Page 23

Backstreet with Idol

Hyuna yang tengah terlelap dipelukan hyunseung terbangun dengan sangat terkejut saat menyadari naeun sudah berdiri diambang pintu 

Hyunseung tak kalah terkejut tubuhnya yang polos dan hanya tertutup selimut tebal yang menutupi tubuh bagian bawahnya segera menarik selimut dan menutupi tubuh polos hyuna 


"Apa kalian ini sudah tidak waras ?!! Apa yang kalian lakukan ?!" Ucap halmeoni yang tiba-tiba muncul dibelakang naeun yang masih membeku ditempatnya 

 

Halmeoni dan naeun duduk disofa tak ada satu pun yang memulai pembicaraan , keduanya hanya diam tanpa saling menatap 

"Kenapa mereka belum juga keluar dari kamar" gerutu halmeoni 

Naeun masih tetap diam tanpa berkata apa pun hanya bisa menundukkan kepalanya 

"Oppa kenapa kita sampai melakukan itu !! Aku benar-benar tak mengerti kenapa kita bisa melakukannya !" Ucap hyuna frustasi 

"Hyuna tenanglah aku akan bertanggung jawab" 

"Tapi oppa ! Apa yang harus kujelaskan pada halmi?! Pada naeun ?! Aku sangat malu ! Mereka pasti sangat marah dan kecewa padaku khususnya halmi , halmi pasti sangat kecewa padaku aku telah membuatnya sedih kuliahku juga belum selesai !"

Hyunseung menarik hyuna yang masih berdiri dengan gelisah kedalam pelukannya 

"Aku juga bersalah tenanglah hyuna aku yang akan menyelesaikan semuanya, jangan menangis" 

Hyuna tetap menangis dalam pelukan hyunseung ia benar-benar merasa bodoh mengapa ia melakukan hal itu

"Apa kau menyesalinya ?" Tanya hyunseung 

Isakan hyuna terhenti mendengar pertanyaan hyunseung , ia mendongakan kepalanya menatap hyunseung sekilas lalu kembali menundukkan kepala dan menggeleng lemah 

"Kau tidak menyesalinya ?" Tanya hyunseung lagi 

"Tidak oppa" jawab hyuna lemah 

"Wae ?" 

"Aku tidak tau" 

Hyunseung memegang kedua pipi hyuna dan menghapus air matanya dengan kedua jempolnya 

"Kau mencintaiku kan?" 

Hyuna mengangguk lemah 

"Kau harus percaya padaku mulai saat ini , apa pun harus kita hadapi bersama" 

"Tapi oppa bagaimana jika aku hamil?" 

"Aku kan sudah bilang aku akan bertanggung jawab , aku pasti akan menikahimu" 

"Tapi oppa bagaimana dengan karirmu? Karirmu sedang sangat bagus" 

"Ani ani , jangan fikirkan itu .. Aku akan memikirkan semuanya dan membicarakannya dengan menejer hyung juga para member" 

Hyuna membulatkan kedua matanya lalu sedikit menjauh dari hyunseung 

"Apa ?! Oppa akan menceritakan ini pada teman-temanmu ?! Andwae !" 

"Hm ? Wae ?" 

"Oppa ! Bagaimana kau bisa masih bertanya ?! Kau ingin mempermalukanku ?! Mereka akan berfikir jika aku wanita murahan .. Tapi.. Kenyataannya... Aku.." 

Hyunseung tak mau hyuna melanjutkan ucapannya yang ia sendiri tau apa yang akan hyuna ucapkan , ia kembali menarik hyuna dan memeluknya dengan lembut 

"Andwae , hentikan jangan lanjutkan .. Kau bukan wanita seperti itu , aku adalah kekasihmu dan aku mencintaimu , aku akan meninggalkan semuanya dan hidup bersamamu"

"Mianhae oppa" gumam hyuna 

"Aniya.." 

"Kita temui halmeoni dan naeun sekarang?" Tanya hyunseung 

Hyuna mendongakan kepalanya 
"Oppa aku.. Aku takut"

Hyunseung menggenggam kedua tangan hyuna

"Sudah kukatakan percaya padaku" 

Hyuna akhirnya mengangguk dan mempererat genggaman tangannya lalu berjalan keluar bersama hyunseung tanpa melepas genggaman tangan mereka yang semakin erat

Sang nenek dan naeun menatap hyuna dan hyunseung yang berjalan ke arah mereka dengan berpegangan tangan 

"Kapan kalian akan menikah?" Pertanyaan halmi yang terang-terangan itu mengejutkan hyuna juga naeun namun tidak dengan hyunseung yang memang memiliki pemikiran yang sama 

"Secepatnya halmeoni" jawab hyunseung 

Halmi mendelikkan kedua matanya hatinya terasa marah dan kecewa atas apa yang telah hyunseung lakukan pada cucuk satu-satunya itu 

