⭐ first meet

Backstreet with Idol

Namanya kim hyuna , seorang gadis perempuan dari keluarga sederhana yang kini tengah melanjutkan sekolahnya di sebuah universitas tinggi jurusan komunikasi , impiannya pun begitu sederhana ia ingin hidup bersama dengan pria tampan yang dicintainya dan juga mencintainya , mereka menikah dengan pesta sederhana namun hikmat dengan dihadiri orang tua mereka keluarga dan juga teman-teman mereka setelah itu ia ingin merasa bahagia bersama suami dan anak-anaknya kelak , tapi apa yang terjadi jika ternyata ia malah dipertemukan dengan seorang pria yang tampan kaya raya dan sangat terkenal , katakanlah dia seorang idol ? Sialnya dia malah mencintai pria yang menariknya kedalam berjuta masalah dan perasaan tak tenang dalam hidupnya 
           


🌙🌙🌙

 

Hyuna bersama kekasihnya yaitu ilhoon yang berusia satu tahun lebih muda dibawahnya tengah menikmati waktu luang mereka di sebuah kedai kopi yang tak hanya menyediakan kopi tapi juga beberapa menu makanan andalan mereka 

"Ada apa chagi?" Ilhoon melihat hari ini hyuna terlihat murung karena sedari tadi hanya mengaduk kopi cappucinonya 

"Tidak apa-apa aku hanya merasa tak enak badan" 

"Apa kau sakit ? Apa kau mau ke dokter saja ?" 

"Tidak , gwaenchana aku hanya butuh istirahat sepertinya aku kelelahan karena mengerjakan tugas yang begitu banyak" jawab hyuna sambil memijat tengkuknya 

"Yasudah lebih baik sekarang kita pulang saja bagaimana ?" 

"Tapi bagaimana dengan makan malamnya ? Bukankah hanya hari ini kita bisa bertemu dan makan malam"

"Tidak apa-apa nanti kita bisa bertemu lagi , jangan memaksakan kau sedang sakit chagi, kajja kita pulang"

Hyuna mengangguk walaupun sedikit merasa tak enak karena telah menggagalkan acara makan malam mereka yang sudah mereka rencanakan jauh-jauh hari 

Setelah sampai di parkiran motor ilhoon melepas mantel berwarna hitamnya dan ia kenakan pada hyuna 

"Tapi bagaimana denganmu? Lagi pula aku baik-baik saja aku sudah cukup merasa hangat dengan mantelku sendiri oppa"

"Tidak , kau sedang sakit pakailah dan jangan menolak" dengan senyum khasnya ia memakaikan mantelnya pada hyuna 

"Kita pergi sekarang?" Tanya ilhoon pada hyuna yang sudah duduk dibelakangnya 

"Keure" 


Diperjalanan hyuna merasa kepalanya terasa semakin pusing dan rasa kantuk yang luar biasa tak terasa kedua tangannya memeluk pinggang ilhoon dan merebahkan kepalanya di bahu ilhoon 

Ilhoon tertegun sesekali ia melirik hyuna yang ternyata sudah memejamkan matanya , ilhoon memelankan laju motornya karena hyuna tertidur dibahunya 


"Chagi,  bangunlah" 

Hyuna membuka matanya ternyata mereka sudah sampai dihalaman rumah hyuna 

"Sudah sampai ya astaga maaf bagaimana aku bisa tertidur seperti ini" ujar hyuna sambil mengucek sebelah matanya 

Ilhoon melihat wajah hyuna yang pucat ia memegang dahi hyuna namun melihatnya mengucek sebelah matanya seperti itu malah terlihat begitu menggemaskan

"Tubuhmu panas cepatlah masuk udara sangat dingin untukmu" 

"Kau tak akan mampir eum?" 

"Sepertinya tidak chagi , lebih baik kau istirahat" 

Hyuna tersenyum tipis dengan wajah pucatnya 
"Sekali lagi maaf karena telah merusak malam ini" 

"Tidak jangan berkata seperti itu , kesehatanmu jauh lebih penting , masuklah , jaljayo" ilhoon membelai lembut pipi hyuna dan tersenyum

Hati hyuna berdesir merasakan lembutnya tangan ilhoon membelai pipinya 

"Hati-hati dijalan oppa"

"Oh.." 

