Page 24

Backstreet with Idol

Hyunseung tengah disibukan dengan syuting untuk salah satu produk ternama bersama member lainnya hingga saat break ia melihat ponselnya dimana naeun menghubunginya berkali-kali 

Hyunseung sangat terkejut sekaligus marah saat mengetahui jika ceo shin mengirim hyuna bersama neneknya ke London dan dimana ia yakin jika tak ada banyak orang yang mengetahui hyuna 

Hyunseung segera menghubungi hyuna namun ponselnya tak dapat dihubungi 

"Seung-ah ada apa ?" Tanya gikwang 

"Ceo shin mengirim hyuna ke london tanpa memberitahuku ! Dan sekarang aku tak bisa menghubungi hyuna ! Aku harus mencarinya !" 

"Tapi Seung-ah , Kita sedang syuting kau tak bisa meninggalkannya begitu saja" 

"Gikwang benar kau harus bersikap profesional hyunseung" ucap jintaek 

Hyunseung menatap tajam dan penuh curiga pada jintaek sambil berjalan mendekatinya gikwang yang merasa akan terjadi sesuatu berjaga memegangi lengan hyunseung 

"Katakan , kau pasti mengetahui semua ini kan hyung?" Tanya hyunseung pada jintaek 

"Apa yang kau bicarakan ?" 

"Jangan bertingkah seakan kau tak mengetahuinya hyung !! Aku yakin kau pasti tau kan jika mereka akan mengirim hyuna pergi menjauh dari korea ?! Kenapa kau tidak memberitahuku hyung ?!"

Suara hyunseung yang meninggi membuat para member juga kru disana menatap kearah hyunseung 

"Hyunseung tenangkan dirimu" ucap gikwang 

"Tidak bisa ! Mereka mencoba menjauhkanku dengan hyuna aku tak akan membiarkannya aku harus mencari hyuna!" 

Hyunseung segera menghampiri sutradara karena scene-nya sudah selesai ia diperbolehkan untuk pergi 

"Tapi hyunseung ! Kau tak bisa pergi sendiri ! Lagi pula kau akan pergi kemana eoh?!" Tanya jintaek 

"Aku tidak peduli aku akan mencari hyuna !" 

"Hyuna sudah berangkat sejam yang lalu bersama neneknya ke london" ucapan jintaek membuat langkah hyunseung terhenti lalu kembali membalikkan tubuhnya berlari ke arah jintaek 

"Apa kau bilang ?! Jadi benar kau mengetahui semua ini hyung ?!" 

"Mianhae hyunseung aku terpaksa aku lakukan semua ini untuk melindungimu" 

"Melindungiku ?! Dengan cara memisahkanku dengan calon istriku dan anakku ?! Lebih baik aku kehilangan semua ini dari pada aku harus kehilangan calon istriku dan anakku ! Aku sangat kecewa padamu hyung !" 

Tanpa bicara lagi hyunseung berlari cepat menuju mobilnya menuju bandara berharap hyuna masih berada disana , hyunseung mencari informasi keberangkatan korea-london namun ternyata terjadi delay penerbangan terpaksa diundur karena cuaca yang tak memungkinkan 

Hyunseung merasa masih ada harapan ia yakin jika hyuna masih berada disana , ia kembali mencoba menghubungi hyuna namun tak bisa akhirnya ia menghubungi naeun 


"Siapa yang menelfon ?" Tanya hyuna pada naeun yang baru selesai mengemas barang-barang yang diperlukan dirumahnya 

"Hyunseung oppa" 

"Tolong jangan angkat telfonnya" 

"Ne ? Tapi.. Hyunseung oppa pasti mencarimu hyuna" 

"Naeun.. Apa kau tidak dengar apa yang ceo shin katakan ? Dia memintaku untuk tak mengganggu hyunseung oppa sampai aku melahirkan karena mereka tak mau karir hyunseung oppa dan beast terganggu karena diriku belum lagi akan banyak orang yang membenci hyunseung oppa , aku dan bayiku juga tidak akan aman , aku mohon naeun .."

Naeun membuang nafasnya panjang 
"Tapi hyuna apa salahnya memberitahu hyunseung oppa kan?" 