"Bagus .. Halmi ingin kalian secepetnya menikah sebelum hyuna mengandung,halmi tidak mau sampai penggemarmu itu menyakiti hyuna jika mereka tau kau sudah menghamilina sebelum menikahinya" 

"Ne halmi , jeosseonghamnida" 

 


🌙🌙🌙

 


"Apa ?!!! Kau gila ?!" Jintaek nampak begitu marah saat hyunseung mengatakan jika ia akan menikahi hyuna dalam waktu dekat ini 

"Tapi seung-ah kenapa tiba-tiba seperti ini ?" Tanya sang leader doojoon 

"Maafkan aku hyung .. Mungkin saat aku mengatakan alasannya kalian akan sangat kecewa padaku" 

"Ada apa ? Apa terjadi sesuatu? Seseorang menyakiti hyuna lagi?" Tanya yoseob 

"Tidak , tapi.. Aku.."

"Wae wae ?" Tanya member dengan raut penasaran mereka 

"Aku.." 

"Changkaman , aku tau apa yang akan kau ucapkan" ucap junhyung seketika para member menatapnya 

"Apa yang kau fikirkan sama dengan apa yang kufikirkan ?" Tanya gikwang pada junhyung 

"Ne aku rasa sama" 

Jintaek mulai mengerti arah pembicaraan para member ia semakin membulatkan kedua matanya 

"Apa ?! Jadi hyuna tengah hamil ?!" Ucap jintaek 

"Tidak hyung .. Maksudku belum"

"Yatuhan jang hyunseung ! Kenapa kau lakukan itu eoh?! Apa kau tidak berfikir ?! Bagaimana dengan karirmu ?! Masa depanmu ?! Nasib member lainnya juga agensi ?!" 

"Maafkan aku hyung.. Tolong bantu aku" 

"Ne jujur saja kami memang kecewa atas apa yang kau lakukan, tapi bagaimana lagi kan semuanya sudah terjadi , jangan takut kami akan membantumu mencari jalan keluarnya tapi.. Untuk menikah secara mendadak seperti ini .. Rasanya akan sulit , apa yang harus kita katakan pada ceo shin juga publik" ucap doojoon 

"Aishh jinjja ! Ini semua membuat kepalaku sakit !" Lenguh jintaek 


Masalah ini berlarut dan membuat member khususnya jintaek kalang kabut hingga saat yang sangat ditakutkan tiba , hyuna memberi kabar pada hyunseung jika ia hamil , hyunseung merasa sangat terkejut sekaligus senang hyuna tengah mengandung anaknya 

Sedangkan jintaek benar-benar dibuat pusing setelah mendengar berita itu akhirnya jintaek mengatakan yang sebenarnya pada ceo shin , tak terduga respon ceo shin sangat tenang 

"Aku sudah menduga ini akan terjadi" ucapnya dengan suara yang tenang pada jintaek didalam ruangan kerjanya 

"Lalu apa yang harus kami lakukan sekarang sajangnim ?" 

"Berusaha untuk menutupi ini dari publik" 

"Lalu bagaimana dengan jang hyunseung sajangnim ? Apakah hyunseung akan dikeluarkan dari group ?" 

"Tidak" 

Jintaek tertegun pria yang sudah berumur dengan tatapan tajamnya ini benar-benar tak bisa ditebak 

"Biarkan saja dia tetap bersama beast" 

"Tapi sajangnim.. Bagaimana jika sampai berita ini menyebar ? Apakah tidak akan berdampak pada beast ? Atau bahkan pada hyunseung sendiri , kasihan dia pasti akan sangat dihujat oleh netizen dalam maupun luar"

"Sudah kubilang untuk benar-benar menutup rapat semua ini , gadis itu harus dipindahkan keluar kota lebih bagus keluar negeri" 

Jintaek masih tetap dengan kening yang berkerut tak memahi rencana ceo shin 

"Karena bukan hyunseung yang harus disembunyikan melainkan gadis itu , publik sudah mengenalnya sebagai kekasih jang hyunseung dan kemana pun dia pergi pasti akan ada penggemar hyunseung yang mengikutinya atau mengenalnya , jika mereka melihat keadaan gadis itu tengah mengandung publik akan langsung beramsumsi jika anak itu adalah anak dari hyunseung , kau mengerti tugasmu sekarang?" 