Perlahan motor besar dan pemiliknya itu semakin jauh dan tak terlihat lagi 

hyuna tersenyum dalam kesendiriannya dimalam itu ia benar-benar merasa beruntung karena telah diberikan pria sebaik ilhoon pada hidupnya , hyuna bersyukur bisa mempertahankan hubungannya dengan pria jangkung itu selama dua tahun lamanya terkadang sikap kekanakan hyuna sering membuat hyuna sendiri takut ilhoon akan memutuskannya namun ternyata cinta ilhoon yang begitu besar pada hyuna membuatnya tetap bertahan dan bahkan semakin mencintai dan menjaga hyuna dengan baik 

Hyuna sudah terbiasa tinggal berjauhan dengan orang tuanya kedua orang tuanya bercerai dan setelah dewasa hyuna memilih untuk tinggal bersama neneknya


Halmeoni yang tertidur di kursi terbangun saat mendengar suara lonceng pintu rumahnya berbunyi suara lonceng kecil itu akan selalu berbunyi ketika ada yang membuka pintu rumahnya 

"Halmi maaf membangunkanmu" 

Halmi yang terlihat masih sehat dan bertubuh tegap walau pun usianya sudah setengah abad itu mengernyit melihat keadaan cucuknya yang terlihat lesu dengan wajahnya yang pucat 

"kau baik-baik saja ? Omo tubuhmu panas ayo cepat ganti pakaianmu dan tidur halmi akan buatkan teh jahe" 

"Ne halmi" 


Dengan lunglai hyuna berjalan memasuki kamarnya ia tak kuat lagi menahan tubuhnya yang terasa semakin melayang ia merebahkan tubuhnya diatas ranjang ukuran sedang dan berwarna biru mudanya itu 

Perlahan pandangan hyuna mulai kabur dan akhirnya tertidur , halmi masuk kedalam kamar hyuna dengan segelas teh jahe buatannya 

"Naya.. Bangun nak , minum dulu tehnya ini akan membuat tubuhmu hangat"

Hyuna membuka kedua matanya dengan susah payah dan tubuhnya yang terasa sangat lemas 

"Gomawo halmi" ucapnya setelah meneguk sedikit teh jahenya 

"Kau tak akan mengganti pakaianmu nak ?" 

"Aku tak kuat halmi tubuhku terasa nyeri dan lemas , kepalaku pusing apakah aku masuk angin?" 

"Sepertinya kau juga kelelaha naya , Yasudah istirahatlah , jika besok keadaanmu belum membaik kita pergi kedokter" 

Hyuna mengangguk lemah halmi memijat sebelah tangan hyuna hingga melihat hyuna sudah tertidur pulas halmi akhirnya keluar dari kamar hyuna dan menutup pintunya dengan sangat perlahan 


Pagi harinya hyuna membuka matanya ia merasa keadaannya membaik ia tak lagi merasa pusing hanya tubuhnya terasa masih lemas 

Gadis yang memiliki mata indah itu memegang keningnya 
"Ah syukurlah panasnya sudah turun sepertinya aku memang hanya membutuhkan tidur" 

Hyuna melihat jam kecil berbentuk bulat berwarna cokelat tua di samping ranjangnya lalu menguap dan merentangkan kedua tangannya keatas 

"Untung saja hari ini libur , jadi aku bisa.. Bertemu dengan ilhoon!" Bukannya memilih istirahat ia malah memilih untuk berpacaran 

lagi pula kenapa ? Toh mereka memang sulit sekali bertemu mengingat jadwal kuliah hyuna yang padat juga ilhoon yang harus kuliah serta bekerja belum lagi mereka juga tidak kuliah diuniversitas yang sama membuat mereka sulit bertemu 

Hyuna segera menyambar handuknya lalu berjalan kekamar mandi 

 


_09.00am ksl_


Saat hyuna membuka pintu kamarnya ia terkejut karena ternyata halmi sudah berdiri didepan pintu kamarnya hendak membangunkan hyuna dan memberikan obat racikannya untuk hyuna 

"Halmi kau mengejutkanku.. Aigoo, eoh? Untuk apa ini?" 