"Naeun jika aku memberitahu hyunseung oppa dia sudah pasti tak akan membiarkanku pergi"

Bora yang berdiri disamping hyuna hanya memeluknya dari samping untuk menguatkannya sekaligus merasa sedih karena sang sahabat akan pergi jauh untuk waktu yang cukup lama 


Maafkan aku hyunseung oppa.. Aku mencintaimu tapi aku juga tak mau merusak semua mimpimu dan semua usaha yang telah kau lakukan untuk menjadi seorang idol seperti sekarang 


Hyuna sudah siap dengan barang-barangnya , ia dan sang nenek berangkat menuju bandara dengan mobil yang sudah disiapkan oleh ceo shin dan dipastikan keadaan mereka akan aman tak akan ada yang menyadari kepergian hyuna hari ini

Kening hyunseung mulai berkeringat , ia tak tau harus mencari kemana lagi cukup lama ia menunggu digerbang namun tetap saja hyuna tak muncul akhirnya hyunseung memutuskan untuk pergi kerumah hyuna 

Hyuna sampai dibandara , saat keluar dari dalam mobil ia melirik kekiri dan kekanan entah mengapa ia merasa dirinya sangat labil disisi lain ia tak mau hyunseung mengetahui kepergiannya disisi lain ia sangat ingin bertemu dengan pria itu untuk terakhir kalinya sampai ia melahirkan nanti , ia sunggu ingin memeluk pria itu 

Hyunseung sudah memasuki mobilnya dengan cepat ia menuju rumah hyuna , hyuna berjalan masuk diantar oleh kedua temannya yaitu naeun dan bora , mereka nampak begitu sedih dan sulit melepas satu sama lain 

"Maafkan aku jika aku banyak membuat kesalahan pada kalian" ucap hyuna setelah memeluk kedua temannya itu 

Bora tak dapat menampung airmatanya 
"Aniya.. Kau sangat banyak membantuku , kau teman terbaikku , aku sungguh tak bisa berhenti menangis" 

"Jangan menangis .. Aku tidak pergi untuk selamanya kan, aku hanya pergi setidaknya sembilan sampai sepuluh bulan ?" 

"Tapi ini sungguh berat , kita biasa bersama" 

Hyuna menahan air matanya mati-matian lalu menarik kedua temannya itu kembali dalam pelukannya 

"Segera hubungi kami jika kau sudah sampai hyuna, terus hubungi kami selama kau disana oke ?" Ucap naeun 

"Tentu naeun, jangan khawatir aku pasti akan menghubungi kalian"

Hingga akhirnya hyuna harus benar-benar pergi , hyuna dan halmi pergi dengan diberi penjagaan oleh anak buah ceo shin , bora tetap menangis dalam pelukan naeun saat hyuna semakin menjauh pergi 

Dengan berat hati hyuna melangkah bersama halmi ia tak mau menoleh kebelakang dan melihat kedua temannya yang ia yakini masih berdiri ditempat yang sama , rasanya akan semakin sulit untuk meninggalkan kedua temannya itu .. Dan .. Hyunseung , hatinya terasa semakin sakit saat mengingat pria itu 

Oppa , maafkan aku.. Aku harap kau mengerti 


Hyunseung sampai dihalaman rumah hyuna dan gerbangnya terkunci , dalam keadaan hujan lebat hyunseung menekan berkali-kali pintu gerbangnya namun tetap tak ada yang membukanya 

"Hyuna !! Hyuna kau didalam ?! Buka pintunya ! Aku mohon !!" Teriaknya sambil tetap melihat kearah jendela kamar hyuna yang berada dilantai dua

Hyunseung benar-benar frustasi ia terus berusaha membuka gerbangnya namun percuma saja 

Hingga ia menerima panggilan dari naeun dan mengatakan jika hyuna baru saja pergi , tubuh hyunseung melemah seketika ponselnya jatuh dari genggaman tangannya 


Aku terlambat.. Aku sudah terlambat .. 