"Ne sajangnim , saya mengerti" 

"Kalau begitu lakukan sekarang , temui gadis itu dan minta dia untuk pindah setidaknya menjauhi seoul tinggalah disebuah tempat yang kecil dan sepi sampai dia melahirkan" 

"Baik sajangnim, saya permisi" 

 


🌙🌙🌙

 


Hyuna berjalan cepat menuju mobil yang menunggunya dihalaman kampusnya , rasanya ia tak sabar untuk bertemu dengan prianya itu ia sangat ingin merindukan hyunseung karena sudah beberapa minggu ini mereka tak bertemu hyunseung begitu sibuk dengan jadwalnya bersama beast 

Hyunseung melihat hyuna yang berjalan dari sebrang mobilnya , wajah gadis itu masih tetap sama dengan senyum manis dan mata indahnya , ia semakin mendekat hyunseung tak bisa berhenti tersenyum rasanya ia benar-benar senang bisa bertemu dengan kekasihnya yang kini tengah mengandung anaknya 

"Oppa" 

Suara itu benar-benar sangat disukai hyunseung , hyunseung tersenyum tanpa mengatakan apa pun ia mengecup kening hyuna lalu menatapnya cukup lama 

"Oppa wae ?" Tanya hyuna heran 

"Bogoshipo hyuna" 

"Nado" 

"Jinjja?" 

"Eum" 

Lalu hyuna menyadari jika hyunseung menatap kearah perutnya yang masih rata, hyuna mengelus perutnya 

"Oppa .. " 

"Ne , aku tau kau sangat bahagia" 

"Mwo?" 

Hyunseung memegang sebelah tangan hyuna dengan erat 

"Karena aku sangat bahagia saat mengetahui didalam perutmu ada anakku" 

"Tapi oppa .. Bagaimana ini ? Jika janinnya sudah membesar semua orang akan mengetahuinya" 

"Tidak apa-apa , aku akan segera keluar dari agensiku dan menikahimu lagi pula aku yakin uangku cukup untuk memenuhi kebutuhan kita bahkan sepuluh tahun kedepan sepertinya masih cukup dan aku akan mencari pekerjaan lain" 

Hyuna tersenyum simpul 
"Oppa kau sungguh akan melakukan itu ?" 

"Tentu saja , kenapa masih bertanya ? Kau tak percaya padaku ? Percayalah.. Aku akan menepati janjiku , aku mencintaimu dan calon anak kita , ingat ini .. Jangan pernah tinggalkan aku apa pun yang terjadi nanti , oke ?" 

"Ne oppa" 

Hyunseung mengecup punggung tangan hyuna lalu melajukan mobilnya 

"Oppa kita akan pergi kemana ?" 

"Eum.. Tempat yang akan menjadi saksi kehidupan kita nanti" 

"Maksudmu ?" 

"Lihat saja nanti , kau sepertinya lelah tidurlah.." 

Cukup jauh perjalan mereka , hyuna terbangun saat hyunseung mengelus lembut kepalanya 

Hyuna melenguh kecil lalu meregangkan tubuhnya dan melirik kekiri kekanan 

"Apa kita sudah sampai oppa ?" 

"Kita sudah sampai sayang kajja"

"Apa ini gedung apartemen ?" Tanya hyuna 

"Benar" 

Mereka sampai disebuah kamar apartemen yang ternyata sudah hyunseung siapkan jauh-jauh hari 

"Oppa kenapa kita kemari ? Apa oppa akan menemui seseorang ?" 

"Tidak sayang , ini kejutan untukmu" 

Hyuna tetap berjalan disamping hyunseung yang terus menggenggam tangannya 

Hyunseung membuka pin apartemen itu , hyuna membulatkan kedua matanya melihat betapa luasnya apartemen itu bahkan hyunseung sudah membeli perabotan dan bahkan menatanya dengan sangat rapih dan hyuna menyukainya 

"Oppa.. Aprtemen siapa ini? Bagus sekali"

"Apartemen kita" 

"Ne ?" 

Hyunseung memegang kedua pipi hyuna 

"Sekarang ini adalah apartemen kita berdua dan anak kita" 

"Oppa.. Kau sudah menyiapkan semua ini ?" 

"Ne , aku harus bersiap untuk semuanya kan ? Aku tak ingin mengecewakanmu dan anak kita" 

Hyuna merasa sangat tersentuh ia memeluk hyunseung dengan kedua mata yang berkaca-kaca 

"Saranghae hyuna" 

"Nado" 

"Kajja , masuklah dan lihat-lihat apa kau menyukainya ? Katakan saja jika ada yang tidak kau suka biar kita menggantinya" 

"Aniya ini sangat sempurna oppa , seakan kau mengetahui seleraku dan warna kesukaanku, bagaimana kau tau semua ini?"

