lalu ia mendekati adiknya 

"Naeun, jadi kau sudah menyiapkan semua ini? Kau mengingat ulang tahun oppa?" 

"Tentu saja aku ingat dan tahun ini aku sangat senang karena dihari ulang tahunmu aku bisa memberikan kejutan ini untukmu oppa" 

Hyunseung tersenyum kecil lalu menarik naeun kedalam pelukannya 

"Gomawo, oppa tak akan melupakan hari ini" 

Naeun mengangguk kecil lalu melepas pelukan sang oppa 

"Cepat tiup lilinnya, Wait.. Sebelumnya buatlah sebuah permintaan" 

"Keure" 

Hyunseung memejamkan kedua matanya dan berdoa dalam hati 

'Aku harap karirku dan member lainnya semakin baik , comeback kami berjalan lancar dan sukses , semoga kami diberi kesehatan selalu terutama adikku dan.. Aku berharap tahun ini aku bisa bertemu dengan wanita yang nanti akan menjadi pendamping hidupku'

"Sudah ?" 

Hyunseung mengangguk kecil lalu meniup lilinnya , naeun tersenyum lebar lalu mencium pipi hyunseung 

"Sekali lagi selamat ulang tahun oppa, by the way apa permintaanmu tadi ?" 

"Oppa berharap kau sehat selalu dan... Oppa bisa bertemu dengan wanita yang baik" 

"Memangnya seperti apa wanita yang oppa inginkan?" 

"Seperti dirimu"

Naeun menyimpulkan bibirnya 
"I am?"

Hyunseung mengangguk kecil dengan senyumnya 

"Aku doakan kau akan segera bertemu dengan pasanganmu oppa" 

"Aku harap sekarang juga aku dipertemukan dengannya" ucap hyunseung , naeun hanya tertawa kecil 

"Dasar tidak sabaran" 

"Maaf mengganggu" 

Hyunseung dan naeun melirik kearah dimana suara itu berasal 

"Hyuna ? Kemarilah ! Aku fikir kau tak akan datang" sambut naeun sambil berlari kecil kearah hyuna

Hyunseung terdiam entah darimana asalnya fikiran itu tapi hyunseung tiba-tiba saja berfikir apakah tuhan tengah mengabulkan doanya ? Apakah hyuna adalah wanita yang tuhan kirimkan untuknya ??? Dan ternyata tidak hanya hyunseung tapi naeun pun berfikir hal yang sama 

"Aku pasti datang karena kau yang memintanya naeun, tapi maaf aku terlambat aku harus bertemu dengan dosenku yang super sulit itu padahal ini sudah malam" 

"Gwaenchana.. Kau sudah datang saja rasanya aku sangat senang, dimana bora ?" 

"Dia akan kesini , sepertinya masih dalam perjalanan" 

Naeun tersenyum dan mengangguk 
"Kalau begitu ayo bertemu hyunseung oppa" 

Hyunseung tersenyum tipis saat hyuna berjalan ke arahnya bersama naeun 

"Hyunseung-ssi , selamat ulang tahun .. Aku harap kau akan panjang umur dan sehat selalu semoga tuhan selalu melindingimu" 

"Gomawo hyuna" 

"Kenapa memanggilnya seperti itu? Dia kan lebih tua darimu, panggil saja dia oppa" 

Hyunseung dan hyuna terkejut namun keduanya tak menunjukannya 

"Tapi.. " ujar hyuna 

"Tidak apa-apa .. Dia kan kakakku panggil saja dia oppa, tak apa kan? Agar terdengar lebih akrab saja"

Hyuna melirik hyunseung yang juga menatapnya seakan menunggu jawaban hyuna

"Baiklah..hyunseung .. Oppa" Gumam hyuna 

Entahlah hanya dengan hal sepele seperti itu hyunseung merasa sangat senang saat hyuna memanggilnya 'oppa' 

"Ne hyuna" jawab hyunseung singkat yang sebenarnya perasaannya begitu bahagia

"Eoh? Bora menelfon ! Sebentar ya aku tinggal dulu sepertinya dia kebingungan mencari jalan kemari"

"Tapi naeun.. " ucap hyuna saat naeun hendak meninggalkannya 

"Tak lama hyuna aku akan segera kembali , kalian mengobrol saja dulu" 

Setelah kepergian naeun hanya keheningan yang melanda dimalam yang dingin itu , keduanya memang benar-benar seperti bongkahan es bahkan mereka bisa bertahan cukup lama untuk tak saling bicara tak ada dari salah satunya yang berniat untuk membuka suara terlebih dahulu 

Hyuna yang saat itu hanya mengenakan kaos lengan panjang tipis dan celana jeans terlihat kedinginan bibirnya sedikit bergetar dan kedua tangannya memeluk dirinya sendiri mencoba menghangatkan tubuhnya 

Hyunseung yang duduk disamping hyuna menyadari itu , ia membuka mantel hangatnya lalu tiba-tiba saja memberikannya pada hyuna 

"Ne?" 

"Pakailah cuaca sangat dingin"

"Tidak apa-apa aku baik-baik saja oppa" 

"Tak apa pakailah" 

"Tapi.." 

Hyunseung berdiri dari duduknya lalu tanpa seizin hyuna ia memakaikan mantel tebalnya pada hyuna bukannya membuat hyuna menghangat tubuhnya malah terasa semakin membeku ia tak bisa mengatakan apa pun , dengan mudahnya jantung hyuna berdegup cepat dengan perlakuan tiba-tiba hyunseung 

"Maaf , tapi kau sepertinya memang lebih membutuhkannya" ucap hyunseung seolah mengerti keterkejutan hyuna

"Gomawo oppa"

Saat hyunseung hendak kembali duduk dikursinya tiba-tiba saja hyuna berteriak ketakutan 

"Kyaaa!! Kecoa !" Teriak hyuna dengan suara cemprengnya 

Karena rasa takunya yang sangat besar pada seekor kecoa yang menjijikan ia tiba-tiba saja melompat kearah hyunseung , karena hyunseung tak sempat menahan tubuhnya mereka pun malah terjatuh hingga membuat meja bundar itu ikut terjatuh pada tubuh mereka 

Kue ulang tahun yang tadinya terlihat begitu manis dan menarik kini sudah terjatuh menyedihkan pada tubuh keduanya tepatnya diwajah hyunseung minuman diatas meja pun tumpah mengenai tubuh mereka , semuanya menjadi berantakan saat naeun tiba bersama bora ia membulatkan kedua matanya dengan mulut yang menganga belum lagi melihat hyuna dan hyunseung yang muncul dari balik meja bundar itu keadaan keduanya sangat kacau dengan wajah tampan hyunseung yang sudah terpenuhi oleh cream kue ulang tahunnya sendiri , rambut hitam hyuna yang juga terkena cream dari kue itu belum lagi pakaiannya basah akibat minuman yang tumpah pada pakaiannya 

"Omo" gumam bora sedangkan naeun masih menatap keduanya tanpa berkedip, hyuna dan hyunseung saling melirik dan merasa bersalah pada naeun yang sudah menyiapkan semua ini

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Readers !! Makasi udh luangin bca ffku yg ga jrg ngelantur dan ga jls wkwk dan maaf krna smpe ada yg komen krg yadong ga rame , woaah maaf ffku bukan fokus sm 'yadongan' :( aku lebih fokus sama jalan crta dr bbrpa inspirasi entah drama or novel tp kalau pun ada yadongnya itu cma bonus :P whaha

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 9: Thor chapter ini brp kata si, kok berasa cepet banget, wkwk
-SBRPG
#2
ooo interesting!