"Hyuna.." Lirihnya 

 


🌙🌙🌙

 


Setelah perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya hyuna dan halmeoni sampai disebuah rumah yang cukup besar mereka hanya tinggal menempatinya karena ceo shin sudah menyiapkan semuanya

Disisi lain ia merasa sangat berterimakasih pada ceo shin karena kebaikannya namun disisi lain pun ia merasa seakan ceo shin tengah membuangnya menjauh dari kehidupan hyunseung walaupun hanya sementara tapi apakah hyunseung akan memaafkan keputusan hyuna ini? Fikirnya 

Rumah itu bergaya klasik dan dikelilingi oleh pemandangan yang indah dan menanangkan tak banyak rumah disekitarnya membuat suasana sangat hening dan nyaman 

Hyuna berjalan kearah balkon dimana ia bisa melihat indahnya london dari rumah itu 

Hyuna menatap kearah langit yang sudah gelap wajah hyunseung tiba-tiba saja terlihat dilangit malam itu air mata mulai memenuhi kedua rongga matanya hingga akhirnya halmeoni tiba mengelus lembut punggungnya

"Kau menangis ?" 

"Ani" hyuna segera menghapus air matanya yang terjatuh pada pipinya 

"Cucukku .. Apa tidak lebih baik kau hubungi saja hyunseung ? Dia pasti sangat mencemaskanmu bagaimana pun juga kau tengah mengandung anaknya" 

"Aku juga inginnya begitu halmi tapi.. Apakah hyunseung oppa tak akan menyuruhku untuk kembali ? Aku hanya tidak mau membuatnya mengambil keputusan untuk berhenti menggapai mimpinya yang selama ini sudah dengan susah payah diraihnya hanya demi aku , aku tidak mau menjadi beban baginya" 

"Yasudah kalau begitu , tapi menurut halmi hyunseung akan sangat kecewa padamu jika kau tak juga menghubunginya setidaknya menjelaskan semuanya padanya" 

Hyuna terdiam halmi pun pergi kedalam kamarnya , hyuna mengeluarkan ponselnya saat ia menyalakan ponselnya terdapat banyak panggilan dari hyunseung 

Hyuna benar-benar tak tahan , ia sangat merindukan pria itu , akhirnya hyuna memutuskan untuk menghubungi hyunseung 

Hyuna tersenyum tipis saat baru saja ia menekan tombol hijau hyunseung sudah mengangkat panggilannya dengan cepat 

 

*

"Hyuna ?! Yoboseo ???" 

"Ne oppa.. Ini aku" 

"Yatuhan .. Akhirnya kau menelfonku ! Kenapa kau pergi seperti ini eoh?! Kenapa tidak memberitahuku dulu ?! Kau tau aku sangat tersiksa saat kau menghilang begitu saja! Jangan lakukan itu lagi padaku !" 

Hyuna tersenyum tipis mendengar ocehan hyunseung 

"Ne oppa , mianhae" 

Hyuna bisa mendengar hyunseung membuang nafasnya panjang lalu suaranya melembut 

"Sayang .. Apa yang membuatmu pergi seperti ini ? Apa ada yang menyakitimu ?" 

"Tidak oppa , aku hanya .. Butuh waktu untuk menenangkan diri, aku juga tak mau ada yang melihat kehamilanku" 

"Apa benar hanya itu alasanmu ?" 

"Ne" 

"Aku lega mendengarnya tapi tetap saja kau membuatku sedih , sekarang jarak kita sangat jauh .. Aku sangat merindukanmu dan aku tak terima ini" 

"Mianhae oppa kuharap kau mengerti , disini aku baik-baik saja bersama halmi" 

"Baiklah tapi ingat jangan pernah menghilang lagi , angkat panggilanku saat aku menelfon dan balas semua pesanku , hubungi aku jika terjadi sesuatu , kau mengerti ?"

Hyuna tertawa kecil 
"Ne oppa" 

Walaupun hyuna tak bisa melihatnya namun ia bisa merasakan jika hyunseung pasti tengah tersenyum disana hyunseung pun merasakan hal yang sama 


*


Saat kembali ke gedung cube hyunseung lebih banyak diam bahkan tepatnya ia seperti mata hidup ia sama sekali tak bicara pada siapa pun kecuali pada para member ia masih sangat kesal pada menejernya juga ceo shin yang mengambil keputusan tanpa persetujuannya karena bagaimana pun juga hyuna adalah wanita dari calon anaknya nanti 

"Kenapa kau masih diam eum?bukankah seharusnya kau senang hyuna kan sudah mengabarimu dan dia baik-baik saja" ucap doojoon

"Aku masih kesal hyung, aku tak suka mereka mengambil keputusan besar seperti ini tanpa seizinku" jawabnya ketus 