"Kau juga mengejutkanku dasar kau ini ! Ini obat untukmu ,tapi apa ini? Kau sudah terlihat lebih segar" 

Hyuna tersenyum 
"Aku sudah sehat halmi , halmi aku harus segera pergi" 

"Pergi kemana ? Dasar anak nakal mentang-mentang sudah sembuh kau langsung pergi begitu saja ini kan hari minggu memangnya kau ada jadwal kuliah?" 

"Hehe justru itu halmi karena aku tidak ada jadwal kuliah aku ingin pergi" 

"Kemana ?" 

Hyuna menyeringai penuh arti
"Tentu saja pacaran" 

Halmi menjewer telinga hyuna membuat sang pemilik telinga meringis 
"Ah appa appa ! Wae???" 

"Yak ! Kau ini pacaran pacaran dan pacaran saja yang ada dikepalamu!" 

"Ish halmi ! Halmi ini seperti tidak pernah muda saja , Sudah aku pergi ne" 

Halmi menarik baju hyuna dari belakang membuat langkah hyuna terhenti 

"Aaa yak halmi !! Kau akan membuat bajuku meral!" 

"Memangnya halmi sudah mengizinkanmu pergi oh? Saat kau sakit saja kau merengek saat sudah sembuh kau menganggap halmi ini apa ?! Tembok ?!" 

Hyuna tertawa kecil lalu memeluk neneknya dari samping 

"Aniyo.. Masa wanita secantik halmi aku anggap tembok? Aigoo.." 

Telunjuk dan jempol hyuna memegang kedua sudut bibir halmi agar tersenyum 

"Jangan terus cemberut seperti itu halmi kan sudah keriput dan semakin tua"

Halmi membulatkan kedua matanya dibalik matanya yang sipit itu lalu memukul pantat hyuna yang berlari kabur 

"Yak !Kau meledekku oh?! Kembali kau kim hyuna ! Dasar anak nakal !!"

Halmi menggeleng-gelengkan kepalanya saat hyuna berlari keluar rumah saat tubuh hyuna sudah benar-benar menghilang halmi segera bercermin dikamar hyuna dengan memegangi wajahnya 

"Wajahku memang semakin keriput ini menyeramkan" 

Lalu halmi sedikit menjauh dari cermin dan berkaca melihat seluruh tubuhnya yang terlihat masih langsing dan kuat 

"Tapi setidaknya perutku masih rata" gumamnya sendiri sambil menekan perutnya , ya setidaknya itu bisa membuat perasaannya sedikit membaik

 

🌙🌙🌙 

 

Seorang gadis berambut hitam panjang tengah menunggu pujaan hatinya bekerja , ia duduk disalah satu meja dan memperhatikan kekasihnya itu bekerja melayani beberapa pelanggan yang cukup ramai pengunjung hari ini

Gadis itu tersenyum manis saat matanya bertemu dengan kekasihnya yang juga menatapnya 

"Kau disini? Sejak kapan ? Aku tak menyadarinya sama sekali chagi, maafkan aku jinjja" ucap ilhoon 

Ya , ilhoon memang bekerja sebagai seorang pelayan disalah satu caffe kopi yang sudah memiliki nama besar diseluruh dunia 

"Kenapa kau menatapku seperti itu ?" Tanya ilhoon karena merasa hyuna terus menatapnya dan tersenyum kagum 

"Aniya , aku hanya merasa bangga padamu oppa, kau pekerja keras" 

Ilhoon tertawa kecil 
"Biasa saja chagi , aku hanga seorang writers apanya yang membuat bangga ?" 

Hyuna merengut 
"Kenapa bicara seperti itu oh? Itu pekerjaan yang mulia kau melayani para pembeli bukankah itu bagus ?" 

