Page 5

Backstreet with Idol

"Omo" bora yang masih terkejut hanya bisa terdiam bersama naeun ditempat mereka berdiri 

Sedangkan hyuna dan hyunseung juga masih terdiam dengan keadaan mereka yang kacau 

hyunseung melihat ada cokelat yang menempel di rambut hyuna ia mendekatkan wajahnya dan saat ia hendak membersihkannya tiba-tiba hyuna kembali melihat kecoa itu mendekatinya reflek hyuna membalikan wajahnya namun tak disangka tak sengaja bibir keduanya malah saling bertabrakan hyunseung meringis karena bibirnya terasa nyeri begitu pun dengan hyuna 

Bora dan naeun semakin membulatkan kedua matanya melihat tak sengaja bibir hyunseung mengenai bibir hyuna walau pun pada akhirnya keduanya merasakan nyeri akibat saling terbentur 

Hyunseung yang masih meringis tertegun melihat hyuna yang tiba-tiba saja diam dengan kedua mata yang berkaca-kaca 

"Apa yang kau lakukan?" Gumam hyuna 

"Aku.. Aku tak.." 

"Kau keterlaluan !" Dengan emosinya hyuna pun pergi dari sana 

"Hyuna !" Panggil bora dan naeun namun hyuna tak menghiraukannya ia tetap berjalan pergi dengan menangis karena walaupun sudah berpacaran dengan ilhoon selama dua tahun lamanya hyuna tetap bisa menjaga dirinya 

Hyunseung telah mengambil ciuman pertamanya walaupun secara tak sengaja dan keduanya meringis kesakitan , sungguh ciuman pertama yang miris

"Aku akan mengejarnya , kau disini saja" ucap bora 

"Ne bora, tolong katakan padanya aku minta maaf untuk kejadian malam ini" ucap naeun 

"Ne, aku pergi ya!" Ucap bora dengan terburu-buru untuk mengejar hyuna 

Naeun berlari ke arah hyunseung 
"Oppa gwaenchana ? Apa terluka ?" Tanya naeun melihat hyunseung masih memegang bibirnya 

"Tidak , tidak terluka"

"Apa dia marah ?" Tanya hyunseung 

"Sepertinya hyuna sangat marah , oppa lebih baik kau meminta maaf padanya" 

Bora melihat hyuna sudah memasuki mobilnya bora segera berlari ke arah mobil hyuna namun ia terlambat hyuna segera melajukan mobilnya 

"Hyuna !!!" Panggil bora namun hyuna tak juga berhenti 

"Aigoo dia pasti sangat marah" gumamnya 

 

🌙🌙🌙

 

Ilhoon tersadar setelah beberapa hari ia koma dan kehilangan banyak darah 

Ilhoon meringis pada kepalanya yang terasa nyeri dan seluruh tubuhnya terasa pegal

"Kau sudah bangun" 

Ilhoon terkejut saat seorang wanita memasuki kamar ruang inapnya 

"Maaf nona , anda siapa ?" 

"Ah perkenalkan namaku kim ye-rim , kau bisa memanggilku yeri" 

"Yeri-ssi , ada apa denganku? Sudah berapa lama aku tak sadar ?" 

"Kau tak sadar selama satu minggu , kau terluka parah karena kecelakaan, ah siapa namamu ?" 

"Namaku jung ilhoon"

"Aaah ilhoon-ssi , kau pasti penasaran kan kenapa aku disini ?"

Ilhoon mengangguk kecil dengan wajah bingungnya 

 

 

🌾Flashback


Malam itu yeri tengah membantu temannya yang akan melahirkan ia membawa temannya itu kerumah sakit , dan saat bersamaan ia tak sengaja melihat beberapa orang suster membawa seorang pria yang tengah terbaring tak sadarkan diri di emergency stretcher bed para suster terlihat terburu-buru karena sepertinya pria malang itu kehabisan darah 

Yeri merasa iba akhirnya entah dorongan dari mana yeri malah mengikuti mereka dari belakang , hingga seorang suster keluar dan yeri segera menahannya 

"Permisi suster , tadi saya tak sengaja melihat pria itu apakah keadaannya sangat buruk?" 

"Dia mengalami kecelakaan dan mengalami pendarahan yang hebat kami harus segera mendapatkan darah untuknya" 

"Kalau saya boleh tau apa golongan darahnya sus?"