"Ne ne aku mengerti .. Yasudah tersenyumlah ! Comeback kita sukses besar jadi kau juga harus bahagia seperti member lainnya ! Kau sudah bekerja keras"

Hyunseung tersenyum canggung 
"Ne hyung"


Hyuna bersama halmi merasa sangat bosan selama berhari-hari mereka diam didalam rumah , hyuna mengusulkan untuk pergi keluar bersama halmi mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah supermarket karena bahan pangan mereka pun sudah habis

"Tapi halmi kita pergi pakai apa ? Sepertinya tidak bisa berjalan kaki , terlalu jauh"

"Hm.. Kau benar , yasudah kita pakai taksi saja" 

"Tapi memangnya halmi bisa bahasa inggris ? Dan bagaimana memesannya ?" 

"Aish jinjja ! Seharusnya halmi menolak saja dibawa kemari ! Sulit sekali hanya ingin pergi kesupermarket , yah ! Bukannya kau bisa berbahasa inggris ?" 

"Aku bisa tapi hanya sedikit lagi pula aku masih sangat payah dalam mengerti saat orang lain berbicara dalam bahasa inggris, bagaimana ini halmi ?"

Halmi berdecak pinggang dan terlihat tengah berfikir 

"Yasudah kalau begitu kita tidur saja" 

"Mwo ??? Aish halmi aku sangat lapar kita harus memakan sesuatu!" 

"Tapi kau tidak tau caranya kan?! Yasudah tidur saja kajja, laparmu itu akan hilang" halmi kembali berjalan kekamarnya 

"Tapi halmi anakku ini kelaparan" 

Langkah halmeoni terhenti ia baru teringat jika hyuna tengah mengandung 


"Aishh yasudah ayo kita pergi kita pakai apa saja"


Hyuna tersenyum simpul dan berjalan sambil menggandeng sang nenek 

Mereka berdiri didepan halaman rumah mereka yang cukup besar itu tapi tak ada satu pun mobil atau kendaraan yang melintas 

"Halmi bagaimana ini ? Disini panas sekali"

"Aish pria tua itu menempatkan kita dirumah yang daerahnya sepi seperti ini ! Memangnya kita tidak aka merasa bosan dan kelaparan ?! Yasudah bagaimana jika kita berjalan sedikit kesana ?" 

Saat cukup jauh hyuna dan halmi berjalan ternyata jalan raya terlihat masih cukup jauh belum lagi cuaca yang panas dan jalanan menurun 

"Astaga kau pucat sekali nak yasudah ayo kita berteduh dulu" 

Hyuna merasa tubuhnya benar-benar lemas semenjak ia mengandung ia merasa daya tahan tubuhnya terasa sangat lemah belum lagi bekas jaitan luka diperutnya yang terkadang terasa nyeri 

Tiba-tiba saja kepalanya terasa amat pusing hingga ia terjatuh halmi yang berdiri disampingnya segera menahan tubuh hyuna 

"Hyuna ! Tolong !!" Ucap halmi dengan menggunakan bahasa korea sedangkan disana tak ada siapa pun yang melintas 

"Hyuna !! Yatuhan .." Dengan susah payah halmi mencoba menahan tubuh hyuna 

Hingga sebuah mobil melintas dan mendekat ke arah mereka , halmi sangat terkejut melihat siapa pria yang baru saja keluar dari dalam mobil hitam itu 

"Kau? Bukankah kau ilhoon ?" Tanya halmi 

"Ne halmi , saya ilhoon astaga ada apa dengan hyuna ?" 

"Sepertinya hyuna kelelahan kami sedang mencari makan tapi dan sudah berjalan cukup jauh" 

Tanpa berkata lagi ilhoon menggendong hyuna masuk kedalam mobilnya bersama halmi dan membawa mereka kerumahnya 

Hyuna akhirnya terbangun setelah satu jam lamanya tak sadarkan diri , ia mengerjapkan kedua matanya berkali-kali ia melirik kekiri dan kekanan kebingungan karena ia tak mengenal kamar itu 

"Dimana aku?" Gumamnya 

"Jadi kenapa kalian bisa ada di london halmeoni ?" Tanya ilhoon

"Itu.. Ceritanya sangat panjang nak" 

"Begitu ya.. Tapi saya sungguh tak menyangka akan bertemu dengan kalian disini" 

