Page 2

Backstreet with Idol

Hyuna yang tengah menonton televisi melirik ponselnya yang terus berdering 

'ilhoon babo'

Hyuna tersenyum seperti seorang ibu tiri saat melihat ponselnya terus berdering 

"Lihat kan? Kau terus saja menelfonku , kau pasti sangat merindukanku kan , pasti dia merasa bersalah , babo" gumamnya 

Hyuna tetap tak menghiraukan panggilan dari kekasihnya itu , tak lama kemudian halmi datang dengan suaranya yang selalu meninggi 

"Yak ! Kenapa tidak diangkat? Itu sangat berisik cepat angkat !" Protesnya 

Bukannya mengangkat hyuna malah menindih ponselnya diatas bantal membiarkan suaranya teredam oleh bantal berbentuk kotak berwarna krem itu 

Halmi hanya menggelengkan kepalanya lalu duduk dikursi goyangnya sambil hendak menyeruput teh panasnya 

namun tawa khas hyuna pecah saat melihat halmi hendak meminum tehnya teh panas itu malah tumpah mengenai wajah halmi dan membasahi pakaiannya 

"Panas panas ! Yak anak nakal ! Kenapa malah tertawa ?! Cepat ambilkan tisu itu !" 

Hyuna masih tertawa terbahak-bahak dengan susah payah ia mengambil tisu yang tak jauh darinya karena menahan tawanya sendiri lalu memberikan tisunya pada halmi 

karena hyuna dan halmi memang tak seperti nenek dan cucuk lainnya yang bersikap hangat dan sopan saat berbicara tingkah halmi yang memamg selalu ingin seperti anak muda dan gaya bicaranya pada hyuna yang tak pernah terlihat seperi seorang nenek padanya membuat mereka sering bertengkar dan bahkan mengejek satu sama lain tapi justru keduanya sangat saling menyayangi dan menikmati keadaan yang santai seperti ini 

"Makannya halmi jika meminum teh jangan duduk dikursi goyang jadinya kan tumpah Wuahahaha" 

Halmi menatap kesal pada hyuna lalu melempari hyuna dengan tisu bekasnya mengelap pakaian dan wajahnya yang basah pada hyuna 

"Aaaa halmi !!" Protes hyuna 

"Rasakan itu oh anak nakal !" 


Ilhoon membuang nafasnya panjang saat berulang kali ia mencoba untuk menghubungi hyuna tapi tetap saja hyuna tak mengangkat panggilannya 

Karena tak bisa membiarkan hyuna terus marah padanya ilhoon akhirnya memilih untuk pergi kerumah hyuna dan meminta maaf secara langsung , ia kembali memakai helmnya lalu melaju menuju rumah hyuna dengan motor besarnya 

Namun tak disangka sebuah mobil muatan yang melaju tak tentu arah tiba-tiba saja datang dari lawan arah dan menabrak motor ilhoon hingga ilhoon terpental jauh dari motornya helmnya pun terlepas dari kepalanya membuat kepalanya membentur aspal

Beberapa warga ditempat yang melihat kejadian itu segera membawa ilhoon kerumah sakit 


Sudah semakin larut hyuna melihat ponselnya yang sudah berhenti berdering , entah mengapa perasaannya menjadi cemas 

"Kenapa ilhoon berhenti menghubungiku ? Apa dia menyerah ? Apa semudah itu? Menyebalkan" gerutunya 

Pintu kamar hyuna perlahan terbuka muncullah halmi 

"Halmi" 

"Belum tidur naya ?" 

Hyuna membuang nafasnya panjang 
"Perasaanku kenapa tidak enak seperti ini ya halmi" 

"Ada apa ? Apa yang kau fikirkan?" 

"Entahlah halmi naya juga tidak tau , tapi.. Entah mengapa naya mengkhawatirkan ilhoon" 

"Kenapa tidak kau hubungi saja ? Begitu saja sulit" 

Hyuna mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan halmi yang terdengar seakan hyuna saja yang terlalu berlebihan padahal jika ia merasa khawatir hubungi saja 

"Tidak semudah itu halmi ! Aku kan sedang kesal padanya" 

Halmi berdecak lalu bercermin memperhatikan rambut hitamnya yang sudah mulai memutih 

"Jika kau terus seperti ini ilhoon akan meninggalkanmu, aigoo bisakah besok kau antar halmi pergi ke salon? Halmi rasa waktunya mengecat kembali rambut halmi" 

Hyuna terdiam memikirkan ucapan sang nenek yang tengah sibuk bercermin 

Halmi benar juga , aku tak mau ilhoon oppa meninggalkanku , lebih baik aku hubungi saja dia sekarang 

Hyuna mengernyit kala ilhoon tak juga mengangkat panggilannya , hyuna melempar ponselnya ke ranjang 

"Ada apa lagi?" Tanya halmi

"Lihat ? Dia tidak mengangkat panggilanku halmi, keterlaluan !" 

