Page 21

Backstreet with Idol

Hyunseung dan beast tengah melakukan fansign dimana mereka juga bisa berinteraksi langsung dengan para penggemar mereka bahkan penggemar bisa menanyakan hal apa pun yang ingin mereka tanyakan 

"Jang hyunseung!" Panggil salah seorang penggemar 

"Nee?" 

"Apa kau benar menjalin hubungan dengan kim hyuna-ssi ?" 

Para member menatap ke arah hyunseung lalu mencoba untuk terlihat tak mengetaui apa pun , hyunseung pun hanya tersenyum tipis menanggapinya dengan tenang 

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Tentu saja aku adalah milik kalian" jawaban hyunseung membuat para penggemar histeris 

"Dasar pria murahan" ledek junhyung yang langsung mengundang gelak tawa para penggemar , member yang mengetahui jika hyuna pernah mengatakan hal itu pada hyunseung pun ikut tertawa 

"Jang hyunseung! Kami perhatikan sekarang kau selalu mengenakan sweater merah muda juga sepatu merah muda semuanya merah muda apa karena kim hyuna menyukai merah muda ? Sebelumnya kau tak menyukai warna itu" 

Para member ikut tertawa geli karena mereka menyadari hal itu , semenjak hyunseung mengenal hyuna semua dalam dirinya terlihat berbeda bahkan hyunseung yang tak pernah menyukai warna merah muda berubah menjadi begitu menyukainya , tak hanya pakaian dan ponselnya namun ia merubah ranjang kamarnya menjadi  merah muda sungguh menggelikan

"Jang hyunseung oppa ! Apakah gelang yang dipakai gadis itu pemberianmu ? Jadi benar kalian sudah resmi berpacaran?! Aku mendukung apa pun keputusanmu!"

"Benar! Karena yang kami dengar ternyata gadis itu gadis yang baik , kami telah salah menilainya"  

Hyunseung tak menjawab dan hanya tersenyum simpul hatinya merasa sedih mengingat hubungannya sedang tak baik dengan hyuna disaat para penggemarnya mulai menerima hyuna 


Aku merindukanmu hyuna, aku merindukan segala tentangmu 


Hyuna terkejut saat joy mematikan ponsel naeun , tanpa menunggu lagi hyuna segera turun dari mobilnya dan hendak masuk namun ada seorang penjaga yang menahan hyuna untuk masuk 

"Biarkan aku masuk temanku dalam bahaya didalam sana !" 

"Apa yang anda bicarakan nona ? Majikan kami tak ingin ada yang mengganggunya hari ini jadi maaf kau tidak bisa masuk"

"Dengarkan aku ! Majikanmu itu tidak waras ! Kalian harus membiarkan aku masuk !" 

"Maaf nona kami tidak bisa silahkan pergi" 

"Baiklah ! Kalian akan menyesalinya !" 


Hyuna kembali masuk kedalam mobilnya dan mencoba menghubungi hyunseung , hyunseung merasa ponselnya bergetar didalam saku celananya namun ia tak bisa mengangkatnya karena acaranya belum selesai 


"Oppa !! Angkat telfonnya !!" Gerutu hyuna 


"Kenapa kau mematikan panggilannya joy ?" Tanya naeun 

Joy tak memberikan ponsel naeun kembali pada pemiliknya lalu kembali duduk dikursinya 

"Bukan aku yang mematikannya , tapi hyuna" 

"Benarkah ?? Tapi kenapa ya ? Ah iya jangan-jangan hyuna sudah sampai, dia bilang akan kemari tak apa kan ?" 

Joy mengernyit 
"Jadi hyuna kemari ?" 