"Golongan darahnya O sedangkan kami tengah kehabisan darah itu" 

"Sus saya akan mendonorkan darah untuknya , kebetulan saya juga O" 

"Baiklah kalau begitu silahkan ikut saya untuk melakukan pengecekkam, silahkan" 

"Ne" 


🌾Flashback end 

 

 

"Jadi.. Kau yang sudah menyelamatkan nyawaku" ucap ilhoon 

Yeri tersenyum tipis 
"Mungkin tuhan memang begitu menyayangimu , sepertinya tuhan mengirimku untuk menyelamatkanmu" 

Ilhoon membalas dengan tersnyum kecil 
"Saya sangat berterima kasih atas bantuanmu, saya tidak tau bagaimana saya harus membalasnya" 

"Tidak apa-apa jangan difikirkan , aku senang membantu sesama , ah kau sepertinya lebih tua dariku keutji ? Usiaku dua dua puluh tahun , dan kau ?" 

"Ne aku lebih tua darimu usiaku dua puluh dua tahun" 

Yeri kembali tersenyum kecil
"Keure , kalau begitu aku akan memanggilmu oppa, tidak apa-apa kan?" 

"Tentu" 

"Tapi .. Apa tidak ada yang menjengukku selama aku tak sadarkan diri ?" 

"Aaah itu.. Jangankan menjengukmu pihak rumah sakit saja tak tau harus mengabari siapa karena ponselmu hilang dan kau tak membawa identitas apa pun, sepertinya keluargamu tidak mengetahui ini" 

"Astaga.." Gumam ilhoon 

Hyuna pasti mencariku, dia pasti mencemau, yatuhan... 

"Kalau begitu bisakah aku pulang sekarang?" Tanya ilhoon 

"Tapi kenapa oppa ? Keadaanmu belum pulih kau baru saja sadar" 

"Tapi aku harus pulang, ada seseorang yang pasti mencariku" 

Yeri terdiam 
"Apa.. Kekasihmu ?" 

Ilhoon mengangguk kecil , yeri kembali diam dan tersenyum tipis 

"Jadi kau sudah memiliki kekasih ya ?" 

Ilhoon melihat raut yeri yang berubah 
"Ne , aku sudah memiliki kekasih, kau juga pasti sudah memikiki namjachingu kan ?"

"Tidak aku masih sendiri, aku tak memiliki kekasih, ilhoon oppa.. Jika kau memang ingin pulang aku akan meminta pada dokter untuk membiarkanmu rawat jalan" 

"Benarkah? Kau bisa melakukannya untukku?" 

Yeri tersenyum simpul dengan anggukkan kecil , ilhoon merasa senang rasanya tak sabar untuk segera bertemu dengan hyuna 

Akhirnya yeri yang memang sejak awal mengurus semua keperluan ilhoon melunasi seluruh biaya perawatan ilhoon selama dirumah sakit 

"Sekali lagi terimakasih banyak yerj-ssi, setelah aku sembuh aku akan kembali bekerja dan melunasi semua hutangku" 

"Aniya.. Jangan seperti itu, tidak perlu menggantinya" 

Ilhoon mengerutkan keningnya 
"Kenapa kau begitu baik padaku yeri-ssi?" 

Yeri hanya tersenyum tipis 
"Aku juga tidak tau oppa yang jelas aku hanya ingin membantumu , kajja kita pergi dari sini tapi.. Apa oppa bisa menemaniku sebentar saja?" 

"Tentu, kemana ?" 

"Dokter menyarankan agar kau banyak mengkonsumsi makanan sehat , aku akan membelikannya disupermarket setelah itu aku akan mengantar oppa pulang" 

"Aku.. Aku benar-benar tak tau harus mengtakan apa , kau begitu baik padaku, aku benar-benar beruntung bertemu denganmu" 

Seketika perasaan yeri menghangat ia merasa sangat senang ilhoon mengatakan beruntung bertemu dengannya 

"Kajja oppa, biar kubantu" 

Yeri membantu ilhoon berjalan dengan memegangi sebelah lengannya walaupun ilhoon sudah mampu berjalan tapi tetap saja yeri ingin membantunya 

 

Hyuna memarkirkan mobilnya setelah ia dan halmi sampai disebuah supermarket , hyuna dan halmi segera memasuki supermarket dan berbelanja kebutuhan bulanan mereka 

"Aigoo kaki halmi sakit sekali" 

"Salah halmi sendiri kenapa memakai sepatu hak tinggi seperti itu , sudah kukatakan pakai sepatu biasa saja"

"Ne ne halmi salah ! Sudah sekarang pegang ini" halmi memberikan tas besarnya pada hyuna 

"Mwo? Kenapa jadi aku yang membawanya ? Masa aku harus membawa tasku sendiri dan tas halmi!" 