Halmi menggeleng-gelengkan kepalanya 
"Mungkin masih dijalan , tidak bisa ya berfikir posesif thinking ?" 

Hyuna memutar malas kedua matanya 
"Positif thinking halmi ! Bukan posesif thinking !"


Ilhoon masih tak sadarkan diri , dokter dan pihak rumah sakit pun tak tau harus menghubungi siapa karena ponsel ilhoon hilang dan tak tau harus menghubungi siapa bahkan dengan sialnya dompet ilhoon pun tertinggal rumahnya saat terburu-buru pergi ke tempat bekerja karena terlambat 

 

🌙🌙🌙

 

Seorang gadis dengan kulit sedikit gelap dan rambutnya yang pendek diatas bahu berlari ke arah hyuna yang tengah duduk sendiri dikursi taman kampus tengah mengerjakan tugas-tugasnya dilaptop dengan tidak bersemangat karena ilhoon yang mendadak menghilang 

"Naya naya !" 

"Mwo ?" Jawab hyuna dengan malasnya sambil mengecek pekerjaannya diatas kertas-kertas yang menumpuk disamping laptopnya 

"Kau tau tidak ? Jika nanti akan ada idol yang bersekolah di universitas kita !" 

"Nugu?" Tanya hyuna dengan tanpa melepas pandangannya dari laptopnya karena bukan hal baru jika idol bersekolah di universitas ini 

"Jang hyunseung! Woah kau tau tidak aku adalah penggemarnya naya ! Astaga tak bisa kubayangkan aku akan bertemu dengannya setiap hari ! Aku tak pernah menyangka akan satu kampus dengannya ! Bahkan satu jurusan!"

Jemari lentik hyuna terdiam pandangannya mulai teralih dari layar laptopnya menatap lurus kedepan 

"Naya ? Wae ?" 

Hyuna menatap bora 
"Siapa kau bilang ? Jang .." 

"Jang hyunseung , memangnya kau tidak tau dia ? Ya ampun kim hyuna .. Dia adalah idol terkenal dia salah satu member Beast , kau tau kan?" 

"Aaah jadi dia member beast , aku tau beast tapi tidak tau siapa saja membernya , tapi.. Sepertinya aku menjadi penasaran dengan jang hyunseung itu" 

Bora memutar malas kedua matanya 
"Tinggal lihat saja di internet! Dia kan artis kau bisa dengan mudah mencarinya di internet" 

"Benar juga" 

Hyuna segera kembali meletakan jemari-jemarinya dikeyboard laptopnya dan mengetik huruf demi huruf dengan sangat lihai 

'Jang hyunseung' 

Tak butuh waktu lama muncullah banyak informasi mengenai jang hyunseung , hyuna melihat foto-foto jang hyunseung lalu mengangguk berkali-kali 

"Aaah .. Ne ne aku pernah melihat wajahnya , dia sih memang terkenal" gumam hyuna 

"Memang terkenal , kau saja yang udik"

Hyuna melirik bora dengan tatapan mautnya 

"Mwo?" Ucap bora sambil menjulurkan lidahnya 

Jang hyunseung .. Hm.. Kemarin dia membuatku dikeroyok oleh beberapa orang wanita gila , dan sekarang dia akan kuliah disini ? Sekarang aku yakin pasti para wanita itu adalah fansnya jang hyunseung dasar pembuat masalah, tapi.. Memangnya kapan aku bertemu dengan jang hyunseung itu ? Aneh.. 


Hyuna dan bora tengah berjalan dilorong sekolah saat tiba-tiba saja ada beberapa orang perempuan yang setengah berlari tak sengaja menabrak mereka dari belakang

"Yak ! Ah jinjja ! Ada masalah apa dengan mereka ?!" Ucap bora karena mereka tetap berlarian 

"Ada apa ya ? Tunggu" hyuna menghentikan salah satu siswi yang ikut berlarian 

"Kenapa kalian berlarian keluar ? Ada apa ?" Tanya hyuna 

"Katanya diluar ada Jang Hyunseung, sudah ya aku ingin melihatnya" gadis itu pun ikut berlari keluar gedung 

Kedua mata bora membulat ketika mendengar nama itu 

"Jang Hyunseung ?!!!!" Seperti ia lupa pada hyuna bora malah ikut berlari bersama yang lainnya untuk melihat hyunseung yang katanya baru saja tiba 

Hyuna mengernyit 
"Kenapa harus sehisteris itu sih? Dia juga kan hanya manusia biasa , berlebihan.. Hm memangnya setampan apa dia aslinya ?" 