Naeun mengangguk 

"Kalau begitu biarkan dia masuk" 

"Ponselku ?" Ucap naeun 

"Tidak apa-apa simpan saja disini" joy meletakan ponsel naeun diatas meja kecil disampingnya 

"Baiklah sebentar ya" 

Saat naeun hendak berjalan ke arah pintu tiba-tiba ia seperti mendengar suara seorang wanita yang menjerit namun tertahan seperti mulutnya tertutup 

Naeun mencoba mencari asal suara itu namun tiba-tiba saja seseorang menendang kakinya dari belakang hingga naeun terjatuh 

"Ah !! Joy ?! Apa yang kau lakukan ?!!" 

Dengan kasarnya joy menarik naeun dengan paksa menuju suatu kamar yang berada di bawah tangga dimana suara seseorang yang sedari tadi berteriak terdengar 

"Bora ?!!!" Naeun sangat terkejut melihat bora dalam keadaan meringkuk mulutnya dibekam oleh kain kedua kaki diikat dan tangan terikat kebelakang 

Joy mendorong naeun dengan sangat kasar hingga ia terdorong kedalam ruangan hanya hanya memiliki lampu kecil yang remang itu keadaan disana pun sangat lembab 

"Joy ! Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?!" Tanya naeun 

"Aku ? Aku memang seperti ini dari dulu , tapi karena kalian terlalu bodoh hingga dengan mudahnya kalian mempercayaiku" 

"Apa yang kau bicarakan joy ?! Kenapa kau seperti ini?!" 

Joy masih berdiri diambang pintu dengan tatapan dinginnya 

"Karena aku menginginkan kakamu, aku tak akan membiarkan satu pun wanita mendekatinya apalagi memilikinya" 

"Apa ?!!! Jadi kau.. Kau sasaeng itu ?!!" 

Joy menyunggingkan ujung bibirnya tanpa mengatakan apa pun 

"Keterlaluan !! Jadi selama ini kau menipu kami !!" 

"Menginaplah disini sampai kalian membusuk , aku pastikan teman kalian itu akan menanggung akibatnya" 

"Apa maksudmu ?! Kau akan menyakiti hyuna ?!" 

"Kau cukup cerdas , tapi terlalu lugu untuk menyadari jika dunia ini berbahaya , nikmati saja tempat ini karena kau akan selamanya tinggal disini mulai saat ini" joy segera menutup pintu dan menguncinya 

"Apa ?! Yah !!! Buka pintunya !!!" 

Mendengar sura bora yang terus merintih naeun segera membantu bora melepas ikatannya , naeun segera membantu tubuh bora yang terlihat begitu lemah dan berkeringat 

Setelah terlepas dari ikatan bora langsung memeluk naeun dengan erat naeun bisa merasakan tubuh bora yang bergetar hebat 

"Bora jadi selama ini kau disekap oleh joy ?" 

Bora hanya menangis dalam pelukan naeun dan menganggukkan kepalanya 

"Yatuhan aku tak menyangka joy akan melakukan semua ini , dia sangat jahat dia seperti seorang psikopat !" 

"Joy memiliki banyak anak buah maka dari itu walaupun sudah ada yang tertangkap masih tetap ada yang meneror hyuna" 

"Astaga ! Dia benar-benar tidak punya hati!"

"Naeun.. Aku sudah tak bisa bertahan"

"Bora ? Kau kenapa ? Apa kau sakit ??? Astaga tubuhmu sangat panas ! Bertahanlah" 

Naeun terkejut ia lupa jika ponselnya tak bersamanya joy menyimpannya

"Yatuhan !!! Kenapa aku sebodoh ini ?!!! Apa yang harus kulakukan , bora bertahanlah semoga hyuna bisa menyelamatkan kita" 

"Aku tidak kuat naeun.. Tubuhku lemas sekali" 

"Kumohon bertahanlah.." Naeun memeluk erat tubuh bora 


Hyuna yang masih berada didalam mobilnya melihat penjaga rumah itu menghampiri mobil hyuna 

"Ada apa ?" Tanya hyuna dengan membuka kaca mobilnya 

"Silahkan anda boleh masuk" 

Hyuna mengerutkan keningnya entah mengapa ia merasa ada hal yang aneh 

"Baiklah, terimakasih"

Hyuna masuk kedalam halaman rumah itu dengan mobilnya , ia mulai berjalan memasuki rumah besar itu pintunya tak terkunci dan terlihat rumah besar itu seperti tak berpenghuni 

"Joy ?? Naeun ?" Panggil hyuna 


Kenapa sepi sekali ? Dimana mereka ?