"Melihat kamarmu , aku bisa tau apa yang kau sukai dari dekorasi kamarmu , para member juga membantuku menyusun semuanya

"Gomawo oppa,aigoo mereka pasti sangat bekerja keras , aku sangat bahagia" 

Hyunseung menarik dagu hyuna lalu mengecup bibirnya lembut dan cukup lama hyuna pun membalas ciumannya 

"Jangan pernah tinggalkan aku hyuna , jangan pernah menjauh dariku" 

"Ne oppa aku tak akan pernah meninggalkanmu , kau ayah dari anakku" 

Kedua pipi hyunseung seketika memerah padam mendengar kata-kata itu dia adalab 'ayah' dari bayi yang hyuna kandung , rasanya ia benar-benar bahagia dan tersentuh 

Hyunseung membawa hyuna masuk kedalam kamar yang sudah ia siapkan bahkan terukir nama hyuna dengan kepingan kelopak bunga berwarna merah diatas ranjangnya 

"Oppa apa ini .." Hyuna tertawa ringan namun hatinya sangat tersentuh 

"Kau menyukainya ?" 

"Ne!" 

Hyunseung kembali memeluk hyuna dan mengecup bibirnya dengan panas 

 


🌙🌙🌙

 


Hyuna tengah berada dirumahnya tengah membantu sang nenek menyiapkan sarapan pagi 

"Sudahlah kau duduk saja kau tidak boleh kelelahan" 

"Aniyoo.. Aku ingin melakukan sesuatu lagi pula kandunganku masih sangat kecil bahkan belum terlihat sama sekali" 

Tiba-tiba halmi menatap hyuna yang berdiri disampingnya 

"Ada apa halmi ?" 

"Aniya , halmi hanya merasa bahagia cucukku sudah mengandung tak lama lagi halmi akan memiliki seorang cicit" 

Hyuna tersenyum canggung 
"Mianhae" 

"Untuk apa?" 

"Apa halmi benar-benar bahagia ? Karena bagaimana pun juga.. Aku sudah melakukan kesalahan besar" 

Halmi menarik hyuna kedalam pelukan hangatnya lalu kembali menatapnya 

"Hyuna cucukku , semuanya sudah terjadi tak ada yang perlu dipermasalahkan lagi , sekarang kau sudah mengandung dan jagalah bayimu dengan baik jangan menyesalinya , dia tidak tau apa pun kau harus menyayanginya dengan sepenuh hatimu" 

"Tentu halmi , aku sangat menyayanginya walaupun aku belum melihatnya tapi rasanya aku begitu menyayanginya , aku tak sabar untuk bertemu dengannya" 

"Baguslah nak.. Halmi akan selalu menjagamu dan anakmu , yasudah sekarang duduklah ini hanya sedikit lagi biar halmi yang selesaikan dan jangan membantah" 

Hyuna tersenyum tipis 
"Keure"

Saat mereka tengah menyantap makan malam mereka terdengar suara bell rumah 

"Biar aku yang bukakan pintunya" ucap hyuna 

"Oh? Naeun ? Bora ?" Hyuna memeluk naeun dan bora dengan erat dan keduanya pun membalasnya erat 

"Hyuna bagaimana keadaanmu ?"tanya naeun 

"Aku sangat baik , masuklah" 

"Naya perutmu belum membuncit, aku fikir sekarang aku akan melihat dirimu membengkak" ledek bora 

Hyuna membulatkan mulutnya 
"Aishh.. Kau sangat ingin melihatku gemuk ?" 

Bora tersenyum lebar dengan menaik turunkan kedua alisnya 

"Tentu saja , kapan lagi melihatmu gemuk" 

"Cih.. Keure , harapanmu itu pasti akan terkabul beberapa bulan lagi!" 

Bora tersenyum dengan mengedip-ngedipkan matanya berkali-kali 

Halmi mengajak mereka untuk makan bersama dan mereka harus segera pergi kekampus 

Namun tiba-tiba saja seseorang tiba 
"Kalian mengundang seseorang ?" Tanya hyuna 

"Ani , kami hanya datang berdua saja" jawab bora 

"Kalau begitu biar kulihat" ucap hyuna 

"Maaf kalian siapa ?" Tanya hyuna melihat dua orang pria bertubuh tegap dan tinggi juga memakai jas rapih 

"Anda kim hyuna ?" 

"Ne , maaf kalian ini siapa ?" 

"Mari ikut kami" 

Hyuna mengernyit
"Tunggu , kalian ini siapa ? Dan kenapa aku harus ikut dengan kalian ?" 

"Kami hanya ditugaskan untuk membawamu secepatnya nona , silahkan ikut saja dengan kami karena bos kami sudah menunggu didalam mobil"

"Boss kalian ? Siapa ?" 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Readers !! Makasi udh luangin bca ffku yg ga jrg ngelantur dan ga jls wkwk dan maaf krna smpe ada yg komen krg yadong ga rame , woaah maaf ffku bukan fokus sm 'yadongan' :( aku lebih fokus sama jalan crta dr bbrpa inspirasi entah drama or novel tp kalau pun ada yadongnya itu cma bonus :P whaha

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 9: Thor chapter ini brp kata si, kok berasa cepet banget, wkwk
-SBRPG
#2
ooo interesting!