Hyuna pun tak dapat menyembunyikan perasaannya jika ia sendiri merasa penasaran dan ingin melihat langsung sosok yang sangat dipuja-puja itu


Ditengah keramaian itu hyuna melihat punggung bora yang tengah terlihat sibuk memotret pria itu dengan ponselnya 

"Naya akhirnya kau kemari juga , lihatlah dia sangat tampan" 

Hyuna mengernyit
"Apanya yang tampan? Dia bahkan belum keluar dari dalam mobilnya" 

"Hehe tapi kan setidaknya sudah terbayang" 

Mentang-mentang artis , susah sekali turun dari mobil , memangnya setampan apa sih dia 

Kedua mata hyuna tak berkedip saat pria itu menurunkan satu kakinya lalu seluruh tubuhnya dari dalam mobil van-nya , untuk pertama kali akhirnya hyuna melihat wajah itu secara langsung 

Bora yang berdiri disamping hyuna menyipitkan kedua matanya dan tersenyum kelewat lebar pada hyuna yang masih menatap hyunseung tanpa berkedip 

"Kau menyukainya kan , keutji ?" 

Hyuna segera tersadar dan menatap kesal pada bora 

"Bagaimana bisa aku menyukainya aku saja belum pernah bicara dengannya!" 

"Aaaah.. Jadi kau ingin dekat dengannya ya? Keutji? Jujur saja kau menyukainya kan?" 

Hyuna menatap sebal pada bora lalu tak lama hyunseung melewati para gadis yang menatapnya kagum dan tak sengaja matanya bertemu dengan hyuna yang juga menatapnya 

Hyunseung sama sekali tak mengucapkan apa pun dan bahkan terlihat angkuh ia berjalan melewati hyuna dan para gadis lainnya membuat hyuna berdecih 

"Sombong" gumamnya 

"Omo omo naya dia melihat ke arahmu tadi !" 

"Aku tak peduli, aku juga merasa rugi wajahku dipandang olehnya !" Hyuna mengomel sambil berjalan meninggalkan bora 

"Mwo? Ada apa dengannya" gumam bora 

Hyuna berdiri didepan lokernya ia kembali mengecek ponselnya sudah beberapa kali ia mengirim pesan pada ilhoon namun sang kekasih tak juga membalasnya bahkan tak mengangkat panggilannya hingga saat hyuna kembali menelfon ponselnya tak aktif 

Ada apa sih dengannya ? Apa dia begitu marah karena kemarin aku tak mengangkat panggilannya ? Seharusnya aku yang marah padanya bukan sebaliknya , tapi.. Sebelumnya ilhoon tak pernah seperti ini

Hyuna menggigit ujung kuku ibu jarinya lalu kembali menutup lokernya 

"Lebih baik aku ke tempat kerjanya" 

Hyuna terkejut saat bora tiba-tiba sudah berdiri dibalik pintu lokernya yang sebelumnya terbuka 

"Kau ! Ish.." Protes hyuna 

"Naya" 

"Ada apa ?" Tanya hyuna karena melihat wajah bora yang merengut 

"Ternyata aku salah informasi" 

"Maksudmu?" 

"Ternyata jang hyunseung bukan akan bersekolah disini, dia hanya mengantar adik sepupunya yang akan bersekolah disini" 

"Oh itu, keure" 

Kedua mata bora membulat melihat respon dingin hyuna 

"Yak ! Kau mau kemana ?" 