Karena memiliki insting yang sangat kuat hyuna merasa ada seseorang yang berjalan ke arahnya dengan cepat hyuna membalikkan tubuhnya dan benar saja joy sudah berjalan ke arahnya 

"Joy ! Dimana naeun ?" 

"Dia ? Dia baik-baik saja" jawab joy dengan santainya dan tak lupa senyum khasnya seolah tak terjadi apa pun 

Sedangkan hyuna masih menyimpan rasa curiga juga kewaspadaan yang tinggi pada joy 

"Aku kemari untuk menemui naeun , dimana dia ?" 

"Kau ingin bertemu dengannya ?" 

"Cepat dimana dia ?" 

"Kenapa kau terlihat begitu buru-buru ? Kau kan baru saja datang dirumahku apa kau tak mau berkeliling sebentar ?" 

"Tidak perlu aku sedang buru-buru dan aku kemari untuk menjemput naeun, naeun ?? Kau dimana ??" Ucap hyuna 

Hyuna yang membelakangi joy merasa jika joy berjalan kearahnya , perasaannya tak enak dan merasa terancam tanpa tau apa yang akan terjadi hyuna langsung menghindar dan benar saja joy hendak menusuk hyuna dengan pisau tajamnya 

Hyuna membulatkan matanya 
"Joy ?! Kau ingin membunuhku?!" 

"Eung? Tidak" jawabnya dengan raut tak berdosa 

"Lalu untuk apa pisau itu ?!"

"Untuk.. Bermain denganmu"

Hyuna segera menghindar saat tiba-tiba joy kembali berlari ke arahnya dan hendak menusuk hyuna 

Hyuna mencoba berlari keluar rumah namun ia kalah cepat tiba-tiba saja pintu itu tertutup dengan sendirinya karena joy memiliki sebuah remot yang dapat mengontrol seluruh rumah itu 

Hyuna kembali menghindar saat joy kembali berlari ke arahnya 

"Kemari kau wanita murahan !!" Ucap joy 

Hyuna tetap berusaha menyelamatkan dirinya ia terus berlari kemana pun , tak ada pilihan ia menaiki tangga walaupun ia sendiri tak tau kedua kakinya itu akan membawanya kemana dirumah sebesar ini , hyuna tak menyangka dibalik wajah lugu joy ia bisa berlari begitu cepat dan ekspresi wajahnya begitu menyeramkan 

Kening hyuna mulai berkeringat kakinya tak berhenti berlari ia terus berusaha menghindar dari joy namun ia kalah cepat joy berhasil menangkapnya 

"Yakk !!!! Lepaskan aku !!" Teriak hyuna 

"Kau tak bisa lari lagi kim hyuna , sekarang waktunya ucapkan selamat tinggal pada dunia" 

Karena posisi joy yang menangkap hyuna dari belakang dengan kuatnya hyuna memukul wajah joy dengan kepalanya hingga joy mengeluarkan darah segar dari hidungnya dan akhirnya usahanya tak sia-sia ia terlepas dari dekapan jahat joy 

Hyuna mengambil alih pisau yang terjatuh dari tangan joy yang tengah meringis kesakitan 

"Sekarang aku yang akan menghabisimu joy!" 

Joy hanya tertawa meremehkan lalu berjalan ke arah hyuna seakan tak takut dengan pisau tajam yang hyuna arahkan padanya 

"Kau ? Akan menghabisiku ? Kau tak ahli dalam hal itu , kau tak akan bisa membunuhku, aku benarkan?" 