"Sudah jangan banyak bicara ayo jalan, kaki halmi sakit selali aigoo" halmi berjalan begitu saja meninggalkan hyuna yang masih berdiri ditempatnya dengan raut kesalnya 

Hyuna dan halmi tengah asik memilih perlengakapan rumah tangga mereka hingga tak sengaja mata hyuna menemukan sesuatu yang begitu menusuk hatinya 

"Naya ambilkan itu" halmi menunjuk ke arah mie instan yang tak bisa digapainya namun merasa hyuna tetap diam halmi melirik hyuna yang tengah menatap lurus dengan kedua matanya yang memerah 

Halmi mengikuti arah tatapan hyuna , kedua matanya membulat melihat ilhoon bersama wanita lain tengah berjalan bersama bahkan mereka terlihat begitu dekat dan wanita itu bahkan tak sungkan melingkarkan tangannya di lengan ilhoon 

"Naya.." 

"Halmi tunggu disini naya akan segera kembali" ujar hyuna tanpa mengalihkan tatapannya dari ilhoon dan yeri , hyuna menyimpan barang bawaannya dilantai dan segera menghampiri ilhoon dengan perasaan campur aduknya serta emosi yang meluap seakan api tengah menyulut seluruh emosinya

Kekesalan dan rasa rindunya selama ini sudah sangat menyiksanya dan sekarang ia malah melihat sang kekasih tengah bersama wanita lain dan mereka terlihat begitu mesra

"Oppa buah ini sangat bagus untukmu kau mau yang ini juga ?" Tanya yeri 

Ilhoon tersenyum tipis dan mengangguk hingga saat tiba-tiba hyuna berdiri dihadapannya membuat ilhoon membulatkan kedua matanya sempurna tak menyangka wanita yang sedari tadi difikirkannya sudah berdiri dihadapannya

"Hyuna ?" 

Yeri yang sebelumnya sibuk memilih buah yang segar tertegun dan reflek melihat ke arah ilhoon lalu hyuna 

Yeri tertegun saat tatapan hyuna beralih padanya ia bisa melihat kedua mata hyuna yang memerah dan mulai berkaca-kaca ia bisa melihat emosi yang begitu kuat dikedua mata hyuna 

"Jadi ini ? Selama ini kau menghilang kau seperti ini?" Gumam hyuna air matanya mulai berlinang 

"Hyuna.." 

"Cukup" sergah hyuna 

"Apa kau gila ? Selama ini aku mencarimu kau hilang bagai ditelan bumi ternyata ? Kau.. Kau bersama wanita lain ? Jadi seperti ini kelakuanmu di belakangku eoh?!!! Kau brengsek !" 

"Yak ! Jangan membentaknya !" Ucap yeri 

"Kau ! Siapa kau oh?! Dasar perusak hubungan orang !" Ucap hyuna dengan emosinya yang tak tertahan lagi

"Mwo ?! Kau bilang apa ?! Baiklah ! Ne ! Ilhoon memang kekasihku ! Wae ?! Kau merasa sakit hati?! Pergilah dan menangis seperti bayi ! Karena kini ilhoon sudah bersamaku !" 

Hyuna membulatkan kedua matanya tak hanya hyuna namun ilhoon pun sama terkejutnya mengapa yeri tiba-tiba mengatakan hal seperti itu 

Hyuna tersenyum meremehkan menatap yeri lalu pada ilhoon yang masih membeku dihadapannya dengan air mata yang terus saja terjatuh menyedihkan

"Keure , jangan pernah muncul dihadapanku lagi sampai kapan pun aku akan membencimu dan aku akan selalu mengingat apa yang sudah kau lakukan padaku, brengsek" hyuna tak mampu membendung air matanya ia membalikan tubuhnya dan berjalan cepat menghiraukan ilhoon yang terus memanggilnya

Ilhoon mencoba mengejar hyuna namun keadaannya yang masih sedikit lemah membuatnya kesulitan berlari hingga tubuhnya sedikit terhuyung yeri segera menahan tubuh ilhoon namun ilhoon segera menepisnya kasar

"Apa yang kau lakukan ?! Kenapa kau mengatakan itu pada hyuna oh?!" 