"Kau tau kan jika ilhoon menghilang , aku akan ketempat kerjanya sekarang" 

"Kalau begitu aku ikut ! Sekalian aku ingin ngopi" 


Hyuna dan bora berjalan bersama menuju mobil hyuna , tak memakan waktu yang cukup lama karena hyuna yang tak sabaran untuk bertemu ilhoon dan menanyakan mengapa ia tak mengangkat panggilannya , jalanan sore itu pun terlihat begitu lancar seakan memberi jalan pada hyuna untuk segera bertemu sang kekasih 

"Naya changkaman!" Ucap bora karena hyuna terlihat begitu tergesa-gesa 

Benar-benar tak sabaran tapi dia adalah hyuna , belum lagi hatinya tengah sangat bergejolak bukan karena merasakan cinta tapi menahan kekesalan yang sudah mendidih hingga ubun-ubunnya untuk mengintrogasi langsung ilhoon 

"Selamat dat.. Oh? Hyuna-ssi ? Masuklah" ucap salah seorang pegawai disana yang juga teman dekat ilhoon 

"Tidak oppa terimakasih aku kemari hanya untuk bertemu ilhoon, dimana dia ?" 

"Dia tidak masuk bekerja hyuna" 

Hyuna mengernyit 
"Tidak masuk bekerja?" Hyuna melirik jam tangannya 

"Tapi bukannya ini waktunya dia bekerja ? Dia seharusnya sudah pulang kuliah kan" 

"Kau benar tapi entahlah dia bahkan tidak memberikan kabar apa pun" 

Hyuna terdiam seketika emosinya yang membeludak berubah menjadi cemas , sangat cemas 

"Naya, memangnya ilhoon menghilang tiba-tiba saja ? Tidak mengatakan apa pun?" Tanya bora 

Hyuna terdiam walau pun ia ingat jika terakhir ilhoon menghubunginya berkali-kali setelah itu ia berhenti menghubungi hyuna bahkan ponselnya kini tak aktif 

"Hyuna ada apa ? Kau baik-baik saja ?" Tanya pria bertubuh jangkung itu 

"Minho oppa jika ilhoon sudah kemari, 
Bisakah kau mengatakan jika aku ingin bertemu dengannya ?" Tanya hyuna dengan suaranya yang melemah 

"Tentu"

Hyuna tersenyum lemah 
"Kalau begitu aku permisi oppa" 

"Naya tunggu ! memangnya kita tak akan membeli kopi dulu? Setidaknya kopi bisa sedikit menenangkan perasaanmu" ucap bora 

"Belikan aku Americano , aku tunggu di mobil" jawab hyuna lemah yang langsung berjalan kembali ke mobilnya dan bora segera mungkin memesan pesanannya dan hyuna 

"Tidak apa biar aku yang buatkan" ucap minho dengan senyum khasnya 

"Gomawo, oppa" 

"Ne , duduk saja disini aku akan segera kembali" 

Hyuna duduk didalam mobilnya tepatnya dikursi kemudinya ia mengeluarkan ponselnya dengan mata terpejam berharap saat ia membuka matanya ia telah mendapati pesan atau panggilan tak terjawab dari ilhoon 

Namun sayangnya saat membuka mata ia membuang nafasnya panjang kala tak ada pesan apa pun selain dari operator yang memberikan informasi sisa kuotanya , hyuna memperhatikan lockscreen ponselnya yang bergambar ilhoon dan juga boneka yang ilhoon pegang , ilhoon memberikan boneka berbentuk hati berwarna merah muda pada hyuna saat hyuna tengah berkelahi dengan ilhoon sebagai permintaan maaf pada hyuna

"Kau ini sebenarnya kemana ?! Kenapa tiba-tiba menghilang oh?! Kau selingkuh babo?! Lihat saja jika nanti aku bertemu denganmu aku akan.. Aku.. Aku akan menangis.." Kedua mata hyuna mulai berkaca-kaca betapa ia sangat merindukan namjachingunya itu 

Tak lama bora pun tiba dengan dua cup kopi panas ditangannya 

"Ini , awas masih sangat panas nanti lidahmu akan.." Bora membulatkan kedua matanya bahkan seakan tenggorokannya terasa tercekat melihat hyuna yang begitu saja meminum kopi panasnya 

"Ya.. Na.. Naya.. Apa kau sedang melakukan debus ?" Tanya bora dengan raut tak percaya dan terkejutnya 

"Diam aku sedang kesal" 

Bora menjulurkan lidahnya seakan merasakan betapa panasnya kopi itu 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Readers !! Makasi udh luangin bca ffku yg ga jrg ngelantur dan ga jls wkwk dan maaf krna smpe ada yg komen krg yadong ga rame , woaah maaf ffku bukan fokus sm 'yadongan' :( aku lebih fokus sama jalan crta dr bbrpa inspirasi entah drama or novel tp kalau pun ada yadongnya itu cma bonus :P whaha

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 9: Thor chapter ini brp kata si, kok berasa cepet banget, wkwk
-SBRPG
#2
ooo interesting!