"Kau salah ! Aku bisa melakukannya aku bisa membunuhmu sekarang juga !" 

"Jinjja ? Kalau begitu lakukanlah, bunuh aku dengan pisau itu" 

Joy semakin mendekat sedangkan hyuna terus melangkah mundur hingga tubuhnya menyentuh sebuah meja 

"Kau tak bisa menghindar lagi hyuna , sekarang biarkan aku yang memimpin" dengan gerakan cepat joy mengambil alih pisau dari tangan hyuna dan mendorong tubuh hyuna hingga tergeletak diatas meja itu

"Kau ingin aku melakukan apa ? Apa kau ingin aku melepaskan kedua bola matamu terlebih dahulu .. Atau merobek telingamu ? Atau... Langsung saja ku ambil jantungmu dengan kedua tanganku?" Lalu joy tertawa diakhir kalimatnya merasa puas saat melihat raut ketakutan hyuna 

Hyuna merasa tak bisa tinggal diam ia terkejut saat joy kembali mengarahkan pisau itu pada hyuna , dengan kedua tangannya yang bebas ia menahan tangan joy yang hendak menusukan pisaunya didada hyuna 

Dengan sekuat tenaga hyuna berusaha menahannya walaupun tenaga joy terasa begitu lebih besar 

"Kurang ajar !!!!" Ucap joy sambil terus berusaha menusukan pisaunya didada hyuna 

 

Hyunseung baru saja selesai dengan fansignnya ia segera memeriksa ponselnya , senyuman terukir di wajahnya saat melihat hyuna yang menghubunginya , dengan gesit ia kembali mencoba menghubungi hyuna namun hyuna tak mengangkatnya 

"Kenapa dia tak mengangkatnya ? Apa dia marah karena aku tak mengangkat panggilannya ?" Gumamnya 

Lalu tiba-tiba saja solar menghubunginya , awalnya hyunseung tak mau mengangkatnya karena teringat pada cerita naeun yang mengatakan jika solarlah yang menyebabkan hyuna ingin berpisah dengannya juga skandal yang tiba-tiba tersebar yang mengatakan jika solar dan hyunseung menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih 

Dengan malasnya hyunseung mengangkat panggilan solar 

"Apa ?!" 

Para member terkejut mendengar suara hyunseung yang tiba-tiba meninggi dan terlihat cemas 

"Seung-ah waeyo?" Tanya doojoon 

"Hyung hyuna dalam bahaya , aku harus segera pergi!" 

"Memangnya ada apa lagi?" Tanya jintaek 

"Yang jelas hyuna dalam bahaya ! Hyung maaf aku harus pergi sekarang !" 

"Tapi seung-ah satu jam lagi kalian harus.." 

"Hyung !! Hyuna dalam bahaya ! Nyawanya terancam ! Aku harus pergi sekarang !!" 

Para member juga staff didalam ruangan itu begitu terkejut dengan suara hyunseung yang meninggi juga wajahnya merah padam 

"Baiklah.. Akan kutemani" 

"Tidak perlu hyung aku akan pergi sendiri" 

"Tidak seung.. Kami akan ikut bersamamu" ujar junhyung

"Apa boleh hyung kami ikut menemani hyunseung ?" Tanya gikwang 

Jintaek membuang nafasnya panjang 
"Yasudah pergilah aku akan mengatur semuanya tapi kalian tak bisa pergi semua beberapa dari kalian harus tetap disini"

"Baiklah aku akan tetap disini" ucap doojoon 

"Junhyung , dongwoon , kalian bisa menemani hyunseung" ucap jintaek 

Mereka pun segera mungkin pergi menemui solar yang sudah menunggunya didepan gedung dengan mobilnya , hyunseung mengambil alih kemudi dengan solar yang menunjukkan alamat joy

 