"Maaf oppa... Aku hanya tak suka dia membentakmu seperti tadi , dia juga mengatakan aku perusak hubunganmu dengannya aku hanya tak terima oppa" 

"Tapi tidak seperti itu caranya ! Kau sudah membuat hyuna membenciku yeri!" 

Ilhoon tak memperdulikan banyaknya pasang mata yang memperhatikannya yang tengah membentak yeri seakan keduanya terlihat seperti sepasang kekasih yang tengah bertengkar hebat

 

Setelah kejadian itu hyuna terus saja mengunci dirinya didalam kamar membuat halmi benar-benar cemas akhirnya halmi menghubungi bora dan naeun meminta mereka untuk membujuk hyuna agar mau makan setidaknya membuka pintunya 

"Kau mau kemana? Oppa baru saja sampai dirumah kau malah pergi" ucap hyunseung melihat adiknya akan pergi entah kemana tapi ia terlihat tergesa-gesa 

"Maaf oppa tapi ini penting" 

"Penting ? Memangnya ada urusan penting apa ? Kau baru saja tinggal disini dua minggu" 

"Hyuna , sudah beberapa hari hyuna mengurung dirinya dikamar" 

Entah mengapa mendengar nama itu hyunseung yang tengah duduk di sofa nyamannya langsung berdiri dengan raut terkejutnya 

"Memangnya ada apa dengannya ?" 

"Halminya mengatakan jika mereka memergoki kekasih hyuna yang selama ini menghilang ternyata berselingkuh.. Sudahlah oppa jika kau terus bertanya kapan aku perginya sudah ya bye !!" 

"Yak naeun-ah !" Panggil hyunseung namun naeun tak menggubrisnya dan tetap berlari keluar apartementnya

Hyuna mengurung dirinya dikamar ? Yatuhan kasihan sekali dia padahal sepertinya hyuna bukan type wanita seperti itu sepertinya dia memang merasa sangat patah hati 

"Pria itu bodoh sekali, dia akan menyesal seumur hidupnya" gumam hyunseung 


Naeun dan bora beberapa kali mencoba mengetuk pintu kamar hyuna namun jangankan membukanya hyuna sama sekali tak menjawabnya membuat mereka semakin cemas 

"Tidak ada pria disini tidak ada yang bisa mendobrak pintunya" ucap bora 

"Biar aku yang melakukannya , minggir sebentar" 

"Hyunseung oppa ?!" Naeun terkejut hyunseung tiba-tiba ada disana , apa dia mengikuti naeun ? Entahlah yang jelas kehadiran hyunseung akan sangat membantu 

Hyunseung mengambil ancang-ancang dan mendobrak pintu kamar hyuna hingga pintu tak berdosa itu akhirnya terbuka paksa , mereka melihat hyuna ternyata tertidur di ranjangnya 

Hyuna terkejut ia langsung bangun dari tidur lelapnya dengan kedua mata yang membengkak terlihat ia habis menangis cukup lama 

"Astaga kalian merusak pintu kamarku" 

"Hyuna ! Gwaenchana?" Bora dan naeun berlari menghampiri hyuna dan memeluknya dari sisi kiri dan kanan halmi dan hyunseung pun ikut menghampiri hyuna 

"Maaf sudah membuat kalian cemas , aku baik-baik saja" 

"Kau ini tidur atau apa ?! Dipanggil-panggil sampai tak menjawab" ucap bora sebal 

Hyuna tersenyum tipis 
"Maaf .. Aku sendiri tidak tau kapan aku tertidur , rasanya lelah sekali" 

"Tentu saja kau menangis terus kau juga tak makan kau pasti lelah" ucap halmi 

"Maafkan naya halmi.." Suara hyuna terdengar parau 

"Hyunseung oppa ?" Gumam hyuna 

Hyunseung menatap hyuna tanpa mengatakan apa pun dan bahkan ekspresi wajahnya sangat dingin 

Hyuna merasa sangat lemas dan pusing pandangannya perlahan mulai kabur dan ia tak sadarkan diri

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Readers !! Makasi udh luangin bca ffku yg ga jrg ngelantur dan ga jls wkwk dan maaf krna smpe ada yg komen krg yadong ga rame , woaah maaf ffku bukan fokus sm 'yadongan' :( aku lebih fokus sama jalan crta dr bbrpa inspirasi entah drama or novel tp kalau pun ada yadongnya itu cma bonus :P whaha

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 9: Thor chapter ini brp kata si, kok berasa cepet banget, wkwk
-SBRPG
#2
ooo interesting!