Ilhoon tersenyum senang karena hyuna dapat menerima keadaannya lalu senyumnya hilang ia mengerutkan keningnya saat merasa hyuna terus menatapnya dan seperti tengah menahan senyum dengan mengembungkan pipinya 

"Wae ?" Tanya ilhoon bingung 

Hyuna tersenyum simpul lalu berbisik 
"Saranghae" 

Ilhoon tertegun mendadak kedua pipinya terasa memanas ia tak bisa menahan untuk tak tersenyum 

"Nado , kim hyuna" 

Hyuna pun ikut tersenyum , ilhoon memegang kedua tangan hyuna yang berada diatas meja 

"Gomawo" 

"Untuk apa ?" Tanya hyuna

"Karena selalu mendampingiku dalam keadaan apa pun , kau menerima keadaanku apa adanya" 

Hyuna tersenyum simpul dan mengangguk
"Tidak perlu berterima kasih oppa karena aku mencintaimu tanpa alasan"

Ilhoon kembali tersipu malu 

"Chagiya kalau begitu aku harus kembali bekerja sebelum bosku melihatku" 

"Ne oppa , hwaiting!"


Pesanan hyuna tiba yaitu ice green tea coffe yang dibuatkan langsung oleh sang kekasih 

"Selamat menikmati" 

Hyuna tertawa kecil
"Kamsahamnida" 

Hyuna yang tengah memainkan ponselnya sambil menyeruput kopi green teanya terkejut saat mendengar keributan diluar kedai 

Hyuna memperhatikan apa yang terjadi ada banyak sekali orang yang berteriak histeris dan mengejar seorang pria yang kini memasuki kedai kopi bersama seorang pria lainnya yang dari awal terlihat seperti berusaha menjaga pria satunya 

Pria yang mengenakan topi hitam dengan kaca mata hitam dan masker itu berjalan masuk kedalam kedai bersama teman-temannya dan diluar sana masih ada banyak wanita-wanita yang berteriak tak jelas memaksa masuk namun beberapa pegawai kedai juga penjaga menahan mereka 

"Ada apa sih?" Gumamnya bingung 

Hyuna mengangkat kedua bahunya acuh ia melirik kekiri dan kekanan dimana tamu lainnya pun terlihat terkejut dan kebingungan dengan apa yang terjadi tapi hyuna kembali asyik dengan ponselnya 

Tak lama kemudian hyuna merasa butuh kekamar kecil ia pergi kekamar kecil tak sengaja pria yang ia lihat tadi baru saja masuk bersama pria yang mengenakan masker dan pakaian serba hitam itu menabrak hyuna 

"Ah appa" ringisnya bahkan membuat ponsel hyuna terjatuh 

"Astaga maaf nona" pria yang bertubuh agak gemuk itu segera mengambilkan ponsel hyuna yang sudah terjatuh menyedihkan dilantai 

"Apa rusak nona ? Saya akan menggantinya" 

Hyuna memeriksa ponselnya 
"Tidak ponselku masih menyala untung saja saya pakai cashing jadi tidak lecet" 

"Ah baguslah jika begitu, sekali lagi maaf"

Hyuna tersenyum simpul sambil membalas menganggukkan kepalanya 

"Ada apa ?" Tanya pria yang mengenakan masker dan topi hitam itu pada temannya 

"Aku tak sengaja menabraknya dan membuat ponselnya jatuh" 

Walaupun memakai masker yang menutupi separuh wajahnya tapi hyuna bisa melihat kedua mata pria itu membulat 

"Benarkah?! Kenapa tidak kau ganti?" 

"Tidak apa-apa ponselku baik-baik saja" sergah hyuna 

"Saya permisi" ucap hyuna yang langsung memasuki kamar kecil

Hyuna selesai ia keluar dari dalam kamar mandi namun tiba-tiba saja ada beberapa orang wanita yang menghampirinya 

"Kau ini siapa ?" Tanya wanita itu pada hyuna 

Sedangkan hyuna hanya mengernyit merasa tak mengenali wanita-wanita yang saat ini tengah bicara dengan wajah sombong mereka 

"Yak kami bertanya kenapa diam ?!" 