🌾Flashback


Solar berdecih saat joy mengancamnya untuk bekerja sama dengannya menjauhkan hyuna dari hyunseung 

"Kau harus tetap bekerja sama denganku, karena aku tak pernah main-main dengan ucapanku" 

"Baiklah ! Lalu apa yang harus kulakukan eoh?! Kau sangat membuatku kesal" 

Joy menyunggingkan ujung bibirnya lalu memberikan alamat rumahnya pada joy 

"Temui aku , datang ke alamat ini dan aku akan beritahu padamu apa yang harus kau lakukan, ingat.. Jika kau tak datang aku akan bocorkan pada publik jika kau wanita yang merusak hubungan orang hanya demi karirmu, kau akan sangat merugi tidak hanya kau.. Mungkin kau akan ditendang oleh agensimu karena agensimu juga pasti akan merugi besar"

"Kau ini !! Issh yak !! Yasudah aku pasti akan datang !!"


Setelah menemui joy solar masuk kedalam mobil , para member juga menejer bertanya apa yang dibicarakan wanita itu solar hanya mengatakan jika joy adalah teman lamanya dan tak ada hal penting yang dibicarakan namun selama perjalanan fikirannya tak tenang ia terus memikirkan ucapan joy 

Disisi lain ia tak mau terus menyakiti perasaan hyunseung yang juga dapat merusak pertemanannya juga ia tak tega melukai perasaan hyuna yang ia fikir adalah gadis yang begitu baik


Aku rasa wanita itu sangat jahat dan licik , aku yakin dia benar-benar serius dengan ucapannya , tapi.. Aku tak mau membuat hyunseung membenciku , bagaimana ini


Malam harinya solar baru saja menyelesaikan jadwalnya bersama para member ia baru saja selesai membersihkan dirinya dengan rambut yang masih setengah basah ia mendengar ponselnya berdering 

 


*


"Yoboseo ?" 

"Kenapa kau tak datang?"

Solar mengernyit 

"Maaf kau ini siapa ?" 

"Aku akan pastikan jika kau masih tak datang aku akan melancarkan ancamanku" 

Solar membulatkan kedua matanya kala menyadari siapa seseorang disebrang sana 

"Kau.. Wanita itu ?" 

"Temui aku besok , jika tidak aku akan membunuh gadis ini" 

"Tunggu, siapa yang kau maksud ?!" 

"Kau tau siapa yang kumaksud" 


*Flip

 

Solar terkejut ia mulai resah dan terus berfikir siapa yang dimaksud wanita itu 

Cukup lama ia berfikir dan mondar-mandir didalam kamarnya akhirnya ia teringat pada seseorang dan ia yakin pasti dialah yang dimaksud joy 

"Kim hyuna ! Benar ! Pasti dia yang dimaksud ! Yatuhan bagaimana ini? Apa aku laporkan saja pada polisi ? Tapi.. Tidak , jika aku melaporkannya ke polisi urusannya bisa sangat panjang juga publik bisa mengetahuinya , masalahnya akan semakin rumit"

Solar menelan salivanya dengan susah payah dan membuang nafasnya panjang 

"Baiklah tak ada pilihan lain sebaiknya aku mengatakan yang sejujurnya pada hyunseung , benar!" 

 


🌾Flashcback end 

 


Hyuna sudah merasa tak tahan lagi tenaganya terasa terkuras habis joy benar-benar seperti kesetanan mencoba menusukkan pisau tajam itu pada hyuna 

Dengan sekuat tenaga hyuna mencoba mendorong joy , ia berhasil namun pisau itu pun berhasil merobek kaus putih yang hyuna kenakan bahkan sedikit melukai bagian perutnya hingga sedikit terluka panjang dan perlahan mengeluarkan cairan merah

Hyuna bersyukur dirinya masih selamat walaupun pisau itu telah melukai lapisan kulitnya, tanpa memperdulikan rasa perih pada lukanya hyuna mengambil pas bunga yang berada diatas meja ia hendak melemparkannya ke arah joy yang masih terkapar namun usahanya gagal dengan cepat joy menghindar 