"Kau benar , sekali lagi terimakasih banyak nak kau seperti datang untuk menyelamatkan kami" 

"Tidak halmi , jangan berterimakasih aku merasa tak enak , tadi halmeoni mengatakan jika kalian hendak mencari makan ? Kebetulan aku bisa memasak dan didapur juga ada beberapa bahan makanan , aku akan membuatkan beberapa menu makanan untuk kalian" 

"Apa tidak merepotkan nak ? Lebih baik jika kami pergi kerestoran kecil saja" 

"Tidak halmeoni aku senang membantu kalian" 

Saat ilhoon hendak berjalan kedapur tiba-tiba saja hyuna sudah berdiri didepan pintu kamar 

Mata hyuna membulat sempurna saat menyadari siapa pria yang tengah berdiri dihadapannya itu 

"Ilhoon ??" 

 


🌙🌙🌙

 


Hyunseung sedang berada dijepang bersama beast untuk konser terakhirnya dijepang , selama diruang make up ia tak melepas ponsel dari genggamannya 

"Hyuna masih tak menghubungimu ?" Tanya jintaek

"Diam hyung aku tak mau bicara denganmu" jawabnya ketus 

"Seung-ah kau masih marah padaku?"

"Tentu saja hyung" 

Jintaek membuang nafasnya panjang lalu mengambil kursi dan duduk disampingnya

"Yah seung-ah.. Hyuna kan baik-baik saja aku juga sudah meminta maaf lagi pula ini bukan kehendakku tapi ceo sajangnim yang memintanya kan" 

"Tetap saja kau bersalah hyung , kau tidak mengatakannya dulu padaku setidaknya aku bisa bertemu dengan hyuna sebelum dia pergi" 

"Tapi.." 

"Sudahlah hyung kau membuatku semakin kesal , aku tak mau membuat konserku menjadi berantakan karena moodku yang buruk, bisakah tinggalkan aku sendiri ?" 

"Baiklah jika itu membuatmu merasa lebih baik, sekali lagi aku minta maaf" jintaek menepuk bahu hyunseung lalu pergi 

Hyunseung kembali memeriksa ponselnya namun belum ada balasan pesan dari hyuna 


Apa lebih baik jika konser ini selesai aku susul saja hyuna ke london ? Lagi pula ini adalah konser terakhir kami jadi aku memiliki waktu cukup banyak untuk pergi ke london , aku akan meminta alamatnya pada menejer hyung 


Hyunseung segera berlari keluar dan memanggil jintaek 

"Ne seung-ah ? Apa kau sudah memaafkanku?" 

"Belum , tapi aku akan memaafkanmu jika kau melakukan sesuatu untukku" 

"Mwo?" 

"Berikan aku alamat dimana hyuna tinggal dilondon" 

"Mworago? Memangnya untuk apa ? Kau akan kesana?!" 

Hyunseung mengerutkan keningnya
"Wae ? Hyung tak mau membantuku ? Kau tak akan memberitahuku dimana keberadaan ibu dari calon anakku ? Dengar ya hyung jika sampai terjadi sesuatu pada hyuna dan anakku aku tak akan pernah memaafkanmu seumur hidupku" 

"Aishhh jinjja ! Baiklah baik.. Aku akan mencari taunya dan segera memberitahumu" 

Hyunseung tersenyum lebar lalu berdehem dan memasang kembali raut dinginnya 

"Bagus , aku tunggu kabarnya , secepatnya" 

"Oh!"

Hyunseung berjalan normal kembali memasuki ruang make upnya namun saat pintu tertutup ia melompat girang ia akan membuat hyuna terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba 

Hyunseung memeluk dirinya sendiri membayangkan tengah memeluk hyuna dengan erat 

"Bogoshipoo hyuna" gumamnya sambil memeluk dirinya sendiri

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Readers !! Makasi udh luangin bca ffku yg ga jrg ngelantur dan ga jls wkwk dan maaf krna smpe ada yg komen krg yadong ga rame , woaah maaf ffku bukan fokus sm 'yadongan' :( aku lebih fokus sama jalan crta dr bbrpa inspirasi entah drama or novel tp kalau pun ada yadongnya itu cma bonus :P whaha

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 9: Thor chapter ini brp kata si, kok berasa cepet banget, wkwk
-SBRPG
#2
ooo interesting!