"Memangnya apa peduli kalian ? Lagi pula aku tidak mau menjawab pertanyaan orang yang tidak sopan seperti kalian" 

"Yak ! Kami melihat kau bicara dengan jang hyunseung tadi ! Pasti kau kenal dengannya kan ?! Ada hubungan apa kau dengannya ?!" 

Hyuna malah semakin mengerutkan keningnya 

"Bicara apa sih wanita gila ini" gumam hyuna namun mereka bisa mendengarnya 

"Mwo ?! Kau mengatakan apa ?!" 

Hyuna berdecih 
"Jika mendengarnya kenapa masih bertanya ?! Babo-ya" 

Ilhoon yang tengah mengantar pesanan pada meja tamu tertegun saat tak sengaja melihat hyuna tengah dikerumbuni oleh beberapa orang wanita di dekat pintu kamar mandi 

Ia merasa ada yang tak beres melihat dari ekspresi hyuna dan para wanita itu yang terlihat seperti tengah menghakimi hyuna ia yakin pasti mereka bukan teman-teman hyuna 

Ilhoon segera menghampiri mereka dan tersenyum ramah 

"Permisi ada yang bisa saya bantu ?" 

"Yak ! Kau diam saja kami tidak ada urusan denganmu!" Protes wanita lainnya 

Hyuna membulatkan kedua matanya memelototi gadis yang beraninya membentak kekasihnya itu 

"Yak ! Beraninya kau membentak kekasihku ?! Kau ingin mati?!" 

"Aaah jadi dia kekasihmu?! Seorang writers ?!" 

"Apa pedulimu eoh?!!" 

Ilhoon segera menarik hyuna untuk menjauh 

"Lepaskan ! Kenapa malah menarikku oppa ? Aku belum selesai dengan mereka !" 

"Memangnya ada masalah apa dengan mereka hm? Kenapa mereka marah-marah seperti itu padamu ?" 

"Aku juga tidak tau aku tidak mengenal mereka tiba-tiba saja mereka menghampiriku dan membentakku ! Aku tidak terima oppa aku akan kembali kesana !" 

Ilhoon menahan tangan hyuna dan memegangi kedua bahunya 

"Andwae andwae , dengarkan aku , chagi jika kau kembali kesana hanya akan membuat suasana semakin keruh , teman-temanku semua tau bahkan bosku juga jika kau adalah kekasihku dan jika mereka tau kau membuat onar disini mereka akan memecatku" 

"Mwo? Jadi kau berfikir aku yang membuat onar ?!" 

"Tidak.. Bukan seperti itu, maksudku.." 

"Sudahlah ! Aku pulang saja ! Aku kesal padamu!" 

Hyuna melepas kasar tangan ilhoon yang memegangi kedua tangannya lalu segera pergi dari kedai itu 

"Menyebalkan ! Kenapa ilhoon malah berkata menyebalkan seperti itu ! Lihat saja nanti aku tak akan mengangkat panggilannya !" Gerutunya sambil berjalan kaki ditengah panasnya kota seoul hari itu 

"Lagi pula siapa jang hyunseung itu?! Kapan aku bicara dengannya ?! Kenapa tiba-tiba aku dikepung oleh wanita-wanita gila seperti mereka tadi ! Siapa pun si jang hyunseung itu yang jelas dia sudah membuatku dalam kesialan !" Sambil terus menggerutu hyuna menghentikan sebuah taksi dan pulang dengan perasaan kesalnya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Readers !! Makasi udh luangin bca ffku yg ga jrg ngelantur dan ga jls wkwk dan maaf krna smpe ada yg komen krg yadong ga rame , woaah maaf ffku bukan fokus sm 'yadongan' :( aku lebih fokus sama jalan crta dr bbrpa inspirasi entah drama or novel tp kalau pun ada yadongnya itu cma bonus :P whaha

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 9: Thor chapter ini brp kata si, kok berasa cepet banget, wkwk
-SBRPG
#2
ooo interesting!