Joy benar-benar terlihat seperti kesetanan tatapannya seperti singa lapar nafasnya menggebu cepat hyuna membali berlari namun sayangnya karena perutnya yang mulai semakin terasa nyeri joy kembali berhasil menangkapnya dan mengarahkan pisau itu tepat di leher hyuna 

Hyuna tetap mencoba untuk memberontak hingga tiba-tiba saja terdengar suara seorang pria yang tak asing bagi mereka 


"Hyuna?! Lepaskan dia !!" 

"Jang hyunseung ??" Ucap joy bukan melepas joy malah semakin menahan kedua tangan hyuna kebelakang dengan kuat dan pisau yang masih berada di leher hyuna 

"Oppa.." Lirih hyuna 

Dongwoon membulatkan kedua matanya melihat kaus putih hyuna yang sudah berlumur bercak darah dibagian perutnya 

"Astaga hyung hyuna noona terluka ! Yah ! Lepaskan hyuna noona !!" 

"Diam ! Pergi dari sini ! Kalian semua pergi !! Jika tidak aku akan membunuhnya !" Ucap joy 

Hyunseung dongwoon juga solar tercengang mereka benar-benar panik dan terkejut 

"Baiklah baik.. Tolong jangan sakiti dia , katakan apa yang kau inginkan?" Ucap hyunseung dengan hati-hati 

Tiba-tiba saja joy menangis dan tatapannya tetap terpaku pada hyunseung 

"Aku sangat mencintaimu jang hyunseung!" 

"Mwo ?" 

"Oh ! Aku mencintaimu ! Aku tak mau melihatmu bersama wanita mana pun !! Kau tak boleh mencintai wanita mana pun !! Siapa pun wanita itu aku akan menghabisinya !" 

"Kau tidak bisa seperti ini ! Hyunseung mencintai hyuna kau harus merelakannya !" Ucap solar 

"Diam !!!" Joy semakin menguatkan menahan kedua tangan hyuna membuat mereka semakin terkejut dan panik 

"Baiklah baik ! Katakan apa yang kau inginkan dan aku akan mengabulkannya asal kau lepaskan hyuna" ucap hyunseung 

"Benarkah? Kau.. Kau akan mengabulkannya ?" 

"Ne , tapi cepat lepaskan hyuna" 

Perlahan pegangan joy melemah dan membiarkan hyuna tergeletak dilantai dengan meringis pada perutnya 

"Hyuna !" Hyunseung berlari kearah hyuna namun joy kembali menyodorkan pisanya kearah hyuna 

"Jangan mendekatinya ! Jangan menyentuhnya walau sehelai rambut pun !!!" 

"Tapi hyuna dia .." 

"Aku bilang diam disitu !! Jika tidak aku benar-benar akan membunuhnya !!"

Junhyung yang sedari tadi diam dan mencoba terlihat tenang melirik hyunseung seakan tengah merencanakan sesuatu 

Perlahan dengan sangat hati-hati junhyung mengambil sebuah patung hiasan kecil berbentuk telur yang terbuat dari bahan keramik yang berada diatas meja disampingnya 

Hyunseung menerima insting junhyung ia mengerti ia menyiapkan dirinya , segera hyunseung berlari ke arah hyuna saat joy hendak memberontak dengan cepat junhyung melemparkan hiasan berentul telur itu tepat pada kening joy membuat joy terpental dan meringis kesakitan dengan kening yang mulai mengeluarkan darah karena percikam keramik itu 

Hyunseung membawa hyuna menjauh dari joy yang masih meringis sedangkan dongwoon dan junhyung segera menahan tubuh joy dengan sangat kasar karena joy yang terus memberontak seakan tak peduli jika joy adalah seorang wanita 

Solar tak punya pilihan lain ia harus menghubungi polisi dan meminta polisi datang dengan tak membuat keramaian yang mengundang perhatian publik 

"Hyuna ??! Hyuna !" Hyunseung mencoba menyadarkan hyuna yang perlahan mulai kehilangan kesadarannya 

"Na..eun, bora.."ucap hyuna tercekat 

"Apa ? Apa yang kau katakan hyuna ?" 

"Naeun dan bora ,Mereka.. Disini.." Ucap hyuna dengan susah payah

"apa ?! mereka ada dirumah ini?!"

Hyuna mengangguk lemah lalu tak sadarkan diri 

"Hyuna ??!! Hyuna sadarlah !!" Hyunseung benar-benar panik dan khawatir ia segera meminta solar menghubungi ambulance 

"Kalian cari dimana bora dan naeun aku akan mengatasi dia"ucap junhyung 

"Ne hyung" 

Dongwoon mencari keberadaan bora juga neun , mereka cukup kesulitan karena rumah itu terlalu luas dan banyak pintunya

Naeun tetap memeluk tubuh bora sejak pertama ia memasuki ruangan itu ia belum sekalipun melepas pelukannya dari bora yang tetap berusaha tersadar walaupun tubuhnya sudah bergetar hebat 

"Bora bertahanlah.. Aku sangat cemas pada hyuna apa dia baik-baik saja atau.. Yatuhan ! Selamatkan hyuna !! Dan tolong bebaskan kami dari sini" 

"Bora bertahanlah... Percaya padaku kita pasti akan segera keluar dari tempat ini"

Bora hanya mengangguk lemah 

Naeun membulatkan kedua matanya mendengar seseorang memanggil namanya 

"Naeun-ssi ?? Bora-ssi ? Kalian dimana?" Panggil dongwoon dan solar 

"Kami disini !!!! Dibawah tangga !! Tolong kami !!" Teriak naeun 

"Kau mendengar itu ?" Ucap solar 

"Ne noona aku mendengarnya ! Kajja ! Sepertinya mereka disana" 

Dibawah anak tangga itu terdapat tiga pintu dan semuanya terkunci 

"Naeun?? Kau dimana ??" Ucap dongwoon 

"Dongwoon oppa ???? Oppa aku disini !!!!" 

"Dia disana !" Dongwoon mencoba membuka pintunya dengan mendobraknya namun tubuhnya yang besar itu tetap tak bisa membuka pintunya 

"Astaga terbuat dari apa pintu ini!!" Gerutu dongwoon 

"Ayo coba sekali lagi !!" Ucap solar 

Dongwoon menarik nafasnya panjang lalu mengumpulkan seluruh tenaganya dan akhirnya berhasil .. Pintu itu terbuka 

"Dongwoon oppa !!" Ucap naeun 

"Naeun ?! Yatuhan kau baik-baik saja ?!" Dongwoon segera memeluk naeun dengan erat begitu pun naeun 

"Oppa cepat kita harus membawanya kerumah sakit !" 

"Ambulance dalam perjalanan kemari ayo kita bawa dia keluar" ujar solar 

Ambulance tiba bersamaan dengan beberapa orang polisi , polisi menahan joy juga para penjaga yang selama ini menjaga rumah walaupun sebenarnya selama ini mereka tak mengetahui jika selama ini nyonya mereka adalah seorang sasaeng yang berbahaya 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Readers !! Makasi udh luangin bca ffku yg ga jrg ngelantur dan ga jls wkwk dan maaf krna smpe ada yg komen krg yadong ga rame , woaah maaf ffku bukan fokus sm 'yadongan' :( aku lebih fokus sama jalan crta dr bbrpa inspirasi entah drama or novel tp kalau pun ada yadongnya itu cma bonus :P whaha

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 9: Thor chapter ini brp kata si, kok berasa cepet banget, wkwk
-SBRPG
#2
ooo interesting!